Wednesday, February 10, 2010

Re: [Milis_Iqra] Trinitas : misteri yang tidak bisa dijelaskan

Pada tanggal 10/02/10, rahmat gatot <rahmatgatot@gmail.com> menulis:
> Pada tanggal 09/02/10, Nandang Sudrajat <aendangzr@yahoo.co.id> menulis:
>> betul juga kata rizal semua agama memiliki misterinya masing masing.
>> entah mungkin pengetahuan saya yg emang kurang, di islampun saya merasa
>> masih banyak msiteri yg belum bisa dipecahkan contoh yg paling gampang
>> adalah haramnya daging babi ato isra-miraj nya nabi muhammad s.a.w,
>> bahkan
>> wanita diwajibkan memakai jilbabpun bagi saya masih misteri toh orang
>> berjilbab tidak semuanya baik ato tidak berjilbab tidak semuanya jahat
>> ditinjau dari sisi prilaku umum  bukan dari sudut taat pada aturan agama
>> tentunya.
>>
>> tapi yg saya tahu dalam islam masalah keesaan tuhan itu sudah bukan
>> misteri.. kenapa demikian?misteri itu adalah sesuatu yg belum bisa
>> diungkapkan secara logis.kalau sesuatu itu sudah bisa diungkapkan secara
>> logis tentu bukan misteri lagi namanya.dan logika adalah hal yg berlaku
>> umum
>> bukan milik satu agama saja.sehingga ketika islam dengan logika ketuhanan
>> yg
>> esa sudah bisa dibuktikan secara logis inipun seharusnya bisa diapakai
>> secara umum bukan tuhan yg esa yg tidak beranak dan tidak beribu itu
>> adalah
>> milik islam saja tapi tuhan milik semua umat manusia yg mempunyai logika.
>>
>> demikian hanya urun pendapat saja. makasihhh
>>
>> --- Pada Sel, 9/2/10, teddy susanto <teddysusanto.28@gmail.com> menulis:
>>
>> Dari: teddy susanto <teddysusanto.28@gmail.com>
>> Judul: Re: [Milis_Iqra] Trinitas : misteri yang tidak bisa dijelaskan
>> Kepada: milis_iqra@googlegroups.com
>> Tanggal: Selasa, 9 Februari, 2010, 3:57 PM
>>
>> pak rizal
>>
>> secara logika sederhana patut dipertanyakan pak. Kenapa tuhan yang
>> maha kuasa hanya memilih menjadi manusia biasa (yesus) ?
>> kenapa dia tidak memilih dilahirkan menjadi raja saja ?.biar
>> sejarahnya / asal usulnya (nasabnya) lebih dapat diverifikasi
>> (meminjam istilah bapak).
>>
>> terus kalau kristen bukan agama kepercayaan, lantas agama apa ya ?
>>
>> Pada tanggal 06/02/10, rizal lingga <nyomet123@yahoo.com> menulis:
>>> Dari pembukaan kalimat, Armansyah sudah menyebut paganisme atau
>>> berhalaisme
>>> sebagai kerangka untuk menunjuk kepada misteri Trinitas Kristen. Hal ini
>>> jelas mengacu kepada doktrin keesaan Islam, dimana Allah itu tidak
>>> terbagi-bagi, bulat satu dan merupakan continuum (tidak terpecah).
>>> Artinya,
>>> Armansyah melihat Trinitas Kristen jelas sekali dalam kacamata Islam,
>>> sebagai berhala yang menyembah banyak tuhan. Dengan perkataan lain,
>>> Armansyah tidak mampu obyektif melihat dan memahami Trinitas, artinya,
>>> dengan kacamata Islam, tertutup sudah memahami Tuhan dengan cara lain.
>>> Armansyah, semua agama memiliki misterinya masing2, itulah sebabnya
>>> mereka
>>> disebut agama. Sebab suatu ajaran tanpa misteri hanyalah berupa
>>> filsafat,sosiologi, dan psikologi belaka jika sudah berbicara mengenai
>>> manusia.
>>> Agama dan filsafat memiliki kesamaan dalam arti berupa pikiran
>>> manusia.perbedaannya adalah bahwa agama bersifat absolut, take it or
>>> leave
>>> it.Sedangkan filsafat selalu terbuka untuk diperdebatkan.Namun disini
>>> Armansyah melakukan kekeliruan memakai analisa akal untuk mencoba
>>> menganalisa suatu misteri agama Kristen. Akal senantiasa berada dalam
>>> ranah
>>> logika, sedangkan misteri agama selalu berada diluar logika manusia
>>> namun
>>> dipercaya. jadi Armansyah memakai alat pemahaman yang keliru untuk
>>> memahami
>>> Trinitas. Didalam Alquran sendiri ada beberapa ayat yang umumnya
>>> terdapat
>>> pada awal surat, berupa kata-kata yang tak bermakna. Maka dianggap
>>> misteri.
>>> Dulu pernah saya coba terangkan apa itu Trinitas, tapi Armansyah tidak
>>> bisa
>>> menerima, karena pikirannya sudah dipenuhi oleh pemahaman Islam akan
>>> Allah,
>>> sehingga tidak mungkin lagi baginya untuk berpikir dan mencoba memahami
>>> dari
>>> sudut lain. Bagi Armansyah, berbicara tentang Allah hanya satu pemahaman
>>> yang benar yaitu pemahaman Islam, dan semua yang lain adalah salah. Maka
>>> jika sudah dipatokkan demikian, maka semua penjelasan lain diluar
>>> pemaham
>>> Islam jelas tidak bisa diterima. Menyadari pemikiran Armansyah yang
>>> demikian, maka saya berhenti untuk menerangkan akan Trinitas, karena
>>> akan
>>> percuma saja.
>>> Namun saya memiliki logika yang sederhana akan Tuhan. Yaitu, bahwa Tuhan
>>> itu
>>> mahakuasa dan bisa berbuat apa saja, kecuali berbuat dosa. Sampai disini
>>> pemahaman Islam dan Kristen sama. Namun ketika Kristen mengatakan bahwa
>>> Tuhan bisa jadi manusia, disitulah menjadi mustahil bagi Allah. Maka
>>> bagi
>>> saya, ternyata Allahnya Islam itu memiliki keterbatasan, yaitu tak mampu
>>> menjadi manusia yang diciptakannya. Itu berarti, ternyata Allahnya Islam
>>> tidak Mahakuasa. Demikianlah logika saya dalam memahami Allahnya Islam,
>>> tidak mahakuasa. Jadi manusia saja dia tak mampu.
>>> Tapi karena ini berbicara soal kepercayaan, dan saya sadar dalam agama
>>> Islam
>>> sangat banyak mengandung unsur2 kepercayaan yang tidak bisa dan tidak
>>> perlu
>>> diverifikasi secara sejarah, saya maklum dan tidak ngotot menuntut,
>>> apalagi
>>> mengejek. Saya sadar bahwa Islam itu hanyalah agama kepercayaan belaka.
>>>
>>>
>>> --- On Thu, 2/4/10, Armansyah <armansyah.skom@gmail.com> wrote:
>>>
>>> From: Armansyah <armansyah.skom@gmail.com>
>>> Subject: [Milis_Iqra] Trinitas : misteri yang tidak bisa dijelaskan
>>> To: "Milis_Iqra@googlegroups.com" <milis_iqra@googlegroups.com>
>>> Date: Thursday, February 4, 2010, 7:52 AM
>>>
>>> Diambil dari buku :
>>> Rekonstruksi Sejarah Isa al-Masih : Sebuah Pelurusan Sejarah & Jawaban
>>> untuk
>>> Dinasti Yesus
>>>
>>> Karya : Armansyah
>>>
>>> Penerbit : Restu Agung, 2008
>>>
>>> Bab 5 : Penyimpangan Ajaran Isa al-Masih
>>>
>>> Hal. 284 s/d 293
>>>
>>>
>>> Trinitas, misteri yang tidak bisa dijelaskan
>>>
>>> Kemelut ajaran paganisme yang
>>> sudah bercampur baur kedalam pengajaran asli Isa al~Masih memang
>>> memunculkan berbagai perdebatan hebat disepanjang sejarah agama
>>> Kristen, tidak kurang dari ratusan ribu orang yang menolak menerima
>>> Kristen Trinitas sebagai akidahnya telah dihukum bakar atau diakuisisi
>>> oleh pihak gereja diabad-abad kelamnya. Dari sini mungkin kita perlu
>>> juga sedikit banyak mendalami apa sebenarnya yang telah membuat jurang
>>> yang cukup lebar antara pengajaran Tauhid Isa kepada bangsa Israel
>>> dengan pengajaran Trinitas oleh sejumlah pihaknya.
>>>
>>> Telah umum dalam pemahaman orang-orang Kristen bahwa Tuhan dikonsepkan
>>> menjadi tiga oknum, yaitu Tuhan Bapa (God the Father), Tuhan anak (Jesus
>>> the
>>> Christ) dan Tuhan Roh Kudus (The Holy Spirit).
>>> Dan ketiga-tiga oknum ini didalam keyakinan mereka merupakan sehakikat
>>> dan satu dalam kesatuannya. Adanya kehadiran Jesus atau Isa al~Masih
>>> yang disebut sebagai Tuhan anak (The Son of God) didalam salah satu
>>> unsur ke-Tuhanan Kristen, tidak hanya dipandang sebagai kiasan
>>> (metafora), namun lebih cenderung dalam arti yang sebenarnya. Oleh
>>> karena perkataan Tuhan anak disini digunakan dalam arti yang
>>> sebenarnya, maka perkataan "Tuhan Bapa" disini seharusnya juga
>>> digunakan pula dalam arti "Bapa" yang sesungguhnya, sebab dengan
>>> demikian pemahaman ini menjadi benar. Namun hal ini akan menjadikan
>>> suatu hal yang mustahil untuk dapat diterima oleh akal sehat !
>>>
>>> Karena diri
>>> "anak" yang sebenarnya dari sesuatu, adalah mustahil akan memiliki
>>> suatu zat dengan diri sang "Bapa" yang sesungguhnya dari sesuatu itu
>>> juga. Sebab pada ketika zat yang satu itu disebut anak, tidak dapat
>>> ketika itu juga zat yang satu ini disebut sebagai Bapak. Begitupula
>>> sebaliknya, yaitu pada ketika zat yang satu itu disebut sebagai Bapa,
>>> tidak dapat ketika itu kita sebut zat yang sama ini sebagai anak dari
>>> Bapa itu. Ketika zat yang satu ini kita sebut sebagai Bapa, maka
>>> dimanakah zat anak ?
>>>
>>>
>>> Tentunya kita semua sepakat bahwa kata apapun yang kita pakai dalam
>>> membicarakan Tuhan itu semata sebagai pengganti kata Dia (yaitu kata
>>> ganti yang tentu saja memang ada kata yang digantikannya), dan kata Zat
>>> dalam konteks pembicaraan kita disini bukanlah kata zat yang dapat
>>> dibagi menjadi zat zair, padat dan gas namun lebih kepada esensi
>>> wujud-Nya. Oleh karena dunia Kristiani memiliki konsep pluralitas Tuhan
>>> dalam satu zat, maka disini telah terjadi suatu dilema yang sukar dan
>>> untuk menjawab hal ini, mereka selalu melarikan diri pada jawaban
>>> "Misteri Tuhan yang sulit diungkapkan." Suatu pernyataan yang mencoba
>>> menutupi ketidak berdayaan penganut Kristen didalam memberikan
>>> pemahaman mengenai doktrin keTuhanan mereka yang bertentangan dengan
>>> akal sehat.
>>>
>>> Disatu sisi
>>> mereka memberikan kesaksian akan ke-Esaan dari Allah, namun pada sisi
>>> lain mereka juga dipaksa untuk menerima kehadiran unsur lain sebagai
>>> Tuhan selain Allah yang satu itu, logikanya adalah, jika disebut zat
>>> Tuhan Bapa lain dari zat Tuhan anak, maka akan nyata pula bahwa Tuhan
>>> itu tidak Esa lagi tetapi sudah menjadi dua (dualisme keTuhanan dan
>>> bukan Monotheisme atau Tauhid). Begitu pula dengan masuknya unsur
>>> ketuhanan yang ketiga, yaitu Roh Kudus, sehingga semakin menambah oknum
>>> ketuhanan yang satu menjadi tiga oknum yang berbeda satu dengan yang
>>> lainnya sehingga mau tidak mau pengakuan tentang ke-Esaan Tuhan
>>> (prinsip Monotheisme) akan menjadi sirna. Khusus mengenai diri Tuhan
>>> Roh Kudus sendiri, didalam al-Kitab kadangkala digambarkan sebagai api,
>>> sebagai burung dan lain sebagainya. Dan Tuhan Roh Kudus ini menurut
>>> kitab Perjanjian Lama sudah seringkali hadir ditengah-tengah manusia,
>>> baik sebelum kelahiran Isa al~Masih, masa keberadaannya ditengah para
>>> murid-murid hingga masa-masa setelah ketiadaan Isa paska penyaliban.
>>> Dan menghadapi hal ini, kembali kita sebutkan bahwa unsur Tuhan sudah
>>> terpecah kedalam tiga zat yang berbeda. Sebab jika tetap dikatakan
>>> masih dalam satu zat (satu kesatuan), maka ketika itu juga terjadilah
>>> zat Tuhan Bapa adalah zat Tuhan anak kemudian zat Tuhan anak dan zat
>>> Tuhan Bapa itu adalah juga zat dari Tuhan Roh Kudus. Pertanyaannya
>>> sekarang, sewaktu zat yang satu disebut Bapa, dimanakah anak ?
>>>
>>>
>>> Dan sewaktu zat yang yang satu disebut sebagai Tuhan anak, maka
>>> dimanakah Tuhan Bapa serta Tuhan Roh Kudus ? Oleh sebab itu haruslah
>>> disana terdapat tiga wujud Tuhan dalam tiga zat yang berbeda. Sebab
>>> yang memperbedakan oknum yang pertama dengan oknum yang kedua adalah
>>> 'keanakan' dan 'keBapaan'. Sedang anak bukan Bapa dan Bapa bukan anak !
>>>
>>> Jadi nyata kembali bahwa Tuhan sudah tidak Esa lagi. Oleh karena itulah
>>> setiap orang yang mau mempergunakan akal pikirannya dengan baik dan
>>> benar akan menganggap bahwa ajaran Trinitas, bukanlah bersifat
>>> Monotheisme atau meng-Esakan Tuhan melainkan lebih condong kepada paham
>>> Polytheisme (sistem kepercayaan banyak Tuhan). Dengan begitu, maka
>>> nyata sudah bahwa ajaran itu bertentangan dengan ajaran semua Nabi-nabi
>>> yang terdahulu yang mengajarkan bahwa Tuhan itu adalah Esa dalam arti
>>> yang sebenarnya.
>>>
>>> Kita dapati
>>> dari kitab Perjanjian Lama, Perjanjian Baru (khususnya 4 Injil) sampai
>>> kepada kitab suci umat Islam yaitu al-Qur'an, tidak didapati konsep
>>> pluralitas ketuhanan sebagaimana yang ada pada dunia Kristen itu
>>> sendiri. Pada masanya, Adam tidak pernah menyebut bahwa Tuhan itu ada
>>> tiga, demikian pula dengan Abraham, Daud, Musa, dan nabi-nabi sebelum
>>> mereka sampai pada Isa al~Masih sendiri juga tidak pernah mengajarkan
>>> asas ke-Tritunggalan Tuhan, apalagi dengan apa yang diajarkan oleh Nabi
>>> Muhammad SAW. Lebih jauh lagi bila kita analisa konsep Trinitas ini
>>> menyebutkan bahwa oknum Tuhan yang pertama terbeda dengan Ke-Bapaan,
>>> karena itu ia disebut sebagai Tuhan Bapa (Dia dianggap sebagai Tuhan
>>> yang lebih tua), sementara oknum Tuhan kedua terbeda dengan Keanakan
>>> yang lahir menjadi manusia bernama Isa al~Masih dalam pengertian
>>> singkatnya bahwa Tuhan anak baru ada setelah adanya Tuhan Bapa, karena
>>> itu ia disebut sebagai sang anak. Hal yang paling menarik lagi adalah
>>> tentang oknum Tuhan ketiga yaitu Roh Kudus yang justru terbeda sifatnya
>>> dengan keluarnya bagian dirinya dari Tuhan Bapa dan Tuhan anak,
>>> sehingga Bapa bukan anak dan anak bukan pula Bapak atau Roh Kudus.
>>>
>>> Apabila
>>> sesuatu menjadi titik perbedaan sekaligus titik keistimewaan pada satu
>>> oknum, maka perbedaan dan keistimewaan itu harus juga ada pada zat
>>> oknum tersebut. Misalnya, satu oknum memiliki perbedaan dan
>>> keistimewaan menjadi anak, maka zatnya harus turut menjadi anak.
>>> Artinya zat itu adalah zat anak, sebab oknum tersebut tidak dapat
>>> terpisah daripada zatnya sendiri. Apabila perbedaan dan keistimewaan
>>> itu ada pada zatnya, maka ia harus adapula pada zat Tuhan, karena zat
>>> keduanya hanya satu. Oleh karena sesuatu tadi menjadi perbedaan dan
>>> keistimewaan pada satu oknum maka ia tidak mungkin ada pada oknum yang
>>> lain.  Menurut misal tadi, keistimewaan menjadi anak tidak mungkin ada
>>> pada
>>> oknum Bapa.
>>>
>>> Apabila ia tidak ada pada oknum Bapa, maka ia tidak ada pada zatnya.
>>>
>>> Apabila ia tidak ada pada zatnya, maka ia tidak ada pada zat Allah.
>>> Karena zat Bapa dengan zat Tuhan adalah satu (unity). Dengan demikian
>>> terjadilah pada saat yang satu, ada sifat keistimewaan tersebut pada
>>> zat Tuhan dan tidak ada sifat keistimewaan itu pada zat Tuhan.
>>> Misalnya, Tuhan anak lahir menjadi manusia. Apabila Tuhan anak menjadi
>>> manusia, maka zat Tuhan Bapa harus menjadi manusia karena zat mereka
>>> satu (sesuai dengan prinsip Monotheisme). Namun kenyataannya menurut
>>> dunia kekristenan bahwa Tuhan Bapa tidak menjadi manusia. Dengan
>>> demikian berarti zat Tuhan Allah tidak menjadi manusia.
>>>
>>> Maka pada
>>> saat zat Tuhan Allah akan disebut menjadi manusia dan zat Tuhan Allah
>>> tidak menjadi manusia, maka ini menjadi dua yang bertentangan dan suatu
>>> konsep yang mustahil. Ajaran Trinitas yang mengakui adanya Tuhan Bapa,
>>> Tuhan anak dan Tuhan Roh Kudus hanya dapat dipelajari dan dapat
>>> diterima secara baik hanya jika dunia Kristen mendefenisikannya sebagai
>>> 3 sosok Tuhan yang berbeda dan terlepas satu sama lainnya, dalam
>>> pengertian diakui bahwa Tuhan bukan Esa, melainkan tiga (Trialisme).
>>> Siapapun tidak akan menolak bahwa Tuhan bersifat abadi, Alpha dan
>>> Omega, tidak berawal dan tidak berakhir, namun keberadaan Tuhan yang
>>> menjadi anak dan lahir dalam wujud manusia telah memupus keabadian
>>> sifat Tuhan didalam dunia Kristen, karena nyata ada Bapa dan ada anak
>>> alias telah ada Tuhan pertama yang lebih dulu ada yang disebut sebagai
>>> Tuhan tertinggi dan ada pula Tuhan yang baru ada setelah Tuhan yang
>>> pertama tadi ada. Akal manusia dapat membenarkan, jika Bapa dalam
>>> pengertian yang sebenarnya harus lebih dahulu ada daripada anaknya.
>>> Akal manusia akan membantah bahwa anak lebih dahulu daripada Bapa atau
>>> sang anak bersama-sama ada dengan Bapa, sebab bila demikian adanya
>>> tentu tidak akan muncul istilah Bapa maupun anak.
>>>
>>> Apabila
>>> Tuhan Bapa telah terpisah dengan Tuhan anak dari keabadiannya, maka
>>> Tuhan anak itu tidak dapat disebut 'diperanakkan' oleh Tuhan Bapa.
>>> sebab Tuhan Bapa dan Tuhan anak ketika itu sama-sama abadi, Alpha dan
>>> Omega, sama-sama tidak berpermulaan dan tidak ada yang lebih dahulu dan
>>> yang lebih kemudian hadirnya.
>>>
>>> Apabila ia
>>> disebut diperanakkan, maka yang demikian menunjukkan bahwa ia adanya
>>> terkemudian daripada Bapa. Karena sekali lagi, anak yang sebenarnya
>>> harus ada terkemudian daripada Bapa yang sebenarnya. Apabila antara
>>> Tuhan Bapa serta Tuhan anak telah terbeda dari kekekalan, maka Tuhan
>>> Roh Kudus pun telah terbeda pula dari kekekalannya masing-masing,
>>> mereka bukan satu kesatuan tetapi tiga unsur yang berbeda. Kenyataan
>>> ini justru didukung penuh oleh kitab Perjanjian Baru sendiri, bukti
>>> pertama bisa kita baca dalam Injil karangan Matius pasal 3 ayat 16
>>> sampai 17 :
>>>
>>> Sesudah
>>> dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit
>>> terbuka dan ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke
>>> atasnya, lalu terdengarlah suara dari sorga  yang mengatakan: "Inilah
>>> Anak-Ku yang Kukasihi, kepadanyalah Aku berkenan." – Injil Matius pasal
>>> 3
>>> ayat 16 dan 17
>>>
>>> Pada ayat
>>> diatas secara langsung kita melihat keberadaan tiga oknum dari zat
>>> Tuhan yang berbeda secara bersamaan, yaitu satu dalam wujud manusia
>>> bernama Isa dengan status Tuhan anak, satu berwujud seperti burung
>>> merpati (yaitu Tuhan Roh Kudus) dan satunya lagi Tuhan Bapa sendiri
>>> yang berseru dari sorga dilangit yang sangat tinggi. Dengan berdasar
>>> bukti dari pemaparan Injil Matius diatas, bagaimana bisa sampai dunia
>>> Kristen mempertahankan argumentasi paham Monotheisme didalam sistem
>>> ketuhanan mereka ? Bukti lainnya yang menunjukkan perbedaan antara
>>> masing-masing zat Tuhan didalam dunia Kristen yang semakin membuktikan
>>> keterpisahan antara Tuhan yang satu dengan Tuhan yang lainnya dalam
>>> kemanunggalan mereka.
>>>
>>> Maka kata
>>> Yesus sekali lagi: "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa
>>> mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu." Dan sesudah
>>> berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: "Terimalah Roh
>>> Kudus. - Injil Yohanes pasal 20 ayat 21 dan 22
>>>
>>> Ayat Injil
>>> Yohanes diatas sebagaimana juga ayat dari Injil Matius pasal 3 ayat 16
>>> dan 17 sebelumnya, memaparkan mengenai keterbedaan zat Tuhan anak dan
>>> Tuhan Roh Kudus sehingga semakin jelas bahwa antara Tuhan Bapa, Tuhan
>>> anak dan Tuhan Roh Kudus tidak ada ikatan persatuan dan tidak dapat
>>> disebut Tuhan yang Esa, masing-masing Tuhan memiliki pribadinya
>>> sendiri, inilah sistem kepercayaan banyak Tuhan (Pluralisme ketuhanan)
>>> sebagaimana juga yang diyakini oleh orang-orang Yunani maupun Romawi
>>> tentang keragaman dewa-dewa mereka. Konsep ini sama dengan konsep tiga
>>> makhluk bernama manusia, ada si Arman sebagai Bapa, ada si Daffa
>>> sebagai anak dan adapula si Haura, ketiganya berbeda pribadi namun
>>> tetap memiliki kesatuan, yaitu satu dalam wujud, sama-sama manusia,
>>> tetapi apakah ketiganya sama ? Tentu saja tidak, mereka tetaplah tiga
>>> orang manusia berbeda. Tuhan Bapa, Tuhan anak maupun Tuhan Roh Kudus
>>> adalah sama-sama Tuhan namun mereka tetap tiga individu Tuhan yang
>>> berbeda, inilah sebenarnya konsep yang terkandung dalam paham Trinitas
>>> atau Tritunggal pada dunia Kristen. Untuk menjadi pemikiran lanjutan
>>> bagi kita semua,  bahwa dunia Kristen Trinitas meyakini
>>> Isa al~Masih merupakan anak Tuhan sekaligus Tuhan itu sendiri yang
>>> lahir menjadi manusia untuk menerima penderitaan diatas kayu salib demi
>>> menebus kesalahan Adam yang telah membuat jarak yang jauh antara Tuhan
>>> dengan manusia.
>>>
>>> Sekarang,
>>> bila memang demikian adanya, bisakah kita menyatakan bahwa pada waktu
>>> penyaliban terjadi atas diri Isa maka pada saat yang sama Tuhan Bapa
>>> (Allah) telah ikut tersalibkan ? Hal ini perlu diangkat sebagai acuan
>>> pemikiran yang benar, bahwa ketika Tuhan telah memutuskan diri-Nya
>>> untuk terlahir dalam bentuk manusia oleh perawan Maria maka secara
>>> otomatis antara Isa dengan Tuhan Bapa tidak berbeda, yang disebut Isa
>>> al~Masih hanyalah raga manusiawinya saja tetapi isi dari ruhnya adalah
>>> Tuhan sehingga hal ini menjadikan diri Isa pantas disebut Tuhan anak.
>>>
>>> Dalam
>>> keadaan apapun selama tubuh jasmani Isa masih hidup dan melakukan
>>> aktivitas layaknya manusia biasa, pada waktu itu Ruh Tuhan pun tetap
>>> ada dalam badan jasmani tersebut dan tidak bisa dipisahkan, sebab jika
>>> Ruh Tuhan telah keluar dari badan kasarnya maka saat itu juga Isa
>>> al~Masih mengalami kematian, karena tubuh jasmani telah ditinggalkan
>>> oleh ruhnya. Jadi logikanya, sewaktu tubuh jasmaniah Isa disalibkan,
>>> maka zat Tuhan juga telah ikut tersalib, artinya secara lebih gamblang,
>>> Tuhan Bapa telah ikut disalib pada waktu bersamaan (sebab mereka satu
>>> kesatuan). Pada waktu tubuh jasmani Isa al~Masih bercakap-cakap dengan
>>> para murid serta para sahabat lainnya maka pada waktu yang bersamaan
>>> sebenarnya Tuhan-lah yang melakukannya dibalik wadag tersebut.
>>>
>>> Dan
>>> sekarang bila Isa mengalami kejadian-kejadian tertentu seperti
>>> mengutuki pohon Ara karena rasa laparnya namun ia tidak menjumpai
>>> apa-apa disana selain daun (Lihat Injil Matius pasal 21 ayat 18 dan 19)
>>> maka hal ini menyatakan ketidak tahuan dari diri Isa mengenai segala
>>> sesuatu dan berimplikasi bahwa Tuhan yang mengisi jiwa dari wadag
>>> manusia Isa al~Masih itupun bukanlah Tuhan yang sebenarnya, sebab ia
>>> tidak bersifat maha mengetahui sedangkan pencipta alam semesta ini
>>> haruslah Tuhan yang mengenal ciptaan-Nya sekalipun itu dalam wujud
>>> makhluk paling kecil dan hitam yang tidak tampak secara kasat mata
>>> berjalan pada malam yang paling kelam sekalipun.
>>> Dan pada
>>> waktu Isa merasa sangat ketakutan sampai peluhnya membasahi sekujur
>>> tubuhnya bagaikan titik-titik darah yang berjatuhan ketanah seperti
>>> ditulis oleh Injil Lukas pasal 22 ayat 44, maka pada saat yang sama
>>> kita menyaksikan Tuhan yang penuh kecacatan, betapa tidak, Tuhan justru
>>> frustasi dan kecewa sampai Dia mau mati (Lihat Injil Matius pasal 26
>>> ayat 3) akibat ketakutan-Nya kepada serangan para makhluk ciptaan-Nya
>>> sendiri
>>> yang seharusnya justru menjadi lemah dan bukan ancaman menakutkan
>>> dimata Tuhan. Dan didetik-detik tersebut kita dapati pada Injil Matius
>>> pasal 26 ayat 36 sampai 39 Isa telah memanjatkan doa yang ditujukan
>>> kepada Tuhan. Sungguh suatu kejanggalan yang sangat nyata sekali,
>>> betapa Tuhan telah menjadi makhluk dalam bentuk manusia dan Tuhan itu
>>> masih memerlukan bantuan dari pihak lain (dalam hal ini Tuhan itu butuh
>>> bantuan Tuhan juga), disinilah sebenarnya kita melihat kenyataan bahwa
>>> Isa al~Masih itu sendiri bukan Tuhan, dia hanyalah makhluk dan sebagai
>>> makhluk maka seluruh dirinya terlepas dari unsur-unsur ketuhanan, baik
>>> jasmani maupun rohaninya. Karena itu dia pasti membutuhkan bantuan
>>> Tuhan yang sebenarnya, Tuhan yang Maha Tahu, Tuhan yang Maha Berkuasa
>>> atas segala sesuatu dari ciptaan-Nya serta Tuhan yang Maha Gagah.
>>>
>>> Doktrin
>>> kemanunggalan Isa al~Masih dengan Tuhan, memang sungguh layak untuk
>>> bisa dikaji ulang, kalimat keanakan Tuhan yang dilekatkan padanya jelas
>>> bukan bahasa metafora. Dalam banyak kitab dan pasal pada Perjanjian
>>> Baru, kita sebut saja misalnya Injil Matius pasal 26 ayat 64, Kisah
>>> Para Rasul pasal 7 ayat 55 dan 56, Kitab Roma pasal 8 ayat 34 dan
>>> sebagainya telah disebut bahwa Isa al~Masih sebagai Tuhan anak telah
>>> duduk disebelah kanan Tuhan Bapa, artinya mereka berdua (antara Tuhan
>>> Bapa dengan Tuhan anak) merupakan dua Tuhan yang berbeda, bukankah
>>> semakin jelas kita melihat ada dua Tuhan dan bukan satu Tuhan, dan jika
>>> paham satu Tuhan disebut sebagai Tauhid atau Monotheisme maka sistem
>>> banyak Tuhan (lebih dari satu Tuhan) disebut sebagai Pluralisme Tuhan
>>> atau Polytheisme. Inilah bukti yang bisa kita persembahkan kepada
>>> golongan yang masih menerima Isa sebagai Tuhan dan menganggapnya
>>> sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan.
>>>
>>> Kita bukan
>>> hendak menghujat ataupun melakukan bentuk penistaan terhadap ajaran
>>> maupun keyakinan agama lain, namun disini kita mencoba menyampaikan
>>> kebenaran melalui kalimat dan bukti-bukti yang bisa ditelaah dan
>>> dipelajari secara obyektif oleh setiap orang. Islam melarang umatnya
>>> untuk melakukan pelecehan agama manapun, kita akan tetap menghormati
>>> mereka meskipun menolak apa yang sudah disampaikan. Kiranya buku ini
>>> bisa mendatangkan hikmah dan hidayah bagi setiap pembacanya dan bukan
>>> malah memunculkan polemik baru yang akan semakin memecah belah rasa
>>> persaudaraan antar iman di Indonesia.
>>>
>>>
>>> Serulah
>>> kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan
>>> bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
>>>
>>>
>>>
>>> Isa al~Masih hanyalah seorang Rasul
>>>
>>> Secara abstrak, Tuhan
>>> memang meliputi segala sesuatunya namun kalau Dia sudah didoktrinkan
>>> menjadi terbatas (yaitu tersekat kedalam daging) sebagaimana pernyataan
>>> orang-orang Kristiani terhadap sosok Isa al~Masih, maka artinya Tuhan
>>> dengan menjadi daging itu telah tunduk dengan segala keterbatasannya,
>>> maka tentunya ini tidak bisa disamakan lagi dengan konsepsi kemaha
>>> kuasaan Allah.
>>> ……… > Lanjutannya, silahkan baca langsung buku tersebut.
>>>
>>> --
>>> Salamun 'ala manittaba al Huda
>>>
>>>
>>>
>>> ARMANSYAH
>>>
>>>
>>>
>>>
>>> --
>>>
>>> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
>>>
>>> Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
>>>
>>> dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
>>>
>>>
>>>
>>> Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
>>> berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
>>>
>>>
>>>
>>> Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
>>>
>>>   Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
>>>
>>>   Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
>>>
>>>      Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
>>>
>>> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
>>>
>>>
>>>
>>>
>>> --
>>> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
>>> Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
>>> dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
>>>
>>> Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
>>> berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
>>>
>>> Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
>>>   Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
>>>   Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
>>>      Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
>>> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
>>
>> --
>> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
>> Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
>> dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
>>
>> Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
>> berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
>>
>> Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
>>   Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
>>   Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
>>      Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
>> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
>>
>>
>>
>> Yahoo! Mail Kini Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya
>> sekarang! http://id.mail.yahoo.com
>>
>> --
>> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
>> Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
>> dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
>>
>> Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
>> berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
>>
>> Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
>> Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
>> Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
>> Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
>> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
>

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

No comments:

Post a Comment