Wednesday, November 17, 2010

[Milis_Iqra] Art kata Syahida

[media-dakwah] Seri 763. Terjemahan S. Al-Baqarah, 2:185 tentang kata
"syahida"

H. M. Nur Abdurrahman
Sat, 27 Jan 2007 04:02:45 -0800

http://www.mail-archive.com/media-dakwah@yahoogroups.com/info.html

BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM

WAHYU DAN AKAL – IMAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Harian Fajar]
763. Terjemahan S. Al-Baqarah, 2:185

Sebermula elok kiranya dimulai tulisan ini dengan mengutip salah satu
surat
Maryam Jamilah kepada Sayyid Abul A'la al-Maududi, antara lain spb:

Setiap Jum'at siang saya kunjungi Perkumpulan Mahasiswa Islam di
Universitas
Columbia untuk shalat Jum'at. Setiap Jum'at, mahasiswa-mahasiswa di
sana secara
bergantian menyampaikan khutbahnya dan menjadi imam-shalat. Karena
saya seorang
perempuan, tentu tidak diperbolehkan oleh syari'at berkhutbah,
sehingga ketika
tiba giliran saya, seorang mahasiswa dari Republik Persatuan Arab
(Mesir)
menawarkan diri untuk menyampaikan khutbah saya itu.

Khutbah saya yang berjudul "Dapatkah Islam Dirujukkan dengan Semangat
Abad
Duapuluh?" menganalisa tujuh usulan yang paling penting untuk
"memodernkan"
Islam, sebagaimana berulangkali digembar-gemborkan oleh orang-orang
progresif,
yakni:

1. Penghapusan kekhalifahan.
2. Penghapusan syariat dan menggantinya dengan sistem hukum sekular
Barat
modern.
3. Penggantian konsep persaudaraan muslim universal (ummah) dengan
nasionalisme rasial dan kedaerahan.
4. Penerjemahan resmi al-Qur'an tanpa teks bahasa Arabnya.
5. Pandangan yang menyatakan bahwa meningkatkan taraf hidup
sehingga sama
dengan Barat melalui industrialisasi, hendaknya menjadi tujuan utama
pemerintah, sehingga hal-hal yang lain hendaknya dikorbankan dulu.
6. Apa yang disebut-sebut sebagai "emansipasi" perempuan.
7. Pengambilalihan mode pakaian dan kebiasaan hidup Barat.

Dalam khutbah tersebut saya tunjukkan betapa jika setiap usulan ini
ditelusur
hingga kesimpulan logisnya, tampak hal itu akan membawa kehancuran
total atas
peradaban Islam. Meskipun demikian, para mahasiswa itu dengan berang
menolaknya. Mereka katakan kepada saya bahwa segera setelah mereka
selesaikan
studi mereka di Amerika dan pulang ke negeri masing-masing, mereka
akan
berusaha sekuat tenaga untuk menerapkan pembaharuan-pembaharuan ini.

***

Butir-butir 1, 2, 3 dan 6 dari ke-7 butir yang digembar-gemborkan
oleh
orang-orang progresif, yang disorot oleh Maryam Jamilah tsb., antara
lain
merupakan ciri-khas dari ktiteria para penganut Islam Liberal. Tulisan
dalam
kolom ini hanya difokuskan pada butir 4. Apabila terjemahan S. Al-
Baqarah,
2:185 tanpa teks aslinya dalam bahasa aslinya yaitu bahasa Arab, maka:

Terjemahan Departemn Agama:
Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat
tinggalnya) di
bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu.

Terjemahan A.Hassan
Oleh sebab itu, barang siapa dari antara kamu melihat bulan itu,
hendaklah ia
puasa

Terjemahan Muhammad Marmaduke Pikthall:
And whosever of you is present, let him fast the month

Terjemahan Soedewo:
Wie uwer in de maand aanwezig is , zal daarin vasten.

Terjemahan itu 3 lawan satu, yaitu hadir=present=aanwezig lawan
melihat.

Itulah perlunya terjemahan Al-Quran tidak boleh tanpa teks aslinya
dalam bahasa
Arab. Karena secara teknis tidak bisa dalam kolom ini dituliskan ayat-
ayat
Al-Quran dalam tulisan aslinya yaitu huruf Arab, maka ditempuhlah
transliterasi
huruf demi huruf ke dalam huruf Latin, sehingga keotentikannya dapat
dipertanggung-jawabkan, seperti berikut:

-- FMN SyHD MNKM ALSyHR FLYSMH (S. ALBQRt, 2:185), dibaca (tanda -
dipanjangkan
membacanya):
-- faman syahida mingkumsy syahra falyasumhu.

Demikianlah kata syahida diterjemahkan dengan 3 lawan satu seperti
dikemukakan
di atas.

Apa arti kata syahida ? Akarnya dari Syin-Ha-Dal, dan artinya akan
ditelusuri
dalam kamus otentik yaitu Al-Quran dengan prinsip ayat menjelaskan
ayat.

-- QL HLM SyHDAaKM ALDzYN YSyHDWN AN ALLH hRM HDzA FAN SyHDWA FLA
TSyHD
M'AHM(S. ALAN'AAM 6:150), dibaca:
-- qul halumma syuhada-akumul ladzi-na yasyhadu-na annaLla-ha harrama
ha-dza-
fain syahidu- fala- tasyhadu ma'ahum artinya:
-- Katakanlah, bawalah kemari saksi-saksimu yang mempersaksikan, bahwa
Allah
mengharamkan ini. Jika mereka bersaksi , janganlah engkau menjadi
saksi bersama
meraka.

Dalam ayat (6:150) terdapat 4 bentuk dari kata dasar syahida, berupa
satu
bentuk isim dengan wazan Fu'alaaun, dan tiga bentuk fi'il berupa
tasrif,
yasyhaduwna, syahiduw, tasyhadu.

***

Akan ditelusuri lebih lanjut arti kata syahida:
syahida terdapat dalam 6 ayat, yaitu:
Dalam ayat-ayat:
(2:185) kita sudah lihat di atas 3 penterjemah lawan 1 penterjemah,
yaitu
hadir=present=aanwezig lawan melihat
(3:18) SyHD ALLH ANH LA ALH ALA HW (shahida Lla-hu annahu- la- ila-ha
illa-
huwa), Allah menyatakan bahawa tidak ada ilah kecuali Dia. Syahida
artinya
menyatakan.
(12:26) SyHD SyAHD MN AHLHA (syahida sya-hidum min ahliha-), seorang
saksi
menyaksikan di antara keluarganya. Syahida artinya menyaksikan.
(41:20) SyHD 'ALYHM SM'AHM (syahida 'alaihim sam'uhum), menyaksikan
pada mereka
pendengaran mereka. Syahida artinya menyaksikan
(43:86) MN SyHD BALhQ (man syahida bil haqqi), barang siapa yang
mengaku dengan
kebenaran. Syahida artinya mengaku.
(46:10) SyHD SyAHD MN BNY ASRAaYL (syahida sya-hidum mim bani- isra-i-
la),
seorang saksi menyaksikan dari Bani Israil. Syahida artinya
menyaksikan.

Lalu di manakah gerangan arti kata hadir seperti dalam terjemahan
ketiga
penterjemah tersebut? Ada, yaitu dalam bentuk syahida yang
ditasrifkan
tasyhaduwni dalam ayat:
(27:32) MA KNT FATh'At AMRA hTY TsYHDWN (ma- kuntu fa-thi'atan amran
hatta-
tasyhadu-ni), artinya
bisa: Aku tidak memutuskan suatu urusan, sebelum kamu hadir,
bisa pula: Aku tidak memutuskan suatu urusan, sebelum kamu bersaksi
atau
menyaksikan.

Patut pula diperhatikan syahida dalam bentuk tasrif tasyhaduwna dalam
3 ayat:
dalam 2:84, tasyhaduwna = mengakui
dalam 3:70, tasyhaduwna = memperaksikan atau mengakui
dalam 6:19, ada empat yang berasal dari kata syahida, yaitu:
tasyhaduwna =
menyaksikan, syaha-datun = kesaksian, sya-hiydun = seorang saksi,
asyhadu =
saya bersaksi.

Setelah ditelusuri arti syahida tsb dengan mempergunakan Al-Quran
sebagai
kamus, maka ternyata kata syahida itu adalah kata yang musytarak
(homonim =
kata yang mempunyai arti lebih dari satu), tergantung dari konteksnya
dalam
kalimat, yaitu: menyaksikan, mengakui, menyatakan dan hadir. Dan
ternyata tidak
ada arti melihat, namun ini bisa juga dimaknai dengan menyaksikan.

***

Alhasil kata syahida dalam ayat (2:185) lebih elok diterjemahkan
menyaksikan,
mengakui dan menyatakan ketimbang hadir dan melihat. Mengapa ? Memang
menyaksikan bisa sama artinya dengan melihat, akan tetapi syahr(un)
itu bukan
benda, yang dalam bahasa Inggrisnya month (sayang sekali syahr atau
month tidak
ada bahasa Indonesianya). Sedangkan terjemahan hadir tidak begitu kena
karena
orang yang menebus puasa Ramadhannya tidak hadir dalam bulan
Ramadhan.
Menyaksikan, mengakui atau menyatakan syahr dilakukan dengan
perhitungan, dan
ini landasan Nash dalam hubungannya dengan metode hisab dalam
menentukan
masuknya bulan Ramadhan dan 'Iyd Al-Fithri. Wallahu a'lamu bisshawab.

*** Makassar, 27 Januari 2007
[H.Muh.Nur Abdurrahman]

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

No comments:

Post a Comment