dari berbagai media tentang peristiwa tersebut;
Keramat Makam Mbah Priok, Gas Air Mata Tak Meledak
Jum'at, 16 April 2010 - 15:35 wib
Insiden Koja (Foto: Heru/Okezone)
JAKARTA - Masyarakat sekitar pemakaman Mbah Priok melihat banyaknya
keanehan saat bentrok berdarah, Rabu lalu. Kekuatan kasat mata seperti
melindungi makam keramat ini.
Hal itu diungkapkan Warso (40), saksi yang juga warga setempat.
Menurut dia saat polisi dan Satpol PP berusaha membubarkan massa
dengan menembakan gas air mata, senjata pengendali massa itu tak bisa
meledak.
"Kejadian aneh juga terjadi saat Satpol PP mau masuk, tiba-tiba mereka
berjatuhan seperti tersangkut tali, tepat di depan kubah makam," ujar
Warso, Jumat (16/4/2010).
Keanehan lain, lanjut Warso, terjadi saat ada satu anak yang dikeroyok
dan dipukuli Satpol PP.
"Dia enggak merasakan sakit dan enggak luka sama sekali. Banyak juga
batu yang mereka lemparkan yang melenceng seperti ada kekuatan yang
mengalihkan lemparan," jelasnya.
Pengakuan senada, sebelumnya juga diungkapkan Al Idrus, warga Koja.
"Seperti ada yang diturunkan Allah di depan kubah makam, sehingga
tidak bisa tertembus oleh ribuan Satpol PP. Itulah kekeramatan atau
karomah seorang wali Allah yang mulia," ungkap Idrus.(ded)
Presiden Minta Kerusuhan di Makam Mbah Priok tak Terulang
Jumat, 16 April 2010, 15:23 WIB
Rumgapres
Presiden SBY bertemu ahli waris Mbah Priok
JAKARTA--Ahli waris makam Mbah Priok, Habib Ali Zainal, menyampaikan
bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta agar tidak ada
kegaduhan lagi disekitar makam Mbah Priok. Warga perlu memelihara
ketenangan dan tidak mudah terhasut
Hal itu disampaikan Habib Ali usai bertemu secara informal dengan
Presiden, di Wisma Negara, Jumat (16/4). Habib Ali didampingi ahli
waris lainnya, yakni Habib Salim. Dalam kesempatan itu, Habib Ali juga
mendapat sinyal dari Presiden yang bersedia menandatangani prasasti di
makam Mbah Priok. Hal itu sekaligus menandakan bahwa makam tetap
dipertahankan dan menjaadi cagar budaya.
Habib Ali juga berharap dalam beberapa waktu ke depan tidak ada lagi
polemik. Selain itu, diharapkan kawasan makam dapat dipugar dan dibuka
bagi peziarah. Pemimpin Majelis Rasulullah Habib Munzir Al Musawwa
turut mendampingi kedua ahli waris itu. Sedangkan, Presiden didampingi
Mensesneg, Sudi Silalahi dan Seskab, Dipo Alam.
Mbah Priok Tak Pernah Dipindah ke Semper"
"Sepengetahuan saya, yang dipindahkan itu adalah makam di sekitar
makam Mbah Priok."
Kamis, 15 April 2010, 15:57 WIB
Arry Anggadha, Sandy Adam Mahaputra
Makam Mbah Priok, Jakarta Utara (VIVAnews/Bayu Galih)
BERITA TERKAIT
Wagub: Saya Jadi Saksi
Foke Disambut Teriakan di Makam Mbah Priok
Amanah Jaga Makam Mbah Priok untuk Foke
Diusulkan Jalan Khusus ke Makam Mbah Priok
Bentrok Mbah Priok, TPK Koja Rugi Rp 3 Miliar
web tools
VIVAnews - Habib Salim bin Umar al Atthos, salah satu waris, membantah
makam Mbah Priok sudah dipindah ke TPU Semper. Hal ini dibuktikan
masih banyak warga yang pergi berziarah ke makam Mbah Priok di Koja.
"Siapa yang pindah, buktinya apa, kapan, ada saksinya tidak," kata
Habib Salim di lokasi makam Mbah Priok, Koja, Jakarta, Kamis 15 April
2010. Menurutnya, selain makam Mbah Priok ada 10 makam lagi di lokasi
makam itu.
Habib Salim membuktikan, bahwa sampai saat ini masih banyak warga yang
terus berkunjung ke lokasi makam yang berada tepat di depan terminal
peti kemas, Tanjung Priok itu. "Kalau sudah dipindahkan, untuk apa
orang-orang masih berziarah di tempat ini," ujarnya. "Sepengetahuan
saya, yang dipindahkan itu adalah makam di sekitar makam Mbah Priok."
Sebelumnya, Kepala Bidang Informasi dan Publikasi Pemprov DKI Cucu
Ahmad Kurnia mengatakan makam itu akan dijadikan monumen dan cagar
budaya. Bukan digusur.
Apalagi, kata Cucu, jasad Mbah Priok sudah tidak ada di sana. Jasad
itu sudah dipindahkan ke TPU Semper.
Menurut surat Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta pada
10 Februari 2009, jasad Mbah Priok dipindahkan pada 21 Agustus 1997.
Sebagian lagi jasadnya dibawa ahli waris ke luar kota.
• VIVAnews
http://metro.vivanews.com/news/read/144335-_mbah_priok_tak_pernah_dipindah_ke_semper_
Presiden: Hentikan Penertiban Makam Tanjung Priok
________________________________
Jakarta (ANTARA) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan
tindakan penertiban atau renovasi di kompleks makam Tanjung Priok,
Jakarta Utara, untuk dihentikan.
Dalam konferensi pers khusus menanggapi bentrokan Tanjung Priok di
Kantor Kepresidenan, Jakarta, Rabu malam, Presiden menyatakan, makam
tersebut agar "distatusquokan" untuk dicari penyelesaiannya melalui
mediasi melibatkan semua pemangku kepentingan.
"Agar dihentikan tindakan penertiban tempat atau ada yang mengatakan
renovasi dari kompleks makam di situ. Saya minta status quo dan
setelah segala sesuatunya dapat kita kelola dibicarakan sekali lagi
secara baik dengan pemangku kepentingan," tuturnya.
Presiden secara tegas menyatakan benturan fisik di Tanjung Priok itu
seharusnya dan sesungguhnya dapat dicegah serta dihindari jika petugas
mau mengkaji situasi sosial yang ada di lapangan.
"Insiden atau benturan seperti ini seharusnya dan sesungguhnya dapat
dicegah dan dihindari karena begitu melihat situasi di lapangan atau
situasi sosial yang tidak memungkinkan sebuah tindakan dilakukan
meskipun tindakan itu secara hukum benar tetapi tidak tepat
dipaksakan," katanya menegaskan.
Presiden memerintahkan investigasi menyeluruh untuk mengetahui duduk
perkara hingga aksi kekerasan meluas itu bisa terjadi.
Kepada Gubernur DKI Jakarta dan jajarannya, Kepala Negara juga
memerintahkan agar segera dilakukan pertemuan dan pendekatan dengan
berbagai pihak terkait guna mencari solusi terbaik.
Selain itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga diminta memberikan
penjelasan seterang-terangnya kepada publik tentang rencana ingin
dilakukan terhadap kompleks makam tersebut.
Presiden juga meminta bantuan para pemuka agama dan tokoh masyarakat
untuk memberikan rekomendasi positif kepada Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta untuk mencari solusi terbaik dari masalah tersebut.
Kepada Polri, Kepala Negara juga menginstruksikan untuk menjaga
keamanan dan melindungi masyarakat dari aksi-aksi tidak
bertanggungjawab.
Presiden mengingatkan semua pihak untuk waspada terhadap pihak-pihak
yang mungkin ingin mengambil kesempatan dari suasana keruh.
Kepala Negara dalam keterangannya juga memperingatkan media massa
untuk menyampaikan berita seakurat-akuratnya hingga tidak memancing
reaksi tidak perlu dari publik.
Untuk meringankan beban korban luka-luka, Presiden berharap agar
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mau menanggung biaya perawatan mereka
di rumah sakit.
sumber: yahoonews
Satpol PP yang Tewas Kirim SMS Minta Maaf
By Elin Yunita Kristanti, Sandy Adam Mahaputra - Kamis, 15 April
VIVAnews - Anggota Satpol PP, Ahmad Tajudin tewas dalam bentrokan di
depan makam Mbah Priok di Koja, Jakarta Utara, Rabu 14 April 2010.
Kawan korban, Ahmad Alhapsi (27) menceritakan, sebenarnya Ahmad
Tajudin tak ikhlas diberi tugas menggusur lahan makam keramat itu.
"Sebelum kejadian korban SMS meminta maaf kepada teman-temannya bahwa
dia akan menggusur bangunan keramat di Tanjung Priok."
"Dalam hati sebenarnya dia tidak mau tapi demi profesional kerja
akhirnya dilakukan," kata Ahmad Alhapsi, Kamis 15 April 2010 dini
hari.
Apalagi, tambah dia, korban punya ikatan dengan makam Mbah Priok. "Dia
sering berziarah dan berkunjung ke makam itu,' kata Ahmad Alhapsi.
Ahmad Tajudin sempat berkuliah di STIE Kasih Bangsa sampai semester 9,
lalu pindah ke Kampus Bakti Pembangunan.
Korban rencananya akan dimakamkan di pemakaman dekat masjid As Syuro,
Kebon Jeruk pukul 12.00 siang Kamis 15 April 2010.
Korban hobi main bola. Dia juga sering mengikuti pengajian. Dia sering
ikut majelis talim dan beribadah malam.
Kepastian tewasnya Ahmad Tajudin disampaikan Wakil Gubernur DKI
Jakarta Priyanto saat berkunjung ke RS Koja, pukul 23.00 WIB, Rabu 14
April 2010. Saat itu, baru satu aparat yang dipastikan tewas.
"Sementara yang kita terima baru satu yang meninggal, Ahmad Tadjudin.
Sudah dibawa ke RSCM," kata Priyanto yang datang bersama Menko
Polhukam Djoko Suyanto, dan Mendagri Gamawan Fauzi.
________________________________
http://berita.liputan6.com/hukrim/201004/272493/Dua.Petugas.Satpol.PP.tewas
Dua Petugas Satpol PP tewas
Aribowo Suprayogi
15/04/2010 06:58
Liputan6.com, Jakarta: Wakil Gubernur DKI Prijanto mengatakan, korban
yang tewas akibat kerusuhan di Tanjung Priok, Koja, Jakarta Utara,
bertambah menjadi dua orang petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol
PP).
"Satu orang lagi yang meninggal di lokasi bernama Ahmad Tadjudin,"
kata Prijanto kepada wartawan di RS Koja, Jakarta, Rabu(14/4) malam.
Wagub memaparkan, korban yang ditemukan meninggal dunia pada Rabu sore
itu telah dibawa ke RS Koja. Sebelumnya, Prijanto telah mengabarkan
bahwa terdapat satu orang petugas Satpol PP yang meninggal dunia.
Korban yang pertama kali diberitakan meninggal dunia diketahui bernama
M Soepono. Soepono ditemukan oleh petugas keamanan terminal dan
kemudian dibawa ke Rumah Sakit Koja antara lain oleh petugas Palang
Merah Indonesia (PMI).
Sementara itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengucapkan bela
sungkawa yang mendalam dan meminta agar pihak keluarga yang
ditinggalkan tetap tabah menghadapi ujian. (Ant)
________________________________
http://berita.liputan6.com/ibukota/201004/272425/Bentrokan.Makam.Mbah.Priok.Akibat.Sengketa.Lahan
Bentrokan Makam Mbah Priok Akibat Sengketa Lahan
Carlos Pardede
14/04/2010 18:36
Liputan6.com, Jakarta: Bentrokan yang terjadi antara Satpol PP dan
warga di Makam Mbah Priok, Jakarta Utara, hingga kini, Rabu (14/4),
masih terus terjadi. Dikabarkan lebih dari 100 orang mengalami
luka-luka dari kedua belah pihak, akibat bentrokan. Lalu apa yang
menjadi pemicu sengketa berdarah ini, dan mengapa para ahli waris dan
warga sekitar begitu gigih memperjuangkan Makam Mbah Priok?
Mbah Priok adalah nama lain dari Habib Hasan bin Muhammad Al Haddad,
penyebar Agama Islam di Jakarta Utara pada abad ke-18. Ulama ini
meninggal pada tahun 1756. Saat dimakamkan, batu nisannya adalah
dayung patah dan periuk nasi milik Habib Hasan. Di makam itu juga
ditanam Bunga Tanjung. Kemudian, dari makam ini lahirlah nama Tanjung
Priok yang merujuk pada bunga Tanjung dan periuk nasi.
Awalnya, Makam Mbah Priok berada di kawasan Pondok Dayung. Makam itu
lalu dipindahkan ke lokasi yang ada sekarang, di dekat Terminal Peti
Kemas (TPK) Koja, Jakarta Utara. Seiring waktu berjalan, kawasan di
sekitar makam Mbah Priok, tumbuh menjadi kawasan pelabuhan terpadu
Tanjung Priok. Hingga saat ini, makam Mbah Priok menjadi salah satu
tempat ziarah di Jakarta. Para peziarah datang dari berbagai wilayah
di Indonesia.
Sengketa mulai timbul saat PT Pelindo II mengaku sebagai pemilik sah
lokasi pemakaman Mbah Priok. Namun ditentang para ahli waris makam,
yang mengklaim kepemilikan tanah di lokasi seluas 5,4 hektar itu,
dengan bukti kepemilikan Eigendom Verponding No.4341 dan No.1780.
Namun, Pengadilan Negeri Jakarta Utara pada tanggal 5 Juni 2002 telah
memutuskan bahwa tanah itu secara sah merupakan milik PT Pelindo II
sesuai hak pengelolaan lahan (HPL) nomor 01/Koja dengan luas 1.452.270
meter persegi.
Surat Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman Provinsi DKI Jakarta
tanggal 10 Februari 2009 Nomor 80/-1.711.11 juga menyebutkan bahwa
makam Mbah Priok juga telah dipindahkan ke TPU Semper pada 21 Agustus
1997. Keputusan Pemerintah DKI Jakarta itu ditentang oleh para ahli
waris, karena mereka tidak pernah diikutsertakan dalam perundingan
dengan pihak PT Pelindo II, dan terkesan sepihak.
Menurut para ahli waris, Pendekatan persuasif telah dilakukan sejak
jauh-jauh hari, Namun, rencana pembongkaran tetap dilakukan. Kini,
para ahli waris dan warga sekitar berjanji akan memperjuangkan makam
tokoh yang mereka kagumi tersebut, dengan berbagai macam cara,
meskipun nyawa taruhannya.(ARL/AYB)
Eksekusi Makam Mbah Priok
Makam Mbah Priok & Cerita Mistis Satpol PP
Makam Habib Hasan bin Muhammad al Haddad itu kemudian dikenal sebagai
Makam Mbah Priok.
VIVAnews â€" Makam Habib Hasan bin Muhammad al Haddad atau yang
dikenal sebagai Makam Mbah Priok, Koja, Jakarta Utara, menyimpan
cerita sejarah sehingga sangat dihormati warga. Bahkan, ketika pendopo
makam akan dibongkar pemerintah, pengikut rela mati mempertahankannya.
Informasi yang dihimpun di lapangan menyebutkan Habib Hasan merupakan
salah satu tokoh yang dikenal sebagai penyiar agama Islam. Dia berasal
dari Pulau Sumatera.
Habib bisa sampai di tanah Batavia (Jakarta) awalnya karena perahu
yang ditumpanginya dihajar badai ketika hendak melintas di dekat
Batavia.
Tetapi, pada waktu itu habib selamat dari amukan badai. Konon, dia
selamat karena menemukan periuk. Dengan periuk itulah habib berhasil
menepi ke Batavia.
Sejak itu, Habib Hasan tinggal di Batavia dan menyiarkan agama Islam
di sana. Tidak lama kemudian, kawasan tempat di mana habib pernah
selamat dari badai itu dinamai Tanjung Priok.
Habib Hasan meninggal di Batavia. Untuk mengenang perjuangan habib,
pengikutnya membangun makam sekaligus masjid untuk mengadakan majelis
taklim. Makam di Koja ini kemudian dikenal sebagai makam Mbah Priok.
Tempat itu kemudian dikenal luas. Tiap akhir pekan, sampai sekarang,
sedikitnya 1.500 orang mengikuti pengajian di sana.
Sampai akhirnya timbul kasus. Bangunan pendopo makam Mbah Priok
dinyatakan berdiri di atas lahan milik PT Pelindo II sehingga
menyalahi aturan dan harus ditertibkan.
Sebenarnya sudah beberapa tahun lalu, upaya penertiban pendopo akan
direalisasikan. Tetapi, ahli waris makam Mbah Priok menolak keras.
Sampai akhirnya, Rabu 14 April 2010, pemerintah mengerahkan petugas
untuk mengeksekusi.
Pengikut Habib Ali Zaenal Abidin bin Abdulrahman Al Idrus dan Habib
Abdullah Sting, ahli waris makam Mbah Priok, tidak tinggal diam.
Mereka menghadang laju petugas hingga akhirnya bentrok fisik pecah dan
korban berjatuhan.
Usai bentrok sengit dengan pengikut habib, petugas Satpol PP mendapat
pengalaman berbau mistis.
Salah seorang petugas Satpol PP yang dari awal mengamati proses
bentrokan fisik mengatakan kendati jumlah pengikut habib tidak ada
setengahnya dari Satpol PP, mereka tidak ada yang takut terluka parah
sama sekali.
â€Å“Sepertinya mereka punya ilmu ghaib. Tidak ada yang terluka berat,
saat terkena lemparan benda keras, bahkan maju terus,†kata petugas
yang tidak mau disebut namanya itu.
Sebaliknya, justru petugas yang banyak menderita luka. Padahal,
petugas sudah mengenakan pakaian anti huru-hara.
Petugas Satpol PP yang bernama Slamet menambahkan malahan ada helm
petugas yang sampai pecah karena terkena lemparan dari salah satu
pengikut habib.
Tetapi sebaliknya, ketika petugas melempar batu ke arah massa,
seolah-olah bagi massa, batu itu tidak berarti apa-apa.
Slamet sangat heran dengan pengalamannya. Dia mengaku merasakan ada
kekuatan di luar akal sehatnya yang ikut membentengi lokasi sehingga
petugas sangat sulit melaksanakan eksekusi.
Bentrokan fisik yang memakan banyak korban luka di pihak Satpol PP itu
akhirnya reda setelah pemerintah dan pengelola makam sepakat
berunding.
Mengenai kebijakan eksekusi, dalam berbagai kesempatan Wakil Walikota
Atma Senjaya mengatakan bahwa penertiban gapura dan pendopo di makam
Mbah Priok ini sudah sesuai dengan instruksi gubernur DKI nomor
132/2009 tentang penertiban bangunan.
Sebab, kata dia, bangunan itu berdiri di atas lahan milik PT Pelindo
II, sesuai dengan hak pengelolaan lahan (HPL) Nomor 01/Koja dengan
luas 1.452.270 meter persegi.
Sebaliknya, bagi ahli waris makam Mbah Priok rencana pembongkaran
justru menyalahi aturan. Sebab, areal pemakaman dan masjid ini telah
memiliki sertifikat resmi yang dikeluarkan pada jaman pendudukan
Belanda dulu.
http://metro.vivanews.com/news/read/143894-makam_mbah_priok___cerita_mistis_satpol_pp
Perusahaan Hongkong, dibalik rusuh priok
Banyak tanah-tanah yang sekarang sudah berubah status kepemilikkan dan
penggunaannya. Tanah-tanah yang menjadi milik kalangan masyarakat
Betawi dan Arab di Jakarta, sudah menjadi Mall, Plaza, Gedung, Kantor,
Apartemen dan Café. Mereka membeli dengan harga yang murah. Tentu,
semuanya tak terlepas dari campur tangan aparat dan birokrat di
Jakarta, yang ikut membantu memarginalkan orang Betawi dan Arab, serta
umat Islam lainnya. Mereka hanya bisa melihat kemegahan gedung-gedung
di Thamrin, Sudirman, Senayan, yang mulanya adalah menjadi milik
mereka, seperti yang digambarkan dalam film 'Si Doel Anak Sekolahan'.
Kebencian, dendam, dan kemarahan, semakin kental dengan peranan Satpol
PP, yang memiliki karakter, dan gaya yang mirip dengan aparat
keamanan. Mereka menghadapi kalangan marginal di perkotaan dengan
cara-cara yang tidak manusiawi dan represif. Termasuk mereka juga
terlibat dalam penggusuran tanah-tanah yang menjadi milik umat Islam,
kalangan Betawi dan Arab, yang dipaksa menjual dengan harga yang murah
kepada para pengusaha , yang umumnya orang keturunan Cina. Di
mana-mana.
Penggusuran pedagang kaki lima, orang-orang yang berjualan di depan
Mall, Plaza, dan Cape, dan dipinggir jalan-jalan, sungguh sangat
menyayat hati. Seperti mereka itu bukan saudara sebangsa, yang tidak
memiliki rasa kemanusiaan. Para pedagang kecil digusur dengan
kekerasan. Itu sudah menjadi pemandangan yang umum. Inilah yang
mengakibatkan dendam.
Puncaknya, peristiwa kemarin di Priok, di mana pasukan Satpol PP, yang
didukung aparat kepolisian, ingin menghancurkan makam Mbah Priok, yang
selama ini menjadi tempat ritual, dikalangan masyarakat tradisional
yang sudah berlangsung puluhan tahun. Maka amarah menjadi tak tertahan
lagi. Inilah potret kekerasan yang nyata, sebagai akibat adanya sikap
aparat yang tidak mau menggunakan cara- cara yang persuasif, dan lebih
menggunakan kekerasan.
Seperti yang dituturkan oleh Wakil Walikota Jakarta Utara,
Atmansanjaya, bahwa tanah yang sekarang menjadi sengketa itu, sudah
menjadi hak PT Pelindo, berdasarkan surat Badan Pertanahan Nasional
(BPN), tahun l987.
Dan, tanah seluas 5 hektar itu, sejak tahun 1999, hak penggunaan
kawasan pelabuhan diberikan pemerintah kepada perusahaan Hongkong,
Hutchison Port Holding. Di mana kepemilikan JICT adalah 51 persen
dipegang oleh Hutchison Port Holding, melalui anak perusahaannya
Grosbeak Pte Ltd. Sementara itu, sisanya 49 persennya dikuasai Pelindo
II.
Demi kepentingan perusahaan asing yang sudah menguasai saham Pelindo
II, maka tak segan-segan menggusur tempat, yang selama menjadi tempat
ritual itu dengan kekerasan. mhi.
>
> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
No comments:
Post a Comment