Pak Muttaqin,
Sebenarnya saya cuma mau memfokuskan masalah terlebih dahulu.
Saya menjadi anggota di MI dari awal berdiri, dan saya tahu karakter perdiskusian seperti apa yang sering terjadi.
Terlalu lebar topik menjadikan masalah menjadi kabur.
Bukankah dengan fokus walaupun saya terkesan kaku dan keras kepala menjadikan perdiskusian kita terkendali di satu topik dan kelihatan, jawaban mana yang ada dasarnya, jawaban mana yang cuma menuruti keinginan dan pendapat pribadi.
Inilah yang saya inginkan. Biar jelas mana yang haq mana yang tidak.
Mohon maaf jika pernyataan saya membuat pak Muttaqin kecewa, namun saat ini dikarenakan keterbatasan waktu, saya ingin perdiskusian benar2 fokus kepada penerimaan dan penolakan hadits tersebut terlebih dahulu.
Saya yakin anda juga paham bahwa penjelasan soal fitnah kubur atau yang kita sebut siksa kubur itu begitu panjang.
Setiap orang punya harapan dan keinginan, demikian juga dengan saya. Dan tentunya lebih arif jika masing2 menyadari bahwa kita tidak boleh memaksakan kehendak kita kepada orang lain.
Bukankah mengerti tentang suatu hal secara mendalam lebih baik daripada cuma sekilas sekilas? hal ini dikarenakan kita dilarang mengikuti apa yang kita tidak ada pengetahuan tentang sesuatu.
Demikian pak Muttaqin, semoga lain waktu bapak pun bisa lebih menghargai sebuah topik dalam perdiskusian.
terimakasih
Whe~en
2010/2/23 A. Muttaqin <aulia.muttaqin@sumalindo.com>
Bu Whe-en,Saya tidak kaget kalau anda menyanggah saran saya ttg empati, karna umumnya karakter seperti anda memang tidak mudah melakukannya.Nampaknya andapun tidak paham ttg hadits dimaksud, karna pertanyaan saya ttg siksa kubur yg seperti apa yg dimaksud hadits tersebutpun tidak mampu anda jawab. Ya sudahlah..dengan tidak menjawabpun bagi saya itu juga jawaban :-)By the way, tks diskusinya..ilmu yg diolah secara baik akan memperluas wawasan untuk kemudian membentuk ke arif an pola pikir dan tentu saja perilaku. Semoga terus berproses..dan tidak jalan ditempat :-)Whe~en
http://wheen.blogsome.com/
"Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku." (QS 20 : 25-28)
"Ya Allah jadikan Aku hamba yang selalu bersyukur dan penyabar"
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
No comments:
Post a Comment