Sunday, May 2, 2010

Fw: [Milis_Iqra] Istana larang Jilbab Untuk Reporter AntaraTV

----- Original Message -----
From: Armansyah
Sent: Friday, April 30, 2010 9:53 AM
Subject: [Milis_Iqra] Istana larang Jilbab Untuk Reporter AntaraTV
---------------------delete---------------------

Apalagi aksi-aksi pelajar yang baru lulus dari sekolah, mereka juga seenaknya melepaskan jilbab karena sudah lulus dari sekolah. Aksi Buka Jilbab Warnai Konvoi Kelulusan Siswa, Aksi membuka jilbab mewarnai konvoi kelulusan siswa/siwi SMA/MA dan SMK di Pamekasan, Madura, Jawa Timur, pekan yang lalu. Siswi yang biasanya diharuskan menggunakan jilbab, saat konvoi tidak lagi menggunakan jilbab. Bahkan jilbab para siswi ini dijadikan bendera sambil berboncengan dengan teman laki-laki mereka.

Para siswi ini juga merayakan kelulusan dengan menggunting rok. "Pakaian ini sudah tidak akan saya pakai lagi, karena sudah lulus," kata salah seorang siswi SMA di Jalan Pintu Gerbang, dengan wajah ceria. Aksi lepas jilbab dan gunting rok para siswa SMA di Pamekasan ini merupakan salah satu aksi yang dilakukan para siswa dalam merayakan kelulusan ujian nasional (UN) di Kabupaten Pamekasan. Selanjutnya para siswa ini bergabung dengan rombongan konvoi lain yang terpusat di jalan Kabupaten depan kantor rumah Dinas Bupati Pamekasan. Dari lokasi ini, para peserta konvoi kemudia bergarak menuju Jalan Trunojo Pamekasan. "Kami akan merayakan kelulusan di pantai Camplong Sampang," kata salah seorang peserta konvoi Ainur.

 

---> AMQ ;

Saya tertarik untuk mengomentari cuplikan tulisan diatas. Siswi siswi di Madura tersebut nampaknya baru saja lepas dari "beban" yg mereka rasakan selama bertahun tahun, yaitu "dipaksa" berjilbab. Akankah para pendidik dapat mengambil hikmahnya dari kejadian ini ? ataukah kembali berlalu saja tanpa mutiara hikmah ?

Alangkah indahnya kalau setiap wanita yg berjilbab tsb betul betul datang dari kesadaran yg terdalam dari sanubari:-),

lalu bagaimana caranya ?

Mari kita kaji, agar setiap muslim & muslimah dapat "BERAGAMA DENGAN HATI".

Wasalam,

a. muttaqin

No comments:

Post a Comment