Thursday, October 28, 2010

RE: [Milis_Iqra] Diam-diam Rombongan Komisi V DPR Terbang ke Italia

Serba salah ya,

Memberi komentar di bilang satu genk dengan saya pulak. Hahahaha

Tenang mas janu……biasa aja kok.

Masih untung bisa memberi komentar…..dari pada……nggak.

 

Masih mending bisa mengharapkan pemimpin yang tegas, amanah adil.

 Segala sesuatu itu dimulai dari harapan dan keninginan.

 

Dulu saya pengen jadi pedagang, eh kesampaian….sekarang bisa punya toko.

Karena dari harapan dan mimpi itulah yang membuat kita bersemangat untuk menggapainya.

 

 

 

 

 


From: milis_iqra@googlegroups.com [mailto:milis_iqra@googlegroups.com] On Behalf Of whe - en
Sent: Friday, October 29, 2010 8:54 AM
To: milis_iqra@googlegroups.com
Subject: Re: [Milis_Iqra] Diam-diam Rombongan Komisi V DPR Terbang ke Italia

 

Tenang mas Janu,

saya takut koq dengan gank anda yang dibekingi oleh orang2 yang terpandang di milis ini hehehehehehhe

uppssss............. sorry, terlalu berani ya saya menentang pendapat anda? :-) :-)

 

Mas Janu adalah orang kedua setelah mas Heriyadi ketika menjudge buruk seseorang akan tetap pada prasangkanya, padahal sudah diterangkan saya tidak pernah membela SBY,

yang saya lakukan adalah, saya bosan dengan keluh kesah orang yang tidak henti hentinya

karena keluh kesah tok ga kasih solusi adalah energi negatif bagi semua orang

Saya bosan dengan cara anda mengeles :harapan tentang seorang pemimpin" tapi kata kata mas janu dan rekan rekan sama sekali tidak menunjukkan harapan, no wish on ur sentences, no hope, tidak ada "harapan saya", tidak ada "keinginan saya", namun yang jaga image lach, yang mumpug ada kesempatan lach, lebay lach, dsb..... dan itu sama sekali bukan harapan.

dimana harapannya?

 

OK mas janu,

jika saya dianggap salah karena mengingatkan anda agar jangan sampai jatuh pada ghibah yang dilarang

silahkan diteruskan

silahkan ajak rekan rekan mas janu yang sealiran heheheheh

cukup saya mengingatkan,

saya yakin semua tahu koq mana kalimat harapan mana kalimat su'udzon, mana yang sekedar mencela, dsb

saya pernah sekolah loch mas Janu (heheheh, walaupun sekolah saya ga tingi tinggi amat, ya lumayan lach kalau analisa kalimat saya bisa)

 

cukup saya mengingatkan, saya berlepas diri seumpama pembicaraan mas Janu dan rekan rekan mas Janu jatuh pada ghibah yang dilarang agama karena tabirnya begitu tipis.

silahkan diteruskan,

 

hanya ini yang bisa saya sampaikan di QS Al Hujuraat (49) : 12

tapi seruan Allah ini hanya untuk orang yang beriman koq mas janu, yang tidak beriman saya kurang tahu:

 

QS Al Hujuraat 49 :12

Hai orang-orang yang beriman:

jauhilah kebanyakan purba-sangka , karena sebagian dari purba-sangka itu dosa.

Dan janganlah mencari-cari keburukan orang

dan janganlah menggunjingkan satu sama lain.

Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.

 

“Dari Abu Hurairah Radhiyallahu‘anhu sesungguhnya Rasulullah shalallahu’alaihi wa Sallam  bersabda: “Tahukah kalian apa ghibah itu? Para shahabat berkata: “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.” Kemudian beliau ? bersabda: “Engkau menyebutkan sesuatu yang ada pada saudaramu yang dia membecinya. Ditanyakan (salah seorang dari para sahabat bertanya –pen),”Bagaimana halnya jika apa yang aku katakan itu terdapat pada saudaraku?” Beliau shalallahu’alaihiwasalam menjawab : “Jika yang engkau sebutkan tadi benar-benar ada pada saudaramu sungguh engkau telah berbuat ghibah, sedangkan jika itu tidak benar maka engkau telah membuat kedustaan atasnya.” (HR. Muslim ( 2577 ) dalam Al-Birr wa ash-Shilah wa al-Adaab. Lihat Bulughul Mahram cet. pustaka as-Sunnah 2007 .Hal 734)

Mas Janu dan Mas Heriyadi,

ketika anda membicarakan pak SBY dan yang lainnya, pernahkah terpikir untuk apa membicarakannya?

Saya tidak menggurui, saya yakin anda berdua lebih tahu agama dibanding saya termasuk hadits di bawah ini

 

sabda Rasulullah shalallahu’alaihiwasalam dari shahabat Sa’id bin Zaid radiyallu’anhu,
Sesungguhnya termasuk riba yang paling besar (dalam riwayat lain: termasuk dari sebesar besarnya dosa besar) adalah memperpanjang dalam membeberkan aib saudaranya muslim tanpa alasan yang benar.” (HR. Abu Dawud no. 4866-4967)

 

Apa alasannya?

termasuk dalam hal yang diperbolehkan oleh Allah dan Rasul-Nya, atau sekedar membuka aib? karena itu dilarang Allah & Rasul-Nya:

 

Imam Nawawi menjelaskan bahwa Ghibah yang dibolehkan ini ada enam sebab:

  1. Mengadukan kezaliman orang kepada hakim, raja atau siapa saja yang mempunyai wewenang dan kemampuan untuk menolongnya. Seperti dengan mengatakan: “Si Fulan menganiaya saya dengan cara demikian.”
  2. Meminta bantuan orang demi mengubah kemungkaran dan mengembalikan pelaku maksiat agar kembali kepada kebenaran. Seperti dengan mengatakan: “Si Fulan telah melakukan demikian maka cegahlah dia dari perbuatan itu!” atau ungkapan semisalnya. Tujuan dibalik pengaduan itu adalah demi menghilangkan kemungkaran, kalau dia tidak bermaksud demikian maka hukumnya tetap haram.
  3. Meminta fatwa. Seperti dengan mengatakan kepada seorang mufti (ahli fatwa): “Ayahku menganiayaku.” atau “Saudaraku telah menzalimiku.” Atau “Suamiku telah menzalimiku.” Meskipun tindakan yang lebih baik dan berhati-hati ialah dengan mengatakan: “Bagaimana pendapat anda terhadap orang yang melakukan perbuatan demikian dan demikian (tanpa menyebut namanya)?”
  4. Memperingatkan kaum muslimin dari kejelekan sebagian orang dan dalam rangka menasihati mereka. Seperti mencela para periwayat hadits dan saksi, hal ini diperbolehkan berdasarkan kesepakatan kaum muslimin, bahkan hukumnya wajib karena kebutuhan umat terhadapnya.
  5. Menyebutkan kejelekan pelaku maksiat yang berterang-terangan dalam melakukan dosa atau bid’ahnya, seperti orang yang meminum khamr di depan khalayak, merampas harta secara paksa dan sebagainya, dengan syarat kejelekan yang disebutkan adalah yang terkait dengan kemaksiatannya tersebut dan bukan yang lainnya.
  6. Untuk memperkenalkan jati diri orang. Seperti contohnya apabila ada orang yang lebih populer dengan julukan Al-A’raj (yang pincang), Al-Ashamm (yang tuli), Al-A’ma (yang buta) dan lain sebagainya. Akan tetapi hal ini diharamkan apabila diucapkan dalam konteks penghinaan atau melecehkan. Seandainya ada ungkapan lain yang bisa dipakai untuk memperkenalkannya maka itulah yang lebih utama (lihat Riyadhush Shalihin, dicetak bersama Syarah Syaikh Utsaimin, 4/98-99. penerbit Darul Bashirah)

 

Mohon maaf jika saya terpaksa mengambil dalil dalil tersebut,

saya tahu mas heriyadi ataupun mas Janu ataupun rekan rekan mas berdua yang sealiran selalu menuduh saya membela SBY,

namun bukan karena dalam rangka membela SBY saya sampaikan, namun karena rasa sayang saya kepada sesama muslim

saya tidak ingin saudara saudara muslim saya jatuh kepada hal hal yang dilarang Allah : menghibah yang dilarang.

 

Silahkan dikaji termasuk ghibah yang diperbolehkan nomor berapakah ketika kita membicarakan seseorang, SBY ataupun wakil rakyat.

 

Demikian dari saya.

Semoga rasa merasa benar sendiri dari mas mas yang selalu menjudge saya membela SBY, dsb bisa anda akui salah secara ksatria, walaupun saya tidak yakin mas mas berani mengakui kesalahan,

berkaca dari pengalaman orang yang ilmu agamanya banyak pun takut mengakui kesalahan.

Karena sikap ksatria ternyata tidak berbanding lurus dengan umur, tidak berbanding lurus dengan ilmu yang dimiliki.

 

Jika dengan penjelasan ini mas mas masih juga berprasangka jelek terhadap saya,

saya menyerahkan kepada Allah agar memberi balasan yang setimpal kepada mas janu dan rekan rekan mas Janu dengan praduga mas janu dan rekan rekan mas Janu karena Allah sudah berfirman ada dosa disana.

2010/10/29 Janu <janu@janu.web.id>

menurut saya nggak apa, biarin biar puas, mumpung ada kesempatan, mumpung
jadi DPR, paling kalo kita protes juga ada anggota milis ini yg mbleian,
capek capek ngabisin energi aja


Janu


-----Original Message-----
From: milis_iqra@googlegroups.com [mailto:milis_iqra@googlegroups.com] On
Behalf Of subandrio
Sent: Thursday, October 28, 2010 6:32 PM
To: Milis_Iqra
Subject: [Milis_Iqra] Diam-diam Rombongan Komisi V DPR Terbang ke Italia

Ini bukan mengenai pak ESBEYE namun perilaku anggota Dewan yang
terhormat, ada coment?


http://us.detiknews.com/read/2010/10/27/174540/1476857/10/diam-diam-rombonga
n-komisi-v-dpr-terbang-ke-italia?991101605



Rabu, 27/10/2010 17:45 WIB


Diam-diam Rombongan Komisi V DPR Terbang ke Italia

Rachmadin Ismail - detikNews



--

~~~~~

Whe~en
http://wheen.blogsome.com/
 
"Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku." (QS 20 : 25-28)
"Ya Allah jadikan Aku hamba yang selalu bersyukur dan penyabar"

 

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

Legal Disclaimer: The information contained in this message may be privileged and confidential. It is intended to be read only by the individual or entity to whom it is addressed or by their designee. If the reader of this message is not the intended recipient, you are on notice that any distribution of this message, in any form, is strictly prohibited. If you have received this message in error, please immediately notify the sender and delete or destroy any copy of this message

No comments:

Post a Comment