Saya lebih suka artikel dibawah ini, walaupun repost dari milis lain. Walaupun tidak ada yang merespon, tetapi artikel ini sangat bermanfaat bagi saya, dimana kita diajarkan untuk selalu rendah hati, hidup sederhana dan pentingnya untuk membagi ilmu.
Forum ini bukan forum untuk perdebatan personal, kadang saya bingung apa yang kalian perdebatkan, pemilihan kata saja bisa jadi perdebatan, padahal saya sebagai manusia awam bisa memahami.
Saya minta maaf jika pemilihan kata kurang tepat. Saya sangat berhati2 untuk menulis email ini, saya tidak bermaksud buruk atau menyakiti perasaan orang lain. Tapi begitulah apa yang saya rasakan sebagai manusia yang masih belajar agama.
Terima Kasih
ASe
Powered by Telkomsel BlackBerry®
FW dari milis sebelah
From: Afieq <rf_har@yahoo.co.id>
Salman Khan (Sal Khan) bisa memasukkan nama Bill Gates sebagai salah satu penggemarnya.
Serius, ini Bill Gates orang terkaya di dunia.
Khan bukan jawara Lembah Silikon, seperti Mark Zuckerberg yang menemukan Facebook atau Andy Rubin yang membuat Google bangkit dengan Android. Khan cuma seorang guru.
Khan menghabiskan waktunya di sebuah bekas toilet mini yang ia sulap menjadi studio rekaman sekaligus perpustakaan. Ruangan berukuran 1,5 x 2 meter itu adalah think thank yang dia sebut: bgC3. Di ruang sesak inilah Khan menghabiskan waktunya bersama dua komputer, headphone di telinga, kaus tidur dan piyama, menunggu siang sambil membaca buku atau membuat video.
Orang ini luar biasa, kata Gates dalam surelnya. Dia mengerjakan banyak hal dengan sumber daya yang amat terbatas.
Mengapa Khan begitu dikagumi Bill Gates? Gates dan anak laki-lakinya yang berumur 11 tahun, Rory, terpana oleh video-video pendidikan bikinan Khan, dari video aljabar sampai biologi. Yang membuat kagum Gates adalah sosok Khan yang
meninggalkan dunia gemerlap sebagai manajer investasi beralih menjadi guru yang mendidik jutaan orang lewat video Internet.
Di kontrakannya yang sempit di Lembah Silikon itulah guru digital ini membikin tutorial video. Hebatnya, semua itu dikerjakannya sendiri, mulai dari menyusun materi, memvideokan, hingga menjadi guru sekaligus. Khan sebenarnya adalah lulusan MBA (master business of administration) Universitas Harvard. Dulu dia manajer keuangan. Tapi hidupnya kini dia serahkan ke dunia pendidikan, yang dia sebut Khan Academy (http://khanacademy.org/). Di Khan Academy itu, dia
adalah satu-satunya guru. Dia bisa mengajar apa saja, dari kalkulus, trigonometri, kimia, fisika, biologi, sampai tentang perang Napoleon, dan pelajaran ekonomi dari pabrik cupcake.
Sejauh ini, dari bekas toilet itu, dia telah menciptakan 1.630 tutorial dan ditonton oleh 70 ribu orang per hari. Angka itu nyaris dua kali lipat jumlah mahasiswa Harvard plus Universitas Sanford. Jumlah pengunjung tertinggi mencapai 200 ribu orang,kata Khan. Sebuah kesungguhan dan ketulusan yang
membuat banyak orang iri, termasuk Bill Gates.
Keindahan dari pengajaran Khan adalah konsistensi dia, ujar Gates.
Seperti entrepreneur hebat lainnya, Khan terjun di dunia pendidikan tanpa sengaja. Dia lahir dan besar di New Orleans. Khan putra imigran berdarah Bangladesh dan India. Di bangku kuliah, Khan adalah bintang. Dia punya tiga gelar dari universitas ternama di Amerika Serikat: MBA dari Harvard,
bachelor of science bidang matematika dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), serta bachelor dan master dari MIT untuk bidang kelistrikan. Dia sempat menjadi presiden kelas di MIT.
Khan jatuh cinta kepada kegiatan mengajar setelah ia menjadi guru sukarelawan untuk anak-anak Brookline. Ini adalah anak-anak yang mengalami sindrom attention deficit disorder, yang kesulitan memusatkan fokus perhatian. Dia juga tersentuh
ketika keponakannya, yang kelas VII, bertanya soal konversi berat dalam kilogram. Khan pun mulai membuat tutorial dengan menggunakan teknologi yang sederhana. Ia hanya menggunakan software Yahoo Doodle dan Microsoft Paint berteknologi rendah untuk membuat sketsa, dengan latar belakang hitam dan garis-garis berwarna cerah dan persamaan ketika ia bekerja melalui
penjelasannya. Video pertama yang ia buat adalah pelajaran mengonversi gram untuk kilogram yang awalnya hanya ditujukan bagi sepupunya itu. Sejak itulah kecanduan mengajar di sekolah online dimulai.
Khan mulai membuat tutorial dengan menulis program JavaScript sendiri. Dia bekerja di sela-sela waktu istirahatnya sebagai manajer investasi, di antara waktu main bola. Lalu dia rekam dalam bentuk video dan diunggah ke YouTube.
Khan akhirnya benar-benar hidup untuk akademinya setelah mendapat pesangon US$ 1 juta (Rp 9 miliar). Uang itu dia sebut Khan Capital, yang digunakan untuk membiayai hidupnya dengan investasi. Khan berkukuh tak mau mengkomersialkan
situsnya. Saya sudah punya dua mobil Honda, istri yang cantik dan anak yang hebat, serta rumah, katanya.
Tak ada sekat suku bangsa, ruang, apalagi teritorial. Baik yang ada di ujung Samudra Atlantik hingga pedalaman Hutan Amazon, semua diajari Salman Khan lewat sekolah dunia maya miliknya secara cuma-cuma.
Bagi sebagian orang, matematika memang sudah seperti momok yang sulit dimengerti, apalagi dikuasai. Perasaan yang sama dialami pula oleh seorang bocah Korea berusia 11 tahun.
Tapi, siapa sangka pelajaran yang selalu membuatnya stres tersebut berbalik menjadi pelajaran favoritnya setelah ia membuka situs buatan SalmAn Khan,
www.khanacademy.org.
Tidak hanya anak dari Korea, sepasang orang tua di California, AS, tampak tak kuasa meluapkan rasa senang atas kemajuan yang dilakukan anak mereka dalam pelajaran aljabar.
Saya tidak tahu siapa Anda. Tapi dalam pikiran saya, Anda adalah penyelamat.
Anak-anak saya benar-benar bersemangat dengan matematikanya. Terima kasih ucapnya di situs yang dikelola seorang pria yang baru menginjak usia 33 tahun.
Khan tak pernah miskin dengan kebaikan. Sebab, pengusaha-pengusaha Lembah
Silikon pun membanjiri dia dengan donasi. Indonesia butuh orang-orang baik budi dan tidak sombong seperti dia.
--
Sesungguhnya, hanya dengan mengingat Allah, hati akan tenang.
now surely by Allah's remembrance are the hearts set at rest.
N'est-ce point par l'évocation d'Allah que se tranquillisent les coeurs.
im Gedenken Allahs ist's, daß Herzen Trost finden können.
>>
No comments:
Post a Comment