(Whe-en)
Saya tahu sabar tidak ada batasnya,
Sebenarnya anda mengikuti diskusi ketika saya menyampaikan tidak boleh merendahkan sesama muslim tidak?
Waktu itu ada yang langsung menghujat SBY,
Mungkin anda bisa membandingkan dulu dengan ghibah yang diperbolehkan kemudian menilai masuk kategori diperbolehkan tidak hujatan2 mereka itu?
Kayanya itu lebih bijaksana lo,
Apalagi jika anda mau membandingkan ketika memberi masukan kepada saya soal syiah apakah anda masuk kawasan ghibah boleh atau tidak.
Kalau boleh, saya yakin anda tahu maksud saya, membela saya memang tidak ada untungnya apalagi jika mayoritas baru menghujat saya, cuma anda pernah lo menyampaikan dalil soal jangan mencari cari kesalahan, semoga anda bisa melaksanakan apa yang anda sampaikan.
Tidak apa2 kalau saat ini andapun memusuhi saya karena saya tidak bisa merendahkan SBY di muka umum, tidak bisa menghujat SBY tanpa alasan syar'I yang diperbolehkan, atau saya tidak bisa begitu mengidolakan Ahmadinejad secara berlebihan,
Tapi Allah akan memperhitungkan semuanya.
Jangan sebut nama saya lagi ya :-)
Kalau anda sungkan memberi masukan kepada orang lain atau takut, jangan bawa nama saya sebagai tameng
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Untuk Mas Tarno, jazakallahu ahsanu jaza atas copy paste artikelnya begitu juga dengan M’ WN.
Gitu donk…M’WN jadi… setelah membaca artikel2 Mana gibah yang boleh, mana yang engga, mudah-mudahan kita bisa membatasi diri mana yang boleh di bicarakan atau engga.
Kembali ke Laptoooopp…Perihal Kepemimpinan, jika kita objektif, tidak memandang sifulan itu Syi’ah karena berdomisili di Iran atau sifulan Sunni karena berdomisili di Indonesia. Maka Ahmadinejadlah yang menurut saya lebih memenuhi syarat “Pemimpin Islam Sejati” untuk sementara ini, terlepas dia itu syi’ah atau tidak. Sebenarnya harapan-harapan dari milister… adalah wajar…
Jika dikatakan Mengapa Persident kita Menangis ketika Nonton film, tapi melihat korban lumpur lapindo… tidak menangis. Kalau melihat objektivitas… bisa jadi orang membenci “Tindakan” Pak Presiden itu, koq bisa-bisanya menangis ketika nonton Film..
Rasulullah pun meligitimasi jika yang di benci dari seorang pemimpin adalah “Tindakannya” yang tidak sesuai syar’i.
Imam Nawawi rahimahullah setelah menjelaskan makna ghibah beliau berkata, “Akan tetapi ghibah itu diperbolehkan oleh syar’iat pada enam perkara:
- Kedzoliman, diperbolehkan bagi orang yang terdzolimi menngadukan kedzoliman kepada penguasa atau hakim yang berkuasa yang memiliki kekuatan untuk mengadili perbuatan tersebut. Sehingga diperbolehkan mengatakan,”Si Fulan telah mendzalimi diriku”atau “Dia telah berbuat demikian kepadaku.”
- Meminta bantun untuk menghilangkan kemungkaran dan mengembalikan pelaku maksiat kepada kebenaran. Maka seseorang diperbolehkan mengatakan, “Fulan telah berbuat demikian maka cegahlah dia!”
- Meminta fatwa kepada mufti (pemberi fatwa,pen) dengan mengatakan:”Si Fulan telah mendzolimi diriku atau bapakku telah mendzalimi diriku atau saudaraku atau suamiku, apa yang pantas ia peroleh? Dan apa yang harus saya perbuat agar terbebas darinya dan mampu mencegah perbuatan buruknya kepadaku?”
Atau ungkapan semisalnya. Hal ini diperbolehkan karena ada kebutuhan. Dan yang lebih baik hendaknya pertanyaan tersebut diungkapkan dengan ungkapan global, contohnya:
“Seseorang telah berbuat demikian kepadaku” atau “Seorang suami telah berbuat dzalim kepaada istrinya” atau “Seorang anak telah berbuat demikian” dan sebagainya.
Meskipun demkian menyebut nama person tertentu diperbolehkan, sebagaimana hadits Hindun ketika beliau mengadukan (suaminya)kepada Rasulullah shalallahu’alaihi wassalam, “Sesungguhnya Abu Sufyan adalah orang yang sangat pelit.”
- Memperingatkan kaum muslimin dari kejelekan, contohnya memperingatkan kaum muslimin dari perowi-perowi cacat supaya tidak diambil hadits ataupun persaksian darinya, memperingatkan dari para penulis buku (yang penuh syubhat). Menyebutkan kejelekan mereka diperbolehkan secara ijma’ bahkan terkadang hukumnya menjadi wajib demi menjaga kemurnian syari’at.
- Ghibah terhadap orang yang melakukan kefasikan atau bid’ah secara terang-terangnan seperti menggunjing orang yang suka minum minuman keras, melakukan perdagangan manusia, menarik pajak dan perbuatan maksiat lainnya. Diperbolehkan menyebutkannya dalam rangka menghindarkan masyarakat dari kejelekannya.
- Menyebut identitas seseorang yaitu ketika seseorang telah kondang dengan gelar tersebut. Seperti si buta, si pincang, si buta lagi pendek, si buta sebelah, si buntung maka diperbolehkan menyebutkan nama-nama tersebut sebagai identitas diri seseorang. Hukumnya haram jika digunakan untuk mencela dan menyebut kekurangan orang lain. Namun lebih baik jika tetap menggunakan kata yang baik sebagai panggilan, Allahu A’lam. (Syarhun Nawawi ‘ala Muslim, Hal.400).
Sumber : http://islamqu.blogspot.com/2010/03/ghibah-dosa-besar-yang-banyak-dinikmati.html
GHIBAH [dosa besar yang banyak dinikmati]
Ghibah atau dalam bahasa sehari-hari biasa disebut ‘gosip’ atau ‘ngrumpi’, adalah aktivitas yang ‘luar biasa mengasyikkan’. Bagaimana tidak, kita sudah melihat banyak orang yang terjatuh dalam perbuatan ini baik secara sadar ataupun tidak. Syaithan telah begitu indah menghiasi perbuatan ini, jadi terkadang sekelompok orang yang sedang berghibah tentang saudaranya sambil tertawa-tawa, tidak sedikitpun menyadari bahwa mereka telah memakan bangkai saudaranya sendiri.
From: Dani Permana [mailto:adanipermana@gmail.com]
Sent: Friday, October 15, 2010 1:43 PM
To: 'milis_iqra@googlegroups.com'
Subject: RE: [Milis_Iqra] Ghibah yang di perbolehkan - Keajaiban Chile "Mempersatukan" AS dan Iran
[Pak Andri]
Saya tidak sedang ghibah, mohon baca dengan baik posting saya :
1. Nonton Film, apakah buruk, kalau tidak berarti saya tidak sedang ghibah.
2. Nonton Bola, apakah buruk, kalau tidak berarti saya tidak sedang ghibah
Inti dari tulisan saya sebenarnya adalah : saya memimpikan pemimpin saya (siapapun dia), yang pertama harus muslim, dan kedua harus punya leadership yang tinggi, apakah salah kalau saya memimpikan itu? Menurut pandangan saya seorang leader harus : do the think right bukan do the right think.
[Dani] Sebenarnya ada ghibah yang di perbolehkan dan yang benar-benar di haramkan, dan saya pikir jika kita membicarakan seorang pemimpin menurut syari’at, apakah SBY adalah termasuk di dalamnya, I doubt it coz we knew already, I thought.
Jika ada yang mengatakan ini ghibah loh, itu ghibah loh, meskipun belum mengetahui tujuan yang di bicarakan, padahal dari kitab-kitab Rijalul hadist atau Studi Kritik Hadist, disana banyak terdapat pembicaraan tentang orang-orang, padahal sudah tentu orang yang dibicarakan menyukainya, jika di bicarakan. Dalam thread “Keajaiban Chile "Mempersatukan" AS dan Iran” atau sikap Ahmadinejad, secara syar’I mereka sudah berjalan dahulu ketimbang Presiden kita. Kemajuan2 Iran di bidang teknologi seharusnya bisa diambil pelajaran meskipun mereka di embargo. Keberanian Ahmadinejad melawan hegomoni Zionis seharusnya membukakn mata para pemimpin Islam yang ada.
Saya berharap dari milister ada yang bisa mengcopy paste, mana yang ghibah diharamkan dan mana ghibah yang diperbolehkan, biar tidak ada sedikit2 kata “ini ghibah loh, itu ghibah loh”.
No comments:
Post a Comment