Tuesday, October 12, 2010

Re: [Milis_Iqra] RE: Hitler Meninggal di Indonesia? - Arab Saudi Beli Senjata

Mau share sedikit soal ramalan ...
Saya ambil dari buku ke-3 saya : Ramalan Imam Mahdi.,


Meramal artinya melakukan suatu prediksi atau dugaan terhadap sesuatu. Dalam dunia ilmiah istilah ini lebih populer disebut sebagai hipotesa. Sebagai sebuah hipotesa tentu saja hasil kebenaran akhirnyapun tidak bisa dipastikan sampai pada batas maksimal.  Ia tetap memiliki nilai yang bisa benar dan bisa juga salah. Rasio perbandingannya sendiri bergantung pada akurasi data-data yang diolah sebelum dikembangkan sebagai hipotesa. 

Menjadi satu keprihatinan bagi kita melihat kenyataan yang berlaku terhadap klaim beberapa orang atas hipotesa-hipotesanya. Mereka terjebak dalam memastikan hasil akhir dari prediksinya menjadi sebuah kebenaran –yang pada hakekatnya hanya pembenaran. Bagaimanapun, sebagai makhluk kita tidak mungkin dapat mengetahui apa-apa yang akan terjadi pada diri kita sendiri apalagi pada skala yang lebih luas dari itu. Firman Allah :

Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. (QS. Al-Baqarah [2] :255)

Ilmu yang ada pada makhluk sangat terbatas, kajian-kajian ilmu kedokteran modern bahkan belum sanggup untuk menuntaskan pengetahuan mengenai diri manusia sendiri. Masih banyak unsur yang terdapat dalam tubuh kita menjadi misteri yang belum terpecahkan oleh para ahli biologi. Penjelajahan manusia terhadap planet-planet yang terdekat dari bumi belum sampai pada satu kesimpulan pasti mengenai kandungan, keadaan maupun struktur penyusunnya. Syahdan untuk dapat membuktikan eksistensi makhluk hidup lain selain manusia diberbagai galaksi. Tapi manusia terlalu mudah untuk lupa diri sehingga mengesankan bahwa ia beralih fungsi menjadi Nabi atau lebih parahnya lagi menjadi Tuhan yang membumi. Dalam dunia ilmiah, sebuah hipotesa harus didukung oleh data-data penunjang yang membuatnya sampai pada kesimpulan akhir. Dalam hal ini misalnya Ramalan cuaca, ramalan gunung meletus, ramalan tentang gempa bumi dan seterusnya.

Bagaimana dengan kasus ramalan Nostradamus ? Apakah hipotesanya memiliki data penunjang pada masa dimana ia melakukan ramalan-ramalannya tersebut ? Jika iya maka seperti apa datanya dan bagaimana bisa ia mendapatkan data terhadap sesuatu peristiwa yang akan terjadi dimasa depan ? Saya percaya bahwa ada person-person tertentu yang memiliki kemampuan indera ke-6 atau sixth sense, diantaranya misalnya dalam hal melihat apa yang telah  terjadi dan apa yang belum terjadi namun berapa besar akurasi kebenaran dari hasil penglihatan para pelaku sixth sense itu sendiri ? Saya pribadi tidak bisa memberikan jawabannya sebab ditinjau dari ilmu fisika, frekwensi/ gelombang peristiwa yang ditangkap melalui "satelit" sixth sense ini bisa saja mendapat intervensi oleh objek penghambat transmisi dalam proses perjalanannya atau juga mengalami proses intermodulasi (tabrakan frekuensi) yang dilakukan oleh faktor x lain (seperti intervensi oleh Jin, kekurangan daya kepekaan sixth sense sipenerima sendiri, kekacauan konsentrasi dan lain sebagainya).

Demikian yang bisa saya sharing secara sederhana., maaf bila tidak berkenan.

--
Salamun 'ala manittaba al Huda



ARMANSYAH

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

No comments:

Post a Comment