Jika anda punya 5 orang kakak, semua memberi uang anak anda 500 ribu, anak anda mengantongi 5 amplop @500 ribu,
Tepatkah anda bilang cuma kakak anda yang no 1 yang memberi anak anda uang hanya karena saat memberi uang anda melihatnya, sedangkan 4 kakak anda yang lain, anda tidak melihat ketika memberi uang namun istri anda menginformasikannya.
Dalam hal ini anda jelas salah. Namun anda memaksa pendapat anda benar karena dasarnya adalah anda melihat hanya kakak anda yang no 1 yang memberi uang dan menafikan yang lain.
Jangan sampai anda membenarkan sesuatu hanya untuk menutupi kesalahan anda pak Dani.
Ini bukan personal war, tapi bagaimana anda menerima kebenaran,
Bukankah hanya orang sombong saja yang menolak kebenaran? :-)
Mengaku salah tidak membuat anda terlihat memalukan, namun membuat anda terlihat ksatria dan gentle :-D
Thx n rgds//
Whe-en
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
From: Dani Permana <adanipermana@gmail.com>
Sender: milis_iqra@googlegroups.com
Date: Mon, 20 Dec 2010 19:35:51 +0700
To: <milis_iqra@googlegroups.com>
ReplyTo: milis_iqra@googlegroups.com
Subject: RE: [Milis_Iqra] Asmirandah: Percuma Berjilbab Kalau Hatinya Jelek
"Setuju dengan arti kata cuma. Permasalahannya kan orang mengatakan cuma kan pasti ada yg mendasari. Dan apakah dasar masing2 seseorang itu harus dipaksakan sama"
Kata kata ini yang tidak dimiliki oleh orang lain.
Thanks,
Dani Permana
Sent from my Windows Mobile® phone.
From: doer81@gmail.com
Sent: Monday, December 20, 2010 5:45 PM
To: milis_iqra@googlegroups.com
Subject: Re: [Milis_Iqra] Asmirandah: Percuma Berjilbab Kalau Hatinya Jelek
Sorry baru reply, harena hari minggu hari untuk keluarga. Dan tadi kerjaan buanyak banget.
Setuju dengan arti kata cuma. Permasalahannya kan orang mengatakan cuma kan pasti ada yg mendasari. Dan apakah dasar masing2 seseorang itu harus dipaksakan sama.
Misal kata bagi saya cuma agama islam yg benar. Pendapat saya pasti beda dengan umat kristian apakah pendapat saya salah...? Sudah pasti salah karena menurut mereka dasar yg mereka gunakan beda. Perbedaan itu terjadi karena dasar yg mereka jadikan patokan berbeda. Apakah Cuma menurut saya harus sama dengan cuma menurut orang lain??
Kembali saya ulangi Benar menurutmu belum tentu benar bagiku. Dan benar bagiku belum tentu benar bagimu. Yang benar adalah bagaimana mensikapinya secara benar.
Cuma ingin menegaskan perbedaan itu akan selalu ada karena tiap2 individu memiliki dasar yg berbeda2.
Maaf kalo tidak berkenan.
Thanks
Doer
Sent from BlackBerry® on 3
From: "@dd.in " <addinkesmas@gmail.com>
Sender: milis_iqra@googlegroups.com
Date: Sun, 19 Dec 2010 00:01:52 +0000
To: <milis_iqra@googlegroups.com>
ReplyTo: milis_iqra@googlegroups.com
Subject: Re: [Milis_Iqra] Asmirandah: Percuma Berjilbab Kalau Hatinya Jelek
Cuma
cu.ma
[adv] (1) tidak ada yg lain (sendirian dl jenisnya): -- dia yg datang, tidak ada yg lain; (2) hanya; melainkan: aku -- anak pungut, tidak dapat berbuat banyak
Dari kamus besar bahasa indonesia sudah disebutkan bahwa arti kata'cuma' adalah:
1. tidak ada yg lain (sendirian dl jenisnya):
2. hanya; melainkan
Sudah Ada patokan untuk penggunaan kata cuma menurut sy, jadi silahkan introspek
[The entire original message is not included]
No comments:
Post a Comment