Ah mbak whe en ini kok senengane mancing-mancing....
(Whe-en)
Ga mancing mas, saya beneran bertanya, karena saya berfikir bahwa jika parameter Islam hanya sama nabinya, sama kitab sucinya, sama syahadatnya koq rasanya aneh ya?
Selama begitu saja, menurut saya koq tidak akan ada persatuan, menurut mas yudhi bagaimana?
Jujur, salah satunya, saya TIDAK AKAN mau dibilang satu dengan para teroris yang ngebom sana ngebom sini mengatasnamakan Islam, padahal tindakan mereka jelas tidak sesuai Islam.
Belum lagi soal2 yang lain mas Yudhi.
Regards
Whe-en
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
SOL
Regards,
^Yudhi Aksara^
Sent from my DeltaBerry® smartphone
From Sinyal XL, Kadang Nyambung Kadang Putuuusss...!
(Whe-en)
Och gitu ya mas, selama nabinya sama, kitabnya sama, syahadatnya sama, bedanya dimana ga ada beda ya?
Jadi memang berpandangan hijab ga wajib bagi wanita boleh ya?
Jadi lesbi ma homo ada yang membolehkan di Islam asal syahadat, kitab ma nabinya masih sama juga boleh ya?
Jadi mencacimaki istri2 nabi dan sahabat beliau selama syahadat, kitab dan nabinya sama gapapa ya?
Jadi ngebom dan menteror dengan alasan menegakkan khilafiyah selama syahadatnya, nabi ma kitabnya sama diperbolehkan?
Selama ketiganya sama, perkawinan antar jenis yang dilegalkan sebagian pandangan juga boleh ya?
Selama ketiganya sama, ga perlu percaya hadits nabi juga boleh ya?
Ngeri saya.
Regards
Whe-en
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
From:
Sent: Friday, March 18, 2011 3:06 PM
To:
Subject: Re: [Milis_Iqra] Re: Pujian dalam Hujatan bagi Wahabi
Mohon maaf mas Tarno :-)
Just a friendly mengingatkan, mas tarno belum menjawab pertanyaan saya soal apakah semua perbedaan tidak boleh diungkap? Atau boleh diungkap dengan alasan untuk membuat umat waspada, berkaitan juga dengan ayat yang saya quotekan dari QS Al Baqarah
[Sutarno] Mbak Perbedaannya masalah akidah apa Fiqih, Tapi selama syahadatnya sama,kitabnya sama, nabinya sama, Terus perbedaanya dimana.
Masalah Surat Al Baqarah dah saya posting di lain sisi,
Regards
Whe-en
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
From: "
Sender:
Date: Fri, 18 Mar 2011 14:58:27 +0800
To: <
ReplyTo:
Subject: RE: [Milis_Iqra] Re: Pujian dalam Hujatan bagi Wahabi
Kita kembalikan ke orang masing-masing mbak,karena setiap amal pasti dimintain pertanggung jawaban.
Dan kita tidak bisa memaksakan kebenaran menurut kita kepada orang lain.
From:
Sent: Friday, March 18, 2011 10:42 AM
To:
Subject: Re: [Milis_Iqra] Re: Pujian dalam Hujatan bagi Wahabi
Mas Tarno,
Kalau mas tarno selalu menanyakan golongan kepada saya, saya tidak akan pernah bisa menjawab karena saya itu tidak ikut golongan manapun.
Bukankah gunanya kita belajar agar kita tahu mana yang benar menurut Al Qur'an dan assunnah?
dengan tidak menyembunyikan yang haq, umat islam akan belajar dewasa dan tahu mana sebenarnya ajaran Islam mana yang bukan.
saya bahkan tidak tahu bahwa ada kitab kitab yang mas nisbatkan itu milik salafy / wahabi seperti bulughul maram, dsb.
Saya, tidak pernah memikirkan apakah kitab itu milik NU, Muhammadiyah, salafy, wahabi, dsb....
Dimana saya bisa belajar, Bulughul maram, Fathul
Jika ada yang mengambil kitab syaikh Albani sebagai rujukan, apakah itu salah syaikh Albani?
Jika ada yang mengambil syarah dari syaikh utsaimin sebagai rujukan, apakah itu salah syaikh utsaimin?
jika ada yang mengambil fatwa syaikh bin baz sebagai rujukan, apakah itu salah syaikh bin baz?
namun sekali kali,
saya ingin jawaban jujur dari mas tarno,
apakah orang yang jika dijawab menjawab dengan "menurut saya" padahal pertanyaan itu menyangkut Al Qur'an dan assunnah, masih bisakah itu disebut kebenaran?
Apakah dengan menyembunyikan perbedaan membuat umat islam bersatu?
Mohon maaf mas tarno, saya koq malah berfikir ekstrim, menyembunyikan perbedaan saya sebut pembodohan umat.
Orang2 yang menyembunyikan perbedaan, jika perbedaan itu ada sangkut pautnya dengan kebenaran, dia harus mempertanggungjawabkan di hadapan Allah terkait melanggar perintah Allah menyembunyikan yang Haq.
QS Al Baqarah (2) : 42
Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu mengetahui.
Contohnya
Jika memang suatu aliran menghina istri Rasulullah, haruskah kita sembunyikan?
Siapa yang istri yang sangat dicintainya mau dihina? tidak satupun yang menjawab pertanyaan saya ini. baru pendapat istrinya dipertanyakan saja, pasti ada pembelaan yang gigih dari sang suami.
Jika suatu aliran menyebarkan paham liberal atau sesat, dengan alasan tidak usah memperbesar perbedaan kenapa harus ditutupi?
bagaimana jika diikuti oleh orang lain yang tidak tahu, yang akhirnya terlambat?
seorang ustadzah bercerita bahwa temannya menganut aliran tertentu yang menganggap orang selain alirannya najis, jadi ketika barang2nya tersentuh harus disucikan, haruskah ini juga disembunyikan atas nama tidak memperbesar perbedaan?
jadi, apakah semua perbedaan harus disembunyikan?
atau ada perbedaan tertentu yang harus diungkap agar yang belum paham tidak tersesat?
mohon masukan mas Tarno.
terimakasih
whe~en
2011/3/18
Mbak When, Seperti saya nyatakan yang pertama kali, Kebenaran itu milik siapa ? kalau menurut Quran dan sunnah, menurut ulama’ dari mana yang menafsirkannya.
Masalah Bid’ah sendiri, semua Bid’ah sesat, pasti.Cuman pengertian bid’ah sendiri itu sepakat gak masing-masing mereka.
Apakah pengertian bid’ah ulama’ salafy sama dengan ulama’ NU, Syiah, Sunni, MD sama.
Sebenarnya kebenaran itu milik siapa ? kalau saya mau jawab,mungkin kebenaran hanya milik suatu Golongan yang merasa benar.Sebab saya yakin di syiah, Sunni masing-masing juga ahli Quran,ahli hadis
Ilmunya juga tinggi-tinggi.Cuman yang saya tekankan sama apa tidak pengertian bid’ah dari masing-masing ulama’ tersebut.Jadi selama orang itu beda dengan aliran atau golongan yang diyakininya maka itu akan salah.meskipun dia benar.
From: milis_iqra@googlegroups.com [mailto:milis_iqra@googlegroups.com] On Behalf Of whe - en
Sent: Friday, March 18, 2011 9:02 AM
To: milis_iqra@googlegroups.com
Subject: Re: [Milis_Iqra] Re: Pujian dalam Hujatan bagi Wahabi
[Sutarno] Lha gimana mau bersatu mbak, kalau sudah ada ulama’ yang memprakarsai untuk persatauan islam saja sudah dicap ahli bidah, dikafirkan,dibilangnya liberal dll, gak usah diikuti.
(whe~en)
Mas tarno, buknkah salah satu syarat ibadah agar diterima adalah sesuai dengan tuntunan?
Soal bid'ah..... liberal, kafir
Mohon dijawab dengan jujur, Rasulullah sendiri mengajarkan arti bid'ah dan memberitahukan bahwa bid'ah itu sesat, tidak diterima, ancamannya neraka. (Mohon maaf, tidak saya tulis lagi dalilnya karena saya anggap mas Tarno sudah tahu)
Kalau ada yang mau mempersatukan Islam, namun memakai cara bid'ah, apakah itu Islam mas?
kalau tidak Islam, kenapa justru yang menolak yang dimasalahkan?
kenapa yang dipermasalahkan justru bukan yang cara2nya bertentangan dengan Allah dan Rasulullah?
Apakah dia pembawa risalah baru?
trus bagaimana dengan firman Allah berikut mas Tarno?
mohon maaf, saya benar2 ingin dijelaskan tanpa bermaksud berdebat
QS Al Baqarah (2) : 42
Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu mengetahui.
jadi kenapa justru orang yang tidak menyembunyikan yang haq, justru yang dimusuhi mas?
Kenapa umat islam harus mengidolakan
ini contohnya
jika tidak begitu maka dianggap berbeda dan SALAH?
Saya tidak sedang mengungkit masalah lalu, namun ini menjadi pembelajaran, bahwa, yang tidak mengidolakan Ahmadinejad, tidak mengidolakan Syiah, mendapat perlakuan seperti saya, dibilang narsis, kelainan psikologi, dsb?
Maaf jika contohnya itu, namun itulah contoh terdekat yang disaksikan rekan2 sendiri dan saya alami.
kalau memang Bid'ah, kenapa tidak dibilang bid'ah?
kalau memang kafir, kenapa tidak dibilang kafir?
kalau liberal kenapa tidak dibilang liberal?
Apakah mau disembunyikan yang berarti menentang perintah Allah di QS 2 : 42?
Mas Tarno,
apakah mas tarno akan menyembunyikan kenyataan bahwa ada berita yang bisa dibaca oleh ribuan orang secara online bahwa di negara yang "harus diidolakan oleh umat Islam" tidak ada satupun masjid Sunni?
padahal sama2 Islam?
Cukupkah hanya mengidolakan teknologi mas?
bagaimana dengan syariat?
Mohon maaf saya kasih tanda petik karena terkesan itu dipaksakan oleh beberapa orang?
Kalau mereka memakai cara2 bid'ah. liberal, dsb yang tidak sesuai dengan ajaran Allah dan RasulNya, bisa tidak ya mas jika mereka tidak usah memaksakan bahwa kegiatan tersebut harus diikuti dan jika tidak mengikuti dicap wahabi, salafy, kaku, dsb?
demikian pertanyaan pertanyaan saya mas Tarno.
regards
whe~en
2011/3/18
From: milis_iqra@googlegroups.com [mailto:milis_iqra@googlegroups.com] On Behalf Of whe.en9999@gmail.com
Sent: Thursday, March 17, 2011 8:29 PM
To: milis_iqra@googlegroups.com
Subject: Re: [Milis_Iqra] Re: Pujian dalam Hujatan bagi Wahabi
saya benar2 heran, kenapa mas Tarno mempermasalahkan sikap salafy / wahabi, karena sebenarnya merekapun setahu saya banyak alirannya, ada yang keras dalam artian kaku, namun ada yang tidak sekaku yang satunya. Alhamdulillah saya menemukan yang alirannya tidak sekaku yang mas Tarno temui, jadi saya tidak menjudge mereka karena keimanan mereka.
[Sutarno] Iya mbak kemungkinan yang saya temui disini mungkin aliran yang keras, sampai saya minta sumbangan pembangunan masjid pun tidak dikasih,diajak kerja bakti membangun masjid pun tidak mau,tapi dia sholat berjamaah dimasjid itu juga L
Yang saya pertanyakan lagi justru koq mas Tarno mempertanyakan ulama2 sekelas syaikh Al Bani, syaikh Bin Baz dsb, padahal keilmuan mereka diakui dunia.
Banyak ilmu dari beliau2 yang bisa kita pelajari, namun koq malah dipertanyakan yach?
[Sutarno] Iya, karena mungkin saya belum belajar sama kitab –kitab beliau jadi saya nanya saja
Koq yang sering "menurut saya", tidak mewajibkan hijab, dsb tidak dipertanyakan ya?[Sutarno] saya pun tidak mengidolakan beliau kok mbak.lha wong orang pasti punya pendapat.
Kalau sudah begini mas Nandang, saya yakin umat Islam tidak akan bisa bersatu, karena yang sesuai dengan Al Qur'an dan Assunnah justru akan dipertanyakan tapi yang "semau mereka" tidak.
[Sutarno] Lha gimana mau bersatu mbak, kalau sudah ada ulama’ yang memprakarsai untuk persatauan islam saja sudah dicap ahli bidah, dikafirkan,dibilangnya liberal dll, gak usah diikuti.
Halah,
Bagaimana mas Nandang?
Regards
Whe-en
Sent from my BlackBerry®
-
--
~~~~~
Whe~en
http://wheen.blogsome.com/
"Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku." (QS 20 : 25-28)
"Ya Allah jadikan Aku hamba yang selalu bersyukur dan penyabar"
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Legal Disclaimer: The information contained in this message may be privileged and confidential. It is intended to be read only by the individual or entity to whom it is addressed or by their designee. If the reader of this message is not the intended recipient, you are on notice that any distribution of this message, in any form, is strictly prohibited. If you have received this message in error, please immediately notify the sender and delete or destroy any copy of this message
No comments:
Post a Comment