Tuesday, April 12, 2011

Re: [Milis_Iqra] Intisari untuk milis_iqra@googlegroups.com - 25 Pesanpada 10 Topik

Nha lho.. tifatul dah aneh .. Tahu salah masih tetep dibela.. Jangan lihat nontonnya dong pa tifatul.. Tapi lihat siapa yg nontonnya dan pada saat apa? Yg tidur pada saat rapat aja salah. Apalagi nonton porno.. Tuh dpr makan gaji buta ..

Powered by Telkomsel BlackBerry®


From: milis_iqra+noreply@googlegroups.com
Sender: milis_iqra@googlegroups.com
Date: Tue, 12 Apr 2011 10:11:20 +0000
To: Penerima Intisari<milis_iqra+digest@googlegroups.com>
ReplyTo: milis_iqra@googlegroups.com
Subject: [Milis_Iqra] Intisari untuk milis_iqra@googlegroups.com - 25 Pesan pada 10 Topik

Grup: http://groups.google.com/group/milis_iqra/topics

    whe.en9999@gmail.com Apr 12 09:29AM ^
     
    Tifatul: Nonton Porno, Bukan Dosa Besar
     
    Selasa, 12 April 2011 - 15:20 wib
    K. Yudha Wirakusuma - Okezone
    JAKARTA - Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tifatul Sembiring membela Arifinto, anggota DPR yang tertangkap kamera tengah menonton video porno saat paripurna DPR, Jumat lalu.
     
    Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) ini, perbuatan Arifinto melihat video porno bukanlah dosa besar yang tidak akan diampuni oleh Allah.
     
    "Ingat beliau (Arifinto) tidak membuat video porno, hanya melihatnya. Dia membukanya dari link yang dikirim kepadanya," katanya di kantor Presiden, Jakarta, Selasa (12/4/2011).
     
    Dia menjelaskan, dalam Islam ada yang disebut kabair alias dosa-dosa besar yakni musyrik kepada Allah, durhaka kepada orang tua, membunuh, berzina, dan membuat sumpah palsu.
     
    "Ini bukan termasuk kabair. Jadi kita profesional juga. Kalau cuma menonton belum masuk berzina, masih menyerempet lah," ujarnya.
     
    Karenanya dia meminta publik untuk tidak menghakimi Arifinto telah berbuat tercela dengan menonton video tidak senonoh di tempat umum. "Beliau itu dikirimi link kemudian dia buka. Itu saja kesalahannya jadi proporsional juga itu. Dia tidak menipu orang," tegasnya.  
    (ded)
     
    Sent from my BlackBerry®
    powered by Sinyal Kuat INDOSAT

     

    doer81@gmail.com Apr 12 09:35AM ^
     
    Kalo berdasarkan kameramen yg menangkap basa afrianto bahawa file tersebut di buka dari folder yg terimpan di tabletnya.
     
    Yg benar yg mana ya? Btw kalo kameramen yg benar maka afrianto melakukan pembohongan publik n tifatul membela pembohong
     
    Thnks
    Doer
    Sent from BlackBerry® on 3
     
    -----Original Message-----
    From: whe.en9999@gmail.com
    Sender: milis_iqra@googlegroups.com
    Date: Tue, 12 Apr 2011 09:29:13
    To: <milis_iqra@googlegroups.com>
    Reply-To: milis_iqra@googlegroups.com
    Subject: [Milis_Iqra] Tifatul: Nonton Porno, Bukan Dosa Besar
     
    Tifatul: Nonton Porno, Bukan Dosa Besar
     
    Selasa, 12 April 2011 - 15:20 wib
    K. Yudha Wirakusuma - Okezone
    JAKARTA - Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tifatul Sembiring membela Arifinto, anggota DPR yang tertangkap kamera tengah menonton video porno saat paripurna DPR, Jumat lalu.
     
    Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) ini, perbuatan Arifinto melihat video porno bukanlah dosa besar yang tidak akan diampuni oleh Allah.
     
    "Ingat beliau (Arifinto) tidak membuat video porno, hanya melihatnya. Dia membukanya dari link yang dikirim kepadanya," katanya di kantor Presiden, Jakarta, Selasa (12/4/2011).
     
    Dia menjelaskan, dalam Islam ada yang disebut kabair alias dosa-dosa besar yakni musyrik kepada Allah, durhaka kepada orang tua, membunuh, berzina, dan membuat sumpah palsu.
     
    "Ini bukan termasuk kabair. Jadi kita profesional juga. Kalau cuma menonton belum masuk berzina, masih menyerempet lah," ujarnya.
     
    Karenanya dia meminta publik untuk tidak menghakimi Arifinto telah berbuat tercela dengan menonton video tidak senonoh di tempat umum. "Beliau itu dikirimi link kemudian dia buka. Itu saja kesalahannya jadi proporsional juga itu. Dia tidak menipu orang," tegasnya.  
    (ded)
     
    Sent from my BlackBerry®
    powered by Sinyal Kuat INDOSAT
     
    --
    -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
    Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
    dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
     
    Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
     
    Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
    Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
    Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
    Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
    -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

     

    rian muharam <muharamcintaislam@gmail.com> Apr 12 02:52AM -0700 ^
     
    tentunya kita tahu adab yg benar untuk memberikan
    teguran/peringatan/saran kepada pemimpin kita(wakil kita d DPR),
    sehingga tdk timbul fitnah, menyebarkan aib orang(kalian tw kan hukum
    bagi orang yg menyebarkan aib orang lain??), dan menjatuhkan
    kehormatan seseorang(bahkan kehormatan keluarganya)....
    manusia tentu manusia, yg banyak salah dan dosa...
    terkait masalah dari folder ato dari email, tentu Allah yang lebih
    tahu, dan tentu Allah yg punya kehendak untuk menghakimi dan
    memberikan balasannya d hari akhirat nanti...
    masalah tentang ini dosa besar ato dosa kecil, sy sepakat sama ust
    tifatul,, tentu Allah maha pemberi ampun kpd hambaNya yg meminta
    taubat..
     
    jangan karna satu tetes nila, rusaklah susu sebaskom... ya, jgn hanya
    menilai baik buruknya seseorang dari satu sikapnya saja,,, sy yakin
    kita sepakat iman seseorang kadang naik kadang turun,, dan pada titik
    iman turun, setan beraksi dan terjadilah khilaf tsb...
     
     

     

    Armansyah <armansyah.skom@gmail.com> Apr 12 04:09PM +0700 ^
     
    Saatnya Mencopot Kedok Hipokrit Eropa
    http://indonesian.irib.ir/index.php?option=com_content&view=article&id=32223:saatnya-mencopot-kedok-hipokrit-eropa&catid=15:lintas-warta&Itemid=58
     
    Manuver Polandia dalam menyikapi krisis di Libya tampaknya layak menjadi
    sorotan. Meski terbilang sebagai negara anggota NATO, namun negeri bekas
    Blok Timur itu menolak mengirim tentaranya untuk bergabung dalam misi
    intervensi militer NATO ke Libya. Tidak hanya itu saja, Perdana Menteri
    Polandia Donald Tusk bahkan mengecam politik standar ganda yang dipraktekkan
    Barat dalam menghadapi sang diktator Libya, Muammar Gaddafi. Dalam wawancara
    dengan harian Gazeta Wyborcza, koran terbesar kedua di Polandia, Donald Tusk
    mengungkapkan bahwa alasan penolakan negaranya untuk bergabung ke dalam misi
    NATO di Libya lantaran dilatarbelakangi oleh ketidaksetujuan Warsawa atas
    sikap mendua Eropa dan kontradiksi yang mereka tunjukkan dalam isu hak asasi
    manusia.
     
    Tusk menilai, jika Barat ingin benar-benar jujur semestinya mereka sadar
    bahwa masalah kediktatoran Gaddafi bukan isu baru yang hanya muncul dalam
    beberapa bulan belakangan. Jamak diketahui, sebelum munculnya krisis politik
    di Libya, negara-negara Eropa telah menjual persenjataan senilai miliaran
    dolar dan menjalin kontrak kerjasama besar-besaran dengan rezim Gaddafi di
    sektor energi. Tak ayal, hubungan intim Eropa dan Gaddafi itu turut berperan
    besar dalam melanggengkan kekuasaan diktator Libya tersebut.
     
    Lebih lanjut PM Polandia itu mengungkapkan bahwa Eropa hanya sudi turun
    tangan untuk membela rakyat suatu negara hanya karena daya tarik minyak.
    Karena itu, Tusk menganggap dalih yang diusung Barat dalam intervensi
    militernya ke Libya sekedar omong kosong belaka.
     
    Tentu saja apa yang diungkap PM Polandia tersebut bukan mengada-ngada. Jika
    kita tengok kembali pendekatan yang diterapkan Barat dalam menyikapi krisis
    Timur Tengah dan Afrika Utara, tampak jelas kebijakan standar ganda yang
    mereka peragakan. Di satu sisi, Barat begitu ambisius melancarkan serangan
    militer ke Libya dengan dalih untuk menumbangkan rezim Gaddafi. Namun di
    sisi lain, mereka diam seribu bahasa dalam menyikapi revolusi di Bahrain dan
    Yaman yang juga sama-sama menentang kediktatoran sebuah rezim
    anti-demokrasi.
     
    Karena itu, PM Donald Tusk pun lantang mengkritik sikap Eropa yang terlampau
    hipokrit. Menurutnya, penentangan terhadap kezaliman suatu rezim diktator
    merupakan cita-cita universal dan sudah selayaknya Eropa memperjuangkan
    cita-cita tersebut tanpa pamrih dan bukan hanya karena godaan minyak.
     
    Sejak dimulainya agresi militer pasukan multinasional ke Libya, hingga kini
    tercatat lebih dari 1500 serangan udara telah dilancarkan. Meski demikian,
    intervensi militer yang dikomandoi NATO tersebut tak juga mampu menumbangkan
    kekuasaan Gaddafi. Sebaliknya, serangan tersebut justru banyak memakan
    korban di pihak sipil. Belakangan, Uni Eropa juga telah menyatakan
    kesiapannya kepada PBB untuk mengirimkan misi kemanusiaan ke Libya. Namun
    begitu, seperti yang disinggung PM Polandia, misi Uni Eropa kali ini patut
    dicurigai. (IRIB/LV/NA)
     
    --
    Salamun 'ala manittaba al Huda
     
     
     
    ARMANSYAH

     

    Armansyah <armansyah.skom@gmail.com> Apr 12 04:07PM +0700 ^
     
    Keluarkan Statemen Anti-Iran, OKI Minta Maaf
    Sumber :
    http://indonesian.irib.ir/index.php?option=com_content&view=article&id=32280:keluarkan-statemen-anti-iran-oki-minta-maaf-&catid=17:berita3&Itemid=18
     
    Sekjen Organisasi Konferensi Islam (OKI) meminta maaf atas pernyataan
    anti-Iran yang dipublikasikan di website organisasi itu.
     
    Ekmeleddin Ihsanoglu dalam percakapan telepon dengan Menteri Luar Negeri
    Iran Ali Akbar Salehi hari Senin (11/4) meminta maaf atas statemennya yang
    menyudutkan Tehran.
     
    Ihsanoglu menjelaskan bahwa pernyataannya dipublikasikan di situs OKI,
    ketika ia berada di kota Jeddah Saudi. Ia menyatakan penyesalan atas
    kesalahannya dan meminta maaf kepada pemerintah dan bangsa Iran.
     
    Sekjen OKI mengintruksikan segera menghapus statemen tendensius anti-Iran
    dari situs resmi organisasi Islam ini. Laporan miring mengenai Republik
    Islam itu langsung dihapus dari website OKI.
     
    Ihsanoglu tiba di Washington pada hari Minggu untuk menghadiri Forum Dunia
    Islam-AS kedelapan. Dia akan memberikan kuliah pembukaan forum pada 12
    April, membahas isu-isu yang menyangkut hubungan AS dengan dunia
    Muslim.(IRIB/PH/AR)
     
    --
    Salamun 'ala manittaba al Huda
     
     
     
    ARMANSYAH

     

    Afandi Tatang <tatang.afandi@gmail.com> Apr 11 03:37PM +0700 ^
     
    Pemahaman tentang manhaj salaf mengatakan "bahwa dakwah salafiyah ini
    didirikan oleh Allah Ta'ala", ini sangat merusak aqidah tauhid, perkataan
    itu lahir dari pola fikir syirik, karena menyamakan Allah SWT dengan
    makhluknya.Bagaimana memahami Islam yang benar adalah dengan memahami dan
    meyakini serta menjadikan bahwa Sunnah Rosul adalah tafsir implementatif
    dari wahyu (Al-Quran), insya Alloh seorang muslim tidak akan sesat menjalani
    hidupnya.
     

     

    rian muharam <muharamcintaislam@gmail.com> Apr 12 03:11PM +0700 ^
     
    pada lucu kalian,, meributkan hal2 tentang istilah dan
    definisi,,apalagi sampe nyari definisi "metode" dalam kamus bahasa
    indonesia.....hehehe
    cobalah berfikir positif terhadap sesama muslim,,ini adalah tingkat
    ukhuwah yg terendah....
    sy yakin yg bikin post ini tdk bermaksud seperti yg kalian pikirkan,,,
    klo ternyata penulis post pertaman memang berfikir ky kritikan kalian,
    tentu sy jg tdk setuju.hehehe
     

     

    priyo djatmiko <priyodjatmiko@gmail.com> Apr 12 03:40PM +0700 ^
     
    Setuju mas, asalkan si penulis juga membuat standar yg sama dengan muslim
    lainnya. Jangan sampai dirinya minta ketergelinciran ucapan/tulisannya minta
    ditafsirkan orang dengan tafsiran yg khusnudzhan tapi dirinya menafsirkan
    ucapan orang sepotong-potong lalu ditafsirkan kepada tafsiran yg paling
    keji. Saya tdk menuduh, hanya saja jangan sampai. Introspeksi sama-sama.
     
    2011/4/12 rian muharam <muharamcintaislam@gmail.com>
     

     

 Topik: "?"
    Djojo <djojosetiko@gmail.com> Apr 12 02:34PM +0700 ^
     
    *?* <http://akmal.multiply.com/journal/item/826/>
     
    assalaamu'alaikum wr. wb.
     
    Tidak mudah untuk memberikan ulasan terhadap film terbaru yang disutradarai
    oleh Hanung Bramantyo yang diberi judul "?" ini. Gaya berceritanya sendiri
    cenderung melebar, tidak terfokus pada salah satu tokoh, melainkan pada
    suatu pemikiran yang dijelaskan secara deskriptif.
     
    Film "?" adalah proyek ambisius Hanung yang sudah mengundang sikap skeptis
    dari kalangan cendekiawan Muslim bahkan sebelum film ini dirilis. Pasalnya,
    Hanung memiliki track record yang semakin lama semakin cenderung pada
    pemikiran-pemikiran liberal. Kontroversi Hanung ini pertama kali mencuat
    ketika menyutradarai film "Perempuan Berkalung Sorban" yang mendapat kritik
    keras dari Taufik Ismail dan kalangan pesantren karena ditengarai telah
    memberikan citra yang salah terhadap pesantren dan terhadap syariat Islam
    itu sendiri. Film "Sang Pencerah" yang muncul kemudian, meskipun sempat
    disambut hangat oleh mereka yang menanti-nanti kehadiran film tentang KH.
    Ahmad Dahlan itu, juga tidak sepi dari kritik karena lagi-lagi kental dengan
    pemikiran pluralis, gagal menunjukkan warisan pemikiran KH. Ahmad Dahlan
    yang sebenarnya, ditambah lagi isu-isu tak sedap 'di balik layar' yang
    menimpa para pemerannya.
     
    Barangkali cara terbaik untuk memulai ulasan tentang film ini adalah dengan
    menguraikan satu persatu tokoh dan konflik yang dihadapinya dalam cerita.
    Dengan cara demikian, kita dapat menemukan benang merah pemikiran yang
    menjadi fokus dalam film ini, yang memang tidak mudah untuk dirumuskan.
    Tentu saja, munculnya spoiler tidak dapat dihindari, dan memang tulisan ini
    tidak berusaha menutup-nutupinya.
     
    Karakter-karakter dalam Film
    Surya adalah seorang lelaki Muslim yang punya pekerjaan sebagai aktor, namun
    tidak bisa dibilang sebagai karir. Sudah sepuluh tahun lamanya ia
    menggeluti dunia akting, namun peran yang didapatnya hanyalah peran-peran
    kecil antagonis atau figuran. Karena terjepit masalah ekonomi, Surya diusir
    dari kosannya dan pindah menginap di Masjid.
     
    Rika adalah seorang perempuan Kristiani; seorang single parent yang
    membesarkan anak semata wayangnya, Abi. Tadinya, Rika adalah seorang
    Muslimah, dan mantan suaminya pun seorang Muslim. Setelah bercerai, Rika
    mencari nafkah dengan mengelola sebuah toko buku kecil. Meski Rika sudah
    memutuskan untuk murtad dari agama Islam, namun ia tetap membiarkan Abi
    tetap menjadi Muslim, bahkan mendukungnya untuk tetap rajin belajar mengaji
    di Masjid.
     
    Kehidupan Surya yang luntang-lantung mulai menemukan titik terang ketika
    Rika menawarinya sebuah pekerjaan yang bayarannya cukup bagus. Hanya saja,
    pekerjaan yang dimaksud adalah memerankan tokoh Yesus dalam sebuah
    pementasan drama di Gereja dalam rangkaian acara perayaan Paskah.
    Kebetulan, wajah Surya yang brewokan memang pas untuk memerankan tokoh Yesus
    yang seringkali digambarkan demikian. Pada awalnya, Surya merasa kurang
    sreg menerima pekerjaan itu. Namun ketika ia berkonsultasi dengan seorang
    ustadz yang biasa menjadi imam di Masjid tempatnya menginap, sang ustadz
    justru mengembalikan pertanyaan itu kepadanya. "Tanyalah pada dirimu
    sendiri", demikian dalil sang ustadz. Pada akhirnya, Surya menerima peran
    tersebut, bahkan kemudian ia diminta lagi untuk memerankan Yesus pada
    perayaan Natal.
     
    Konflik dalam hidup Rika yang paling utama adalah seputar keyakinannya
    sendiri, hubungannya dengan Abi dan dengan kedua orang tuanya. Rika nampak
    seperti orang yang tidak secara total mengimani agama barunya. Ketika
    diminta menuliskan arti Tuhan bagi dirinya, Rika justru menuliskan
    beberapa asmaul
    husna yang masih diingatnya, seperti Ar-Rahmaan, Ar-Rahiim, Al-Muhaimin, dan
    sebagainya. Di sisi lain, tidak pernah dijelaskan mengapa Rika sampai
    meninggalkan Islam. Sebuah adegan flashback memperlihatkan bagaimana
    suaminya dulu menolak untuk meninggalkan pacarnya dan tetap berniat untuk
    berpoligami. Masalah ini lazim dijadikan alasan untuk bercerai, namun
    skenario tidak secara tegas menjelaskan apakah masalah yang sama juga
    dijadikan alasan di balik murtadnya Rika. Di samping pergulatan batinnya
    sendiri, Rika pun masih harus meyakinkan Abi bahwa dirinya tidak berubah
    meskipun sudah berpindah agama, dan yang lebih pelik lagi adalah meyakinkan
    hal yang sama kepada kedua orang tuanya. Sebuah statement Rika yang perlu
    dicatat di sini adalah (kurang lebihnya), "Aku murtad bukan berarti
    mengkhianati Tuhan!" Kata-kata ini diucapkannya ketika Rika marah mendengar
    Surya yang mengatakan bahwa bisa jadi Abi marah padanya karena menganggapnya
    telah mengkhianati dua hal yang sangat sakral: pernikahan dan agama.
     
    Tokoh lain yang juga menjadi fokus cerita dalam film adalah Menuk, seorang
    perempuan salehah (berjilbab) yang sehari-harinya bekerja sebagai pelayan di
    restoran masakan Cina. Meski bekerja di restoran yang menjual masakan
    daging babi, Menuk digambarkan selalu mampu menjalankan kewajiban-kewajiban
    agamanya dengan baik. Ini tidak lepas dari peran Engkoh, sang pemilik
    restoran, dan istrinya, yang digambarkan sebagai karakter-karakter yang
    sangat toleran. Saking tolerannya, Engkoh sering menyuruh pegawainya
    beristirahat agar bisa shalat tepat waktu. Karena alasan toleran pula,
    restoran itu menyediakan juga makanan halal, bahkan memisahkan peralatan
    masak dan peralatan makan yang digunakan untuk masakan daging babi agar
    tidak dipakai oleh mereka yang ingin makan makanan halal.
     
    Di restoran, ada tokoh lain yang seringkali menyusahkan hati Menuk, yaitu
    Hendra, anak sang pemilik restoran sendiri. Awalnya, Hendra nampak tidak
    tertarik untuk mewarisi bisnis restoran ayahnya, namun belakangan sikapnya
    berubah. Ternyata, antara Hendra dan Menuk sendiri ada hubungan khusus di
    masa lalu, karena keduanya sempat berpacaran. Hal itulah yang membuat
    Hendra selalu bersikap tidak suka pada Menuk dan suaminya. Secara formal,
    Hendra memeluk agama orang tuanya, yaitu Konghucu, namun ia sendiri jauh
    dari taat.
     
    Suami Menuk, yaitu Soleh, barangkali adalah tokoh yang paling antagonis,
    namun juga yang paling 'saleh'. Barangkali inilah ironi yang hendak
    ditunjukkan oleh Hanung. Soleh adalah karakter yang rajin datang ke Masjid
    dan tak pernah absen shalat lima waktu berjamaah, dalam kondisi apa pun.
    Akan tetapi Soleh malah lebih parah daripada Surya, karena Surya masih
    memiliki penghasilan, meski tidak teratur, sedangkan Soleh sudah lama
    menganggur dan tak bisa memberi nafkah untuk istri, adik dan keluarganya.
    Masalah ekonomi membuat Soleh menjadi pribadi yang sering marah-marah.
    Solusi atas permasalahannya baru ditemukan ketika ia mendapat tawaran kerja
    sebagai anggota Banser NU.
     
    Dalam acara pementasan drama Paskah di Gereja, semua tokoh ini bertemu di
    satu tempat. Rika duduk di barisan jemaat, Surya sibuk dengan perannya
    sebagai Yesus, Menuk mengurus katering para pemain drama, Hendra ikut
    mengawasi para pegawai restorannya, dan Soleh bersama rekan-rekannya di
    Banser NU mengamankan Gereja bersama Kepolisian. Pada saat itu terjadi
    insiden perkelahian antara Hendra dan Soleh setelah keduanya saling sindir.
    Kedua belah pihak mengalami luka-luka ringan. Ketika sedang diobati ibunya,
    Hendra mencela Menuk karena telah memilih Soleh daripada dirinya, hanya
    karena taat pada agama. Sang ibu kemudian justru balik memarahi dirinya
    dengan kata-kata yang kurang lebihnya, "Paling tidak Menuk dan Soleh sudah
    membuat pilihan. Lha kamu? Apa kamu sudah membuat pilihan dalam hidupmu?"
     
    Konflik terbesar dalam hidup Hendra adalah ketika ia memutuskan untuk secara
    total mengurus restoran milik ayahnya, karena kebetulan sang ayah sudah
    sering terbaring sakit. Dengan tangan besi, Hendra merombak semua kebijakan
    ayahnya. Di bulan Ramadhan, Hendra menolak pemakaian tirai, agar
    restorannya bisa laku seperti di bulan-bulan lainnya. Berlawanan dengan
    kebiasaan yang memberikan libur hingga lima hari setelah Lebaran, Hendra
    mewajibkan semua pegawai untuk membuka toko pada hari kedua Lebaran.
    Kekeraskepalaan Hendra ini kemudian diketahui oleh ayahnya yang langsung
    memarahi putranya itu. Pada saat yang sama, warga datang beramai-ramai
    melakukan penyerangan ke restoran yang sudah terlanjur dianggap tidak
    toleran tersebut. Soleh ikut bergabung dalam penyerangan itu, bahkan tanpa
    sengaja ia memukul Engkoh pemilik restoran dengan sebatang kayu. Kejadian
    ini memperparah kondisi Engkoh hingga akhirnya ia menghembuskan napas
    terakhirnya.
     
    Pengalaman terakhir tersebut membuat Hendra mengubah pendiriannya. Ia
    membangun kembali restorannya yang rusak berat karena diserang massa, dan
    Menuk membantu dengan mengajak pegawai-pegawai lama untuk kembali bekerja.
    Hendra mengikuti ajaran ayahnya dan tidak lagi memerintah dengan tangan
    besi. Ia juga berusaha memperbaiki hubungan dengan Menuk dan Soleh. Pada
    saat yang bersamaan, hubungan Menuk dengan Soleh semakin renggang karena
    Menuk masih belum bisa memaafkan Soleh yang bergabung dalam aksi penyerangan
    tempo hari.
     
    Di akhir cerita, semuanya berakhir 'bahagia', meskipun harus didahului oleh
    sebuah tragedi. Pada malam Natal, Surya kembali memerankan Yesus dalam
    drama, dan Rika kembali duduk di barisan jemaat. Katering kembali diurus
    oleh restoran Hendra dan Menuk pun larut dalam kesibukannya. Soleh kembali
    mendapat tugas untuk menjaga Gereja. Kali ini, Soleh menemukan bom yang
    ditaruh di barisan paling belakang jemaat. Penemuannya ini menimbulkan
    konflik batin; apakah ia hendak lari saja, atau menjadikan dirinya
    pahlawan? Hubungannya dengan Menuk belum lagi pulih, padahal Soleh hanya
    ingin menjadi laki-laki yang dibanggakan oleh istri dan keluarganya.
    Akhirnya Soleh membuat keputusan. Ia berlari keluar sambil memeluk bom yang
    ditemukannya, dan akhirnya ia pun meledak bersama bom tersebut di lapangan
    parkir. Agaknya Hanung gagal menjelaskan mengapa Soleh harus memeluk bom
    itu terus dan tidak melemparkannya saja agar tidak ikut meledak, padahal
    masih ada waktu.
     
    Setelah itu, keadaan berkembang 'baik' untuk semuanya. Surya menjadi aktor
    yang cukup diakui kemampuannya dan mendapat kesempatan main di sinetron dan
    dikenal orang, Rika menjalani hidup bahagia dengan anaknya dan (untuk alasan
    yang tidak diketahui jelas) berhasil merebut kembali hati kedua orang
    tuanya, Hendra memutuskan untuk memeluk agama Islam (yang lagi-lagi gagal
    dijelaskan latar belakangnya dengan baik dalam skenarionya) dan membuka
    restoran masakan cina Muslim, dan daerah Pasar Baru yang menjadi tempat
    kediaman seluruh tokoh itu diganti namanya dengan Pasar Soleh, untuk
    mengenang jasa-jasa Soleh. Tentu saja, Menuk pun berbahagia dengan kenangan
    terakhir dari Soleh yang sangat heroik itu.
     
    Gambaran Umat Muslim
    Yang terasa amat mencolok dalam film "?" adalah penggambaran yang sangat
    negatif yang diberikan kepada umat Muslim. Mulai dari adegan pertama yang
    memperlihatkan seorang pendeta yang menyalami jemaat yang berdatangan ke
    Gerejanya kemudian ditusuk oleh seseorang yang tak dikenal hingga berbagai
    aksi kekerasan lainnya. Paling tidak ada dua kali aksi kekerasan yang
    dilakukan oleh umat Muslim. Pertama, ketika Hendra diserang di awal film
    oleh beberapa orang yang bersarung, berbaju koko dan berpeci. Rombongan
    penyerang ini mengatai Hendra dengan sebutan "Cino", sehingga Hendra pun
    terpancing untuk balik memaki. Mereka dilerai oleh sang ustadz (yang
    kemudian merekomendasikan Surya untuk 'bertanya pada dirinya sendiri'), dan
    kemudian tak mau ikut shalat berjamaah yang diimami olehnya. Peristiwa
    kedua adalah penyerangan ke restoran tempat Menuk bekerja di bagian akhir
    film. Dalam penyerangan itu, lagi-lagi penyerangnya banyak yang memakai
    sarung, baju koko, peci, lengkap dengan teriakan takbirnya yang mengingatkan
    kita pada adegan serupa yang diperlihatkan dalam film "Sang Pencerah".
     
    Dalam film "?", umat Muslim digambarkan begitu kekanak-kanakan, reaktif dan
    mudah tersulut emosinya, bahkan juga seringkali menebar provokasi duluan.
    Penyerangan terhadap Hendra di awal film dan perkelahiannya dengan Soleh
    diawali dengan penghinaan yang dilakukan menyangkut darah Tionghoa-nya.
    Demikian juga penyerangan di bagian akhir cerita yang menunjukkan betapa
    umat Muslim mudah marah hanya karena ada restoran yang buka dan 'tidak
    menghormati' Lebaran yang baru berlalu sehari.
     
    Selain itu, penokohan yang diberikan juga memperparah stereotipe yang
    muncul. Mulai dari Surya yang hidup luntang-lantung tanpa tujuan yang
    jelas, Soleh yang rajin beribadah, bahkan tidak pernah melepas topi
    santrinya (kecuali ketika sedang mengenakan baret Banser NU), namun memiliki
    temperamen yang sangat buruk, mantan ibu kos Surya yang usil dan sombong;
    nyaris tak ada karakter Muslim yang punya sifat baik. Bahkan tokoh seperti
    Menuk dan sang ustadz pun layak untuk dikritisi, sebagaimana yang akan
    dijelaskan di bawah ini.
     
    Sebaliknya, umat lain digambarkan begitu tertib, rukun dan mudah diajak
    berpikir jernih. Engkoh dan istrinya adalah contoh majikan yang sangat baik
    yang sangat menghormati agama yang dipeluk oleh para pegawainya. Demikian
    juga jemaat Gereja yang menerima Surya dengan baik, meskipun ia adalah
    seorang Muslim. Hanya ada satu protes dari seorang anggota jemaat yang
    diperankan oleh Glenn Fredly, namun tuntutan pembatalan pentas drama Paskah
    dapat diselesaikan dengan sebuah petuah sakti dari sang Pendeta, "Kamu
    pernah melihat kehancuran iman karena sebuah pementasan drama?" Maka semua
    pun bisa menerima kehadiran Surya yang memerankan Yesus, meskipun ia seorang
    Muslim.
     
    Meskipun film tidak senantiasa sejalan dengan kenyataan yang berlaku umum,
    namun ia dapat menjadi media yang sangat baik untuk menanamkan stereotipe
    pada publik. Para ahli sudah banyak yang secara jujur mengakui bahwa
    Hollywood telah berperan aktif dalam menebar kebencian masyarakat Barat
    terhadap Islam dan Arab secara umum dengan penggambaran-penggambaran
    antagonis dan tidak intelek dalam film-filmnya. Akibat stereotipe yang
    diberikan semacam itu, masyarakat Barat umumnya mengidentikkan Islam dengan
    penindasan terhadap perempuan, kekerasan, ketidaktertiban, kebodohan,
    kemiskinan dan seterusnya.
     
    Pluralisme dalam Cerita
    Walaupun Hanung sendiri tidak menyebut filmnya ini sebagai media untuk
    mengasong nilai-nilai pluralisme, namun hal tersebut nampak jelas dalam
    cerita, bahkan hampir semua karakter dalam film ini mengusung pemikiran
    pluralis. Contoh yang paling jelas dapat terlihat pada sikap Rika yang
    menganggap kemurtadannya itu bukan suatu sikap pengkhianatan terhadap
    Tuhan. Memang dalam pemikiran pluralis, semua agama dianggap sebagai
    jalan-jalan kebenaran yang sama validnya, meski dengan berbagai varian
    pemikiran. Oleh karena itu, memeluk agama Islam atau Kristen dianggap sama
    saja. Meski demikian, agaknya promosi pluralisme dalam film ini juga tidak
    lepas dari blunder. Kalangan pluralis kerap kali ditantang untuk pindah
    agama karena mereka mengatakan bahwa semua agama itu sama-sama benar. Akan
    tetapi, mereka biasanya berkelit dengan mengatakan, "Kalau semua agama itu
    sama, kenapa harus pindah agama?" Rika adalah bukti kesimpangsiuran paham
    pluralisme, karena ia menganggap semua agama itu sama, namun akhirnya ia
    murtad juga.
     
    Surya dan Menuk menunjukkan sikap yang ambigu karena tekanan ekonomi,
    meskipun hal itu tidak nampak secara eksplisit dalam kasus Menuk. Surya
    menerima peran Yesus karena memang sudah kehabisan uang dan kemudian
    mencari-cari pembenaran dalam dirinya sendiri, karena semua orang yang
    dimintai pendapat tidak ada yang mencegahnya. Adapun Menuk sejak awal sudah
    mengundang pertanyaan: apa iya Menuk tidak bisa menemukan pekerjaan lain
    selain di restoran yang menjual makanan haram? Dengan demikian, penonton
    pun bisa menyimpulkan bahwa Menuk – yang memang bukan termasuk orang

     

    aendangzr@yahoo.co.id Apr 11 11:38PM ^
     
    Yg satu ketua MUI KH. Cholil ridwan, yg satu lg bpk Adian husaini orang yg getol mengkritik kaum sepilis, dua duanya orang yg capable,mereka sudah menyatakan kekecewaanya, untuk apa lagi saya nonton hanya untuk mengkritik. Sy denger saja katta mereka,saat ini saya msh percaya,walaupun hanya kenal dari tulisan2nya.
     
    Salam
    Sent from BlackBerry® on 3
     
    -----Original Message-----
    From: whe.en9999@gmail.com
    Sender: milis_iqra@googlegroups.com
    Date: Mon, 11 Apr 2011 15:55:36
    To: <milis_iqra@googlegroups.com>
    Reply-To: milis_iqra@googlegroups.com
    Subject: Re: [Milis_Iqra] Film '?' Hanung Layak Diberi Judul 'Sang Murtadin'
     
    (Mas Nandang)
    Mudah 2an tidak ada yg bertanya sudah nonton filmnya atau belum,kok berani mengkritik?
     
    (Whe-en)
    Mas nandang,
    Dibawah saya copikan lagi BUKTI bahwa yang berpendapat sudah menonton
    1. Kh cholil ridwan menonton filmnya :
    Bukan hanya Ketua MUI KH. Cholil Ridwan yang menyatakan kecewa setelah menonton film "?"
     
    2. Adian Husaini juga sudah menonton baru berpendapat
    "Setelah saya melihat triller film ini yang lebih dulu disebarkan di You Tube, hingga menonton langsung filmnya malam ini, ...
     
    Silahkan menilai sendiri, yang mengkritik sudah menonton, kecuali mas Nandang mungkin tentunya, yang ingin ikut2an mengkritik tapi tidak tahu filmnya seperti apa sehingga membuat pernnyataan yang menyindir saya, diikuti mr ADP, diikuti salah seorang yang juga ikut2an menyerang saya sebagai pribadi seperti biasa.
     
    --
    Adian Husaini: Lebay, Stereotype Jahat Film Hanung
     
    Jakarta (voa-islam) – Bukan hanya Ketua MUI KH. Cholil Ridwan yang menyatakan kecewa setelah menonton film "?" (tanda tanya) yang disutradarai Hanung Bramantyo. Pemerhati Paham Sepilis (Sekularisme, Pluralisme dan Liberalisme) Adian Husaini juga menyatakan kekecewaannya.
     
    "Setelah saya melihat triller film ini yang lebih dulu disebarkan di You Tube, hingga menonton langsung filmnya malam ini, jelas sekali, film ini sangat merusak, berlebihan, dan melampaui batas. Hanung ingin menggambarkan kerukunan, tapi justru memberi stereotype yang buruk tentang Islam."
     
     
    Sent from my BlackBerry®
    powered by Sinyal Kuat INDOSAT
     
    -----Original Message-----
    From: aendangzr@yahoo.co.id
    Sender: milis_iqra@googlegroups.com
    Date: Mon, 11 Apr 2011 02:50:15
    To: <milis_iqra@googlegroups.com>
    Reply-To: milis_iqra@googlegroups.com
    Subject: Re: [Milis_Iqra] Film '?' Hanung Layak Diberi Judul 'Sang Murtadin'
     
    Siap siap saja kita umat muslim menerima pernghinaan yg lebih lagi dari sekedar film ini dengan dalih kebebasan berkarya baik lewat film maupun lewat media lainya. Karena semakin lama kualitas pelecehanya akan semakin meningkat dan semakin berani.
    Mudah 2an tidak ada yg bertanya sudah nonton filmnya atau belum,kok berani mengkritik?
     
    Salam
    Sent from BlackBerry® on 3
     
    -----Original Message-----
    From: Hadi Muttaqien <hadimttq@gmail.com>
    Sender: milis_iqra@googlegroups.com
    Date: Mon, 11 Apr 2011 07:52:04
    To: <milis_iqra@googlegroups.com>
    Reply-To: milis_iqra@googlegroups.com
    Subject: Re: [Milis_Iqra] Film '?' Hanung Layak Diberi Judul 'Sang Murtadin'
     
    Menurut saya judul film "Murtadin" sangat tepat, dan Hanung itu kelompok
    Islam minder, memang harus kita sadarakan untuk jangan selalu memojokkan
    Ummat Islam, dan memberi pengertian adegan atau kata2 apa yang bisa
    "menyakitkan" Ummat Islam. Dan Ummat Islam juga harus membuat film
    tandingannya.
    Menurut saya film2 Hanung sangat membahayakan Ummat Islam di daerah
    minoritas, karena mereka bisa membuat alasan Ummat Islamlah yang
    membunuh/menusuk non Muslim duluan. Atau memang demikian tujuan Hanung?
     
    2011/4/11 whe - en <whe.en9999@gmail.com>
     
    > Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
    > Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
     
    > -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
     
    --
    -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
    Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
    dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
     
    Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
     
    Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
    Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
    Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
    Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
    -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
     
    --
    -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
    Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
    dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
     
    Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
     
    Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
    Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
    Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
    Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
    -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
     
    --
    -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
    Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
    dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
     
    Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
     
    Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
    Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
    Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
    Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
    -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

     

    whe - en <whe.en9999@gmail.com> Apr 12 07:13AM +0700 ^
     
    Yang jadi masalah,
    anda percaya beliau berdua, atau anda ingin ikut mengkritik lebih pedas??
    Ini dua hal yang berbeda.
     
    Kalau saya, memang percaya mereka berdua, karena beliau berdua sudah
    menonton, makanya bisa mengkritik.
    Lha anda mas Nandang, ingin mengkritik tapi tidak tahu alur ceritanya.
    bisa salah seperti Mr ADP waktu film 2012, yang dikritik ga ada di filmnya.
    Ini maksud saya.
    Mohon fokus pada masalah.
    Karena sekarang beberapa orang hanya ikut langsung menilai seseorang itu
    baik atau sesuatu itu jelek tanpa tahu dengan pasti.
    Contohnya Mr. H di milis ini, langsung samber saja perkataan Mr ADP soal
    saya dikira kabur ke kanan kabur ke kiri dsb,
    padahal saya sudah menjawab emailnya tanggal 27 Maret 2011
    apa ga malu kalo salah samber begini? heheheheh
     
    Seperti pernyataan anda juga mas Nandang, pengin ikut2an mengkritik tapi
    tidak mau ditanya sudah melihat belum filmnya. trus ga mau mencantumkan
    referensinya darimana.
     
    Padahal saya sudah advise,
    sertakan saja sumbernya, menurut KH Cholil Ridwan atau menurut Bpk. Adian
    Husaini, dsb.... alur ceritanya sebagai berikut, jika alur ceritanya
    demikian, maka pendapat saya dalah.....
    bukan menurut saya, film ini begini begitu
    bagaimana bisa menurut anda, lha wong belum tahu ceritanya.
     
    :-)
     
    regards
    whe~en
     
     
    2011/4/12 <aendangzr@yahoo.co.id>
     
     
    --
    ~~~~~
    Whe~en
    http://wheen.blogsome.com/
     
    "Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan
    lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku." (QS
    20 : 25-28)
    "Ya Allah jadikan Aku hamba yang selalu bersyukur dan penyabar"

     

    Dani Permana <adanipermana@gmail.com> Apr 12 07:29AM +0700 ^
     
    Katanya ga boleh membuka kesalahan2 orang mu'min. M Wn ilmunya dikemanain?
     
    ANEH
     
    Thanks,
    Dani Permana
    Sent from my Windows Mobile® phone.
     
    -----Original Message-----
    From: whe - en <whe.en9999@gmail.com>
    Sent: Tuesday, April 12, 2011 7:13 AM
    To: milis_iqra@googlegroups.com
    Subject: Re: [Milis_Iqra] Film '?' Hanung Layak Diberi Judul 'Sang Murtadin'
     
    Yang jadi masalah,
    anda percaya beliau berdua, atau anda ingin ikut mengkritik lebih pedas??
    Ini dua hal yang berbeda.
     
    Kalau saya, memang percaya mereka berdua, karena beliau berdua sudah menonton, makanya bisa mengkritik.
    Lha anda mas Nandang, ingin mengkritik tapi tidak tahu alur ceritanya.
    bisa salah seperti Mr ADP waktu film 2012, yang dikritik ga ada di filmnya.
    Ini maksud saya.
    Mohon fokus pada masalah.
    Karena sekarang beberapa orang hanya ikut langsung menilai seseorang itu baik atau sesuatu itu jelek tanpa tahu dengan pasti.
    Contohnya Mr. H di milis ini, langsung samber saja perkataan Mr ADP soal saya dikira kabur ke kanan kabur ke kiri dsb,
    padahal saya sudah menjawab emailnya tanggal 27 Maret 2011
    apa ga malu kalo salah samber begini? heheheheh
     
    Seperti pernyataan anda juga mas Nandang, pengin ikut2an mengkritik tapi tidak mau ditanya sudah melihat belum filmnya.  trus ga mau mencantumkan referensinya darimana.
     
    Padahal saya sudah advise,
    sertakan saja sumbernya, menurut KH Cholil Ridwan atau menurut Bpk. Adian Husaini, dsb.... alur ceritanya sebagai berikut, jika alur ceritanya demikian, maka pendapat saya dalah.....
    bukan menurut saya, film ini begini begitu
    bagaimana bisa menurut anda, lha wong belum tahu ceritanya.
     
    :-)
     
    regards
    whe~en
     
     
    2011/4/12 <aendangzr@yahoo.co.id>
    Yg satu ketua MUI KH. Cholil ridwan, yg satu lg bpk Adian husaini orang yg getol mengkritik kaum sepilis, dua duanya orang yg capable,mereka sudah menyatakan kekecewaanya, untuk apa lagi saya nonton hanya untuk mengkritik. Sy denger saja katta mereka,saat ini saya msh percaya,walaupun hanya kenal dari tulisan2nya.
     
     
    Salam
    Sent from BlackBerry® on 3
    From: whe.en9999@gmail.com
    Sender: milis_iqra@googlegroups.com
    Date: Mon, 11 Apr 2011 15:55:36 +0000
    To: <milis_iqra@googlegroups.com>
    ReplyTo: milis_iqra@googlegroups.com
    Subject: Re: [Milis_Iqra] Film '?' Hanung Layak Diberi Judul 'Sang Murtadin'
     
    (Mas Nandang)
    Mudah 2an tidak ada yg bertanya sudah nonton filmnya atau belum,kok berani mengkritik?
     
    (Whe-en)
    Mas nandang,
    Dibawah saya copikan lagi BUKTI bahwa yang berpendapat sudah menonton
    1. Kh cholil ridwan menonton filmnya :
    Bukan hanya Ketua MUI KH. Cholil Ridwan yang menyatakan kecewa setelah menonton film "?"
     
    2. Adian Husaini juga sudah menonton baru berpendapat
    "Setelah saya melihat triller film ini yang lebih dulu disebarkan di You Tube, hingga menonton langsung filmnya malam ini, ...
     
    Silahkan menilai sendiri, yang mengkritik sudah menonton, kecuali mas Nandang mungkin tentunya, yang ingin ikut2an mengkritik tapi tidak tahu filmnya seperti apa sehingga membuat pernnyataan yang menyindir saya, diikuti mr ADP, diikuti salah seorang yang juga ikut2an menyerang saya sebagai pribadi seperti biasa.
     
    --
    Adian Husaini: Lebay, Stereotype Jahat Film Hanung
     
    Jakarta (voa-islam) – Bukan hanya Ketua MUI KH. Cholil Ridwan yang menyatakan kecewa setelah menonton film "?" (tanda tanya) yang disutradarai Hanung Bramantyo. Pemerhati Paham Sepilis (Sekularisme, Pluralisme dan Liberalisme) Adian Husaini juga menyatakan kekecewaannya.
     
    "Setelah saya melihat triller film ini yang lebih dulu disebarkan di You Tube, hingga menonton langsung filmnya malam ini, jelas sekali, film ini sangat merusak, berlebihan, dan melampaui batas. Hanung ingin menggambarkan kerukunan, tapi justru memberi stereotype yang buruk tentang Islam."
     
    Sent from my BlackBerry®
    powered by Sinyal Kuat INDOSAT
    From: aendangzr@yahoo.co.id
    Sender: milis_iqra@googlegroups.com
    Date: Mon, 11 Apr 2011 02:50:15 +0000
    To: <milis_iqra@googlegroups.com>
    ReplyTo: milis_iqra@googlegroups.com
    Subject: Re: [Milis_Iqra] Film '?' Hanung Layak Diberi Judul 'Sang Murtadin'
     
    Siap siap saja kita umat muslim menerima pernghinaan yg lebih lagi dari sekedar film ini dengan dalih kebebasan berkarya baik lewat film maupun lewat media lainya. Karena semakin lama kualitas pelecehanya akan semakin meningkat dan semakin berani.
    Mudah 2an tidak ada yg bertanya sudah nonton filmnya atau belum,kok berani mengkritik?
     
    Salam
    Sent from BlackBerry® on 3
    From: Hadi Muttaqien <hadimttq@gmail.com>
    Sender: milis_iqra@googlegroups.com
    Date: Mon, 11 Apr 2011 07:52:04 +0700
    To: <milis_iqra@googlegroups.com>
    ReplyTo: milis_iqra@googlegroups.com
    Subject: Re: [Milis_Iqra] Film '?' Hanung Layak Diberi Judul 'Sang Murtadin'
     
    Menurut saya judul film "Murtadin" sangat tepat, dan Hanung itu kelompok Islam minder, memang harus kita sadarakan untuk jangan selalu memojokkan Ummat Islam, dan memberi pengertian adegan atau kata2 apa yang bisa "menyakitkan" Ummat Islam. Dan Ummat Islam juga harus membuat film tandingannya. 
    Menurut saya film2 Hanung sangat membahayakan Ummat Islam di daerah minoritas, karena mereka bisa membuat alasan Ummat Islamlah yang membunuh/menusuk non Muslim duluan. Atau memang demikian tujuan Hanung?
     
    2011/4/11 whe - en <whe.en9999@gmail.com>
    Jum'at, 08 Apr 2011
    Cetak | Kirim
    http://www.voa-islam.com/news/indonesiana/2011/04/08/14049/film-hanung-layak-diberi-judul-sang-murtadin/
    Film '?' Hanung Layak Diberi Judul 'Sang Murtadin'
    Jakarta (voa-islam) - Toleransi ala Hanung seperti jalan yang menghantarkan umat ini pada sebuah pendangkalan aqidah dan jembatan menuju Neraka. Aroma pluralisme dalam film "?" terasa begitu menyengat. Stereotype umat Islam yang buruk, dilukiskan Hanung dengan cara pandang yang lebay, tendensius, dan fatal.  
    Setelah Film "Perempuan Berkalung Surban" menuai kontroversi, Sutradara Hanung Bramantyo kembali menggarap film terbarunya yang hanya diberi tanda "?" (tanda tanya). Difilm ke-14 nya tersebut, Hanung menggaet beberapa bintang film muda, seperti Reza Rahardian, Revalina S Temat, Agus Kuncoro, Endhita, Rio Dewanto, Hengky Sulaeman, David Chalik, dan Glenn Fredly.
    Film "?" merupakan hasil produksi kerjasama antara Mahaka Picture dan Dapur Film ini, dimana Erick Thohir sebagai Produser Eksekutifnya, Titien Wattimena (penulis naskah), Tya Subiakto (penata musik),  dan Yadi Sugandi (penata fotografi). Untuk lokasi syuting dipilih di kota Semarang, Jawa Tengah.   
    "Saya pilih tempat di Semarang, karena di sana ada lima agama, tapi tidak pernah terjadi penusukan terhadap umat beragama yang berbeda. Ini sebuah film yang menceritakan kegelisahan saya dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Saya ingin berstatmen dalam bentuk film," tukas Hanung.
    Saat menyaksikan launcing pemutaran film berdurasi 100 menit ini di bioskop Jakarta Teater, voa islam mencatat, ada beberapa adegan yang sangat menyengat dan melukai hati umat Islam. Aroma pluralisme sudah bisa dirakan saat melihat poster film itu dengan kata: "masih pentingkah kita berbeda?". Bahkan Hanung akan memberi doorprize senilai Rp. 100 juta kepada penonton yang memberikan judul untuk film "?" ini.
    Melukai Umat Islam
    Di awal-awal film itu, penonton sudah disengat dengan hal yang sensitif, seperti  adegan penusukan terhadap seorang pendeta bernama Albertus. Tidak jelas apa motif penusukan yang dilakukan oleh seseorang yang berpenampilan preman tersebut. Meski tidak menunjuk hidung secara langsung, namun ada kesan Hanung hendak menggiring sterotype buruk, seolah yang suka melakukan tindakan anakis datang dari kelompok agama tertentu.
    Adegan selanjutnya, tanpa alasan yang jelas pula, sekelompok pemuda Islam bersarung dan berpeci tiba-tiba mencerca seorang keturunan Cina dengan panggilan "Cino" (menyebut Cina dengan logat Jawa). Dalam film ini, Hanung banyak menggunakan simbolik-simbolik sensasi murahan yang didramatisir, yang berpangkal dari sebuah kemarahan terpendam.
    Dangan dalih toleransi, Hanung juga menciptakan adegan seorang Muslimah berkerudung yang merasa nyaman bekerja di sebuah rumah makan (restoran) yang menyajikan daging babi yang diharamkan oleh Islam. Toleransi ala Hanung ingin mengesankan, bahwa muslimah yang diperankan oleh Revalina  S Temat adalah muslimah yang ideal, yang bisa menghargai sebuah perbedaan. Meski tidak sampai memakannya, tidak terlihat kegalauan hati dari seorang Muslimah, seolah daging babi bukan sesuatu yang diharamkan.
    Di sela adegan itu, ada seorang Muslimah yang menolak bekerja di sebuah restoran yang sama, dengan alasan prinsip agama yang dipegang. Namun, cara pandang Hanung yang keliru, ingin menunjukkan bahwa Muslimah yang menolak bekerja di restoran Cina karena menyajikan daging babi itu sabagai muslimah yang tidak toleran.
    Sang Murtadin
    Adegan yang menyesatkan lainnya adalah ketika seorang wanita (diperankan Endhita) yang sebelumnya beragama Islam kemudian berpindah agama alias murtad menjadi seorang pemeluk Nasrani yang taat. Ada sebuah ungkapa yang terlontar dari bibir sang murtadin tadi, bahwa dirinya pindah agama tidak berarti mengkhinati Tuhan.  Pesan yang disampaikan dalam film ini adalah manusia berhak menjadi murtad, dan itu adalah hak asasi yang patut dihargai.
    Adegan yang lebih menyengat lagi adalah ketika seorang pemuda Muslim (diperankan Agus Kuncoro) bersedia diajak bermain drama di sebuah gereja pada perayaan Paskah, dengan memerankan sebagai Yesus Kristus. Mulanya hatinya galau, tapi setelah berkonsultasi pada seorang ustadz muda (diperankan oleh David Khalik), ditemukan jawaban yang amat sesat menyesatkan.
    Katanya, bahwa untuk menjaga keimanan bukan terletak pada fisik, melainkan hati. Maka masuk gereja, bahkan memerankan aktor sebagai Yesus sekalipun bukan sesuatu yang subhat dan diharamkan. Bagi Hanung, hal itu tak perlu dipersoalkan.
    Serasa kontras, usai memerankan Yesus, pemuda muslim yang sehari-hari tinggal di masjid itu pun melafadzkan QS. Al Ikhlas. Hanung ingin menggambarkan, memerankan Yesus bukan ancaman yang bisa mendangkalkan akidah keislaman seseorang. Justru ia semakin shaleh. Inilah kampanye pluralisme yang diusung Hanung.
    Kok bisa, QS Al Ikhlas yang menegaskan bahwa Dia (Allah Swt) Tuhan yang Maha Esa. Tuhan tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Tapi oleh Hanung, Al Ikhlas ditafsirkan secara serampangan dengan kacamata pluralis, yang  membenarkan Yesus sebagai anak Tuhan. Setidaknya Hanung memnghantarkan seorang Muslim menjadi hipokrit bahkan musyrik.
    Adegan yang terasa lebay juga dilukiskan Hanung, pada saat restoran Cina mengalami kerugian saat memasuki bulan Ramadhan dimana umat Islam sedang berpuasa. Ada kesan, bahwa pelanggan restoran yang suka makan daging babi itu adalah dari umat Islam. Sehingga ketika umat islam sedang menjalankan ibadah puasa, maka restoran pun menjadi sepi. Bahkan pada saat lebaran, pemilik restoran Cina itu lagi-lagi melarang karyawannya untuk libur atau pulang kampung, dengan alasan restoran merugi, karena terlalu lama libur.
    Konyolnya, diciptakan insiden penyerangan terhadap restoran Cina itu oleh sekelompok umat Islam dengan membawa kayu dan terjadi tindakan anarkis yang disertai pemukulan. Hanung lagi-lagi membuat stereotype buruk atas umat Islam yang suka dengan anarkis. Bisa dibayangkan, apa mungkin di hari lebaran umat Islam melakukan penyerangan dan perusakan. Hanung yang mengaku Muslim nampak lebay dan tidak waras, dimana umat Islam digambarkan sebagai makhluk yang bengis dan biadab.
    Adegan Banser yang menjaga gereja pun digambarkan sebagai hero. Oleh Hanung, Banser NU adalah sebuah pekerjaan yang disediakan untuk para pengangguran, seperti Soleh (diperankan oleh Reza Rahadian). Dari banyak adegan dalam film tersebut, nampak alur cerita yang tidak sistematis, tergesa-gesa, vulgar, sarkasme, sekedar simbolik untuk mendramatisir kisah yang penuh amarah, dan jauh dari kualitas. Film Hanung tak ubahnya "sampah" yang melukai hati umat Islam.
    Hanung sepertinya pura-pura bodoh, ketika ditanya apa itu pluralisme. Bahkan ia mengelak film garapannya itu punya motif untuk mengkampanyekan pluralisme. "Saya tidak mengerti apa itu pluralisme. Nanti, kalau saya bilang, film itu pluralisme, nanti golongan pluralis akan berusaha memanfaatkan. Begitu juga kalau saya bilang ini liberal, nanti mereka akan mengklaimnya juga."
    Jadi istilah pluralisme buat Hanung tidak lagi sesederhana istilahnya saja karena di dalamnya sudah ada muatan politis, pergerakan dan keyakinan. Saya berusaha melepas diri dari itu semua. Saya adalah peribadi yang hanya berusaha memotret semua persoalan yang berkelindan di dalam diri saya.
    Ketika ditanya, bagaimana anda memahami pluralisme? Hanung mengaku tidak tahu pluralisme itu apa, karena ia sangat hati-hati dengan istilah pluralisme. "Makanya saya kasih judul film itu hanya tanda tanya," ujarnya berdalih.
    Bila Hanung mempersilahkan penonton memberi judul film "?" ini, maka pantas, jika film ini diberi judul "Sang Murtadin". Setuju??? ● Desastian
     
    --
    ~~~~~
    Whe~en
    http://wheen.blogsome.com/
     
    "Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku." (QS 20 : 25-28)
    "Ya Allah jadikan Aku hamba yang selalu bersyukur dan penyabar"
    --
    -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
    Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
    dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
     
    Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
     
    Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
    Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
    Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
    Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
    -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
    --
    -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
    Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
    dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
     
    Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
     
    Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
    Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
    Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
    Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
    -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
    --
    -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
    Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
    dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
     
    Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
     
    Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
    Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
    Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
    Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
    -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
    --
    -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
    Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
    dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
     
    Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
     
    Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
    Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
    Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
    Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
    -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
    --
    -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
    Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan

     

    whe - en <whe.en9999@gmail.com> Apr 12 07:39AM +0700 ^
     
    Mas dani,
    bukankah membuka aib untuk tujuan tertentu boleh?
    Contohnya suami istri yang lagi bermasalah dan meminta bantuan hakim.
    apalagi saya tidak menyebut nama kan?
    tetep inisial? hanya contoh kasus
     
    jadi harus bagaimana cara menasehati orang yang selalu membuat aib buat
    dirinya yang syar'i kalau tidak menyebut nama juga dilarang?
    hal jelek begini kan jangan sampai diikuti yang lain? silahkan advise ke
    saya caranya, saya akan sangat berterimakasih jika mas dani mau sharing cara
    syar'i.
     
    Bagaimana caranya menasehati seseorang yang dulu minta diingatkan apabila
    berbuat salah karena Allah maha pembolak balik hati seseorang sedangkan
    email address kita diblok, no telp kita dihapus, messanger kita didelete,
    account fb kita didelete, ditelp langsung ditutup tanpa sepatah katapun?
    kasih tahu saya caranya mas dani.
     
    btw,
    juga silahkan dijawab mas Dani,
    kenapa mas dani keberatan dilarang menikah dengan ahli bid'ah dihubungkan
    dengan dalil soal teman dari Rasulullah.
     
    Saya tunggu yach
    terimakasih banyak
     
    regards
    whe~en
     
     
    2011/4/12 Dani Permana <adanipermana@gmail.com>
     
     
    --
    ~~~~~
    Whe~en
    http://wheen.blogsome.com/
     
    "Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan
    lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku." (QS
    20 : 25-28)
    "Ya Allah jadikan Aku hamba yang selalu bersyukur dan penyabar"

     

    geotemi adibisma <geotemi@gmail.com> Apr 12 07:37AM +0700 ^
     
    Saya juga belum nonton niy... gara2 rame2 gini jadi mau nonton tp koq jadi
    males yaa...
    Coz menurut KH Cholil Ridwan dan Bpk. Adian Husain isinya tentang
    pluralisme, dan menganggap semua agama ujungnya hanya satu yaitu Tuhan. Lah
    nda cucok lah dengan faham Islam yang Tauhid, hanya mengenal satu Tuhan
    yaitu Allah SWT. hmmm... kalau sudah begini siapa harus bertanggung jawab?
    Risikio yang dihadapi adalah pemikiran penonton, terutama bagi orang awam
    yang berfikiran sempit, bisa di telan bulat2 informasi di film tersebut...
    Nah, bagi kita yang sadar keburukan film tersebut, apa yang sebaiknya kita
    lakukan, terutama mensosialisasikan faham bebas sebebas-bebasnya dalam
    menentukan Tuhan setelah kita muslim...
    saya rasa saat ini lebih baik mendiskusikan solusi, bagaimana baiknya dan
    cara untuk menjelaskan kepada orang lain tentang film tersebut? dan bagi
    yang sudah menonton, silakan di share bagian2 yang berpotensi menularkan
    faham pluralisme ini ke yang lain?
     
     
     
    2011/4/12 whe - en <whe.en9999@gmail.com>
     

     

    aendangzr@yahoo.co.id Apr 12 01:00AM ^
     
    Hhehehehe.....seru kl bahas sesuatu ma mba kita ini.....
     
    Wong saya tidak mengkritik isi film ko....saya hanya mengimbau agar umat islam siap siap menerima pelecehan atau penghinaan dari sekedar film ini ......dst....
    Saya tdk membicarakan isi film ini....titik beratnya hanya himbauan agar menyiapkan mental.
    Makanya saya tutup dgn kalimat "memang sudah nonton film nya atau belum, kok berani mengkritik? Karena saya prediksi saat itu ,akan ada yg salah menduga dgn menganggap saya mengkritik.....hehehehe.... Pis ah....
     
    Salam
    Sent from BlackBerry® on 3
     
    -----Original Message-----
    From: whe - en <whe.en9999@gmail.com>
    Sender: milis_iqra@googlegroups.com
    Date: Tue, 12 Apr 2011 07:13:16
    To: <milis_iqra@googlegroups.com>
    Reply-To: milis_iqra@googlegroups.com
    Subject: Re: [Milis_Iqra] Film '?' Hanung Layak Diberi Judul 'Sang Murtadin'
     
    Yang jadi masalah,
    anda percaya beliau berdua, atau anda ingin ikut mengkritik lebih pedas??
    Ini dua hal yang berbeda.
     
    Kalau saya, memang percaya mereka berdua, karena beliau berdua sudah
    menonton, makanya bisa mengkritik.
    Lha anda mas Nandang, ingin mengkritik tapi tidak tahu alur ceritanya.
    bisa salah seperti Mr ADP waktu film 2012, yang dikritik ga ada di filmnya.
    Ini maksud saya.
    Mohon fokus pada masalah.
    Karena sekarang beberapa orang hanya ikut langsung menilai seseorang itu
    baik atau sesuatu itu jelek tanpa tahu dengan pasti.
    Contohnya Mr. H di milis ini, langsung samber saja perkataan Mr ADP soal
    saya dikira kabur ke kanan kabur ke kiri dsb,
    padahal saya sudah menjawab emailnya tanggal 27 Maret 2011
    apa ga malu kalo salah samber begini? heheheheh
     
    Seperti pernyataan anda juga mas Nandang, pengin ikut2an mengkritik tapi
    tidak mau ditanya sudah melihat belum filmnya. trus ga mau mencantumkan
    referensinya darimana.
     
    Padahal saya sudah advise,
    sertakan saja sumbernya, menurut KH Cholil Ridwan atau menurut Bpk. Adian
    Husaini, dsb.... alur ceritanya sebagai berikut, jika alur ceritanya
    demikian, maka pendapat saya dalah.....
    bukan menurut saya, film ini begini begitu
    bagaimana bisa menurut anda, lha wong belum tahu ceritanya.
     
    :-)
     
    regards
    whe~en
     
     
    2011/4/12 <aendangzr@yahoo.co.id>
     
    > Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
    > Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
     
    > -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
     
    --
    ~~~~~
    Whe~en
    http://wheen.blogsome.com/
     
    "Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan
    lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku." (QS
    20 : 25-28)
    "Ya Allah jadikan Aku hamba yang selalu bersyukur dan penyabar"
     
    --
    -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
    Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
    dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
     
    Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
     
    Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
    Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
    Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
    Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
    -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

     

    whe - en <whe.en9999@gmail.com> Apr 12 08:11AM +0700 ^
     
    (temi)
    Coz menurut KH Cholil Ridwan dan Bpk. Adian Husain isinya tentang
    pluralisme, ......
     
    (whe~en)
    Hebat temi......
    hal ini justru yang berat dilakukan oleh orang yang jauh lebih tua dari
    Temi..... :-D
    Kadang kita selalu ingin dianggap hebat walaupun tidak menguasai apa yang
    kita ungkapkan.
    malu mengungkapkan sumbernya biar dianggap hebat, tapi ternyata temi tidak
    :-D
    two thumbs up
     
    Soal pluralisme,
    tentunya menurut saya temi,
    kita harus membentengi diri sendiri dan keluarga dari paham paham sesat dan
    paham pluralisme itu sendiri.
    Membiasakan diri kita bertindak dan beribadah sesuai tuntunan Allah dan
    Rasulnya
     
    hal ini sangat berat karena orang2 yang lurus, yang mengikuti metode Rasul
    (salaf) justru dideskreditkan. dihina, diejek, dsb,
    lihat saja di milis ini.
    mereka selalu menbenturkan pendapat benar kita dengan ulama a,b dsb.
     
    lebih berat lagi karena yang sesuai tuntunan akan dicap katak dalam
    tempurung, kuno, hanya tahu satu dan dua dalil, dsb.
     
    so...........
    pilihan ada ditangan temi,
    mau lurus tapi terasing
    atau mau banyak teman tapi tidak lurus
     
    welcome to the world dimana memegang sunnah seperti memegang bara
    api.........
    kalau tidak kuat rasanya ingin dilepas.
     
    bagaimana temi?
     
    regards
    whe~en
     
    2011/4/12 geotemi adibisma <geotemi@gmail.com>
     
     
    --
    ~~~~~
    Whe~en
    http://wheen.blogsome.com/
     
    "Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan
    lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku." (QS
    20 : 25-28)
    "Ya Allah jadikan Aku hamba yang selalu bersyukur dan penyabar"

     

    "Heriyadi Heriyadi" <Heriyadi.Heriyadi@id.flextronics.com> Apr 12 09:21AM +0800 ^
     
    Mas dani dan Mbak wheen ini kayak Tom and Jerry aja... :-)
     
    Nggak rame kalo nggak ada anda2 berdua
     
    Peace men
     

     
    ________________________________
     
    From: milis_iqra@googlegroups.com [mailto:milis_iqra@googlegroups.com]
    On Behalf Of Dani Permana
    Sent: Monday, April 11, 2011 4:01 PM
    To: milis_iqra@googlegroups.com
    Subject: RE: [Milis_Iqra] Film '?' Hanung Layak Diberi Judul 'Sang
    Murtadin'
     

     
    Biasanya proyek satu bulan jadi 1 tahun... as always.... Abis project
    trus ujian....
     

     
    Tapi kalau ada kritik yang menyinggung perasaaan... dikejar terus....
    :-) projectnya dan ujiannya jadi lupa...
     

     

     
    From: milis_iqra@googlegroups.com [mailto:milis_iqra@googlegroups.com]
    On Behalf Of whe.en9999@gmail.com
    Sent: Monday, April 11, 2011 3:47 PM
    To: milis_iqra@googlegroups.com
    Subject: Re: [Milis_Iqra] Film '?' Hanung Layak Diberi Judul 'Sang
    Murtadin'
     

     
    (Dani)
    Bilang saja ga mau jawab apa yang ditanyakan? As always.. kabur....
     
    (Whe-en)
    Aduch, emang susah ngadepin anak kecil,
     
    Mas dani, saya sudah info kan di forum moderator saya ada proyek selama
    1 bulan?
     
    Makanya email address saya jangan diblok donk, susah kan jadinya
    diterangkan ga ngerti2, padahal kang hendy sudah confirm notifikasi
    saya.
     
    Lagian, mas dani kan sudah tahu tafsirnya, bisa bahasa arab, bisa cek
    langsung di sumber aslinya apa tafsir dari ulama salaf, sukanya
    ngerepotin saya yang lagi ada kerjaan :-D
     
    Kalo cukup ngikutin DR Adian Husaini ya sudah, yang penting saya sudah
    nawarin 1 buah tiket agar mas dani ga salah lagi ambil referensi.
    Dan memang bagusnya disebutkan sumber yang mas dani ambil seperti ini,
    biar ga kejadian ngritik kenceng tapi salah kaya film 2012 ya :-)
     
    Regards
    Whe-en
     
    Sent from my BlackBerry(r)
    powered by Sinyal Kuat INDOSAT
     
    ________________________________
     
    From: "Dani Permana" <adanipermana@gmail.com>
     
    Sender: milis_iqra@googlegroups.com
     
    Date: Mon, 11 Apr 2011 14:43:29 +0700
     
    To: <milis_iqra@googlegroups.com>
     
    ReplyTo: milis_iqra@googlegroups.com
     
    Subject: RE: [Milis_Iqra] Film '?' Hanung Layak Diberi Judul 'Sang
    Murtadin'
     

     
    Sudah saya cukupkan mengikuti pendapat DR Adian Husaini.
     

     
    Bilang saja ga mau jawab apa yang ditanyakan? As always.. kabur....
     

     
    From: milis_iqra@googlegroups.com [mailto:milis_iqra@googlegroups.com]
    On Behalf Of whe.en9999@gmail.com
    Sent: Monday, April 11, 2011 2:17 PM
    To: milis_iqra@googlegroups.com
    Subject: Re: [Milis_Iqra] Film '?' Hanung Layak Diberi Judul 'Sang
    Murtadin'
     

     
    (Mas Dani)
    jadi mentang-mentang kita tidak mengetahui tidak boleh mengikuti
    pendapat orang yang mengkritik?
     
    (Whe-en)
    Mas dani,
    Ya sebaiknya kalau ga tau dengan pasti ga usah ikut2an mas, kecuali
    sudah mengumpulkan data referensi yang bisa dipercaya, yang
    mengakibatkan kita jadi tahu masalahnya.
     
    Yach pengalaman mas dani soal salah alur film 2012 itu kan bisa jadi
    bahan pengalaman?
    Salah referensi jadi salah pendapat, padahal kritiknya tajam, tapi
    keliru kan malu mas.
     
    Mas dani pasti lebih tahu tafsirnya kalo sudah begini, iya kan?
     
    Regards
    Whe-en
     
    Sent from my BlackBerry(r)
    powered by Sinyal Kuat INDOSAT
     
    ________________________________
     
    From: "Dani Permana" <adanipermana@gmail.com>
     
    Sender: milis_iqra@googlegroups.com
     
    Date: Mon, 11 Apr 2011 13:30:53 +0700
     
    To: <milis_iqra@googlegroups.com>
     
    ReplyTo: milis_iqra@googlegroups.com
     
    Subject: RE: [Milis_Iqra] Film '?' Hanung Layak Diberi Judul 'Sang
    Murtadin'
     

     
    Oh Iya Focus... M WN membawakan ayat dibawah.... Kan tidak boleh
    mengikuti apa yang tidak di ketahui...
     

     
    Apakah ayat tersebut berkaitan dengan Film, jadi mentang-mentang kita
    tidak mengetahui tidak boleh mengikuti pendapat orang yang mengkritik?.
    Maka dari itu saya ingin tahu apakah ayat yang M WN sampaikan itu
    sepadan dengan apa yang sedang di bahas.?
     

     
    Gitu saja...
     

     
    From: milis_iqra@googlegroups.com [mailto:milis_iqra@googlegroups.com]
    On Behalf Of whe - en
    Sent: Monday, April 11, 2011 12:54 PM
    To: milis_iqra@googlegroups.com
    Subject: Re: [Milis_Iqra] Film '?' Hanung Layak Diberi Judul 'Sang
    Murtadin'
     

     
    thread ini lagi membahas film "?' mas dani
    fokus yach
     
    namun jika mas dani mau menonton agar bisa mengkritik dengan benar
    dengan tujuan menyelamatkan umat Islam,
    berhubung saya tidak punya koneksi mendapatkan scrip filmnya untuk mas
    dani kaji
    silahkan hubungi saya atau kirim no rekening ke saya,
    insya Allah saya akan mentransfer harga tiket film tersebut agar mas
    dani bisa memberi tanggapan dan kritik yang bermanfaat bagi umat
    agar mas Dani bisa memberikan kritik yang tepat, tidak seperti pada saat
    mengkritik film 2012 yang salah film.
    (1 tiket film, buat mas Dani saja)
     
    atau mungkin mas dani bisa mendapatkan scrip film aslinya dari istri mas
    dani yang seperti info mas dani bekerja berhubungan dengan artis.
    agar mas dani tidak perlu menontonnya tapi bisa mengkritik dengan tepat.
     
    bagaimana?
     
    regards
    whe~en
     
    2011/4/11 Dani Permana <adanipermana@gmail.com>
     

     
     
    (whe~en)
    Mas nandang
    Setahu saya Allah berfirman:
    "Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan
    tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati semuanya itu
    akan diminta pertanggungjawabannya." (Qs.Al Israa' (17) :36)
     
    [Dani Permana]
     
    Bisa di jelaskan tafsirnya menurut ulama salaf?
     
    --
    -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-
    =-=-=-=-
    Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
    dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

    Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
    berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

    Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
    Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
    Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
    Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
    -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-
    =-=-=-=-
     
     
     
     
    --
     
    ~~~~~
     
    Whe~en
    http://wheen.blogsome.com/

    "Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku,
    dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti
    perkataanku." (QS 20 : 25-28)
    "Ya Allah jadikan Aku hamba yang selalu bersyukur dan penyabar"
     

     
    --
    -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-
    =-=-=-=-
    Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
    dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

    Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
    berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

    Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
    Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
    Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
    Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
    -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-
    =-=-=-=-
     
    --
    -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-
    =-=-=-=-
    Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
    dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

    Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
    berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

    Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
    Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
    Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
    Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
    -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-
    =-=-=-=-
     
    --
    -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-
    =-=-=-=-
    Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
    dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

    Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
    berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

    Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
    Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
    Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
    Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
    -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-
    =-=-=-=-
     
    --
    -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-
    =-=-=-=-
    Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
    dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

    Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
    berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

    Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
    Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
    Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
    Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
    -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-
    =-=-=-=-
     
    --
    -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-
    =-=-=-=-
    Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
    dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

    Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
    berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

    Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
    Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
    Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
    Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
    -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-
    =-=-=-=-
     
    --
    -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-
    =-=-=-=-
    Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
    dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

    Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
    berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

    Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
    Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
    Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
    Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
    -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-
    =-=-=-=-
     

    Legal Disclaimer:
    The information contained in this message may be privileged and confidential. It is intended to be read only by the individual or entity to whom it is addressed or by their designee. If the reader of this message is not the intended recipient, you are on notice that any distribution of this message, in any form, is strictly prohibited. If you have received this message in error, please immediately notify the sender and delete or destroy any copy of this message

     

    geotemi adibisma <geotemi@gmail.com> Apr 12 08:53AM +0700 ^
     
    Saya belum hebat mba, masih banyak belajar dari temen2 disini...
     
    kalau untuk memilih saya mah ingin
    Pilihan yg lurus dan banyak teman dunk :)
    bagaimanapun kita butuh sesuatu yang mengingatkan kita untuk selalu lurus
    ketika kita mau belok atau malah udah belok :)
     
    Tetep saling menghargai dan di terima semua kalangan...
    Aku setuju dengan mba wn, dimulai dari diri sendiri dan keluarga dulu
     
     
    @ Mas Heri
    Sepakat mas, Mba Wn n Mas Dani jadi warna sendiri euy di milis ini... 2-2nya
    sama2 keras dan lucu :) ya saya harap siy tetep menjaga tali silaturahim,
    walau sering ga sefaham tp tetep saling berbagi dan mengingatkan :) diterima
    nda diterima urusan belakangan :) yang penting pendapat tersampaikan ...
    hehehe...
     
     
     
    2011/4/12 whe - en <whe.en9999@gmail.com>
     

     

    aendangzr@yahoo.co.id Apr 12 01:48AM ^
     
    Agar terasa lebih lengkap,nambahin dalil dikit...
     
    "Sesungguhnya islam berawal dgn keasingan dan akan kembali kepada keasingan sebagaimana awal maka bergembiralah bagi orang orang yang asing" Rasulullah ditanya : "Siapa mereka wahai Rasulullah " jawab beliau : "Yaitu yg melakukan perbaikan ketika rusak."
     
    Salam
    Sent from BlackBerry® on 3
     
    -----Original Message-----
    From: whe - en <whe.en9999@gmail.com>
    Sender: milis_iqra@googlegroups.com
    Date: Tue, 12 Apr 2011 08:11:50
    To: <milis_iqra@googlegroups.com>
    Reply-To: milis_iqra@googlegroups.com
    Subject: Re: [Milis_Iqra] Film '?' Hanung Layak Diberi Judul 'Sang Murtadin'
     
    (temi)
    Coz menurut KH Cholil Ridwan dan Bpk. Adian Husain isinya tentang
    pluralisme, ......
     
    (whe~en)
    Hebat temi......
    hal ini justru yang berat dilakukan oleh orang yang jauh lebih tua dari
    Temi..... :-D
    Kadang kita selalu ingin dianggap hebat walaupun tidak menguasai apa yang
    kita ungkapkan.
    malu mengungkapkan sumbernya biar dianggap hebat, tapi ternyata temi tidak
    :-D
    two thumbs up
     
    Soal pluralisme,
    tentunya menurut saya temi,
    kita harus membentengi diri sendiri dan keluarga dari paham paham sesat dan
    paham pluralisme itu sendiri.
    Membiasakan diri kita bertindak dan beribadah sesuai tuntunan Allah dan
    Rasulnya
     
    hal ini sangat berat karena orang2 yang lurus, yang mengikuti metode Rasul
    (salaf) justru dideskreditkan. dihina, diejek, dsb,
    lihat saja di milis ini.
    mereka selalu menbenturkan pendapat benar kita dengan ulama a,b dsb.
     
    lebih berat lagi karena yang sesuai tuntunan akan dicap katak dalam
    tempurung, kuno, hanya tahu satu dan dua dalil, dsb.
     
    so...........
    pilihan ada ditangan temi,
    mau lurus tapi terasing
    atau mau banyak teman tapi tidak lurus
     
    welcome to the world dimana memegang sunnah seperti memegang bara
    api.........
    kalau tidak kuat rasanya ingin dilepas.
     
    bagaimana temi?
     
    regards
    whe~en
     
    2011/4/12 geotemi adibisma <geotemi@gmail.com>
     
    > Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
    > Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
     
    > -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
     
    --
    ~~~~~
    Whe~en
    http://wheen.blogsome.com/
     
    "Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan
    lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku." (QS
    20 : 25-28)
    "Ya Allah jadikan Aku hamba yang selalu bersyukur dan penyabar"
     
    --
    -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
    Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
    dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
     
    Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
     
    Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
    Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
    Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
    Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
    -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

     

    "Heriyadi Heriyadi" <Heriyadi.Heriyadi@id.flextronics.com> Apr 12 09:32AM +0800 ^
     
    Kok mbak wheen bisa mengasumsikan demikian?
     
    Salah paham dan berburuk sangka lagi
     

     
    ________________________________
     
    From: milis_iqra@googlegroups.com [mailto:milis_iqra@googlegroups.com] On Behalf Of whe - en
    Sent: Tuesday, April 12, 2011 7:13 AM
    To: milis_iqra@googlegroups.com
    Subject: Re: [Milis_Iqra] Film '?' Hanung Layak Diberi Judul 'Sang Murtadin'
     

     
    Yang jadi masalah,
    anda percaya beliau berdua, atau anda ingin ikut mengkritik lebih pedas??
    Ini dua hal yang berbeda.
     
    Kalau saya, memang percaya mereka berdua, karena beliau berdua sudah menonton, makanya bisa mengkritik.
    Lha anda mas Nandang, ingin mengkritik tapi tidak tahu alur ceritanya.
    bisa salah seperti Mr ADP waktu film 2012, yang dikritik ga ada di filmnya.
    Ini maksud saya.
    Mohon fokus pada masalah.
    Karena sekarang beberapa orang hanya ikut langsung menilai seseorang itu baik atau sesuatu itu jelek tanpa tahu dengan pasti.
    Contohnya Mr. H di milis ini, langsung samber saja perkataan Mr ADP soal saya dikira kabur ke kanan kabur ke kiri dsb,
    padahal saya sudah menjawab emailnya tanggal 27 Maret 2011
    apa ga malu kalo salah samber begini? heheheheh
     
    Seperti pernyataan anda juga mas Nandang, pengin ikut2an mengkritik tapi tidak mau ditanya sudah melihat belum filmnya. trus ga mau mencantumkan referensinya darimana.
     
    Padahal saya sudah advise,
    sertakan saja sumbernya, menurut KH Cholil Ridwan atau menurut Bpk. Adian Husaini, dsb.... alur ceritanya sebagai berikut, jika alur ceritanya demikian, maka pendapat saya dalah.....
    bukan menurut saya, film ini begini begitu
    bagaimana bisa menurut anda, lha wong belum tahu ceritanya.
     
    :-)
     
    regards
    whe~en
     
     
     
    2011/4/12 <aendangzr@yahoo.co.id>
     
    Yg satu ketua MUI KH. Cholil ridwan, yg satu lg bpk Adian husaini orang yg getol mengkritik kaum sepilis, dua duanya orang yg capable,mereka sudah menyatakan kekecewaanya, untuk apa lagi saya nonton hanya untuk mengkritik. Sy denger saja katta mereka,saat ini saya msh percaya,walaupun hanya kenal dari tulisan2nya.
     
     
     
    Salam
     
    Sent from BlackBerry® on 3
     
    ________________________________
     
    From: whe.en9999@gmail.com
     
    Sender: milis_iqra@googlegroups.com
     
    Date: Mon, 11 Apr 2011 15:55:36 +0000
     
    To: <milis_iqra@googlegroups.com>
     
    ReplyTo: milis_iqra@googlegroups.com
     
    Subject: Re: [Milis_Iqra] Film '?' Hanung Layak Diberi Judul 'Sang Murtadin'
     

     
    (Mas Nandang)
    Mudah 2an tidak ada yg bertanya sudah nonton filmnya atau belum,kok berani mengkritik?
     
    (Whe-en)
    Mas nandang,
    Dibawah saya copikan lagi BUKTI bahwa yang berpendapat sudah menonton
    1. Kh cholil ridwan menonton filmnya :
    Bukan hanya Ketua MUI KH. Cholil Ridwan yang menyatakan kecewa setelah menonton film "?"
     
    2. Adian Husaini juga sudah menonton baru berpendapat
    "Setelah saya melihat triller film ini yang lebih dulu disebarkan di You Tube, hingga menonton langsung filmnya malam ini, ...
     
    Silahkan menilai sendiri, yang mengkritik sudah menonton, kecuali mas Nandang mungkin tentunya, yang ingin ikut2an mengkritik tapi tidak tahu filmnya seperti apa sehingga membuat pernnyataan yang menyindir saya, diikuti mr ADP, diikuti salah seorang yang juga ikut2an menyerang saya sebagai pribadi seperti biasa.
     
    --
    Adian Husaini: Lebay, Stereotype Jahat Film Hanung
     
    Jakarta (voa-islam) – Bukan hanya Ketua MUI KH. Cholil Ridwan yang menyatakan kecewa setelah menonton film "?" (tanda tanya) yang disutradarai Hanung Bramantyo. Pemerhati Paham Sepilis (Sekularisme, Pluralisme dan Liberalisme) Adian Husaini juga menyatakan kekecewaannya.
     
    "Setelah saya melihat triller film ini yang lebih dulu disebarkan di You Tube, hingga menonton langsung filmnya malam ini, jelas sekali, film ini sangat merusak, berlebihan, dan melampaui batas. Hanung ingin menggambarkan kerukunan, tapi justru memberi stereotype yang buruk tentang Islam."
     
    Sent from my BlackBerry®
    powered by Sinyal Kuat INDOSAT
     
    ________________________________
     
    From: aendangzr@yahoo.co.id
     
    Sender: milis_iqra@googlegroups.com
     
    Date: Mon, 11 Apr 2011 02:50:15 +0000
     
    To: <milis_iqra@googlegroups.com>
     
    ReplyTo: milis_iqra@googlegroups.com
     
    Subject: Re: [Milis_Iqra] Film '?' Hanung Layak Diberi Judul 'Sang Murtadin'
     

     
    Siap siap saja kita umat muslim menerima pernghinaan yg lebih lagi dari sekedar film ini dengan dalih kebebasan berkarya baik lewat film maupun lewat media lainya. Karena semakin lama kualitas pelecehanya akan semakin meningkat dan semakin berani.
    Mudah 2an tidak ada yg bertanya sudah nonton filmnya atau belum,kok berani mengkritik?
     
    Salam
     
    Sent from BlackBerry® on 3
     
    ________________________________
     
    From: Hadi Muttaqien <hadimttq@gmail.com>
     
    Sender: milis_iqra@googlegroups.com
     
    Date: Mon, 11 Apr 2011 07:52:04 +0700
     
    To: <milis_iqra@googlegroups.com>
     
    ReplyTo: milis_iqra@googlegroups.com
     
    Subject: Re: [Milis_Iqra] Film '?' Hanung Layak Diberi Judul 'Sang Murtadin'
     

     
    Menurut saya judul film "Murtadin" sangat tepat, dan Hanung itu kelompok Islam minder, memang harus kita sadarakan untuk jangan selalu memojokkan Ummat Islam, dan memberi pengertian adegan atau kata2 apa yang bisa "menyakitkan" Ummat Islam. Dan Ummat Islam juga harus membuat film tandingannya.
     
    Menurut saya film2 Hanung sangat membahayakan Ummat Islam di daerah minoritas, karena mereka bisa membuat alasan Ummat Islamlah yang membunuh/menusuk non Muslim duluan. Atau memang demikian tujuan Hanung?
     
    2011/4/11 whe - en <whe.en9999@gmail.com>
     
    Jum'at, 08 Apr 2011
     
    Cetak | Kirim <http://www.voa-islam.com/news/indonesiana/2011/04/08/14049/film-hanung-layak-diberi-judul-sang-murtadin/>
     
    http://www.voa-islam.com/news/indonesiana/2011/04/08/14049/film-hanung-layak-diberi-judul-sang-murtadin/
     
     
    Film '?' Hanung Layak Diberi Judul 'Sang Murtadin'
     
     
    Jakarta (voa-islam) - Toleransi ala Hanung seperti jalan yang menghantarkan umat ini pada sebuah pendangkalan aqidah dan jembatan menuju Neraka. Aroma pluralisme dalam film "?" terasa begitu menyengat. Stereotype umat Islam yang buruk, dilukiskan Hanung dengan cara pandang yang lebay, tendensius, dan fatal.
     
    Setelah Film "Perempuan Berkalung Surban" menuai kontroversi, Sutradara Hanung Bramantyo kembali menggarap film terbarunya yang hanya diberi tanda "?" (tanda tanya). Difilm ke-14 nya tersebut, Hanung menggaet beberapa bintang film muda, seperti Reza Rahardian, Revalina S Temat, Agus Kuncoro, Endhita, Rio Dewanto, Hengky Sulaeman, David Chalik, dan Glenn Fredly.
     
    Film "?" merupakan hasil produksi kerjasama antara Mahaka Picture dan Dapur Film ini, dimana Erick Thohir sebagai Produser Eksekutifnya, Titien Wattimena (penulis naskah), Tya Subiakto (penata musik), dan Yadi Sugandi (penata fotografi). Untuk lokasi syuting dipilih di kota Semarang, Jawa Tengah.
     
    "Saya pilih tempat di Semarang, karena di sana ada lima agama, tapi tidak pernah terjadi penusukan terhadap umat beragama yang berbeda. Ini sebuah film yang menceritakan kegelisahan saya dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Saya ingin berstatmen dalam bentuk film," tukas Hanung.
     
    Saat menyaksikan launcing pemutaran film berdurasi 100 menit ini di bioskop Jakarta Teater, voa islam mencatat, ada beberapa adegan yang sangat menyengat dan melukai hati umat Islam. Aroma pluralisme sudah bisa dirakan saat melihat poster film itu dengan kata: "masih pentingkah kita berbeda?". Bahkan Hanung akan memberi doorprize senilai Rp. 100 juta kepada penonton yang memberikan judul untuk film "?" ini.
     
    Melukai Umat Islam
     
    Di awal-awal film itu, penonton sudah disengat dengan hal yang sensitif, seperti adegan penusukan terhadap seorang pendeta bernama Albertus. Tidak jelas apa motif penusukan yang dilakukan oleh seseorang yang berpenampilan preman tersebut. Meski tidak menunjuk hidung secara langsung, namun ada kesan Hanung hendak menggiring sterotype buruk, seolah yang suka melakukan tindakan anakis datang dari kelompok agama tertentu.
     
    Adegan selanjutnya, tanpa alasan yang jelas pula, sekelompok pemuda Islam bersarung dan berpeci tiba-tiba mencerca seorang keturunan Cina dengan panggilan "Cino" (menyebut Cina dengan logat Jawa). Dalam film ini, Hanung banyak menggunakan simbolik-simbolik sensasi murahan yang didramatisir, yang berpangkal dari sebuah kemarahan terpendam.
     
    Dangan dalih toleransi, Hanung juga menciptakan adegan seorang Muslimah berkerudung yang merasa nyaman bekerja di sebuah rumah makan (restoran) yang menyajikan daging babi yang diharamkan oleh Islam. Toleransi ala Hanung ingin mengesankan, bahwa muslimah yang diperankan oleh Revalina S Temat adalah muslimah yang ideal, yang bisa menghargai sebuah perbedaan. Meski tidak sampai memakannya, tidak terlihat kegalauan hati dari seorang Muslimah, seolah daging babi bukan sesuatu yang diharamkan.
     
    Di sela adegan itu, ada seorang Muslimah yang menolak bekerja di sebuah restoran yang sama, dengan alasan prinsip agama yang dipegang. Namun, cara pandang Hanung yang keliru, ingin menunjukkan bahwa Muslimah yang menolak bekerja di restoran Cina karena menyajikan daging babi itu sabagai muslimah yang tidak toleran.
     
    Sang Murtadin
     
    Adegan yang menyesatkan lainnya adalah ketika seorang wanita (diperankan Endhita) yang sebelumnya beragama Islam kemudian berpindah agama alias murtad menjadi seorang pemeluk Nasrani yang taat. Ada sebuah ungkapa yang terlontar dari bibir sang murtadin tadi, bahwa dirinya pindah agama tidak berarti mengkhinati Tuhan. Pesan yang disampaikan dalam film ini adalah manusia berhak menjadi murtad, dan itu adalah hak asasi yang patut dihargai.
     
    Adegan yang lebih menyengat lagi adalah ketika seorang pemuda Muslim (diperankan Agus Kuncoro) bersedia diajak bermain drama di sebuah gereja pada perayaan Paskah, dengan memerankan sebagai Yesus Kristus. Mulanya hatinya galau, tapi setelah berkonsultasi pada seorang ustadz muda (diperankan oleh David Khalik), ditemukan jawaban yang amat sesat menyesatkan.
     
    Katanya, bahwa untuk menjaga keimanan bukan terletak pada fisik, melainkan hati. Maka masuk gereja, bahkan memerankan aktor sebagai Yesus sekalipun bukan sesuatu yang subhat dan diharamkan. Bagi Hanung, hal itu tak perlu dipersoalkan.
     
    Serasa kontras, usai memerankan Yesus, pemuda muslim yang sehari-hari tinggal di masjid itu pun melafadzkan QS. Al Ikhlas. Hanung ingin menggambarkan, memerankan Yesus bukan ancaman yang bisa mendangkalkan akidah keislaman seseorang. Justru ia semakin shaleh. Inilah kampanye pluralisme yang diusung Hanung.
     
    Kok bisa, QS Al Ikhlas yang menegaskan bahwa Dia (Allah Swt) Tuhan yang Maha Esa. Tuhan tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Tapi oleh Hanung, Al Ikhlas ditafsirkan secara serampangan dengan kacamata pluralis, yang membenarkan Yesus sebagai anak Tuhan. Setidaknya Hanung memnghantarkan seorang Muslim menjadi hipokrit bahkan musyrik.
     
    Adegan yang terasa lebay juga dilukiskan Hanung, pada saat restoran Cina mengalami kerugian saat memasuki bulan Ramadhan dimana umat Islam sedang berpuasa. Ada kesan, bahwa pelanggan restoran yang suka makan daging babi itu adalah dari umat Islam. Sehingga ketika umat islam sedang menjalankan ibadah puasa, maka restoran pun menjadi sepi. Bahkan pada saat lebaran, pemilik restoran Cina itu lagi-lagi melarang karyawannya untuk libur atau pulang kampung, dengan alasan restoran merugi, karena terlalu lama libur.
     
    Konyolnya, diciptakan insiden penyerangan terhadap restoran Cina itu oleh sekelompok umat Islam dengan membawa kayu dan terjadi tindakan anarkis yang disertai pemukulan. Hanung lagi-lagi membuat stereotype buruk atas umat Islam yang suka dengan anarkis. Bisa dibayangkan, apa mungkin di hari lebaran umat Islam melakukan penyerangan dan perusakan. Hanung yang mengaku Muslim nampak lebay dan tidak waras, dimana umat Islam digambarkan sebagai makhluk yang bengis dan biadab.
     
    Adegan Banser yang menjaga gereja pun digambarkan sebagai hero. Oleh Hanung, Banser NU adalah sebuah pekerjaan yang disediakan untuk para pengangguran, seperti Soleh (diperankan oleh Reza Rahadian). Dari banyak adegan dalam film tersebut, nampak alur cerita yang tidak sistematis, tergesa-gesa, vulgar, sarkasme, sekedar simbolik untuk mendramatisir kisah yang penuh amarah, dan jauh dari kualitas. Film Hanung tak ubahnya "sampah" yang melukai hati umat Islam.
     
    Hanung sepertinya pura-pura bodoh, ketika ditanya apa itu pluralisme. Bahkan ia mengelak film garapannya itu punya motif untuk mengkampanyekan pluralisme. "Saya tidak mengerti apa itu pluralisme. Nanti, kalau saya bilang, film itu pluralisme, nanti golongan pluralis akan berusaha memanfaatkan. Begitu juga kalau saya bilang ini liberal, nanti mereka akan mengklaimnya juga."
     
    Jadi istilah pluralisme buat Hanung tidak lagi sesederhana istilahnya saja karena di dalamnya sudah ada muatan politis, pergerakan dan keyakinan. Saya berusaha melepas diri dari itu semua. Saya adalah peribadi yang hanya berusaha memotret semua persoalan yang berkelindan di dalam diri saya.
     
    Ketika ditanya, bagaimana anda memahami pluralisme? Hanung mengaku tidak tahu pluralisme itu apa, karena ia sangat hati-hati dengan istilah pluralisme. "Makanya saya kasih judul film itu hanya tanda tanya," ujarnya berdalih.
     
    Bila Hanung mempersilahkan penonton memberi judul film "?" ini, maka pantas, jika film ini diberi judul "Sang Murtadin". Setuju??? ● Desastian
     
     
     
    --
     
    ~~~~~
     
    Whe~en
    http://wheen.blogsome.com/

    "Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku." (QS 20 : 25-28)
    "Ya Allah jadikan Aku hamba yang selalu bersyukur dan penyabar"
     

     
    --
    -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
    Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
    dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

    Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

    Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
    Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
    Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
    Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
    -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
     

     
    --
    -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
    Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
    dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

    Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

    Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
    Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
    Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
    Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
    -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
     
    --
    -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
    Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
    dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

    Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

    Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
    Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
    Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
    Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
    -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
     
    --
    -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
    Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
    dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

    Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

    Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com

     

    whe - en <whe.en9999@gmail.com> Apr 12 01:35PM +0700 ^
     
    ciahhhh....
    mana ada temi, pilihan ideal ga ada lach di dunia heheheheheh
     
    "Sesungguhnya Islam dimulai dalam keadaan asing dan akan kembali asing
    sebagaimana awalnya, maka thuuba (beruntunglah) orang-orang yang asing" (HR
    Muslim).
     
     
     
    Rasulullah shalallahu álaihi wasallam bersabda:
     
    *"Orang yang berpegang teguh dengan sunnahku pada masa perselisihan umatku
    seperti orang yang memegang bara api."* (Hadits al-Hakiim, dari Ibnu Mas'ud,
    Jami' Shaghir Wa Ziyadatuh: 11622, Shahih al-Jami': 6676)
     
     
     
    Rasulullah shalallahu álaihi wasallam bersabda:
     
    *"Akan datang pada manusia suatu zaman, orang yang bersabar di dalamnya atas
    agamanya seperti orang yang memegang bara api."* (HR. Tirmidzi dari Anas,
    Shahih al-Jami': 8002, al-Shahihah: 957)
     
     
     
    Soal saya dan mas dani.... itu sich bisa bisanya mas dani saja, tapi saya ga
    sekeras dan selucu mas dani koq tem.
     
    Mas dani memang keras dan lucu, lucu banget malah :-)
     
    Nek masalah silaturrahim, ya tergantung mas dani juga, nek ga mau saya
    kirimin sms, ga mau saya telp, ga mau saya kirimin email masa saya paksa
    heheheheh
    trus mas dani mana mau saya ingatkan tem, walaupun itu permintaannya
    sendiri, lupa kali :-D
     
    yang jelas kita jangan sampai terkena paham pluralis, sekularis, liberalis
    dalam beragama,
    iya kan?
     
    whe~en
     
    2011/4/12 geotemi adibisma <geotemi@gmail.com>
     
     
    --
    ~~~~~
    Whe~en
    http://wheen.blogsome.com/
     
    "Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan
    lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku." (QS
    20 : 25-28)
    "Ya Allah jadikan Aku hamba yang selalu bersyukur dan penyabar"

     

    Slamet Triyono <triyono66@gmail.com> Apr 10 04:44PM +0700 ^
     
    BEGITULAH, KALAU KITA MENGAMBIL SAHABAT DENGAN NEGARA-NEGARA YANG
    MAYORITAS PENDUDUKNYA KAFIR. ADA YANG PUNYA HADIST YANG BERKAITAN
    DENGAN MASALAH PERSAHABATAN DENGAN ORANG KAFIR ?
    SEKARANG INI KALAU KITA PERHATIKAN ORANG-ORANG KAFIR TELAH MENCIPTAKAN
    PEMBUNUHAN KARAKTER TERHADAP UMAT ISLAM. COBA AMATI KALAU ADA
    PERSIDANGAN, PASTI TERDAKWANYA DISURUH PAKAI BAJU KOKO DAN BERPEJI
    PUTIH. ITU MENIMBULKAN STIGMA ITULAH KONDISI UMAT ISLAM.
    MARI KITA TINGKATKA KEIMANAN DAN KETAQWAAN.
     
     

     

    "Sutarno Sutarno" <Sutarno.Sutarno@id.flextronics.com> Apr 12 09:34AM +0800 ^
     
    Urusan cek dan ricek, Imam Ibnu Katsir menyebutkan bahwa para ulama
    tidak mau menerima riwayat dari orang yang majhul (tidak dikenal
    kepribadiannya) karena khawatir adanya kefasikan (orang yang masih suka
    bermaksiat, atau suka melanggar salah satu aturan agama, Imam Al-Alusi)
    dalam dirinya. Dan caranya adalah hendaklah dengan mengecek ke qiyadah
    (pemimpin), atau kepada Kitab dan Sunnah.
     
    Tanggapan : Tapi apabila yang menyampaikan orang yang terpercaya,gimana
    ?
    Terima Berita? Klarifikasi-lah Terlebih dahulu, Jangan Berburuk Sangka
    <http://feedproxy.google.com/~r/KoranMuslim/~3/tWUrPmkHcRI/?utm_source=f
    eedburner&utm_medium=email>
    Posted: 11 Apr 2011 04:35 PM PDT
    Islamedia - Hai orang - orang yang beriman, jika datang kepadamu orang
    fasik dengan membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti. Agar
    kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui
    keadaannya. Sehingga menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu.
    ( QS Al Hujurat 49 : 6).
    Ada kisah dibalik turunnya ayat (Asbabun Nuzul) di atas, dimana
    Rasulullah memerintahkan Al Walid bin Uqbah bin Abi Muith untuk
    mengumpulkan sodaqoh (zakat) ke kampung bani Mustholiq. Ketika akan
    sampai, Al Walid mendengar kabar burung bahwa penduduk Bani Mustholiq
    menolak membayar zakat dan berencana membunuh Al Walid. Maka dia segera
    melapor pada Nabi, lalu Nabi mengirim utusan ke Bani Mustholiq. Ternyata
    tidak benar maka turunlah ayat ini.
    Kisah yang melatar belakangi turunnya ayat ke 6 surat Al Hujurat
    tersebut sangat kompatibel dengan apa yang terjadi di masyarakat. Di
    zaman yang telah memasuki era dimana manusia mampu terhubung dalam skala
    luas dan massif dalam sebuah dunia maya (digital), hubungan manusia
    antara satu dengan yang lain makin flat, makin "berkurang" jarak dalam
    berkomunikasi, seperti contohnya berkomunikasi via Internet (jejaring
    sosial seperti Facebook atau Twitter), berimplikasi pada banyaknya warga
    masyarakat yang mampu berkomunikasi dan menyebarkan informasi secara
    langsung dengan para pemimpin negara, baik itu anggota Dewan ataupun
    para menteri . Berita atau liputan yang berbagai belahan dunia, dalam
    ataupun luar negeri mampu ditonton secara live.
    Dari persebaran informasi yang sangat cepat dan masif ini, banyak case
    dimana banyak orang mampu membuat sebuah berita atau liputan secara
    instan (mis : portal berita online) dengan tingkat kevalidan, yang
    sayangnya, sangat rendah bahkan nihil sehingga terjadi adanya pembiasan
    informasi.
    Dalam hal ini, Rasulullah SAW telah mengajarkan kita, sesuai Asbabun
    Nuzul ayat 6 surat Hujurat di atas, bagaimana menyikapi sebuah informasi
    yang didapat : klarifikasi. Dalam ayat tersebut, jelas bagaimana Rasul
    SAW melakukan cek dan ricek terlebih dahulu dengan mengirim utusan untuk
    mengecek kebenaran informasi yang didapat.
    Urusan cek dan ricek, Imam Ibnu Katsir menyebutkan bahwa para ulama
    tidak mau menerima riwayat dari orang yang majhul (tidak dikenal
    kepribadiannya) karena khawatir adanya kefasikan (orang yang masih suka
    bermaksiat, atau suka melanggar salah satu aturan agama, Imam Al-Alusi)
    dalam dirinya. Dan caranya adalah hendaklah dengan mengecek ke qiyadah
    (pemimpin), atau kepada Kitab dan Sunnah.
    Menyegerakan memberi klarifikasi untuk mencegah timbulnya Fitnah
    Dari [Shafiyyah], berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
    beri'tikaf, kemudian aku datang menjenguk beliau pada malam hari. Lalu
    aku mengajak beliau berbicara kemudian berdiri dan kembali. Lalu beliau
    berdiri bersamaku untuk mengantarku, tempat tinggal Shafiyyah adalah di
    rumah Usamah bin Zaid. Kemudian terdapat dua orang laki-laki anshar yang
    lewat. Kemudian tatkala mereka melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
    maka mereka mempercepat jalan. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
    berkata: "Perlahanlah berjalan. Ia adalah Shafiyyah binti Huyai." Mereka
    berkata; subhanallah wahai Rasulullah. Beliau berkata: "Sesungguhnya
    syetan berjalan pada diri manusia melalui tempat mengalirnya darah. Aku
    khawatir ia akan melemparkan sesuatu -atau beliau mengatakan: keburukan-
    pada hati kalian berdua." Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin
    Yahya bin Faris], telah menceritakan kepada kami [Abu Al Yaman], telah
    mengabarkan kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhri], dengan sanadnya;
    dengan hal inilah Aisyah berkata; kemudian tatkala berada di samping
    pintu masjid yang berada di samping pintu Ummu Salamah, terdapat dua
    orang laki-laki yang melewati mereka ..... dan ia menyebutkan hadits
    secara maknanya. (Sunan Abu Daud)
    Ada sekelumit Kisah tentang Shafiyyah Bin Huyay, beliau adalah anak yang
    paling dicintai ayahnya; Huyay bin Akhtob, seorang tokoh Yahudi Khaibar,
    yang juga merupakan keturunan Nabi Harun as, sedangkan ibunya berasal
    dari Yahudi bani Quraidzah. Sebelum menikah dengan Nabi SAW, pernah dua
    kali menikah sebelumnya. Pada tahun ke - 7 H, saat kampung khaibar
    ditaklukkan oleh Rasul SAW, Shafiyyah termasuk dalam tawanan. Lalu
    dipilih oleh Nabi SAW dan dimerdekakan. Pada peristiwa penaklukan
    wilayah Khaibar ini,, Shafiyyah kehilangan ayah, suami, juga saudara
    laki - lakinya. Kemudian dinikahkan oleh Nabi sebagai penghormatan bagi
    Shafiyyah dan usianya saat itu 17 tahun.
    Dari kisah ini, jelaslah Rasulullah menyegerakan untuk memberikan
    klarifiksi kepada sahabatnya, meski sahabatnya belum bertanya, untuk
    mencegah timbulnya fitnah yang tentunya mampu merusak bangunan dakwah
    yang telah terbangun.
    Utamakan Husnudzhan dalam menerima setiap informasi
    Hai orang beriman, jauhilah kebanyakan pra-sangka (kecurigaan), karena
    sebagian dari pra-sangka itu dosa. Dan Janganlah mencari-cari keburukan
    orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang
    diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka
    tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah.
    Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.
    (QS Al Hujurat 49 : 12)
    Di era digital yang persebaran informasi yang sangat cepat ini,
    kehidupan pribadi para Ulama/pemimpin pun tidak luput dari liputan
    media. Hal - hal yang masuknya ke ranah privasi (perceraian, pernikahan,
    urusan keluarga, tuduhan skandal akibat foto) menjadi ranah publik
    akibat liputan media, oleh karena itu sebagai sesama Muslim, wajiblah
    kita dahulukan Husnudzhan (positive thinking) atas informasi yang kita
    dapat, dan ambillah sikap diam terhadap hal ini dari obrolan - obrolan
    sehari -hari, insya Allah jauh lebih baik bagi kita untuk terhindar dari
    praktik Ghibah (gossip).
    Manusia tak kan mampu menilai Hati seseorang
    Usamah bin Zaid bercerita,"Rasulullah SAW mengutus kami ke suku Huroqoh
    dari kabilah Juhainah. Pagi hari, kami sampai di sumber air mereka.
    Bersama seorang sahabat Anshar, aku menjumpai seorang dari mereka (pihak
    musuh). Ketika kami mendekat dan mengangkat pedang, dia mengucapkan La
    illaha Illallah. Orang Anshar sahabatku tak jadi menyerangnya, sedangkan
    aku menusuknya dengan tombak sampai ia terbunuh. Sesampainya di Madinah,
    berita ini terdengar oleh Nabi SAW, lalu beliau berkata, "Hai Usamah,
    apakah kamu membunuhnya setelah ia mengucapkan La illaha Illallah?". Aku
    jawab, "Benar, Ya Rasulullah. Orang itu mengucapkannya agar selamat dari
    saja (takut dibunuh)". Beliau bertanya lagi, "apakah kamu membunuhnya
    setelah ia mengucapkan La illaha Illallah?". Beliau terus menerus
    mengulangi pertanyaan mengulanginya pertanyaan itu sampai - sampai
    menerus mengulangi pertanyaan mengulanginya pertanyaan itu sampai -
    sampai aku berharap kiranya aku belum masuk sebelum Islam waktu itu.
    (Muttafaq Alaih). Dalam riwayat lain Rasulullah bersabda, "Apakah apakah
    dia mengucapkan La illaha Illallah kamu membunuhnya?". Beliau
    bersabda,"Belah saja dadanya biar kamu tahu,dia sungguh -sungguh
    mengatakannya. Beliau terus mengulangi perkataan itu samapi -sampai aku
    berharap kiranya aku belum masuk Islam sebelum waktu itu.
    Jelas bahwa, Rasulullah SAW mengajarkan pada kita untuk menilai
    seseorang dari zhahirnya (perkataan dan perbuatan) yang jelas terlihat
    karena manusia tak kan mampu menilai hati orang lain.
    Bagaimana seharusnya sikap kita di zaman ini ?
    Dari berbagai kisah yang telah kita dapatkan dari beberapa ayat Al Quran
    dan dicontohkan oleh Rasul, kita dapat melakukan sikap terhadap
    informasi yang kita dapat khususnya terhadap informasi dari media :
    Sikap pertama kita atas berita - berita buruk yang menimpa kepada sesama
    Muslim adalah Husnudzan (positive thinking).

    Klarifikasi langsung atas kebenaran informasi, jika kita tidak mampu
    bertemu secara langsung cobalah kita klarifikasi baik itu via telfon,
    email, sms ataupun media apapun yang mampu "mempertemukan" kita terhadap
    sumber informasi, dalam hal ini tentu sumber informasi primer (nara
    sumber), bukanlah sumber informasi sekunder (media). Kalau tidak juga
    mampu mendapat informasi yang shahih (benar) dari kedua cara itu
    ambillah sikap diam dari menyebarkan informasi tersebut kepada orang
    lain, atau tidak men-share nya di dunia jejaring sosial.

    Segerakan Klarifikasi untuk mencegah timbulnya fitnah. Hal ini jika kita
    yang terlibat langsung dari hal - hal yang mampu menimbulkan fitnah.
    Sungguh, tiada satupun dari kita yang Ma'shum (terjaga dari melakukan
    kesalahan) kecuali para Nabi dan Rasul, maka dari itu maafkanlah ketika
    memang saudara seiman kita yang melakukan khilaf jika apa - apa yang
    kita klarifikasi secara langsung itu benar dan berdiam diri dari praktik
    ghibah tentu lebih Allah ridhai.
    Wallahu'alam


    Aji Teguh Prihatno
    Maraji' :
    Al Quran
    Al Hadits
    http://situs.assunnah.web.id/2010/04/20/apakah-nabi-pernah-berbuat-salah
    /
    <http://koranmuslim.com/id/http:/situs.assunnah.web.id/2010/04/20/apakah
    -nabi-pernah-berbuat-salah/>
    http://www.al-ikhwan.net/manhajut-tatsabbut-wat-tabayyun-fil-harakah-man
    haj-check-dan-re-check-informasi-dalam-berharakah-bag-1-180/
    <http://koranmuslim.com/id/http:/www.al-ikhwan.net/manhajut-tatsabbut-wa
    t-tabayyun-fil-harakah-manhaj-check-dan-re-check-informasi-dalam-berhara
    kah-bag-1-180/>
     
     

    Legal Disclaimer:
    The information contained in this message may be privileged and confidential. It is intended to be read only by the individual or entity to whom it is addressed or by their designee. If the reader of this message is not the intended recipient, you are on notice that any distribution of this message, in any form, is strictly prohibited. If you have received this message in error, please immediately notify the sender and delete or destroy any copy of this message

     

    Armansyah <armansyah.skom@gmail.com> Apr 12 07:47AM +0700 ^
     
    Cina: Mengapa AS Harus Mengurusi HAM Negara Lain?
    Sumber :
    http://indonesian.irib.ir/index.php?option=com_content&view=article&id=32267
     
    Cina menyeru Amerika Serikat untuk berhenti mencampuri urusan internal
    negara lain dengan menggunakan dalih hak asasi manusia.
    Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Hong Lei, mendesak Washington
    untuk lebih fokus pada upaya memperbaiki kondisi hak asasi manusianya
    sendiri. Dikatakannya, "Kami menyarankan AS untuk mengurusi hak asasi
    manusianya sendiri dan tidak memposisikan diri sebagai seorang penegak hak
    asasi manusia".
     
    Cina menyebut perang yang dipimpin Amerika di Afghanistan dan Irak sebagai
    contoh eksplisit pelanggaran hak asasi manusia oleh Negeri Paman Sam itu.
     
    "[AS seharusnya] berhenti menggunakan masalah laporan terkait hak asasi
    manusia untuk mencampuri urusan negara lain," tutur pejabat tinggi Cina itu.
     
    Hong menegaskan bahwa Cina menyambut hangat dialog tentang hak-hak dasar
    kesetaraan dan asas penghormatan. Namun, ia juga menambahkan bahwa Beijing
    menentang tegas campur tangan dalam urusan negara lain dan bahwa hal itu
    mencakup campur tangan AS dalam urusan internal Cina.
     
    Transformasi ini muncul menyusul laporan tahunan Departemen Luar Negeri AS
    tentang hak asasi manusia, yang menuding Cina telah melanggar hak asasi.
    Laporan Amerika itu, dinilai banyak pengamat lebih dari sekedar sebuah
    dokumen politik dalam menentang negara-negara yang tidak memiliki hubungan
    harmonis dengan Amerika Serikat. Laporan tersebut menuding Beijing telah
    melanggar kebebasan dan HAM dengan memberlakukan pembatasan atas Facebook
    serta para pengacara dan wartawan.
     
    Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton, Jumat (8/4) mengatakan bahwa
    catatan HAM Beijing makin memburuk.
     
    "Kami tetap prihatin tentang laporan yang tercatat sejak Februari, puluhan
    orang termasuk di antaranya para pengacara kepentingan-publik, penulis,
    seniman, intelektual, dan aktivis, ditahan dan ditangkap oleh pemerintah
    Cina secara arbitrer".
     
    Sejumlah negara Asia juga dituduh AS memberlakukan kontrol ketat atas
    kebebasan sipil dan memberlakukan pembatasan lebih luas atas akses pers dan
    internet. (IRIB/MZ)
     
     
    -----------------------------
     
     
    Ulama Senior Iran: Isu HAM Hanya Kedok AS
    Sumber :
    http://indonesian.irib.ir/index.php?option=com_content&view=article&id=32276:ulama-senior-iran-isu-ham-hanya-kedok-as-&catid=17:berita3&Itemid=18
     
    Seorang ulama senior Iran mengatakan, Washington memanfaatkan isu hak asasi
    manusia sebagai alat untuk mengecam negara-negara lain, meski mereka sendiri
    tidak menghormati HAM.
    Ketua Dewan Ahli Kepemimpinan Republik Islam Iran, Ayatullah Mohammad Reza
    Mahdavi Kani menuturkan, isu HAM telah menjadi alat bagi Amerika Serikat
    untuk menekan negara yang menentang kebijakan mereka, sementara Washington
    sendiri tidak menghormati HAM.
     
    Pernyataan itu dikeluarkan dalam wawancara dengan IRNA pada hari Senin
    (11/4) untuk menanggapi sikap pemerintah AS, yang mengaku sebagai pembela
    HAM.
     
    Seraya menyinggung tuduhan Barat terkait pelanggaran HAM di Iran, Ayatullah
    Mahdavi Kani menegaskan, Iran dan Barat, khususnya AS, harus menemukan
    landasan bersama ketika menafsirkan hak asasi manusia, meskipun mungkin ada
    beberapa perbedaan pendapat.
     
    Pada kesempatan itu, Ayatullah Mahdavi Kani mengecam pemerintah AS, karena
    gagal dalam menghormati hak asasi manusia.
     
    "Apakah Amerika sebagai pengusung isu HAM, benar-benar melaksanakan apa yang
    diucapkan? Tentu saja tidak," tegas ulama berpengaruh ini.
     
    "Jika Amerika benar-benar pembela HAM, mengapa mereka bekerja sama dengan
    Arab Saudi, Libya dan rezim Zionis Israel? Apakah hak asasi manusia
    dihormati di Arab Saudi, Libya dan Israel," tanyanya mengacu pada dualisme
    Washington.
     
    "Kolaborasi Washington dengan Riyadh dan Tel Aviv adalah bukti bahwa klaim
    sebagai pembela HAM, hanya sebuah kebohongan," tutupnya. (IRIB/RM)
     
     
     
    --
    Salamun 'ala manittaba al Huda
     
     
     
    ARMANSYAH

     

    Armansyah <armansyah.skom@gmail.com> Apr 12 07:44AM +0700 ^
     
    Beginilah Cara Kuwait Lari dari Kenyataan
    http://indonesian.irib.ir/index.php?option=com_content&view=article&id=32273:beginilah-cara-kuwait-lari-dari-kenyataan&catid=15:lintas-warta&Itemid=58
     
    Friksi tegang antara Iran dan Kuwait tak juga mereda. Setelah Departemen
    Luar Negeri Iran memberi ultimatum kepada para diplomat Kuwait untuk segera
    meninggalkan Tehran. Kali ini, Menteri Luar Negeri Kuwait Muhammad Sabah
    Al-Salem kembali melontarkan kritikan terhadap reaksi Tehran atas tudingan
    soal terkuaknya jaringan spionase Iran di Kuwait. Muhammad Sabah menyatakan,
    reaksi yang ditunjukkan Iran berbeda dengan apa yang kita harapkan. Ia pun
    mendesak Tehran untuk segera mengakhiri intervensi terhadap urusan internal
    Kuwait.
     
    Sebagaimana diketahui, beberapa hari sebelumnya banyak media yang ramai
    memberitakan bahwa Deplu Iran telah memberi tengat waktu 10 hari kepada
    perwakilan diplomatik Kuwait di Tehran untuk segera meninggalkan Iran.
    Pengusiran itu merupakan reaksi Iran atas tudingan sepihak Kuwait yang
    menuding Tehran telah melakukan aksi spionase dan mencampuri urusan
    internalnya.
     
    Tentu saja tudingan palsu tersebut sekali lagi menunjukkan bahwa para
    perancang politik perpecahan di kawasan tak segan-segan menghalalkan segala
    cara untuk lari dari krisis dan menebar fitnah. Maraknya gerakan protes
    anti-rezim diktator di negara-negara Teluk Persia seperti di Bahrain, Arab
    Saudi, dan Kuwait dalam beberapa minggu belakangan kian mengkhawatirkan para
    penguasa Arab. Karena itu mereka pun terpaksa mengalihkan opini publik
    dengan melontarkan pelbagai isu dan konspirasi. Namun demikian, tuntutan
    revolusioner rakyat negara-negara Arab yang menghendaki kebebasan dan
    pemerintahan yang demokratis tak bisa dibungkam begitu saja dengan aksi-aksi
    kekerasan atau pun menebar isu ancaman eksternal seperti Iranfobia.
     
    Jika memang Iran benar-benar berniat untuk menarget Kuwait, maka semestinya
    hal itu telah dilakukan ketika negara tersebut dalam situasi lemah seperti
    saat rezim Saddam Husein menduduki Kuwait. Selama tiga kali terjadi perang
    di kawasan Teluk Persia, Kuwait juga senantiasa mendukung front agresor,
    termasuk ketika rezim Saddam menyerang Iran. Kuwait bersama negara-negara
    Teluk Persia lainnya seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab menggelontorkan
    bantuan keuangan dan persenjatan besar-besaran kepada Irak untuk berperang
    melawan Iran. Namun demikian, setelah perang usai, Tehran masih bersedia
    membuka lembaran baru dan bersahabat dengan Kuwait. Bahkan ketika
    sumur-sumur Kuwait terbakar akibat serbuan militer Saddam, Iran dengan
    lapang dada membantu memadamkannya.
     
    Melihat rekam jejak seperti itu, ironis sekali kiranya jika Kuwait
    memanfaatkan isu iranfobia untuk menutup-nutupi persoalan dalam negerinya.
    Aksi semacam itu justru semakin menunjukkan kelemahan dan ketidakmampuan
    elit penguasa Kuwait dalam menjawab tuntutan demokrasi dan kebebasan yang
    disuarakan rakyatnya sendiri. Semestinya, rezim-rezim monarki Arab kini
    sadar bahwa rakyat Timur Tengah sekarang sudah berubah. Rakyat sudah makin
    melek dengan hak-hak politiknya dan sudah tak tahan lagi kebebasan mereka
    dibungkam dan harga diri bangsanya digadaikan untuk menuruti ambisi kekuatan
    arogan. Karena itu tak ada jalan lain kecuali menerima tuntutan revolusioner
    rakyat. (IRIB/LV/NA)
     
    --
    Salamun 'ala manittaba al Huda
     
     
     
    ARMANSYAH

     

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

No comments:

Post a Comment