Sunday, February 28, 2010

Re: [Milis_Iqra] Perayaan Maulid Rasulullah dalam sorotan Islam

Awas penyakit wahabi menyebar.

2010/2/25 Alwi Yusuf <alwibinahmad@gmail.com>:
> Ya ini menurut wahabi
>
> Pada 24 Februari 2010 19:06, Dedy Iskandar <dysar06@gmail.com> menulis:
>>
>> Perayaan Maulid Rasulullah dalam sorotan Islam
>>
>> Segala puji bagi Allah, semoga sholawat dan salam selalu terlimpahkan
>> kepada junjungan kita Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam, keluarganya,
>> dan para sahabatnya, serta orang orang yang mendapat petunjuk dari Allah.
>>
>> Telah berulang kali muncul pertanyaan tentang hukum upacara (ceremoni )
>> peringatan maulid Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam ; mengadakan
>> ibadah tertentu pada malam itu, mengucapkan salam atas beliau dan berbagai
>> macam perbuatan lainnya.
>>
>> Jawabnya : Harus dikatakan, bahwa tidak boleh mengadakan kumpul kumpul /
>> pesta pesta pada malam kelahiran Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam,
>> dan juga malam lainnya, karena hal itu merupakan suatu perbuatan baru
>> (bid'ah ) dalam agama, selain Rasulullah belum pernah mengerjakanya, begitu
>> pula Khulafaaurrasyidin, para sahabat lain dan para Tabi'in yang hidup pada
>> kurun paling baik, mereka adalah kalangan orang orang yang lebih mengerti
>> terhadap sunnah, lebih banyak mencintai Rasulullah dari pada generasi
>> setelahnya, dan benar benar menjalankan syariatnya.
>>
>> Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
>>
>> "Barang siapa mengada adakan ( sesuatu hal baru ) dalam urusan ( agama )
>> kami yang ( sebelumnya ) tidak pernah ada, maka akan ditolak".
>>
>> Dalam hadits lain beliau bersabda :
>>
>> "Kamu semua harus berpegang teguh pada sunnahku (setelah Al qur'an) dan
>> sunnah Khulafaurrasyidin yang mendapatkan petunjuk Allah sesudahku,
>> berpeganglah dengan sunnah itu, dan gigitlah dengan gigi geraham kalian
>> sekuat kuatnya, serta jauhilah perbuatan baru ( dalam agama ), karena setiap
>> perbuatan baru itu adalah bid'ah, dan setiap bid'ah itu sesat" ( HR. Abu
>> Daud dan Turmudzi ).
>>
>> Maka dalam dua hadits ini kita dapatkan suatu peringatan keras, yaitu agar
>> kita senantiasa waspada, jangan sampai mengadakan perbuatan bid'ah apapun,
>> begitu pula mengerjakannya.
>>
>> Firman Allah ta'ala dalam kitab-Nya :
>>
>> "Dan apa yang dibawa Rasul kepadamu, maka terimalah ia, dan apa yang
>> dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah ia, dan bertaqwalah kepada Allah,
>> sesungguhnya Allah keras siksaan- Nya" ( QS. Al Hasyr 7 ).
>>
>> "Karena itu hendaklah orang orang yang menyalahi perintah-Nya takut akan
>> ditimpa cobaan atau adzab yang pedih" ( QS. An Nur, 63 ).
>>
>> "Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam
>> suri tauladan yang baik bagimu, yaitu bagi orang orang yang mengharap
>> (rahmat ) Allah, dan ( kedatangan ) hari kiamat, dan dia banyak menyebut
>> Allah" ( QS. Al Ahzab,21 ).
>>
>> "Orang orang terdahulu lagi pertama kali (masuk Islam ) diantara orang
>> orang Muhajirin dan Anshor dan orang orang yang mengikuti mereka dalam
>> kebaikan itu, Allah ridho kepada mereka, dan merekapun ridho kepadaNya,
>> serta Ia sediakan bagi mereka syurga syurga yang disana mengalir beberapa
>> sungai, mereka kekal didalamnya, itulah kemenangan yang besar" ( QS, At
>> taubah, 100 ).
>>
>> "Pada hari ini telah Kusempurnakan untukmu agamamu, dan telah Kucukupkan
>> kepadamu ni'matKu, dan telah Kuridlai Islam itu sebagai agama bagimu" ( QS.
>> Al Maidah, 3 ).
>>
>> Dan masih banyak lagi ayat ayat yang menerangkan kesempurnaan Islam dan
>> melarang melakukan bid'ah karena mengada-adakan sesuatu hal baru dalam
>> agama, seperti peringatan peringatan ulang tahun, berarti menunjukkan
>> bahwasanya Allah belum menyempurnakan agamaNya buat umat ini, berarti juga
>> Rasulullah itu belum menyampaikan apa apa yang wajib dikerjakan umatnya,
>> sehingga datang orang orang yang kemudian mengada adakan sesuatu hal baru
>> yang tidak diperkenankan oleh Allah, dengan anggapan bahwa cara tersebut
>> merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah. Tidak diragukan lagi,
>> bahwa cara tersebut terdapat bahaya yang besar, lantaran menentang Allah
>> ta'ala, begitu pula ( lantaran ) menentang Rasulullah. Karena sesungguhnya
>> Allah telah menyempurnakan agama ini bagi hamba-Nya, dan telah mencukupkan
>> ni'mat-Nya untuk mereka.
>>
>> Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam telah menyampaikan risalahnya
>> secara keseluruhan, tidaklah beliau meninggalkan suatu jalan menuju syurga,
>> serta menjauhi diri dari neraka, kecuali telah diterangkan oleh beliau
>> kepada seluruh ummatnya sejelas jelasnya.
>>
>> Sebagaimana telah disabdakan dalam haditsnya, dari Ibnu Umar rodhiAllah
>> 'anhu bahwa beliau bersabda:
>>
>> "Tidaklah Allah mengutus seorang Nabi, melainkan diwajibkan baginya agar
>> menunjukkan kepada umatnya jalan kebaikan yang telah diajarkan kepada
>> mereka, dan memperingatkan mereka dari kejahatan ( hal hal tidak baik ) yang
>> telah ditunjukkan kepada mereka" ( HR. Muslim ).
>>
>> Tidak dapat dipungkiri, bahwasanya Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wa
>> sallam adalah Nabi terbaik diantara Nabi Nabi lain, beliau merupakan penutup
>> bagi mereka ; seorang Nabi paling lengkap dalam menyampaikan da'wah dan
>> nasehatnya diantara mereka itu semua.
>>
>> Jika seandainya upacara peringatan maulid Nabi itu betul betul datang dari
>> agama yang diridloi Allah, niscaya Rasulullah menerangkan kepada umatnya,
>> atau beliau menjalankan semasa hidupnya, atau paling tidak, dikerjakan oleh
>> para sahabat. Maka jika semua itu belum pernah terjadi, jelaslah bahwa hal
>> itu bukan dari ajaran Islam sama sekali, dan merupakan seuatu hal yang diada
>> adakan ( bid'ah ), dimana Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam sudah
>> memperingatkan kepada umatnya agar supaya dijauhi, sebagaimana yang telah
>> dijelaskan dalam dua hadits diatas, dan masih banyak hadits hadits lain yang
>> senada dengan hadits tersebut, seperti sabda beliau dalam salah satu khutbah
>> Jum'at nya :
>>
>> "Adapun sesudahnya, sesungguhnya sebaik baik perkataan ialah kitab Allah
>> (Al Qur'an), dan sebaik baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad Shalallahu
>> 'alaihi wa sallam, dan sejelek jelek perbuatan ( dalam agama) ialah yang
>> diada adakan (bid'ah), sedang tiap tiap bid'ah itu kesesatan" ( HR. Muslim
>> ).
>>
>> Masih banyak lagi ayat ayat Al Qur'an serta hadits hadits yang menjelaskan
>> masalah ini, berdasarkan dalil dalil inilah para ulama bersepakat untuk
>> mengingkari upacara peringatan maulid Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wa
>> sallam, dan memperingatkan agar waspada terhadapnya.
>>
>> Tetapi orang orang yang datang kemudian menyalahinya, yaitu dengan
>> membolehkan hal itu semua selama di dalam acara itu tidak terdapat
>> kemungkaran seperti berlebih lebihan dalam memuji Rasulullah Shalallahu
>> 'alaihi wa sallam, bercampurnya laki laki dan perempuan (yang bukan mahram),
>> pemakaian alat alat musik dan lain sebagainya dari hal hal yang menyalahi
>> syariat, mereka beranggapan bahwa ini semua termasuk bid'ah hasanah padahal
>> kaidah syariat mengatakan bahwa segala sesuatu yang diperselisihkan oleh
>> manusia hendaknya dikembalikan kepada Al Qur'an dan sunnah Rasulullah
>> Shalallahu 'alaihi wa sallam.
>>
>> Allah subhaanahu wa ta'ala berfirman :
>>
>> "Hai orang orang yang beriman, taatilah Allah, dan taatilah Rasul (Nya),
>> dan Ulil Amri ( pemimpin) diantara kamu, kemudian jika kamu berlainan
>> pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah ( Al Qur'an )
>> dan Rasul ( Al Hadits), jika kamu benar benar beriman kepada Allah dan hari
>> kemudian. Yang demikian itu adalah lebih utama ( bagimu ) dan lebih baik
>> akibatnya" ( QS. An nisa', 59 ).
>>
>> "Tentang sesuatu apapun kamu berselisih, maka putusannya (terserah )
>> kepada Allah ( yang mempunyai sifat sifat demikian ), itulah Tuhanku, Kepada
>> -Nya- lah aku bertawakkal dan kepada –Nya- lah aku kembali" ( QS. Asy syuro,
>> 10 ).
>>
>> Ternyata setelah masalah ini (hukum upacara maulid Nabi) kita kembalikan
>> kepada kitab Allah ( Al Qur'an ), kita dapatkan suatu perintah yang
>> menganjurkan kita agar mengikuti apa apa yang dibawa oleh Rasulullah,
>> menjauhi apa apa yang dilarang oleh beliau, dan (Al Qur'an ) memberi
>> penjelasan pula kepada kita bahwasanya Allah subhaanahu wa ta'ala telah
>> menyempurnakan agama umat ini.
>>
>> Dengan demikian upacara peringatan maulid Nabi ini tidak sesuai dengan apa
>> yang dibawa oleh Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam, maka ia bukan dari
>> ajaran agama yang telah disempurnakan oleh Allah subhaanahu wa ta'ala kepada
>> kita, dan diperintahkan agar mengikuti sunnah Rasul, ternyata tidak terdapat
>> keterangan bahwa beliau telah menjalankannya, (tidak) memerintahkannya, dan
>> (tidak pula) dikerjakan oleh sahabat sahabatnya.
>>
>> Berarti jelaslah bahwasanya hal ini bukan dari agama, tetapi ia adalah
>> merupakan suatu perbuatan yang diada adakan, perbuatan yang menyerupai hari
>> hari besar ahli kitab, Yahudi dan Nasrani. Hal ini jelas bagi mereka yang
>> mau berfikir, berkemauan mendapatkan yang haq, dan mempunyai keobyektifan
>> dalam membahas ; bahwa upacara peringatan maulid Nabi bukan dari ajaran
>> agama Islam, melainkan merupakan bid'ah bid'ah yang diada adakan, dimana
>> Allah memerintahkan RasulNya agar meninggalkanya dan memperingatkan agar
>> waspada terhadapnya, tak layak bagi orang yang berakal tertipu karena
>> perbuatan perbuatan tersebut banyak dikerjakan oleh orang banyak diseluruh
>> jagat raya, sebab kebenaran (Al Haq) tidak bisa dilihat dari banyaknya
>> pelaku (yang mengerjakannya), tetapi diketahui atas dasar dalil dalil
>> syara'.
>> Sebagaimana Allah subhaanahu wa ta'ala berfirman tentang orang orang
>> Yahudi dan Nasrani :
>>
>> "Dan mereka ( Yahudi dan Nasrani ) berkata : sekali kali tak (seorangpun )
>> akan masuk sorga, kecuali orang orang yang beragama Yahudi dan Nasrani.
>> Demikian itu (hanya) angan angan mereka yang kosong belaka ; katakanlah :
>> tunjukkanlah bukti kebenaranmu, jika kamu orang orang yang benar" ( QS. Al
>> Baqarah, 111 ).
>>
>> "Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang orang yang berada dimuka bumi
>> ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah ; mereka tidak lain
>> hanyalah mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak lain hanyalah
>> menyangka-nyangka" ( QS. Al An'am, 116 ).
>>
>> Lebih dari itu, upacara peringatan maulid Nabi ini – selain bid'ah –tidak
>> lepas dari kemungkaran kemungkaran, seperti bercampurnya laki laki dan
>> perempuan ( yang bukan mahram ), pemakaian lagu lagu dan bunyi bunyian,
>> minum minuman yang memabukkan, dan kejahatan kejahatan lainya yang serupa.
>>
>> Kadangkala terjadi juga hal yang lebih besar dari pada itu, yaitu
>> perbuatan syirik besar, dengan sebab mengagung agungkan Rasulullah secara
>> berlebih lebihan atau mengagung agungkan para wali, berupa permohonan do'a,
>> pertolongan dan rizki. Mereka percaya bahwa Rasul dan para wali mengetahui
>> hal hal yang ghoib, dan macam macam kekufuran lainnya yang sudah biasa
>> dilakukan orang banyak dalam upacara malam peringatan maulid Nabi Muhammad
>> Shalallahu 'alaihi wa sallam itu.
>>
>> Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
>>
>> "Janganlah kalian berlebih lebihan dalam agama, karena berlebih lebihan
>> dalam agama itu telah menghancurkan orang orang sebelum kalian".
>>
>> "Janganlah kalian berlebih lebihan dalam memujiku sebagaimana orang orang
>> Nasrani memuji anak Maryam, Aku tidak lain hanyalah seorang hamba, maka
>> katakanlah : hamba Allah dan Rasul Allah" ( HR. Bukhori dalam kitab
>> shohihnya, dari hadits Umar, Radliyallahu 'anhu ).
>>
>> Yang lebih mengherankan lagi yaitu banyak diantara manusia itu ada yang
>> betul betul giat dan bersemangat dalam rangka menghadiri upacara bid'ah ini,
>> bahkan sampai membelanya, sedang mereka berani meninggalkan sholat Jum'at
>> dan sholat jama'ah yang telah diwajibkan oleh Allah kepada mereka, dan
>> sekali kali tidak mereka indahkan. Mereka tidak sadar kalau mereka itu telah
>> mendatangkan kemungkaran yang besar, disebabkan karena lemahnya iman
>> kurangnya berfikir, dan berkaratnya hati mereka, karena bermacam macam dosa
>> dan perbuatan maksiat. Marilah kita sama sama meminta kepada Allah agar
>> tetap memberikan limpahan karuniaNya kepada kita dan kaum muslimin.
>>
>> Diantara pendukung maulid itu ada yang mengira, bahwa pada malam upacara
>> peringatan tersebut Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam datang, oleh
>> kerena itu mereka berdiri menghormati dan menyambutnya, ini merupakan
>> kebatilan yang paling besar, dan kebodohan yang paling nyata. Rasulullah
>> Shalallahu 'alaihi wa sallam tidak akan bangkit dari kuburnya sebelum hari
>> kiamat, tidak berkomunikasi kepada seorangpun, dan tidak menghadiri
>> pertemuan pertemuan umatnya, tetapi beliau tetap tinggal didalam kuburnya
>> sampai datang hari kiamat, sedangkan ruhnya ditempatkan pada tempat yang
>> paling tinggi ('Illiyyin ) di sisi TuhanNya, itulah tempat kemuliaan.
>>
>> Firman Allah dalam Al Qur'an :
>>
>> "Kemudian sesudah itu, sesungguhnya kamu sekalian pasti mati, kemudian
>> sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan ( dari kuburmu ) di hari
>> kiamat" ( QS. Al Mu'minun, 15-16 ).
>>
>> Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
>>
>> "Aku adalah orang yang pertama kali dibangkitkan / dibangunkan diantara
>> ahli kubur pada hari kiamat, dan aku adalah orang yang pertama kali memberi
>> syafa'at dan diizinkan memberikan syafa'at".
>>
>> Ayat dan hadits diatas, serta ayat ayat dan hadits hadits yang lain yang
>> semakna menunjukkan bahwa Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam dan
>> mayat mayat yang lainnya tidak akan bangkit kembali kecuali sesudah
>> datangnya hari kebangkitan. Hal ini sudah menjadi kesepakatan para ulama,
>> tidak ada pertentangan diantara mereka.
>>
>> Maka wajib bagi setiap individu muslim memperhatikan masalah masalah
>> seperti ini, dan waspada terhadap apa apa yang diada adakan oleh orang orang
>> bodoh dan kelompoknya, dari perbuatan perbuatan bid'ah dan khurafat
>> khurafat, yang tidak diturunkan oleh Allah subhaanahu wa ta'ala. Hanya Allah
>> lah sebaik baik pelindung kita, kepada-Nyalah kita berserah diri dan tidak
>> ada kekuatan serta kekuasaan apapun kecuali kepunyaan-Nya.
>>
>> Sedangkan ucapan sholawat dan salam atas Rasulullah adalah merupakan
>> pendekatan diri kepada Allah yang paling baik, dan merupakan perbuatan yang
>> baik, sebagaimana firman Allah dalam Al Qur'an :
>>
>> "Sesungguhnya Allah dan Malaikat malaikatNya bersholawat kepada Nabi, hai
>> orang orang yang beriman, bersholawatlah kalian atas Nabi dan ucapkanlah
>> salam dengan penghormatan kepadanya" ( QS. Al Ahzab, 56 ).
>>
>> Dan Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
>>
>> "Barang siapa yang mengucapkan sholawat kepadaku sekali, maka Allah akan
>> bersholawat ( memberi rahmat ) kepadanya sepuluh kali lipat."
>>
>> Sholawat itu disyariatkan pada setiap waktu, dan hukumnya Muakkad jika
>> diamalkan pada ahir setiap sholat, bahkan sebagian para ulama mewajibkannya
>> pada tasyahud ahir di setiap sholat, dan sunnah muakkadah pada tempat
>> lainnya, diantaranya setelah adzan, ketika disebut nama Rasulullah
>> Shalallahu 'alaihi wa sallam, pada hari Jum'at dan malamnya, sebagaimana hal
>> itu diterangkan oleh hadits hadits yang cukup banyak jumlahnya.
>>
>> Allah lah tempat kita memohon, untuk memberi taufiq kepada kita sekalian
>> dan kaum muslimin, dalam memahami agama Nya, dan memberi mereka ketetapan
>> iman, semoga Allah memberi petunjuk kepada kita agar tetap kosisten dalam
>> mengikuti sunnah, dan waspada terhadap bid'ah, karena Dialah MahaPemurah dan
>> MahaMulia, semoga pula sholawat dan salam selalu dilimpahkan kepada
>> junjungan besar Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam.
>>
>> Sumber: Darussalaf
>>
>> Tambahan:
>>
>> Apa yang salah dari perayaan maulid Nabi, bukankah acara tersebut
>> merupakan ungkapan kegembiraan kita dengan Nabi kita sendiri?! Dengannya
>> kita bisa melakukan napak tilas sejarah kehidupan beliau Shallallahu 'Alaihi
>> Wasallam?! Mempelajari sunnah-sunnah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi
>> Wasallam?! Semua ini adalah niatan baik yang melatar belakangi perayaan
>> tersebut, tapi seperti yang dikatakan oleh Ibnu Mas'ud radiyallahu 'anhu
>> kepada orang-orang yang didapatinya di masjid Kufah, ketika itu mereka
>> terbagi-bagi dalam kelompok-kelompok majlis dzikir, majlis memuji dan
>> mengingat Allah Ta'ala, kata Ibnu Mas'ud radiyallahu 'anhu , "Berapa banyak
>> orang yang menginginkan kebaikan tapi tidak mendapatkannya". Hal ini karena
>> mereka melakukan suatu yang tidak pernah dikerjakan Nabi Shallallahu 'Alaihi
>> Wasallam semasa hidupnya.
>>
>> Ungkapan kegembiraan yang tepat, yakni napak tilas kehidupan Rasulullah
>> Shallallahu 'Alaihi Wasallam dan mempelajari sunnah-sunnah beliau caranya
>> dengan menerapkan ajarannya dalam kehidupan kita, dengan belajar ilmu agama
>> diantaranya sirah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bukan dengan
>> cara-cara yang baru yang hanya dikenal setelah berlalunya tiga generasi yang
>> mulia, shahabat, tabi'in dan tabi'it tabi'in.
>>
>> Adapun perayaan Maulid ini tidak dikenal di masa Rasulullah Shallallahu
>> 'Alaihi Wasallam, generasi pertama ummat ini dan tidak dikenal dalam mazhab
>> yang empat, Hanafiah, Malikiyah, Syafi'iyah dan Hambaliyah. Lantas siapa
>> orang yang menanggung dosa pertama dari bid'ah maulid ini? Orang yang
>> pertama kali mengadakan perayaan ini adalah kelompok Fatimiyyun disebut juga
>> Ubaidiyyun ajaran mereka adalah kebatinan. Adapun perkataan bahwa yang
>> pertama kali mengadakan perayaan tersebut adalah seorang raja yang adil yang
>> alim yaitu Raja Mudhofir, penguasa Ibril adalah pernyataan yang salah. Abu
>> Syamah menjelaskan bahwa Raja Al Mudhofir (hanya) mengikuti jejak Asy-Syaikh
>> Umar bin Muhammad Al Mulaa tokoh kebatinan dan dialah orang yang pertama
>> kali mengadakan perayaan tersebut.
>>
>> Kelompok yang membolehkan Maulid Nabi beralasan;
>> 1- Perayaan Maulid merupakan ekspresi kebahagiaan dan kegembiraan dengan
>> diutusnya Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam dan hal ini termasuk perkara
>> yang diharuskan karena Al-Qur'an memerintahkannya sebagaimana yang terdapat
>> di dalam firman Allah Ta'ala :
>> "Katakanlah, dengan karunia Allah dan rahmat-Nya hendaklah dengan itu
>> mereka bergembira" (Qs. Yunus; 58).
>> Ayat ini memerintahkan kita untuk bergembira disebabkan rahmat-Nya,
>> sedangkan Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam adalah rahmat Allah
>> yang paling agung, Allah Ta'ala berfirman :
>> "Dan tidaklah kami utus kamu melainkan sebagai rahmat bagi seluruh alam"
>> (Qs. Al Anbiya'; 107)
>>
>> Sanggahannya :
>> Bergembira dengan beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam, kelahirannya,
>> syariat-syariatnya pada umumnya adalah wajib. Dan penerapannya di setiap
>> situasi, waktu dan tempat, bukan pada malam-malam tertentu.
>> Kedua, pengambilan dalil surat Yunus ayat ke 58 untuk melegalkan acara
>> Maulid nyata sangat dipaksakan. Karena para ahli tafsir seperti Ibnu Jarir,
>> Ibnu Katsir, Al Baghawi, Al Qurthubi dan Ibnul Arabi serta yang lainnya
>> tidak seorangpun dari mereka yang menafsirkan bahwa yang dimaksud dengan
>> kata rahmat pada ayat tersebut adalah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi
>> Wasallam, namun yang dimaksud dengan rahmat adalah Al Qur'an. Seperti yang
>> diterangkan dalam ayat sebelumnya.
>> "Wahai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Rabb
>> kalian dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan
>> petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman". (Qs. Yunus; 57).
>>
>> Ibnu Katsir menerangkan; "Firman Allah Ta'ala "rahmat dan petunjuk bagi
>> orang-orang yang beriman" maksudnya dengan Al-Qur'an, petunjuk dan rahmat
>> bisa didapatkan dari Allah Ta'ala. Ini hanya dapat dicapai oleh orang-orang
>> yang beriman dengan Al-Qur'an dan membenarkannya serta meyakini
>> kandungannya. Hal ini senada dengan firman Allah Ta'ala;
>> "Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an sesuatu yang menjadi penawar dan rahmat
>> bagi orang-orang yang beriman" (Qs. Al Israa'; 82).
>>
>> 2- Syubhat kedua, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam sendiri
>> mengagungkan hari kelahirannya, beliau mengekspresikan hal itu dengan
>> berpuasa, seperti diriwayatkan dari Abu Qatadahradiyallahu 'anhu bahwa
>> Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam ditanya tentang puasa hari senin,
>> beliau menjawab; "Pada hari itu aku dilahirkan, aku diutus atau diwahyukan
>> kepadaku".
>>
>> Sanggahannya :
>> Hadist Abu Qatadah radiyallahu 'anha di atas adalah hadits yang shahih,
>> tapi menjadikannya sebagai dalil bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi
>> Wasallam merayakan sendiri kelahirannya, ini yang salah. Kesimpulannya
>> dalilnya shahih, pendalilannya salah. Dikarenakan beberapa alasan;
>> 1- Diriwayatkan dalam hadits yang lain, bahwa puasa beliau Shallallahu
>> 'Alaihi Wasallam di hari Senin, karena amalan di hari itu diperlihatkan
>> kepada Allah Ta'ala.
>> 2- Kalau ucapan mereka benar, kenapa tidak ada seorang pun dari shahabat
>> Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam yang memahami sabda diatas dengan
>> pemahaman demikian. Kemudian datang orang-orang belakangan yang memahami
>> puasa beliau di hari Senin sebagai ekspresi pengagungan terhadap hari
>> kelahirannya, lalu dari situ mereka mengadakan acara yang dinamakan Maulid!!
>> Apakah mereka lebih mengetahui kebenaran dari para shahabat yang mulia?! Dan
>> kebenaran itu luput dari mereka dan hanya diketahui oleh orang yang datang
>> belakangan?! Sungguh ajaib logika orang-orang pintar akhir zaman,
>> hasbunallahu wani'mal wakiil.
>>
>> 3- Syubhat ketiga, perkataan mereka : Perayaan Maulid memang bid'ah, tapi
>> bid'ah hasanah (baik)."
>>
>> Sanggahannya :
>> Cukup dengan sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam, "Setiap bid'ah
>> adalah sesat". Dan seperti itu pulalah yang disampaikan Ibnu Umar
>> radiyallahu 'anhuma kepada orang-orang yang memiliki anggapan salah ini,
>> kata beliau; "Setiap bid'ah adalah sesat walaupun orang menganggapnya baik".
>>
>> Al Imam Malik rahimahullah berkata; "Barangsiapa yang membuat bid'ah di
>> dalam Islam yang dianggapnya baik, ia telah menuduh Muhammad Shallallahu
>> 'Alaihi Wasallam khianat dalam menyampaikan risalah. Karena Allah Ta'ala
>> berfirman;
>> "Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah
>> Ku-cukupkan kepadamu ni`mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama
>> bagimu". (Qs. Al Maidah; 3), maka segala sesuatu yang bukan agama dihari
>> itu, bukan pula agama di hari ini.
>>
>> Apabila ajaran maulid adalah petunjuk dan kebenaran, kenapa Rasululah SAW
>> dan para shahabatnya, tidak pernah menganjurkannya?! Apakah mereka tidak
>> tahu?! Kemungkinan yang lain, mereka tahu tapi menyembunyikan kebenaran. Dua
>> kemungkinan ini sama batilnya!! Alangkah dzalim apa yang mereka perbuat
>> kepada nabinya dengan alasan cinta kepadanya?!
>>
>> --
>>
>> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
>> Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
>> dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
>>
>> Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
>> berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
>>
>> Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
>> Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
>> Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
>> Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
>>
>> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
>
> --
> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
> Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
> dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
>
> Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
> berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
>
> Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
> Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
> Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
> Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

--
Andy Wahyudi
Database Assistant and other related functions
West Java Earthquake - Technical Assistant
United Nations Development Programme

mobile : 0812.2715.3202
email : andy.wahyudi@undp.org
web : http://undp.or.id

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

No comments:

Post a Comment