Kesuksesan di bidang antariksa dewasa ini menjadi salah satu parameter penting bagi kemajuan sebuah negara.Kemajuan di bidang ini menunjukkan tingginya tingkat keilmuan di negara tersebut, dan peran besarnya bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kini, sains dan teknologi sangat besar kontribusinya bagi riset mengenai perubahan cuaca, geologi, geofisika dan meteorologi, telekomunikasi dan bidang lainnya.
Kini, Iran termasuk salah satu negara yang berhasil menguasai sains dan teknologi antariksa, bahkan berhasil mengirimkan kapsul luar angkasa. Republik Islam Iran sudah sejak lama merintis proyek pengiriman satelit untuk keperluan riset, telekomunikasi, lingkungan hidup dan meteorologi. Satelit Sina-1 merupakan satelit pertama Iran yang diluncurkan ke orbit pada tahun 2005 dengan menggunakan roket milik Rusia.
Setahun kemudian, para ilmuwan antariksa Iran berhasil meluncurkan roket Kavosh-1 ke luar angkasa. Dalam waktu yang berdekatan, Iran terus menyempurnakan proyek antariksanya dengan meluncurkan roket Kavosh-2. Iran terus memperbaiki kekurangan pada dua roket peluncur sebelumnya, Kavosh -1 dan Kavosh-2. Pada Februari 2008, Republik Islam Iran berhasil meluncurkan roket riset Kavoshgar-1 yang bertujuan untuk meneliti dan menilai kondisi terbang satelit sebelum ditempatkan di orbit.
Kesuksesan Iran meluncurkan roket risetnya dengan bersandar pada kemampuan tenaga ahli dalam negerinya membuat kagum masyarakat internasional. Ironisnya, sejumlah negara-negara Barat mereaksi keberhasilan Iran tersebut dengan sikap sinis, bahkan mengaitkannya dengan isu militer. Padahal, Kavoshgar-1 hanya sejenis roket penelitian untuk menelaah kondisi terbang satelit.Setelah itu, Iran kembali menorehkan keberhasilannya di bidang sains dan teknologi antariksa dengan mengirimkan roket Kavoshgar-2 ke luar angkasa demi kepentingan riset.
Kesuksesan Iran di bidang sains dan teknologi antariksa kian hari semakin meningkat. Masih di tahun 2008, Iran berhasil meluncurkan roket pembawa satelit Safir Omid. Roket ini terdiri atas dua anak roket. Anak roket pertama merupakan roket dengan berat 15 ton berkecepatan 2500 meter perdetik dan memiliki kemampuan terbang hingga ketinggian 250 km. Saat mencapai pada level tersebut, anak roket pertama akan digantikan anak roket kedua yang berkecepatan 8 ribu meter perdetik.
Kepala Badan Antariksa Iran, Dr. Reza Taqipour menyatakan, roket Safir Omid mampu melampaui jarak 800 km dengan sukses.Tujuan peluncuran roket ini untuk menetapkan dan menguji kinerja roket, sistem pemrosesan data jarak jauh, perangkat sentral bumi, stasiun bumi, kontrol jarak jauh, dan penentuan posisi orbit satelit.
Keberhasilan Iran meluncurkan roket pembawa satelit Safir Omid sungguh di luar prediksi Barat. Mereka berusaha menutup-nutupi keberhasilan Iran ini dengan mengklaim bahwa roket tersebut merupakan hasil bantuan Rusia. Namun jurubicara industri roket antariksa Rusia secara tegas menyatakan "Baik sekarang maupun sebelumnya, Rusia tidak pernah membantu Iran dalam mengembangkan teknologi antariksa dan merancang, membuat, dan meluncurkan roket pembawa satelit pertama buatan Iran".
Setahun kemudian, Iran kembali melakukan terobosan besar di bidang antariksa dengan meluncurkan satelit Omid buatan dalam negeri. Peluncuran ini dilakukan bersamaan dengan pekan peringatan kemenangan Revolusi Islam. Satelit ini berhasil diluncurkan dengan menggunakan roket Safir ke dua. Satelit Omid termasuk jenis satelit ringan yang dibuat untuk mengadakan interaksi timbal balik antar satelit dan pangkalan di bumi serta menentukan orbit. Satelit ini setiap 24 jam mengelilingi bumi sebanyak 15 kali. Sistem riset antariksa yang dimiliki Iran memungkinkan negara ini mengontrol wilayahnya untuk berbagai kepentingan seperti telekomunikasi, geologi dan perkembangan cuaca.
Di tahun 2010, berbarengan dengan hari nasional teknologi ruang angkasa, Iran meresmikan penggarapan dua proyek penting ruang angkasa dalam sebuah acara khusus yang dihadiri oleh Presiden Ahmadinejad, Menteri Pertahanan Ahmad Vahidi dan Menteri komunikasi dan Teknologi Informasi Taqi-pur di Tehran.
Ahmadinejad dalam kesempatan itu meresmikan pembukaan pameran program antariksa nasional satelit Tolou, Misbah 2 dan Navid serta motor pengangkut satelit Simorgh.
Masih di tahun 2010, Iran juga sukses meluncurkan satelit pengangkut yang membawa binatang hidup. Saat ini sedang menyiapkan pengiriman astronot manusia ke luar angkasa. Peluncuran itu dilakukan di saat Barat mengkhawatirkan pengembangan nuklir sipil dan kemajuan militer di negara ini. Roket Kavoshgar 3 (Explorer) membawa kapsul luar angkasa berisi hewan hidup, menandai percobaan pertama Iran mengirim makhluk hidup ke ruang angkasa.
Bersamaan dengan peringatan hari kemenangan revolusi Islam Iran ke-32, empat satelit nasional Iran yaitu Fajr, Rasad, Amir Kabir 1, Zafar dan Kavoushgar 4 dipamerkan Senin (7/2) dengan dihadiri Presiden Mahmoud Ahmadinejad. Sehari sebelumnya juga diresmikan stasiun darat dan sistem kontrol jarak jauh satelit yang merupakan 100 persen produk dalam negeri.
Tahun ini, pemerintah Iran juga berencana meluncurkan satelit pengintai akhir Maret mendatang. Satelit produksi dalam negeri ini diklaim lebih irit bahan bakar sehingga dapat bertahan di luar angkasa lebih lama.
Kini Iran terus melakukan berbagai terobosan besar di bidang industri antariksa. Direktur Industri Antariksa Iran, mengatakan, pemindahan, pemeliharaan serta peluncuran satelit ke orbit mengawali era baru teknologi ruang angkasa Republik Islam Iran. Mehdi Nasiri Selasa (8/2) mengungkapkan bahwa satelit Safir-e-Fajr adalah satelit produk lokal. Misi utama satelit ini adalah mengorbit di bumi dan menjadi satelit peninjau perintis pertama.
Satelit Safir-e-Fajr juga memiliki keunggulan lain karena menggunakan bahan bakar matahari dan mampu bertahan di orbit selama satu setengah tahun. Peluncuran satelit ini mengawali berbagai misi angkasa ilmuwan Iran dan menjadi persiapan untuk pengiriman astronot ke luar angkasa di masa mendatang.
Di tengah tekanan sanksi Barat yang semakin gencar atas Iran, negara ini terus melangkah maju melakukan berbagai terobosan besar termasuk di bidang sains dan teknologi antariksa. Sebagaimana ditegaskan Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Udzma Sayid Ali Khamenei, penguasaan ilmu pengetahuan merupakan gerakan awal di semua lini yang tidak boleh berhenti dan menjadi motor pengubah nasib bangsa dan negara dalam menghadapi hegemoni negara-negara arogan dunia, demi mencapai kemajuan di berbagai bidang.(IRIB/PH/NA)
--
Salamun 'ala manittaba al Huda
ARMANSYAH
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
No comments:
Post a Comment