Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Sebagaiamana kita ketahui bahwa diskusi ataupun perdebatan bisa dijalankan dengan baik jika antara orang yang sedang diskusi tersebut tidak mempertahankan ego-nya masing-masing. Seharusnya yang di pertahankan adalah ilmu-nya masing-masing. Ketersinggungan terhadap suatu hal bisa memicu beberapa aspek yang bisa menghadirkan dampak negative bagi kalangan yang berselisih.
Kepada pihak yang berselisih paham dengan saya terutama yang disangkakan “Tuduhan” padahal sebenarnya itu adalah penilaian dari seorang yang dhoi’if atas prilaku seseorang mengenai “Narsis” maka kesalahan persepsi itu yang memicu ketidak kondusif-an di Milis ini.
Kepada pihak-pihak yang telah merasa terganggu atas ketidaknyamanan ini saya secara pribadi Mohon Maaf dan juga kepada pihak-pihak yang berselisih dengan saya selaku pribadi. Tidak ada maksud menuduh pada awalnya, karena segala sesuatu sudah diperhitungkan awalnya. Karena kalau disebut tudahan, maka saya pun bisa melakukan hal yang sana dengan pihka yang bertikai, namun hal itu tidak saya lakukan, karena disitulah ujian kita menghadapi sesuatu, yakni “Bersabar”
Secara ilmiah telah diakui bahwa sikap Narsis “menghalangi kemampuan seseorang dari relasi pertemanan yang sehat, dan hubungan jangka panjang, menurut rekan Buffardi, W. Keith Campbell”
Karena itu untuk menghidari pertemanan yang kurang sehat dengan pihak yang bertikai saya Mohon Maaf sebesar-besarnya karena jika diteruskan tidak ada manfaatnya sekali.
Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. (2:286)
Semoga bisa membuat kita semua tersenyum pada hari ini…. Termasuk Owner.. J
Regards,
Dani Permana
" Always desire to learn something useful."
No comments:
Post a Comment