Dan sesungguhnya telah Kami ciptakan langit dan bumi,
dan apa yang ada antara keduanya, dalam enam masa, dan
Kami sedikit pun tidak ditimpa keletihan.
(Qur'an 50:38)
Adalah suatu fakta yang sudah diketahui bahwa Muhammad
berhubungan dengan kaum Yahudi dan Kristen, dan banyak
bagian dari Qur'an yang mengikuti Alkitab. Sementara
Qur'an tidak memiliki pernyataan Alkitab dimana "pada
hari yang ke tujuh Allah beristirahat" (Kejadian 2:2)
Qur'an masih tetap menyatakan bahwa bumi tercipta
dalam enam hari. - Abdi Yono
Kisan penciptaan alam menurut Alkitab dapat kita baca pada Kejadian 1 : 1 – 19 berikut ini :
"1. Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. 2. Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air."
"3. Berfirmanlah Allah : "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi. 4. Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap. 5. Dan Allah menamai terang itu siang dan gelap itu malam. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama."
"6. Berfirmanlah Allah : "Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air dari air." 7. Maka Allah menjadikan cakrawala dan Ia memisahkan airj yang ada di bawah cakrawala itu dari air yang ada di atasnya. Dan jadilah demikian. 8. Lalu Allah menamai cakrawala itu langit. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari kedua."
"9. Berfirmanlah Allah : "Hendaklah segala air yang ada di bawah langit berkumpul pada satu tempat, sehingga kelihatan yang kering." Dan jadilah demikian. 10. Lalu Allah menamai yang kering itu darat dan kumpulan air itu dinamai-Nya laut. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. 11. Berfirmanlah Allah : "Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan buah yang berbiji, supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi." Dan jadilah demikian. 12. Tanah itu menumbuhkan tunas-tunas muda, segala jenis tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan segala jenis pohon-pohonan yang menghasilkan buah yang berbiji. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. 13. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari ketiga."
"14. Berfirmanlah Allah : "Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda mneunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun, 15. dan sebagai penerangh pada cakrawala biarlah benda-benda itu menerangi bumi." Dan jadilah demikian."
"16. Maka Allah menjadikan kedua benda penerang yang besar itu, yakni yang lebih besar untuk menguasai siang dan yang lebih kecil untuk menguasai malam, dan menjadikan juga bintang-bintang. 17. Allah menaruh semuanya itu di cakrawala untuk menerangi bumi, 18. dan untuk menguasai siang dan malam, dan untuk memisahkan terang dari gelap. 19. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keempat."
Kalau kita baca ayat-ayat Alkitab tersebut, sepertinya tidak ada masalah. Padahal kalau kita sedikit jeli dan teliti, sebenarnya pada ayat-ayat tersebut banyak bermasalah.
Contoh : Pada ayat ke 5 dikatakan oleh penulis Alkitab sebagai berikut : "Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama."
Kemudian pada ayat ke 8 dikatakan juga sebagai berikut : "Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari kedua."
Dan sama saja pada ayat ke 13 juga dikatakan sebagai berikut : "Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari ketiga."
Pertanyaannya : Darimana penulis Alkitab mengetahui dan menentukan petang, pagi, hari pertama, hari kedua dan hari ketiga, sementara pada saat itu matahari, bulan dan bintang belum diciptakan?
Bukankah untuk mengetahui petang harus ada matahari yang sudah mulai tenggelam? Dan bukankah untuk mengetahui pagi, harus ada matahari yang baru mau terbit.
Dan bukankah untuk mengetahui hari pertama, hari kedua dan hari ketiga, harus ada perputaran bumi mengelilingi matahari selama 24 jam?
Mungkin tidak terpikirkan oleh penulis Alkitab jaman dahulu bahwa manusia yang datang belakangan dari mereka, justru lebih pintar, lebih kritis dan ilmu pengetahuan akan berkembang dengan begitu spat dan modern serta vanggih. Ini membuktikan bahwa ayat-ayath tersebut bukan yang difirmankan oleh Allah, tapi hanya pendapat para penulis Alkitab itu sendiri, berdasarkan pengetahuan mereka yang masih terbatas pada saat itu.
Kalau wahyu atau firman Allah, tentu tidak mungkin Tuhan salah atau keliru memberikan informasi tentang penciptaan alam semesta ini.
Kalau mulai dari ayat 14 s/d 19, itu masih bisa diterima, sebab pada ayat-ayat tersebut benda-benda penerang, seperti matahari, bulan, dan bintang sudah diciptakan Allah. Tetapi mulai ayat 1 s/d 13 tidak masuk akal sebab tidak rasional, dan bertentangan dengan ilmu pengetahuan. (Lebih jelas lagi baca buku tulisan DR. Maurice Bucaille berjudul : "Bible, Qur'an dan Sains Modern")
Menurut Alkitab, bumi dan langit ditopang oleh tiang
Mari kta baca Ayub 9 : 5 – 6 di bawah ini:
"Dialah yang memindahkan gunung-gunung dengan tidak diketahui orang, yang membongkar-bangkirkannya dalam murka-Nya; yang menggeserkan bumi dari tempatnya, sehingga tiangnya bergoyang-goyang."
Selanjutnya baca Ayub 26 : 11 :
"Tiang-tiang langit bergoyang-goyang, tercenang-cengang oleh hardik-Nya."
Silahkan baca Mazmur 75 : 3 – 4 :
"Apabila Aku menetapkan waktunya, Aku sendiri akan menghakimi dengan kebenaran. Bumi hancur dan semua penduduknya; tetapi Akulah yang mengokohkan tiang-tiangnya."
Berdasarkan ayat-ayat Alkitab tadi, bumi dan langit punya tiang. Ini sangat bertentangan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahkan mereka sudah sampai menginjakkan kakinya di bulan. Tapi mereka tidak pernah menemukan dimana letak tiang-tiang langit dan bumi tersbeut.j kalau sekiranya langit dan bumi punya tiang, niscaya sudah banyak pesawat terbang hancur karena menabrak tiang-tiang langit dan bumi tersebut. Mengatakan bumi dan langit punya tiang, pasti bukan berasal dari Tuhan, sebab sangat tidak mungkin Tuhan salah atau tidak tahu. Ini pasti kesalahan penulis Alkitab yang pada saat itu ilmu pengetahuan mereka masih sangat rendah jadi wajar saja kalau mereka keliru.
Menurut Al Qur'an, langit dan bumi tidak mempunyai tiang
10. Dia menciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya dan Dia meletakkan gunung-gunung (di permukaan) bumi supaya bumi itu tidak menggoyangkan kamu; dan memperkembang biakkan padanya segala macam jenis binatang. Dan Kami turunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan padanya segala macam tumbuh-tumbuhan yang baik. (Qs 31 Luqman 10)
Ayat Al Qur'an tersebut menjelaskan bahwa Allah menciptakan langit tanpa tiang. Di jaman Rasulullah Muhammad saw. hidup, belum ada seorangpun yang pernah menjelajahi ruang angkasa, selain Rasulullah saw. ketika peristiwa Isra' Mi'raj. Dan beliau tidak menginformasikan kalau langit itu bertiang. Dan memang para ahli jaman sekarangpun dimana mereka telah sampai ke bulan, bahkan melewatinya, mengakui bahwa langit benar-benar tidak bertiang.
Kalau sekiranya langit itu benar-benar bertiang, sulit dibayangkan sudah berapa banyak pesawat terbang yang menabraknya bukan? Tetapi sampai saat ini belum ada seorangpun yang ahli ruang angkasa pernah memberikan bukti atau kesaksian bahwa langit itu bertiang. Semua ini membuktikan bahwa kesaksian ayat Al Qur'an benar-benar sesuai dengan sains dan ilmu pengetahuan modern saat ini.
"Ilmu Pengetahuan Sains" Islam: Apakah Al-Quran Islam
Mengandung Keajaiban-keajaiban Ilmiah?
Lewat sepuluh tahun terakhir semakin banyak kaum
Muslim menyatakan Qur'an sebagai buku yang penuh
berisi keajaiban-keajaiban ilmu pengetahuan. Banyak
web site, buku-buku dan video diproduksi yang
menyatakan bahwa Islam adalah benar-benar suatu agama
yang bersumberkan keilahian, menyebutkan
pernyataan-pernyataan yang kononnya "secara ilmiah
akurat" dalam Qur'an dan Hadis. Banyak dari
karya-karya ini memperkenalkan
pernyataan-pernyataannya dengan kalimat seperti:
"Satu dari hal yang paling luar biasa dalam Quran
adalah bagaimana ia menguraikan ilmu pengetahuan.
Quran yang dinyatakan kepada Muhammad (saw) pada abad
ke 7 berisikan fakta-fakta ilmiah menakjubkan yang
sedang ditelusuri di abad ini. Para ahli ilmu
pengetahuan terkejut dan kerap terbungkam saat mereka
diperlihatkan betapa terperinci dan akuratnya beberapa
ayat dalam Quran tentang ilmu pengetahuan moderen.."
Artikel ini akan menghadapi pertanyaan ini,
sebagaimana juga menghadapi berbagai ayat-ayat dari
Qur'an yang disebut kaum Muslim sebagai keajaiban ilmu
pengetahuan. Artikel ini juga akan melihat berbagai
kejanggalan ilmu pengetahuan yang ditemukan dalam
Qur'an dan Hadis yang tidak disebut oleh banyak kaum
Muslim.
Dari sekitar 1 milyar kaum Muslim di bumi, 90% adalah
Suni. Oleh karena itu, artikel ini akan menghadapi
ajaran-ajaran Islam Suni. Literatur hadis adalah,
hampir semuanya, khas Islam Suni, dimana sekte lainnya
(Syiah, Submitter, Sufi) tidak menganggap
tulisan-tulisan tersebut semulia sebagaimana yang kaum
Suni lakukan. Sebagai contoh, sekte Islam Syiah tidak
mempercayai dan tidak mengimani langsung koleksi hadis
sekte Suni, walau pun mereka berjumlah kurang daripada
sekte Suni itu. Karena itu, menyebutkan berbagai Hadis
dalam kajian ini hanya relevan di dalam suatu diskusi
mengenai Islam sekte Suni.
1 ] Penciptaan Bumi
Para kaum cendekia moderen telah mengkritik Alkitab
tentang pernyataannya bahwa Bumi diciptakan dalam enam
hari. Hal ini sudah dianggap hanyalah sebagai suatu
mitos yang dibuat oleh orang jaman dahulu kala untuk
menjelaskan bagaimana dunia diciptakan. Qur'an telah
membuat kesalahan yang sama mengenai kwantitas waktu
yang dibutuhkan dalam penciptaan bumi, sebagaimana
terlihat dalam ayat berikut ini:
Dan sesungguhnya telah Kami ciptakan langit dan bumi,
dan apa yang ada antara keduanya, dalam enam masa, dan
Kami sedikit pun tidak ditimpa keletihan.
(Qur'an 50:38)
Adalah suatu fakta yang sudah diketahui bahwa Muhammad
berhubungan dengan kaum Yahudi dan Kristen, dan banyak
bagian dari Qur'an yang mengikuti Alkitab. Sementara
Qur'an tidak memiliki pernyataan Alkitab dimana "pada
hari yang ke tujuh Allah beristirahat" (Kejadian 2:2)
Qur'an masih tetap menyatakan bahwa bumi tercipta
dalam enam hari.
Kaum Muslim yang berusaha untuk mensejajarkan Qur'an
dengan ilmu pengetahuan moderen, menunjukkan bahwa
Qur'an juga mengatakan bahwa sehari bagi Allah dan
para malaikat adalah sama dengan 50,000 tahun (Qur'an
70:4). Dalam mengutip ayat ini, kaum Muslim berusaha
menyampaikan bahwa dunia diselesaikan dalam 300,000 (
6 x 50,000) tahun. Walaupun merupakan usaha yang
bagus, pada kenyataannya tetap tidak sesuai dengan
ilmu pengetahuan moderen, yang menyebutkan bahwa butuh
waktu beberapa milyar tahun bagi Bumi untuk mencapai
tahap ini. Miliaran tahun berlalu sebelum adanya
tanaman, hutan, maupun binatang-binatang.
Selanjutnya, pernyataan tersebut membukakan Qur'an
kepada lebih banyak kritik. Ayat yang menyatakan tanpa
bukti sehari sama dengan 50,000 tahun (Qur'an 70:4)
menyebutkan:
"Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada
Tuhan dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu
tahun."Ayat ini sebenarnya seperti mendiskusikan
tentang kecepatan waktu tempuh bagi para malaikat.
Kemungkinan mengatakan bahwa para malaikat dapat
menempuh perjalanan dalam sehari, suatu kwantitas
jarak yang bagi mahluk lainnya butuh 50,000 tahun
untuk menyelesaikannya. Tujuan saya bukan untuk
menawarkan tafsiran-tafsiran alternatif bagi kisah
ini. Bagaimanapun, saya mendebat pernyataan bahwa ayat
ini menyebutkan sehari setara dengan 50,000 tahun
karena hal itu menyangkal bagian-bagian Qur'an
lainnya!
Sehari tidak mungkin sebanding dengan 50,000 tahun
karena menurut Qur'an, sehari sebanding dengan 1,000
tahun manusia (Qur'an 22:47 & 32:5). Selanjutnya,
dengan menyatakan Allah butuh 300,000 tahun untuk
menciptakan Bumi adalah mempermalukan Tuhannya Islam,
karena saat ia menciptakan, ia berkata "Jadilah!" Lalu
jadilah ia (Qur'an 2:117).
2 ] Qur'an tentang Embriologi
Di tahun 1982 Keith Moore, seorang profesor di
Universitas Toronto, menghasilkan sebuah buku berjudul
"The Developing Human, edisi ke 3". Dalam buku ini
Moore menyatakan keterkejutannya mengenai bagaimana
perkembangan embrio dikisahkan dalam Qur'an. Moore
akan melanjutkan membuat edisi bukunya yang keempat
dan kelima, juga buku lainnya yang berjudul "Human
Development as described in the Quran and Sunnah"
(Perkembangan Manusia seperti yang dilukiskan dalam
Quran dan Sunnah), yang mana semuanya itu disebut oleh
banyak kaum Muslim dengan rasa bangga. Moore dan para
kaum Muslim pendukungnya merujuk kepada ayat berikut
ini:
"Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani dalam
tempat yang kokoh; Kemudian air mani itu Kami jadikan
segumpal darah; lalu segumpal darah itu Kami jadikan
segumpal daging; dan segumpal daging itu Kami jadikan
tulang belulang lalu tulang belulang itu Kami bungkus
dengan daging; kemudian Kami jadikan dia makhluk yang
lain." (Surah 23:13-14)
Tentu saja, sepintas, ini terlihat seperti suatu
pernyataan yang luar biasa yang dihasilkan seorang
"Arab dari padang pasir abad ke 7". Namun, dengan
penelitian yang lebih dekat, seseorang akan menyadari
adanya penjelasan maupun kesalahan bagi ayat ini.
Pertama kita harus bertanya apakah ini merupakan suatu
teori yang asli, dan kedua kita harus bertanya apakah
itu benar.
Banyak orang yang terkagum-kagum dengan disinggungnya
sperma di dalam ayat ini. Tetapi ini tidaklah
istimewa. Sejak permulaan jaman manusia telah sadar
akan "benih" yang dikeluarkan oleh zakar saat
persetubuhan. Alkitab, yang merupakan teks yang jauh
lebih tua daripada Qur'an menyampaikan kisah tentang
seorang lelaki yang dibunuh oleh Tuhan karena
"membiarkan benihnya tumpah ke tanah." (Kejadian
38:9-10).
Keseluruhan kajian mengenai kehidupan manusia
sebagaimana yang disinggung dalam Qur'an sama sekali
tidak asli. Sementara kaum Muslim berusaha menegaskan
bahwa Muhammad membuat pernyataan-pernyataan ini
sebelum para ilmuwan menemukannya, mereka keliru.
Teori-teori mengenai pembentukan seorang anak di dalam
rahim telah dikemukakan oleh Aristotles sekitar 1,000
tahun sebelum Qur'an ditulis. Kenyataannya Aristotles
dengan tepat melukiskan fungsi dari tali pusar,
sesuatu yang tidak disebutkan dalam Qur'an,
menunjukkan bahwa para filsuf yang telah ada
sebelumnya sadar akan hal-hal serupa yang disebutkan
Muhammad dan lainnya. Setiap bahasan mengenai
perkembangan manusia dalam Qur'an serupa dengan
teori-teori Romawi dan Yunani. Perhatikan ayat berikut
yang membahas tentang sperma/air mani :
"Dia diciptakan setetes (sperma) yang terpancar --
Yang keluar dari antara tulang punggung dan tulang
rusuk." (Surah 86:6-7)
Jelas ayat ini salah, dan jelas memiliki sumber pada
teori-teori sebelumnya. Pertama-tama, bagi sperma/air
mani untuk berasal dari antara punggung dan tulang
rusuk sama saja berarti berasal dari ginjal! Kita tahu
bahwa sperma diproduksi dalam buah pelir, namun
orang-orang di jaman Muhammad tidak mengetahui hal
ini. Sebelas abad sebelum Muhammad, Hipokrates dokter
berkebangsaan Yunani merumuskan bahwa sperma mengalir
melewati ginjal kedalam zakar. Selama berabad-abad ini
adalah keyakinan yang diterima (dan keliru) mengenai
asal muasal sperma.
Ada beberapa yang menyatakan Muhammad tidak memiliki
hubungan dengan orang-orang Yunani maupun Romawi. Arab
di jaman sebelum Islam jelas memiliki hubungan dengan
Byzantium, Siria (Syam), Mesir, Persia, dan Babilonia.
Ada banyak orang Yahudi dan Kristen yang tinggal di
daerah itu, dan mereka akrab dengan filosofi Yunani
ataupun Romawi. Orang-orang Kristen berhubungan dengan
Roma. Orang-orang Yahudi berhubungan dengan Babilonia
dan Persia. Sangat mudah untuk melihat bagaimana
teori-teori serupa mengenai perkembangan embrio sampai
kepada telinga Muhammad.
Akhirnya, kembali kepada ayat yang berbicara mengenai
perkembangan anak sebelum dilahirkan, saya akan
berkata mereka juga keliru. Qur'an mengatakan bahwa
gumpalan darah kemudian menjadi tulang dan kemudian
Tuhan "membungkus tulang dengan daging" (Surah
23:13-14). Adalah suatu fakta ilmiah bahwa jaringan
terbentuk lebih dulu, dan tulang tumbuh sesaat
kemudian, dan terus bertambah kuat (dengan membangun
kalsium) bertahun-tahun setelah kelahiran. Oleh sebab
itu, ini sudah jelas adalah satu dari banyak
ketidakcermatan ilmiah dalam al-Qur'an.
Ketidakmasukakalan Ilmu Pengetahuan dalam Qur'an dan
Hadis
Untuk percaya kepada Qur'an adalah untuk tidak
berpikir secara rasionil. Ada banyak kisah dan
kesalahan-kesalahan ilmiah dalam teks Qur'an, dan
Hadis. Kaum Muslim menerima berbagai kemustahilan ilmu
pengetahuan dengan ketaatan yang buta. Dunia telah
berkembang secara keseluruhan, dan telah melepaskan
banyak ketakutan-ketakutan dan takhyul-takhyul yang
dimiliki oleh peradaban primitif dari masa lampau.
Sayangnya, karena teks Qur'an dita'zimkan, orang-orang
tidak mempertanyakan berbagai konsep-konsep takhyul
yang seharusnya dapat diatasi kaum Muslim sejak
dahulu.
Untuk memulai, saya akan memberikan contoh tentang
suatu dongeng yang berasal dari kebudayaan Hindu.
Berdasarkan tradisi Hindu, dewa Siwa meninggalkan
isterinya sendirian di rumah untuk waktu yang lama.
Suatu hari isterinya mengambil kulit dari tubuhnya
sendiri, dan menggunakannya untuk membuat seorang
anak. Anak itu digunakan untuk melindungi dia, dan
juga rumah. Ketika Siwa pulang, anak itu menolak untuk
membiarkannya masuk ke rumah. Tanpa keraguan Siwa
menarik pedangnya dan memenggal anak itu. Isteri Siwa
sangat marah, dan untuk memperbaiki apa yang telah ia
perbuat, Siwa pergi dan memenggal kepala seekor gajah,
dan meletakkannya pada tubuh anak itu. Inilah sebabnya
mengapa dewa Hindu Ganesha memiliki tubuh manusia,
namun berkepala gajah.
Sekarang setelah saya sampaikan kisah ini, akankah
seorang Muslim mempercayainya? Tentu saja tidak. Ini
adalah kisah yang tak masuk akal. Tak ada gunanya
mendebat permasalahan ini, sudah jelas bahwa ini tidak
benar. Ini adalah kisah yang diciptakan oleh suatu
kebudayaan primitif. Jika mudah untuk mencermati bahwa
ini adalah suatu dongeng, mengapa begitu sulit bagi
kaum Muslim untuk melihat dongeng-dongeng di dalam
teks mereka sendiri? Saya sekarang akan memberikan
penjelasan singkat mengenai sebagian dari
kesalahan-kesalahan ilmu pengetahuan dalam Qur'an.
3 ] Cerita Pertuturan Sempurna Hazrat Isa Almasih
semasa Baginda Seorang Bayi
Qur'an memberitahukan kita bahwa 'Isa Al-Masih sebagai
seorang anak dapat berbicara dengan kalimat-kalimat
yang utuh di umur yang baru sehari (Surah 19:29-33)!
Padahal cerita ini langsung tidak dapat didalam Kitab
Suci Injil. Sementara kaum Muslim dan Kristen
memperdebatkan pengetahuan ilmiah yang tertulis dalam
halaman-halaman Qur'an, seorang pemikir yang berakal
sehat dapat melihat dengan jelas bahwa gagasan seorang
bayi yang berbicara adalah menggelikan. Sebenarnya,
ini adalah suatu kisah (mitos) yang diangkat oleh
Muhammad, dan disisipkan kedalam teks Qur'an.
Untuk kemustahilan-kemustahilan ilmu pengetahuan
selanjutnya lihat Hadis berikut ini:
4 ] Batu dan Pohon yang Bercakap-cakap
Sahih Muslim, Kitab 40, Nomer 6985:
Dikisahkan oleh Abu Hurayrah:
Rasul Allah (saw) berkata: Saat terakhir tak akan
datang kecuali bila kaum Muslim bertempur melawan
Yahudi dan kaum Muslim akan membunuh mereka hingga
bangsa Yahudi akan menyembunyikan diri mereka di balik
sebuah batu atau sebatang pohon dan sebuah batu atau
sebatang pohon akan berkata: "Muslim, atau pelayan
Allah, ada seorang Yahudi dibalikku; datang dan bunuh
dia"; tetapi pohon Gharqad tak akan berkata-kata,
karena itu adalah pohonnya bangsa Yahudi.
Orang yang berakal sehat dapat dengan cepat menyadari
kekonyolan dasar dari Hadis ini. Ada kesalahan secara
ilmiah di banyak tingkatan. Pertama, gagasan tentang
bebatuan dan pepohonan yang berbicara adalah dari
dunia cerita dongeng. Bagi batu maupun pohon untuk
berbicara, perlu otak, paru-paru, tali suara yang
tepat, dan pemahaman mengenai bahasa yang
dipergunakan. Yang sama mengganggunya adalah
pernyataan bahwa satu dari pepohonan ini, pohon
Gharqad, akan berpihak pada orang-orang Yahudi.
5 ] Awan yang Berbicara
Bila pemikiran tentang pepohonan dan bebatuan yang
berbicara belum cukup, Qur'an mengatakan tentang awan
yang dapat berbicara. Allah berkata kepada awan
"datanglah dengan suka hati atau terpaksa" dan mereka
menjawab "kami datang dengan suka hati" (Surah 41:11).
Kebanyakan pembaca melewati begitu saja ayat ini,
namun banyak pertanyaan timbul saat menganalisanya.
Pada batasan apa uap air memiliki kesadaran? Adakah
air merupakan molekul yang hidup? Dengan dua tom
hidrogen, dan satu oksigen, dimanakah otak maupun
mulut yang dibutuhkan untuk berbicara?
Kisah-kisah mengenai benda-benda mati (bebatuan, dsb)
yang bertindak sebagaimana mahluk-mahluk hidup juga
ditemukan dalam Qur'an. Ada kisah-kisah tentang
pegunungan yang memiliki rasa takut (surah 33:72).
Ketakutan adalah suatu emosi yang disebabkan oleh
reaksi-reaksi kimiawi dalam otak. Apakah pegunungan,
yang menghasilkan batu dan debu, yang punya otak
dengan reaksi-reaksi kimiawi tersebut nyata?
6 ] Matahari Terbenam ke dalam Air Berlumpur di Bumi.
Satu kesalahan pokok secara ilmiah dalam Qur'an dapat
dilihat di ayat-ayat berikut ini:
"Dan ia menelusuri jalan; Hingga, ketika dia telah
sampai ke tempat terbenam matahari, dia melihat
matahari terbenam di mata air berlumpur, dan mendapati
di situ segolongan umat. Kami berkata: Hai Zulkarnain!
Kamu boleh menyiksa atau boleh berbuat kebaikan
terhadap mereka." (surah 18:85-86)
Ini adalah satu kesalahan besar ilmu pengetahuan yang
utama dalam Qur'an. Seseorang berjalan hingga ia
mencapai tempat bersinarnya matahari, dan
menyaksikannya bersinar di sebuah mata air berlumpur.
Ilmu pengetahuan moderen telah mengajarkan kita bahwa
bumi berputar mengelilingi matahari. Ayat di atas yang
dikutip dari Qur'an sepertinya menyatakan bahwa
mataharilah yang bergerak, sekaligus terletak di bumi!
Bila matahari menyentuh permukaan bumi, semua akan
terbakar, dan semua kehidupan akan mati.
7 ] Jin Sebagai Pengantara Berita dari Syurga
Keanehan lainnya adalah mahluk khayalan yang dalam
Islam disebut sebagai Jin. Ada orang-orang Muslim yang
percaya bahwa Jin saling berdiri di atas bahu sesama
mereka hingga menuju surga, dan menyimak apa yang
sedang dipercakapkan. Ada Hadis yang dikisahkan oleh
Aisha (Sahih Bukhari Jilid 9, Kitab 93, Nomor 650)
yang mengatakan para tukang ramal dan cenayang
menerima sebagian informasi mereka dari Jin yang
secara sembunyi-sembunyi mendapatkan info ini dengan
menyimak percakapan di surga. Qur'an mengatakan bahwa
bintang-bintang diciptakan untuk membela surga dari
para pencuri dengar (Qur'an 37:6-8), sekaligus juga
mengatakan bahwa bintang-bintang tersebut dipergunakan
sebagai senjata (proyektil) untuk mengusir mereka
(Qur'an 67:5).
Pertama-tama, jika Jin dapat mencapai surga dengan
saling berdiri di bahu sesama mereka, berarti surga
ada dalam jarak tertentu dari bumi. Jika ini benar,
maka pada akhirnya kita akan dapat terbang ke surga
dengan pesawat angkasa, atau melihatnya dengan
teleskop. Yang lebih buruk dalam teori ini adalah
gagasan bahwa bintang-bintang digunakan untuk
melempari Jin. Bintang-bintang pada dasarnya adalah
benda yang tak bergerak, tapi orang dapat memaklumi
bagaimana orang-orang Arab pada abad ke 7 mungkin
terpesona oleh pemandangan langit. Kisah ini seakan
menyalahartikan meteor (bintang jatuh) dengan bintang.
Pengarang Qur'an dan Hadis mungkin mengira bintang dan
"bintang jatuh" adalah sama, pada kenyataannya mereka
berbeda.
8 ] Manusia Dapat Memahami Bahasa-bahasa Serangga dan
Hewan
Menurut Qur'an ada manusia yang dapat memahami
percakapan para binatang (Qur'an 27:18-19). Sementara
para ahli ilmu hewan telah menyusun cara-cara
berkomunikasi dengan monyet dan simpanse, belum ada
manusia yang dapat memahami "bahasa" dari spesies yang
berbeda dengan kita. Kemampuan untuk berbicara seperti
manusia terbentuk oleh otak yang telah berkembang
dengan pola-pola pikir yang kompleks, sesuatu yang
tidak dimiliki oleh kebanyakan binatang. Sebab itu,
menganggap bahwa manusia dapat memahami bahasa
binatang adalah menggelikan.
Apa yang lebih buruk adalah ayat-ayat yang menyebutkan
bahwa orang ini mendengar percakapan para semut!
Adalah fakta ilmu pengetahuan bahwa semut tidak
memiliki pola kemampuan berbicara. Mereka
berkomunikasi lewat secara kimiawi, dan semacam aroma.
Dengan kata lain mereka berkomunikasi lewat penciuman,
bukan suara! Kesalahan besar ini dapat dipahami,
karena orang awam Arab dalam abad ke tujuh tidak akan
mengetahui ini. Bagaimanapun kurangnya pengetahuan
tentang dunia hewan membuktikan kemanusiaan sebagai
sumber teks Kitab itu, dan memustahilkan teori-teori
tentang Quran yang berasal dari Tuhan.
9 ] Bulan dan Bintang - Lampu-lampu ?
Qur'an menyebutkan bahwa Allah menciptakan langit
berlapis-lapis. Dia menciptakan tujuh langit, dan
menghiasi langit yang terendah dengan lampu-lampu
(Surah 67:3-5) dan memperindahnya dengan kecantikan
bintang-bintang (Surah 37:6). Qur'an juga mengatakan
bahwa bulan ada di dalam ketujuh langit ini (Surah
71:15-16). Jika bintang-bintang (lampu-lampu) berada
di langit yang terendah, mereka dapat lebih dekat ke
bumi dari pada bulan, atau sekurang-kurangnya memiliki
jarak yang sama terhadap bumi sebagaimana bulan.
Kedua-duanya secara ilmiah tidak benar. Adalah suatu
kenyataan yang sudah diketahui bahwa bintang-bintang
berada lebih jauh lagi daripada bulan.
10 ] Hewan Seperti Monyet Islam Harus direjam Seperti
Manusia
Hadis berikut ini berbicara tentang para monyet yang
adalah Muslim:
Sahih Bukhari Jilid 5, Kitab 58, Nomor 188:
Disampaikan oleh 'Amr bin Maimun:
"Saat jaman jahiliyah sebelum Islam saya menyaksikan
seekor monyet betina dikelilingi oleh sejumlah monyet.
Mereka semua melemparinya dengan batu, karena monyet
betina itu telah melakukan perzinahan. Saya pun, ikut
melempari batu bersama mereka."
Ini adalah peraturan dalam Islam bahwa wanita yang
melakukan perzinahan akan dilempari batu. Menurut
Hadis Sahih Bukhari di atas para monyet juga dikenai
hukum ini. Hukum-hukum syariah apa lagi yang diikuti
oleh para monyet? Apakah mereka juga diwajibkan untuk
melakukan ziarah ke Mekah? Apakah mereka diwajibkan
membaca Qur'an? Apa yang merupakan perzinahan dalam
dunia monyet? Ini hanyalah dongeng semata. Mirip
dengan cerita yang terdapat dalam Ramayana, suatu
syair kepahlawanan Hindu kuno, yang berkisah tentang
monyet Hanuman, dan bangsanya, bertarung untuk
menguasai kerajaan monyet.
11 ] Kuasa Kaum Wanita dan Anjing Untuk Membatalkan
Solat
Ada suatu Hadis (Sahih Bukhari Jilid 1, Kitab 9, Nomor
490) yang mengatakan bahwa jika seorang wanita dan
seekor anjing lewat di depanmu saat engkau sembahyang,
doa itu tak akan sampai ke surga. Sementara terdapat
pengertian yang tidak sehat, sempit dan chauvinis
disini, saya tertarik untuk perhatikan pada aspek
ilmiahnya, yang cukup lucu.
Ada apa dengan wanita dan anjing yang membatalkan doa?
Adakah orang yang bersholat terpengaruh oleh sejenis
gelombang sonik yang dihasilkan oleh wanita dan
anjing? Jelas tidak ada penjelasan ilmiah terhadap
hadis yang tak masuk akal lagi karut ini. Tak
seorangpun perlu terkejut akan hal ini, sebagaimana
banyak Hadis yang mengatakan bahwa para anjing adalah
jahat, dan harus dibunuh. Sahih Bukhari Jilid 4, Kitab
54, Nomor 540 menyebutkan secara jelas: "Nabi Allah
memerintahkan bahwa anjing-anjing harus dibunuh."
12 ] Perintah-perintah yang Tidak Seimbang Bagi
Hewan-hewan
Tentu saja ketika sampai kepada pembunuhan binatang,
berlaku hukum-hukum berbeda bagi jenis-jenis yang
berbeda. Anjing dibunuh seketika, tetapi ular
mendapatkan pertama kali peringatan secara lisan jika
datang ke rumahmu. Jika ular datang untuk kedua
kalinya, bunuh ia (Sunan Abu Dawud Kitab 41, Nomor
5240). Hal yang menarik berkenaan dengan Hadis itu
adalah kenyataan bahwa ular tidak dapat mendengar.
Adalah cukup buruk menganggap bahwa binatang apapun
akan memahami peringatan lisan kamu, tetapi menganggap
dan mengajar bahwa seekor binatang yang tuli akan
mengerti kamu adalah sangat menggelikan. Sama saja
dengan menulis pesan kepada seekor kelelawar, dan
meninggalkannya di pintumu sehingga si kelelawar
mungkin membacanya kemudian!
13 ] Air adalah Murni dan Tidak Dapat Dicemari
Hadis berikut ini menunjukkan amalan-amalan kebersihan
dan kesehatan yang buruk dari Muhammad dan para
pengikutnya:
Sunan Abu Dawud Kitab 1, Nomor 0067:
Dikisahkan Abu Sa'id al-Khudri:
"Saya mendengar bahwa orang menanyai Nabi Allah (saw):
Air diambilkan untukmu dari sumur Buda'ah. Itu adalah
suatu sumur dimana mayat anjing, pembalut wanita dan
kotoran manusia dibuang. Nabi Allah (saw) menjawab:
Sesungguhnya air adalah murni dan tidak tercemar oleh
apapun."
Persoalan di sini bukan kesehatan, namun lebih kepada
kurangnya pemahaman ilmiah tentang bakteri, virus, dan
kuman yang dapat hidup dalam air. Kotoran tubuh adalah
penyebab umum air menjadi tercemar Escherichia coli
(E. coli), bakteri yang biasanya terdapat dalam usus
besar yang mematikan bagi manusia bila termakan. Air
yang tercemar mayat anjing ataupun cairan haid dapat
menjadi sama bahayanya.
Kesimpulan
Kaum Muslim menyebutkan mujizat-mujizat ilmiah yang
dinyatakan tanpa bukti di dalam Qur'an dan Hadis untuk
mencoba dan membuktikan dasar keilahian keyakinan
mereka. Dalam kajian singkat mengenai ilmu pengetahuan
Islam ini, pernyataan-pernyataan ini telah ditolak.
Jelas tak ada kekuatan gaib yang memberikan Muhammad
'informasi ilmiah sains' ini. Sebanyak tigabelas
kekeliruan dan kesilapan-kesilapan serta perselisihan
sudah terhurai di atas. Sementara kaum Muslim mendebat
bahwa pengetahuan ilmiah yang sudah maju dalam Qur'an
itu adalah merupakan tanda dari keilahian asal mereka,
tokoh-tokoh dan pemikir yang rasionil menunjukkan
bahwa kekeliruan-kekeliruan ilmiah yang banyak dan
nyata serta perselisihan dalam Qu'ran itu menunjukkan
kepada asalnya yang sesungguhnya dari tangan dan
kata-kata manusiawi.
Wasallam
abdi yono
Sebahagian Makalah ini diterjemahkan dari
seorang bekas Muslim, Denis Giron, dengan
kebenarannya.]
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
No comments:
Post a Comment