Sunday, October 31, 2010

Re: [Milis_Iqra] [Millis_Iqra]Presiden SBY Pun Menangis

Eh lupa,
Mas Nandang, boleh saya tahu mas Nandang kerja di bidang apa?

terimakasih

2010/11/1 whe - en <whe.en9999@gmail.com>
Kita teruskan nanti saja mas Nandang,
Namun, jika semua menurut mas Nandang, hehehehehhe
kenapa mas nandang bukan presidennya saja :-)

semua orang merasa kepentingannyalach yang harus diutamakan.
kebetulan kepentingan mas Nandang sama dengan kepentingan saya, namun saya tidak berpikiran seperti mas Nandang.

begini mas,
di belakang presiden pasti ada penasehat atau pemberi informasi.
itulah yang membuat suatu keputusan dibuat.
Tidak mungkin presiden tahu informasi seluruh indonesia tanpa ada masukan dari siapapun.

Kalau ada yang mengingkari Indoensia itu luas dan beribu ribu, ya monggo
Tapi saya yakin presiden punya badan penasehat dan pemberi informasi untuk pengambilan keputusan beliau

Keadaan mendesak kan menurut mas Nandang hehehehhe
menurut tokoh2 yang punya pengaruh bagaimana mas?

Kebetulan saat ini kepentingan saya sama dengan mas Nandang,
namun yang kepentingannya sejalan dengan kita berapa banyak mas Nandang?
Dan berapa banyak yang punya posisi untuk nilai tawar dengan Presiden? 
walaupun kepentingan kita sama ternyata pemikiran kita soal inipun beda kan?

Kenyataannya, berapa partai politik yang meminta Ahmadiyah dibubarkan?
bukankah salah seorang tokon P** pun berpendapat Ahmadiyah tidak perlu dibubarkan walaupun dengan catatan ini itu, dsb
(nanti saya forwardkan ya mas)

to be continued

2010/10/30 Nandang Sudrajat <aendangzr@yahoo.co.id>

Kepres lahir dari interprestasi hukum seperti yg saya tulis sebelumnya yaitu "presiden pemegang kekuasaan pemerintahan" sesuai dgn uud 45 pasal 4 ayat 1. Karena dia pemegang kekuasaan pemerintahan artinya dia pemegang kekuasaan pemerintahan tertinggi.karena dia pemegamg tertinggi dia bisa mengambil keputusan berupa kepres itu.dengan kepres ini kekuasaan bisa makin tidak terbatas.seperti jaman suhato lah,banyak kepres contohnya,pengaturan tata niaga cengkeh,mobil timor bebas pajak masuk,dana reboisasi yg sbenarnya buat memperkaya diri,dan dana 2 yayasanyg dikelola keluarga pak harto.kepres itu semua dimanfaatin untuk memperkaya diri.tentu di kepres tidak di sebutkan buat memperkaya dirilah tetapi yg ideal seperti tata niaga engkeh untuk mengatur harga cengkeh biar stabil,mobil timor ntuk mobnas,dana reboisasi untuk menjaga kelestarian hutan tapi padahal dananya dipake buat yg lain.dengan kepres mereka berlindung.itu adalah salah satu interprestasi hukum
 dari kepres ini.yg tentu ada inttreprestasi lain yg pasti bertentangan sesuai dgn kepentinganya.bgitubjuga kalau kita kaitkan dgn bila presiden sby berani mengeluarkan kepres pembubaran ahmadiyah.tentu pendekar2 ham akan berada paling depan untuk membelanya.
Disinilah mba wheen,kita bisa lihat dgn jelas berada dan berpihak kemana presiden kita.apakah berpihak kepada islam atau pendekar2 ham itu?.tentu presiden punya pertimbangan politis,mana yg lebih menguntungkan secara politis untuk melanggengkan kedudukan dan kelompoknya.disini kalau saya sangat melihat dgn jelas keberpihakannya  kecil kepada islam.
Kurang integritasnya kepada islam.apalagi kalau kita kaitkkan dgn penembakan oleh densus 88 terhadap tersangka teroris yg sedang solat.nyaris tidak ada respon.

Mengenai" keadaan darurat", lebih jelasnya saya tidak mengataanya tapi yg saya katakan adalah "keadaan mendesak".katta ini sepintas sama tapi dari sisi hukun sepertinya beda(nanti kita cari dulu ya).
Keadaan mendesak itu sebenarnya jgn dipikirkan secara idealnya saja harus seperti apa. Keadaan mendesak itupun bisa dibikin sesuai kepentingan yg akan dicapai dan itu bisa direkayasa.dalam kasus ahmadyah yg penting akidahgenerasi kita selamat dari kesesatan ahmayah.

Bagaimana kalau dgn kepres pembubaran ahmadyah,ahmadyah menuntut balik? Seperti saya bilang sby bisa melobi partai2 terutama partai koalisi agar kepres ini tdk dipermasalahkan.dan dgn kepres itu berarti aparat keamanan siap mengawal kepres tsb karena panglima tertinggi dibawah presiden dan polisipun dibawah presiden.tinggal bagaimana menghadapi tuntutanya dipengadilan yg bisa makan waktu berlama2 tapi aparat keamanan sesuai dgn kepres telah membubarkanya dulu.
Bgitu kira2...gak terlalu susahkan? Asal mau....dan punya integritas..

On Sat, 30 Oct 2010 17:07 ICT whe.en9999@gmail.com wrote:

>Apa tidak sebaiknya mas Nandang cari tahu dulu mas prosedur pengeluaran keppres pembubaran aliran yang dianggap sesat?
>
>Seperti kata mas Nandang sendiri akan ada konflik juga kalau dibubarkan,
>Yang mas Nandang harus ingat adalah bukan keinginan mas sendiri karena di pihak lain ada yang punya keinginan tidak dibubarkan. Nach posisi tawar yang ingin dibubarkan dan yang tidak ingin bagaimana di Indonesia, mengingat Ahmadiyah itu bukan produk lokal seperti Lia Edden,dsb
>
>Benarkah di negara kita pembubaran ini termasuk dispensasi keadaan darurat? mungkin mas Nandang bisa cari tau UU keadaan darurat dulu?
>Khawatirnya tidak masuk keadaan darurat
>Mirip kasus dipenjara mencalonkan diri, ternyata setelah dicek bisa mencalonkan diri kan?
>Pasti ada yg tertawa,
>Namun ya begitulah seharusnya, think globally
>
>Kalau mas Nandang bilang tidak bisa intervensi dalam masalah hukum, tapi ternyata ada tuntutan hukum dari kubu Ahmadiyah jika dibubarkan sepihak dari presiden bgmn prosedurnya dsb.
>
>Selama ini kita selalu memandang sesuatu dari kekuatan massa, namun hal yang perlu diperhatikan kita bukankah bgmn kita menyelesaikannya secara birokrasi agar keluar "pembubaran"
>
>Karena jika tolak ukur kekuatan massa, ada yg ingin dibubarkan, eh ada yg tidak, yang tidak ingin dibubarkan pun mengklaim mereka banyak, bahkan dari kalangan umat Islam juga
>
>Itulah konsekuensi sebagai negara hukum mas Nandang,
>Bukan negara Islam
>
>Kalau saya menulis seperti ini, bukan berarti saya tidak ingin Ahmadiyah dibubarkan,
>Saya ingin Ahmadiyah dibubarkan,
>tapi yang saya pikirkan adalah bagaimana caranya dan bgmn prosedur sebenarnya untuk membubarkan, apa sebenarnya yg menjadi pertimbangan orang2 diatas sehingga tidak dibubarkan,dsb
>
>bukan menyalahkan dan mendikte presiden karena saya tidak punya kekuatan mendikte presiden,
>Percuma saya memaksakan keinginan saya karena presiden juga tidak memperhitungkkan keinginan saya
>
>Demikian mas Nandang
>
>Whe-en
>Sent from my BlackBerry®
>powered by Sinyal Kuat INDOSAT
>
>-----Original Message-----
>From: Nandang Sudrajat <aendangzr@yahoo.co.id>
>Sender: milis_iqra@googlegroups.com
>Date: Sat, 30 Oct 2010 16:43:22
>To: <milis_iqra@googlegroups.com>
>Reply-To: milis_iqra@googlegroups.com
>Subject: Re: [Milis_Iqra] [Millis_Iqra]Presiden SBY Pun Menangis
>
--
~~~~~



--
~~~~~
Whe~en
http://wheen.blogsome.com/
 
"Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku." (QS 20 : 25-28)
"Ya Allah jadikan Aku hamba yang selalu bersyukur dan penyabar"

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

No comments:

Post a Comment