Tuesday, May 31, 2011

Re: [Milis_Iqra] >>Manhaj Salafi atau Hizbi Salafi<<

Maaf mas dani,artikel ini pernah dimuat oleh mba wheen

Sent from BlackBerry® on 3


From: "Dani Permana" <adanipermana@gmail.com>
Sender: milis_iqra@googlegroups.com
Date: Tue, 31 May 2011 13:01:21 +0700
To: <milis_iqra@googlegroups.com>
ReplyTo: milis_iqra@googlegroups.com
Subject: [Milis_Iqra] >>Manhaj Salafi atau Hizbi Salafi<<

Ada penjelasan yang menarik ketika ana membaca Hadits Arba'in no.28 karya seorang ulama pembela Ahlus Sunnah, Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah yang sangat bernilai. Insya Allah bisa menjadi bahan renungan buat kita semua. 

Berikut kutipannya:

Tidak diragukan bahwa wajib atas kaum Muslimin untuk bermadzhab (berprinsip) dengan madzhab Salafush Shalih dan bukan menggabungkan diri kepada kelompok tertentu yang menamakan dirinya as-Salafiyyun. Yang wajib bagi umat Islam seluruhnya adalah bermadzhab dengan madzhab Salafush Shalih, bukan berkelompok dengan nama as-Salafiyyun

Sebab ada dua dal yang berbeda, yakni antara 1) Metode Salaf (thariiqu as-salafi) dan 2) Kelompok yang dinamakan as-Salafiyyun. Dan yang dituntut dari kita semua adalah mengikuti cara beragama Salafush Shalih. Hanya saja, saudara-saudara kita as-Salafiyyun adalah kelompok yang paling dekat dengan kebenaran, akan tetapi masalah mereka adalah sama seperti masalah yang dimiliki oleh kelompok lainnya, bahwa sebagian dari berbagai macam kelompok ini menuduh sesat, bid'ah dan fasik, satu kepada yang lainnya.

Kita tidak mengingkari hal ini, jika yang dikatakan benar-benar terbukti. Akan tetapi kita mengingkari metode mereka dalam memperbaiki bid'ah-bid'ah yang ada. Yang wajib untuk dilakukan dalam hal ini adalah dengan cara berkumpulnya para pemimpin kelompok. Hendaklah mereka sepakat untuk berkata: "Di hadapan kita ada al-Qur'ann dan Sunnah Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallaam, kita berhukum pada keduanya dan tidak kepada hawa nafsu atau pendapat, tidak pula kepada fulan atau fulan, karena semuanya bisa saja benar atau salah, sebanyak apapun ilmu dan ibadah mereka. Akan tetapi yang dijamin kebenarannya adalah agama Islam."

Dalam hadist no.28 tersebut, Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallaam
 memberikan petunjuk kepada kita untuk meniti jalan yang lurus yang menyelamatkan manusia, bukan dengan cara menggabungkan diri kepada kelompok manapun, kecuali mengikuti manhaj (cara beragama) Salafush Shalih, yang berupa Sunnah Nabi shallallaahu 'alaihiu wa sallaam dan Sunnah Khulafa-ur Rasyidin yang telah mendapat petunjuk.

Sumber: 
[Syarah Hadits Arbai'in karya Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin, hal. 421-422 ketika menjelaskan Hadits no.28, terbitan Pustaka Ibnu Katsir, Jakarta, cet.ketiga, 1431H/2010M] 

http://groups.yahoo.com/group/assunnah/message/58776

 

Regards,

Dani Permana

 

No comments:

Post a Comment