Thursday, February 17, 2011

Re: [Milis_Iqra] PBNU: Sesat atau Tidak Allah yang Menentukan

Dan dengan Istigfar, kita sedang menjahid lubang (nilai negatif) dari perbuatan kita yang positiff.

Kalau membaca ISLAM dari Sudut Nabi Muhammad s.a.w. Maka selain ummat beliau  adalah sesat. Tetapi kalau membaca ISLAM dari sudut tauhid maka semua ummat yang menTuhankan Dzat yang maha AGUNG, mereka juga ISLAM. Seperti halnya para nabi dan rosul sebelum Nabi Muhammad s.a.w. disebut sebagai ISLAM.

Permasalahannya,  ketika Nabi Muhammad s.a.w. sudah diutus ke dunia (walaupun beberapa ribu tahun yang lalu), ada sekumpulan (kecil atau besar) tidak mengikuti beliau dan bahkan menghina beliau dapatkah disebut sebagai ISLAM ? bagaimana menurut anda semua ?


Salam,

Pada 18 Februari 2011 11:27, Nandang Sudrajat <aendangzr@yahoo.co.id> menulis:

(wheen)

sebagaimana kita ketahui, diantara kita, begitu mudah menuduh satu pihak sebelum mengcrosscek ke beberapa sumber dan terlalu cepat membela satu pihak sebelum mengecek juga.

Namun diantara kita tersebut tidak menyadari, yang ada langsung memberikan menilai ataupun langsung membela karena satu berita tergantung pihak yang dicenderunginya.

 

(nandang)

maka ketika membaca informasi yang sekiranya berbeda dari apa yg kita yakini,sebelum meyakini informasi itu benar atau salah alangkah baiknya kita ucapkan istighfar

 

"Sesungguhnya Allah menyukai hambanya yang selalu bertobat atau beristighfar ."(Al-Baqarah:222)

 
istighfar merupakan kewajiban dan kebutuhan kita, agar Allah swt mengampuni dosa kita, memaafkan kesalahan kita, dan menutup aib kita.
 

--- Pada Jum, 18/2/11, whe - en <whe.en9999@gmail.com> menulis:

Dari: whe - en <whe.en9999@gmail.com>
Judul: Re: [Milis_Iqra] PBNU: Sesat atau Tidak Allah yang Menentukan
Kepada: milis_iqra@googlegroups.com
Tanggal: Jumat, 18 Februari, 2011, 10:23 AM


(mas tarno)

Yang saya tekannkan ini adalah pernyataan pribadi atau pernyataan Resmi dari Organisasi,

Jangan dibilang yang ngomong satu orang NU bi sa menjadi perwakilan semua orang.atau sikap resmi organisasi


(whe~en)

Saya mengerti maksud mas tarno,

itulah kenapa saya tadi posting artikel dari lain web sebagai bahan komparasi.  Dua sumber dengan dua tendensi yang berbeda.

sebagaimana kita ketahui, diantara kita, begitu mudah menuduh satu pihak sebelum mengcrosscek ke beberapa sumber dan terlalu cepat membela satu pihak sebelum mengecek juga.

Namun diantara kita tersebut tidak menyadari, yang ada langsung memberikan menilai ataupun langsung membela karena satu berita tergantung pihak yang dicenderunginya.


Semoga dua artikel yang berbeda tersebut, setidaknya meredakan dulu penilaian kepada beliau atau organisasinya sebelum mengumpulkan literatur yang lebih banyak.


regards

whe~en


2011/2/18 Sutarno Sutarno <Sutarno.Sutarno@id.flextronics.com>

Yang saya tekannkan ini adalah pernyataan pribadi atau pernyataan Resmi dari Organisasi,

Jangan dibilang yang ngomong satu orang NU bi sa menjadi perwakilan semua orang.atau sikap resmi organisasi

 


From: milis_iqra@googlegroups.com [mailto:milis_iqra@googlegroups.com] On Behalf Of whe - en
Sent: Friday, February 18, 2011 9:10 AM

Subject: Re: [Milis_Iqra] PBNU: Sesat atau Tidak Allah yang Menentukan

 

sama kutipan dengan saya mas tarno :-)


sebaiknya kita cek dulu dari beberapa sumber sebelum menjatuhkan penilaian pada beliau.

 

Semoga artikel dibawah ini, sama sama mengutip pernyataan KH Masdar Farid Mas'udi, namun kelihatannya beda persepsi.

 

Semoga ada yang sudah bertabbayun kepada beliau sebelum menjatuhkan penilaian.

 

Dikatakannya, sesat bisa saja terjadi pada konsep antar agama. "Semua orang dikatakan sesat jika dilihat dari persepektif kacamata agama lain," tegasnya.

=====

Penyerangan Ahmadiyah Cikeusik

"Semua Orang Sesat di Mata Agama Orang Lain"

Jum'at, 18 Februari 2011 - 02:24 wib
Fahmi Firdaus - Okezone

JAKARTA - Ketua Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) KH Masdar Farid Mas'udi menjelaskan manusia tidak bisa menuding sesat orang lain yang menganut keyakinan berbeda.

Menurutnya hanya Allah yang bisa mengatakan sesat. "Kita tidak bisa menggunakan kata sesat, pada dasarnya yang berhak menentukan dan yang paling tahu sesat adalah Allah," ujarnya saat menghadiri undangan dari Komisi VIII  DPR di Gedung DPR, Jakarta Kamis (17/2/2011) malam.

Dikatakannya, sesat bisa saja terjadi pada konsep antar agama. "Semua orang dikatakan sesat jika dilihat dari persepektif kacamata agama lain," tegasnya.

Menurutnya, jika ada orang yang sesat semestinya disayangi dan jangan malah dihakimi sendiri. Menyentuh hati adalah cara yang tepat. "Dalam Alquran jelas sekali dengan dakwah dan nasihat yang baik, jika tidak dengan argumen, kalau tidak bisa, ya serahkan ke Allah," ujarnya.(ful)

http://news.okezone.com/read/2011/02/18/337/425985/semua-orang-sesat-di-mata-agama-orang-lain

 

2011/2/18 Sutarno Sutarno <Sutarno.Sutarno@id.flextronics.com>

Berikut merupakan sikap-sikap PBNU mengenai Ahmadiyah, semoga sikap ini tetap
sama hingga sekarang


Sikap PBNU tentang Ahmadiyah
09/05/2008Berikut ini merupakan sikap resmi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama

(PBNU) tentang aliran Ahmadiyah pada tanggal 9-11 September 2005 di Bogor Jawa
Barat

1. Ahmadiyah adalah aliran sesat dan keluar dari Islam karena tidak mengakui
Nabi Muhammad sebagai nabi terakhir sebagaimana dinyatakan secara tegas dalam Al
Quran, As-Sunnah dan ijma' ulama. Sungguh pun demikian, masyarakat tidak boleh
bertindak anarkis terhadap aktivitas yang dilakukan oleh kelompok Ahmadiyah.
Pelarangan terhadap paham dan aktivitas Ahmadiyah sepenuhnya diserahkan kepada
pemerintah atau penegak hukum dan bukan wewenang seseorang atau kelompok.

2. Dalam menyampaikan keberatan keberadaan aktivitas jamaah Ahmadiyah di
lingkungannya, masyarakat diminta hendaknya mengedepankan cara-cara damai dan
santun.

3. Kepada umat Islam, diharapkan dapat mempelajari Islam secara komprehensif
agar tidak terjadi kekeliruan dan kesalahan dalam penafsiran-penafsiran
keagamaan.

4. Pemerintah diharapkan memiliki sikap yang tegas dan konsisten dalam menyikapi
keberadaan aliran Ahmadiyah di Indonesia.

Pimpinan Sidang
KH Ma'ruf Amin
KH Said Agil Siradj
KH Masdar F Mas'udi
HM Rozy Munir

sumber : http://www.nu.or.id/page.php?lang=id&menu=news_view&news_id=12590

 


From: milis_iqra@googlegroups.com [mailto:milis_iqra@googlegroups.com] On Behalf Of Nandang Sudrajat
Sent: Friday, February 18, 2011 8:25 AM
To: milis_iqra@googlegroups.com
Subject: [Milis_Iqra] PBNU: Sesat atau Tidak Allah yang Menentukan

 

"Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Masdar Farid Mas'udi menyatakan bahwa Ahmadiyah belum tentu sesat. Sesat atau tidak, menurut Masdar bukan manusia yang menentukan"

 

astagfirullah.......

 

Jumat, 18/02/2011 03:17 WIB
PBNU: Sesat atau Tidak Allah yang Menentukan 
Hery Winarno - detikNews

 

Jakarta - Majelis Ulama Indonesia secara tegas menyatakan bahwa Ahmadiyah sesat karena ajarannya menyimpang dari akidah Islam. Namun tidak demikian dengan Nahdatul Ulama (NU).

Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Masdar Farid Mas'udi menyatakan bahwa Ahmadiyah belum tentu sesat. Sesat atau tidak, menurut Masdar bukan manusia yang menentukan.

"Sesat atau tidak, yang paling tahu itu adalah Allah," ujar  Masdar saat rapat dengar pendapat antara Komisi VIII DPR dengan para pemuka Agama di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (17/2/2011) dini hari.

Menurut Masdar, agama seharusnya dijadikan landasan untuk kehidupan yang lebih damai. Untuk bisa mewujudkan hal tersebut diperlukan peran dan tugas tokoh serta pemimpin umat beragama untuk menjaga kerukunan.

"Kerukunan adalah tanggung jawab pemimpin umat beragama. Yang menentukan wajah umatnya adalah pemimpinnya," terangnya.

Terkait kekerasan dan aksi main hakim sendiri yang berbalut busana agama, Masdar mendesak pemerintah mengusut para pelakuknya. Ia pun mengusulkan agar pelaku dihukum lebih berat.

"Kekerasan atas nama agama, saya kira layak diberi hukuman dua kali lipat, yaitu untuk kezaliman dan atas penodaan agama yang diklaimnya," imbuhnya.

 

--
-

 




--

~~~~~

Whe~en
http://wheen.blogsome.com/
 
"Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku." (QS 20 : 25-28)
"Ya Allah jadikan Aku hamba yang selalu bersyukur dan penyabar"

 

--

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

No comments:

Post a Comment