amanah dan kuat. Jadi dengan cara apapun sistem pemilihan pemimpin,
itu tidak dipersoalkan yang penting hasilnya adalah pemimpin yang
bertaqwa, amanah dan kuat.
On Dec 9, 4:01 pm, Muhammad Amir Rosyidi <rosyid2...@gmail.com> wrote:
> Kakak Sepupu Saya Dilamar Sri Sultan HB X (Mengapa Banyak Orang
> Mencintai Sultan HB X)
> Weits, jangan dulu berprasangka dengan tulisan saya. Judul ini adalah
> mimpi kakak sepupu saya ketika Sultan HB X dinobatkan menjadi Sultan
> Yogya pada tahun 1989 menggantikan ayahnya. Kakakku bercerita bahwa dia
> dilamar oleh Sri Sultan HB X tadi malam. Tentu saja kami tidak percaya
> karena kami tahu ia hanya membual. Tapi dia sumpah-sumpah sambil berkata
> "sungguh………… aku tidak bohong, dalam mimpi!". Ini dikatakannya tanpa
> merasa berdosa.
>
> Aku yang waktu itu masih anak bawang (aku baru duduk di semester awal,
> sedang kakakku sudah disemester akhir dan kami sama-sama kuliah di
> Yogya), penasaran dengan mimpi kakakku. Ketika kutanya sebabnya dia
> dengan santai menjawab, karena aku jatuh cinta kepada HB X. Ketika
> kukejar dengan pertanyaan kenapa jatuh cinta? , kakakku hanya menjawab,
> "tidak tahu, perasaanku mengatakan dia orang baik. Nah lho, tahu dari
> mana kalau HB X ini orang baik. Wong melihat aja Cuma dari kejauhan.
> Biyung…biyung. Kakakku tidak perduli dengan komentarku. Dia Cuma
> menjawab, " siapa yang bisa melarang orang jatuh cinta?". Wah susah juga
> menghadapi orang yang sedang keyungyung campur keblinger, pikirku waktu
> itu.
>
> Gara-gara kakakku yang jatuh cinta setengah mati, plus setengah sendiri
> (jatuh cinta sendirian), aku jadi rajin membaca dan mengamati tingkah
> polah Sultan HB X. Ketika ada seminar di kampusku dan pembicaranya
> adalah beliau, aku penasaran ikut, seperti apa sih pemikiran beliau?.
> Ketika saya akan masuk ke lokasi kampus, di pintu parkir saya lihat
> mobil mercedez dengan nomor AB X HB. Saya lalu berpikir, wah ini pasti
> Sri Sultan. Saya putuskan untuk melihat, bagaimana sang Raja Yogya ini
> memperlakukan supirnya?. Ternyata jauh…. Dari yang saya bayangkan.
> Sultan membuka pintu sendiri dan turun sambil menenteng tasnya. What????
> Aku jadi terkesima. Ketika sang supir selesai memarkir mobil, saya
> dekati dan menanyakan apakah Sang Sultan selalu begitu?. Jawabannya.
> "Ooooh, nggih mbak. Kanjeng Sultan nggih mekathen, merakyat saesthu". La
> dalah akupun dengan cepat-cepat masuk ke ruang seminar karena seminar
> sudah dimulai.
>
> Shoping Centre Yogya semakin hari semakin kumuh. Penjual buku bekas dan
> pasar induk buah dan sayur bercampur baur. Pemko Yogyapun ingin
> menertibkan pasar itu, menatanya sehingga menjadi taman dan memindahkan
> pasarnya ke daerah gamping. Pedagang tidak setuju. Mereka beranggapan
> kepindahan mereka ke gamping akan mengurangi pengunjung karena lokasi
> yang baru agak jauh dari pusat kota. Pemko Yogya berkali-kali melakukan
> mediasi, hasilnya buntu. Pedagang yang patah arang akhirnya mengadu
> kepada Sri Sultan. Sultanpun mendengarkan jeritan rakyatnya dan
> memberikan solusi jitu. Bangun dulu pasar gamping itu, bangun sarana
> jalannya, buat line biskota dan kobutri (salah satu jenis angkutan di
> Yogya pada masa itu, bentuknya seperti angkot dan berwarna kuning), lalu
> baru pedagangnya dipindahkan pelan-pelan. Solusi ini diterima kedua
> pihak, baik pedagang maupun pihak pemko Yogya. Terbukti, pasar
> gampingpun ramai, dan sekarang bekas komplek shoping centre itu sudah
> menjadi taman pintar, yang rapi, bersih dan menyatu dengan situs benteng
> Vreedenburg.
>
> Lalu ada juga wacana menjadikan jalan Malioboro sebagai lokasi
> pedestrian yang tidak boleh dilalu kendaraan apapun. Kali ini siapa yang
> protes? Tukang becak dan sais andong. Merekapun mengadu pada Sri Sultan
> HB X dan HB X mendengarkan suara wong cilik. Beliau mengeluarkan
> pernyataan yang memihak mereka sehingga tukang becak dan sais andongpun
> lega.
>
> Ini hanya beberapa contoh kecil, berupa tindakan kecil HB X saya ingat
> ketika saya masih tinggal di Yogya. Sesudah saya selesai sekolah dan
> bekerja, saya tetap rajin mengunjungi Yogya. Bukan karena nostalgia
> semata, tapi juga karena banyak keluarga besar saya yang tinggal disana.
> Termasuk kakak sepupu saya yang bermimpi itu. Hal lainnya adalah, saya
> merasa tentram di Yogya.
>
> Saya jadi mengerti mengapa kakak saya jatuh cinta padanya. Begitu juga
> saya jadi mengerti mengapa ketika Jakarta (presiden SBY dn
> konco-konconya) ngotot mengatakan gubernur Yogya harus dipilih, banyak
> rakyat Yogya yang tidak terima, bahkan menantang referendum segala. Ini
> karena Sultan yang jadi gubernur karena penetapan, ternyata lebih
> bijaksana dan sangat mengayomi rakyatnya, jauh berbeda dari pemimpin
> lain yang dipilih langsung oleh rakyatnya. Tanya mengapa????????
>
> link :http://sosbud.kompasiana.com/2010/12/09/kakak-sepupu-saya-dilamar-sri...
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
No comments:
Post a Comment