---
Artikel: Cinta Yang Hangat Dan Blackberry Yang Kedinginan
Hore,
Hari Baru!
Teman-teman.
Di awal tahun 2011 istri saya menemani ibunya melakukan perjalanan ke luar
negeri karena beliau membutuhkan perawatan khusus sehubungan dengan
kondisi kesehatannya. Supaya semua skedul bisa ditepati, maka istri saya
mengaktifkan alarm jam bangun pagi pada blackberry. Alhamdulillah,
semua proses itu berjalan dengan baik hingga mereka kembali ke tanah
air.
Istri
saya pun kembali tiba di rumah kami. Tepat disaat suasana hening di
malam yang senyap lagi sunyi. Saya tertidur dengan sangat pulas sekali.
Namun, ketika jiwa saya tenggelam dalam buaian lembut mimpi-mimpi indah,
secara mengejutkan saya mendengar bunyi gemerincing yang memekakan
telinga. Anda tahu kira-kira bunyi apa itu? Anda benar. Itu adalah bunyi
alarm yang dipasang oleh istri saya sewaktu berada di luar negeri.
Padahal hari itu, saya sangat lelah sekali dan saya sungguh sangat
mendambakan saat-saat istirahat yang berkualitas tinggi. Tetapi apa
daya, kualitas tidur saya terganggu juga. Rupanya istri saya lupa untuk
menonaktifkan kembali alarm yang dipakainya di luar negeri, sedangkan
perbedaan waktu menyebabkan alarm itu berbunyi terlalu dini. Mau
bagaimana lagi? Ya sudahlah, saya pikir. Istri saya sebentar lagi
juga akan terbangun untuk mematikan alarm itu. Tetapi, seseorang yang
sangat saya harapkan untuk mematikannya ternyata sama sekali tidak
terganggu oleh bunyi alarm yang melengking-melengking itu. Dia terus
saja asyik dengan 'lengkingan-lengkingan' lain yang menandai betapa
pulas dan nikmatnya beristirahat setelah selama berhari-hari sebelumnya
harus pontang-panting sendirian melayani ibunya di negeri orang.
Bunyi
alarm itu semakin memekakan telinga. Tetapi sang empunya blackberry
tidak juga menyadari. Sedangkan suaminya ini tidak menggunakan
blackberry sehingga dia tidak tahu bagaimana menenangkan benda aneh itu.
Bagi saya fitur-fitur pada blackberry itu tidak ramah kepada
penggunanya, sehingga sangat sulit mencari satu fitur dari entah berapa
banyak fitur yang dimilikinya. Saya pencet ini dan itu tetapi tidak ada
satu pun menu atau symbol yang menandakan saya bisa mematikan alarm itu.
Saya terus menekan-nekan apa saja yang bisa ditekan, yang penting bisa
menghentikan bunyi deringnya yang semakin menyebalkan. Akhirnya bunyi
alarm itu terhenti. Apa yang saya pencet tadi? Ah, lupakan saja.
Terimakasih Tuhan, Engkau telah memberi saya kedamaian. Oh, leganya.
Saya
meletakkan blackberry itu ditempatnya seperti semula. Lalu merebahkan
badan di pembaringan. Seolah tak lagi memiliki energy, kelopak mata saya
langsung menutup tepat ketika kepala saya menyentuh bantal yang empuk.
Dan saya pun memasuki dunia penuh mimpi yang indah. Namun tepat disaat
telapak kaki saya hendak menjejak di negeri mimpi, tiba-tiba saja alarm
itu berbunyi lagi!
Kali ini saya sudah benar-benar kehabisan kesabaran sehingga saya langsung
bangun dari tempat tidur lalu meraih blackberry yang menyebalkan itu
kemudian bersiap-siap untuk segera membantingnya. Namun, tiba-tiba saja
wajah istri saya berkelebat memenuhi relung pikiran saya. Terbayang oleh
saya ketika dia tersenyum indah. Bukan kepada saya, tapi kepada
balackberrynya. Duh, betapa buruknya nasib saya. Bukan sekedar
blackberry itu sudah mengganggu tidur saya, tapi tiba-tiba saja saya
menyadari betapa selama ini benda itu sudah merebut senyum terindah
istri saya yang sebelumnya diberikannya hanya kepada saya. Tiba-tiba
saja saya menyadari bahwa dihadapan blackberry itu istri saya bisa
tertawa terbahak-bahak padahal dulu tawa itu adalah ekspresi paling
indah setiap kali saya melontarkan lelucon-lelucon kepadanya. Sekarang
blackberry itu lebih sering melawak untuknya. Apa lagi disaat pekerjaan
saya sedang padat-padatnya. Harus jujur saya akui bahwa kemampuan saya
dalam melucu juga sudah kurang menarik perhatiannya, karena selain
sering dikalahkan oleh kesibukan saya sendiri, istri saya juga sudah
tahu hampir semua lelucon yang saya miliki.
Terbayang
lagi oleh saya betapa tangan halus lembut istri saya yang jauh lebih
sering membelai blackberry itu dari pada mengelus-elus diri saya, oh…..
Semakin besar lagi kebencian saya kepada blackberry itu. Lalu didalam
pikiran saya muncul lebih banyak hal lagi yang menyebalkan dari
blackberry itu sehingga saya memiliki semua alasan yang valid untuk
segera membantingnya. Sampai berkeping-keping.
Namun
sebelum semuanya itu terjadi, wajah istri saya berkelebat. Saya bisa
membayangkan betapa sedihnya dia. Dan saya bisa membayangkan betapa
bahagianya dia ketika menatap pesan-pesan jenaka yang menghibur di layar
monitornya. Saya membenci blackberry itu. Tetapi saya tidak ingin
membuat orang yang saya cintai bersedih hati. Setelah
pertarungan pikiran dan perasaan itu, saya perlahan-lahan menurunkan
tangan saya yang sedari tadi sudah bersiap-siap untuk membanting
blackberry itu. Dini hari itu, saya tersadar kembali bahwa memang cinta
itu memiliki pengaruh yang sedemikian hebatnya kepada jiwa kita.
Cintalah yang menjadikan hati kita lembut. Cintalah yang menjadikan hati
kita kuat. Cintalah yang menjadikan semangat kita melambung tinggi. Dan
cintalah yang bisa mendorong kita
untuk melakukan hal terbaik dalam hidup kita.
Saya
menoleh ke arah istri saya yang sedang tertidur pulas. Wajahnya yang
teduh memancarkan kedamaian. Oh, beruntung saya tidak jadi merusak benda
kesayangannya. Saya mendekatinya. Lalu mengecup keningnya sambil
berbisik 'I Love You'.
Saya
memandang blackberry itu. Memikirkan apa yang harus saya lakukan untuk
menghentikan bunyinya. Akhirnya saya memutuskan untuk meletakkannya di
luar kamar. Namun, suaranya yang melengking tinggi itu tidak juga
menjauh dari telinga saya. Kemudian, saya meletakkannya di dalan freezer
lemari es di dapur kami. Sejak saat itu, tidak ada lagi bunyi alarmnya.
Sejak saat itu saya mengetahui bahwa cara paling efektif untuk
membungkam blackberry adalah memasukkannya ke dalam freezer!
Tetapi
kewarasan akal saya mengingatkan jika blackberry itu bisa rusak. Walah,
terbayang betapa sedihnya istri tercinta saya besok pagi. Lalu saya
melompat berlari ke freezer itu lagi dan segera mengeluarkan blackberry
milik istri saya. Segera saya singkirkan bunga-bunga es yang sudah mulai
menyelimutinya. Duh, blackberry istri saya kedinginan. Saya memeluknya,
hingga bisa berbunyi seperti tadi. Saya mencintai istri saya yang
sangat mencintai blackberrynya. Akhirnya, saya membawa blackberry itu ke
dalam kamar kami, lalu saya menyelimutinya dengan selimut tebal kami.
Semoga dia tidak kedinginan lagi.
Esoknya
pagi-pagi sekali, istri saya bertanya;"Yah, kamu lihat enggak; dimana
blackberry-ku?" Tiba-tiba saja badan saya terserang demam panas dan
dingin.
"Emmmh, ada di.. di dalam selimut kita." Rada tengsin juga mengatakannya.
Dia berlari membuka selimut itu. "Kenapa blackberry-ku ada dalam selimut ini?" katanya.
Saya mengatakan kepadanya; "Sayangku, saya menyelimuti blackberry-mu, karena saya sangat mencintai kamu……."
Sungguh
tidak saya duga jika ternyata istri saya menerjemahkan kata-kata saya
itu sebagai sebuah rayuan. So sweeeeet….. Apa lagi sudah selama
berhari-hari kami tidak bersama. Maka terjadilah apa yang kemudian
terjadi. Sampai-sampai saya lupa memberitahukan kepadanya, bahwa
blackberry kesayangannya itu pandai bermain ice skating di freezer kami.
Blackberry itu boleh saja kedinginan. Namun cinta kami harus tetap
hangat. I love you, honey.
Mari Berbagi Semangat!
Dadang Kadarusman
Natural Intelligence Contemplator
www.dadangkadarusman.com
Catatan Kaki:
Ketika kita mencintai seseorang dengan setulus hati, rasa perih yang timbul karenanya menjadi tidak bermakna sama sekali.
**SURYATI**
Gd. Pascasarjana FEUI
Pascasarjana Ilmu Ekonomi Lt. 2
Kampus UI
Depok
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
No comments:
Post a Comment