bermaaf-maafan kok di tahun ini masih ada saja yang suka menyalahkan
fihak lain.
Di masa lalu, semua orang seolah sepakat bahwa idul fitri bermakna
kembali suci seolah-olah manusia itu bagaikan bayi yang baru lahir,
suci tanpa dosa.
idul fitri juga sering dianggap sebagai bulan peningkatan, setelah
sebulan kita dilatih selama bulan ramadhan.
Idul fitri biasanya umat islam saling bermaaf-maafan, karena Alloh swt
tidak mengampuni dosa sesama manusia selama yang bersangkutan belum
memaafkan.
Dalam minta maaf pun, semua kesalahan yang diperbuat juga diungkapkan
semua. Kesalahan diri sekecil apapun juga dicari agar tak terulang di
kemudian hari dan di bulan-bulan berikut jadi lebih baik lagi.
Saya heran, kenapa tahun ini bisa berubah drastis.
yaa Alloh, ampunilah dosaku, lindungilah aku dari perbuatan tak terpuji.
amiin.
Pada tanggal 31/08/11, Abunazar Alim <abu_nadzree81@yahoo.com> menulis:
> Dr. Yusuf Qaradhawi pernah berpendapat, jika kaum Muslim tidak mampu
> mencapai kesepakatan pada tingkat global, minimal mereka wajib berobsesi
> untuk bersatu dalam satu kawasan. Kata Syekh Qaradhawi, tidak boleh terjadi
> di satu negara atau satu kota kaum Muslim terpecah-pecah; beda pendapat
> dalam penentuan awal Ramadhan atau Hari Raya. Kaum Muslim di negara itu
> harus mengikuti keputusan pemerintahnya, meskipun berbeda dengan negara
> lain. Sebab, itu termasuk ketaatan terhadap yang ma'ruf. (Yusuf Qaradhawi,
> Fatwa-Fatwa Kontemporer Jld II (terj), Jakarta :GIP, 1995 , hal. 315).
> Kaidah Ushul Fiqih menyatakan: "Al-khurûj minal khilâf mustahabbun"
> (Menghindar dari perpecahan itu lebih dicintai (sunnah)." (Lihat, Abu Bakar
> al-Ahdal asy-Syafii, al-Faraid al-Bahiyah fil-Qawaid al-Fiiqhiyyah,
> (Semarang: Toha Putra, 1997, hal. 24, kaedah no. 12).
>
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> -----Original Message-----
> From: "Dani Permana" <adanipermana@gmail.com>
> Sender: milis_iqra@googlegroups.com
> Date: Wed, 31 Aug 2011 07:38:27
> To: <milis_iqra@googlegroups.com>
> Reply-To: milis_iqra@googlegroups.com
> Subject: [Milis_Iqra] Bagaimana Pemeerintah Mempertanggungjawabkan-nya
>
> Bagaimana Lapan, MUI dan Menteri Agama RI Mempertanggungjawabkan Pendapatnya
> pada Umat Islam di Dunia dan Terutama kepada Allah SWT ?
> Oleh: Ibnu Dawam Aziz | 30 August 2011 | 13:08 WIB
>
> Bagaimana Deputi Sains, Pengkajian, dan Informasi Kedirgantaraan Lembaga
> Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Prof Dr Thomas Djamaluddin. Kyai
> Mahrus Amin dan Menteri Agama RI mempertanggung jawabkan pendapatnya pada
> Umat Islam di Dunia dan terutama kepada Allah SWT ?
>
> Inilah pertanyaan yang terbersit di hati ini. Apakah meraka benar masih
> tergolong orang –orang yang menyembah Allah SWT dan pengikut jejak
> Rasulullah SAW. Ataukah mereka adalah penyembah Taghut yang berupa akal dan
> ilmu yang meraka anggap satu-satunya kebenaran yang tidak terbantahkan ?
>
> MUI telah menempatkan jati dirinya utuk menempatkan dirinya yang diwakili
> oleh Kyai Mahrus Amin sebagai Mufti Agung Negeri ini yang berwenang
> memutuskan dan menetapkan awal dan akhir Ramadhan dengan merujuk pada Ilmu
> yang sangat dipercaya yang dikomandani oleh seorang Prof. Dr Thomas
> Jalaludin sementara Mentreri Agama sebagai pemegang Otoritas pemerintahan
> menempatkan dirinya seakan Pemerintah ini adalah Pemerintahan yang berhak
> menentukan pola dasar kehidupan umat Islam , sebagai wakil Amirul Mukminin
> sementara untuk mengusulkan Syariat Islam sebagai Hukum Positifpun lari
> terbirit-birit.
>
> Banyak pertanyaan , mengapa di Negeri tetangga ( Malaysia ) keputusan
> Pemerintah adalah mutlak dan mengikat. Karena Malaysia menetapkan Syari'at
> Islam sebagai hukum positif , berarti Malaysia termasuk salah satu Darul
> Isam di Kawasan ini seperti Brunei Darusalam.
>
> An-Nisa (4) No. Ayat : : 59
> يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ أَطِيعُواْ اللّهَ وَأَطِيعُواْ الرَّسُولَ
> وَأُوْلِي الأَمْرِ مِنكُمْ فَإِن تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى
> اللّهِ وَالرَّسُولِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ
> ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلاً
>
> 4.59. Hai orang-orang yang beriman, ta'atilah Allah dan ta'atilah Rasul
> (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat
> tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul
> (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian.
> Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
> Ayat ini sering dijadikan palu godam agar Umat Islam Taat kepada
> Pemerintahannya , tanpa menyadari Pemerintahan yang bagai mana ?
>
> Ayat ini pula yang dipakai Oleh Kyai Mahrus Amin , sebagai landasan pola
> pikirnya bahwa hanya MUI yang berhak menentukan awal dan akhir Ramadhan di
> Negeri ini, yang merupakan kepanjangan tangan Menteri Agama yang disadari
> tidak mempunyai otoritas untuk menetapkan karena Negeri ini bukan Negara
> Islam.
>
> Sungguh sangat menyakitkan bahwa kesepakatan mereka bertiga yang didukung
> oleh Organisasi Islam terbesar Negeri ini mendapat tantangan dari dunia.
> Tingkah Prof. Dr Thomas Jalaludin yang dengan pongah mencela methode Hisab
> Muhammadiyah tanpa sopan santun dalam sidang Itsbat maupun dalam tulisannya
> mendapat jawaban kontan dari Allah SWT, bahwa kebenaran ilmunya bukan
> satu-satunya kebenaran yang harus diikuti. Pendapatnya yang mengatakan
> mustahil hilal dapat dilihat sejak dari Arab Saudi sampai Indonesia,
> langsung dijawab Allah dengan kuasaNya . 30 tempat di Negeri Tetangga (
> Malaysia ) yang ada dalam zona waktu yang sama dengan Indonesia menyatakan
> melihat hilal setelah kesaksian di Negeri ini , yaitu di Cakung dan Jepara
> ditolak mentah-mentah.
>
> surat Al-Baqarah Ayat : : 185
> اعوذبالله من الشيطان الرجيم
> شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيَ أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِّلنَّاسِ
> وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ الشَّهْرَ
> فَلْيَصُمْهُ وَمَن كَانَ مَرِيضاً أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ
> أُخَرَ يُرِيدُ اللّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلاَ يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ
> وَلِتُكْمِلُواْ الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُواْ اللّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ
> وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
> 2.185. (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang
> di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia
> dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak
> dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri
> tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu,
> dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka
> (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada
> hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak
> menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan
> hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu,
> supaya kamu bersyukur.
> Dan salah satu hadits berikut ini.
>
> Sebagai petunjuk pelaksanaannya :
> Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Apabila bulan telah masuk
> kedua puluh sembilan malam (dari bulan Sya'ban, pen). Maka janganlah kalian
> berpuasa hingga melihat hilal. Dan apabila mendung, sempurnakanlah bulan
> Sya'ban menjadi tiga puluh hari."
> [HR. Bukhari no. 1907 dan Muslim no. 1080, dari 'Abdullah bin 'Umar.]
>
> Dan Hilal telah dilihat di lebih dari 30 titik , apakah mereka bertiga akan
> mengingkari ketetapan ini dengan illmu-ilmu mereka ?
>
> Penolakan mereka, ber arti mereka tidak mengesahkan hasil ru'yah dari
> beberapa Negara Islam tetangga , seperti mereka menolak kesaksian dari
> Cakung dan Jepara , pada hal Negeri-Negeri itu adalah Negara – Negara Islam
> yang menempatkan Syari'ah sebagai hukum positif .
>
> Maka sebaiknya Dunia Islam menuntut pertanggung jawaban mereka bertiga
> bersama Elit Organisasi Islam terbesar di Negeri ini yang telah menyesatkan
> umatnya.
>
> Thanks, Dani Permana Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> --
> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
> Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
> dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
>
> Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
> berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
>
> Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
> Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
> Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
> Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
>
> --
> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
> Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
> dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
>
> Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
> berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
>
> Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
> Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
> Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
> Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
No comments:
Post a Comment