Ok, soal keraguan-raguan. Mengapa kamu hanya mengatakan dan berhenti pada Lukas 24: 38? Mengapa tidak baca terus sampai ayat 53? Ini adalah contoh klasik ketidak-mampuan membaca cerita secara kontekstual lengkap dari awal sampai akhir, hanya karena ingin menekankan keragu-raguan di ayat 38 tersebut. Kemudian Matius 28:16-17. Mengapa tidak baca Kisah para Rasul 1: 1-14. Jika betul murid2 ragu-ragu, maka Kisah para rasul fs 1 ini ditulis berbeda atau tak pernah ada. Inilah contoh klasik Muslim yang suka mengutip sepotong-potong dan tak berani atau tak bisa melihat suatu narasi secara lengkap dan menyeluruh.
--- On Thu, 6/18/09, wawan wahyu <wawan.wahyu@gmail.com> wrote:
From: wawan wahyu <wawan.wahyu@gmail.com> Subject: [Milis_Iqra] Re: Sejarah Nabi Isa Al-Masih A.s. To: Milis_Iqra@googlegroups.com Date: Thursday, June 18, 2009, 4:08 PM
Rizal - saya cuman mengomentari pendapat anda bahwa Matius dan Yohanes jelas murid-murid Yesus, dan jelas ada di taman Getsemani ketika Yesus ditangkap. Jadi ketika Matius dan Yohanes mengungkapkan perbedaan waktu penangkapan Yesus jelas - jelas menyatakan keyakinan anda salah. Ada banyak bukti lagi,saya tidak tahu mengapa anda mengatakan perincian-perincian dalam Al Kitab tidak penting. Padahal itu adalah kitab yang menjadi tuntunan anda yang harusnya anda yakini sepenuhnya mampu membimbing anda dunia akhirat. Kalau buku komik bolehlah anda anggap beberapa hal gak penting. Saya hanya mengingatkan bahwa itu Alkitab bukan buku biasa. Coba anda lihat kesaksian yang menurut anda para saksi: - Yohanes: bahwa yang meminggul kayu salib, Yesus sendiri menuju Golgota (Yahya 19:17)
- Matius: Simon orang Kireni dipaksa memikul kayu salib Yesus (Matius 27:32)
Memang di dalam peangkapan dan penyaliban Yesus sangat benyak keragu-raguan. Bahkan murid-muridnya sendiri ragu-ragu terhadap peristiwa kematian dan kebangkitan Yesus (Lukas 24:37-38): Mereka terkejut dan takut dan menyangka bahwa mereka melihat hantu. Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu terkejut dan apa sebabnya timbul keragu-raguan di dalam hati kamu (Matius 28:16-17) : Dan kesebelas murid itu berangkat ke Galilea, ke bukit yang telah ditunjukkan Yesus kepada mereka.Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu. dapat Rizal bayangkan murid Yesus sendiri pun ragu...... itulah salah satu sebabnya dalam Al Qur'an Allah menjelaskan : Annisa 157. dan karena ucapan mereka: "Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah [378]", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa.
Pada 18 Juni 2009 11:52, rizal lingga <nyomet123@yahoo.com> menulis: Perbedaan dalam perincian penulisan peristiwa adalah manusiawi, alkitab begitu. naun apa yang terajadi di taman Getsemane ketika telingan seorang pengawal dipotong Petrus dan kemudian disembuhkan Yesus, jelas itu ditulis oleh saksi mata, yaitu Yohanes sendiri. Kamu berusaha mengaburkan peristiwa penyaliban Yesus dengan perbendaan2 perician peristiwa yang tidak penting.
Yang penting adalah bahwa YESUS DISALIB dan MATI. Untuk ini keempat Injil sepakat, namun kalian Muslim menyangkalnya.
--- On Thu, 6/4/09, wawan wahyu <wawan.wahyu@gmail.com> wrote: From: wawan wahyu <wawan.wahyu@gmail.com> Date: Thursday, June 4, 2009, 3:47 PM
Nice back up, please take a look at..... Matius dan Yohanes ada di taman Getsmani waktu Yesus ditangkap? woow suatu analisa yang tidak tepat. Di bawah ini adalah catatan dari injil Kanonik mengenai kisah penanngkapan Yesus di Taman Getsmani: -Matius: Terjadi sesudah memakan hidangan Paskah (Matius 26:17) -Yohanes/ Yahya: Terjadi sebelum memakan hidangan Paskah (Yohanes 13:1) Masih banyak bukti-bukti lain dalam penangkapan sampai penyaliban dari injil Matius dan Yohanes yang berbeda. Banyak dari para ahlipun tidak ada satupun dari pengarang Injil kanonik yang benar-benar menjadi saksi mata atas peristiwa penyaliban. Mereka hanya menyampaikan kisah-kisah yang dituturkan kepada mereka. Kalau Isa diubah menjadi Yudas masih merupakan pandangan dari para ahli yang diperselisihkan. Kalau Nabi Muhammad, SAW: ذَلِكَ نَتْلُوهُ عَلَيْكَ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيمِ Demikianlah (kisah 'Isa), Kami membacakannya kepada kamu sebagian dari bukti-bukti (kerasulannya) dan (membacakan) Al Qur'an yang penuh hikmah. Pada 4 Juni 2009 13:56, rizal lingga <nyomet123@yahoo.com> menulis: Wawan, pertanyaan saya sangat sederhana: Siapa saksi mata yang menyaksikan bahwa Isa itu diubah jadi Yudas Iskariot? Jelas tidak ada. Jadi siapa yang mengatakan itu kepada Muhammad? Saya tidak tahu wan, justru saya tanya kamu: Siapa yang mengatakan itu kepada Muhammad? Pastinya Muhammad lahir lebih 600 tahun sesudah peristiwa itu, maka pasti dia tidak melihat sendiri. Maka dia mendengar, lantas mendengar dari siapa?
Matius dan Yohanes jelas murid-murid Yesus, dan jelas ada di taman Getsemani ketika Yesus ditangkap. Kalimat-kalimat dibawah hanya PENAFSIRAN2 mu, bukan kata saksi mata.
--- On Tue, 6/2/09, wawan wahyu <wawan.wahyu@gmail.com> wrote: From: wawan wahyu <wawan.wahyu@gmail.com> Date: Tuesday, June 2, 2009, 3:39 PM
Orang-orang Yahudi serta seluruh dunia Kristen percaya bahwa Kristus disalib, dan sebagai bukti-bukti untuk mendustakan pendapat mereka, pula untuk membuktikan benarnya pendapat Islam melalui Bible, dikemukakanlah beberapa pertanyaan atas dasar Injil karangan MATIUS fasal 26 dan 27:- 1. Apakah mereka yang menangkap Yesus mengenalnya pribadi, apa tidak? MATIUS menyatakan bahwa mereka tidak mengenalnya ... 2. Apakah Yesus ditangkap siang atau malam? MATIUS berkata: ketika malam hari ... 3. Siapa yang membawa musuh-musuh Yesus kepadanya? MATIUS berkata dia adalah salah satu dari pada 12 hawari yang bernama Yudas Iskariot ... 4. Apakah Yudas membawa musuh-musuh Yesus tanpa upah atau untuk upah tertentu? MATIUS berkata bahwa Yudas membawa mereka kepada Yesus untuk upah sejumlah 30 perak ... Bible mengatakan bahwa Yesus dikenal diantara orang-orang Yahudi dan biasa berceramah dan berkhotbah dalam Heikal Soleiman di Yerusalem (Al-Qudus). Oleh sebab itu, tidak perlu menyewa lagi seorang Yahudi untuk 30 perak guna membawa para musuh Yesus kepada beliau ... 5. Bagaimanakah keadaan Yesus pada malam itu? ... MATIUS berkata bahwa Yesus ketakutan dan sujud dalam sembahyang sambil berdoa: "Bapaku, jikalau boleh, biarlah kiranya cawan ini lepas dari padaku ..." "Tidak dapat dipercaya bahwa kata-kata demikian ke luar dari seorang mu'min, apalagi seorang Nabi Allah, sebab semua mu'minin percaya bahwa Allah berkuasa atas segala-galanya ... 6. Bagaimanakah keadaan hawarinya yang sebelas? MATIUS barkata: "Mereka itu tertidur pada malam yang naas sedang bersama-sama dengan Gurunya di Gethsemani .." 7. Apakah Yesus senang dengan keadaan para hawarinya? MATIUS berkata dalam ayat 40 s/d 46: Beliau tidak senang. Beliau sering datang kepada mereka untuk membangunkan dan berkata: "Berjagalah dan berdoalah supaya jangan kamu kena percobaan; sesungguhpun hati berkehendak, tetapi tubuh lemah." Apabila ia kembali lagi, didapatinya mereka itu tertidur pula, lalu dibangunkannya serta mengulangi permohonan itu juga ... 8. Apakah mereka menolong Yesus ketika para musuhnya menangkapnya? MATIUS berkata bahwa para hawari lari meninggalkan Yesus ... 9. Apakah pada malam itu Yesus dapat percaya kepada para hawarinya? MATIUS berkata bahwa Yesus telah memberitahukan kepada mereka bahwa mereka sekalian akan lari meninggalkannya ... "Sesungguhnya aku berkata kepadamu, bahwa pada malam ini juga, sebelum ayam berkokok kelak, engkau sudah menyangkali aku tiga kali. Maka kata Petrus kepadanya: "Biarpun hamba mati bersama-sama dengan tuhan, sekali-kali tiada hamba akan menyangkali tuhan." Demikian juga kata sekalian murid itu pun ... Begitulah yang terjadi, dan ini serta kelemahan-kelemahan tersebut diatas tidak dapat menggambarkan murid-murid yang ikhlas dari seorang guru biasa apalagi para hawari Yesus ... 10. Siapa akhirnya memutuskan hukuman mati bagi Yesus? ... MATIUS berkata: Dialah Pontius Pilatus, seorang Greka Romawi, yang ketika itu adalah gubernur di Palestina ... 11. Ketika musuh-musuh Yesus membawa beliau ke hadapan gubernur dan memberitahukan kepadanya bahwa hakim orang-orang Yahudi menghukum mati bagi Yesus dengan penyaliban menurut Undang-undang Torat, apakah gubernur percaya mereka tanpa memeriksa? MATIUS berkata bahwa gubernur tidak percaya, tetapi bertanya kepada Yesus: "Apakah engkau rajanya orang-orang Yahudi?" Dan Yesus menjawabnya: "Paduka yang mengatakan." Dan ketika imam besar dan para sesepuh menuduhnya, beliau tidak menjawab sama sekali. Lalu Pilatus berkata kepadanya: "Dengarlah engkau berapa banyak hal yang dituduh terhadap engkau?" Dan beliau tidak menjawab sekata pun ... "Orang Nasara menafsirkan ayat tersebut sebagai berarti bahwa Yesus ingin mati di atas salib untuk membebaskan manusia dan untuk memberi maghfirah atas dosa-dosa mereka. Tetapi jika demikian, kenapa beliau meminta agar Tuhan jauhkan dari padanya cawan yang membawa maut? Kenapa beliau berseru ketika di atas salib (sebagaimana kata mereka): "Ya Tuhan, kenapa Engkau tinggalkanku?" Bagaimana beliau bisa tinggal diam jikalau kebenaran diperkosa, teristimewa jika beliau dikenal dengan khutbah-khutbahnya yang mengilhamkan jiwa menentang para Rabbi Yahudi yang terpelajar? Tidak seorang yang berflkiran sehat dapat percaya kisah ini, dan jika karangan tentang penyaliban direnungkan, atas dasar mana ke Nasranian berdiri, maka hancurlah rukun Nasrani yang utama ini ... 12. Bagaimanakah Yesus disalib menurut anggapan Kristen? MATIUS berkata bahwa mereka menyalibnya antara dua perampok, dan kedua orang ini menuduh beliau sambil berkata kepadanya: "Jikalau engkau benar, maka selamatkanlah dirimu sendiri" ... 13. Ini ada suatu malapetaka besar ... Apakah yang dikatakan beliau ketika di atas salib menurut Bible? MATIUS 27:46 berkata: "Yesus berseru dengan suara yang nyaring, katanya: Eli, Eli, lama sabachtani - artinya: Ya Tuhanku, Ya Tuhanku, apakah sebabnya Engkau meninggalkan aku? ... Ini adalah suatu kata-kata kutur menurut semua ahli theologi, dan siapa saja yang menghubungkan ini dengan seorang nabi, dia adalah seorang kafir menurut agama-agama yang diwahyukan. Allah Yang Maha Kuasa, dalam Al-Qur'an menegur orang-orang Yahudi dan Nasara tentang fitnah (blasphemy) mereka - kepercayaan mereka bahwa Yesus Kristus adalah penjelmaan Tuhan atau Putera Tuhan atau penolakan mutlak mereka terhadapnya - dan menasehatkan mereka bahwa mereka harus percaya akan Yesus sebagai seorang Rasul-Allah sahaja:
Demikianlah tafsir Islam. Apakah Isa Almasih itu sama dengan Yesus yang diyakini umat Kristen telah disalibkan, mati, dikuburkan dan bangkit dari maut pada hari ke 3? Barangkali tidak sama. Kalau kalian meyakini Isa tidak disalibkan, silahkan saja. Tapi bagi kami ada saksi mata Matius dan Yohanes yang adalah murid2 langsung Yesus. Keyakinan kami berdasarkan tulisan saksi mata, sedankgan keyakianan kalian bukan berdasarkan saksi mata, tapi KATANYA.
Sejarah Nabi Isa Al-Masih A.s. Jumat, 06/03/2009 11:17 WIB Saya pernah baca di internet bahwa Nabi Isa As tidak mati di salib (Menurut kristen) atau telah diangkat ke langit (Menurut Islam) tapi diselamatkan oleh muridnya karena pada saat di salib Nabi Isa As belum mati. Kemudian Nabi Isa mengembara dan akhirnya meninggal di Kashmir, mohon penjelasannya apakah ini semacam doktrin dari penganut ahmadiyah. Terima Kasih. Usep Indra Haruman JAWABAN Waalaikumussalam Wr Wb
Allah swt membicarakan tentang kisah berakhirnya Nabi Isa as bersama kaumnya didalam tiga surat, yaitu : إِذْ قَالَ اللّهُ يَا عِيسَى إِنِّي مُتَوَفِّيكَ وَرَافِعُكَ إِلَيَّ وَمُطَهِّرُكَ مِنَ الَّذِينَ كَفَرُواْ وَجَاعِلُ الَّذِينَ اتَّبَعُوكَ فَوْقَ الَّذِينَ كَفَرُواْ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ Artinya : "(ingatlah), ketika Allah berfirman: "Hai Isa, Sesungguhnya aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari ". (QS. Al Imran 55)
وَقَوْلِهِمْ إِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيحَ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُولَ اللّهِ وَمَا قَتَلُوهُ وَمَا صَلَبُوهُ وَلَكِن شُبِّهَ لَهُمْ وَإِنَّ الَّذِينَ اخْتَلَفُواْ فِيهِ لَفِي شَكٍّ مِّنْهُ مَا لَهُم بِهِ مِنْ عِلْمٍ إِلاَّ اتِّبَاعَ الظَّنِّ وَمَا قَتَلُوهُ يَقِينًا ﴿١٥٧﴾ بَل رَّفَعَهُ اللّهُ إِلَيْهِ وَكَانَ اللّهُ عَزِيزًا حَكِيمًا ﴿١٥٨﴾
Artinya : "dan karena Ucapan mereka: "Sesungguhnya Kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah", Padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS. An-Nisaa : 157 – 158)
فَلَمَّا تَوَفَّيْتَنِي كُنتَ أَنتَ الرَّقِيبَ عَلَيْهِمْ وَأَنتَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ
Artinya : "Maka setelah Engkau wafatkan Aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka. dan Engkau adalah Maha menyaksikan atas segala sesuatu." (QS. Al Maidah : 116 – 117)
Kata-kata "إنى متوفيك"didalam surat Ali Imram dan kata-kata "فلما توفيتنى" didalam surat Al Maidah memberikan pengertian bahwa Nabi isa as telah mati dikarenakan kata tawaffa terdapat didalam Al Qur'an berarti mati sehingga makna inilah yang dipakai didalam ungkapan tentangnya, sebagaimana kata tawaffaitu didalam makna bahasanya berarti menggenggam dan mengambil. Dengan demikian makna "إنى متوفيك" dan "فلما توفيتنى" berarti "Sesungguhnya aku menggenggammu dari bumi", sebagaimana dikatakan,"tawaffaitu min fulan maalii alaihi" artinya aku telah memegangnya. Kemudian yatawaffa juga berarti tidur, sebagaimana firman Allah swt didalam surat al An'am : وَهُوَ الَّذِي يَتَوَفَّاكُم بِاللَّيْلِ وَيَعْلَمُ مَا جَرَحْتُم بِالنَّهَارِ ثُمَّ يَبْعَثُكُمْ فِيهِ لِيُقْضَى أَجَلٌ مُّسَمًّى ثُمَّ إِلَيْهِ مَرْجِعُكُمْ ثُمَّ يُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ Artinya : "dan Dialah yang menidurkan kamu di malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan di siang hari, kemudian Dia membangunkan kamu pada siang hari untuk disempurnakan umur(mu) yang telah ditentukan, kemudian kepada Allah-lah kamu kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang dahulu kamu kerjakan." (QS. Al An'am : 60)
Didalam ayat itu yatawaffa bermakna tidur, sebagaimana penggunaan kata yab'atsu untuk kebangkitan di kehidupan lain setelah kematian di dunia, artinya dibangunkan dari tidur karena itu kemungkinan yang dimaksud dengan kata إنى متوفيك dan فلما توفيتنى bisa berarti tidur sebagai pengganti dari kematian sebagaimana disebutkan diatas. Adapun ta'wil dari kata ورافعك إلى didalam surat Ali Imran dan يل رفعه الله إليه didalam surat An Nisaa telah ditafsirkan oleh para ahli tafsir bahwa Allah swt mengangkat Isa as ke langit sedangkan kata terkahir يل رفعه الله إليه adalah sebagai informasi tentang kenyataan apa yang dijanjikan Allah kepadanya didalam surat Ali Imran didalam perkataannya إنى متوفيك ورافعك إلى Didalam Al Qur'an kata raf'u (mengangkat) digunakan untuk sesuatu yang bersifat fisik dan juga non fisik (maknawi). Apabila kata yang dimaksudkan itu adalah pengangkatan yang bersifat fisik maka ini bisa diterima dikarenakan diselamatkannya Isa as dari musuh-musuhnya adalah penyelamatan terhadap ruh dan jasadnya. Dengan demikian pengangkatan yang bersifat fisik yaitu kematian dalam arti sebenarnya atau dalam arti tidur lebih didahulukan dikarenakan pengangkatannya dalam keadaan hidup seperti kehidupan pada umumnya di dunia adalah suatu siksaan baginya, sebagaimana ditunjukkan oleh kenyataan ilmiah bahwa manusia semakin naik ke langit maka ia akan semakin merasa sesak di dadanya dikarenakan sedikitnya oksigen di udara dan juga sebagai pembuktian dari kebenaran firman Allah swt : يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاء Artinya : "Niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit." (QS. Al An'am : 125)
Dari penuturan itu semua menunjukkan bahwa Allah swt telah mengangkat Isa as dan menyelamatkannya dari pembunuhan dan penyaliban yaitu dengan mewafatkannya bisa jadi dengan kematian yang sebenarnya ataupun secara hukum yaitu tidur demi membebaskan dan menyelamatkannya dari penyiksaan yang dialami tubuhnya apabila diangkat dari dunia ke langit masih dalam keadaan hidup seperti kehidupan pada umumnya di dunia atau Nabi Isa saw diangkat dalam keadaan hidup dan masih tetap hidup meskipun tidak diketahui bagaimana keadaannya. (Buhuts wa Fatawa Islamiyah juz IV hal 645 – 646) Jadi seandainya ada yang mengatakan bahwa Nabi Isa as diangkat Allah swt dari dunia ke langit dalam keadaan mati maka hal ini pun dimungkinkan sebagaimana makna dari kata إنى متوفيك didalam surat Ali Imran dan فلما توفيتنى didalam surat Al Maidah diatas. Adapun apabila ada yang mengatakan bahwa Nabi Isa melakukan da'wahnya di Kashmir atau India kemudian meninggal di sana maka tidak ada dalil-dalil yang membuktikan dan membenarkannya dan ada kemungkinan keyakinan ini sengaja disebarkan sebagai alat propaganda orang-orang Nasrani dalam menjalankan praktek-praktek kristenisasinya. Wallahu A'lam
|
|
|
|
No comments:
Post a Comment