Monday, December 20, 2010

[Milis_Iqra] Perenungan Diri

Perenungan Diri:

Banyak sekali terjadi diperdebatan, dimana semua pihak mengemukakan
ayat dan hadits sebagaimana berikut ini dengan sangat mudahnya dengan
tujuan untuk menyanggah pendapat lawan debatnya:

Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebajikan, sedang kamu
melupakan diri (kewajiban) mu sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab
(Taurat)? Maka tidakkah kamu berpikir? (al-Baqarah : 44)

Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak
kamu perbuat? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan
apa-apa yang tiada kamu kerjakan. (Ash- Shaffat : 2-3)

Dari Abu Zaid Usaman bin Zaid bin Haritsah ia berkata : "Saya
mendengar Rasulullah berkata :" Didatangkan seorang laki-laki pada
hari kiamat, lalu ia dilemparkan kedalam neraka, maka keluarlah usus
perutnya, lalu melilitnya sebagaimana keledai mengitari tempat
penggilingan tepung. Maka berkumpullah ahli neraka dan bertanya :
"Wahai fulan mengapa kamu demikian? Bukankah kamu dahaulu menyuruh
berbuat baik dan mencegah kemungkaran ? Lalu ia berkata : " Benar, aku
dulu menyuruh berbuat baik tetapi tidak mengerjakannya, dan melarang
dari kemungkaran sedangkan aku mengerjakannya." (Hadits riwayat
Bukhari dan Muslim).

Bukan bermaksud untuk mendebat ayat atau hadits tersebut diatas,
karena Firman Allah sudah pasti kebenarannya, dan hadits rasulullah
yang shahih juga sudah pasti kebenarannya, namun saya hanya akan
mengoreksi penggunaan ayat dan hadist tersebut dalam konteks sanggah
menyanggah berbagai perdebatan atau kalau saya menggunakan kalimat
yang lebih halus "diskusi"

Saya tidak hendak mengatakan pihak manapun yang berdebat, tapi saya
akan mencoba mengoreksi diri saya sendiri, pantaskah saya mengeluarkan
ayat dan hadits dimaksud saat berdebat?, pantas apabila memang saya
telah lebih dulu menjalankan atau melaksanakan apa-apa yang menjadi
muatan dalam ayat dan hadits tersebut, namun kalau saya sendiri belum
melaksanakan apa yang diperintahkan dalam ayat dan hadits tersebut,
rasanya saya telah menganiaya diri sendiri dengan menyuruh orang lain
berbuat namun saya belum berbuat untuk hal yang sama, sangat tidak
pantas.

Dan hingga hari ini saya sadar bahwa saya masih sangat belum pantas
untuk berhujah dengan ayat dan hadits tersebut karena saya belum mampu
untuk melaksanakan content dan pesan dari ayat dan hadits dimaksud,
saya masih lebih memetingkan ego saya agar kalau berdebat saya selalu
unggul, saya masih sering "ngeyel" dengan pendapat saya, untuk itu
saya lebih baik memohon kepada Allah SWT semoga diberi kemampuan untuk
mengamalkan segala perintahNya.

Sekali lagi itulah renungan saya pribadi pada hari ini, dan ini
sekedar mengukur baju untuk diri saya yang belum tentu pas ukurannya
buat orang lain, dan juga tanpa bermaksud untuk menggurui siapapun.

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

No comments:

Post a Comment