Kikir Karena Tamak Kepada Harta
Posted in category Artikel, Free e-book, Tafsir
Download ebooknya di sini, Viewer : MS Doc, File Size : 58 KB
Tamak kepada harta adalah salah satu sifat yang di miliki oleh manusia, karena ketamakannya mereka menjadi bakhil, Allah menjelaskan bagaimana sifat tamak ini akan membahayakan dirinya di kemudian hari.
Allah Ta'ala berfirman:
إِنَّ الإنْسَانَ لِرَبِّهِ لَكَنُودٌ ,وَإِنَّهُ عَلَى ذَلِكَ لَشَهِيدٌ , وَإِنَّهُ لِحُبِّ الْخَيْرِ لَشَدِيدٌ , أَفَلا يَعْلَمُ إِذَا بُعْثِرَ مَا فِي الْقُبُورِ , وَحُصِّلَ مَا فِي الصُّدُورِ, إِنَّ رَبَّهُمْ بِهِمْ يَوْمَئِذٍ لَخَبِيرٌ
Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar tidak berterima kasih kepada Tuhannya, dan sesungguhnya manusia itu menyaksikan (sendiri) keingkarannya, dan sesungguhnya dia sangat bakhil karena cintanya kepada harta. Maka apakah dia tidak mengetahui apabila dibangkitkan apa yang ada di dalam kubur, dan dilahirkan apa yang ada di dalam dada, sesungguhnya Tuhan mereka pada hari itu Maha Mengetahui keadaan mereka. (QS al-'Adiyat : 6 – 11)
Penjelasan:
Firman Allah Ta'ala "Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar tidak berterima kasih kepada Tuhannya" yaitu sudah menjadi salah satu keburukan tabi'at manusia yang mereka melupakan nikmat-nikmat yang telah diberikan Allah kepadanya. Lafazh "الْكَنُود / al kanuud" diartikan tidak berterimakasih atau melupakan jasa.
Pendapat 'ulama salaf mengenai "الْكَنُود" adalah sebagaimana berikut
قَالَ اِبْن عَبَّاس وَمُجَاهِد لِإِبْرَاهِيم النَّخَعِيّ وَأَبُو الْجَوْزَاء وَأَبُو الْعَالِيَة وَأَبُو الضُّحَى وَسَعِيد بْن جُبَيْر وَمُحَمَّد بْن قَيْس وَالضَّحَّاك وَالْحَسَن وَقَتَادَة وَالرَّبِيع بْن أَنَس وَابْن زَيْد : الْكَنُود الْكَفُور
Berkata Ibnu Abbas, Mujahid, Ibrahim An Nakha'i, Abu Jauza, Abu 'Aliyyah, Abu Dhohaa, Sa'id bin Jubair, Muhammad bin Qois, Ad Dhahak, al Hasan, Qotadah, Ar-rabbi' bin Anas, dan Ibu Zayid, : Al Kanud adalah Kufur (ingkar)[1]
Mereka mengingkari terhadap nikmat-nikmat yang telah di berikan Allah kepadanya, bahkan ketamakannya membuat manusia tidak merasa cukup atas apa yang ada bahkan harta yang ada tidak disyukurinya tetapi selalu mengerutu mengapa sedikit harta yang dimilikinya.
قَالَ الْحَسَن : الْكَنُود هُوَ الَّذِي يَعُدّ الْمَصَائِب وَيَنْسَى نِعَم اللَّه عَلَيْهِ .
Berkata al Hasan : "al Kanud itu adalah orang yang ketika di timpah musibah kemudian diselamatkan Allah, kemudian lupa terhadap nikmat yang telah di berikannya itu. [2]
Firman Allah Ta'ala : "dan sesungguhnya manusia itu menyaksikan (sendiri) keingkarannya," yaitu walaupun manusia benar-benar kufur akan tetapi dia menyaksikan kenikmatan itu melalui tindakannya.
Tingkah laku orang seperti selain dapat disaksikan oleh dirinya sendiri dapat pula di saksikan oleh orang-orang, karena orang seperti itu tidak dapat menyembunyikan perangainya yang buruk, keburukan itu karena sebab firman Allah Ta'ala berikutnya
Artinya : "dan sesungguhnya dia sangat bakhil karena cintanya kepada harta." Yaitu tentu saja orang bakhil itu dapat di ketahui oleh orang-orang, sifat-sifat mereka akan sangat mudah di ketahui. Orang seperti ini sangat mencintai hartanya atau dia seseorang yang sangat rakus sekali sehingga dia menjadi kikir.
Allah berfirman:
وَلا يَحْسَبَنَّ الَّذِينَ يَبْخَلُونَ بِمَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ هُوَ خَيْرًا لَهُمْ بَلْ هُوَ شَرٌّ لَهُمْ سَيُطَوَّقُونَ مَا بَخِلُوا بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلِلَّهِ مِيرَاثُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
Artinya "Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karuniaNya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan." [QS al Imran : 180]
Dalam salah satu hadis, dari 'Ali RadhiAllahu'anhu, dia berkata bahwa Rasulullah bersabda :
......فَقَالَ اعْمَلُوا فَكُلٌّ مُيَسَّرٌ أَمَّا أَهْلُ السَّعَادَةِ فَيُيَسَّرُونَ لِعَمَلِ أَهْلِ السَّعَادَةِ وَأَمَّا أَهْلُ الشَّقَاوَةِ فَيُيَسَّرُونَ لِعَمَلِ أَهْلِ الشَّقَاوَةِ ثُمَّ قَرَأَ {وَأَمَّا مَنْ بَخِلَ وَاسْتَغْنَى وَكَذَّبَ بِالْحُسْنَى فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْعُسْرَى {
…….."Beramallah! Karena setiap orang akan dipermudah! Adapun orang-orang yang ditentukan sebagai orang berbahagia, maka mereka akan dimudahkan untuk melakukan amalan orang-orang bahagia. Adapun orang-orang yang ditentukan sebagai orang sengsara, maka mereka juga akan dimudahkan untuk melakukan amalan orang-orang sengsara. Kemudian beliau membacakan ayat berikut ini: Adapun orang yang memberikan hartanya di jalan Allah dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup, serta mendustakan pahala yang terbaik, maka kelak Kami akan menyiapkan baginya jalan yang sukar {QS. Al Lail : 9 – 10}. (Shahih Muslim No.4786)"
Orang-orang bakhil tersebut mereka juga mengingkari/kufur/mendustakan pahala terbaik hingga disuatu saat kelak dia akan mengetahui hasil perbuatannya sendiri.
Firman Allah Ta'ala : "Maka apakah dia tidak mengetahui apabila dibangkitkan apa yang ada di dalam kubur," yaitu apakah dia tidak mengetahui bahwasannya suatu saat di yaumil akhir apa yang ada di dalam kubur di bangkitkan, kemudian Allah berfirman : "dan dinampakkan apa yang ada di dalam dada",
قَالَ اِبْن عَبَّاس وَغَيْره يَعْنِي أُبْرِزَ وَأُظْهِرَ مَا كَانُوا يُسِرُّونَ فِي نُفُوسهمْ.
Berkata Ibnu Abbas dan yang lainnya, yaitu "menampakkan dan menzahirkan sesuatu yang mereka rahasiakan dalam hati mereka"[3]
Kemudian Allah berfirman diakhir surah al 'aadiyaat "sesungguhnya Tuhan mereka pada hari itu Maha Mengetahui keadaan mereka." Yaitu Allah mengetahui keadaaan yang telah mereka kerjakan dan akan mendapatkan balasan yang setimpal, dan tidaklah Dia zhalim sedikitpun.
Wallahu'alam bishowab.
A Dani Permana
Referensi:
Tafsir Ibnu Katsir, Surah al 'adiyaat ayat 6 – 11
Tafsir Ath Thobary, Surah al 'adiyaat ayat 6 – 11
Tafsir As Sa'dy, Surah al 'Adiyaat ayat 6 - 11
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---
No comments:
Post a Comment