Heheee,
Mbak When , ini
From:
Sent: Thursday, February 17, 2011 10:52 AM
To:
Subject: Re: [Milis_Iqra] FW: [Tauziyah] Kekuatan Asing di Belakang Ahmadiyah?
(mas tarno)
Maka sebaiknya pemerintah kita ini segara sadar dan tahu diri, tidak ada gunanya selalu mengikuti kemauan asing. Kenapa sih tidak sekali-sekali mandiri dan punya harga diri.
(whe~en)
Mas tarno mau nanya donk,
kira2 nich, kalau mas tarno punya uang, trus saya utang belum lunas utang terus, jumlahnya buanyak pake banget, terus dan terus. Kalau saya tidak menuruti kemauan mas tarno, masih boleh hutang ga? :-)
Sutarno] Ya yang namanya Orang utang selalu tunduk sama yang ngasih utang,utang ke bank ya harus ikut peraturan yang diberikan oleh bank.Heran ya, Orang yang kayak ok bias Utang,Negara yang kaya raya kok Utang ya,.Ya
eh ada hubungannya ga seh?
[Sutarno] Gak ada lah,lha wong ini Negara kok disamakan dengan orang.Lha wong Presiden saja bi sa saja gak bi sa disamakan dengan sopir bus kok.
(mas tarno)
Jangan mau hanya dijadikan hewan sirkus yang ditabuhi genderang, lalu berjoget mengikuti irama buatan penjajah. Kita sudah merdeka sejak tahun 1945, tapi kenapa mental terjajahnya masih saja melekat. Apakah karena kita terlalu lama dijajah Belanda?
(whe~en)
kalau saya nanya lagi ...... halah ntar ada yang protes kebanyakan nanya :-D
kira2 kita siap merdeka ga sich?
[Sutarno] Siap lah mbak, kita harus menghargai jasa pahlwan
kalau ga siap minta dijajah lagi bisa ga?[Sutarno] sia-sia dong perjuangan meraih kemerdekaan ini
jadi semua ada ngurus? ya pembangunan, ya pemerintahan, dsb.[Sutarno] wauaduh mbak,saya rasa masih ada yang bener-bener mikirin Negara ini kok,gak semuanya korupsi kan,gak semuanya jelek,saya yakin masih banyak orang yang iklas
boleh ga ya kalau begitu? ga boleh kali ya?[Sutarno] Kalau saya gak boleh.
[Sutarno] Ya sudah kalau gak mampu di subconkan saja pemerintahan Negara ini itu maksudnya ya.J,apa kata dunia ya.
Kalau merdeka sih sudah, Ya mungkin wuaduh terlalu berat kalau mikirin Negara ini.
whe~en
2011/2/17 Sutarno Sutarno <Sutarno.Sutarno@id.flextronics.com>
FYI,.
From: Tauziyah@yahoogroups.com [mailto:Tauziyah@yahoogroups.com] On Behalf Of baz
Sent: Wednesday, February 16, 2011 11:41 AM
To: Tauziyah@yahoogroups.com
Subject: [Tauziyah] Kekuatan Asing di Belakang Ahmadiyah?
Ustadz Menjawab
bersama Ust. H. Ahmad Sarwat, Lc.
Kekuatan Asing di Belakang Ahmadiyah?
Assalamu 'alaikum, pak ustadz.
Saya agak curiga bahwa gerakan Ahmadiyah yang sudah divonis sesat ini tidak kunjung dilarang di
Bagaimana kita memahami situasi seperti ini pak ustadz, mohon pencerahannya, syukran jazila
Wassalam
Sarif
sarifhidayatullah@gmail.com
Jawaban
Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Sejak awal mula sejarah berdiri Ahmadiyah, keterlibatan pihak asing sudah sangat kentara. Penjajah Inggris memang telah memberikan dukungan sepenuhnya kepada gerakan ini di
Padahal seluruh ulama di dunia telah bersepakat untuk menyebut bahwa Ahmadiyah bukan bagian dari agama Islam, karena prinsip dasarnya bertentangan dengan akidah Islam. Yang utama karena menjadikan Mirza sebagai nabi dan menerima wahyu.
Namun Ahmadiyah sangat bermanfaat buat penjajah Inggris saat itu, sebab Ahmadiyah akan membuat jihad dan perlawanan umat Islam terhadap Inggris akan mengendor. Dengan keberadaan Ahmadiyah, penjajah tidak perlu lagi capek-capek menghadapi rakyat, biar saja rakyat dilawan oleh rakyat juga.
Inggris cukup mengadu domba sesama bangsa
Di dalam buku Tabligh-i-risalat, vol. VII halaman 17, Mirza menulis:
"Aku yakin bahwa setelah pengikut-pengikutku bertambah, maka mereka yang percaya pada doktrin jihad akan makin berkurang. Oleh karena menerima aku sebagai Messiah dan Mahdi maka sekaligus berarti taat pada perintahku, yaitu dilarang berjihad terhadap Inggris. Bahkan wajib atas mereka berterima-kasih dan berbakti pada kerajaan itu."
Jadi sejak awal Ahmadiyah memang alat yang digunakan oleh penjajah Inggris untuk meredam jihad dan perlawanan umat Islam
Sebab buat apa lagi pemerintah merasa takut untuk melarang gerakan Ahmadiyah, kalau bukan karena takut tekanan pihak asing. Pemerintah SBY sekarang ini sudah didukung oleh semua ulama, bahkan Badan Pengawasan Aliran Kepercayaan pun sudah menetapkan bahwa Ahmadiyah itu sesat. Bola sekarang berada di tangan pemerintah.
Logikanya, apa sih susahnya mengeluarkan pengumuman sesatnya Ahmadiyah? Kenapa sebegitu loyo pemerintah untuk melindungi akidah bangsa ini dari paham sesat Ahmadiyah? Jangan-jangan ada apa-apanya.
Maka kalau kita kaitkan dengan keterlibatan penjajah Inggris saat mendirikan Ahmadiyah di India dahulu, rasanya tidak aneh kalau keberadaan Ahmadiyah ini memang didukung oleh kekuatan asing, yang membuat pemerintah kita kelihataan jadi aras-arasan, takut melarang, atau berlagak pilon, atau entah kenapa, yang jelas sikap pemerintah yang plin-plan itu sangat menunjukkan bahwa ada tekanan international dari luar. Entah siapa mereka.
Empat Negara Asing Menekan
Dan logika yang kami sebutkan di atas ternyata terbukti. Statemen dari pak Nasarudiin Umar yang menjawab sebagai Dirjen Bimas Islam Departemen Agama secara tegas telah membenarkan teori itu.
"Memang ada empat negara yang mengimbau agar Ahmadiyah tak dibubarkan. Yaitu dari Amerika Serikat, Inggris, Kanada, dan satu lagi saya lupa. Suratnya ditujukan ke Menteri Agama dan ada tembusannya ke saya." begitu ujar beliau beberapa waktu yang lalu.
Apa yang diungkapkan oleh pak Nasarudin ini sebuah pernyataan jelas dan tanpa malu-malu. Dan semua ini menjelaskan dengan mudah, mengapa sampai hari ini pemerintah masih 'sakit gigi' untuk melarang Ahmadiyah secara terbuka.
Meski pak Nanasrudin mengatakan bahwa pemerintah tidak terpengaruh dengan tekanan itu, namun yang namanya ancaman tetap saja ada dampak psikologisnya. Semakin lama pemerintah bersikap plin-plan, maka semakin membutikan bahwa tekan asing itu memang ada dan berjalan dengan sangat efektif.
Penjelasan Nasarudin kemudian dikuatka oleh ketua MPR-RI, Dr Hidayat Nur Wahid, MA. Dalam salah satu kesempatan beliau mengatakan bahwa manuver beragam yang dilakukan oleh pihak tertentu yang menggangap pembubaran Ahmadiyah sebagai pelangaran HAM dalam beragama perlu dicurigai, karena dikhawatikan itu salah satu cara-cara yang dilakukan pihak asing untuk merusak kedaulatan
"Yang kita khawatirkan itu cara pihak asing untuk melakukan intervensi terhadap kedaulatan
Pemerintah Wajib Melindungi Umat Islam
Padahal seharusnya pemerintah memikirkan nasib 200 juta umat Islam di negeri ini yang agamanya dirusak, diobok-obok, dihina dan dilecehkan oleh kekuatan asing yang anti Islam itu.
Atau jangan-jangan, memang ditunda-tundanya pelarangan itu disengaja untuk memancing terjadinya tindak anarkhi berikutnya. Tujuannya agar stigma bahwa di
Mirza Ghulam Ahmad: Tipikal Kaki Tangan Penjajah
Sosok Mira Ghulam Ahmad ternyata tipikal seorang yang menjilat kepada pemerintah penjajah Inggris. Kita bisa membuktikan dari tulisan-tulisannya yang menunjukkan kesetiaan, ketundukan serta penyerahan diri totalnya kepada sang penjajah.
Padahal dunia tahu bahwa Inggris tidak lain hanyalah penjajah, yang datang ke India untuk merampas negeri, mengangkangi sekian banyak asset-asset negeri itu, melebarkan kekuasaan serta menjadikan kemuliaan penduduk India menjadi kehinaan.
Namun seorang Mirza malah berpihak kepada penjajah dan tega mengkhianati saudara sebangsanya sendiri. Dia adalah seorang kaki tangan penjajah, yang merelakan dirinya dijadikan alat untuk merobohkan kemuliaan bangsa
Sebagian besar perjalanan hidupku ialah mendukung dan membela pemerintah Inggris... Saya selalu menganjurkan agar setiap Muslim haruslah menjadi pengabdi pada pemerintah ini, dan sanubari mereka janganlah ada sedikitpun niat meniru-niru perbuatan menumpah- numpahkan darah oleh Imam Mahdi atau Messiah yang begitu fanatik memberi ajaran-ajaran bodoh dan sempit." (Lihat Tiryacal-Qulub halaman 15 blirza)
Di lain tulisan, dia juga mengatakan bahwa bangsa
"Sesungguhnya tidak menyempurnakan hak atau tidak berterima kasih kamu pada Inggris berarti tidak menyempurnakan hak atau tidak berterima-kasih kamu kepada ALLAH." (Lihat At-Tabligh halaman 41)
Maka sebaiknya pemerintah kita ini segara sadar dan tahu diri, tidak ada gunanya selalu mengikuti kemauan asing. Kenapa sih tidak sekali-sekali mandiri dan punya harga diri.
Jangan mau hanya dijadikan hewan sirkus yang ditabuhi genderang, lalu berjoget mengikuti irama buatan penjajah. Kita sudah merdeka sejak tahun 1945, tapi kenapa mental terjajahnya masih saja melekat. Apakah karena kita terlalu lama dijajah Belanda?
Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc
__._,_.___
.
__,_._,___
--
~~~~~
Whe~en
http://wheen.blogsome.com/
"Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku." (QS 20 : 25-28)
"Ya Allah jadikan Aku hamba yang selalu bersyukur dan penyabar"
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
No comments:
Post a Comment