Thursday, May 21, 2009

[Milis_Iqra] Fw: Ternyata Hidup Kita Tidak pernah ada yang Sia Sia

Ternyata Hidup Kita Tidak pernah ada yang Sia Sia

Kemarin Sengaja aku mendatangi salah satu pusat Perbelanjaan buku di Depok,
seperti kebiasaan yang selalu aku canangkan bahwa setiap bulan Minimal aku
harus punya perbendaharaan buku baru untuk dibaca dan sebagai tambahan ilmu,
yah..minimal 1 buku baru dalam satu bulan, bukan apa apa, jika memang tidak
diniatkan terkadang malah uangnya suka habis percuma tanpa ada hal yang bisa
ditambah (kecuali untuk Infaq dan shadaqah tentunya).
setelah cukup lama berkeliling aku mendapatkan sebuah buku yang cukup
menarik perhatianku, buku itu berjudul "Rembulan Tenggelam di WajahMu"
karangan Tere Liye, bagi yang sudah pernah membaca buku ini mungkin sudah
tau dan bisa menebak alur cerita yang dibicarakan, hanya mungkin bagi yang
belum tau/belum pernah membaca buku ini, ada sedikit kisah menarik yang
mungkin bisa aku bagi dengan kalian, sebetulnya buku ini menceritakan
tentang kisah perjalanan panjang seorang bocah yatim piatu yang memendam
pertanyaan pertanyaan tentang kehidupan.Yang menurut dia kehidupan ini
sangat tidak adil. kehidupan yang dijalani dengan begitu sulit, perjalanan
yang penuh dengan lika liku, penuh luka dan air mata.
salah satu kutipan cerita yang menarik adalah
"kehidupan ini tidak sia-sia. "Besar kecil, semuanya berarti", bagi
binatang, tumbuh tumbuhan, dan benda-benda mati lainnya kehidupan adalah
sebab akibat. Mereka hanya menjalani hukum alam yang sudah ditentukan.
Setandan buah pisan gmasak masak-menguning setelah sekian hari, setangkai
bunga melati jatuh-layu setelah sekian lama, seekor buaya ditentukan jenis
kelaminya berdasarkan hangat dinginnya suhu induk yang mengerami…. Tidak ada
yang melanggar aturan main itu.., tidak ada buah pisang yang masak lebih
cepat, Bunga melati yang layu lebih lama. atau ada anak buaya yang menjadi
pejantan padahal suhu udara induk yang mengeraminya menjadikan betina. Hukum
alam Sebab Akibat…
bagi manusia, hidup ini juga sebab akibat. Bedanya, bagi manusia
sebab-akibat itu membentuk peta dengan ukuran raksasa. Kehidupan kita
menyebabkan perubahan garis kehidupan orang lain, kehidupan orang lain
mengakibatkan perubahan garis kehidupan orang lainnya lagi, kemudian dari
siklus itu entah akan kembali lagi ke garis kehidupan kita … saling
mempengaruhi saling berinteraksi sungguh jikalau dilukiskan peta itu maka ia
bagai bola raksasa dengan benang jutaan warna yang saling melilit, saling
menjalin, lingkar melingkar. Indah. Sungguh indah. Sama sekali tidak rumit…
dalam buku tersebut juga ada ilustrasi :
dulu ada seorang arab tua, renta, sakit sakitan. Selama delapan puluh tahun
arab tua itu tinggal di oase gurun, kehdupan oase yang biasa saja. Bahkan
baginya sama sekali tidak berguna. Tidak berarti..
"berkali-kali dia bertanya kepada dirinya sendiri, buat apa hidupnya begitu
panjang kalau hanya untuk terjebak di oase itu. Saat oase itu mulai
mengering, saat orang-orang mulai pindah, menyedihkan.. dia justru
memaksakan diri bertahan. Mengutuk tubuh tuanya yang tidak bisa lagi diajak
pergi. Benar-benar kesiaan dalam hidup..
"delapan puluh tahun percuma … dia menjalani masa kanak-kanak sama seperti
teman-temannya. Menjadi remaja yang tak bosan bicara cinta sama seperti
remaja lainnya sterusnya. Sama seperti penduduk oase lainnya. Istrinya
meninggal saat tubuhnya beranjak tua, beberapa tahun kemudian anak-anaknya
pergi ke kota-kota lain. Dan dia tertinggal. Sendirian, hanya sibuk berteman
dengan pertanyaan apa arti seluruh kehidupan yang dimilikinya..
"suatu hari serombongan karavan melintas di puing-puing oase yang mengering.
Mereka tiba persis saat arab tua itu mati di rumah yang kecil dan buruknya.
Lihatlah hingga maut menjemput arab tua itu tidak tahu apa sebab akibat
hidupnya…, karavan itu tidak peduli, meneruskan perjalanan setelah mengisi
penuh-penuh tempat air. Hanya satu yang peduli. Orang itu berbaik hati
menguburkan arab tua tersebut.
"ternyata orang yang berbaik hati itu terselamatkan dari pembatain suku
badui, kwanan bandit yang menguasai gurun .. karavan yang pergi lebih dahulu
itu ternyata binasa, tidak bersisa. Orang yang berbaik hati itu menguburkan
arab tua itu baru berjalan esok harinya menemukan bangkai dan sisa-sisa
pertempuran mereka saat meneruskan perjalanan.
Tahukah, lima generasi berikutnya, dari orang yang berbaik hati itu ternyata
lahir seorang manusia pilihan. Manusia pilihan yang orang-orang kelak
menebutnya al amin…
Bukankah kita tidak tahu apa yang akan terjadi kalau arab tua itu tidak
meninggal hari itu, bukan? Orang baik itu juga ikut terbantai, Bukan?,
apakah yang akan terjadi dengan generasi kelima keturunannya kalau arab tua
itu tidak tinggal menyesali di oase. Bagaimana dengan nasib pembawa risalah
itu… itulah sebab akibat kehidupannya. Yang sayangnnya tidak dia ketahui
hingga maut menjemputnya…
Apakah cerita ini benar terjadi? Tentu saja tidak, tetapi mungkin saja ,
Bukan……, tidak ada yang tahu. Dari andai-andai itu setidaknya kita bisa
membayangkan betapa hebatnya penjelasan sebab akibat seharusnya bisa
menuntun seseorang untuk selalu berbuat baik
Itulah mengapa tidak semua orang mengerti apa sebab akibat kehidupannya…
dengan tidak tahu, maka kita yang menyadari kalau tidak ada yang sia-sisa
dalam kehidupan akan selalu berbuat baik…. Setiap keputusan yang akan kita
ambil. Setiap kenyataan yang harus kita hadapi, kejadian-kejadian
menyakitkan, kejadian-kejadian menyenangkan, itu semua akan ktia sadari
sebagai bagian dari siklus bola raksasa yang indah yang akan menjadi
sebab-akibat bagi orang lain. Dia akan menyadari akan selalu berharap
perbuatan berakibat baik keorang lain
Isilah kehidupan kita dengan perbuatan baik, mungkin apa yang dilakukan
terlihat sia-sia, mungkin yang dilakukan tidak ada harganya bagi orang
lain…., tetapi percayalah suatu perbuatan baik kita akan menadi sebab dan
akibat yang baik pula bagi kita dan orang lain….
luar biasa bukan, ternyata hidup ini sangat indah jika kita bisa menempatkan
posisi kita dengan baik, ada beberapa kalimat yang aku kutip dari buku
tersebut :
Tentang penderitaan dan sakit hati
"..kita bisa menukar banyak hal menyakitkan yang dilakukan orang lain dengan
sesuatu yang lebih hakiki, lebih abadi….Rasa sakit yang timbul karena
perbuatan aniaya dan menyakitkan itu sementara….Pemahaman dan penerimaan
tulus dari kejadian yang menyakitkan itu lah yang abadi…"
Tentang persaudaraan
" Kita akan tetap menjadi saudara di mana pun kita berada, kita sungguh akan
tetap menjadi saudara….tidak ada yang pergi dari hati….tidak ada yang hilang
dari sebuah kenangan…kita SUNGGUH akan TETAP menjadi SAUDARA"
Tentang perbaikan diri
"Kalian mungkin memiliki masa lalu yang buruk, tapi kalian memiliki kepal
tangan untuk mengubahnya…Kepal tangan yang akan menentukan sendiri nasib
kalian hari ini, kepal tangan yang akan melukis sendiri masa depan kalian.."
Tentang keikhlasan seorang istri pada suaminya
"Yang aku butuhkan adalah keikhlasanmu dan ridhomu atas semua yang kulakukan
untukmu *)"

Jadi kawan, mari kita mulai hidup kita dengan menebarkan benih kebaikan,
karena siapa tau kebaikan yang kita tebarkan dapat merubah hidup orang lain
menjadi lebih baik karena semuanya sudah ditetapkan dan semuanya akan ada
balasannya.

Wallahu'alam Bishawab
Cikarang 18 May 2009

Created by : Alhamd Alyasin( alhamd.a@samsung.com )

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

No comments:

Post a Comment