diiringi dengan alunan nasyid di telinga, adzan ashar memanggil ku
untuk memenuhi konsumsi ruhiyahku. Ku lihat di lobi lantai 4 ruanganku
ku lihat banyak ibu-ibu berkumpul, eh..ternyata mereka sedang
mengerumuni bapak-bapak penjual kain. Aku sempatkan mampir, sekedar
melihat-lihat. Ya memang bahan kain yang cukup bagus dan sangat manis.
Sekilas ku dengar seorang ibu menyebutkan harga salah satu dari kain
itu 600ribu. Innaalillaah….
Mungkin aku, seperti orang udik ya prend…."zaman sekarang uang segitu
gak ada apa-apanya bro…", mungkin kamu akan bilang begitu pada ku,
hehehe….Tapi suerrr deh kalau aku mah mending uang segitu di tabung,
buat simpanan untuk merayakan cinta, ups…ketauan.., hehehe... Sobat ku
fid diin, bagi ku yang sudah punya sedikit pegangan tiap bulan sebagai
karyawan lepas uang 100 ribu mungkin sangat berharga, tapi tidak sama
harganya dengan seorang manajer di perusahaan tempat aku bekerja.
Begitu juga, uang 100 ribu itu menjadi sumber pendapatan satu bulan
untuk orang yang membantu ibuku di rumah untuk mencuci pakaian.
Mendapatkan uang sejumlah itu butuh waktu 1 bulan baru kesampean.
Waktu yang tidak sebentar dan penantian yang tidak gampang, menurutku.
Kembali ke kumpulan ibu-ibu tadi, ada di antara mereka yang mengambil
2 stel kain, yang kira-kira harganya kurang lebih 1juta 2ratus ribu
rupiah, gubraks!!! Angka yang kecil untuk mereka, pikirku. Sobat,
mungkin kita gak bakalan ngabisin uang untuk beli kain, tapi mungkin
kita melakukan hal yang sama untuk kepentingan yang lain.
Misalnya, ganti hp baru tipe baru dengan teknologi terbaru, atau
pengen ikut trend mode terkini dalam gaya hidup dan itu semua
membutuhkan dana yang tidak sedikit, iya kan? Padahal itu hanya
sekedar memuaskan gejolak nafsu kita saja. Seperti ungkapan "sekedar
memenuhi kepuasan bathin saja". Padahal ada sebuah ungkapan dari Ibnu
Athaillah:
"Tidak ada yang bisa mengusir syahwat atau kecintaan pada kesenangan
duniawi selain rasa takut kepada Alah yang menggetarkan hati, atau
rasa rindu kepada Allah yang membuat hati merana" (Ibnu Athaillah).
Coba kita berfikir dengan jati yang jernih, apakah hidup kita hanya
sebatas memenuhi kebutuhan syahwati saja? Bukankah keinginan-keinginan
itu hakikatnya adalah syahwat yang hukumnya boleh asal tidak jatuh
pada isrof (berlebih-lebihan). Kalau hidup kita hanya untuk memenuhi
kebutuhan syahwat, apa bedanya kita dengan makhluq Allah yang lain
yang tidak diberi anugerah akal seperti halnya binatang? Bukan kah
Robb mu sering sekali memperingatkan dengan bahasa "'Afalaa Ta'qiluun,
apakah kamu tidak berfikir??" . Atau bahasa kitanya: "mikir
loe..mikir..atuh….!!" Sebagaimana seorang ulama Imam Al-Ghazali
mengatakan:
"Yang paling dekat dengan diri kita adalah kematian, yang paling jauh
dari diri kita adalah masa lalu, yang paling besar di dunia ini adalah
nafsu, yang paling berat di dunia ini adalah amanah, yang paling
ringan di dunia ini adalah meninggalkan sholat, yang paling tajam di
dunia ini adalah lidah manusia."(Imam Al-Ghazali)
Bagi orang orang beriman melihat indahnya dunia hanya sebatas
genggaman tangan, dia tak pernah sudi meletakkan dunia di hatinya,
sehingga orang beriman tidak akan pernah sulit untuk melepas kenimatan
nya dan berbagi dengan orang lain. Sebagaimana sebuah hadits yang
mengatakan: "Letakkan dunia itu di tanganmu bukan di hatimu"
Maka sobat, manfaatkanlah nikmat harta, uang dan nikmat yang lain ke
jalan yang di ridhoiNYA dan jangan berlebihan dalam menghabiskannya
untuk kesenangan syahwat kita saja.
"Setiap orang di dunia ini adalah seorang tamu, dan uangnya adalah
pinjaman. Tamu itu pastilah akan pergi, cepat atau lambat, dan
pinjaman itu haruslah dikembalikan. (Ibnu Mas'ud)"
Wallahu'alam
http://eramuslim.com/oase-iman/dunia-pergi-kau-dari-hatiku.htm
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
No comments:
Post a Comment