ikut jihad melawan tentara-tentara AS yang sekarang masih menjajah
Afghanistan. Tapi ketika ia sampai di medan jihad Aghanistan, Kasim
menemukan bahwa pemahamannya tentang istilah "jihad" ternyata agak
berbeda dengan para "jihadis" lainnya.
Pada surat kabar The Sunday Times edisi Minggu (21/2), Kasim
mengungkapkan, jihad yang ia pahami adalah melawan mereka yang telah
menginvasi negeri-negeri Muslim. Tapi sekelompok jihadis di
Afghanistan punya filosofi berbeda tentang jihad.
"Tujuan utama mereka adalah mengambil alih Pakistan dan negeri-negeri
Muslim lainnya untuk mendirikan kekhilafahan Islam. Dan Afghanistan
adalah permulaan dari rencana panjang mereka," kata Kasim.
Kasim adalah anak muda dari keluarga Pakistan yang lahir di Inggris.
Ia menjalani kehidupan seperti tipikal anak-anak muda Inggris lainnya.
Kehidupannya sebagai Muslim berubah pasca serangan 11 September 2001
di AS.
"Peristiwa itu menjadi katalis dan mendorong saya untuk lebih banyak
belajar tentang Islam, termasuk tentang jihad," ungkap Kasim.
Semangat jihad Kasim makin menyala, menyusul peristiwa serangan bom di
kota London yang dikenal dengan "Serangan 7 Juli." Kasim mengatakan,
setelah peristiwa itu, banyak publisitas negatif tentang kaum
Muslimin. "Jika setiap orang menyerang Anda, Anda akan menjadi lebih
kuat dan mungkin akan melakukan hal-hal yang tidak pernah Anda
pikirkan sebelumnya," ujar Kasim.
Dengan niat ingin berjihad melawan pasukan AS yang menjajah
Afghanistan, Kasim memboyong keluarganya kembali ke Pakistan. Ia ingin
membesarkan anak-anaknya di lingkungan yang islami, tidak seperti
lingkungan yang mereka jumpai di kalangan anak muda di Inggris.
Di Pakistan, Kasim ditawarkan untuk ikut berjihad melawan pasukan AS
dari sebuah kawasan pedalaman di negeri itu. Ia menerima tawaran itu
dan berangkat menuju Waziristan. Pada keluarganya, Kasim bilang akan
pergi untuk keperluan bisnis.
Di Waziristan, Kasim dikenalkan dengan sebuah kelompok jihadis.
"Mereka kelompok jihad yang aktif. Mereka menyeberangi perbatasan
dengan rutin dan melakukan serangan-serangan," ujar Kasim.
Tapi ketika dalam suatu kesempatan Kasim terlibat diskusi tentang
jihad dengan kelompok tersebut. Sadarlah Kasim bahwa pandangannya
tentang jihad berbeda dengan mereka yang ada di kelompok itu. Hingga
suatu malam, rumah yang menjadi basis kelompok Kasim di Waziristan
dihantam sebuah misil AS.
"Rumah itu hancur. Ketika saya membuka mata, darah berceceran dimana-
mana," tutur Kasim.
Pengalaman itu tak menyurutkan langkah Kasim untuk terus berjihad. Ia
lalu dikenalkan dengan beberapa pemimpin Al-Qaida yang mengatakan
bahwa Kasim tidak perlu bertempur di Afghanistan. Kasim disuruh untuk
melakukan serangan di Inggris dan Eropa.
Lagi-lagi Kasim merasa ada perbedaan pemahaman tentang jihad yang
ketahuinya dengan para pemimpin Al-Qaida itu. "Saya merasa jihad
mereka salah, baik dari sisi moral maupun agama. Membunuh kaum
perempuan dan anak-anak bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam,"
tukas Kasim.
Kasim memahami bahwa jihad adalah salah satu aspek yang penting dalam
Islam, tapi kerap disalahtafsirkan dan disalahgunakan. Para ulama
Muslim mendefiniskan jihad sebagai "perjuangan" untuk melakukan
perbuatan baik dan untuk melawan ketidakadilan, penindasan dan
kebatilan yang terjadi di tengah masyarakat. Perjuangan itu bisa
merupakan perjuangan spiritual, sosial, ekonomi maupun politik.
Penulis terkenal asal Inggris, Karen Amstrong kerap mengkritik Barat
yang sering menyalahgunakan "jihad" dalam Islam untuk mencapai tujuan-
tujuannya. (ln/iol)
http://eramuslim.com/berita/dunia/ketika-kasim-memilih-berjihad.htm
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
No comments:
Post a Comment