Mencintai Sultan HB X)
Weits, jangan dulu berprasangka dengan tulisan saya. Judul ini adalah
mimpi kakak sepupu saya ketika Sultan HB X dinobatkan menjadi Sultan
Yogya pada tahun 1989 menggantikan ayahnya. Kakakku bercerita bahwa dia
dilamar oleh Sri Sultan HB X tadi malam. Tentu saja kami tidak percaya
karena kami tahu ia hanya membual. Tapi dia sumpah-sumpah sambil berkata
"sungguh………… aku tidak bohong, dalam mimpi!". Ini dikatakannya tanpa
merasa berdosa.
Aku yang waktu itu masih anak bawang (aku baru duduk di semester awal,
sedang kakakku sudah disemester akhir dan kami sama-sama kuliah di
Yogya), penasaran dengan mimpi kakakku. Ketika kutanya sebabnya dia
dengan santai menjawab, karena aku jatuh cinta kepada HB X. Ketika
kukejar dengan pertanyaan kenapa jatuh cinta? , kakakku hanya menjawab,
"tidak tahu, perasaanku mengatakan dia orang baik. Nah lho, tahu dari
mana kalau HB X ini orang baik. Wong melihat aja Cuma dari kejauhan.
Biyung…biyung. Kakakku tidak perduli dengan komentarku. Dia Cuma
menjawab, " siapa yang bisa melarang orang jatuh cinta?". Wah susah juga
menghadapi orang yang sedang keyungyung campur keblinger, pikirku waktu
itu.
Gara-gara kakakku yang jatuh cinta setengah mati, plus setengah sendiri
(jatuh cinta sendirian), aku jadi rajin membaca dan mengamati tingkah
polah Sultan HB X. Ketika ada seminar di kampusku dan pembicaranya
adalah beliau, aku penasaran ikut, seperti apa sih pemikiran beliau?.
Ketika saya akan masuk ke lokasi kampus, di pintu parkir saya lihat
mobil mercedez dengan nomor AB X HB. Saya lalu berpikir, wah ini pasti
Sri Sultan. Saya putuskan untuk melihat, bagaimana sang Raja Yogya ini
memperlakukan supirnya?. Ternyata jauh…. Dari yang saya bayangkan.
Sultan membuka pintu sendiri dan turun sambil menenteng tasnya. What????
Aku jadi terkesima. Ketika sang supir selesai memarkir mobil, saya
dekati dan menanyakan apakah Sang Sultan selalu begitu?. Jawabannya.
"Ooooh, nggih mbak. Kanjeng Sultan nggih mekathen, merakyat saesthu". La
dalah akupun dengan cepat-cepat masuk ke ruang seminar karena seminar
sudah dimulai.
Shoping Centre Yogya semakin hari semakin kumuh. Penjual buku bekas dan
pasar induk buah dan sayur bercampur baur. Pemko Yogyapun ingin
menertibkan pasar itu, menatanya sehingga menjadi taman dan memindahkan
pasarnya ke daerah gamping. Pedagang tidak setuju. Mereka beranggapan
kepindahan mereka ke gamping akan mengurangi pengunjung karena lokasi
yang baru agak jauh dari pusat kota. Pemko Yogya berkali-kali melakukan
mediasi, hasilnya buntu. Pedagang yang patah arang akhirnya mengadu
kepada Sri Sultan. Sultanpun mendengarkan jeritan rakyatnya dan
memberikan solusi jitu. Bangun dulu pasar gamping itu, bangun sarana
jalannya, buat line biskota dan kobutri (salah satu jenis angkutan di
Yogya pada masa itu, bentuknya seperti angkot dan berwarna kuning), lalu
baru pedagangnya dipindahkan pelan-pelan. Solusi ini diterima kedua
pihak, baik pedagang maupun pihak pemko Yogya. Terbukti, pasar
gampingpun ramai, dan sekarang bekas komplek shoping centre itu sudah
menjadi taman pintar, yang rapi, bersih dan menyatu dengan situs benteng
Vreedenburg.
Lalu ada juga wacana menjadikan jalan Malioboro sebagai lokasi
pedestrian yang tidak boleh dilalu kendaraan apapun. Kali ini siapa yang
protes? Tukang becak dan sais andong. Merekapun mengadu pada Sri Sultan
HB X dan HB X mendengarkan suara wong cilik. Beliau mengeluarkan
pernyataan yang memihak mereka sehingga tukang becak dan sais andongpun
lega.
Ini hanya beberapa contoh kecil, berupa tindakan kecil HB X saya ingat
ketika saya masih tinggal di Yogya. Sesudah saya selesai sekolah dan
bekerja, saya tetap rajin mengunjungi Yogya. Bukan karena nostalgia
semata, tapi juga karena banyak keluarga besar saya yang tinggal disana.
Termasuk kakak sepupu saya yang bermimpi itu. Hal lainnya adalah, saya
merasa tentram di Yogya.
Saya jadi mengerti mengapa kakak saya jatuh cinta padanya. Begitu juga
saya jadi mengerti mengapa ketika Jakarta (presiden SBY dn
konco-konconya) ngotot mengatakan gubernur Yogya harus dipilih, banyak
rakyat Yogya yang tidak terima, bahkan menantang referendum segala. Ini
karena Sultan yang jadi gubernur karena penetapan, ternyata lebih
bijaksana dan sangat mengayomi rakyatnya, jauh berbeda dari pemimpin
lain yang dipilih langsung oleh rakyatnya. Tanya mengapa????????
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
No comments:
Post a Comment