Powered by Telkomsel BlackBerry®
From: milis_iqra+noreply@googlegroups.com
Sender: milis_iqra@googlegroups.com
Date: Tue, 12 Apr 2011 10:11:20 +0000
To: Penerima Intisari<milis_iqra+digest@googlegroups.com>
ReplyTo: milis_iqra@googlegroups.com
Subject: [Milis_Iqra] Intisari untuk milis_iqra@googlegroups.com - 25 Pesan pada 10 Topik
Grup: http://groups.google.com/group/milis_iqra/topics
- Tifatul: Nonton Porno, Bukan Dosa Besar [3 Pemutakhiran]
- Saatnya Mencopot Kedok Hipokrit Eropa [1 Pemutakhiran]
- Keluarkan Statemen Anti-Iran, OKI Minta Maaf [1 Pemutakhiran]
- Salah Kaprah Tentang Salafi 1 - [3 Pemutakhiran]
- "?" [1 Pemutakhiran]
- Film '?' Hanung Layak Diberi Judul 'Sang Murtadin' [12 Pemutakhiran]
- Densus 88 Hina Islam! Latihan Anti Teror, Teriakkan Takbir [1 Pemutakhiran]
- Terima Berita? Klarifikasi-lah Terlebih dahulu, Jangan Berburuk Sangka [1 Pemutakhiran]
- Cina dan Iran versus Amerika tentang HAM [1 Pemutakhiran]
- Beginilah Cara Kuwait Lari dari Kenyataan [1 Pemutakhiran]
- whe.en9999@gmail.com Apr 12 09:29AM ^
Tifatul: Nonton Porno, Bukan Dosa Besar
Selasa, 12 April 2011 - 15:20 wib
K. Yudha Wirakusuma - Okezone
JAKARTA - Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tifatul Sembiring membela Arifinto, anggota DPR yang tertangkap kamera tengah menonton video porno saat paripurna DPR, Jumat lalu.
Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) ini, perbuatan Arifinto melihat video porno bukanlah dosa besar yang tidak akan diampuni oleh Allah.
"Ingat beliau (Arifinto) tidak membuat video porno, hanya melihatnya. Dia membukanya dari link yang dikirim kepadanya," katanya di kantor Presiden, Jakarta, Selasa (12/4/2011).
Dia menjelaskan, dalam Islam ada yang disebut kabair alias dosa-dosa besar yakni musyrik kepada Allah, durhaka kepada orang tua, membunuh, berzina, dan membuat sumpah palsu.
"Ini bukan termasuk kabair. Jadi kita profesional juga. Kalau cuma menonton belum masuk berzina, masih menyerempet lah," ujarnya.
Karenanya dia meminta publik untuk tidak menghakimi Arifinto telah berbuat tercela dengan menonton video tidak senonoh di tempat umum. "Beliau itu dikirimi link kemudian dia buka. Itu saja kesalahannya jadi proporsional juga itu. Dia tidak menipu orang," tegasnya.
(ded)
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
- doer81@gmail.com Apr 12 09:35AM ^
Kalo berdasarkan kameramen yg menangkap basa afrianto bahawa file tersebut di buka dari folder yg terimpan di tabletnya.
Yg benar yg mana ya? Btw kalo kameramen yg benar maka afrianto melakukan pembohongan publik n tifatul membela pembohong
Thnks
Doer
Sent from BlackBerry® on 3
-----Original Message-----
From: whe.en9999@gmail.com
Sender: milis_iqra@googlegroups.com
Date: Tue, 12 Apr 2011 09:29:13
To: <milis_iqra@googlegroups.com>
Reply-To: milis_iqra@googlegroups.com
Subject: [Milis_Iqra] Tifatul: Nonton Porno, Bukan Dosa Besar
Tifatul: Nonton Porno, Bukan Dosa Besar
Selasa, 12 April 2011 - 15:20 wib
K. Yudha Wirakusuma - Okezone
JAKARTA - Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tifatul Sembiring membela Arifinto, anggota DPR yang tertangkap kamera tengah menonton video porno saat paripurna DPR, Jumat lalu.
Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) ini, perbuatan Arifinto melihat video porno bukanlah dosa besar yang tidak akan diampuni oleh Allah.
"Ingat beliau (Arifinto) tidak membuat video porno, hanya melihatnya. Dia membukanya dari link yang dikirim kepadanya," katanya di kantor Presiden, Jakarta, Selasa (12/4/2011).
Dia menjelaskan, dalam Islam ada yang disebut kabair alias dosa-dosa besar yakni musyrik kepada Allah, durhaka kepada orang tua, membunuh, berzina, dan membuat sumpah palsu.
"Ini bukan termasuk kabair. Jadi kita profesional juga. Kalau cuma menonton belum masuk berzina, masih menyerempet lah," ujarnya.
Karenanya dia meminta publik untuk tidak menghakimi Arifinto telah berbuat tercela dengan menonton video tidak senonoh di tempat umum. "Beliau itu dikirimi link kemudian dia buka. Itu saja kesalahannya jadi proporsional juga itu. Dia tidak menipu orang," tegasnya.
(ded)
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
- rian muharam <muharamcintaislam@gmail.com> Apr 12 02:52AM -0700 ^
tentunya kita tahu adab yg benar untuk memberikan
teguran/peringatan/saran kepada pemimpin kita(wakil kita d DPR),
sehingga tdk timbul fitnah, menyebarkan aib orang(kalian tw kan hukum
bagi orang yg menyebarkan aib orang lain??), dan menjatuhkan
kehormatan seseorang(bahkan kehormatan keluarganya)....
manusia tentu manusia, yg banyak salah dan dosa...
terkait masalah dari folder ato dari email, tentu Allah yang lebih
tahu, dan tentu Allah yg punya kehendak untuk menghakimi dan
memberikan balasannya d hari akhirat nanti...
masalah tentang ini dosa besar ato dosa kecil, sy sepakat sama ust
tifatul,, tentu Allah maha pemberi ampun kpd hambaNya yg meminta
taubat..
jangan karna satu tetes nila, rusaklah susu sebaskom... ya, jgn hanya
menilai baik buruknya seseorang dari satu sikapnya saja,,, sy yakin
kita sepakat iman seseorang kadang naik kadang turun,, dan pada titik
iman turun, setan beraksi dan terjadilah khilaf tsb...
- Armansyah <armansyah.skom@gmail.com> Apr 12 04:09PM +0700 ^
Saatnya Mencopot Kedok Hipokrit Eropa
http://indonesian.irib.ir/index.php?option=com_content&view=article&id=32223:saatnya-mencopot-kedok-hipokrit-eropa&catid=15:lintas-warta&Itemid=58
Manuver Polandia dalam menyikapi krisis di Libya tampaknya layak menjadi
sorotan. Meski terbilang sebagai negara anggota NATO, namun negeri bekas
Blok Timur itu menolak mengirim tentaranya untuk bergabung dalam misi
intervensi militer NATO ke Libya. Tidak hanya itu saja, Perdana Menteri
Polandia Donald Tusk bahkan mengecam politik standar ganda yang dipraktekkan
Barat dalam menghadapi sang diktator Libya, Muammar Gaddafi. Dalam wawancara
dengan harian Gazeta Wyborcza, koran terbesar kedua di Polandia, Donald Tusk
mengungkapkan bahwa alasan penolakan negaranya untuk bergabung ke dalam misi
NATO di Libya lantaran dilatarbelakangi oleh ketidaksetujuan Warsawa atas
sikap mendua Eropa dan kontradiksi yang mereka tunjukkan dalam isu hak asasi
manusia.
Tusk menilai, jika Barat ingin benar-benar jujur semestinya mereka sadar
bahwa masalah kediktatoran Gaddafi bukan isu baru yang hanya muncul dalam
beberapa bulan belakangan. Jamak diketahui, sebelum munculnya krisis politik
di Libya, negara-negara Eropa telah menjual persenjataan senilai miliaran
dolar dan menjalin kontrak kerjasama besar-besaran dengan rezim Gaddafi di
sektor energi. Tak ayal, hubungan intim Eropa dan Gaddafi itu turut berperan
besar dalam melanggengkan kekuasaan diktator Libya tersebut.
Lebih lanjut PM Polandia itu mengungkapkan bahwa Eropa hanya sudi turun
tangan untuk membela rakyat suatu negara hanya karena daya tarik minyak.
Karena itu, Tusk menganggap dalih yang diusung Barat dalam intervensi
militernya ke Libya sekedar omong kosong belaka.
Tentu saja apa yang diungkap PM Polandia tersebut bukan mengada-ngada. Jika
kita tengok kembali pendekatan yang diterapkan Barat dalam menyikapi krisis
Timur Tengah dan Afrika Utara, tampak jelas kebijakan standar ganda yang
mereka peragakan. Di satu sisi, Barat begitu ambisius melancarkan serangan
militer ke Libya dengan dalih untuk menumbangkan rezim Gaddafi. Namun di
sisi lain, mereka diam seribu bahasa dalam menyikapi revolusi di Bahrain dan
Yaman yang juga sama-sama menentang kediktatoran sebuah rezim
anti-demokrasi.
Karena itu, PM Donald Tusk pun lantang mengkritik sikap Eropa yang terlampau
hipokrit. Menurutnya, penentangan terhadap kezaliman suatu rezim diktator
merupakan cita-cita universal dan sudah selayaknya Eropa memperjuangkan
cita-cita tersebut tanpa pamrih dan bukan hanya karena godaan minyak.
Sejak dimulainya agresi militer pasukan multinasional ke Libya, hingga kini
tercatat lebih dari 1500 serangan udara telah dilancarkan. Meski demikian,
intervensi militer yang dikomandoi NATO tersebut tak juga mampu menumbangkan
kekuasaan Gaddafi. Sebaliknya, serangan tersebut justru banyak memakan
korban di pihak sipil. Belakangan, Uni Eropa juga telah menyatakan
kesiapannya kepada PBB untuk mengirimkan misi kemanusiaan ke Libya. Namun
begitu, seperti yang disinggung PM Polandia, misi Uni Eropa kali ini patut
dicurigai. (IRIB/LV/NA)
--
Salamun 'ala manittaba al Huda
ARMANSYAH
- Armansyah <armansyah.skom@gmail.com> Apr 12 04:07PM +0700 ^
Keluarkan Statemen Anti-Iran, OKI Minta Maaf
Sumber :
http://indonesian.irib.ir/index.php?option=com_content&view=article&id=32280:keluarkan-statemen-anti-iran-oki-minta-maaf-&catid=17:berita3&Itemid=18
Sekjen Organisasi Konferensi Islam (OKI) meminta maaf atas pernyataan
anti-Iran yang dipublikasikan di website organisasi itu.
Ekmeleddin Ihsanoglu dalam percakapan telepon dengan Menteri Luar Negeri
Iran Ali Akbar Salehi hari Senin (11/4) meminta maaf atas statemennya yang
menyudutkan Tehran.
Ihsanoglu menjelaskan bahwa pernyataannya dipublikasikan di situs OKI,
ketika ia berada di kota Jeddah Saudi. Ia menyatakan penyesalan atas
kesalahannya dan meminta maaf kepada pemerintah dan bangsa Iran.
Sekjen OKI mengintruksikan segera menghapus statemen tendensius anti-Iran
dari situs resmi organisasi Islam ini. Laporan miring mengenai Republik
Islam itu langsung dihapus dari website OKI.
Ihsanoglu tiba di Washington pada hari Minggu untuk menghadiri Forum Dunia
Islam-AS kedelapan. Dia akan memberikan kuliah pembukaan forum pada 12
April, membahas isu-isu yang menyangkut hubungan AS dengan dunia
Muslim.(IRIB/PH/AR)
--
Salamun 'ala manittaba al Huda
ARMANSYAH
- Afandi Tatang <tatang.afandi@gmail.com> Apr 11 03:37PM +0700 ^
Pemahaman tentang manhaj salaf mengatakan "bahwa dakwah salafiyah ini
didirikan oleh Allah Ta'ala", ini sangat merusak aqidah tauhid, perkataan
itu lahir dari pola fikir syirik, karena menyamakan Allah SWT dengan
makhluknya.Bagaimana memahami Islam yang benar adalah dengan memahami dan
meyakini serta menjadikan bahwa Sunnah Rosul adalah tafsir implementatif
dari wahyu (Al-Quran), insya Alloh seorang muslim tidak akan sesat menjalani
hidupnya.
- rian muharam <muharamcintaislam@gmail.com> Apr 12 03:11PM +0700 ^
pada lucu kalian,, meributkan hal2 tentang istilah dan
definisi,,apalagi sampe nyari definisi "metode" dalam kamus bahasa
indonesia.....hehehe
cobalah berfikir positif terhadap sesama muslim,,ini adalah tingkat
ukhuwah yg terendah....
sy yakin yg bikin post ini tdk bermaksud seperti yg kalian pikirkan,,,
klo ternyata penulis post pertaman memang berfikir ky kritikan kalian,
tentu sy jg tdk setuju.hehehe
- priyo djatmiko <priyodjatmiko@gmail.com> Apr 12 03:40PM +0700 ^
Setuju mas, asalkan si penulis juga membuat standar yg sama dengan muslim
lainnya. Jangan sampai dirinya minta ketergelinciran ucapan/tulisannya minta
ditafsirkan orang dengan tafsiran yg khusnudzhan tapi dirinya menafsirkan
ucapan orang sepotong-potong lalu ditafsirkan kepada tafsiran yg paling
keji. Saya tdk menuduh, hanya saja jangan sampai. Introspeksi sama-sama.
2011/4/12 rian muharam <muharamcintaislam@gmail.com>
Topik: "?"
- Djojo <djojosetiko@gmail.com> Apr 12 02:34PM +0700 ^
*?* <http://akmal.multiply.com/journal/item/826/>
assalaamu'alaikum wr. wb.
Tidak mudah untuk memberikan ulasan terhadap film terbaru yang disutradarai
oleh Hanung Bramantyo yang diberi judul "?" ini. Gaya berceritanya sendiri
cenderung melebar, tidak terfokus pada salah satu tokoh, melainkan pada
suatu pemikiran yang dijelaskan secara deskriptif.
Film "?" adalah proyek ambisius Hanung yang sudah mengundang sikap skeptis
dari kalangan cendekiawan Muslim bahkan sebelum film ini dirilis. Pasalnya,
Hanung memiliki track record yang semakin lama semakin cenderung pada
pemikiran-pemikiran liberal. Kontroversi Hanung ini pertama kali mencuat
ketika menyutradarai film "Perempuan Berkalung Sorban" yang mendapat kritik
keras dari Taufik Ismail dan kalangan pesantren karena ditengarai telah
memberikan citra yang salah terhadap pesantren dan terhadap syariat Islam
itu sendiri. Film "Sang Pencerah" yang muncul kemudian, meskipun sempat
disambut hangat oleh mereka yang menanti-nanti kehadiran film tentang KH.
Ahmad Dahlan itu, juga tidak sepi dari kritik karena lagi-lagi kental dengan
pemikiran pluralis, gagal menunjukkan warisan pemikiran KH. Ahmad Dahlan
yang sebenarnya, ditambah lagi isu-isu tak sedap 'di balik layar' yang
menimpa para pemerannya.
Barangkali cara terbaik untuk memulai ulasan tentang film ini adalah dengan
menguraikan satu persatu tokoh dan konflik yang dihadapinya dalam cerita.
Dengan cara demikian, kita dapat menemukan benang merah pemikiran yang
menjadi fokus dalam film ini, yang memang tidak mudah untuk dirumuskan.
Tentu saja, munculnya spoiler tidak dapat dihindari, dan memang tulisan ini
tidak berusaha menutup-nutupinya.
Karakter-karakter dalam Film
Surya adalah seorang lelaki Muslim yang punya pekerjaan sebagai aktor, namun
tidak bisa dibilang sebagai karir. Sudah sepuluh tahun lamanya ia
menggeluti dunia akting, namun peran yang didapatnya hanyalah peran-peran
kecil antagonis atau figuran. Karena terjepit masalah ekonomi, Surya diusir
dari kosannya dan pindah menginap di Masjid.
Rika adalah seorang perempuan Kristiani; seorang single parent yang
membesarkan anak semata wayangnya, Abi. Tadinya, Rika adalah seorang
Muslimah, dan mantan suaminya pun seorang Muslim. Setelah bercerai, Rika
mencari nafkah dengan mengelola sebuah toko buku kecil. Meski Rika sudah
memutuskan untuk murtad dari agama Islam, namun ia tetap membiarkan Abi
tetap menjadi Muslim, bahkan mendukungnya untuk tetap rajin belajar mengaji
di Masjid.
Kehidupan Surya yang luntang-lantung mulai menemukan titik terang ketika
Rika menawarinya sebuah pekerjaan yang bayarannya cukup bagus. Hanya saja,
pekerjaan yang dimaksud adalah memerankan tokoh Yesus dalam sebuah
pementasan drama di Gereja dalam rangkaian acara perayaan Paskah.
Kebetulan, wajah Surya yang brewokan memang pas untuk memerankan tokoh Yesus
yang seringkali digambarkan demikian. Pada awalnya, Surya merasa kurang
sreg menerima pekerjaan itu. Namun ketika ia berkonsultasi dengan seorang
ustadz yang biasa menjadi imam di Masjid tempatnya menginap, sang ustadz
justru mengembalikan pertanyaan itu kepadanya. "Tanyalah pada dirimu
sendiri", demikian dalil sang ustadz. Pada akhirnya, Surya menerima peran
tersebut, bahkan kemudian ia diminta lagi untuk memerankan Yesus pada
perayaan Natal.
Konflik dalam hidup Rika yang paling utama adalah seputar keyakinannya
sendiri, hubungannya dengan Abi dan dengan kedua orang tuanya. Rika nampak
seperti orang yang tidak secara total mengimani agama barunya. Ketika
diminta menuliskan arti Tuhan bagi dirinya, Rika justru menuliskan
beberapa asmaul
husna yang masih diingatnya, seperti Ar-Rahmaan, Ar-Rahiim, Al-Muhaimin, dan
sebagainya. Di sisi lain, tidak pernah dijelaskan mengapa Rika sampai
meninggalkan Islam. Sebuah adegan flashback memperlihatkan bagaimana
suaminya dulu menolak untuk meninggalkan pacarnya dan tetap berniat untuk
berpoligami. Masalah ini lazim dijadikan alasan untuk bercerai, namun
skenario tidak secara tegas menjelaskan apakah masalah yang sama juga
dijadikan alasan di balik murtadnya Rika. Di samping pergulatan batinnya
sendiri, Rika pun masih harus meyakinkan Abi bahwa dirinya tidak berubah
meskipun sudah berpindah agama, dan yang lebih pelik lagi adalah meyakinkan
hal yang sama kepada kedua orang tuanya. Sebuah statement Rika yang perlu
dicatat di sini adalah (kurang lebihnya), "Aku murtad bukan berarti
mengkhianati Tuhan!" Kata-kata ini diucapkannya ketika Rika marah mendengar
Surya yang mengatakan bahwa bisa jadi Abi marah padanya karena menganggapnya
telah mengkhianati dua hal yang sangat sakral: pernikahan dan agama.
Tokoh lain yang juga menjadi fokus cerita dalam film adalah Menuk, seorang
perempuan salehah (berjilbab) yang sehari-harinya bekerja sebagai pelayan di
restoran masakan Cina. Meski bekerja di restoran yang menjual masakan
daging babi, Menuk digambarkan selalu mampu menjalankan kewajiban-kewajiban
agamanya dengan baik. Ini tidak lepas dari peran Engkoh, sang pemilik
restoran, dan istrinya, yang digambarkan sebagai karakter-karakter yang
sangat toleran. Saking tolerannya, Engkoh sering menyuruh pegawainya
beristirahat agar bisa shalat tepat waktu. Karena alasan toleran pula,
restoran itu menyediakan juga makanan halal, bahkan memisahkan peralatan
masak dan peralatan makan yang digunakan untuk masakan daging babi agar
tidak dipakai oleh mereka yang ingin makan makanan halal.
Di restoran, ada tokoh lain yang seringkali menyusahkan hati Menuk, yaitu
Hendra, anak sang pemilik restoran sendiri. Awalnya, Hendra nampak tidak
tertarik untuk mewarisi bisnis restoran ayahnya, namun belakangan sikapnya
berubah. Ternyata, antara Hendra dan Menuk sendiri ada hubungan khusus di
masa lalu, karena keduanya sempat berpacaran. Hal itulah yang membuat
Hendra selalu bersikap tidak suka pada Menuk dan suaminya. Secara formal,
Hendra memeluk agama orang tuanya, yaitu Konghucu, namun ia sendiri jauh
dari taat.
Suami Menuk, yaitu Soleh, barangkali adalah tokoh yang paling antagonis,
namun juga yang paling 'saleh'. Barangkali inilah ironi yang hendak
ditunjukkan oleh Hanung. Soleh adalah karakter yang rajin datang ke Masjid
dan tak pernah absen shalat lima waktu berjamaah, dalam kondisi apa pun.
Akan tetapi Soleh malah lebih parah daripada Surya, karena Surya masih
memiliki penghasilan, meski tidak teratur, sedangkan Soleh sudah lama
menganggur dan tak bisa memberi nafkah untuk istri, adik dan keluarganya.
Masalah ekonomi membuat Soleh menjadi pribadi yang sering marah-marah.
Solusi atas permasalahannya baru ditemukan ketika ia mendapat tawaran kerja
sebagai anggota Banser NU.
Dalam acara pementasan drama Paskah di Gereja, semua tokoh ini bertemu di
satu tempat. Rika duduk di barisan jemaat, Surya sibuk dengan perannya
sebagai Yesus, Menuk mengurus katering para pemain drama, Hendra ikut
mengawasi para pegawai restorannya, dan Soleh bersama rekan-rekannya di
Banser NU mengamankan Gereja bersama Kepolisian. Pada saat itu terjadi
insiden perkelahian antara Hendra dan Soleh setelah keduanya saling sindir.
Kedua belah pihak mengalami luka-luka ringan. Ketika sedang diobati ibunya,
Hendra mencela Menuk karena telah memilih Soleh daripada dirinya, hanya
karena taat pada agama. Sang ibu kemudian justru balik memarahi dirinya
dengan kata-kata yang kurang lebihnya, "Paling tidak Menuk dan Soleh sudah
membuat pilihan. Lha kamu? Apa kamu sudah membuat pilihan dalam hidupmu?"
Konflik terbesar dalam hidup Hendra adalah ketika ia memutuskan untuk secara
total mengurus restoran milik ayahnya, karena kebetulan sang ayah sudah
sering terbaring sakit. Dengan tangan besi, Hendra merombak semua kebijakan
ayahnya. Di bulan Ramadhan, Hendra menolak pemakaian tirai, agar
restorannya bisa laku seperti di bulan-bulan lainnya. Berlawanan dengan
kebiasaan yang memberikan libur hingga lima hari setelah Lebaran, Hendra
mewajibkan semua pegawai untuk membuka toko pada hari kedua Lebaran.
Kekeraskepalaan Hendra ini kemudian diketahui oleh ayahnya yang langsung
memarahi putranya itu. Pada saat yang sama, warga datang beramai-ramai
melakukan penyerangan ke restoran yang sudah terlanjur dianggap tidak
toleran tersebut. Soleh ikut bergabung dalam penyerangan itu, bahkan tanpa
sengaja ia memukul Engkoh pemilik restoran dengan sebatang kayu. Kejadian
ini memperparah kondisi Engkoh hingga akhirnya ia menghembuskan napas
terakhirnya.
Pengalaman terakhir tersebut membuat Hendra mengubah pendiriannya. Ia
membangun kembali restorannya yang rusak berat karena diserang massa, dan
Menuk membantu dengan mengajak pegawai-pegawai lama untuk kembali bekerja.
Hendra mengikuti ajaran ayahnya dan tidak lagi memerintah dengan tangan
besi. Ia juga berusaha memperbaiki hubungan dengan Menuk dan Soleh. Pada
saat yang bersamaan, hubungan Menuk dengan Soleh semakin renggang karena
Menuk masih belum bisa memaafkan Soleh yang bergabung dalam aksi penyerangan
tempo hari.
Di akhir cerita, semuanya berakhir 'bahagia', meskipun harus didahului oleh
sebuah tragedi. Pada malam Natal, Surya kembali memerankan Yesus dalam
drama, dan Rika kembali duduk di barisan jemaat. Katering kembali diurus
oleh restoran Hendra dan Menuk pun larut dalam kesibukannya. Soleh kembali
mendapat tugas untuk menjaga Gereja. Kali ini, Soleh menemukan bom yang
ditaruh di barisan paling belakang jemaat. Penemuannya ini menimbulkan
konflik batin; apakah ia hendak lari saja, atau menjadikan dirinya
pahlawan? Hubungannya dengan Menuk belum lagi pulih, padahal Soleh hanya
ingin menjadi laki-laki yang dibanggakan oleh istri dan keluarganya.
Akhirnya Soleh membuat keputusan. Ia berlari keluar sambil memeluk bom yang
ditemukannya, dan akhirnya ia pun meledak bersama bom tersebut di lapangan
parkir. Agaknya Hanung gagal menjelaskan mengapa Soleh harus memeluk bom
itu terus dan tidak melemparkannya saja agar tidak ikut meledak, padahal
masih ada waktu.
Setelah itu, keadaan berkembang 'baik' untuk semuanya. Surya menjadi aktor
yang cukup diakui kemampuannya dan mendapat kesempatan main di sinetron dan
dikenal orang, Rika menjalani hidup bahagia dengan anaknya dan (untuk alasan
yang tidak diketahui jelas) berhasil merebut kembali hati kedua orang
tuanya, Hendra memutuskan untuk memeluk agama Islam (yang lagi-lagi gagal
dijelaskan latar belakangnya dengan baik dalam skenarionya) dan membuka
restoran masakan cina Muslim, dan daerah Pasar Baru yang menjadi tempat
kediaman seluruh tokoh itu diganti namanya dengan Pasar Soleh, untuk
mengenang jasa-jasa Soleh. Tentu saja, Menuk pun berbahagia dengan kenangan
terakhir dari Soleh yang sangat heroik itu.
Gambaran Umat Muslim
Yang terasa amat mencolok dalam film "?" adalah penggambaran yang sangat
negatif yang diberikan kepada umat Muslim. Mulai dari adegan pertama yang
memperlihatkan seorang pendeta yang menyalami jemaat yang berdatangan ke
Gerejanya kemudian ditusuk oleh seseorang yang tak dikenal hingga berbagai
aksi kekerasan lainnya. Paling tidak ada dua kali aksi kekerasan yang
dilakukan oleh umat Muslim. Pertama, ketika Hendra diserang di awal film
oleh beberapa orang yang bersarung, berbaju koko dan berpeci. Rombongan
penyerang ini mengatai Hendra dengan sebutan "Cino", sehingga Hendra pun
terpancing untuk balik memaki. Mereka dilerai oleh sang ustadz (yang
kemudian merekomendasikan Surya untuk 'bertanya pada dirinya sendiri'), dan
kemudian tak mau ikut shalat berjamaah yang diimami olehnya. Peristiwa
kedua adalah penyerangan ke restoran tempat Menuk bekerja di bagian akhir
film. Dalam penyerangan itu, lagi-lagi penyerangnya banyak yang memakai
sarung, baju koko, peci, lengkap dengan teriakan takbirnya yang mengingatkan
kita pada adegan serupa yang diperlihatkan dalam film "Sang Pencerah".
Dalam film "?", umat Muslim digambarkan begitu kekanak-kanakan, reaktif dan
mudah tersulut emosinya, bahkan juga seringkali menebar provokasi duluan.
Penyerangan terhadap Hendra di awal film dan perkelahiannya dengan Soleh
diawali dengan penghinaan yang dilakukan menyangkut darah Tionghoa-nya.
Demikian juga penyerangan di bagian akhir cerita yang menunjukkan betapa
umat Muslim mudah marah hanya karena ada restoran yang buka dan 'tidak
menghormati' Lebaran yang baru berlalu sehari.
Selain itu, penokohan yang diberikan juga memperparah stereotipe yang
muncul. Mulai dari Surya yang hidup luntang-lantung tanpa tujuan yang
jelas, Soleh yang rajin beribadah, bahkan tidak pernah melepas topi
santrinya (kecuali ketika sedang mengenakan baret Banser NU), namun memiliki
temperamen yang sangat buruk, mantan ibu kos Surya yang usil dan sombong;
nyaris tak ada karakter Muslim yang punya sifat baik. Bahkan tokoh seperti
Menuk dan sang ustadz pun layak untuk dikritisi, sebagaimana yang akan
dijelaskan di bawah ini.
Sebaliknya, umat lain digambarkan begitu tertib, rukun dan mudah diajak
berpikir jernih. Engkoh dan istrinya adalah contoh majikan yang sangat baik
yang sangat menghormati agama yang dipeluk oleh para pegawainya. Demikian
juga jemaat Gereja yang menerima Surya dengan baik, meskipun ia adalah
seorang Muslim. Hanya ada satu protes dari seorang anggota jemaat yang
diperankan oleh Glenn Fredly, namun tuntutan pembatalan pentas drama Paskah
dapat diselesaikan dengan sebuah petuah sakti dari sang Pendeta, "Kamu
pernah melihat kehancuran iman karena sebuah pementasan drama?" Maka semua
pun bisa menerima kehadiran Surya yang memerankan Yesus, meskipun ia seorang
Muslim.
Meskipun film tidak senantiasa sejalan dengan kenyataan yang berlaku umum,
namun ia dapat menjadi media yang sangat baik untuk menanamkan stereotipe
pada publik. Para ahli sudah banyak yang secara jujur mengakui bahwa
Hollywood telah berperan aktif dalam menebar kebencian masyarakat Barat
terhadap Islam dan Arab secara umum dengan penggambaran-penggambaran
antagonis dan tidak intelek dalam film-filmnya. Akibat stereotipe yang
diberikan semacam itu, masyarakat Barat umumnya mengidentikkan Islam dengan
penindasan terhadap perempuan, kekerasan, ketidaktertiban, kebodohan,
kemiskinan dan seterusnya.
Pluralisme dalam Cerita
Walaupun Hanung sendiri tidak menyebut filmnya ini sebagai media untuk
mengasong nilai-nilai pluralisme, namun hal tersebut nampak jelas dalam
cerita, bahkan hampir semua karakter dalam film ini mengusung pemikiran
pluralis. Contoh yang paling jelas dapat terlihat pada sikap Rika yang
menganggap kemurtadannya itu bukan suatu sikap pengkhianatan terhadap
Tuhan. Memang dalam pemikiran pluralis, semua agama dianggap sebagai
jalan-jalan kebenaran yang sama validnya, meski dengan berbagai varian
pemikiran. Oleh karena itu, memeluk agama Islam atau Kristen dianggap sama
saja. Meski demikian, agaknya promosi pluralisme dalam film ini juga tidak
lepas dari blunder. Kalangan pluralis kerap kali ditantang untuk pindah
agama karena mereka mengatakan bahwa semua agama itu sama-sama benar. Akan
tetapi, mereka biasanya berkelit dengan mengatakan, "Kalau semua agama itu
sama, kenapa harus pindah agama?" Rika adalah bukti kesimpangsiuran paham
pluralisme, karena ia menganggap semua agama itu sama, namun akhirnya ia
murtad juga.
Surya dan Menuk menunjukkan sikap yang ambigu karena tekanan ekonomi,
meskipun hal itu tidak nampak secara eksplisit dalam kasus Menuk. Surya
menerima peran Yesus karena memang sudah kehabisan uang dan kemudian
mencari-cari pembenaran dalam dirinya sendiri, karena semua orang yang
dimintai pendapat tidak ada yang mencegahnya. Adapun Menuk sejak awal sudah
mengundang pertanyaan: apa iya Menuk tidak bisa menemukan pekerjaan lain
selain di restoran yang menjual makanan haram? Dengan demikian, penonton
pun bisa menyimpulkan bahwa Menuk – yang memang bukan termasuk orang
- aendangzr@yahoo.co.id Apr 11 11:38PM ^
Yg satu ketua MUI KH. Cholil ridwan, yg satu lg bpk Adian husaini orang yg getol mengkritik kaum sepilis, dua duanya orang yg capable,mereka sudah menyatakan kekecewaanya, untuk apa lagi saya nonton hanya untuk mengkritik. Sy denger saja katta mereka,saat ini saya msh percaya,walaupun hanya kenal dari tulisan2nya.
Salam
Sent from BlackBerry® on 3
-----Original Message-----
From: whe.en9999@gmail.com
Sender: milis_iqra@googlegroups.com
Date: Mon, 11 Apr 2011 15:55:36
To: <milis_iqra@googlegroups.com>
Reply-To: milis_iqra@googlegroups.com
Subject: Re: [Milis_Iqra] Film '?' Hanung Layak Diberi Judul 'Sang Murtadin'
(Mas Nandang)
Mudah 2an tidak ada yg bertanya sudah nonton filmnya atau belum,kok berani mengkritik?
(Whe-en)
Mas nandang,
Dibawah saya copikan lagi BUKTI bahwa yang berpendapat sudah menonton
1. Kh cholil ridwan menonton filmnya :
Bukan hanya Ketua MUI KH. Cholil Ridwan yang menyatakan kecewa setelah menonton film "?"
2. Adian Husaini juga sudah menonton baru berpendapat
"Setelah saya melihat triller film ini yang lebih dulu disebarkan di You Tube, hingga menonton langsung filmnya malam ini, ...
Silahkan menilai sendiri, yang mengkritik sudah menonton, kecuali mas Nandang mungkin tentunya, yang ingin ikut2an mengkritik tapi tidak tahu filmnya seperti apa sehingga membuat pernnyataan yang menyindir saya, diikuti mr ADP, diikuti salah seorang yang juga ikut2an menyerang saya sebagai pribadi seperti biasa.
--
Adian Husaini: Lebay, Stereotype Jahat Film Hanung
Jakarta (voa-islam) – Bukan hanya Ketua MUI KH. Cholil Ridwan yang menyatakan kecewa setelah menonton film "?" (tanda tanya) yang disutradarai Hanung Bramantyo. Pemerhati Paham Sepilis (Sekularisme, Pluralisme dan Liberalisme) Adian Husaini juga menyatakan kekecewaannya.
"Setelah saya melihat triller film ini yang lebih dulu disebarkan di You Tube, hingga menonton langsung filmnya malam ini, jelas sekali, film ini sangat merusak, berlebihan, dan melampaui batas. Hanung ingin menggambarkan kerukunan, tapi justru memberi stereotype yang buruk tentang Islam."
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
-----Original Message-----
From: aendangzr@yahoo.co.id
Sender: milis_iqra@googlegroups.com
Date: Mon, 11 Apr 2011 02:50:15
To: <milis_iqra@googlegroups.com>
Reply-To: milis_iqra@googlegroups.com
Subject: Re: [Milis_Iqra] Film '?' Hanung Layak Diberi Judul 'Sang Murtadin'
Siap siap saja kita umat muslim menerima pernghinaan yg lebih lagi dari sekedar film ini dengan dalih kebebasan berkarya baik lewat film maupun lewat media lainya. Karena semakin lama kualitas pelecehanya akan semakin meningkat dan semakin berani.
Mudah 2an tidak ada yg bertanya sudah nonton filmnya atau belum,kok berani mengkritik?
Salam
Sent from BlackBerry® on 3
-----Original Message-----
From: Hadi Muttaqien <hadimttq@gmail.com>
Sender: milis_iqra@googlegroups.com
Date: Mon, 11 Apr 2011 07:52:04
To: <milis_iqra@googlegroups.com>
Reply-To: milis_iqra@googlegroups.com
Subject: Re: [Milis_Iqra] Film '?' Hanung Layak Diberi Judul 'Sang Murtadin'
Menurut saya judul film "Murtadin" sangat tepat, dan Hanung itu kelompok
Islam minder, memang harus kita sadarakan untuk jangan selalu memojokkan
Ummat Islam, dan memberi pengertian adegan atau kata2 apa yang bisa
"menyakitkan" Ummat Islam. Dan Ummat Islam juga harus membuat film
tandingannya.
Menurut saya film2 Hanung sangat membahayakan Ummat Islam di daerah
minoritas, karena mereka bisa membuat alasan Ummat Islamlah yang
membunuh/menusuk non Muslim duluan. Atau memang demikian tujuan Hanung?
2011/4/11 whe - en <whe.en9999@gmail.com>
> Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
> Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
- whe - en <whe.en9999@gmail.com> Apr 12 07:13AM +0700 ^
Yang jadi masalah,
anda percaya beliau berdua, atau anda ingin ikut mengkritik lebih pedas??
Ini dua hal yang berbeda.
Kalau saya, memang percaya mereka berdua, karena beliau berdua sudah
menonton, makanya bisa mengkritik.
Lha anda mas Nandang, ingin mengkritik tapi tidak tahu alur ceritanya.
bisa salah seperti Mr ADP waktu film 2012, yang dikritik ga ada di filmnya.
Ini maksud saya.
Mohon fokus pada masalah.
Karena sekarang beberapa orang hanya ikut langsung menilai seseorang itu
baik atau sesuatu itu jelek tanpa tahu dengan pasti.
Contohnya Mr. H di milis ini, langsung samber saja perkataan Mr ADP soal
saya dikira kabur ke kanan kabur ke kiri dsb,
padahal saya sudah menjawab emailnya tanggal 27 Maret 2011
apa ga malu kalo salah samber begini? heheheheh
Seperti pernyataan anda juga mas Nandang, pengin ikut2an mengkritik tapi
tidak mau ditanya sudah melihat belum filmnya. trus ga mau mencantumkan
referensinya darimana.
Padahal saya sudah advise,
sertakan saja sumbernya, menurut KH Cholil Ridwan atau menurut Bpk. Adian
Husaini, dsb.... alur ceritanya sebagai berikut, jika alur ceritanya
demikian, maka pendapat saya dalah.....
bukan menurut saya, film ini begini begitu
bagaimana bisa menurut anda, lha wong belum tahu ceritanya.
:-)
regards
whe~en
2011/4/12 <aendangzr@yahoo.co.id>
--
~~~~~
Whe~en
http://wheen.blogsome.com/
"Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan
lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku." (QS
20 : 25-28)
"Ya Allah jadikan Aku hamba yang selalu bersyukur dan penyabar"
- Dani Permana <adanipermana@gmail.com> Apr 12 07:29AM +0700 ^
Katanya ga boleh membuka kesalahan2 orang mu'min. M Wn ilmunya dikemanain?
ANEH
Thanks,
Dani Permana
Sent from my Windows Mobile® phone.
-----Original Message-----
From: whe - en <whe.en9999@gmail.com>
Sent: Tuesday, April 12, 2011 7:13 AM
To: milis_iqra@googlegroups.com
Subject: Re: [Milis_Iqra] Film '?' Hanung Layak Diberi Judul 'Sang Murtadin'
Yang jadi masalah,
anda percaya beliau berdua, atau anda ingin ikut mengkritik lebih pedas??
Ini dua hal yang berbeda.
Kalau saya, memang percaya mereka berdua, karena beliau berdua sudah menonton, makanya bisa mengkritik.
Lha anda mas Nandang, ingin mengkritik tapi tidak tahu alur ceritanya.
bisa salah seperti Mr ADP waktu film 2012, yang dikritik ga ada di filmnya.
Ini maksud saya.
Mohon fokus pada masalah.
Karena sekarang beberapa orang hanya ikut langsung menilai seseorang itu baik atau sesuatu itu jelek tanpa tahu dengan pasti.
Contohnya Mr. H di milis ini, langsung samber saja perkataan Mr ADP soal saya dikira kabur ke kanan kabur ke kiri dsb,
padahal saya sudah menjawab emailnya tanggal 27 Maret 2011
apa ga malu kalo salah samber begini? heheheheh
Seperti pernyataan anda juga mas Nandang, pengin ikut2an mengkritik tapi tidak mau ditanya sudah melihat belum filmnya. trus ga mau mencantumkan referensinya darimana.
Padahal saya sudah advise,
sertakan saja sumbernya, menurut KH Cholil Ridwan atau menurut Bpk. Adian Husaini, dsb.... alur ceritanya sebagai berikut, jika alur ceritanya demikian, maka pendapat saya dalah.....
bukan menurut saya, film ini begini begitu
bagaimana bisa menurut anda, lha wong belum tahu ceritanya.
:-)
regards
whe~en
2011/4/12 <aendangzr@yahoo.co.id>
Yg satu ketua MUI KH. Cholil ridwan, yg satu lg bpk Adian husaini orang yg getol mengkritik kaum sepilis, dua duanya orang yg capable,mereka sudah menyatakan kekecewaanya, untuk apa lagi saya nonton hanya untuk mengkritik. Sy denger saja katta mereka,saat ini saya msh percaya,walaupun hanya kenal dari tulisan2nya.
Salam
Sent from BlackBerry® on 3
From: whe.en9999@gmail.com
Sender: milis_iqra@googlegroups.com
Date: Mon, 11 Apr 2011 15:55:36 +0000
To: <milis_iqra@googlegroups.com>
ReplyTo: milis_iqra@googlegroups.com
Subject: Re: [Milis_Iqra] Film '?' Hanung Layak Diberi Judul 'Sang Murtadin'
(Mas Nandang)
Mudah 2an tidak ada yg bertanya sudah nonton filmnya atau belum,kok berani mengkritik?
(Whe-en)
Mas nandang,
Dibawah saya copikan lagi BUKTI bahwa yang berpendapat sudah menonton
1. Kh cholil ridwan menonton filmnya :
Bukan hanya Ketua MUI KH. Cholil Ridwan yang menyatakan kecewa setelah menonton film "?"
2. Adian Husaini juga sudah menonton baru berpendapat
"Setelah saya melihat triller film ini yang lebih dulu disebarkan di You Tube, hingga menonton langsung filmnya malam ini, ...
Silahkan menilai sendiri, yang mengkritik sudah menonton, kecuali mas Nandang mungkin tentunya, yang ingin ikut2an mengkritik tapi tidak tahu filmnya seperti apa sehingga membuat pernnyataan yang menyindir saya, diikuti mr ADP, diikuti salah seorang yang juga ikut2an menyerang saya sebagai pribadi seperti biasa.
--
Adian Husaini: Lebay, Stereotype Jahat Film Hanung
Jakarta (voa-islam) – Bukan hanya Ketua MUI KH. Cholil Ridwan yang menyatakan kecewa setelah menonton film "?" (tanda tanya) yang disutradarai Hanung Bramantyo. Pemerhati Paham Sepilis (Sekularisme, Pluralisme dan Liberalisme) Adian Husaini juga menyatakan kekecewaannya.
"Setelah saya melihat triller film ini yang lebih dulu disebarkan di You Tube, hingga menonton langsung filmnya malam ini, jelas sekali, film ini sangat merusak, berlebihan, dan melampaui batas. Hanung ingin menggambarkan kerukunan, tapi justru memberi stereotype yang buruk tentang Islam."
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
From: aendangzr@yahoo.co.id
Sender: milis_iqra@googlegroups.com
Date: Mon, 11 Apr 2011 02:50:15 +0000
To: <milis_iqra@googlegroups.com>
ReplyTo: milis_iqra@googlegroups.com
Subject: Re: [Milis_Iqra] Film '?' Hanung Layak Diberi Judul 'Sang Murtadin'
Siap siap saja kita umat muslim menerima pernghinaan yg lebih lagi dari sekedar film ini dengan dalih kebebasan berkarya baik lewat film maupun lewat media lainya. Karena semakin lama kualitas pelecehanya akan semakin meningkat dan semakin berani.
Mudah 2an tidak ada yg bertanya sudah nonton filmnya atau belum,kok berani mengkritik?
Salam
Sent from BlackBerry® on 3
From: Hadi Muttaqien <hadimttq@gmail.com>
Sender: milis_iqra@googlegroups.com
Date: Mon, 11 Apr 2011 07:52:04 +0700
To: <milis_iqra@googlegroups.com>
ReplyTo: milis_iqra@googlegroups.com
Subject: Re: [Milis_Iqra] Film '?' Hanung Layak Diberi Judul 'Sang Murtadin'
Menurut saya judul film "Murtadin" sangat tepat, dan Hanung itu kelompok Islam minder, memang harus kita sadarakan untuk jangan selalu memojokkan Ummat Islam, dan memberi pengertian adegan atau kata2 apa yang bisa "menyakitkan" Ummat Islam. Dan Ummat Islam juga harus membuat film tandingannya.
Menurut saya film2 Hanung sangat membahayakan Ummat Islam di daerah minoritas, karena mereka bisa membuat alasan Ummat Islamlah yang membunuh/menusuk non Muslim duluan. Atau memang demikian tujuan Hanung?
2011/4/11 whe - en <whe.en9999@gmail.com>
Jum'at, 08 Apr 2011
Cetak | Kirim
http://www.voa-islam.com/news/indonesiana/2011/04/08/14049/film-hanung-layak-diberi-judul-sang-murtadin/
Film '?' Hanung Layak Diberi Judul 'Sang Murtadin'
Jakarta (voa-islam) - Toleransi ala Hanung seperti jalan yang menghantarkan umat ini pada sebuah pendangkalan aqidah dan jembatan menuju Neraka. Aroma pluralisme dalam film "?" terasa begitu menyengat. Stereotype umat Islam yang buruk, dilukiskan Hanung dengan cara pandang yang lebay, tendensius, dan fatal.
Setelah Film "Perempuan Berkalung Surban" menuai kontroversi, Sutradara Hanung Bramantyo kembali menggarap film terbarunya yang hanya diberi tanda "?" (tanda tanya). Difilm ke-14 nya tersebut, Hanung menggaet beberapa bintang film muda, seperti Reza Rahardian, Revalina S Temat, Agus Kuncoro, Endhita, Rio Dewanto, Hengky Sulaeman, David Chalik, dan Glenn Fredly.
Film "?" merupakan hasil produksi kerjasama antara Mahaka Picture dan Dapur Film ini, dimana Erick Thohir sebagai Produser Eksekutifnya, Titien Wattimena (penulis naskah), Tya Subiakto (penata musik), dan Yadi Sugandi (penata fotografi). Untuk lokasi syuting dipilih di kota Semarang, Jawa Tengah.
"Saya pilih tempat di Semarang, karena di sana ada lima agama, tapi tidak pernah terjadi penusukan terhadap umat beragama yang berbeda. Ini sebuah film yang menceritakan kegelisahan saya dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Saya ingin berstatmen dalam bentuk film," tukas Hanung.
Saat menyaksikan launcing pemutaran film berdurasi 100 menit ini di bioskop Jakarta Teater, voa islam mencatat, ada beberapa adegan yang sangat menyengat dan melukai hati umat Islam. Aroma pluralisme sudah bisa dirakan saat melihat poster film itu dengan kata: "masih pentingkah kita berbeda?". Bahkan Hanung akan memberi doorprize senilai Rp. 100 juta kepada penonton yang memberikan judul untuk film "?" ini.
Melukai Umat Islam
Di awal-awal film itu, penonton sudah disengat dengan hal yang sensitif, seperti adegan penusukan terhadap seorang pendeta bernama Albertus. Tidak jelas apa motif penusukan yang dilakukan oleh seseorang yang berpenampilan preman tersebut. Meski tidak menunjuk hidung secara langsung, namun ada kesan Hanung hendak menggiring sterotype buruk, seolah yang suka melakukan tindakan anakis datang dari kelompok agama tertentu.
Adegan selanjutnya, tanpa alasan yang jelas pula, sekelompok pemuda Islam bersarung dan berpeci tiba-tiba mencerca seorang keturunan Cina dengan panggilan "Cino" (menyebut Cina dengan logat Jawa). Dalam film ini, Hanung banyak menggunakan simbolik-simbolik sensasi murahan yang didramatisir, yang berpangkal dari sebuah kemarahan terpendam.
Dangan dalih toleransi, Hanung juga menciptakan adegan seorang Muslimah berkerudung yang merasa nyaman bekerja di sebuah rumah makan (restoran) yang menyajikan daging babi yang diharamkan oleh Islam. Toleransi ala Hanung ingin mengesankan, bahwa muslimah yang diperankan oleh Revalina S Temat adalah muslimah yang ideal, yang bisa menghargai sebuah perbedaan. Meski tidak sampai memakannya, tidak terlihat kegalauan hati dari seorang Muslimah, seolah daging babi bukan sesuatu yang diharamkan.
Di sela adegan itu, ada seorang Muslimah yang menolak bekerja di sebuah restoran yang sama, dengan alasan prinsip agama yang dipegang. Namun, cara pandang Hanung yang keliru, ingin menunjukkan bahwa Muslimah yang menolak bekerja di restoran Cina karena menyajikan daging babi itu sabagai muslimah yang tidak toleran.
Sang Murtadin
Adegan yang menyesatkan lainnya adalah ketika seorang wanita (diperankan Endhita) yang sebelumnya beragama Islam kemudian berpindah agama alias murtad menjadi seorang pemeluk Nasrani yang taat. Ada sebuah ungkapa yang terlontar dari bibir sang murtadin tadi, bahwa dirinya pindah agama tidak berarti mengkhinati Tuhan. Pesan yang disampaikan dalam film ini adalah manusia berhak menjadi murtad, dan itu adalah hak asasi yang patut dihargai.
Adegan yang lebih menyengat lagi adalah ketika seorang pemuda Muslim (diperankan Agus Kuncoro) bersedia diajak bermain drama di sebuah gereja pada perayaan Paskah, dengan memerankan sebagai Yesus Kristus. Mulanya hatinya galau, tapi setelah berkonsultasi pada seorang ustadz muda (diperankan oleh David Khalik), ditemukan jawaban yang amat sesat menyesatkan.
Katanya, bahwa untuk menjaga keimanan bukan terletak pada fisik, melainkan hati. Maka masuk gereja, bahkan memerankan aktor sebagai Yesus sekalipun bukan sesuatu yang subhat dan diharamkan. Bagi Hanung, hal itu tak perlu dipersoalkan.
Serasa kontras, usai memerankan Yesus, pemuda muslim yang sehari-hari tinggal di masjid itu pun melafadzkan QS. Al Ikhlas. Hanung ingin menggambarkan, memerankan Yesus bukan ancaman yang bisa mendangkalkan akidah keislaman seseorang. Justru ia semakin shaleh. Inilah kampanye pluralisme yang diusung Hanung.
Kok bisa, QS Al Ikhlas yang menegaskan bahwa Dia (Allah Swt) Tuhan yang Maha Esa. Tuhan tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Tapi oleh Hanung, Al Ikhlas ditafsirkan secara serampangan dengan kacamata pluralis, yang membenarkan Yesus sebagai anak Tuhan. Setidaknya Hanung memnghantarkan seorang Muslim menjadi hipokrit bahkan musyrik.
Adegan yang terasa lebay juga dilukiskan Hanung, pada saat restoran Cina mengalami kerugian saat memasuki bulan Ramadhan dimana umat Islam sedang berpuasa. Ada kesan, bahwa pelanggan restoran yang suka makan daging babi itu adalah dari umat Islam. Sehingga ketika umat islam sedang menjalankan ibadah puasa, maka restoran pun menjadi sepi. Bahkan pada saat lebaran, pemilik restoran Cina itu lagi-lagi melarang karyawannya untuk libur atau pulang kampung, dengan alasan restoran merugi, karena terlalu lama libur.
Konyolnya, diciptakan insiden penyerangan terhadap restoran Cina itu oleh sekelompok umat Islam dengan membawa kayu dan terjadi tindakan anarkis yang disertai pemukulan. Hanung lagi-lagi membuat stereotype buruk atas umat Islam yang suka dengan anarkis. Bisa dibayangkan, apa mungkin di hari lebaran umat Islam melakukan penyerangan dan perusakan. Hanung yang mengaku Muslim nampak lebay dan tidak waras, dimana umat Islam digambarkan sebagai makhluk yang bengis dan biadab.
Adegan Banser yang menjaga gereja pun digambarkan sebagai hero. Oleh Hanung, Banser NU adalah sebuah pekerjaan yang disediakan untuk para pengangguran, seperti Soleh (diperankan oleh Reza Rahadian). Dari banyak adegan dalam film tersebut, nampak alur cerita yang tidak sistematis, tergesa-gesa, vulgar, sarkasme, sekedar simbolik untuk mendramatisir kisah yang penuh amarah, dan jauh dari kualitas. Film Hanung tak ubahnya "sampah" yang melukai hati umat Islam.
Hanung sepertinya pura-pura bodoh, ketika ditanya apa itu pluralisme. Bahkan ia mengelak film garapannya itu punya motif untuk mengkampanyekan pluralisme. "Saya tidak mengerti apa itu pluralisme. Nanti, kalau saya bilang, film itu pluralisme, nanti golongan pluralis akan berusaha memanfaatkan. Begitu juga kalau saya bilang ini liberal, nanti mereka akan mengklaimnya juga."
Jadi istilah pluralisme buat Hanung tidak lagi sesederhana istilahnya saja karena di dalamnya sudah ada muatan politis, pergerakan dan keyakinan. Saya berusaha melepas diri dari itu semua. Saya adalah peribadi yang hanya berusaha memotret semua persoalan yang berkelindan di dalam diri saya.
Ketika ditanya, bagaimana anda memahami pluralisme? Hanung mengaku tidak tahu pluralisme itu apa, karena ia sangat hati-hati dengan istilah pluralisme. "Makanya saya kasih judul film itu hanya tanda tanya," ujarnya berdalih.
Bila Hanung mempersilahkan penonton memberi judul film "?" ini, maka pantas, jika film ini diberi judul "Sang Murtadin". Setuju??? ● Desastian
--
~~~~~
Whe~en
http://wheen.blogsome.com/
"Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku." (QS 20 : 25-28)
"Ya Allah jadikan Aku hamba yang selalu bersyukur dan penyabar"
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan
- whe - en <whe.en9999@gmail.com> Apr 12 07:39AM +0700 ^
Mas dani,
bukankah membuka aib untuk tujuan tertentu boleh?
Contohnya suami istri yang lagi bermasalah dan meminta bantuan hakim.
apalagi saya tidak menyebut nama kan?
tetep inisial? hanya contoh kasus
jadi harus bagaimana cara menasehati orang yang selalu membuat aib buat
dirinya yang syar'i kalau tidak menyebut nama juga dilarang?
hal jelek begini kan jangan sampai diikuti yang lain? silahkan advise ke
saya caranya, saya akan sangat berterimakasih jika mas dani mau sharing cara
syar'i.
Bagaimana caranya menasehati seseorang yang dulu minta diingatkan apabila
berbuat salah karena Allah maha pembolak balik hati seseorang sedangkan
email address kita diblok, no telp kita dihapus, messanger kita didelete,
account fb kita didelete, ditelp langsung ditutup tanpa sepatah katapun?
kasih tahu saya caranya mas dani.
btw,
juga silahkan dijawab mas Dani,
kenapa mas dani keberatan dilarang menikah dengan ahli bid'ah dihubungkan
dengan dalil soal teman dari Rasulullah.
Saya tunggu yach
terimakasih banyak
regards
whe~en
2011/4/12 Dani Permana <adanipermana@gmail.com>
--
~~~~~
Whe~en
http://wheen.blogsome.com/
"Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan
lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku." (QS
20 : 25-28)
"Ya Allah jadikan Aku hamba yang selalu bersyukur dan penyabar"
- geotemi adibisma <geotemi@gmail.com> Apr 12 07:37AM +0700 ^
Saya juga belum nonton niy... gara2 rame2 gini jadi mau nonton tp koq jadi
males yaa...
Coz menurut KH Cholil Ridwan dan Bpk. Adian Husain isinya tentang
pluralisme, dan menganggap semua agama ujungnya hanya satu yaitu Tuhan. Lah
nda cucok lah dengan faham Islam yang Tauhid, hanya mengenal satu Tuhan
yaitu Allah SWT. hmmm... kalau sudah begini siapa harus bertanggung jawab?
Risikio yang dihadapi adalah pemikiran penonton, terutama bagi orang awam
yang berfikiran sempit, bisa di telan bulat2 informasi di film tersebut...
Nah, bagi kita yang sadar keburukan film tersebut, apa yang sebaiknya kita
lakukan, terutama mensosialisasikan faham bebas sebebas-bebasnya dalam
menentukan Tuhan setelah kita muslim...
saya rasa saat ini lebih baik mendiskusikan solusi, bagaimana baiknya dan
cara untuk menjelaskan kepada orang lain tentang film tersebut? dan bagi
yang sudah menonton, silakan di share bagian2 yang berpotensi menularkan
faham pluralisme ini ke yang lain?
2011/4/12 whe - en <whe.en9999@gmail.com>
- aendangzr@yahoo.co.id Apr 12 01:00AM ^
Hhehehehe.....seru kl bahas sesuatu ma mba kita ini.....
Wong saya tidak mengkritik isi film ko....saya hanya mengimbau agar umat islam siap siap menerima pelecehan atau penghinaan dari sekedar film ini ......dst....
Saya tdk membicarakan isi film ini....titik beratnya hanya himbauan agar menyiapkan mental.
Makanya saya tutup dgn kalimat "memang sudah nonton film nya atau belum, kok berani mengkritik? Karena saya prediksi saat itu ,akan ada yg salah menduga dgn menganggap saya mengkritik.....hehehehe.... Pis ah....
Salam
Sent from BlackBerry® on 3
-----Original Message-----
From: whe - en <whe.en9999@gmail.com>
Sender: milis_iqra@googlegroups.com
Date: Tue, 12 Apr 2011 07:13:16
To: <milis_iqra@googlegroups.com>
Reply-To: milis_iqra@googlegroups.com
Subject: Re: [Milis_Iqra] Film '?' Hanung Layak Diberi Judul 'Sang Murtadin'
Yang jadi masalah,
anda percaya beliau berdua, atau anda ingin ikut mengkritik lebih pedas??
Ini dua hal yang berbeda.
Kalau saya, memang percaya mereka berdua, karena beliau berdua sudah
menonton, makanya bisa mengkritik.
Lha anda mas Nandang, ingin mengkritik tapi tidak tahu alur ceritanya.
bisa salah seperti Mr ADP waktu film 2012, yang dikritik ga ada di filmnya.
Ini maksud saya.
Mohon fokus pada masalah.
Karena sekarang beberapa orang hanya ikut langsung menilai seseorang itu
baik atau sesuatu itu jelek tanpa tahu dengan pasti.
Contohnya Mr. H di milis ini, langsung samber saja perkataan Mr ADP soal
saya dikira kabur ke kanan kabur ke kiri dsb,
padahal saya sudah menjawab emailnya tanggal 27 Maret 2011
apa ga malu kalo salah samber begini? heheheheh
Seperti pernyataan anda juga mas Nandang, pengin ikut2an mengkritik tapi
tidak mau ditanya sudah melihat belum filmnya. trus ga mau mencantumkan
referensinya darimana.
Padahal saya sudah advise,
sertakan saja sumbernya, menurut KH Cholil Ridwan atau menurut Bpk. Adian
Husaini, dsb.... alur ceritanya sebagai berikut, jika alur ceritanya
demikian, maka pendapat saya dalah.....
bukan menurut saya, film ini begini begitu
bagaimana bisa menurut anda, lha wong belum tahu ceritanya.
:-)
regards
whe~en
2011/4/12 <aendangzr@yahoo.co.id>
> Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
> Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
--
~~~~~
Whe~en
http://wheen.blogsome.com/
"Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan
lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku." (QS
20 : 25-28)
"Ya Allah jadikan Aku hamba yang selalu bersyukur dan penyabar"
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
- whe - en <whe.en9999@gmail.com> Apr 12 08:11AM +0700 ^
(temi)
Coz menurut KH Cholil Ridwan dan Bpk. Adian Husain isinya tentang
pluralisme, ......
(whe~en)
Hebat temi......
hal ini justru yang berat dilakukan oleh orang yang jauh lebih tua dari
Temi..... :-D
Kadang kita selalu ingin dianggap hebat walaupun tidak menguasai apa yang
kita ungkapkan.
malu mengungkapkan sumbernya biar dianggap hebat, tapi ternyata temi tidak
:-D
two thumbs up
Soal pluralisme,
tentunya menurut saya temi,
kita harus membentengi diri sendiri dan keluarga dari paham paham sesat dan
paham pluralisme itu sendiri.
Membiasakan diri kita bertindak dan beribadah sesuai tuntunan Allah dan
Rasulnya
hal ini sangat berat karena orang2 yang lurus, yang mengikuti metode Rasul
(salaf) justru dideskreditkan. dihina, diejek, dsb,
lihat saja di milis ini.
mereka selalu menbenturkan pendapat benar kita dengan ulama a,b dsb.
lebih berat lagi karena yang sesuai tuntunan akan dicap katak dalam
tempurung, kuno, hanya tahu satu dan dua dalil, dsb.
so...........
pilihan ada ditangan temi,
mau lurus tapi terasing
atau mau banyak teman tapi tidak lurus
welcome to the world dimana memegang sunnah seperti memegang bara
api.........
kalau tidak kuat rasanya ingin dilepas.
bagaimana temi?
regards
whe~en
2011/4/12 geotemi adibisma <geotemi@gmail.com>
--
~~~~~
Whe~en
http://wheen.blogsome.com/
"Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan
lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku." (QS
20 : 25-28)
"Ya Allah jadikan Aku hamba yang selalu bersyukur dan penyabar"
- "Heriyadi Heriyadi" <Heriyadi.Heriyadi@id.flextronics.com> Apr 12 09:21AM +0800 ^
Mas dani dan Mbak wheen ini kayak Tom and Jerry aja... :-)
Nggak rame kalo nggak ada anda2 berdua
Peace men
________________________________
From: milis_iqra@googlegroups.com [mailto:milis_iqra@googlegroups.com]
On Behalf Of Dani Permana
Sent: Monday, April 11, 2011 4:01 PM
To: milis_iqra@googlegroups.com
Subject: RE: [Milis_Iqra] Film '?' Hanung Layak Diberi Judul 'Sang
Murtadin'
Biasanya proyek satu bulan jadi 1 tahun... as always.... Abis project
trus ujian....
Tapi kalau ada kritik yang menyinggung perasaaan... dikejar terus....
:-) projectnya dan ujiannya jadi lupa...
From: milis_iqra@googlegroups.com [mailto:milis_iqra@googlegroups.com]
On Behalf Of whe.en9999@gmail.com
Sent: Monday, April 11, 2011 3:47 PM
To: milis_iqra@googlegroups.com
Subject: Re: [Milis_Iqra] Film '?' Hanung Layak Diberi Judul 'Sang
Murtadin'
(Dani)
Bilang saja ga mau jawab apa yang ditanyakan? As always.. kabur....
(Whe-en)
Aduch, emang susah ngadepin anak kecil,
Mas dani, saya sudah info kan di forum moderator saya ada proyek selama
1 bulan?
Makanya email address saya jangan diblok donk, susah kan jadinya
diterangkan ga ngerti2, padahal kang hendy sudah confirm notifikasi
saya.
Lagian, mas dani kan sudah tahu tafsirnya, bisa bahasa arab, bisa cek
langsung di sumber aslinya apa tafsir dari ulama salaf, sukanya
ngerepotin saya yang lagi ada kerjaan :-D
Kalo cukup ngikutin DR Adian Husaini ya sudah, yang penting saya sudah
nawarin 1 buah tiket agar mas dani ga salah lagi ambil referensi.
Dan memang bagusnya disebutkan sumber yang mas dani ambil seperti ini,
biar ga kejadian ngritik kenceng tapi salah kaya film 2012 ya :-)
Regards
Whe-en
Sent from my BlackBerry(r)
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
________________________________
From: "Dani Permana" <adanipermana@gmail.com>
Sender: milis_iqra@googlegroups.com
Date: Mon, 11 Apr 2011 14:43:29 +0700
To: <milis_iqra@googlegroups.com>
ReplyTo: milis_iqra@googlegroups.com
Subject: RE: [Milis_Iqra] Film '?' Hanung Layak Diberi Judul 'Sang
Murtadin'
Sudah saya cukupkan mengikuti pendapat DR Adian Husaini.
Bilang saja ga mau jawab apa yang ditanyakan? As always.. kabur....
From: milis_iqra@googlegroups.com [mailto:milis_iqra@googlegroups.com]
On Behalf Of whe.en9999@gmail.com
Sent: Monday, April 11, 2011 2:17 PM
To: milis_iqra@googlegroups.com
Subject: Re: [Milis_Iqra] Film '?' Hanung Layak Diberi Judul 'Sang
Murtadin'
(Mas Dani)
jadi mentang-mentang kita tidak mengetahui tidak boleh mengikuti
pendapat orang yang mengkritik?
(Whe-en)
Mas dani,
Ya sebaiknya kalau ga tau dengan pasti ga usah ikut2an mas, kecuali
sudah mengumpulkan data referensi yang bisa dipercaya, yang
mengakibatkan kita jadi tahu masalahnya.
Yach pengalaman mas dani soal salah alur film 2012 itu kan bisa jadi
bahan pengalaman?
Salah referensi jadi salah pendapat, padahal kritiknya tajam, tapi
keliru kan malu mas.
Mas dani pasti lebih tahu tafsirnya kalo sudah begini, iya kan?
Regards
Whe-en
Sent from my BlackBerry(r)
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
________________________________
From: "Dani Permana" <adanipermana@gmail.com>
Sender: milis_iqra@googlegroups.com
Date: Mon, 11 Apr 2011 13:30:53 +0700
To: <milis_iqra@googlegroups.com>
ReplyTo: milis_iqra@googlegroups.com
Subject: RE: [Milis_Iqra] Film '?' Hanung Layak Diberi Judul 'Sang
Murtadin'
Oh Iya Focus... M WN membawakan ayat dibawah.... Kan tidak boleh
mengikuti apa yang tidak di ketahui...
Apakah ayat tersebut berkaitan dengan Film, jadi mentang-mentang kita
tidak mengetahui tidak boleh mengikuti pendapat orang yang mengkritik?.
Maka dari itu saya ingin tahu apakah ayat yang M WN sampaikan itu
sepadan dengan apa yang sedang di bahas.?
Gitu saja...
From: milis_iqra@googlegroups.com [mailto:milis_iqra@googlegroups.com]
On Behalf Of whe - en
Sent: Monday, April 11, 2011 12:54 PM
To: milis_iqra@googlegroups.com
Subject: Re: [Milis_Iqra] Film '?' Hanung Layak Diberi Judul 'Sang
Murtadin'
thread ini lagi membahas film "?' mas dani
fokus yach
namun jika mas dani mau menonton agar bisa mengkritik dengan benar
dengan tujuan menyelamatkan umat Islam,
berhubung saya tidak punya koneksi mendapatkan scrip filmnya untuk mas
dani kaji
silahkan hubungi saya atau kirim no rekening ke saya,
insya Allah saya akan mentransfer harga tiket film tersebut agar mas
dani bisa memberi tanggapan dan kritik yang bermanfaat bagi umat
agar mas Dani bisa memberikan kritik yang tepat, tidak seperti pada saat
mengkritik film 2012 yang salah film.
(1 tiket film, buat mas Dani saja)
atau mungkin mas dani bisa mendapatkan scrip film aslinya dari istri mas
dani yang seperti info mas dani bekerja berhubungan dengan artis.
agar mas dani tidak perlu menontonnya tapi bisa mengkritik dengan tepat.
bagaimana?
regards
whe~en
2011/4/11 Dani Permana <adanipermana@gmail.com>
(whe~en)
Mas nandang
Setahu saya Allah berfirman:
"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan
tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati semuanya itu
akan diminta pertanggungjawabannya." (Qs.Al Israa' (17) :36)
[Dani Permana]
Bisa di jelaskan tafsirnya menurut ulama salaf?
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-
=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-
=-=-=-=-
--
~~~~~
Whe~en
http://wheen.blogsome.com/
"Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku,
dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti
perkataanku." (QS 20 : 25-28)
"Ya Allah jadikan Aku hamba yang selalu bersyukur dan penyabar"
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-
=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-
=-=-=-=-
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-
=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-
=-=-=-=-
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-
=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-
=-=-=-=-
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-
=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-
=-=-=-=-
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-
=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-
=-=-=-=-
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-
=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-
=-=-=-=-
Legal Disclaimer:
The information contained in this message may be privileged and confidential. It is intended to be read only by the individual or entity to whom it is addressed or by their designee. If the reader of this message is not the intended recipient, you are on notice that any distribution of this message, in any form, is strictly prohibited. If you have received this message in error, please immediately notify the sender and delete or destroy any copy of this message
- geotemi adibisma <geotemi@gmail.com> Apr 12 08:53AM +0700 ^
Saya belum hebat mba, masih banyak belajar dari temen2 disini...
kalau untuk memilih saya mah ingin
Pilihan yg lurus dan banyak teman dunk :)
bagaimanapun kita butuh sesuatu yang mengingatkan kita untuk selalu lurus
ketika kita mau belok atau malah udah belok :)
Tetep saling menghargai dan di terima semua kalangan...
Aku setuju dengan mba wn, dimulai dari diri sendiri dan keluarga dulu
@ Mas Heri
Sepakat mas, Mba Wn n Mas Dani jadi warna sendiri euy di milis ini... 2-2nya
sama2 keras dan lucu :) ya saya harap siy tetep menjaga tali silaturahim,
walau sering ga sefaham tp tetep saling berbagi dan mengingatkan :) diterima
nda diterima urusan belakangan :) yang penting pendapat tersampaikan ...
hehehe...
2011/4/12 whe - en <whe.en9999@gmail.com>
- aendangzr@yahoo.co.id Apr 12 01:48AM ^
Agar terasa lebih lengkap,nambahin dalil dikit...
"Sesungguhnya islam berawal dgn keasingan dan akan kembali kepada keasingan sebagaimana awal maka bergembiralah bagi orang orang yang asing" Rasulullah ditanya : "Siapa mereka wahai Rasulullah " jawab beliau : "Yaitu yg melakukan perbaikan ketika rusak."
Salam
Sent from BlackBerry® on 3
-----Original Message-----
From: whe - en <whe.en9999@gmail.com>
Sender: milis_iqra@googlegroups.com
Date: Tue, 12 Apr 2011 08:11:50
To: <milis_iqra@googlegroups.com>
Reply-To: milis_iqra@googlegroups.com
Subject: Re: [Milis_Iqra] Film '?' Hanung Layak Diberi Judul 'Sang Murtadin'
(temi)
Coz menurut KH Cholil Ridwan dan Bpk. Adian Husain isinya tentang
pluralisme, ......
(whe~en)
Hebat temi......
hal ini justru yang berat dilakukan oleh orang yang jauh lebih tua dari
Temi..... :-D
Kadang kita selalu ingin dianggap hebat walaupun tidak menguasai apa yang
kita ungkapkan.
malu mengungkapkan sumbernya biar dianggap hebat, tapi ternyata temi tidak
:-D
two thumbs up
Soal pluralisme,
tentunya menurut saya temi,
kita harus membentengi diri sendiri dan keluarga dari paham paham sesat dan
paham pluralisme itu sendiri.
Membiasakan diri kita bertindak dan beribadah sesuai tuntunan Allah dan
Rasulnya
hal ini sangat berat karena orang2 yang lurus, yang mengikuti metode Rasul
(salaf) justru dideskreditkan. dihina, diejek, dsb,
lihat saja di milis ini.
mereka selalu menbenturkan pendapat benar kita dengan ulama a,b dsb.
lebih berat lagi karena yang sesuai tuntunan akan dicap katak dalam
tempurung, kuno, hanya tahu satu dan dua dalil, dsb.
so...........
pilihan ada ditangan temi,
mau lurus tapi terasing
atau mau banyak teman tapi tidak lurus
welcome to the world dimana memegang sunnah seperti memegang bara
api.........
kalau tidak kuat rasanya ingin dilepas.
bagaimana temi?
regards
whe~en
2011/4/12 geotemi adibisma <geotemi@gmail.com>
> Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
> Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
--
~~~~~
Whe~en
http://wheen.blogsome.com/
"Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan
lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku." (QS
20 : 25-28)
"Ya Allah jadikan Aku hamba yang selalu bersyukur dan penyabar"
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
- "Heriyadi Heriyadi" <Heriyadi.Heriyadi@id.flextronics.com> Apr 12 09:32AM +0800 ^
Kok mbak wheen bisa mengasumsikan demikian?
Salah paham dan berburuk sangka lagi
________________________________
From: milis_iqra@googlegroups.com [mailto:milis_iqra@googlegroups.com] On Behalf Of whe - en
Sent: Tuesday, April 12, 2011 7:13 AM
To: milis_iqra@googlegroups.com
Subject: Re: [Milis_Iqra] Film '?' Hanung Layak Diberi Judul 'Sang Murtadin'
Yang jadi masalah,
anda percaya beliau berdua, atau anda ingin ikut mengkritik lebih pedas??
Ini dua hal yang berbeda.
Kalau saya, memang percaya mereka berdua, karena beliau berdua sudah menonton, makanya bisa mengkritik.
Lha anda mas Nandang, ingin mengkritik tapi tidak tahu alur ceritanya.
bisa salah seperti Mr ADP waktu film 2012, yang dikritik ga ada di filmnya.
Ini maksud saya.
Mohon fokus pada masalah.
Karena sekarang beberapa orang hanya ikut langsung menilai seseorang itu baik atau sesuatu itu jelek tanpa tahu dengan pasti.
Contohnya Mr. H di milis ini, langsung samber saja perkataan Mr ADP soal saya dikira kabur ke kanan kabur ke kiri dsb,
padahal saya sudah menjawab emailnya tanggal 27 Maret 2011
apa ga malu kalo salah samber begini? heheheheh
Seperti pernyataan anda juga mas Nandang, pengin ikut2an mengkritik tapi tidak mau ditanya sudah melihat belum filmnya. trus ga mau mencantumkan referensinya darimana.
Padahal saya sudah advise,
sertakan saja sumbernya, menurut KH Cholil Ridwan atau menurut Bpk. Adian Husaini, dsb.... alur ceritanya sebagai berikut, jika alur ceritanya demikian, maka pendapat saya dalah.....
bukan menurut saya, film ini begini begitu
bagaimana bisa menurut anda, lha wong belum tahu ceritanya.
:-)
regards
whe~en
2011/4/12 <aendangzr@yahoo.co.id>
Yg satu ketua MUI KH. Cholil ridwan, yg satu lg bpk Adian husaini orang yg getol mengkritik kaum sepilis, dua duanya orang yg capable,mereka sudah menyatakan kekecewaanya, untuk apa lagi saya nonton hanya untuk mengkritik. Sy denger saja katta mereka,saat ini saya msh percaya,walaupun hanya kenal dari tulisan2nya.
Salam
Sent from BlackBerry® on 3
________________________________
From: whe.en9999@gmail.com
Sender: milis_iqra@googlegroups.com
Date: Mon, 11 Apr 2011 15:55:36 +0000
To: <milis_iqra@googlegroups.com>
ReplyTo: milis_iqra@googlegroups.com
Subject: Re: [Milis_Iqra] Film '?' Hanung Layak Diberi Judul 'Sang Murtadin'
(Mas Nandang)
Mudah 2an tidak ada yg bertanya sudah nonton filmnya atau belum,kok berani mengkritik?
(Whe-en)
Mas nandang,
Dibawah saya copikan lagi BUKTI bahwa yang berpendapat sudah menonton
1. Kh cholil ridwan menonton filmnya :
Bukan hanya Ketua MUI KH. Cholil Ridwan yang menyatakan kecewa setelah menonton film "?"
2. Adian Husaini juga sudah menonton baru berpendapat
"Setelah saya melihat triller film ini yang lebih dulu disebarkan di You Tube, hingga menonton langsung filmnya malam ini, ...
Silahkan menilai sendiri, yang mengkritik sudah menonton, kecuali mas Nandang mungkin tentunya, yang ingin ikut2an mengkritik tapi tidak tahu filmnya seperti apa sehingga membuat pernnyataan yang menyindir saya, diikuti mr ADP, diikuti salah seorang yang juga ikut2an menyerang saya sebagai pribadi seperti biasa.
--
Adian Husaini: Lebay, Stereotype Jahat Film Hanung
Jakarta (voa-islam) – Bukan hanya Ketua MUI KH. Cholil Ridwan yang menyatakan kecewa setelah menonton film "?" (tanda tanya) yang disutradarai Hanung Bramantyo. Pemerhati Paham Sepilis (Sekularisme, Pluralisme dan Liberalisme) Adian Husaini juga menyatakan kekecewaannya.
"Setelah saya melihat triller film ini yang lebih dulu disebarkan di You Tube, hingga menonton langsung filmnya malam ini, jelas sekali, film ini sangat merusak, berlebihan, dan melampaui batas. Hanung ingin menggambarkan kerukunan, tapi justru memberi stereotype yang buruk tentang Islam."
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
________________________________
From: aendangzr@yahoo.co.id
Sender: milis_iqra@googlegroups.com
Date: Mon, 11 Apr 2011 02:50:15 +0000
To: <milis_iqra@googlegroups.com>
ReplyTo: milis_iqra@googlegroups.com
Subject: Re: [Milis_Iqra] Film '?' Hanung Layak Diberi Judul 'Sang Murtadin'
Siap siap saja kita umat muslim menerima pernghinaan yg lebih lagi dari sekedar film ini dengan dalih kebebasan berkarya baik lewat film maupun lewat media lainya. Karena semakin lama kualitas pelecehanya akan semakin meningkat dan semakin berani.
Mudah 2an tidak ada yg bertanya sudah nonton filmnya atau belum,kok berani mengkritik?
Salam
Sent from BlackBerry® on 3
________________________________
From: Hadi Muttaqien <hadimttq@gmail.com>
Sender: milis_iqra@googlegroups.com
Date: Mon, 11 Apr 2011 07:52:04 +0700
To: <milis_iqra@googlegroups.com>
ReplyTo: milis_iqra@googlegroups.com
Subject: Re: [Milis_Iqra] Film '?' Hanung Layak Diberi Judul 'Sang Murtadin'
Menurut saya judul film "Murtadin" sangat tepat, dan Hanung itu kelompok Islam minder, memang harus kita sadarakan untuk jangan selalu memojokkan Ummat Islam, dan memberi pengertian adegan atau kata2 apa yang bisa "menyakitkan" Ummat Islam. Dan Ummat Islam juga harus membuat film tandingannya.
Menurut saya film2 Hanung sangat membahayakan Ummat Islam di daerah minoritas, karena mereka bisa membuat alasan Ummat Islamlah yang membunuh/menusuk non Muslim duluan. Atau memang demikian tujuan Hanung?
2011/4/11 whe - en <whe.en9999@gmail.com>
Jum'at, 08 Apr 2011
Cetak | Kirim <http://www.voa-islam.com/news/indonesiana/2011/04/08/14049/film-hanung-layak-diberi-judul-sang-murtadin/>
http://www.voa-islam.com/news/indonesiana/2011/04/08/14049/film-hanung-layak-diberi-judul-sang-murtadin/
Film '?' Hanung Layak Diberi Judul 'Sang Murtadin'
Jakarta (voa-islam) - Toleransi ala Hanung seperti jalan yang menghantarkan umat ini pada sebuah pendangkalan aqidah dan jembatan menuju Neraka. Aroma pluralisme dalam film "?" terasa begitu menyengat. Stereotype umat Islam yang buruk, dilukiskan Hanung dengan cara pandang yang lebay, tendensius, dan fatal.
Setelah Film "Perempuan Berkalung Surban" menuai kontroversi, Sutradara Hanung Bramantyo kembali menggarap film terbarunya yang hanya diberi tanda "?" (tanda tanya). Difilm ke-14 nya tersebut, Hanung menggaet beberapa bintang film muda, seperti Reza Rahardian, Revalina S Temat, Agus Kuncoro, Endhita, Rio Dewanto, Hengky Sulaeman, David Chalik, dan Glenn Fredly.
Film "?" merupakan hasil produksi kerjasama antara Mahaka Picture dan Dapur Film ini, dimana Erick Thohir sebagai Produser Eksekutifnya, Titien Wattimena (penulis naskah), Tya Subiakto (penata musik), dan Yadi Sugandi (penata fotografi). Untuk lokasi syuting dipilih di kota Semarang, Jawa Tengah.
"Saya pilih tempat di Semarang, karena di sana ada lima agama, tapi tidak pernah terjadi penusukan terhadap umat beragama yang berbeda. Ini sebuah film yang menceritakan kegelisahan saya dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Saya ingin berstatmen dalam bentuk film," tukas Hanung.
Saat menyaksikan launcing pemutaran film berdurasi 100 menit ini di bioskop Jakarta Teater, voa islam mencatat, ada beberapa adegan yang sangat menyengat dan melukai hati umat Islam. Aroma pluralisme sudah bisa dirakan saat melihat poster film itu dengan kata: "masih pentingkah kita berbeda?". Bahkan Hanung akan memberi doorprize senilai Rp. 100 juta kepada penonton yang memberikan judul untuk film "?" ini.
Melukai Umat Islam
Di awal-awal film itu, penonton sudah disengat dengan hal yang sensitif, seperti adegan penusukan terhadap seorang pendeta bernama Albertus. Tidak jelas apa motif penusukan yang dilakukan oleh seseorang yang berpenampilan preman tersebut. Meski tidak menunjuk hidung secara langsung, namun ada kesan Hanung hendak menggiring sterotype buruk, seolah yang suka melakukan tindakan anakis datang dari kelompok agama tertentu.
Adegan selanjutnya, tanpa alasan yang jelas pula, sekelompok pemuda Islam bersarung dan berpeci tiba-tiba mencerca seorang keturunan Cina dengan panggilan "Cino" (menyebut Cina dengan logat Jawa). Dalam film ini, Hanung banyak menggunakan simbolik-simbolik sensasi murahan yang didramatisir, yang berpangkal dari sebuah kemarahan terpendam.
Dangan dalih toleransi, Hanung juga menciptakan adegan seorang Muslimah berkerudung yang merasa nyaman bekerja di sebuah rumah makan (restoran) yang menyajikan daging babi yang diharamkan oleh Islam. Toleransi ala Hanung ingin mengesankan, bahwa muslimah yang diperankan oleh Revalina S Temat adalah muslimah yang ideal, yang bisa menghargai sebuah perbedaan. Meski tidak sampai memakannya, tidak terlihat kegalauan hati dari seorang Muslimah, seolah daging babi bukan sesuatu yang diharamkan.
Di sela adegan itu, ada seorang Muslimah yang menolak bekerja di sebuah restoran yang sama, dengan alasan prinsip agama yang dipegang. Namun, cara pandang Hanung yang keliru, ingin menunjukkan bahwa Muslimah yang menolak bekerja di restoran Cina karena menyajikan daging babi itu sabagai muslimah yang tidak toleran.
Sang Murtadin
Adegan yang menyesatkan lainnya adalah ketika seorang wanita (diperankan Endhita) yang sebelumnya beragama Islam kemudian berpindah agama alias murtad menjadi seorang pemeluk Nasrani yang taat. Ada sebuah ungkapa yang terlontar dari bibir sang murtadin tadi, bahwa dirinya pindah agama tidak berarti mengkhinati Tuhan. Pesan yang disampaikan dalam film ini adalah manusia berhak menjadi murtad, dan itu adalah hak asasi yang patut dihargai.
Adegan yang lebih menyengat lagi adalah ketika seorang pemuda Muslim (diperankan Agus Kuncoro) bersedia diajak bermain drama di sebuah gereja pada perayaan Paskah, dengan memerankan sebagai Yesus Kristus. Mulanya hatinya galau, tapi setelah berkonsultasi pada seorang ustadz muda (diperankan oleh David Khalik), ditemukan jawaban yang amat sesat menyesatkan.
Katanya, bahwa untuk menjaga keimanan bukan terletak pada fisik, melainkan hati. Maka masuk gereja, bahkan memerankan aktor sebagai Yesus sekalipun bukan sesuatu yang subhat dan diharamkan. Bagi Hanung, hal itu tak perlu dipersoalkan.
Serasa kontras, usai memerankan Yesus, pemuda muslim yang sehari-hari tinggal di masjid itu pun melafadzkan QS. Al Ikhlas. Hanung ingin menggambarkan, memerankan Yesus bukan ancaman yang bisa mendangkalkan akidah keislaman seseorang. Justru ia semakin shaleh. Inilah kampanye pluralisme yang diusung Hanung.
Kok bisa, QS Al Ikhlas yang menegaskan bahwa Dia (Allah Swt) Tuhan yang Maha Esa. Tuhan tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Tapi oleh Hanung, Al Ikhlas ditafsirkan secara serampangan dengan kacamata pluralis, yang membenarkan Yesus sebagai anak Tuhan. Setidaknya Hanung memnghantarkan seorang Muslim menjadi hipokrit bahkan musyrik.
Adegan yang terasa lebay juga dilukiskan Hanung, pada saat restoran Cina mengalami kerugian saat memasuki bulan Ramadhan dimana umat Islam sedang berpuasa. Ada kesan, bahwa pelanggan restoran yang suka makan daging babi itu adalah dari umat Islam. Sehingga ketika umat islam sedang menjalankan ibadah puasa, maka restoran pun menjadi sepi. Bahkan pada saat lebaran, pemilik restoran Cina itu lagi-lagi melarang karyawannya untuk libur atau pulang kampung, dengan alasan restoran merugi, karena terlalu lama libur.
Konyolnya, diciptakan insiden penyerangan terhadap restoran Cina itu oleh sekelompok umat Islam dengan membawa kayu dan terjadi tindakan anarkis yang disertai pemukulan. Hanung lagi-lagi membuat stereotype buruk atas umat Islam yang suka dengan anarkis. Bisa dibayangkan, apa mungkin di hari lebaran umat Islam melakukan penyerangan dan perusakan. Hanung yang mengaku Muslim nampak lebay dan tidak waras, dimana umat Islam digambarkan sebagai makhluk yang bengis dan biadab.
Adegan Banser yang menjaga gereja pun digambarkan sebagai hero. Oleh Hanung, Banser NU adalah sebuah pekerjaan yang disediakan untuk para pengangguran, seperti Soleh (diperankan oleh Reza Rahadian). Dari banyak adegan dalam film tersebut, nampak alur cerita yang tidak sistematis, tergesa-gesa, vulgar, sarkasme, sekedar simbolik untuk mendramatisir kisah yang penuh amarah, dan jauh dari kualitas. Film Hanung tak ubahnya "sampah" yang melukai hati umat Islam.
Hanung sepertinya pura-pura bodoh, ketika ditanya apa itu pluralisme. Bahkan ia mengelak film garapannya itu punya motif untuk mengkampanyekan pluralisme. "Saya tidak mengerti apa itu pluralisme. Nanti, kalau saya bilang, film itu pluralisme, nanti golongan pluralis akan berusaha memanfaatkan. Begitu juga kalau saya bilang ini liberal, nanti mereka akan mengklaimnya juga."
Jadi istilah pluralisme buat Hanung tidak lagi sesederhana istilahnya saja karena di dalamnya sudah ada muatan politis, pergerakan dan keyakinan. Saya berusaha melepas diri dari itu semua. Saya adalah peribadi yang hanya berusaha memotret semua persoalan yang berkelindan di dalam diri saya.
Ketika ditanya, bagaimana anda memahami pluralisme? Hanung mengaku tidak tahu pluralisme itu apa, karena ia sangat hati-hati dengan istilah pluralisme. "Makanya saya kasih judul film itu hanya tanda tanya," ujarnya berdalih.
Bila Hanung mempersilahkan penonton memberi judul film "?" ini, maka pantas, jika film ini diberi judul "Sang Murtadin". Setuju??? ● Desastian
--
~~~~~
Whe~en
http://wheen.blogsome.com/
"Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku." (QS 20 : 25-28)
"Ya Allah jadikan Aku hamba yang selalu bersyukur dan penyabar"
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
- whe - en <whe.en9999@gmail.com> Apr 12 01:35PM +0700 ^
ciahhhh....
mana ada temi, pilihan ideal ga ada lach di dunia heheheheheh
"Sesungguhnya Islam dimulai dalam keadaan asing dan akan kembali asing
sebagaimana awalnya, maka thuuba (beruntunglah) orang-orang yang asing" (HR
Muslim).
Rasulullah shalallahu álaihi wasallam bersabda:
*"Orang yang berpegang teguh dengan sunnahku pada masa perselisihan umatku
seperti orang yang memegang bara api."* (Hadits al-Hakiim, dari Ibnu Mas'ud,
Jami' Shaghir Wa Ziyadatuh: 11622, Shahih al-Jami': 6676)
Rasulullah shalallahu álaihi wasallam bersabda:
*"Akan datang pada manusia suatu zaman, orang yang bersabar di dalamnya atas
agamanya seperti orang yang memegang bara api."* (HR. Tirmidzi dari Anas,
Shahih al-Jami': 8002, al-Shahihah: 957)
Soal saya dan mas dani.... itu sich bisa bisanya mas dani saja, tapi saya ga
sekeras dan selucu mas dani koq tem.
Mas dani memang keras dan lucu, lucu banget malah :-)
Nek masalah silaturrahim, ya tergantung mas dani juga, nek ga mau saya
kirimin sms, ga mau saya telp, ga mau saya kirimin email masa saya paksa
heheheheh
trus mas dani mana mau saya ingatkan tem, walaupun itu permintaannya
sendiri, lupa kali :-D
yang jelas kita jangan sampai terkena paham pluralis, sekularis, liberalis
dalam beragama,
iya kan?
whe~en
2011/4/12 geotemi adibisma <geotemi@gmail.com>
--
~~~~~
Whe~en
http://wheen.blogsome.com/
"Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan
lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku." (QS
20 : 25-28)
"Ya Allah jadikan Aku hamba yang selalu bersyukur dan penyabar"
- Slamet Triyono <triyono66@gmail.com> Apr 10 04:44PM +0700 ^
BEGITULAH, KALAU KITA MENGAMBIL SAHABAT DENGAN NEGARA-NEGARA YANG
MAYORITAS PENDUDUKNYA KAFIR. ADA YANG PUNYA HADIST YANG BERKAITAN
DENGAN MASALAH PERSAHABATAN DENGAN ORANG KAFIR ?
SEKARANG INI KALAU KITA PERHATIKAN ORANG-ORANG KAFIR TELAH MENCIPTAKAN
PEMBUNUHAN KARAKTER TERHADAP UMAT ISLAM. COBA AMATI KALAU ADA
PERSIDANGAN, PASTI TERDAKWANYA DISURUH PAKAI BAJU KOKO DAN BERPEJI
PUTIH. ITU MENIMBULKAN STIGMA ITULAH KONDISI UMAT ISLAM.
MARI KITA TINGKATKA KEIMANAN DAN KETAQWAAN.
- "Sutarno Sutarno" <Sutarno.Sutarno@id.flextronics.com> Apr 12 09:34AM +0800 ^
Urusan cek dan ricek, Imam Ibnu Katsir menyebutkan bahwa para ulama
tidak mau menerima riwayat dari orang yang majhul (tidak dikenal
kepribadiannya) karena khawatir adanya kefasikan (orang yang masih suka
bermaksiat, atau suka melanggar salah satu aturan agama, Imam Al-Alusi)
dalam dirinya. Dan caranya adalah hendaklah dengan mengecek ke qiyadah
(pemimpin), atau kepada Kitab dan Sunnah.
Tanggapan : Tapi apabila yang menyampaikan orang yang terpercaya,gimana
?
Terima Berita? Klarifikasi-lah Terlebih dahulu, Jangan Berburuk Sangka
<http://feedproxy.google.com/~r/KoranMuslim/~3/tWUrPmkHcRI/?utm_source=f
eedburner&utm_medium=email>
Posted: 11 Apr 2011 04:35 PM PDT
Islamedia - Hai orang - orang yang beriman, jika datang kepadamu orang
fasik dengan membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti. Agar
kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui
keadaannya. Sehingga menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu.
( QS Al Hujurat 49 : 6).
Ada kisah dibalik turunnya ayat (Asbabun Nuzul) di atas, dimana
Rasulullah memerintahkan Al Walid bin Uqbah bin Abi Muith untuk
mengumpulkan sodaqoh (zakat) ke kampung bani Mustholiq. Ketika akan
sampai, Al Walid mendengar kabar burung bahwa penduduk Bani Mustholiq
menolak membayar zakat dan berencana membunuh Al Walid. Maka dia segera
melapor pada Nabi, lalu Nabi mengirim utusan ke Bani Mustholiq. Ternyata
tidak benar maka turunlah ayat ini.
Kisah yang melatar belakangi turunnya ayat ke 6 surat Al Hujurat
tersebut sangat kompatibel dengan apa yang terjadi di masyarakat. Di
zaman yang telah memasuki era dimana manusia mampu terhubung dalam skala
luas dan massif dalam sebuah dunia maya (digital), hubungan manusia
antara satu dengan yang lain makin flat, makin "berkurang" jarak dalam
berkomunikasi, seperti contohnya berkomunikasi via Internet (jejaring
sosial seperti Facebook atau Twitter), berimplikasi pada banyaknya warga
masyarakat yang mampu berkomunikasi dan menyebarkan informasi secara
langsung dengan para pemimpin negara, baik itu anggota Dewan ataupun
para menteri . Berita atau liputan yang berbagai belahan dunia, dalam
ataupun luar negeri mampu ditonton secara live.
Dari persebaran informasi yang sangat cepat dan masif ini, banyak case
dimana banyak orang mampu membuat sebuah berita atau liputan secara
instan (mis : portal berita online) dengan tingkat kevalidan, yang
sayangnya, sangat rendah bahkan nihil sehingga terjadi adanya pembiasan
informasi.
Dalam hal ini, Rasulullah SAW telah mengajarkan kita, sesuai Asbabun
Nuzul ayat 6 surat Hujurat di atas, bagaimana menyikapi sebuah informasi
yang didapat : klarifikasi. Dalam ayat tersebut, jelas bagaimana Rasul
SAW melakukan cek dan ricek terlebih dahulu dengan mengirim utusan untuk
mengecek kebenaran informasi yang didapat.
Urusan cek dan ricek, Imam Ibnu Katsir menyebutkan bahwa para ulama
tidak mau menerima riwayat dari orang yang majhul (tidak dikenal
kepribadiannya) karena khawatir adanya kefasikan (orang yang masih suka
bermaksiat, atau suka melanggar salah satu aturan agama, Imam Al-Alusi)
dalam dirinya. Dan caranya adalah hendaklah dengan mengecek ke qiyadah
(pemimpin), atau kepada Kitab dan Sunnah.
Menyegerakan memberi klarifikasi untuk mencegah timbulnya Fitnah
Dari [Shafiyyah], berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
beri'tikaf, kemudian aku datang menjenguk beliau pada malam hari. Lalu
aku mengajak beliau berbicara kemudian berdiri dan kembali. Lalu beliau
berdiri bersamaku untuk mengantarku, tempat tinggal Shafiyyah adalah di
rumah Usamah bin Zaid. Kemudian terdapat dua orang laki-laki anshar yang
lewat. Kemudian tatkala mereka melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
maka mereka mempercepat jalan. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
berkata: "Perlahanlah berjalan. Ia adalah Shafiyyah binti Huyai." Mereka
berkata; subhanallah wahai Rasulullah. Beliau berkata: "Sesungguhnya
syetan berjalan pada diri manusia melalui tempat mengalirnya darah. Aku
khawatir ia akan melemparkan sesuatu -atau beliau mengatakan: keburukan-
pada hati kalian berdua." Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin
Yahya bin Faris], telah menceritakan kepada kami [Abu Al Yaman], telah
mengabarkan kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhri], dengan sanadnya;
dengan hal inilah Aisyah berkata; kemudian tatkala berada di samping
pintu masjid yang berada di samping pintu Ummu Salamah, terdapat dua
orang laki-laki yang melewati mereka ..... dan ia menyebutkan hadits
secara maknanya. (Sunan Abu Daud)
Ada sekelumit Kisah tentang Shafiyyah Bin Huyay, beliau adalah anak yang
paling dicintai ayahnya; Huyay bin Akhtob, seorang tokoh Yahudi Khaibar,
yang juga merupakan keturunan Nabi Harun as, sedangkan ibunya berasal
dari Yahudi bani Quraidzah. Sebelum menikah dengan Nabi SAW, pernah dua
kali menikah sebelumnya. Pada tahun ke - 7 H, saat kampung khaibar
ditaklukkan oleh Rasul SAW, Shafiyyah termasuk dalam tawanan. Lalu
dipilih oleh Nabi SAW dan dimerdekakan. Pada peristiwa penaklukan
wilayah Khaibar ini,, Shafiyyah kehilangan ayah, suami, juga saudara
laki - lakinya. Kemudian dinikahkan oleh Nabi sebagai penghormatan bagi
Shafiyyah dan usianya saat itu 17 tahun.
Dari kisah ini, jelaslah Rasulullah menyegerakan untuk memberikan
klarifiksi kepada sahabatnya, meski sahabatnya belum bertanya, untuk
mencegah timbulnya fitnah yang tentunya mampu merusak bangunan dakwah
yang telah terbangun.
Utamakan Husnudzhan dalam menerima setiap informasi
Hai orang beriman, jauhilah kebanyakan pra-sangka (kecurigaan), karena
sebagian dari pra-sangka itu dosa. Dan Janganlah mencari-cari keburukan
orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang
diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka
tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.
(QS Al Hujurat 49 : 12)
Di era digital yang persebaran informasi yang sangat cepat ini,
kehidupan pribadi para Ulama/pemimpin pun tidak luput dari liputan
media. Hal - hal yang masuknya ke ranah privasi (perceraian, pernikahan,
urusan keluarga, tuduhan skandal akibat foto) menjadi ranah publik
akibat liputan media, oleh karena itu sebagai sesama Muslim, wajiblah
kita dahulukan Husnudzhan (positive thinking) atas informasi yang kita
dapat, dan ambillah sikap diam terhadap hal ini dari obrolan - obrolan
sehari -hari, insya Allah jauh lebih baik bagi kita untuk terhindar dari
praktik Ghibah (gossip).
Manusia tak kan mampu menilai Hati seseorang
Usamah bin Zaid bercerita,"Rasulullah SAW mengutus kami ke suku Huroqoh
dari kabilah Juhainah. Pagi hari, kami sampai di sumber air mereka.
Bersama seorang sahabat Anshar, aku menjumpai seorang dari mereka (pihak
musuh). Ketika kami mendekat dan mengangkat pedang, dia mengucapkan La
illaha Illallah. Orang Anshar sahabatku tak jadi menyerangnya, sedangkan
aku menusuknya dengan tombak sampai ia terbunuh. Sesampainya di Madinah,
berita ini terdengar oleh Nabi SAW, lalu beliau berkata, "Hai Usamah,
apakah kamu membunuhnya setelah ia mengucapkan La illaha Illallah?". Aku
jawab, "Benar, Ya Rasulullah. Orang itu mengucapkannya agar selamat dari
saja (takut dibunuh)". Beliau bertanya lagi, "apakah kamu membunuhnya
setelah ia mengucapkan La illaha Illallah?". Beliau terus menerus
mengulangi pertanyaan mengulanginya pertanyaan itu sampai - sampai
menerus mengulangi pertanyaan mengulanginya pertanyaan itu sampai -
sampai aku berharap kiranya aku belum masuk sebelum Islam waktu itu.
(Muttafaq Alaih). Dalam riwayat lain Rasulullah bersabda, "Apakah apakah
dia mengucapkan La illaha Illallah kamu membunuhnya?". Beliau
bersabda,"Belah saja dadanya biar kamu tahu,dia sungguh -sungguh
mengatakannya. Beliau terus mengulangi perkataan itu samapi -sampai aku
berharap kiranya aku belum masuk Islam sebelum waktu itu.
Jelas bahwa, Rasulullah SAW mengajarkan pada kita untuk menilai
seseorang dari zhahirnya (perkataan dan perbuatan) yang jelas terlihat
karena manusia tak kan mampu menilai hati orang lain.
Bagaimana seharusnya sikap kita di zaman ini ?
Dari berbagai kisah yang telah kita dapatkan dari beberapa ayat Al Quran
dan dicontohkan oleh Rasul, kita dapat melakukan sikap terhadap
informasi yang kita dapat khususnya terhadap informasi dari media :
Sikap pertama kita atas berita - berita buruk yang menimpa kepada sesama
Muslim adalah Husnudzan (positive thinking).
Klarifikasi langsung atas kebenaran informasi, jika kita tidak mampu
bertemu secara langsung cobalah kita klarifikasi baik itu via telfon,
email, sms ataupun media apapun yang mampu "mempertemukan" kita terhadap
sumber informasi, dalam hal ini tentu sumber informasi primer (nara
sumber), bukanlah sumber informasi sekunder (media). Kalau tidak juga
mampu mendapat informasi yang shahih (benar) dari kedua cara itu
ambillah sikap diam dari menyebarkan informasi tersebut kepada orang
lain, atau tidak men-share nya di dunia jejaring sosial.
Segerakan Klarifikasi untuk mencegah timbulnya fitnah. Hal ini jika kita
yang terlibat langsung dari hal - hal yang mampu menimbulkan fitnah.
Sungguh, tiada satupun dari kita yang Ma'shum (terjaga dari melakukan
kesalahan) kecuali para Nabi dan Rasul, maka dari itu maafkanlah ketika
memang saudara seiman kita yang melakukan khilaf jika apa - apa yang
kita klarifikasi secara langsung itu benar dan berdiam diri dari praktik
ghibah tentu lebih Allah ridhai.
Wallahu'alam
Aji Teguh Prihatno
Maraji' :
Al Quran
Al Hadits
http://situs.assunnah.web.id/2010/04/20/apakah-nabi-pernah-berbuat-salah
/
<http://koranmuslim.com/id/http:/situs.assunnah.web.id/2010/04/20/apakah
-nabi-pernah-berbuat-salah/>
http://www.al-ikhwan.net/manhajut-tatsabbut-wat-tabayyun-fil-harakah-man
haj-check-dan-re-check-informasi-dalam-berharakah-bag-1-180/
<http://koranmuslim.com/id/http:/www.al-ikhwan.net/manhajut-tatsabbut-wa
t-tabayyun-fil-harakah-manhaj-check-dan-re-check-informasi-dalam-berhara
kah-bag-1-180/>
Legal Disclaimer:
The information contained in this message may be privileged and confidential. It is intended to be read only by the individual or entity to whom it is addressed or by their designee. If the reader of this message is not the intended recipient, you are on notice that any distribution of this message, in any form, is strictly prohibited. If you have received this message in error, please immediately notify the sender and delete or destroy any copy of this message
- Armansyah <armansyah.skom@gmail.com> Apr 12 07:47AM +0700 ^
Cina: Mengapa AS Harus Mengurusi HAM Negara Lain?
Sumber :
http://indonesian.irib.ir/index.php?option=com_content&view=article&id=32267
Cina menyeru Amerika Serikat untuk berhenti mencampuri urusan internal
negara lain dengan menggunakan dalih hak asasi manusia.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Hong Lei, mendesak Washington
untuk lebih fokus pada upaya memperbaiki kondisi hak asasi manusianya
sendiri. Dikatakannya, "Kami menyarankan AS untuk mengurusi hak asasi
manusianya sendiri dan tidak memposisikan diri sebagai seorang penegak hak
asasi manusia".
Cina menyebut perang yang dipimpin Amerika di Afghanistan dan Irak sebagai
contoh eksplisit pelanggaran hak asasi manusia oleh Negeri Paman Sam itu.
"[AS seharusnya] berhenti menggunakan masalah laporan terkait hak asasi
manusia untuk mencampuri urusan negara lain," tutur pejabat tinggi Cina itu.
Hong menegaskan bahwa Cina menyambut hangat dialog tentang hak-hak dasar
kesetaraan dan asas penghormatan. Namun, ia juga menambahkan bahwa Beijing
menentang tegas campur tangan dalam urusan negara lain dan bahwa hal itu
mencakup campur tangan AS dalam urusan internal Cina.
Transformasi ini muncul menyusul laporan tahunan Departemen Luar Negeri AS
tentang hak asasi manusia, yang menuding Cina telah melanggar hak asasi.
Laporan Amerika itu, dinilai banyak pengamat lebih dari sekedar sebuah
dokumen politik dalam menentang negara-negara yang tidak memiliki hubungan
harmonis dengan Amerika Serikat. Laporan tersebut menuding Beijing telah
melanggar kebebasan dan HAM dengan memberlakukan pembatasan atas Facebook
serta para pengacara dan wartawan.
Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton, Jumat (8/4) mengatakan bahwa
catatan HAM Beijing makin memburuk.
"Kami tetap prihatin tentang laporan yang tercatat sejak Februari, puluhan
orang termasuk di antaranya para pengacara kepentingan-publik, penulis,
seniman, intelektual, dan aktivis, ditahan dan ditangkap oleh pemerintah
Cina secara arbitrer".
Sejumlah negara Asia juga dituduh AS memberlakukan kontrol ketat atas
kebebasan sipil dan memberlakukan pembatasan lebih luas atas akses pers dan
internet. (IRIB/MZ)
-----------------------------
Ulama Senior Iran: Isu HAM Hanya Kedok AS
Sumber :
http://indonesian.irib.ir/index.php?option=com_content&view=article&id=32276:ulama-senior-iran-isu-ham-hanya-kedok-as-&catid=17:berita3&Itemid=18
Seorang ulama senior Iran mengatakan, Washington memanfaatkan isu hak asasi
manusia sebagai alat untuk mengecam negara-negara lain, meski mereka sendiri
tidak menghormati HAM.
Ketua Dewan Ahli Kepemimpinan Republik Islam Iran, Ayatullah Mohammad Reza
Mahdavi Kani menuturkan, isu HAM telah menjadi alat bagi Amerika Serikat
untuk menekan negara yang menentang kebijakan mereka, sementara Washington
sendiri tidak menghormati HAM.
Pernyataan itu dikeluarkan dalam wawancara dengan IRNA pada hari Senin
(11/4) untuk menanggapi sikap pemerintah AS, yang mengaku sebagai pembela
HAM.
Seraya menyinggung tuduhan Barat terkait pelanggaran HAM di Iran, Ayatullah
Mahdavi Kani menegaskan, Iran dan Barat, khususnya AS, harus menemukan
landasan bersama ketika menafsirkan hak asasi manusia, meskipun mungkin ada
beberapa perbedaan pendapat.
Pada kesempatan itu, Ayatullah Mahdavi Kani mengecam pemerintah AS, karena
gagal dalam menghormati hak asasi manusia.
"Apakah Amerika sebagai pengusung isu HAM, benar-benar melaksanakan apa yang
diucapkan? Tentu saja tidak," tegas ulama berpengaruh ini.
"Jika Amerika benar-benar pembela HAM, mengapa mereka bekerja sama dengan
Arab Saudi, Libya dan rezim Zionis Israel? Apakah hak asasi manusia
dihormati di Arab Saudi, Libya dan Israel," tanyanya mengacu pada dualisme
Washington.
"Kolaborasi Washington dengan Riyadh dan Tel Aviv adalah bukti bahwa klaim
sebagai pembela HAM, hanya sebuah kebohongan," tutupnya. (IRIB/RM)
--
Salamun 'ala manittaba al Huda
ARMANSYAH
- Armansyah <armansyah.skom@gmail.com> Apr 12 07:44AM +0700 ^
Beginilah Cara Kuwait Lari dari Kenyataan
http://indonesian.irib.ir/index.php?option=com_content&view=article&id=32273:beginilah-cara-kuwait-lari-dari-kenyataan&catid=15:lintas-warta&Itemid=58
Friksi tegang antara Iran dan Kuwait tak juga mereda. Setelah Departemen
Luar Negeri Iran memberi ultimatum kepada para diplomat Kuwait untuk segera
meninggalkan Tehran. Kali ini, Menteri Luar Negeri Kuwait Muhammad Sabah
Al-Salem kembali melontarkan kritikan terhadap reaksi Tehran atas tudingan
soal terkuaknya jaringan spionase Iran di Kuwait. Muhammad Sabah menyatakan,
reaksi yang ditunjukkan Iran berbeda dengan apa yang kita harapkan. Ia pun
mendesak Tehran untuk segera mengakhiri intervensi terhadap urusan internal
Kuwait.
Sebagaimana diketahui, beberapa hari sebelumnya banyak media yang ramai
memberitakan bahwa Deplu Iran telah memberi tengat waktu 10 hari kepada
perwakilan diplomatik Kuwait di Tehran untuk segera meninggalkan Iran.
Pengusiran itu merupakan reaksi Iran atas tudingan sepihak Kuwait yang
menuding Tehran telah melakukan aksi spionase dan mencampuri urusan
internalnya.
Tentu saja tudingan palsu tersebut sekali lagi menunjukkan bahwa para
perancang politik perpecahan di kawasan tak segan-segan menghalalkan segala
cara untuk lari dari krisis dan menebar fitnah. Maraknya gerakan protes
anti-rezim diktator di negara-negara Teluk Persia seperti di Bahrain, Arab
Saudi, dan Kuwait dalam beberapa minggu belakangan kian mengkhawatirkan para
penguasa Arab. Karena itu mereka pun terpaksa mengalihkan opini publik
dengan melontarkan pelbagai isu dan konspirasi. Namun demikian, tuntutan
revolusioner rakyat negara-negara Arab yang menghendaki kebebasan dan
pemerintahan yang demokratis tak bisa dibungkam begitu saja dengan aksi-aksi
kekerasan atau pun menebar isu ancaman eksternal seperti Iranfobia.
Jika memang Iran benar-benar berniat untuk menarget Kuwait, maka semestinya
hal itu telah dilakukan ketika negara tersebut dalam situasi lemah seperti
saat rezim Saddam Husein menduduki Kuwait. Selama tiga kali terjadi perang
di kawasan Teluk Persia, Kuwait juga senantiasa mendukung front agresor,
termasuk ketika rezim Saddam menyerang Iran. Kuwait bersama negara-negara
Teluk Persia lainnya seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab menggelontorkan
bantuan keuangan dan persenjatan besar-besaran kepada Irak untuk berperang
melawan Iran. Namun demikian, setelah perang usai, Tehran masih bersedia
membuka lembaran baru dan bersahabat dengan Kuwait. Bahkan ketika
sumur-sumur Kuwait terbakar akibat serbuan militer Saddam, Iran dengan
lapang dada membantu memadamkannya.
Melihat rekam jejak seperti itu, ironis sekali kiranya jika Kuwait
memanfaatkan isu iranfobia untuk menutup-nutupi persoalan dalam negerinya.
Aksi semacam itu justru semakin menunjukkan kelemahan dan ketidakmampuan
elit penguasa Kuwait dalam menjawab tuntutan demokrasi dan kebebasan yang
disuarakan rakyatnya sendiri. Semestinya, rezim-rezim monarki Arab kini
sadar bahwa rakyat Timur Tengah sekarang sudah berubah. Rakyat sudah makin
melek dengan hak-hak politiknya dan sudah tak tahan lagi kebebasan mereka
dibungkam dan harga diri bangsanya digadaikan untuk menuruti ambisi kekuatan
arogan. Karena itu tak ada jalan lain kecuali menerima tuntutan revolusioner
rakyat. (IRIB/LV/NA)
--
Salamun 'ala manittaba al Huda
ARMANSYAH
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
No comments:
Post a Comment