pernyataan sebelumnya, mengapa dan ada apa?
PERNYATAAN PERTAMA
Menteri Agama Suryadharma Ali mengutuk pembakaran pesantren syiah di
Dusun Nangkrenang, Desa Karang Gayam, Kecamatan Karang Penang,
Sampang, Madura. Menurutnya Syiah masih dalam koridor ajaran Islam.
"Kita lihat pandangan MUI saja. Kalau mengukur suatu agama pada
riilnya akidahnya, kalau sama ya nggak masalah. Cuma interpretasi yang
berbeda, nah tapi untuk interpretasi berbeda juga ada dalam suni.
Perbedaan itu selama dalam batas toleransi pada akidah, soal tauhid
tidak ada perbedaan, syiah masih dalam koridor," tutur Suryadharma
Hal ini disampaikan Menag kepada wartawan usai acara penyerahan
penghargaan kepada kepala daerah yang berjasa di bidang pendidikan
Islam dalam rangka HUT ke-66 Kementerian Agama di Hotel Borobudur,
Jakarta, Senin (2/1/2012).
Namun Menag memilih menghormati pandangan MUI. Menurutnya, MUI yang
paling memahami kaidah-kaidah ajaran Islam.
"Ya kita biarkan MUI dulu, kita tunggu MUI yang bilang itu. Karena MUI
itu memiliki kompetensi menjelaskan apakah itu bertentangan atau
tidak, karena MUI tempat berkumpulnya ahli fatwa,"tegasnya.
(detiknews.com)
PERNYATAAN KEDUA
Menteri Agama RI mengatakan "Ternyata Majelis Ulama Indonesia (MUI)
dan kementerian agama menyatakan Syiah bukan Islam, tapi saya lupa
tahun berapa," kata Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu,
di gedung DPR (25/1).
Adapun aturan tentang Syiah yang menurut menteri agama masih berlaku
adalah hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) MUI pada 7 Maret 1984 di
Jakarta, merekomendasikan umat Islam Indonesia perlu waspada terhadap
menyusupnya paham Syiah serta perbedaan pokoknya dengan ajaran Ahli
Sunnah Wal jamaah.
Selain itu, Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) pernah mengeluarkan
surat resmi No.724/A.II.03/101997, tertanggal 14 Oktober 1997,
ditandatangani Rais Am, M Ilyas Ruchiyat dan Katib KH. Drs. Dawam
Anwar, yang mengingatkan kepada bangsa Indonesia agar tidak terkecoh
oleh propaganda Syiah dan perlunya umat Islam Indonesia memahami
perbedaan prinsip ajaran Syiah dengan Islam. (beritasatu.com)
KOMENTAR PROF. DR. AZYUMARDI AZRA
Prof. DR. Azyumardi Azra cendikiawan muslim dan Rektor UIN jakarta
menilai Menteri Agama Suryadharma Ali, yang menyebut aliran syiah
bukan bagian dari Islam, sebagai orang ahistoris. "Dia salah baca itu.
Nggak pernah ada statement dari Majelis Ulama Indonesia yang menyebut
Syiah bukan bagian dari Islam," kata Azyumardi kepada Tempo semalam.
Ayumardi mengatakan: aneh jika Suryadharma menyebut aliran Syiah
sesat. Sebab, ulama dari pelbagai penjuru dunia sudah beberapa kali
menggelar pertemuan di Kairo, Mesir serta Iran, dan menyepakati aliran
Syiah dan Sunni sebagai bagian dari Islam. Adapaun kelompok Syiah di
Indonesia, menurut Azyumardi, juga tidak tergolong syiah ekstrem.
PERTANYAAN:
1. Mengapa rujukan dalam pernyataan (II) tidak digunakan dalam
pernyataan (I)?
2. Jika ia ingin mewakili NU, mengapa ia tidak merujuk ketua Umum PB
NU yang sekarang Prof. DR. KH. Aqil Siradj? Malah merujuk kepada kiyai
NU yang oleh KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dikatakan sebagai kiyai-
kiyai yang jahil dan bodoh, perlu belajar lagi tentang Islam.
Sementara Gus Dur menyatakan: "NU itu Syiah minus Imamah, dan Syiah
itu NU plus Imamah."
3. Mengapa dalam pernyataan (I) tidak merujuk pada keputusan MUI pada
7 Maret 1984? Apakah saat itu ia belum tahu? Atau dalam pernyataan
(II) ada tekanan dari luar atau kepentingan lain yang berkait dengan
partainya (PPP)? Mengingat di Sampang Madura didominasi oleh kiyai
PPP, beda halnya kiyai di Bangkalan didominasi oleh PKB, alias
pengikut Gus Dur.
4. Yang lebih aneh lagi, seorang menteri agama merujuk pada organisasi
ekstrim dan sangat minoritas, yaitu: Atas dasar itu, Majelis
Mujahidin Indonesia menyatakan bahwa Syiah bukan dari golongan Islam,
dan siapa saja yang menganggap Syiah tidak sesat berarti sesat.
5. Siapa tokoh Majelis Mujahidin Indonesia itu? Bukankah ia wahabi
ekstrim? Bukankah organisasi ini gembong para teroris di Indonesia?
Bukankah kolompok ini akidahnya bertolak belakang dengan komunitas NU?
Mereka memusyrikkan ziarah kubur, tawassul. Membid'ahkan tahlilan. Ala
kulli hal, kelompok MMI menyesatkan dan menyatakan musyrik ulama NU
dan para pengikutnya?
6. Masya Allah, rupanya Pak Menteri tidak menghormati ulama NU,
misalnya Gus Dur dan Prof. DR. KH. Aqil Siradj. Sebenarnya ada apa
dengan menteri agama RI? Tolong pak menteri, jangan tukar darah kaum
muslimin dengan suara pemilu, pasti Allah dan Rasul-Nya murka.
TOPIK TERKAIT
Pandangan Menteri Agama dan MUI tentang Syiah http://tinyurl.com/7dldvno
Pandangan Prof. DR. KH. Aqil Siradj Tentang Syiah http://tinyurl.com/7cene2c
Pandangan Prof. DR. Din Syamsuddin tentang Syiah http://tinyurl.com/7q2xpm2
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
No comments:
Post a Comment