Tuesday, January 3, 2012

Re: [Milis_Iqra] KEKEJAMAN KAUM SYI'AH TERHADAP AHLU SUNNAH

بسـم الله الرحمن الرحيـم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Hanya sekedar untuk mengingatkan diri sendiri. Mengingat
sekarang-sekarang ini sering terjadi huru-hura sedang kita selalu saja
ikut menjadi terhasut dengan adanya berita-berita yang disampaikan
oleh orang-orang yang belum kita kenal. Sedangkan Allah tidak menyukai
ucapan-ucapan buruk kecuali ucapan itu diucapkan oleh orang yang
teraniaya.

لا يحب اللـه الجهر بالسوء من القول إلا من ظلم ۚ وكان اللـه سميعا عليما ﴿١٤٨

Allah tidak menyukai ucapan buruk, (yang diucapkan) dengan terang
kecuali oleh orang yang dianiaya. Allah adalah Maha Mendengar lagi
Maha Mengetahui. [An nisaa' 148]

Sebaiknya kita segera perhatikan nasihat selanjutnya dari Allah
Subhanahu wa ta'ala :

إن تبدوا خيرا أو تخفوه أو تعفوا عن سوء فإن اللـه كان عفوا قديرا ﴿١٤٩

Jika kamu menyatakan sesuatu kebaikan atau menyembunyikan atau
memaafkan sesuatu kesalahan (orang lain), maka sesungguhnya Allah Maha
Pemaaf lagi Maha Kuasa. [An nisaa' 149]

Allah Maha Mengetahui sedangkan manusia adalah tidak mengetahui


والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

On 1/4/12, whe - en <whe.en9999@gmail.com> wrote:
> Terimakasih mas Dani atas penjelasannya,
> agak tidak fokus dengan pertanyaan saya tapi gapapa lach, mas Dani juga
> manusia, yang punya kepentingan dan kemauan sendiri.
>
> Sebenarnya sama persis seperti mas Dani, *saya juga tidak mau ambil pusing
> dengan hal yang tidak ada manfaatnya*, namun kemunculan mas Dani apalagi
> langsung mengatasnamakan "kita" membuat saya berubah dari "no comment"
> menjadi "bertanya". "kita" itu siapa saja selain mas Dani saya yang sudah
> mau dimasukkan ke dalam kategori "kita"?
> Namun jawaban jujur mas Dani "tidak mengetahui" sangat saya hargai, karena
> seharusnya,* apabila tidak mengetahui, tidak membela ataupun menyalahkan
> pihak2 tertentu.*
>
> Soal judul, sama seperti bunda Sugi, mas addin melakukan hal jujur menurut
> saya, judul ada unsur hak cipta, orang yang mengganti judul orang lain
> tanpa ijinlah menurut saya yang harusnya dipertanyakan bukan mempertanyakan
> orang yang melakukan hal yang jujur.
> Sebagai kaum yang terpelajar, bukankah kita tahu soal hak cipta ini?
> Jangan sampai malah menganjurkan seseorang melanggar hak cipta.
>
> Satu hal lagi, kenapa mas Dani bisa yakin seharusnya tidak ada issue
> "fasik" padahal jelas2 ayat tersebut di-quote setelah artikel mas Addin
> diposting, seharusnya jika salah penempatan, yang tahu harus membenarkan,
> jika menuduh seseorang (saya tulis "jika" karena saya tidak tahu maksudnya)
> harus dengan bukti seperti hadits yang pernah mas Dani quote. Jangan
> sampai menjadi fitnah buat seseorang dan tidak jelas siapa yang fasik
>
> Demikian dari saya,
> Dan sengaja saya tidak bertanya soal syi'ah kepada mas Dani atau yang lain
> karena saya fokus pada pertanyaan saya "siapa yang fasik?"
>
> Maaf satu lagi, kalau mau judul sesuai kemauan kita, kenapa tidak menulis
> artikel sendiri, jadi judulnya bisa sesuai kemauan kita masing2?
>
> regards
> whe~en
>
> 2012/1/4 <bunda.sugi@gmail.com>
>
>> **
>> Berbicara judul artikel yg provokatif, menurut sy mas addin sudah
>> melakukan suatu hal jujur & terang dalam memposting karena memang seperti
>> itulah judul asli artikelnya, dibanding judul postingnya Ǟ padahal b, kan
>> dulu pernah juga ada yg memposting artikel tidak sesuai judul padahal
>> isinya lumayan bagus ( artikel tentang al bani)
>> Jadi walaupun provokatif, sesungguhnya yg provokatif adalah yang
>> menuliskan artikel bukan yg membawakan berita menurut saya, tapi
>> kebanyakan
>> kita kan malas membaca & membahas isinya. Malah langsung nempelengi
>> pembawa
>> beritanya
>>
>> Sudah begitu, yg ditempelengi ya ☺яåήԍ yg membawa berita tentang keburukan
>> syiah saja, tidak berlaku untuk yg lainnya
>> Sent from my BlackBerry® via Smart 1x / EVDO Network. Smart.Hebat.Hemat.
>> ------------------------------
>> *From: * "Dani Permana" <adanipermana@gmail.com>
>> *Sender: * milis_iqra@googlegroups.com
>> *Date: *Tue, 3 Jan 2012 17:14:41 +0000
>> *To: *<milis_iqra@googlegroups.com>
>> *ReplyTo: * milis_iqra@googlegroups.com
>> *Subject: *Re: [Milis_Iqra] KEKEJAMAN KAUM SYI'AH TERHADAP AHLU SUNNAH
>>
>> Sy tidak mengetahuinya apakah ada saat ini. Dan saya tidak mau ambil
>> pusing untuk hal yg tidak banyak manfaatnya.
>>
>> Sebenarnya tidak ada issue "fasik" seharusnya, jika kita melihat isi
>> artikel itu, hanya saja judul artikel itu saja yg provocative.
>>
>> Penulis juga manusia M Wheen, entah dia mengetahui makna secara lughowi
>> lafaz syi'ah atau tidak, atau hanya sebatas Syi'ah. Pokooke sesat.
>>
>> Coba kalau judulnya Kejamnya SYI'AH RAFIDAH bla bla.. atau syi'ah sempalan
>> lainnya.
>>
>> Begitulah keadaan kita sekarang... Mudah terombang ambing, bagai buih di
>> lautan.
>>
>> Regards,
>> Dani Permana
>> Sent from XL BlackBerry®
>> ------------------------------
>> *From: * "whe~en (gmail)" <whe.en9999@gmail.com>
>> *Sender: * milis_iqra@googlegroups.com
>> *Date: *Tue, 3 Jan 2012 15:40:45 +0000
>> *To: *<milis_iqra@googlegroups.com>
>> *ReplyTo: * milis_iqra@googlegroups.com
>> *Subject: *Re: [Milis_Iqra] KEKEJAMAN KAUM SYI'AH TERHADAP AHLU SUNNAH
>>
>> Mohon maaf mas Dani,
>> Boleh juga saya dimasukkan dalam kategori "kita" di kalimat mas Dani "Yang
>> jd pertanyaan kita sekarang adalah adakah syi'I yg benar2 pengikut Imam
>> Ali
>> bin abu Thalib?"
>> Karena saya juga sangat ingin tahu jawabannya.
>>
>> Namun, ada beberapa hal lagi yang sebenarnya sangat ingin saya tahu, entah
>> mas Dani punya jawabannya atau tidak, diantaranya ketika mas Addin posting
>> tentang syiah kemudian ditimpali dengan ayat dari Al Hujuraat : 6, siapa
>> yang fasik sebenarnya? Apakah mas Addin ataukah penulis artikelnya? Karena
>> mas Addin lah yang menyampaikan artikel tersebut disini, atau ayat
>> tersebut
>> salah penempatannya?
>> Semoga ada yang menjelaskan kepada saya dengan to the point dan kalimat
>> simple. Siapa yang fasik.
>>
>> Mas addin sudah menemukan jawabannya?
>> Mas Dani?
>> Ada yang bisa bantu saya?Sebelum diskusi ini berlanjut?
>>
>> Terimakasih
>> Whe-en
>>
>> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>> ------------------------------
>> *From: * "Dani Permana" <adanipermana@gmail.com>
>> *Sender: * milis_iqra@googlegroups.com
>> *Date: *Tue, 3 Jan 2012 14:40:34 +0000
>> *To: *<milis_iqra@googlegroups.com>
>> *ReplyTo: * milis_iqra@googlegroups.com
>> *Subject: *Re: [Milis_Iqra] KEKEJAMAN KAUM SYI'AH TERHADAP AHLU SUNNAH
>>
>> Yang jd pertanyaan kita sekarang adalah adakah syi'I yg benar2 pengikut
>> Imam Ali bin abu Thalib?
>>
>> Kalau Kita berkaca kepada Al Qur'an, kita hanya di perintah secara mutlaq
>> mengikuti Allah dan Rasul-Nya.
>>
>> Hanya orang-orang yg kurang akal saja yg slalu menjadikan seorang Imam
>> sebagai acuannya selain Rasullullah shalallaahu 'alahi wasallam.
>>
>> Biarlah mereka bangga dengan benderanya masing masing. Karena di akhirat
>> kelak kita tidak akan di tanya apakah kamu pengikut ahlul bait bukan, atau
>> kamu pengikut sunni bukan.
>>
>> Berkaitan email yang dari sdr If**d***h, yg telha disebutkan kembali oleh
>> mas Addin di bawah, memang kacau tuh oorang, ketika di mintakan
>> klarifikasi, ga pernah kelihatan batang hidungnya. Biarlah itu menjadi
>> dosa
>> dia dan menjadi kebangaan dia mungkin di akhirat.
>>
>> Wallahu'alam bi murodihi...
>>
>> Regards,
>> Dani Permana
>> Sent from XL BlackBerry®
>> ------------------------------
>> *From: * "@dd.in" <addinkesmas@gmail.com>
>> *Sender: * milis_iqra@googlegroups.com
>> *Date: *Tue, 3 Jan 2012 12:26:59 +0000
>> *To: *<milis_iqra@googlegroups.com>
>> *ReplyTo: * milis_iqra@googlegroups.com
>> *Subject: *Re: [Milis_Iqra] KEKEJAMAN KAUM SYI'AH TERHADAP AHLU SUNNAH
>>
>> Pak Andri, saya Kira pak Nurwasis bertanya tentang ayat AlQuran yg bapak
>> bawakan sebagai reply dari posting saya. Dan pak Andri menjelaskan bahwa
>> memaknai ayat yang pak Andri bawakan adalah dengan
>> 1. Yakinkan dulu pembawa berita, termasuk orang yang fasik atau bukan
>> 2. Telitilah berita yang dibawanya seandainya disiarkan lebih banyak
>> mudhoratnya apa lebih banyak manfaatnya
>> 3. Carilah ada atau tidak berita counternya dari fihak yang dituduh
>> sebagai bahan
>>
>> Kalo dari apa yang bapak jelaskan tersebut berarti bapak sudah melakukan
>> ketiga Hal di atas sehingga menjadi pas dengan ayat yg bapak bawakan
>> sebagai reply dari suatu berita yang kebetulan saya yg membawakannya..
>>
>> Tapi terima kasih pak Andri jika memang pak Andri tidak bermaksud
>> demikian..
>>
>> Sebetulnya sy hanya ingin memastikan apakah milis ini memang milis
>> syiah..karena sebelumnya ada beberapa postingan yg berisi link dengan
>> judul
>> artikel yg menjelekkan ahlusunnah seperti wahabi dan sålafi seperti
>> dibawah
>> ini yang tentu saja tidak ditanggpi dengan ayat yg seperti pak Andri
>> bawakan ataupun tanggapan2 lainnya..
>>
>>
>> Ketua MUI: Syiah Sah sebagai Mazhab Islam
>>
>> http://tinyurl.com/6mw4yjk• Perbedaan Salafi dan Wahhabi
>>
>> http://tinyurl.com/76n22wx• Ketua PBNU KH. Said Agil Siradj:
>>
>> Wahabi Mengajarkan Kekerasanhttp://tinyurl.com/7pgmxs6• Partai Salafi
>> Mesir: Kami Komitmen Dengan zionis Israel
>>
>> http://tinyurl.com/6m6kkyt• Syeikh Hisyam Kabbani:
>>
>> Wahabi Salafi Neo Khawarij http://tinyurl.com/78gckgp• Pernyataan
>> Tokoh2 Islam tentang: Sunni, Syiah, Salafi dan Wahabi
>>
>> http://tinyurl.com/7hlayrl• Saudi + Wahabi = Salafi ?
>>
>> http://tinyurl.com/7umfnu9• Dari Muhammad bin Abdul Wahab hingga
>> Kerajaan Arab Saudi
>>
>> http://tinyurl.com/c9letkf
>>
>> Saudi dan Wahabi dalam Buku 'Api Sejarah'
>>
>> http://tinyurl.com/7yp45xe• PBNU: Pasti ada big Design di Balik
>> Pembakaran Ponpes Syiah
>>
>> http://tinyurl.com/7wkcahm• Salafi Wahabi Menentang Imamnya Sendiri
>> Soal Maulid Nabi SAW
>>
>> http://tinyurl.com/7ygnra4
>>
>> Salafi Wahabi Menentang Imamnya Sendiri Soal Istighatsahhttp://
>> tinyurl.com/6mqwsy5
>>
>> Saudi dan Wahabi dalam Buku 'Api Sejarah' http://tinyurl.com/7yp45xe
>> Pernyataan MUI Soal Pembakaran Pesantren Syiah
>>
>> http://tinyurl.com/8xrzq9x
>>
>> eBook Khusus tentang Wahabi/Salafi (Format PDF) 1.
>>
>> Dalam Pandangan Wahabi/Salafi Ahlussunnah Musyrik 2. Siti Aisyah, Istri
>> Nabi SAW Menentang Fatwa Wahhabi 3. Allamah Sayyid Al-Maliki Menghujat
>> Wahabi 4. Aliansi Wahabi dan Dinasti Saudi (I) 5. Amir Wahabi Saudi
>> Bergelimang Whisky, Wanita dan Senjata Download di:
>>
>> http://tinyurl.com/7tz2ce6
>>
>> Salafi wahabi menentang imamnya sendiri Ibnu Taimiyah: Soal Maulid Nabi
>> SAW dan Istighatsah. Dilengkapi video dan terjemahan Indonesia.
>>
>> Penentangan Soal Maulid Nabi SAW:
>>
>> http://tinyurl.com/7ygnra4 Soal Istighatsah:
>>
>> http://tinyurl.com/6mqwsy5
>>
>>
>>
>> Sy agak bingung kenapa link dengan judul seperti diatas sama sekali tidak
>> mendapatkan tanggapan Atau karena link artikel di atas bukan berbicara
>> tentang syiah tetapi wahabi dan salafi???
>>
>> Atau karena yg mengirimkan postingan tersebut orang syiah dan Bukan orang
>> yg dianggap wahabi salafi
>>
>> Apapun itu setidaknya sudah terjawab..dan tidak perlu membuat saya ragu
>> dan sayang untuk leave dari group ini..
>>
>> Satu lagi saya hanya ingin menyampaikan Firman Allahu Ta'ala
>>
>>
>>
>>
>>
>> Al Maidah (5)
>>
>> -Verse 8-
>>
>> ‫‫يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ كُونُواْ قَوَّامِينَ لِلّهِ شُهَدَاء
>> بِالْقِسْطِ وَلاَ يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَى أَلاَّ تَعْدِلُواْ
>> اعْدِلُواْ هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَى وَاتَّقُواْ اللّهَ إِنَّ اللّهَ
>> خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ‬‬
>>
>>
>>
>> Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu
>> menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan
>> janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu
>> untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat
>> kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha
>> Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
>>
>> Wassalamu'alaikum warohmatullah wabarokatuh ..
>> Sent from my odyn
>> ------------------------------
>> *From: * andri subandrio <subandrio.andri@gmail.com>
>> *Sender: * milis_iqra@googlegroups.com
>> *Date: *Tue, 3 Jan 2012 03:12:24 -0800
>> *To: *<milis_iqra@googlegroups.com>
>> *ReplyTo: * milis_iqra@googlegroups.com
>> *Subject: *Re: [Milis_Iqra] KEKEJAMAN KAUM SYI'AH TERHADAP AHLU SUNNAH
>>
>> Mas Addin,
>>
>> Adakah kalimat atau kata-kata saya yang menjustifikasi bahwa mas Addin
>> adalah orang Fasiq, saya hanya sekadar menyunting satu ayat untuk menjadi
>> bahan perbincangan kita bersama dalam membahas satu topik, bukan untuk
>> menuduh siapapun.
>>
>> Kalau sekiranya dari kalimat saya ada yang kurang berkenan dalam
>> kesempatan ini saya mohon dibukakan pintu maaf,dan saya mohon ampun kepada
>> Allah karena telah menyakiti perasaan saudara saya sendiri.
>>
>> Tambahan saya tidak punya kapasitas apapun untuk menuduh seseorang itu
>> fasiq, kafir atau apapun.
>>
>> Terima kasih semoga penjelasan saya dapat diterima dengan baik.
>>
>> 2012/1/3 @dd.in <addinkesmas@gmail.com>
>>
>>> **
>>> Pak Nurwasis, mungkin pak Andri sudah meneliti terlebih dulu tentang
>>> saya, meyakini dan mémvonis sy sebagai orang fasik dengan membawakan ayat
>>> AlQuran tersebut sebagai reply dari artikel yg saya bawakan...
>>>
>>>
>>>
>>>
>>>
>>>
>>> Sent from my odyn
>>> ------------------------------
>>> *From: * andri subandrio <subandrio.andri@gmail.com>
>>> *Sender: * milis_iqra@googlegroups.com
>>> *Date: *Tue, 3 Jan 2012 02:34:25 -0800
>>> *To: *<milis_iqra@googlegroups.com>
>>> *ReplyTo: * milis_iqra@googlegroups.com
>>> *Subject: *Re: [Milis_Iqra] KEKEJAMAN KAUM SYI'AH TERHADAP AHLU SUNNAH
>>>
>>> Wa'alaikum salam,
>>>
>>> Memaknai ayat tersebut menurut pendapat saya (lebih banyak salahnya dari
>>> benarnya) adalah:
>>>
>>> 1. Yakinkan dulu pembawa berita, termasuk orang yang fasik atau bukan
>>> 2. Telitilah berita yang dibawanya seandainya disiarkan lebih banyak
>>> mudhoratnya
>>> apa lebih banyak manfaatnya
>>> 3. Carilah ada atau tidak berita counternya dari fihak yang dituduh
>>> sebagai bahan
>>> pertimbangan agar tidak berat sebelah (adil)
>>>
>>> Dengan demikian diharapkan kita tidak terjebak dalam suatu hal yang
>>> membuat kerugian pihak lain.
>>>
>>> Itulah pendapat pribadi saya yang awam dan tentu saja lebih banyak
>>> salahnya dari pada benarnya, karena saya bukan seorang yang berilmu dalam
>>> hal ini, saya hanya berbuat untuk menjadi muslim yang seutuhnya bukan
>>> syiah, bukan Sunni bukan NU bukan Muhammadiyah, bukan syalafi bukan
>>> qalaf,
>>> tapi Muslim yang mendasarkan segala sesuatunya dengan Nash Quran dan
>>> Sunnah.
>>>
>>> TErima kasih
>>>
>>> Wasallaam
>>>
>>> 2012/1/3 aby Fathir <nurwasis@sanyo-sei.co.id>
>>>
>>>> **
>>>> Assalamu'alaikum wr. wb.
>>>> Pak Andri maaf, kita kan awam menerjemahkan ayat -ayat spt ini secara
>>>> langsung, kl menurut anda info info dr milis, dr wartawan , dll
>>>> yg kita teliti terlebih dulu :
>>>> 1. status orangnya (fasik atau bukan) atau isi beritanya? soalnya repot
>>>> kl kita,
>>>> apakah anggap saja semua fasik sehingga perlu crosschek semua info tsb,
>>>> 2. atau kita berhuznudhon tapi tetep perlu crosschek berita tsb
>>>> 3. atau kita kurang lengkap menukilkan ayat2 yg harus dipakai dalam
>>>> menyikapi masalah sehingga bisa salah mengambil kesimpulan
>>>> 4. atau bagaimana tafsir ayat tsb sebenarnya ,
>>>> Trims
>>>> Wassalamu"alaikum wr. wb.
>>>> Nurwasis
>>>>
>>>> ----- Original Message -----
>>>> *From:* andri subandrio <subandrio.andri@gmail.com>
>>>> *To:* milis_iqra@googlegroups.com
>>>> *Sent:* Tuesday, January 03, 2012 3:15 PM
>>>> *Subject:* Re: [Milis_Iqra] KEKEJAMAN KAUM SYI'AH TERHADAP AHLU SUNNAH
>>>>
>>>> 49. Al Hujuraat
>>>> * *
>>>>
>>>> 6. Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang
>>>> *fasik*membawa suatu
>>>> berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu
>>>> musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan
>>>> kamu
>>>> menyesal atas perbuatanmu itu.
>>>>
>>>> 2012/1/3 @ddin <addinkesmas@gmail.com>
>>>>
>>>>> ****
>>>>>
>>>>> KEKEJAMAN KAUM SYI'AH TERHADAP AHLU SUNNAH
>>>>> Oleh
>>>>> Ustadz Abu Ihsan Al-Atsari
>>>>> http://almanhaj.or.id/content/3112/slash/0
>>>>>
>>>>> AHLU SUNNAH MENJADI INCARAN GOLONGAN LAIN
>>>>> Benteng kaum Muslimin diserang dari dalam, kira kira begitulah ungkapan
>>>>> yang dirasakan umat ini atas kejahatan ahli bid'ah khususnya Syiah
>>>>> terhadap
>>>>> Islam, Sunnah dan Ahlu Sunnah. Pengkhianatan dan kekejaman yang
>>>>> dilakukan
>>>>> oleh ahli bid'ah terhadap Islam dan kaum Muslimin sangat banyak
>>>>> terjadi.
>>>>> Ini tidak lain dilandasi oleh keyakinan mereka yang mengkafirkan dan
>>>>> menghalalkan darah orang-orang yang berada di luar kalangan mereka.
>>>>> Kurangnya penghormatan mereka terhadap kehormatan, harta dan darah kaum
>>>>> Muslimin dan kesembronoan mereka dalam menjatuhkan vonis kafir terhadap
>>>>> siapa saja yang tidak sepaham menjadi alasan mereka melakukan semua
>>>>> itu.
>>>>>
>>>>> Tercatat di awal sejarah Islam dua kelompok bid'ah yang melakukannya,
>>>>> yaitu, Syiah dan Khawârij. Akibat dari tindakan pengkhianatan mereka
>>>>> tersebut banyak Sahabat Nabi Radhiyallahu 'anhum yang terbunuh. Mereka
>>>>> tak
>>>>> segan-segan menghalalkan darah Sahabat Radhiyallahu a'nhum, para Ulama
>>>>> dan
>>>>> orang shalih dengan alasan yang mengada-ada tanpa rasa takut dan rasa
>>>>> malu
>>>>> sedikit pun terhadap Allâh Azza wa Jalla.
>>>>>
>>>>> Sejak awal kemunculan kelompok-kelompok bid'ah ini selalu yang menjadi
>>>>> incaran dan targetnya adalah Ahlu Sunnah. Kelompok-kelompok bid'ah itu
>>>>> rela
>>>>> melupakan perbedaan-perbedaan di antara mereka walaupun dalam masalah
>>>>> yang
>>>>> prinsipil untuk bekerja sama dalam mematikan Sunnah dan menghancurkan
>>>>> Ahlu
>>>>> Sunnah, begitulah sejarah berbicara. Khususnya pada abad ke-4 Hijriyah
>>>>> ketika mulai berdirinya daulah Syiah di beberapa wilayah, terutama di
>>>>> daerah-daerah pegunungan. Seiring dengan semakin gencarnya gerakan
>>>>> dakwah
>>>>> mereka ditambah lagi semakin lemahnya daulah Ahlu Sunnah pada masa itu.
>>>>>
>>>>> SYIAH, MUSUH DALAM SELIMUT
>>>>> Imam Ibnu Katsîr rahimahullah telah menjelaskan fenomena ini dalam
>>>>> kitabnya ketika menyebutkan biografi salah seorang tokoh Syiah yaitu
>>>>> Ibnu
>>>>> Nu'mân : "Ibnu Nu'mân ini adalah seorang tokoh Syiah dan pembela
>>>>> mereka. Ia
>>>>> punya kedudukan di kalangan penguasa-penguasa daerah karena mayoritas
>>>>> penduduk di daerah-daerah tersebut pada masa itu mulai condong kepada
>>>>> tasyayyu' (Syi'ah). Di antara muridnya adalah asy-Syarîf ar-Râdhi dan
>>>>> al-Murtadhâ."[1]
>>>>>
>>>>> Beberapa sekte, seperti Ismâ'îliyah, Buwaihiyah, Qarâmithah dan
>>>>> lain-lainnya memakai jubah Syiah ini untuk meraih tujuannya. Contoh
>>>>> kasusnya adalah yang terjadi di Afrika utara, salah seorang juru dakwah
>>>>> Syiah yang bernama Husain bin Ahmad bin Muhammad bin Zakariya
>>>>> ash-Shan'âni
>>>>> yang berjuluk Abu 'Abdillâh asy-Syî'i masuk ke wilayah Afrika seorang
>>>>> diri
>>>>> tanpa harta dan tanpa satu pun orang yang mendampinginya. Ia terus
>>>>> melakukan kegiatan dakwah di sana hingga ia berhasil menguasainya. [2]
>>>>>
>>>>> Abu 'Abdillâh asy-Syîi'i inilah yang berhasil meyakinkan kaum Muslimin
>>>>> untuk menerima 'Ubaidullâh al-Qaddah sebagai imam dakwah sehingga
>>>>> mereka
>>>>> membaiatnya. Lalu 'Ubaidullâh ini menggelari dirinya sebagai al-Mahdi
>>>>> dan
>>>>> mendirikan daulah 'Ubaidiyah yang kemudian lebih dipopulerkan dengan
>>>>> sebutan sebagai daulah Fâthimiyyah. Padahal pada hakekatnya merupakan
>>>>> daulah yang beraliran bathiniyah.
>>>>>
>>>>> Di antara kejahatan yang dilakukan oleh 'Ubaidullâh ini, suatu kali
>>>>> kudanya masuk ke dalam masjid. Lalu rekan-rekannya ditanya tentang hal
>>>>> itu,
>>>>> mereka menjawab, "Sesungguhnya kencing dan kotoran kuda itu suci,
>>>>> karena ia
>>>>> adalah kuda al-Mahdi (yakni 'Ubaidullâh). Pengurus masjid mengingkari
>>>>> hal
>>>>> itu. Maka mereka pun membawanya ke hadapan 'Ubaidullâh al-Mahdi, dan
>>>>> akhirnya ia menghabisi pengurus masjid tersebut. Ibnu 'Adzâra t
>>>>> berkata,"Sesungguhnya di akhir hayatnya 'Ubaidullâh ini ditimpa sebuah
>>>>> penyakit yang mengerikan yaitu adanya cacing yang keluar dari duburnya
>>>>> dan
>>>>> kemudian memakan kemaluannya. Begitulah keadaannya hingga kematian
>>>>> merenggutnya." [3]
>>>>>
>>>>> Abu Syâmah rahimahullah berkomentar tentang 'Ubaidullâh ini dengan
>>>>> berkata, "Ia adalah seorang zindiq (kafir), khabîts (sangat buruk), dan
>>>>> merupakan musuh Islam. Menunjukkan diri sebagai Syiah dan berupaya
>>>>> keras
>>>>> untuk menghilangkan agama Islam. Ia banyak membunuh Fuqahâ', ahli
>>>>> hadits,
>>>>> orang orang shalih dan banyak manusia lainnya. Anak keturunannya tumbuh
>>>>> dengan pola pikir seperti itu dan apabila ada kesempatan mereka akan
>>>>> menunjukkan taringnya, jika tidak maka mereka akan menyembunyikan
>>>>> diri." [4]
>>>>>
>>>>> Adz-Dzahabi rahimahullah berkata, "Duhai kiranya kalau ia hanya seorang
>>>>> penganut Syiah saja, tetapi ternyata di samping itu ia juga seorang
>>>>> zindiq." [5]
>>>>>
>>>>> Para ulama yang telah mereka bunuh di antaranya adalah Abu Bakar
>>>>> an-Nâbilisi, Muhammad bin al-Hubulli, Ibnu Bardûn yang dibunuh oleh Abu
>>>>> 'Abdillâh asy-Syî'i. Sementara Ibnu Khairûn Abu Ja'far Muhammad bin
>>>>> Khairûn
>>>>> al-Mu'âfiri tewas di tangan 'Ubaidullâh al-Mahdi.
>>>>>
>>>>> Di antara penguasa mereka yang telah banyak membunuh para Ulama adalah
>>>>> al-'Adhid, penguasa terakhir Bani 'Ubaid. Ibnu Khalikân rahimahullah
>>>>> berkata tentang orang ini, "al-'Adhid ini orang yang sangat kental
>>>>> Syi'ahnya, sangat keterlaluan dalam mencaci maki Sahabat Nabi, apabila
>>>>> ia
>>>>> melihat seorang Sunni (Ahlu Sunnah), ia menghalalkan darahnya." [6]
>>>>>
>>>>> Salah satu sekte yang menimpakan berbagai bala terhadap Ahlu Sunnah
>>>>> adalah Buwaihiyah. Sekte ini dinisbatkan kepada Buwaihi bin Fannakhasru
>>>>> ad-Dailami al-Fârisi. Berkuasa di Irak dan Persia lebih kurang satu
>>>>> abad
>>>>> ketika kekhalifahan 'Abbasiyah sedang melemah di Baghdad. Sekte ini
>>>>> juga
>>>>> menunjukkan kefanatikannya kepada ajaran Syi'ah. Bahkan mereka
>>>>> memotivasi
>>>>> orang orang Syiah di Baghdad untuk melakukan tindakan-tindakan
>>>>> perlawanan
>>>>> terhadap Ahlu Sunnah. Hampir tiap tahun terjadi pertikaian dan
>>>>> benturan-benturan antara kaum Syiah dan Ahlu Sunnah. Sehingga banyak
>>>>> korban
>>>>> jiwa jatuh dan menimbulkan kerugian materiil yang besar, toko-toko dan
>>>>> pasar-pasar dibakar. Untuk menunjukkan hegemoni dan dominasi mereka
>>>>> atas
>>>>> Ahlu Sunnah, pada tahun 351H kaum Syiah di Baghdad dengan dukungan dari
>>>>> Mu'izzud Daulah mewajibkan masjid-masjid untuk melaknat Mu'awiyah
>>>>> Radhiyallahu 'anhu dan tiga Khalifah Râsyid (Abu Bakar, 'Umar dan
>>>>> 'Utsman
>>>>> Radhiyallahu 'anhum ). Sebuah ketetapan yang tak mampu dicegah oleh
>>>>> kekhalifahan 'Abbasiyah.[7]
>>>>>
>>>>> Bahkan pada tahun 352 H, Mu'izzud Daulah menyuruh kaum Muslimin untuk
>>>>> menutup toko-toko mereka, mengosongkan pasar, meliburkan jual-beli dan
>>>>> menyuruh mereka untuk meratap. Para wanita disuruh keluar tanpa penutup
>>>>> kepala dan wajah dicoreng-moreng, lalu berkeliling kota sambil meratap
>>>>> dan
>>>>> menampar-nampar pipi atas kematian Husain bin 'Ali Radhiyallahu
>>>>> 'anhuma.
>>>>> Maka kaum Muslimin pun melakukannya, sementara Ahlu Sunnah tidak mampu
>>>>> mencegahnya karena banyaknya jumlah kaum Syiah dan kekuasaan kala itu
>>>>> berada di tangan mereka (di tangan kaum Buwaihiyyun). [8] Sehingga Imam
>>>>> adz-Dzahabi rahimahullah sampai berkomentar, "Sungguh telah terlantar
>>>>> urusan agama Islam dengan berdirinya daulah Bani Buwaihi dan Bani
>>>>> 'Ubaid
>>>>> yang bermadzhab Syiah ini. Mereka meninggalkan jihad dan mendukung kaum
>>>>> Nasrani Romawi dan merampas kota Madâin." [9]
>>>>>
>>>>> Di antara sekte Syiah adalah Syiah Ismâ'iliyah. Setelah wafatnya Ja'far
>>>>> bin Muhammad ash-Shâdiq, kaum Syiah terpecah dua kelompok. Satu
>>>>> kelompok
>>>>> menyerahkan kepemimpinan kepada anaknya, yaitu Mûsâ al-Kâzhim, mereka
>>>>> inilah yang kemudian disebut Syiah Itsnâ 'Asyariyah (aliran Syiah yang
>>>>> meyakini adanya imam yang berjumlah dua belas orang, red). Dan satu
>>>>> kelompok lagi menyerahkan kepemimpinan kepada anaknya yang lain, yaitu
>>>>> Ismâ'il bin Ja'far, kelompok ini kemudian dikenal sebagai Syiah
>>>>> Ismâ'iliyah. Kadang kala mereka dinisbatkan kepada madzhab bathiniyah
>>>>> dan
>>>>> kadang kala dikaitkan juga dengan Qarâmithah. Akan tetapi, mereka lebih
>>>>> senang disebut Ismâ'iliyah. [10] Adapun Qarâmithah sendiri adalah
>>>>> penisbatan kepada Hamdân Qirmith. Kemudian pengikut-pengikutnya dikenal
>>>>> dengan sebutan Qarâmithah. Di antara tokoh mereka yang menimpakan
>>>>> fitnah
>>>>> besar terhadap kaum Muslimin adalah Abu Thâhir Sulaimân bin Hasan
>>>>> al-Janâbi.
>>>>>
>>>>> Mereka inilah yang bersekutu bersama kaum Nasrani dan Tatar untuk
>>>>> melawan Islam dan kaum Muslimin. Ketika mereka sudah memiliki kekuatan
>>>>> dan
>>>>> berhasil mendirikan daulah Bahrain, mereka melakukan aksi-aksi yang
>>>>> membuat
>>>>> bulu kuduk merinding; berupa perampasan, pembunuhan dan pemerkosaan.
>>>>> Bahkan
>>>>> kekejaman seperti itu tidak pernah dilakukan oleh bangsa Tatar maupun
>>>>> kaum
>>>>> Nasrani sekalipun. Pada tahun 312 H, mereka menghadang kafilah haji
>>>>> yang
>>>>> hendak kembali ke Irak. Mereka merampas kendaraan kafilah itu,
>>>>> bekal-bekal
>>>>> dan harta benda yang mereka bawa, dan meninggalkan rombongan haji
>>>>> begitu
>>>>> saja sehingga kebanyakan dari mereka mati kehausan dan kelaparan. [11]
>>>>>
>>>>> Dan pada tahun 317 H, mereka menyerang jamaah haji di Masjidil Harâm,
>>>>> dan membunuhi para jamaah yang berada dalam masjid lalu membuang mayat
>>>>> mayat ke sumur Zamzam. Mereka membunuh orang orang di jalan-jalan kota
>>>>> Mekah dan sekitarnya. Jumlah korbannya mencapai tiga puluh ribu jiwa.
>>>>> Bahkan ia merampas kelambu Ka'bah dan membagi-bagikannya kepada
>>>>> pasukannya.
>>>>> Ia menjarah rumah-rumah penduduk Mekah dan mencungkil Hajar Aswad dari
>>>>> tempatnya untuk ia bawa ke Hajar (ibukota daulah mereka di
>>>>> Bahrain).[12]
>>>>>
>>>>> Imam Ibnu Katsir rahimahullah merekam kekejaman yang dilakukan oleh Abu
>>>>> Thâhir al-Janâbi al-Bâthini ini dengan berkata, "Ia menjarah harta
>>>>> penduduk
>>>>> Mekah dan menghalalkan darah mereka. Ia membunuhi manusia di
>>>>> rumah-rumah
>>>>> mereka hingga yang berada di jalan-jalan. Bahkan menjagal banyak jamaah
>>>>> haji di Masjdil Haram dan di dalam Ka'bah. Lalu pemimpin mereka, yakni
>>>>> Abu
>>>>> Thâhir –semoga Allâh Azza wa Jalla melaknatnya- duduk di pintu Ka'bah,
>>>>> sementara orang-orang disembelihi di hadapannya dan pedang-pedang
>>>>> berkelebatan membantai orang-orang di Masjidil Haram pada bulan haram
>>>>> (suci) di hari Tarwiyah yang merupakan hari yang mulia. Sementara Abu
>>>>> Thâhir ini berseru, " Aku adalah Allâh, Allâh adalah aku. Aku
>>>>> menciptakan
>>>>> makhluk dan akulah yang mematikan mereka.
>>>>>
>>>>> Orang-orang pun berlarian menyelamatkan diri dari kekejaman Abu Thâhir
>>>>> ini. Di antara mereka bahkan ada yang bergantung pada kelambu Ka'bah.
>>>>> Namun
>>>>> itu tidak menyelamatkan jiwa mereka sedikit pun. Mereka tetap ditebas
>>>>> habis
>>>>> dalam keadaan seperti itu. Mereka dibunuhi meskipun mereka sedang
>>>>> bertawaf…"
>>>>>
>>>>> Beliau melanjutkan, "Setelah pasukan Qarâmithah ini melakukan aksi
>>>>> brutal mereka itu –semoga Allâh melaknat mereka- dan perbuatan keji
>>>>> mereka
>>>>> terhadap para jamaah haji, Abu Thahir ini menyuruh pasukannya agar
>>>>> melemparkan mayat-mayat yang tewas ke sumur Zamzam. Dan sebagian lain
>>>>> dikubur di tempat-tempat mereka di tanah haram bahkan di dalam Masjidil
>>>>> Haram. Lalu kubah sumur Zamzam pun dirobohkan. Kemudian Abu Thâhir
>>>>> memerintahkan agar mencopot pintu Ka'bah, melepaskan kelambunya, untuk
>>>>> ia
>>>>> koyak-koyak dan bagikan kepada pasukannya."[13]
>>>>>
>>>>> Dan jangan lupa juga pengkhianatan mereka terhadap Khalifah
>>>>> al-Musta'shim billâh yang dilakoni oleh Muhammad bin al-Alqami dan
>>>>> Nâshiruddîn ath-Thûsi, yang anehnya kedua orang ini dianggap pahlawan
>>>>> oleh
>>>>> orang-orang Syi'ah.
>>>>>
>>>>> Keruntuhan kota Baghdad yang kala itu merupakan ibukota Daulah
>>>>> Abbasiyah di tangan pasukan Tatar tak lepas dari konspirasi yang
>>>>> dilakukan
>>>>> oleh Ibnul Alqami dan ath-Thûsi. Hal ini didorong dendam kesumat Ibnul
>>>>> Alqami ini terhadap Ahlu Sunnah. Pasalnya, pada tahun 656 H terjadi
>>>>> peperangan hebat antara Ahlu Sunnah dan Syiah yang berujung dengan
>>>>> takluknya kota Karkh yang merupakan pusat kegiatan kaum Syiah dan
>>>>> beberapa
>>>>> rumah sanak keluarga al-Alqami menjadi korban penjarahan. Ia sangat
>>>>> berambisi meruntuhkan kekuatan Ahlu Sunnah dan menggunakan segala cara
>>>>> untuk mencapai tujuannya, walaupun harus bersekutu dengan pasukan musuh
>>>>> dan
>>>>> berkhianat terhadap khalifah. Hal itu ia lampiaskan ketika ia memegang
>>>>> jabatan kementrian bagi Khalifah al-Musta'shim billâh, ia memberi jalan
>>>>> bagi pasukan Tatar untuk masuk Baghdad. Peristiwa itu terjadi pada
>>>>> tahun
>>>>> 656 H. Ketika Hulago Khan dan pasukannya yang berjumlah dua ratus ribu
>>>>> personil mengepung Baghdad dan menghujani istana khalifah dengan anak
>>>>> panah. Pengamanan sekitar istana saat itu lemah karena sebelum
>>>>> terjadinya
>>>>> peristiwa ini, Ibnul Alqami secara diam-diam telah mengurangi jumlah
>>>>> personil tentara khalifah dengan cara memecat sejumlah besar perwira
>>>>> dan
>>>>> mencoret nama mereka dari dinas ketentaraan. Pada masa kekhalifahan
>>>>> sebelumnya, yaitu Khalifah al-Mustanshir, jumlah pasukan mencapai
>>>>> 100.000
>>>>> personil. Sementara pada masa al-Musta'shim billâh jumlahnya menyusut
>>>>> menjadi 10.000 personil saja. Kemudian Ibnul Alqami ini mengirim surat
>>>>> rahasia kepada bangsa Tatar dan memprovokasi mereka untuk menyerang
>>>>> Baghdad. Ia sebutkan dalam surat rahasia itu kelemahan angkatan
>>>>> bersenjata
>>>>> Daulah Abbasiyah di Baghdad. Itulah sebabnya bangsa Tatar dengan sangat
>>>>> mudah dapat merebutnya. Ketika pasukan Tatar mulai mengepung Baghdad
>>>>> sejak
>>>>> tanggal 12 Muharram 656 H, saat itulah Ibnul Alqami melakukan
>>>>> pengkhianatannya untuk kesekian kali. Dialah orang pertama yang menemui
>>>>> pasukan Tatar. Lalu ia keluar bersama keluarganya, pembantu serta
>>>>> pengikutnya pada saat-saat kritis itu untuk menemui Hulago Khan dan
>>>>> mendapat perlindungan darinya. Kemudian ia membujuk Khalifah agar ikut
>>>>> keluar bersamanya menemui Hulagokan untuk mengadakan perdamaian, yaitu
>>>>> memberikan separoh hasil devisa negara kepada bangsa Tatar.
>>>>>
>>>>> Maka berangkatlah Khalifah bersama para qadhi, Fuqâha', tokoh-tokoh
>>>>> negara dan masyarakat serta para pejabat tinggi negara lainnya dengan
>>>>> 700
>>>>> kendaraan. Ketika sudah mendekati markas Hulago Khan, mereka ditahan
>>>>> oleh
>>>>> pasukan Tatar dan tidak diizinkan menemui Hulago Khan kecuali hanya
>>>>> Khalifah bersama 17 orang saja. Permintaan ini dipenuhi oleh Khalifah.
>>>>> Ia
>>>>> berangkat bersama 17 orang sementara yang lain menunggu. Sepeninggal
>>>>> Khalifah, sisa rombongan itu dirampok dan dibunuh oleh pasukan Tatar.
>>>>> Selanjutnya Khalifah dibawa ke hadapan Hulago Khan seperti seorang
>>>>> pesakitan yang tak berdaya Kemudian atas permintaan Hulago Khan,
>>>>> Khalifah
>>>>> kembali ke Baghdad ditemani oleh Ibnul Alqami dan Nâshiruddîn
>>>>> ath-Thûsi. Di
>>>>> bawah rasa takut dan tekanan yang hebat, Khalifah mengeluarkan emas,
>>>>> perhiasan dan permata dalam jumlah yang sangat banyak. Namun tanpa
>>>>> disadari
>>>>> oleh Khalifah, para pengkhianat dari Syiah ini telah membisiki Hulago
>>>>> Khan
>>>>> agar menampik tawaran damai dari Khalifah. Ibnul Alqami ini berhasil
>>>>> meyakinkan Hulago Khan dan membujuknya untuk membunuh Khalifah. Dan
>>>>> tatkala
>>>>> Khalifah kembali dengan membawa perbendaharaan negara yang banyak untuk
>>>>> diserahkan, Hulago Khan memerintahkan agar Khalifah dieksekusi. Dan
>>>>> yang
>>>>> mengisyaratkan untuk membunuh Khalifah adalah Ibnul Alqami dan
>>>>> ath-Thûsi.
>>>>>
>>>>> Dengan terbunuhnya Khalifah pasukan Tatar leluasa menyerbu Baghdad
>>>>> tanpa perlawanan berarti. Maka jatuhlah Baghdad ke tangan musuh.
>>>>> Dilaporkan
>>>>> bahwa jumlah orang yang tewas saat itu lebih kurang dua juta orang.
>>>>> Tidak
>>>>> ada yang selamat kecuali Yahudi, Nashrani dan orang-orang yang meminta
>>>>> perlindungan kepada pasukan Tatar, atau berlindung di rumah Ibnul
>>>>> Alqami
>>>>> dan orang-orang kaya yang menebus jiwa mereka dengan menyerahkan harta
>>>>> kepada pasukan Tatar. [14]
>>>>>
>>>>> SEBUAH PELAJARAN BERHARGA
>>>>> Melalui rekaman sejarah yang telah dipaparkan Ulama, menyerahkan amanat
>>>>> dan jabatan kepada kaum Syiah merupakan tindakan bunuh diri yang
>>>>> membahayakan umat. Karena sejarah telah membuktikan pengkhianatan yang
>>>>> mereka lakukan terhadap kaum Muslimin, khususnya kepada Ahlu Sunnah.
>>>>>
>>>>> Al-Baghdâdi rahimahullah telah menjelaskan secara ringkas permusuhan
>>>>> kaum Syiah Bathiniyah ini terhadap Islam dan kaum Muslimin. Beliau
>>>>> berkata,
>>>>> "Ketahuilah –semoga Allâh membuatmu bahagia- sesungguhnya bahaya yang
>>>>> ditimbulkan oleh kaum Bathiniyah terhadap kaum Muslimin lebih besar
>>>>> daripada bahaya yang ditimbulkan oleh kaum Yahudi, Nashrani maupun
>>>>> Majusi.
>>>>> Bahkan lebih besar daripada kaum Dahriyah (atheis) serta
>>>>> kelompok-kelompok
>>>>> kafir lainnya. Bahkan lebih besar daripada bahaya yang ditimpakan oleh
>>>>> Dajjal yang muncul di akhir zaman. Karena orang orang yang tersesat
>>>>> akibat
>>>>> dakwah Bathiniyah ini sejak awal mula munculnya dakwah mereka sampai
>>>>> hari
>>>>> ini lebih banyak daripada orang-orang yang disesatkan oleh Dajjal pada
>>>>> waktu munculnya nanti. Karena fitnah Dajjal tidak lebih dari empat
>>>>> puluh
>>>>> hari, sementara kejahatan kaum Bathiniyah ini lebih banyak lagi
>>>>> daripada
>>>>> butiran pasir dan tetesan hujan." [15]
>>>>>
>>>>> Kaum Bathiniyah ini sengaja memilih ajaran Syiah sebagai alat untuk
>>>>> beraksi karena adanya kecocokan dengan ambisi dan keinginan mereka.
>>>>> Karena
>>>>> mereka tidak menemukan jalan masuk kepada Islam kecuali dengan
>>>>> menampakkan
>>>>> ajaran Syiah ini dan menisbatkan diri kepada agama Syiah. Abu Hamid
>>>>> Al-Ghazâli rahimahullah mengungkapkan, "Telah sukses diadakan pertemuan
>>>>> di
>>>>> antara pengikut-pengikut ajaran Majusi dan Mazdakiyah dari kalangan
>>>>> kaum
>>>>> Tsanawiyah yang mulhid (kafir) serta sekelompok besar kaum filsafat
>>>>> mulhid
>>>>> –ad-Dailami menambahkan- dan sisa-sisa pengikut ajaran Kharamiyah serta
>>>>> kaum Yahudi. Mereka disatukan dengan satu slogan yaitu membuat tipu
>>>>> daya
>>>>> untuk menolak Islam. Mereka berkata, "Sesungguhnya Muhammad telah
>>>>> mengalahkan kita dan menghapus agama kita. Carilah sekutu untuk
>>>>> menghadapinya karena kita tidak mampu secara frontal untuk menghadapi
>>>>> mereka. Kita tidak bisa berhasil merebut kekuasaan yang ada di tangan
>>>>> kaum
>>>>> Muslimin dengan senjata dan peperangan. Karena kekuatan mereka dan
>>>>> banyaknya personil pasukan mereka. Demikian pula kita tidak mampu untuk
>>>>> beradu argumentasi dengan mereka karena mereka memiliki Ulama, fudhala'
>>>>> dan
>>>>> ahli tahqiq. Tidak ada cara kecuali melakukan makar dan tipu daya.
>>>>> Kemudian
>>>>> mereka membuat rancangan dan program untuk mencapai tujuan ini. Dan di
>>>>> antara cara yang mereka tempuh adalah masuk ke tengah kaum Muslimin
>>>>> melalui
>>>>> jalan tasyayyu' (ajaran Syi'ah). Walaupun mereka juga menganggap bahwa
>>>>> kaum
>>>>> Syiah ini sesat, hanya saja mereka itu adalah orang yang paling dangkal
>>>>> akalnya, paling konyol logikanya, paling mudah untuk menerima
>>>>> perkara-perkara yang mustahil, paling percaya dengan riwayat-riwayat
>>>>> dusta
>>>>> yang mereka buat, serta yang paling mudah untuk menerima
>>>>> riwayat-riwayat
>>>>> palsu. Apalagi dalam ideologi Syiah ini terdapat ajaran taqiyah
>>>>> (bermuka
>>>>> dua) yang sangat mereka perlukan untuk menjalankan misi mereka. Maka
>>>>> mereka
>>>>> pun bersembunyi di balik ajaran ini untuk melemahkan Islam dan kaum
>>>>> Muslimin. Sehingga tampilan luar mereka adalah Syiah, tetapi batin
>>>>> mereka
>>>>> berisi kekufuran (terhadap Islam). [16]
>>>>>
>>>>> Itulah sedikit dari fakta sejarah yang sudah terjadi. Sebenarnya masih
>>>>> banyak lagi sejarah hitam kekejaman ahli bid'ah ini (kaum Syiah)
>>>>> terhadap
>>>>> Ahlu Sunnah khususnya dan kaum Muslimin pada umumnya. Kita harus
>>>>> mengambil
>>>>> pelajaran dari masa lalu agar tidak berulang pada masa mendatang.
>>>>> Karena
>>>>> sesungguhnya seorang Mukmin itu tidak boleh jatuh dalam satu lobang
>>>>> berulang kali, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits Nabi
>>>>> Shallallahu
>>>>> 'alaihi wa sallam. Wallâh a'lam
>>>>>
>>>>> [Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 12/Tahun XIII/1431H/2010M.
>>>>> Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi
>>>>> Km.8
>>>>> Selokaton Gondanrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858197]
>>>>> _______
>>>>> Footnote
>>>>> [1]. Al-Bidâyah wan Nihâyah (XII/17)
>>>>> [2]. Wafayâtul A'yân, Ibnu Khalikân (II/192)
>>>>> [3]. Akhbâr Mulûk Bani 'Ubaid tulisan ash-Shanhâji hlm. 96
>>>>> [4]. Ar-Raudhataini fi Akhbâri Daulatain hlm. 201
>>>>> [5]. Târîkh Islâm , adz-Dzahabi
>>>>> [6]. Wafayâtul A'yân (III/110)
>>>>> [7]. Al-Kâmil (VIII/542)
>>>>> [8]. Al-Kâmil (VIII/549)
>>>>> [9]. Siyar A'lâmun Nubalâ' (XVI/232)
>>>>> [10]. Al-Milal wan Nihal (I/191-192)
>>>>> [11]. Târîkh Akhbâr Qarâmithah hlm. 38
>>>>> [12]. Târîkh Akhbâr Qarâmithah hlm. 54
>>>>> [13]. Al-Bidâyah wan Nihâyah (XI/160)
>>>>> [14]. Al-Bidâyah wan Nihâyah (XVIII/213-224)
>>>>> [15]. Al-Farqu bainal Firaq hlm 382
>>>>> [16]. Silahkan lihat Fadhâih Bâthiniyah hlm 18-19 dengan sedikit
>>>>> penambahan dan pengurangan. ****
>>>>>
>>>>> __._,_.___****
>>>>>
>>>>> ****
>>>>>
>>>>> --
>>>>>
>>>>> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
>>>>> Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
>>>>> dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
>>>>>
>>>>> Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
>>>>> berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
>>>>>
>>>>> Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
>>>>> Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
>>>>> Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
>>>>> Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
>>>>>
>>>>> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
>>>>
>>>>
>>>>
>>>>
>>>> --
>>>>
>>>>
>>>> Thank you
>>>>
>>>> Best regards
>>>>
>>>> Andri Subandrio
>>>>
>>>>
>>>> --
>>>>
>>>> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
>>>> Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
>>>> dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
>>>>
>>>> Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
>>>> berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
>>>>
>>>> Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
>>>> Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
>>>> Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
>>>> Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
>>>>
>>>> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
>>>>
>>>> --
>>>>
>>>> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
>>>> Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
>>>> dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
>>>>
>>>> Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
>>>> berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
>>>>
>>>> Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
>>>> Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
>>>> Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
>>>> Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
>>>>
>>>> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
>>>>
>>>
>>>
>>>
>>> --
>>>
>>>
>>> Thank you
>>>
>>> Best regards
>>>
>>> Andri Subandrio
>>>
>>>
>>> --
>>>
>>> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
>>> Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
>>> dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
>>>
>>> Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
>>> berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
>>>
>>> Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
>>> Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
>>> Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
>>> Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
>>> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
>>>
>>>
>>> --
>>>
>>> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
>>> Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
>>> dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
>>>
>>> Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
>>> berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
>>>
>>> Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
>>> Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
>>> Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
>>> Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
>>>
>>> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
>>>
>>
>>
>>
>> --
>>
>>
>> Thank you
>>
>> Best regards
>>
>> Andri Subandrio
>>
>>
>> --
>>
>> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
>> Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
>> dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
>>
>> Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
>> berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
>>
>> Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
>> Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
>> Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
>> Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
>> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
>>
>>
>> -
>>
>
> --
> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
> Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
> dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
>
> Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
> berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
>
> Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
> Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
> Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
> Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

No comments:

Post a Comment