Serial Buku SBY Proyek Kemendiknas
Minggu, 30 Januari 2011 00:00 WIB
CIREBON--MICOM: Pengadaan buku serial bertemakan Susilo Bambang
Yudhoyono (SBY) yang menggunakan dana alokasi khusus (DAK) merupakan
proyek Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas), bukan dinas
pendidikan di daerah.
Hal itu terlihat dari pengakuan sejumlah pimpinan dinas pendidikan
daerah yang menerima kiriman paket berisi buku-buku tentang SBY untuk
dibagikan ke seluruh SMP di wilayah mereka.
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan (Disdik) Kota
Cirebon Abdul Haris mengatakan buku-buku tentang SBY tidak termasuk
dalam rencana anggaran belanja penawaran buku yang berasal dari DAK.
"Buku-buku itu dikirimkan dari penerbit. Disdik Kota Cirebon tidak
mengetahui bahwa ada buku pengayaan tentang SBY di dalam paket
tersebut. Keberadaan buku baru diketahui saat pihak sekolah
melaporkannya ke Disdik," ujar Haris, kemarin di Cirebon.
Namun, lanjutnya, Disdik belum akan mengembalikan buku-buku tersebut
karena masih menunggu petunjuk dari Dinas Pendidikan Provinsi Jabar."
Menurut Haris, ada 16 SD di Kota Cirebon yang rencananya menerima buku
itu, namun baru ada lima sekolah yang menerima.
"Kami meminta pihak sekolah untuk menyimpan buku-buku itu sambil
menunggu petunjuk akan diapakan buku itu," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Pemuda
dan Olahraga Kabupaten Tegal Waudin memastikan bahwa 10 buku yang
sudah beredar di wilayahnya tidak akan ditarik dari peredaran karena
hal itu merupakan kewenangan pusat.
"Pendistribusian dilakukan langsung ke sekolah penerima oleh pemenang
lelang DAK, sedangkan spesifikasi buku adalah kewenangan pemerintah
pusat," kata Waudin.
Di sisi lain, Dirjen Pendidikan Dasar Kemendiknas Suyanto membantah
bahwa pengadaan buku tentang SBY adalah proyek pemerintah pusat.
Menurutnya, Kemendiknas tidak pernah menitipkan skema buku SBY itu
dalam DAK 2010.
"Sesuai undang-undang, kami hanya siapkan petunjuk teknis (juknis)
yang juga disetujui oleh DPR," kata Suyanto.
Mekanisme pembuatan buku itu, lanjutnya, dari daerah berdasarkan Surat
Komisi X DPR RI No 248/kom.10/DPR RI/VII/20 Juli 2010, perihal
pengantar persetujuan juknis DAK pendidikan tahun anggaran 2010.
Oleh daerah atau dinas pendidikan setempat, juknis tersebut dapat
dipakai untuk pengadaan buku jenis pengayaan melalui tender hingga
terpilihnya penerbit yang menang tender.
"Lalu penerbit mengusulkan buku-buku yang akan diterbitkan dan
mengajukannya pada tim penilai di Pusat Kurikulum dan Perbukuan. Tim
penilai itulah yang meloloskan buku-buku pengayaan, termasuk yang
bertemakan SBY," ujarnya.
Menurut Suyanto, prosedur penerbitan buku SBY sudah benar. "Buku itu
yang mengajukan penerbit, bukan Kemendiknas yang meminta membuatnya.
Siapa pun dapat membuat buku asal diajukan untuk dinilai," kata
Suyanto.
Di pihak lain, Direktur Penerbitan PT Remaja Rosdakarya Zamzami
mengakui bahwa ide awal pembuatan buku-buku tentang SBY berasal dari
dirinya sebagai bagian dari misi penerbitan buku-buku tokoh bangsa.
"Saya tidak tahu penyalurnya dari Kemendiknas atau bukan. Yang jelas
ada yang memesan," ujar Zamzami yang menerbitkan buku itu empat tahun
lalu.
Meski begitu, beberapa daerah seperti Yogyakarta, Surakarta, dan DKI
Jakarta melaporkan belum menerima kiriman paket buku-buku SBY
tersebut. (Bay/*/EM/AT/AS/X-8
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
No comments:
Post a Comment