dakwatuna.com – Angela Collins pernah menjadi buah bibir di Amerika Serikat. Bukan tentang film televisi yang dibintanginya, tapi tentang keislamannya. Ia bersyahadat tak lama setelah Tragedi 11 September 2001.
Apa yang membuatnya jatuh hati pada Islam? Pada situsturntoislam, ia menceritakan alasannya:
Saya meyakini bahwa saya tidak bisa mengendalikan peristiwa yang terjadi dalam hidup saya atau dalam kehidupan orang lain.
Islam adalah satu-satunya agama yang menyuruh kita melakukan penyerahan total kepada Sang Pencipta kita, Pencipta semua orang dan segala sesuatu. Sebagai seorang Muslim saya tahu bahwa semua yang saya lakukan pertama dimulai dengan niat dan kemudian saya harus mengubah niat itu menjadi upaya dalam rangka melaksanakan apa yang telah ditetapkan. Kebijaksanaan ini mendefinisikan jalan saya untuk menjadi orang yang lebih baik bagi diri sendiri, keluarga saya, komunitas saya, dan semua orang di muka bumi.
Dalam hakikat Allah (satu-satunya Allah) membuka hati saya, Islam memberi saya arah, dan sekarang saya hidup dengan panduan yang dipinjamkan oleh Pencipta saya untuk kebahagiaan di bumi ini dan insya Allah, di akhirat nanti.
Sementara agama adalah sumber daya untuk membantu memandu diri untuk perilaku yang baik melalui spiritualitas kita.
Saya seorang mualaf. Katolik adalah agama nenek moyang saya. Pada usia 14 tahun, saya menolak konsep trinitas dan mempersempit apa yang saya lihat sebagai kisah rumit 'tiga dalam satu', menjadi 'dua dalam satu' dan mulai menghadiri gereja Baptis.
Sepanjang hidup saya, saya telah mencari untuk memahami, tetapi ketika sampai pada konsep ketuhanan saya benar-benar bingung. Terutama tentang mengapa Tuhan akan datang sebagai manusia dan akan membiarkan dirinya untuk mati bagi dosa-dosapengikutnya.
Saya bertanya pada diri sendiri, "Mengapa agama saya perlu begitu rumit?"
Ketika saya mencapai usia dewasa, saya memutuskan untuk membuatnya sangat sederhana. Hanya ada satu, Pencipta kita dan itu saja. Tidak ada penjelasan lain yang rasional dan lebih masuk akal.
Saya melihat Islam sebagai agama yang datang untuk mengklarifikasi kesalahan manusia yang mengubah firman Allah yang asli agar sesuai kepentingan mereka. Islam adalah sederhana: Allah adalah Allah. Allah menciptakan kami dan kami menyembah Allah dan Allah saja. Allah mengutus Musa, Yesus, dan Muhammad (saw) untuk menyampaikan pesan-Nya untuk membimbing semua orang.
Dalam Islam, Yesus (Isa) adalah satu-satunya nabi yang tidak pernah mati itulah sebabnya ia adalah utusan yang akan datang kembali sebelum Hari Penghakiman.
Islam menegaskan bahwa Anda tidak diberikan jalan ke surga hanya karena Anda mengatakan Anda adalah Muslim. Dan Anda mungkin tidak langsung pergi ke surga hanya karena Anda percaya bahwa Allah bersifat monotheistik.
Anda pergi ke surga berdasarkan niat dan tindakan berikut pesan yang diajarkan kepada kita oleh para rasul sendiri dan dikonfirmasi oleh buku-buku asli dari Allah.
Surga bukanlah klub eksklusif bagi mereka yang hanya mengikuti apa yang ayah mereka ajarkan pada mereka. Sebaliknya, itu adalah tanggung jawab Anda, terutama sebagai seorang Muslim, untuk terus mencari kebenaran, pemahaman, dan untuk membaca serta berpikir.
Setelah membaca setiap bab dalam Quran dua kali dan menelaah secara rinci, saya percaya bahwa karya ini hanya bisa datang dari Pencipta saya. Tanpa ragu penulis buku ini tahu lebih banyak tentang saya daripada saya tahu tentang diri saya sendiri.
Sudah bukan rahasia lagi bahwa Islam secara serius disalahpahami di tanah air saya, Amerika Serikat. Maka, pilihan saya pada agama "kontroversial" membuat keluarga dan teman-teman bingung.
Ini adalah keyakinan saya yang tulus bahwa Allah membawa saya ke Islam dengan meningkatkan gairah saya dalam mengeksplorasi perspektif 'asing' melalui 'perjalanan asing'.
Setelah menemukan diri saya dalam Islam, saya dapat mematuhi ajaran-ajaran dalam Quran dan Hadis. Islam adalah multi-budaya dan merupakan sistem yang dapat diadopsi dalam lingkungan apapun pada setiap titik waktu.
Saya yakin dapat mengatakan bahwa jika Allah tidak meniupkan Islam ke dalam jiwa saya, saya tak akan pernah menemukan Angela.
Well, hari ini, di sinilah saya: Angela, seorang Muslim Amerika: adalah jiwa yang terus-menerus mencari Penciptanya dan kini telah menemukan Pencipta semesta alam, dalam Islam.
Reportase tentang Angela Collins bisa juga dilihat di sini
No comments:
Post a Comment