Friday, April 16, 2010

[Milis_Iqra] Menekan Faktor Penghambat Anak Menghafal Al-Qur'an

Menjadi penghafal Al-Qur'an memiliki keistimewaan dan kebanggaan
tersendiri. Betapa tidak, Allah melimpahkan banyak kebaikan dan
keutamaan kepada para penghafal Al-Qur'an. Ini mengingat, seorang
penghafal Al-Qur'an menjadi sebuah sarana di dunia untuk menjaga kitab
suci-Nya.

Allah berfirman, "Sesungguhnya Kami yang menurunkan Al-Quran dan
Kamilah yang akan menjaganya" (Qs Al-Hijr 9).

Namun alangkah lebih baiknya jika Al-Qur'an dihafal sejak usia dini.
Karena pada masa itu otak mereka masih bersih, sehingga bagai mengukir
di atas batu. Al-Qur'an bisa membuat otak anak menjadi lebih cerdas.
Selain itu, seorang anak yang menghafal Al-Qur'an bisa menjadi sarana
bagi orangtua mendapatkan keutamaan dari Allah. Dan tentunya,
orangtua, pendidik, dan pengajar memiliki peran besar dalam mendidik
anak agar mau mencintai dan menghafal Al-Qur'an.

...Selain menerapkan metode penghafalan Al-Qur'an, orangtua dan
pendidik harus memahami faktor penghambat kecintaan anak terhadap Al-
Qur'an...

Selain menerapkan metode penghafalan Al-Qur'an yang sesuai dengan anak-
anak, para orangtua dan pendidik pun harus menyadari berbagai faktor
penghambat kecintaan anak terhadap Al-Qur'an. Dalam bukunya Kaifa
Nuhabbib Al-Qur'an li Abna`ina, DR. Sa'ad Riyadh menuliskan beberapa
penghambat tersebut di antaranya:

1. Ketidaktahuan karakteristik pertumbuhan anak

Ketidaktahuan karakteristik pertumbuhan anak, sehingga guru atau
orangtua memperlakukan anak didiknya tanpa mengetahui kondisi yang
dihadapi anak. Jelas hal demikian akan memicu terjadinya kesalahan.

2. Miskin metode dan sarana pengajaran

Miskin metode dan sarana pengajaran, atau guru bersikukuh menerapkan
metode pengajaran yang menyebabkan kebosanan dalam diri anak. Hal ini
menyebabkan anak tidak konsisten dalam mencintai Al-Qur'an.

3. Polusi wawasan dan informasi

Polusi wawasan dan informasi yang ada di sekitar anak dapat
menyibukkan hati dan daya ingat anak dengan hal-hal yang diyakininya
sebagai suatu kemajuan dan modernitas. Misalnya adalah nyanyian-
nyanyian dan tayangan-tayangan sinetron yang tidak mendidik. Semua hal
tersebut dapat memalingkan anak dari mencintai dan menghafal Al-
Qur'an.

...Polusi wawasan dan informasi yang ada di sekitar anak dapat
menyibukkan daya ingat, lalu memalingkan anak dari mencintai dan
menghafal Al-Qur'an...

4. Pemahaman dan paradigma guru yang keliru

Pemahaman dan paradigma keliru yang terdapat pada diri guru. Misalnya
guru melakukan pemaksaan dalam mengajar, atau memberlakukan pemaksaan
dalam mengajar, atau menerapkan hukuman yang keras, atau mengusik
harga diri anak ketika memberikan pengarahan dan perintah. Hal-hal
tadi menyebabkan anak terhalang dari kecintaan kepada Al-Qur'an.

5. Sahabat yang buruk

Secara umum, sahabat yang buruk juga menjadi faktor penyebab kegagalan
anak dan menjadi penyebab negatif hubungan anak dengan Al-Qur'an.
Teman yang buruk juga menjadi penyebab utama yang meruntuhkan bangunan
pendidikan yang sebelumnya telah dirintis oleh orang tua atau
pendidik.

6. Tidak konsisten dalam memberikan perintah dan arahan.

Hal ini akan menyebabkan reaksi negatif pada diri anak serta
berpengaruh terhadap hubungan cinta antara anak dan orangtua. Dan pada
gilirannya akan menyebabkan hubungan yang tidak baik antara anak dan
Al-Qur'an. Contoh dari inkonsistensi pendidikan adalah ketika sang
ayah bertindak disiplin dalam mengajarkan Al-Qur'an, sementara si ibu
terlalu memanjakan anak, atau sebaliknya. Atau bisa juga pada satu
waktu orangtua atau pendidik intens memantau perkembangan anak, namun
pada di waktu lainnya mereka sepertinya tidak memberikan perhatian
kepada sang anak.

Demikianlah, semoga ke depannya kita bisa lebih mumpuni dalam mendidik
anak untuk menghafal Al-Qur'an. Karena salah satu amanah yang harus
ditunaikan orangtua adalah menjadikan anak-anak agar mencintai dan
dekat dengan Al-Qur'an; memahami serta menghafalnya. Hal ini menjadi
investasi besar yang ditanamkan para orangtua untuk kelak mendapatkan
keutamaan serta pahala dari Allah SWT. Karena balasan Allah SWT di
akhirat tidak hanya bagi para penghafal dan Al-Quran saja, namun
cahayanya juga menyentuh kedua orang tuanya, dan ia dapat memberikan
sebagian cahaya itu kepadanya dengan berkah Al-Qur'an.

Dari Buraidah dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Siapa yang
membaca Al-Qur'an, mempelajarinya, dan mengamalkannya, maka
dipakaikanlah mahkota dari cahaya pada Hari Kiamat, cahayanya seperti
cahaya matahari, kedua orang tuanya dipakaikan dua jubah (kemuliaan),
yang tidak pernah didapatkan di dunia. Keduanya bertanya, "Mengapa
kami dipakaikan jubah ini?" dijawab: "Karena kalian berdua
memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al-Qur'an" (Hadits riwayat
Al-Hakim dan dia menilainya shahih berdasarkan syarat Muslim [1/568],
dan disetujui oleh Adz-Dzahabi. Hadits ini juga diriwayatkan oleh
Ahmad dalam Musnad-nya [21872] dan Ad-Darimi dalam Sunan-nya [3257]).

Kedua orangtua mendapatkan kemuliaan dari Allah, karena keduanya
berjasa mengarahkan anaknya untuk menghafal dan mempelajari Al-Quran
sejak kecil. Dan dalam hadits di atas juga terdapat dorongan bagi para
ayah dan ibu untuk mengarahkan anak-anaknya menghafal Al-Qur'an sejak
dini. [ganna pryadha/voa-islam.com]

http://www.voa-islam.com/muslimah/pendidikan/2010/04/15/5091/menekan-faktor-penghambat-anak-menghafal-al-qur'an/

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

No comments:

Post a Comment