Thursday, December 2, 2010

[Milis_Iqra] rakyat yang sulit kah memahami SBY?????

Demikanlah pemimpin kita, dalam pidato sebelumnya mengatakan tidak boleh

ada monarki dalam negara demokrasi, kemudian mendapat kritikan dari warga DIY.

dan kemudian di klarifikasi……

 

apakah sulit memahami BeYe????

atau Be Ye yang sulit memahami????

 

Keistimewaan DIY

SBY Belum Jawab Pertanyaan Penting

Laporan wartawan KOMPAS.com Caroline Damanik

Kamis, 2 Desember 2010 | 16:59 WIB

Kompas/Ferganata Indra Riatmoko

Abdi dalem Darno Pawoko berjaga di seberang Bangsal Kencono di kompleks Keraton Yogyakarta, Yogyakarta, Kamis (18/11/2010)

TERKAIT:

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPR RI Anis Matta menegaskan, klarifikasi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono masih menyisakan ruang terbuka untuk pertanyaan. Klarifikasi ini tidak menjawab sama sekali pertanyaan yang sebenarnya harus dijelaskan ke publik: Apakah pemerintah akan mencantumkan 'penetapan Sri Sultan' sebagai tata cara pengangkatan dan pemilihan Gubernur DI Yogyakarta untuk seterusnya dalam RUU Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta?

"Bahwa beliau setuju dengan Sri Sultan sekarang sebagai pemimpin sekarang dan masa depan Yogyakarta, menurut saya, itu masih merupakan konsep yang terpisah dari masalah ini," katanya di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Kamis (2/12/2010).

Menurutnya, pidato klarifikasi SBY yang dibantu dengan iPad Apple ini hanya bersifat normatif. Mungkin dapat meredakan situasi publik yang sebelumnya mulai memanas, tetapi sekali lagi, Anis menegaskan, Presiden tidak menyelesaikan masalah sebenarnya meski SBY menyebutkan dukungan terhadap keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Kecuali kalau dalam draf usulan pemerintah, pemerintah mengusulkan bahwa Gubernur Yogyakarta ditunjuk melalui penetapan dan bukan melalui pemilihan. Nah, itu baru kita anggap menyelesaikan masalahnya. Kita lihat saja itu nanti dalam drafnya, drafnya juga kan belum jadi," tegasnya.

Oleh karena itu, politisi PKS ini melihat bahwa pidato ini lebih merupakan klarifikasi personal SBY kepada Sri Sultan Hamengku Buwono X bahwa jabatan gubernur saat ini masih menjadi milik Sri Sultan. "Sebenarnya jawaban yang ditunggu masyarakat Yogyakarta kan bukan sekadar menetapkan Sri Sultan yang sekarang sebagai Gubernur, tapi posisi keluarga ini sebagai pewaris kesultanan di dalam sistem ketatanegaraan kita. Itu sebenarnya yang diinginkan," ungkapnya

 

Legal Disclaimer: The information contained in this message may be privileged and confidential. It is intended to be read only by the individual or entity to whom it is addressed or by their designee. If the reader of this message is not the intended recipient, you are on notice that any distribution of this message, in any form, is strictly prohibited. If you have received this message in error, please immediately notify the sender and delete or destroy any copy of this message

No comments:

Post a Comment