Enam Usulan Iran Dalam KTT PBB
Presiden Republik Islam Iran Mahmoud Ahmadinejad bertemu dengan Presiden Turki Abdullah Gul dan Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan di sela-sela konferensi PBB di Istanbul.
Ahmadinejad mengadakan pembicaraan terpisah dengan para pemimpin Turki pada hari Senin (9/5) selama perjalanan satu hari ke Istanbul, untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) PBB ke-4 untuk membahas negara kurang berkembang di dunia (LDC). Namun, tidak ada laporan tentang rincian pertemuan tersebut.
Konferensi PBB dengan 48 pemimpin LDC dibuka kemarin di Istanbul untuk membahas rencana bantuan 10 tahunan baru guna membantu negara-negara anggota keluar dari kemiskinan.
Dalam sambutannya pada konferensi hari Senin, Ahmadinejad mempresentasikan enam poin rencana Iran untuk mereformasi sistem dunia yang tidak adil.
Berikut adalah pon-poin rencana tersebut:
(1). Hubungan politik dan ekonomi antar negara dan pemerintahan perlu direvisi sehingga mereka condong ke arah keadilan, dan setiap bentuk intervensi politik dan militer kekuatan hegemoni harus dicegah.
(2). Sebuah organisasi dengan wewenang penuh, yang terdiri dari negara-negara independen dan bebas dari pengaruh sistem kapitalis, harus dibentuk untuk mengembangkan mekanisme dalam mengawasi bank sentral dan departemen keuangan negara-negara ekspansionis.
(3). Daftar rinci kekayaan dan sumber daya alam dan manusia negara-negara kurang berkembang harus disiapkan oleh mereka sendiri melalui kerjasama dengan PBB, pemerintah independen dan bangsa-bangsa. Daftar itu harus disampaikan kepada mereka yang mengelola sumber daya tersebut.
(4). Sebuah komite independen harus menaksir kerusakan yang ditimbulkan selama era kolonialisme dan perbudakan. Negara-negara imperialis harus membayar kerugian bangsa-bangsa yang dijajah.
(5). Sepuluh persen dari anggaran militer 40 negara besar di dunia, yang lebih dari 1,2 triliun dolar, harus dialokasikan kepada negara-negara kurang berkembang. Hal ini bertujuan mengurangi intervensi militer dan membantu pembangunan negara-negara yang kurang berkembang.
(6). Semua negara dan bangsa perlu memperhatikan bahwa jalan terbaik untuk membuat kemajuan riil dan berkelanjutan adalah menegakkan kebenaran, keadilan dan cinta, mengabdi kepada masyarakat, mengandalkan sumber daya budaya dan manusia dan memanfaatkan metode lokal untuk pembangunan.
Konferensi di Istanbul dimulai pada tanggal 9 hingga 13 Mei 2011. KTT itu mempertemukan para pemimpin negara LDC dan donor serta berbagai lembaga guna menyepakati strategi bagi bantuan dan pembangunan untuk dasawarsa mendatang. (IRIB/RM/PH)
--
Salamun 'ala manittaba al Huda
ARMANSYAH
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
No comments:
Post a Comment