(whe~en)
mas dani bisa minta tolong menerangkan etika penulisan subject email tersebut?
Saya beneran tidak tahu, itu menurut siapa ya mas?
[Dani Permana] sebelum saya membahas pertanya-an diatas, saya ingin diskusi dahulu, mengenai hadist2 berikut ini
Dari [Ibnu Umar] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Para pengkhianat akan dikibarkan bendera baginya pada hari kiamat, dan dikatakan, 'Inilah pengkhianatan fulan bin fulan'." (Musnad Ahmad No. 4419, Sahih Bukhori No. 5709, Sahih Muslim No. 3208, Abu Daud No. 2375)
Dari [Abu Hurairah] berkata; Bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam Bersabda: "Sesungguhnya pada hari jum'at para malaikat berada di pintu-pintu masjid, mereka menulis menurut derajat manusia (dalam beramal); telah datang si fulan dari jam ini, fulan datang dari jam ini, dan fulan datang ketika imam sedang berkhutbah, kemudian fulan datang dengan hanya mendapatkan shalat dan tidak mendapatkan jum'at jika ia tidak mendapatkan khutbah." (Musnad Ahmad No. 8167)
Dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Tiga perkara dari kebiasaan orang-orang jahilliyah yang tidak ditinggalkan oleh umat Islam; meratapi mayat, meminta hujan dengan bintang." demikian yang aku katakan kepada Sa'id; "dan apa itu?" maka dia menjawab; "seruan jahilliyah; wahai keluarga fulan, wahai keluarga fulan, wahai keluarga fulan." (Musnad Ahmad No. 7244)
Rasulullah adalah orang yang mengetahui tingkah laku sahabat-sabahatnya, namun di depan umum beliau jarang sekali menyebut nama, melainkan dengan kata “Sifulan” . Kalau dikaitkan dengan Subject email di thread ini sangat bertolak belakang dengan apa yang Mbak Wheen lakukan. Sebenarnya ada raturan hadis yang semakna dengan diatas, dan juga ada satu hadist yang Rasulullah menceritakan kaum khawarij kepada Aisyah yang bersitegang dengan Ali bin Abi Thalib, di depan khalayak banyak Rasulullah menyebutkan Si Fulan, padahal para sahabat tahu siapa yang di maksud dengan Si Fulan itu. Dan Umar bin Khotab ingin sekali memenggal kepalanya…. ,
(Wheen) karena maksud saya adalah agar lebih fokus dan tahu siapa yang dimaksud, kalau saya tidak menulis mas Nandang di situ, saya khawatir mas Nandang terlewat karena email begitu banyak. Bisa tidak dibaca oleh mas Nandang karena dianggap bukan buat mas Nandang.
[Dani Permana] Koq lebai amat pengin emailnya di prioritaskan untuk dibaca, mungkin kata “Lebai” alias berlebihan akan di bahas nantinya. Seharusnya yang harus di sadari adalah setiap orang memiliki kesibukan masing-masing dan memiliki skala prioritas masing-masing. Kalau untuk email perseorangan kenapa tidak via Japri saja biar cepat di balas, atau sms orang yang bersangkutan berkali-kali biar emailnya dibalas.
(Wheen) mungkin betul ya mas dani, inilah saya, soal emosi biarlah rekan rekan yang menilai, dan pendidikan saya memang cuma S2 mas Dani. Jadi mohon maklum etikanya kurang, mau kuliah lagi, suami saya masih bilang nanti heheheheh
[Dani Permana] Apalagi kalau sudah S2, seharusnya lebih memiliki etika donk, jangan S2-nya yang disalahkan karena gelar tidak akan salah.
(wheen) Mungkin saya harus meniru subyek email bervariasi seperti mas Dani, seperti yang beberapa kali mas dani bikin buat saya heheheh
walaupun menurut saya itu subyek yang aneh bin ajaib, tapi disini ga kali ya? :-D
[Dani Permana] Saya lebih baik menulis Subject email seperti itu, biar disebut aneh bin ajaib namun sesuai dengan etika Rasulullah dalam menyebutkan seseorang “Dengan tidak menyebutkan Nama”. Dengan tidak meyebutkan nama di subject saja, M Wheen sudah tahu kan “bahwa email itu tsb ditujukan ke panjeneungan”
(when) Kalau mas dani tidak suka ke saya, ya saya ga bisa maksa :-)
[Dani Permana] Siapa lagi yang suka sama Wheen, jangan ke Ge Er – ran…. Ini di forum loh
No comments:
Post a Comment