Saatnya umat Islam bersatu...
kembali kepda manhaj yang satu....
Jangan berpecah belah..dan rapatkan barisan untuk menyongsong tegaknya
Islam di segenap penjuru dunia !
regard,
Miss Jehaad
www.pulsajuara.com/?ref=pulsamurah
On 7/14/09, satutimotius tujuhbelas <satutimotius.tujuhbelas@gmail.com> wrote:
> Al Buruuj (85)
> -Verse 19-
> بَلِ الَّذِينَ كَفَرُوا فِي تَكْذِيبٍ
> Sesungguhnya orang-orang kafir selalu mendustakan,
>
>
> 2009/7/14 Liana <lianawati_snd@yahoo.co.id>
>
>>
>> Tipikal orang kafir: "Mereka tuli, bisu dan buta, maka (oleh sebab
>> itu) mereka tidak mengerti."
>>
>> On Jul 13, 9:23 am, andri subandrio <subandrio.an...@gmail.com> wrote:
>> > Tuan Rizal Nyomet 123, anda selalu mengemukakan apa yang terberitakan
>> namun
>> > anda tidak pernah menggali dari akar masalah yang menjadi sebab
>> > kejadian,
>> > itu tipikal Kristen dimanapun seperti di Ambon di Poso selalu apa yang
>> > terberitakan yang dipakai sebagai parameter.
>> >
>> > image001.jpg
>> > 10KViewDownload
>> >
>> > Tahukah anda berapa lama muslim minoritas di negera-negara yang
>> > mayoritas
>> > bukan muslim selalu ditindas? jangankan untuk berpolitik, untuk
>> > beribadah
>> > pun mereka susah.
>> >
>> > Saya perhatikan dari awal saya masuk milis, tampaknya anda dan Gaby
>> memang
>> > sudah tipikal.
>> >
>> > Bandingkan di Negeri ini, golongan anda sangat dimanja bahkan cenderung
>> > "nglonjak" namun apakah tindakan muslim disini (sebagai mayoritas) terus
>> > menindas anda?
>> >
>> > Bukalah nurani anda, saya hargai fanatisme anda terhadap agama anda, dan
>> > memang itu sudah seharusnya, demikian juga dengan fanatisme saya dan
>> rekan
>> > muslim lainnya, namun dalam berbagai kasus apapun kita tidak pernah
>> > memancing keributan dengan mengemukakan satu masalah tanpa mengetahui
>> akar
>> > masalahnya.
>> >
>> > 2009/7/11 rizal lingga <nyomet...@yahoo.com>
>> >
>> >
>> >
>> > > Sdr Andri, ingatlah pertama kali saya mengangkat masalah ini di Iqra,
>> saya
>> > > bertanya: BAGAIMANA PENDAPAT KALIAN? Jadi bukan mencari kesalahan.
>> Namun
>> > > tanggapan kalian sendiri yang mencerminkan perasaan diserang. Jadi
>> > > saya
>> > > menanggapi berdasarkan tanggapan kalian.
>> > > Tanggapanmu mencerminkan apa yang ada di pikiranmu. You are what you
>> think.
>> >
>> > > Setiap kali masalahnya adalah masalah tanah, seperti di Palestina,
>> masalah
>> > > pemberontakan seperti di Chechnya dan Thailand, masalah etnis seperti
>> di
>> > > Bosnia dan Uighur, selalu saja ada dari kalian yang menganggapnya
>> seperti
>> > > PERANG AGAMA, Islam diserang! Dan lain sebagainya. Responnya adalah
>> JIHAD!
>> > > BOIKOT!
>> >
>> > > Cara berpikir seperti itu hanya ada di Islam. Pendapat kami non Islam,
>> yang
>> > > adalah kafir menurut kalian, tak satupun dari kami menganggap semua
>> masalah
>> > > ini sebagai perang agama. Kalianlah yang selalu berpikir begitu.
>> >
>> > > Cara berpikir kami sejalan dengan kata Pemerintah Indonesia: Yang kita
>> > > perangi adalah terorisme dan kefanatikan, bukan Islam, ketika
>> Pemerintah
>> > > Indonesia menangkap dan menghukum mati Ali Imron dan Imam Samudra dkk.
>> > > Namun jelas sekali ada dari kalian yang menganggap perbuatan Imam
>> Samudra
>> > > dkk itu sebagai Syuhada. Lihatlah gambarnya di TV.
>> >
>> > > Tanggapanmu disini sekali lagi mencerminkan hal itu semua, sdr Andri.
>> Dan
>> > > ini merupakan khas Muslim Indonesia.
>> >
>> > > --- On *Fri, 7/10/09, andri subandrio <subandrio.an...@gmail.com>*
>> wrote:
>> >
>> > > From: andri subandrio <subandrio.an...@gmail.com>
>> > > Subject: [Milis_Iqra] Re: Muslim Uighur Sudah Lama Tertekan
>> > > To: Milis_Iqra@googlegroups.com
>> > > Date: Friday, July 10, 2009, 10:44 AM
>> >
>> > > Yang ini tolong tuan Rizal nyomet 123 membacanya agar otaknya sedikit
>> > > terbuka, sehingga tidak melulu mencari kesalahan muslim.
>> >
>> > > 2009/7/10 Slamet Hariyanto <Slamet.Hariya...@id.flextronics.com<
>> http://mc/compose?to=Slamet.Hariya...@id.flextronics.com>
>> >
>> > >> *Muslim Uighur Sudah Lama Tertekan*
>> >
>> > >> By Michael Dillon, Sejarawan Islam di China
>> > >> [image: Muslim Uighur Sudah Lama Tertekan]BBC/AP
>> >
>> > >> Tindak kekerasan di Xinjiang tidak terjadi tiba-tiba. Akar
>> > >> penyebabnya
>> > >> adalah ketegangan etnis antara warga Uighur Muslim dan warga Cina
>> etnis Han.
>> >
>> > >> Masalah ini bisa dirunut balik hingga beberapa dekade, dan bahkan ke
>> > >> penaklukan wilayah yang kini disebut Xinjiang oleh Dinasti Qing
>> > >> Manchu
>> pada
>> > >> abad ke-18.
>> >
>> > >> Pada tahun 1940-an, muncul Republik Turkestan Timur di sebagian
>> Xinjiang,
>> > >> dan banyak warga Uighur merasakan itu menjadi hak asasi mereka.
>> >
>> > >> Namun, kenyataannya, mereka menjadi bagian Republik Rakyat Cina pada
>> tahun
>> > >> 1949, dan Xinjiang dinyatakan sebagai salah satu kawasan otonomi Cina
>> dengan
>> > >> mengesampingkan fakta bahwa mayoritas penduduk di sana pada saat itu
>> orang
>> > >> Uighur.
>> >
>> > >> Status otonomi tidak tulus, dan meski Xinjiang dewasa ini dipimpin
>> oleh
>> > >> gubernur dari kalangan warga Uighur, orang yang memegang kekuasaan
>> riil
>> > >> adalah sekretaris jenderal daerah Partai Komunis Cina , Wang Lequan,
>> yang
>> > >> orang Cina etnis Han.
>> > >> *
>> > >> Perpindahan warga*
>> >
>> > >> Di bawah pemerintahan Partai Komunis, terjadi pembangunan ekonomi
>> > >> yang
>> > >> sangat gencar, namun kehidupan warga Uighur semakin sulit dalam 20-30
>> tahun
>> > >> terakhir akibat masuknya banyak warga Cina muda dan memiliki
>> > >> kecakapan
>> > >> teknis dari provinsi-provinsi di bagian timur Cina.
>> >
>> > >> Para migran ini jauh lebih mahir berbahasa Cina dan cenderung diberi
>> > >> lapangan pekerjaan terbaik. Hanya sedikit orang Uighur berbahasa
>> > >> Cina.
>> >
>> > >> Tidak mengejutkan, ini menimbulkan penentangan mendalam di kalangan
>> warga
>> > >> Uighur, yang memandang perpindahan orang-orang Han ke Xinjiang
>> > >> sebagai
>> makar
>> > >> pemerintah untuk menggerogoti posisi mereka, merongrong budaya mereka
>> dan
>> > >> mencegah perlawanan serius terhadap keuasaan Beijing.
>> >
>> > >> Dalam perkembangan yang lebih baru, anak-anak muda Uighur terdorong
>> untuk
>> > >> meninggalkan Xinjiang untuk mendapatkan pekerjaan di belahan lain
>> Cina, dan
>> > >> proses ini sudah berlangsung secara informal dalam beberapa tahun.
>> >
>> > >> Ada kekhawatiran khusus atas tekanan pemerintah Cina untuk mendoroang
>> > >> wanita muda Uighur pindah ke bagian lain Cina untuk mendapatkan
>> pekerjaan.
>> > >> Dan, ini memperkuat kekhawatiran bahwa mereka akhirnya akan bekerja
>> > >> di
>> bar
>> > >> atau klub malam atau bahkan pelacuran tanpa perlindungan keluarga
>> > >> atau
>> > >> masyarakat mereka.
>> >
>> > >> Islam adalah bagian integral kehidupan dan identitas warga Uighur
>> > >> Xinjiang, dan salah satu keluhan utama mereka terhadap pemerintah
>> > >> Cina
>> > >> adalah tingkat pembatasan yang diberlakukan oleh Beijing terhadap
>> kegiatan
>> > >> keagamaan mereka.
>> >
>> > >> Jumlah masjid di Xinjiang merosot jika dibandingkan dengan jumlah
>> > >> pada
>> > >> masa sebelum tahun 1949, dan institusi keagamaan itu menghadapi
>> pembatasan
>> > >> yang sangat ketat.
>> >
>> > >> Anak-anak di bawah usia 18 tahun tidak diizinkan beribadah di masjid.
>> > >> Demikian juga pejabat Partai Komunis dan aparat pemerintah.
>> > >> *
>> > >> Madrasah dibatasi*
>> >
>> > >> Lembaga-lembaga Islami lain yang dulu menjadi bagian sangat penting
>> > >> kehidupan kegamaan di Xinjiang dilarang, termasuk persaudaraan Sufi,
>> yang
>> > >> berpusat di makam pendirinya dan menyediakan jasa kesejahteraan dan
>> semacam
>> > >> kepada anggotanya.
>> >
>> > >> Semua agama di Cina dikendalikan oleh Administrasi Negara untuk
>> > >> Urusan
>> > >> Agama, tapi pembatasan terhadap Islam di kalangan warga Uighur lebih
>> keras
>> > >> daripada terhadap kelompok-kelompok lain, termasuk etnis hui yang
>> > >> juga
>> > >> muslim, tapi penutur bahasa Cina.
>> >
>> > >> Ketatanya pembatasan itu akibat pertautan antara kelompok-kelompok
>> muslim
>> > >> dan gerakan kemerdekaan di Xinjiang. Gerakan ini sangat bertentangan
>> dengan
>> > >> posisi Beijing.
>> >
>> > >> Ada kelompok-kelompok di dalam Xinjiang yang mendukung gagasan
>> > >> kemerdekaan, tapi mereka tidak diperkenakan mewujudkannya secara
>> terbuka,
>> > >> sebab "memisahkan diri dari ibu pertiwi" dipandang sebagai
>> penghianatan.
>> >
>> > >> Pada dekade 1990-an, setelah ambruknya Uni Soviet dan munculnya
>> > >> negara-negara muslim independen di Asia Tengah, terjadi peningkatan
>> dukungan
>> > >> terbuka atas kelompok-kelompok "separatis", yang memuncak pada
>> unjukrasa
>> > >> massal di Ghulja pada tahun 1995 dan 1997.
>> >
>> > >> Beijing menindas unjukrasa dengan penggunaan kekuataan luar biasa,
>> > >> dan
>> > >> para akitvisi dipaksa keluar dari Xinjiang ke Asia Tengah dan
>> > >> Pakistan
>> atau
>> > >> terpaksa bergerak di bawah tanah.
>> > >> *
>> > >> Iklim ketakutan *
>> >
>> > >> Penindasan keras sejak digulirkannya kampanye "Strike Hard" (Gebuk
>> Keras"
>> > >> pada 1996 mencakup kebijakan memperketat pengendalian terhadap
>> kegiatan
>> > >> agama, pembatasan pergerakan orang dan tidak menerbitkan paspor dan
>> menahan
>> > >> orang-orang yang didicurigai mendukung separatis dan anggota keluarga
>> > >> mereka.
>> >
>> > >> Ini menciptakan iklim ketakutan dan kebencian sangat kuat terhadap
>> > >> pemerintah Cina dan warga Cina etnis Han.
>> >
>> > >> Mengejutkan bahwa kebencian ini tidak meledak menjadi kemarahan
>> publik,
>> > >> dan unjukrasa sebelumnya, tapi itu dampak ketatnya kontrol yang
>> diberlakukan
>> > >> Cina atas Xinjiang.
>> >
>> > >> Ada banyak organisasi kaum pendatang Uighur di Eropa dan Amerika
>> Serikat.
>> > >> Dalam banyak kasus mereka mendukung otonomi sejati bagi kawasan tanah
>> asal
>> > >> mereka.
>> >
>> > >> Di masa lalu, Beijing juga mempersalahkan Gerakan Islami Turkestan
>> Timur
>> > >> memicu kerusuhan, meski tidak ada bukti bahwa gerakan ini pernah
>> muncul di
>> > >> Xinjiang.
>> >
>> > >> Aparat di Beijing tidak bisa menerima bahwa kebijakan mereka sendiri
>> di
>> > >> Xinjiang mungkin penyebab konflik, dan berupaya mempersalahkan orang
>> luar
>> > >> yang mereka tuding memicu tindak kekerasan. Itu juga terjadi dalam
>> kasus
>> > >> Dalai Lama dan Tibet.
>> >
>> > >> Kalau pun organisasi pelarian Uighur ingin menggerakan kerusuhan,
>> tentu
>> > >> sangat sulit bagi mereka untuk melakukannya, dan ada banyak alasah
>> lokal
>> > >> menjadi penyebab kerusuhan tanpa perlu ada campur tangan dari luar. *
>> > >> bbc/ahi*
>> >
>> > >> Legal Disclaimer: The information contained in this message may be
>> > >> privileged and confidential. It is intended to be read only by the
>> > >> individual or entity to whom it is addressed or by their designee. If
>> the
>> > >> reader of this message is not the intended recipient, you are on
>> notice that
>> > >> any distribution of this message, in any form, is strictly
>> > >> prohibited.
>> If
>> > >> you have received this message in error, please immediately notify
>> > >> the
>> > >> sender and delete or destroy any copy of this message- Hide quoted
>> text -
>> >
>> > - Show quoted text -
>> >
>>
>
> >
>
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---
No comments:
Post a Comment