Monday, July 12, 2010

[Milis_Iqra] Kantong Muslim di Amerika Berlakukan Hukum Syariah

Kantong Muslim di Amerika Berlakukan Hukum Syariah
Senin, 12 Juli 2010 09:37

warnaislam.com — Saat ini ada sejumlah kantong Muslim di Amerika Serikat (AS). Menurut seorang analis intelijen Asymmetric Warfare and Intelligence Center, Ryan Mauro, kelompok-kelompok Islam itu tengah bekerja keras "menciptakan negara-negara Muslim" dalam negara bagian di AS.

"Tampaknya hampir tak terpikirkan,” katanya dalam artikelnya di Front Page Mag (9/7). ”Mereka bergerak melalui penciptaan daerah-daerah kantong Muslim terisolasi, baik di perdesaan maupun perkotaan. Pemerintah punya sedikit wewenang atas umat Islam tinggal di sana, membiarkan mereka untuk berfungsi sebagai daerah otonom.”

Dalam artikel bertajuk ”Muslim Enclaves USA” yang disponsori Islam Watch, sebuah proyek dari Forum Timur Tengah, Mauro memaparkan, sejak 2004 Daniel Pipes melacak  kelompok-kelompok Muslim yang bekerja menciptakan komunitas berdasarkan Islam dan menjalankan hukum syariah.

David Kennedy Houck tahun 2006 mengakui, "Walaupun konsep tersebut bertentangan dengan masyarakat yang bebas, demokrasi AS memungkinkan kantong internal untuk berfungsi di luar batas-batas yang ditetapkan kerangka kerja konstitusional kita."

Sebagai contoh, komunitas seperti Gwynn Oak telah berdiri di Baltimore, Maryland, terdiri dari imigran Muslim dan mualaf Afrika-Amerika. Mereka dipimpin oleh John Yahya Cason, direktur Islamic Education and Community Development Initiative.

Komunitas Gwynn Oak menerapkan moralitas berdasarkan Islam dan berbicara dalam bahasa Arab. Cason menjelaskan, kelompok tersebut merasa, selama ini komunitas Muslim diperintah dengan prinsip masyarakat Barat yang banyak bertentangan dengan norma-norma Islam.

Menurut Cason, ada kebutuhan bagi masyarakat Muslim untuk secara total melaksanakan ajaran Islam dalam bidang sosial, ekonomi, dan struktur politik.

Pada 13 September 2009, mereka membangun masjid tiga lantai. Hampir 400 Muslim kini tinggal di sekitarnya.

Contoh lainnya melibatkan komunitas “Islamic Center for Human Excellence” yang menerima dana dari Uni Emirat Arab. Pada Agustus 2004, lembaga ini minta izin mendirikan kawasan Muslim Little Rock, Arkansas, lengkap dengan sebuah masjid, sekolah, dan 22 rumah. Kawasan ini tidak akan mengizinkan adanya alkohol.

Ada juga organisasi As-Sabiqun, pimpinann Imam Abdul Alim Musa. Dalam situsnya, kelompok ini menyerukan penerapan syariat Islam di seluruh dunia, memerangi para penindas Muslim, dan mendirikan model komunitas tempat Islam dilaksanakan secara utuh.”

Bahkan, dalam situs tersebut dijelaskan poin demi poin rencana membangun ”negara-mini” di Amerika, dimulai dengan membangun masjid dan ”finishing” dengan "membangun integritas geografis dengan mendorong masyarakat Muslim untuk hidup di dekat masjid dan membangun lembaga-lembaga kesejahteraan sosial."

Imam Musa mengidolakan Ayatollah Khomeini dan revolusi Islam 1979 di Iran. Namun, para pengikutnya juga mengidolakan Hasan al-Bana, Maulana Maududi, dam Sayid Quthb. Musa pula yang meyakini serangan 11/9 didalangi Amerika dan Israel. (mel/zonaislam.com).*

 penulis :
 ASM. Romli

No comments:

Post a Comment