Peran Perbekalan dan Uji tembak Meriam
LAUT JAWA - KRI Sultan Hasanudin-366 mendekati KRI Oswald Siahaan-354 untuk latihan Peran Perbekalan, di Laut Jawa, Jumat (22/4). Peran Perbekalan yang dilakukan antar kapal perang tersebut, dalam rangka latihan tempur laut Operasi Jala Perkasa. FOTO ANTARA/Eric Ireng/Koz/pras/11.
Enam Senjata Strategis TNI AL Sukses di Ujicoba
BENGKULU - TNI Angkatan Laut sukses melakukan uji coba enam senjata strategis di Samudera Hindia atau sebelah barat Selat Sunda, Rabu (20/4).
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI, Laksamana Muda Iskandar Sitompul, mengatakan, uji coba beberapa senjata strategis itu merupakan upaya TNI menjaga kedaulatan dan tegaknya NKRI. "TNI AL sebagai salah satu pertahanan negara dituntut berperan aktif dalam menjaga dan mempertahankan kedaulatan negara," katanya.
Enam senjata strategis tersebut diantaranya : rudal Yakhont, Exocet MM-40, Torpedo SUT, Mistral, Seacat dan RBU 6000. Rudal Yakhont ditembakkan dari Fregat Van Speijk class KRI Oswald Siahaan-354 sukses ditembak menuju sasaran yang berjarak 250Km yakni eks kapal perang KRI Teluk Bayur-502. Rudal Yakhont yang ditembakkan merupakan salah satu dari empat rudal yang dibawa KRI Oswald Siahaan-354.
Sedangkan, rudal Exocet MM-40 dan rudal penangkis serangan udara Mistral ditembakkan dari Korvet Sigma class KRI Hassanuddin-366 dan torpedo SUT ditembakkan dari kapal selam kelas 209 KRI Cakra-402. Untuk rudal anti pesawat Seacat ditembakkan dari KRI Karel Satsuit Tubun-358 dan KRI Oswald Siahaan-354. Roket anti-sub-mortar RBU 6000 ditembakkan dari Korvet Parchim class KRI Cut Nyak Dien-375.
"Kapal yang menjadi sasaran telah berhasil dihancurkan dan tenggelam," ungkap Kapuspen. Diungkapkan alasan dibelinya rudal Yakhont dari Rusia, karena berdasarkan kajian rudal Yakhont ini memenuhi standar geografi di
Suasana di Pusat Informasi Tempur, sesaat sebelum dan sesudah peluncuran rudal dan luapan kegembiraan awak kapal saat rudal Yakhont berhasil mengenai sasaran di Samudra Hindia.
Komandan Gugus Tugas Senjata Strategis TNI AL, Laksamana Pertama TNI Sulaeman Banjarnahor, mengatakan, dalam uji tembak tersebut rudal Yakhont hanya membutuhkan waktu sekitar enam menit mencapai sasaran. Sulaeman mengatakan, TNI AL melibatkan sekitar 19 kapal perang dan empat unit helikopter untuk melakukan uji coba itu.
Menurut dia, rudal Yakhont sebenarnya sudah dimiliki sejak tahun 2007, namun TNI AL baru bisa melakukan uji coba kali ini karena untuk mengintegrasikan sistem kapal dengan rudal membutuhkan waktu yang lama.
Rombongan VIP Batal Menyaksikan
TNI AL Sukses Memodifikasi Rudal SAM Seacat
SELAT SUNDA - Sebuah Rudal anti pesawat (SAM) Seacat yang sudah dimodifikasi milik TNI AL, ditembakkan dari buritan KRI Oswald Siahaan-354 (KRI OWA-354), saat berlayar di Selat Sunda, Selasa (19/4). Rudal seacat adalah jenis rudal anti pesawat jarak pendek buatan Inggris. Di Inggris pembuatan rudal ini dimaksudkan untuk mengganti meriam anti pesawat Bofors 40mm, dan seacat menjadi rudal SAM pertama yang dioperasikan dikapal sebagai point-defence missile system. Rudal Seacat memiliki spesifikasi kecepatan tembak 228,60 m per detik, panjang 154,8 Cm dan jarak tembak maksimum 5 Km tersebut, dalam rangka Operasi Jala Perkasa.FOTO ANTARA/Eric Ireng/spt/hm/11
Formasi Tempur Laut Korvet Kelas Parchim TNI AL
Uji Tembak Rudal Yakhont Sukses dilaksanakan
BANTEN - Foto-foto uji tembak rudal Yakhont dari KRI Oswald Siahaan-354 dan rudal-rudal lainnya di perairan Samudra Hindia, Rabu (20/4). Rudal Yakhont buatan Rusia ini menembak sasaran eks-KRI Teluk Bayur-502 dengan jarak 135 mil laut (250km) di Perairan Samudera Hindia, sebelah barat Sumatera. Yakhont mempunyai jangkauan tembak 300 km dengan kecepatan terbang 2,5 mach, daya ledak 300 kg , ketinggian terbang 14000 meter serta dilengkapi dengan peralatan pendorong supersonic ramjet. FOTO ANTARA/Prasetyo Utomo/spt/11
Kapal Perang Thailand Sandar di Pelabuhan Benoa, Bali
DENPASAR - Beberapa kadet Angkatan Laut
No comments:
Post a Comment