Pada tanggal 18/06/10, Armansyah <armansyah.skom@gmail.com> menulis:
> Pilih Salafy atau Muslim, Mukmin, Muttaqin?
> Sumber : http://swaramuslim.net/more.php?id=5572_0_1_0_m
>
>
> Oleh Haryanto
> Assalamu 'alaikum wr. wb,
> Saya ingin meletakkan hal ini secara objektif, agar kita tidak fanatik dan
> taqlid kepada siapun juga.
>
> Pertama, kalau kita semuanya mau jujur bahwa perintah menjadi SALAFY itu
> tidak ada yang jelas, semuanya hanya berupa indikasi dan penafsiran yang
> sifatnya ijtihadiyah (atau maaf seperti dipaksakan).
>
> Contohnya, At-Taubah ayat 100, itu bukan perintah untuk menjadi SALAFY tapi
> perintah untuk mengikuti Rasulullah dan Sahabat (muhajirin dan anshor).
> Kalau hal itu perintah menjadi SALAFY tentunya ayatnya akan dinyatakan
> secara tegas dan jelas semisal "Isyhaduu biannaa muslimuun" (Saksikanlah
> kami adalah muslim).
> Tapi kita kan nggak pernah menemukan perintah "SAKSIKANLAH BAHWA KAMI
> SALAFY".
>
> Atau perintah "ITTAQULLAHA HAQQA TUQAATIHI" (Bertakwalah kepada Allah dengan
> sebenar-benar taqwa). Adakah perintah yang setegas itu untuk untuk bermanhaj
> SALAFY, misalnya berbunyi "BERTAKWALAH KEPADA ALLAH dan BERMANHAJ SALAFLAH
> KALIAN".
>
> Lalu dilanjutkan WA LAA TAMUUTUNNA ILLAA WA ANTUM MUSLIMUUN (perintah ini
> kan sangat tegas jelas tidak perlu penafsiran lagi yaitu bahwa Allah
> menyuruh kita menjadi MUSLIM).
>
> Belum lagi banyak sekali akhir ayat yang secara tegas menyatakan WA NAHNU
> LAHU MUSLIMUN (Dan kami adalah orang-orang Islam).
>
> Adakah dalam Alqur'an yang menyatakan WA NAHNU LAHU SALAFIYUUN....? Atau
> dalam HADITS. Inilah yang saya maksud sebaiknya kita kembali kepada perintah
> yang JELAS dan TEGAS.
>
> Kedua, surat Ali Imran ayat 110, ini adalah perintah untuk beramar ma'ruf
> nahi munkar dan beriman kepada Allah SWT. Bukan perintah untuk bermanhaj
> SALAF.
>
> Ketiga, berkaitan dengan hadits-hadits yang mengindikasikan SALAF, contohnya
> "Sebaik-baik manusia adalah kurunku, kemudian setelah mereka, kemudian
> setelah mereka…"
>
> Hadits ini khabar atau perintah. Kalau kabar maka hadits ini adalah pujian
> kepada generasi terbaik. Hadits ini jelas-jelas berupa kabar. Sebab jika
> kita kaitkan dengan ayat lainnya maka yang paling mulia adalah yang paling
> taqwa (INNA AKRAMAKUM 'INDALLAHI ATQAAKUM). Mereka tidak dibatasi ZAMAN dan
> WAKTU.
>
> Contohnya IMAM MAHDI meskipun lahir di akhir zaman. Beliau adalah orang yang
> sangat bertaqwa.
>
> Kalau setiap khabar dijadikan dalil untuk membuat sebuah MANHAJ. Maka kita
> akan temukan banyak sekali MANHAJ. (Ini tidak masalah, selama hal ini tidak
> dipaksakan kepada orang lain). Atau dijadikan tanda/simbol merekalah
> satu-satunya kelompok yang selamat/yang ditolong (FIRQATUN NAJIYAH/THAIFAH
> MANSHURAH).
>
> Contohnya dalam Alqur'an banyak sekali kita temukan khabar tentang para Nabi
> dan Rasul. Lalu kemudian kita buat namanya MANHAJ RUSULI (Pengikut 25 Nabi
> dan Rasul).
>
> Dalam Alqur'an dan hadits banyak kita temukan pujian terhadap SAHABAT, lalu
> kita buat MANHAJ ASHABI. Atau banyak juga pujian terhadap JIBRIL lalu kita
> bentuk MANHAJ JIBRILI dst.
>
> Keempat, pernyataan Syaikh Albani Rahimahullah, kenapa kita butuh simbol
> ini, alasannya karena banyaknya aliran sesat pada zaman ini? (Silahkan baca
> buku Biografi Syaikh Albani)
>
> Pertanyaannya adalah apakah pada zaman FITNATUL KUBRA (Ali RA VS Muawiyah
> RA) tidak banyak aliran sesat? Lalu masa-masa setelahnya apakah juga tidak
> banyak aliran sesat?
>
> Lalu kenapa para IMAM dan SALAFUS SHALIH pada saat itu tidak memproklamirkan
> MANHAJ SALAFY. Justru yang disepakati adalah AHLU SUNNAH WAL JAMA'AH (ini
> menjadi sumber hukum karena IJMA'/kesepakatan). Karena kesepakatan adalah
> (salah satu) sumber hukum Islam. Sedangkan MANHAJ SALAF belum pernah menjadi
> IJMA'.
>
> Pertanyaan yang muncul kemudian adalah, BAGAIMANA JIKA KEMUDIAN ORANG-ORANG
> MENGAKU ber-MANHAJ SALAF itu kemudian rusak lagi dan berpecah belah,
> terbukti saat ini SALAFY telah terbelah menjadi berbagai kelompok ADA SALAFY
> JIHADI, SALAFY ILMI, SALAFY HARAKI, SALAFY YAMANI, Ada SALAFY-nya SYAIKH
> ABDUR RAHMAN ABDUL KHALIQ, SALAFY-nya LUQMAN BAABDUH, SALAFY-nya USAMAH,
> SALAFY SYAIKH SAFAR, SALAFY-nya SYAIKH ALBANI, SALAFY-nya SYAIKH AL QARNI,
> SALAFY-nya SYAIKh MUQBIL, SALAFY-nya SYAIKH RABI' Rahimahumullah dll.
>
> Apakah kemudian kita membuat SIMBOL Baru lagi? Misalnya QADIMI?
>
> Sekali lagi mari kita kembali kepada penisbatan yang dicintai Allah dan
> Rasul-Nya yaitu menjadi MUSLIM/MUKMIN/MUTTAQIIN.
>
> Mohon maaf, bila ada kata-kata yang kurang berkenan.
>
> Wassalamu 'alaikum wr. wb.
>
>
> Oleh Haryanto (PSDM)
> hyanto@sucofindo.co.id
>
>
> --
> Salamun 'ala manittaba al Huda
>
>
>
> ARMANSYAH
>
> --
> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
> Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
> dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
>
> Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
> berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
>
> Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
> Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
> Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
> Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
--
Dikirim dari perangkat seluler saya
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
No comments:
Post a Comment