Monday, April 19, 2010

Re: [Milis_Iqra] 4 pendapat tentang Penyaliban Yesus dari Nazaret

Ok mas Arman, terima kasih atas penjelasannya.Saya yakin penafsiraan atas ayat Al Qur'an itu sudah melalui metode yang diyakini yang terbaik bagi yang melakukannya.
 
Sementara ini saya akan gunakan sebagai salah satu referensi untuk pembelajaran dan tentu saja sebagai informasi pembanding terhadap yang selama ini saya dapatkan. Sangat bermanfa'at :-)
 
Salam,
 
a. muttaqin
----- Original Message -----
From: Armansyah
Sent: Monday, April 19, 2010 12:15 PM
Subject: Re: [Milis_Iqra] 4 pendapat tentang Penyaliban Yesus dari Nazaret

Dear bapak Muttaqin.,

Benar sekali bapak, pertanyaan ini --meski sudah saya bahas dalam beberapa tempat diketiga buku saya- adalah untuk yang kesekian kalinya ditujukan pada saya dimilis ini dan juga sudah saya jawab.

Permasalahan tentang penyerupaan inipun sudah saya posting di arsiparmansyah.wordpress.com pada tanggal 24 Juni 2008 lalu dengan judul Misteri Penyaliban Nabi Isa (http://arsiparmansyah.wordpress.com/2008/06/24/misteri-penyaliban-nabi-isa/) yang alhamdulillah sampai hari ini berdasarkan rating statistik wordpress sudah mencapai 2,020 kali dibaca [semoga menjadi jembatan pemahaman yang bermanfaat].

Sejumlah ulama berbeda pendapat tentang makna tidak terbunuh dan tidak tersalibnya Nabi 'Isa sampai kepada makna pengangkatan beliau kesisi Allah pada ayat diatas. Golongan yang pertama menyatakan bahwa maksud dari Nabi 'Isa memang tidak terbunuh dan tidak mengalami penyaliban (termasuk tidak dinaikkan keatas kayu salib) dalam artian sesungguhnya, dengan kata lain bahwa para musuh Nabi 'Isa pada waktu itu sudah salah tangkap orang, bukannya Nabi 'Isa yang mereka tangkap dan mereka hukum bunuh melalui metode penyaliban, akan tetapi orang lain yang perwujudannya diserupakan atau dialih rupakan seperti beliau 'alaihissalaam.

Buat saya pribadi, berpijak dari terjemahan asli dari ayat tersebut [4/157], tidak menginduk pada terjemahan Depag atau pemahaman mayoritas umat Islam, maka kasus penyerupaan atau penyamaran itu dilakukan Allah  bisa ditafsirkan terjadi pada diri Nabi Isa sendiri yang terlihat seolah-olah berhasil dibunuh diatas kayu salib, padahal dia waktu itu tidak atau belum mati, hanya dia diserupakan saja seperti keadaan orang yang mati disalib. Hal ini mengingat akhir ayat 157 berbunyi : ".. dan tidaklah mereka yakin telah membunuhnya".

Orang yang berhasil lolos dari kematian dikayu salib artinya dia tidak berhasil disalib atau dengan kata lain proses eksekusi penyaliban itu sendiri cacat hukum, dan dalam kaidah hukum universal, sesuatu yang sifatnya cacat hukum harus ditolak validasinya. Dalam kasus Isa, orang-orang Yahudi ngotot bahwa beliau a.s. harus dihukum salib, karena hukuman salib dalam terminologi mereka adalah hukuman yang hanya layak untuk orang-orang yang terkutuk (melawanTuhan ataupun membuat kedustaan atas nama Tuhan). Jadi disini Nabi Isa dalam pandangan musuh-musuh beliau adalah orang yang batil jadi dia harus dihukum mati (artinya beliau harus dibunuh) dan caranya harus dengan cara yang sangat kejam sesuai term yang mereka pahami untuk kasus-kasus seperti itu (yaitu melalui hukuman salib).

Ketika al-Qur'an menyebut Isa tidak disalib artinya bisa jadi makna penyaliban pada diri Isa itulah yang dibatalkan, dengan kata lain, meskipun Isa berhasil mereka gantung diatas kayu palang, itu tidak memberi arti bahwa Isa adalah orang yang batil sesuai pemahaman mereka (yang pun disambung pada ayat 4 surah 158 dimana Allah menyebut Isa diangkat kepada-Nya yang bisa diartikan bentuk pemuliaan Allah kepada beliau dan penafian kebatilannya dalam mata orang Yahudi/Bani Israel) sehingga apa yang oleh mereka disebut sebagai penyaliban dan pembunuhan Isa, hanya bentuk penyerupaan saja, seolah iya padahal tidak.

Pemahaman inilah yang saya anut dalam konteks ini.,




2010/4/19 A. Muttaqin <aulia.muttaqin@sumalindo.com>
Mas Arman,
 
Mungkin pertanyaan saya ini sudah pernah dibahas, namun untuk mendapatkan jawaban segera maka saya bertanya langsung disini saja.
 
Saya ingin tahu pendapat Mas Arman ttg surah An Nisaa 157, terutama ttg kata "diserupakan".., bagaimana tafsirnya ? karena sejauh pendapat Mas Arman ttg penyaliban Nabi Isa , agak berbeda dari pengertian saya selama ini ttg "diserupakan" tsb.
 
Sekali lagi ma'af kalau pertanyaan ini terulang .., dan saya pun belum sempat baca buku anda :-)
 
Wassalam,
 
aulia muttaqin
----- Original Message -----
From: Armansyah
Sent: Monday, April 19, 2010 11:43 AM
Subject: Re: [Milis_Iqra] 4 pendapat tentang Penyaliban Yesus dari Nazaret


--
Salamun 'ala manittaba al Huda



ARMANSYAH

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

No comments:

Post a Comment