Kritik Hadis Shahih : tentang visualisasi mandi junub 'Aisyah
Oleh : Armansyah
السَّلَامُ عَلَىٰ مَنِ اتَّبَعَ الْهُدَىٰ
Sebagai umat Islam, kita wajib untuk mempercayai apapun yang disampaikan melalui lisan Rasulullah Muhammad SAW. Karena beliau adalah uswatun hasanah, petunjuk beliau adalah sebaik-baiknya petunjuk.
Tetapi, terkadang kita mesti kritis juga dengan semua hal yang dinisbatkan pada diri Rasulullah Saw atau juga para keluarga beliau yang suci, baik dari istri-istrinya sampai kepada puteri, menantu dan cucu-cucu beliau SAW.
Hadist seperti yang sudah saya jelaskan panjang lebar dalam tulisan : Bagaimana Menyikapi Perbedaan Hadist (klik saja linknya jika ingin membacanya), sangat bisa jadi dalam prosesnya mengalami banyak distorsi, perubahan atau bahkan pemalsuan.
Disisi lain, sangat boleh jadi, faktor keterbatasan insaniah dari para perawi hadis membuat mereka khilaf dalam meriwayatkan hadis-hadis tersebut. Sehingga sebuah hadis yang mestinya secara redaksional atau Matn memiliki masalah tetapi karena ditinjau dari sisi rantai riwayat atau jalur sanad berasal dari orang-orang yang dianggap tsiqah, amanat, jujur dan dapat dipercaya oleh mereka maka hadis-hadis bermasalah tadi diterima dalam kumpulan hadis-hadis shahih dimusnad mereka.
Disini kita tidak akan membahas ulang perihal kontroversi hadis dan bagaimana menyikapinya, sebab tulisan khusus mengenani itu sudah tuntas saya tuliskan dalam link : http://arsiparmansyah.wordpress.com/2007/08/28/bagaimana-menyikapi-perbedaan-hadist/
Disini saya akan mengajak anda semua untuk berpikir dan menganalisa sebuah hadis shahih yang saya anggap memiliki kejanggalan dari sisi redaksionalnya. Sebelum itu, saya tegaskan lagi bahwa kita harus percaya bahwa orang-orang seperti istri-istri Nabi, anak-anak beliau apalagi pribadi beliau SAW sendiri adalah insan-insan suci yang mesti kita hormati. Tidak ada tempat bagi penistaan mereka dihati kita umat Islam.
Hadis yang memiliki kejanggalan dari sisi Matnnya dipandangan saya adalah sebagai berikut :
صحيح البخاري ٢٤٣: حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ قَالَ حَدَّثَنِي عَبْدُ الصَّمَدِ قَالَ حَدَّثَنِي شُعْبَةُ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو بَكْرِ بْنُ حَفْصٍ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا سَلَمَةَ يَقُولُ دَخَلْتُ أَنَا وَأَخُو عَائِشَةَ عَلَى عَائِشَةَ
فَسَأَلَهَا أَخُوهَا عَنْ غُسْلِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَدَعَتْ بِإِنَاءٍ نَحْوًا مِنْ صَاعٍ فَاغْتَسَلَتْ وَأَفَاضَتْ عَلَى رَأْسِهَا وَبَيْنَنَا وَبَيْنَهَا حِجَابٌ
قَالَ أَبُو عَبْد اللَّهِ قَالَ يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ وَبَهْزٌ وَالْجُدِّيُّ عَنْ شُعْبَةَ قَدْرِ صَاعٍShahih Bukhari 243: Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Muhammad berkata, telah menceritakan kepadaku 'Abdush Shamad berkata, telah menceritakan kepadaku Syu'bah berkata, telah menceritakan kepadaku Abu Bakar bin Hafsh berkata, aku mendengar Abu Salamah berkata, "Aku dan saudara 'Aisyah menemui 'Aisyah, lalu saudaranya bertanya kepadanya tentang cara Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mandi (dari janabat). 'Aisyah lalu minta diambilkan satu bejana air setara dengan ukuran satu sha'. Kemudian mandi dan menuangkan air ke atas kepalanya, sementara antara kami dengannya terhalang oleh hijab." Abu 'Abdullah berkata, Yazid bin Harun dan Bahz dan Al Juddi menyebutkan dari Syu'bah, "Sekadar satu sha'."
Hadis diatas ada dalam Kitab Shahih Bukhari dengan jalur sanad tersebut diatas. Untuk sekedar kroscek online yang lebih mudah anda lakukan, silahkan anda buka situs : http://id.lidwa.com/app/ dan pilih kitab Bukhari, lalu masukkan nomor hadis 243 dibagian bawah layar lalu tekan tombol "Go".
Hadis diatas bisa juga ditemukan dalam situs : http://www.hadits.us/2011/07/mandi-besar-bab-1-14.htmlApakah anda menangkap dimana kejanggalan yang saya maksudkan ?
Tepat, dalam hadis tersebut disebutkan bila ummul mu'minin 'Aisyah r.a, istri Rasulullah SAW mengajarkan mandi janabat pada Abu Salamah (ditemani oleh saudara 'Aisyah) dengan sebuah peragaan mandi secara langsung dihadapan keduanya dengan menggunakan pembatas.
Apa yang anda pikirkan dari cerita ini ?
Apakah bentuk hijab yang digunakan oleh ummul mu'minin dalam cerita ini ? perhatikan ulang isi hadis tersebut dengan seksama : "Kemudian mandi dan menuangkan air ke atas kepalanya, sementara antara kami dengannya terhalang oleh hijab." Ini adalah kalimat cerita.
Bahwa 'Aisyah mandi, artinya membasahi tubuhnya dan lalu secara jelas disebutkan juga menuangkan air keatas kepalanya. Ini artinya perbuatan tersebut meski ada hijab yang membatasi tetapi pastinya hijab yang terawangan atau tembus pandang sehingga sipencerita bisa menceritakan dengan detil peristiwanya.
Jika anda masih ragu, mari kita kembali kebagian pertengahan sebelum kalimat diatas : Abu Salamah berkata, "Aku dan saudara 'Aisyah menemui 'Aisyah, lalu saudaranya bertanya kepadanya tentang cara Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mandi (dari janabat). 'Aisyah lalu minta diambilkan satu bejana air setara dengan ukuran satu sha'. Kemudian mandi dan menuangkan air ke atas kepalanya…."
Jadi disini ummul mu'minin digambarkan memperagakan adegan mandi janabat didepan keduanya secara jelas dibalik tabir yang bisa terlihat sebab memang itu adalah cara menjelaskan secara visual.
Bagaimana mungkin seorang istri Rasul yang mulia, memperagakan adegan vulgar semacam itu kepada laki-laki lain meski itu didampingi oleh saudaranya sendiri dan untuk sebuah pengajaran agama ?
Saya jadi teringat dengan kitab-kitab Perjanjian Lama, dimana disana banyak sekali cerita para Nabi dan Rasul Bani Israel dirombak sehingga terjadi pemutar balikan fakta sejarah. Bagaimana digambarkan Nabi Luth bersetubuh dengan kedua puteri kandungnya sendiri, Nabi Daud menzinahi istri tentaranya, Nabi Sulaiman menjadi kafir karena tergoda untuk menyembah Tuhan lain dan seterusnya.
Jelas ini menimbulkan pertanyaan yang rasanya tidak terlalu berlebihan untuk dikritisi. Saya tidak berani membenarkan hadis diatas, meski dianggap shahih oleh Bukhari.
Bagaimana dengan anda ?
Sumber : http://arsiparmansyah.wordpress.com/2011/12/29/kritik-hadis-shahih-tentang-aisyah-dan-salim/
--
Salamun 'ala manittaba al Huda
ARMANSYAH
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
No comments:
Post a Comment