Mas Dani,
bukankah kita harus menjauhi prasangka karena dalam prasangka ada dosa? (QS Al Hujuraat (49) : 12)
Namun sebelumnya saya ucapkan terimakasih untuk artikelnya.
Tidak perlu cape cape searching, mas dani sudah menyediakan, walaupun mas dani bilang untuk semua member, saya yakin semua member MI tahu ditujukan mas dani ke saya.
[Dani] saya tidak berparasangka, seseorang yang tidak ujub itu akan tidak akan mengumbar saya sudah minta maaf loh, saya sudah instripeksi loh dan saya sudah lain lainnya. Apa yang diinginkan dari kata-kata tersebut selain ingin menunjukan jati diri “Inilah saya”. Sikap “Inilah saya” dalam agama disebut “Ujub”. Dan juga Ujub itu tidak selalu berkonotasi Negatif JIKA “Inilah Saya” sudah melakukan ini dan itu, namun orang yang melakukan tidak ingin diketahui bahwa dia melakukan ini dan itu, cukup orang lain tahu tanpa haus menyebutkan. Kalau Mb WN slalu membaca biografi sikap para salafi saleh, mereka akan marah jika apa yang mereka lalukan ketika berdekatan dengan sang Khaliq di ketahui banyak orang dan dibicarakan, cukup mereka mengetahui tanpa harus menunjukan jati diri dan meyebutkan .
======================
[Dani] Satu lagi bukti “ketika anda memberi nasehat pasti anda sudah melaksanakannya” nampaknya belum dilaksanakan oleh M WN…. Bukankah kalimat diatas merendahkan mu’min yang lain….. apakah karena saya Tidak MAAF Kepada Mas Nandang, M WN bisa seterusnya menyindir.. J …. Saya copy paste saja “Ini kan bukan akhlak yg baik buat muslim :-D,” kata M B WN di thread yang lalu…. Apa yang di tulis dengan apa yang dilakukan berbeda… Anggap saja ini kritik buat M WN…
Sikap M WN juga adalah ujub kepada diri sendiri bahwa saya “kan ga ngeles mas, salah ya minta maaf :-D” …..
(Whe~en)
dan saya juga minta maaf sudah menulis itu semua di forum ini, di forum umum, yang sebenarnya ingin saya kirim by japri saja, namun karena saya khawatir email saya terblokir, tidak terbaca karena kesibukan mas dani bekerja, sehingga malah menjadikan kesalah pahaman terus menerus dan membuat waktu mas Dani terbuang percuma untuk mencari cari kesalahan saya, saya putuskan menulis disini tidak dengan niatan merendahkan mas dani sabagai seorang muslim tidak juga bermaksud menjatuhkan karena itu dilarang.
[Dani] Sebenarnya sudah ada etika baik… lewat Japri… namun niat baik itu tidak disertai dengan perbuatan. Coba dibiasakan mengikuti pikiran bukan mengikuti hati. Seperti kata psikolog bilang “mengapa Wanita Slalu mengikuti kata Hati bukan pikiran” mengapa juga Rasullullah bersabda “Sesungguhnya wanita seumpama tulang rusuk yang bengkok. Bila kamu membiarkannya (bengkok) kamu memperoleh manfaatnya dan bila kamu berusaha meluruskannya maka kamu mematahkannya. (HR. Ath-Thahawi)”
Ada pertanyaan?
No comments:
Post a Comment