Thursday, March 17, 2011

Re: [Milis_Iqra] Kejanggalan Bom Ulil-JIL, Rekayasa Sudutkan Ba'asyir

Memangnya ada berapa macam islam di Indonesia selain Islam fundamentalis?
dan apa yang sudah dilakukan Islam Fundamentalis sebenarnya selama ini?

(eittts................ mas Nandang jangan marah loch, kenyataannya disebut islam fundamentalis, jadi ada Islam yang mana lagi?)

regards
whe~en

2011/3/18 Muhammad Amir Rosyidi <rosyid2007@gmail.com>
Kemaren lihat di TVOne menghadirkan Hendropriyono sama kepala BNPT.
Disitu sangat kelihatan sekali kalau analisisnya diarahkan ke umat
Islam Fundamentalis, apalagi analisis yang dilakukan Hendropriyono,
sengat kentara sekali kalau mengarahkan ke Islam fundamentalis. Apakah
semua elemen penting di negeri ini sudah bahu membahu untuk
mendiskreditkan Islam? dari mulai media, aparat, eksekutif,
legislatif, bahkan sampai ke yudikatif. Semoga saja situasi ini cepat
berubah, bangsa ini bisa dipimpin oleh pemimpin yang adil dan bermoral
(merindukan sosok seperti Umar bin Abdul Aziz di negeri ini...).

2011/3/18 Janu <janu@janu.web.id>:
> Kejanggalan Bom Ulil-JIL, Rekayasa Sudutkan Ba'asyir
>
>
>
> JAKARTA (voa-islam.com) – Markas Jaringan Islam Liberal (JIL) diberi kado
> bom yang dikemas dalam buku tebal, Selasa (15/3/2011). Paket itu ditujukan
> kepada Ulil Abshar Abdalla pendiri JIL, dialamatkan ke kantor KBR 68 H, Jl.
> Utan Kayu 68 H, Jakarta Timur. Paket itu datang pukul 10 WIB di resepsionis.
> Paket berbungkus sampul cokelat tersebut berisi buku berjudul "Mereka Harus
> Dibunuh karena Dosa-dosanya terhadap Kaum Muslimin." Ketika dibuka, di dalam
> buku ada kabel, jam dan batere. Penemuan ini langsung dilaporkan kepada
> satpam, yang meneruskan laporan itu ke Kepolisian setempat.
>
>
>
> Sekitar pukul 16.05 WIB, bom meledak di. Akibat paket bom itu, tangan Kasat
> Reskrim Polres Jakarta Timur Kompol Dodi Rahmawan itu terputus. Ketika itu,
> paket tersebut sedang diperiksa polisi dengan metal detector, ternyata alat
> itu berbunyi dan bom itu gagal dijinakkan. Di saat ledakan keras itu
> terjadi, tangan kiri sang polisi berdarah-darah, terlihat putus.
>
>
>
> Bila dicermati, banyak kejanggalan dalam kasus Bom Utan Kayu ini, di
> antaranya:
>
>
>
> 1. Bom dialamatkan untuk Ulil Abshar Abdalla tapi dikirimkan ke kantor
> berita KBR 68H. Ulil memang salah satu dedengkot JIL yang bermarkas di KBR
> 68H, namun sudah lama sekali sejak Ulil menjadi salah satu ketua DPP Partai
> Demokrat ia jarang sekali datang ke 68H dan lebih banyak berkantor di DPP
> Partai Demokrat.
>
>
>
> 2. Lalu kenapa bom dikirimkan ke Kantor berita 68H, karena mudah diduga akan
> cepat mendapatkan blow up media massa. Termasuk tujuan untuk mengangkat
> kembali citra JIL dan upaya liberalisasi Islam di Indonesia oleh kalangan
> liberal yang suka bermarkas di kantor 68H. Seperti diketahui bahwa JIL sudah
> tidak lagi populer saat ini dan tidak laku di kalangan masyarakat bawah.
>
>
>
>     ....Bom ditujukan kepada Ulil Abshar Abdalla tapi dikirimkan ke kantor
> berita KBR 68H. Padahal Ulil jarang sekali datang ke 68H sejak menjadi salah
> satu ketua DPP Partai Demokrat. Ia lebih banyak berkantor di DPP Partai
> Demokrat...
>
>
>
> 3. Kecerobohan aparat kepolisian dalam menyikapi paket yang mencurigakan,
> seolah-olah tidak memiliki standard operational procedur (SOP). Dalam SOP,
> yang punya kewenangan menjinakkan bom adalah tim gegana. Namun dengan
> cerobohnya beberapa aparat yang sok jagoan tnpa menggunakan pengaman membuka
> paket itu sehingga menjadi korban. Atau dikorbankan?
>
>
>
> 4. Dalam buku paket bom itu tertulis nama penyusunnya adalah Drs. Sulaiman
> Azhar, Lc. Selama ini sangat jarang orang yang memiliki dua gelar
> kesarjanaan Drs dan Lc, namun tentu  tidak mustahil adanya.
>
>
>
> 5. Terlalu mudah untuk ditebak sasaran tembak bom ulil yang sangat vulgar
> kemana arah dampak bom itu dituju, yakni kalangan dan kelompok Islam yang
> dianggap radikal. Selama ini pola bom-bom yang kemudian mengarah kepada
> penangkapan aktivis Islam dan pemburukan citra Islam tidak secara langsung
> mengarah kepada Islam.
>
>
>
> 6. Terlalu polos kalau ada aktivis Islam melakukan tindakan itu secara
> terang benderang seperti bom ulil itu. Bagi yang paham pola perjuangan Islam
> pola itu mungkin tidak pernah terpikirkan.
>
>
>
> 7. Kenapa lama sekali tim gegana datang ke lokasi, sementara siang hari
> adalah waktu jalan raya agak lengang?
>
>
>
> 8. Kenapa intelijen aparat absen dengan kemungkinan bom ulil ini? Sementara
> untuk bom-bom yang lain aparat mampu mengendusnya jauh sebelum kejadian.
>
>
>
> 9. Kenapa ada staf kantor yang begitu tidak sopan mengintip paket untuk
> orang lain? Kenapa waktu ia dengan tidak sopannya membuka paket itu bom
> tidak meledak dan meledak saat polisi yang membukanya? Kenapa harus polisi?
> Apakah bukan karena agar polisi marah dan dendam akibat personilnya terluka.
> Sekali lagi kenapa tidak menunggu sampai tim gegana datang?
>
>
>
> 10. Aneh! Bom dalam bentuk buku itu sempat-sempatnya difoto??? Gunanya
> jelas…
>
>
>
> 11. Jika kita melihat video detik-detik ledakan itu, disana tidak terlihat
> adanya police line, malah Kompol Dodi Rahmawan yang sedang membuka berusaha
> menjinakkan bom itu disaksikan warga dari dekat. Coba anda perhatikan secara
> saksama rekaman video setelah bom meledak dan kamera yang bergoyang ke sana
> kemari memperlihatkan kondisi di sekelilingnya dan menunjukkan tidak adanya
> garis polisi serta warga yang menonton dari dekat.
>
>
>
> 12. Kenapa Polisi tidak menjauhkan warga dari resiko meledaknya Bom
> tersebut???
>
>
>
> 13. Kenapa tidak menunggu gegana saja untuk menjinakkan buku yang diduga
> kuat bom itu? Kenapa Kompol Dodi begitu berani membongkar bom itu tanpa
> pelindung sedikitpun? Apakah dia memang sudah mengetahui jika bom buku itu
> berdaya ledak rendah?
>
>
>
> 14. "Polisi telah menghubungi gegana namun gegana tak kunjung datang. Kompol
> Dodi Rahmawan meminta anggotanya untuk meminta petunjuk gegana." Gegana tak
> kunjung datang, malah memberi petunjuk cara penjinakkan kepada Kompol Dodi.
> Rasanya tidak masuk akal jika dalam keadaan seperti itu, tim gegana malah
> menyuruh kompol Dodi untuk menjinakkan bom itu. Mungkin Tim Gegana lagi
> males kali ya.. Kalaupun tim gegana memberi petunjuk kepada Kompol Dodi,
> apakah mungkin gegana menyuruh Kompol Dodi untuk menyiram buku yang berisi
> kabel dan logam berbentuk kotak itu dengan air??? Anehnya lagi kalaupun
> memang Tim Gegana memberi petunjuk, kenapa Kompol Dodi malah berkata bahwa
> dia kira itu hanyalah mercon. :-/ :-/Adakah mercon pake kabel??? iya itu
> mercon, tapi gede, mercon gede itu disebut bom..
>
>
>
> 15. Kasat Brimob Polda Metro Jaya Kombes Imam Margono mengaku tidak memberi
> arahan apa-apa kepada Kompol Dodi apalagi memberi perintah untuk menyiram
> bom itu dengan air, "itu tindakan bodoh" katanya. Malang nian nasib
> Komisaris Polisi Dodi. Sudah tangan putus, dimarahin atasan pula.
>
>
>
> 16. Gegana datang sejam setelah bom meledak. Ko bisa ya? 1 jam setelah
> meledak baru datang. Kaya polisi india aja.Orang dah pada kemana…superhero
> baru nongol..mau jinakin apa pak?
>
>
>
> Jawaban Kapolri soal Keterlambatan Gegana
>
>
>
> "Itu bukan karena terlambat, tapi memang pukul 13.30 WIB baru lapor ke
> polisi," kata Kapolri Timur Pradopo. Dua jam setengah ternyata bukan waktu
> yang cukup bagi Tim Gegana hanya untuk datang ke lokasi pelapor. Jadi harus
> nunggu tiga jam setengah baru dateng ke lokasi pelapor, belum waktu
> penjinakkannya.
>
>
>
> Aneh sekali, ketika kasus terorisme yang baru diduga ada bahan peledak
> Densus 88 dan Gegana begitu sigap dan profesional. Tetapi kenapa tidak pada
> kasus bom Utan kayu yang jelas-jelas bom itu sudah di depan mata?
>
>
>
> Sekali lagi, apa yang mendorong Kompol Dodi untuk menjinakkan bom itu
> sendiri??
>
>
>
> Dan siapa Anggota Tim Gegana yang dimintai arahan oleh Kompol Dodi untuk
> menjinakkan bom itu?
>
>
>
> Kenapa Gegana begitu terlambat dan tidak tanggap atas laporan bom ini?
>
>
>
> Kejanggalan ini diperkuat oleh Mustofa B Nahrawardaya, pengamat dari
> Indonesian Crime Analys Forum yang meyakini bahwa bom ini adalah konspirasi
> intelijen.
>
>
>
> "Bom ini saya yakini dibuat oleh intelijen hitam yang ingin menciptakan
> suasana tidak kondusif di tengah kontroversi sidang Abu Bakar Ba'asyir,"
> tegas Mustofa
>
>
>
> Cukup masuk akal pendapat Mustofa yang dilansir detik.com di atas. Di tengah
> konspirasi busuk pemerintah untuk kembali memenjarakan Ustadz Abu Bakar
> Ba'asyir namun mereka tidak cukup bukti, hingga persidangan sandiwara terus
> berlanjut dengan tuduhan-tuduhan ringan namun diperumit. Pemerintah harus
> menciptakan bukti lain untuk menyempurnakan sandiwara.
>
>
>
> Kesimpulannya, peristiwa ini seolah telah dirancang begitu rupa. Karena jika
> melihat keanehan yang terlihat dari Tim Gegana yang bom seolah dipaksa untuk
> meledak untuk memakan korban agar bisa menimbulkan atau mengalihkan isu.
>
>
>
> Atau mungkin jika memang semua ini berhubungan dengan Persidangan Ust. Abu
> maka mereka akan mencari pelaku yang akan kembali disangkut-sangkutkan
> dengan Ustadz Abu untuk memperkuat bukti Jaksa penuntut Ustadz Abu.
>
>
>
> Seperti sering aktivis JIL bilang, "rakyat sudah semakin cerdas bos….!"
> [Wildan Hasan]
>
>
>


--
~~~~~
Whe~en
http://wheen.blogsome.com/
 
"Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku." (QS 20 : 25-28)
"Ya Allah jadikan Aku hamba yang selalu bersyukur dan penyabar"

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

No comments:

Post a Comment