"Apa Arti Sebuah Perdamaian?"
Jet-jet tempur Zionis Israel kembali melancarkan serangan secara bertahap ke kawasan Jalur Gaza. Tentara Israel yang dilengkapi dengan enam tank memasuki wilayah Jalur Gaza dan membakar rumah-rumah penduduk. Serangan itu tentunya mendapat perlawanan sengit dari kelompok-kelompok pejuang Palestina. Berkat perlawanan gigih para pejuang, tentara Zionis Israel bergerak mundur dan gagal menembus kawasan Gaza.
Melalui perlawanan tersebut, masyarakat Gaza membuktikan bahwa muqawamah adalah satu-satunya solusi untuk menghadapi brutalitas Zionis Israel. Apalagi rezim ini terbukti berulangkali mengingkari janji dan gencatan senjata. Bukan hanya itu, Otorita Ramallah yang mempunyai kebijakan mendahulukan perdamaian dan toleransi dalam menyikapi Tel Aviv, juga masih menjadi korban eskpansi Zionis Israel. Wilayah Tepi Barat Sungai Jordan yang berada di bawah pemerintah Otorita Ramallah, berulangkali digagahi Zionis Israel. Hampir setiap hari terjadi penangkapan tentara Israel terhadap para pemuda di Tepi Barat Sungai Jordan.
Pada saat yang sama, PBB berulangkali mengingatkan Zionis Israel supaya menghentikan serangannya ke kawasan Palestina. Akan tetapi peringatan dan kekhawatiran lembaga-lembaga internasional tidak pernah digubris Tel Aviv. Singkatnya, Zionis Israel memang mempunyai aturan sendiri dan sewenang-wenang. Tak salah jika Tel Aviv dianggap sebagai ancaman bagi kawasan bahkan dunia. Brutalitas itu bisa disaksikan pada aksi blokade Zionis Israel atas Jalur Gaza yang sudah berlangsung bertahun-tahun dan serangan brutal rezim ini atas konvoi kapal bantuan kemanusiaan yang didukung oleh puluhan negara. Kedua fenomena terakhir ini dapat dikatakan puncak brutalitas Israel.
Semua brutalitas yang berujung pada kecaman, sama sekali tidak membuat Tel Aviv jera bersikap arogan. Zionis Israel belum lama ini kembali melakukan serangan ke Lebanon yang mendapat perlawanan sengit para tentara Lebanon. Semua orang yang berakal sehat akan paham bahwa Israel hanya menggunakan bahasa kekerasan.
Akhir-akhir ini juga tersebar foto yang menggambarkan seorang tentara wanita Israel yang tengah melecehkan para tahanan Palestina. Dalam sebuah gambar yang dipublikasikan oleh seorang tentara wanita Israel, tampak tentara itu sedang berlagak bak seorang wanita pekerja seks komersial di hadapan tiga orang tahanan Palestina yang tertutup matanya. Laporan ini dipublikasikan oleh surat kabar Inggris Daily Telegraph dan dinukil oleh situs INN Selasa lalu (17/8).
Sekaitan dengan hal ini, Ghassan Khatib, Jurubicara Otorita Ramallah mengutuk publikasi gambar-gambar ini dan menyatakan bahwa foto-foto ini menunjukkan betapa tentara Israel mengidap penyakit kejiwaan yang cukup dalam. Penjajahan mereka selama 43 tahun atas Palestina membuat mereka melakukan pekerjaan-pekerjaan rendah dan memalukan seperti ini.
Melihat fenomena seperti itu, apakah Otorita Ramallah di bawah pimpinan Mahmoud Abbas masih mau duduk bareng dengan Zionis Israel untuk membicarakan perdamaian? Watak arogansi Israel hanya bisa dilawan dengan moqawamah atau sikap anti-penjajahan. (IRIB/AR)
------------------
Hamas Tidak Punya Pilihan Lain Lagi
Sumber : http://indonesian.irib.ir/index.php/berita/berita/24527-hamas-tidak-punya-pilihan-lain-lagi-.html
Gerakan Muqawama Islam Palestina (Hamas) menentang perundingan langsung antara Otorita Ramallah dan rezim Zionis Israel seraya menyatakan, muqawama hanya satu-satunya jalan dalam menghadapi Israel dan pengembalian seluruh tanah pendudukan dan hak-hak bangsa Palestina.
Hamas dalam statemennya hari ini (18/8) yang dirilis oleh salah satu kantornya di Damaskus menyatakan, "Kami menentang perundingan sia-sia dengan rezim Zionis Israel dan kami menilai proses perundingan sebagai pilihan kelompok yang terkucilkan."
Dalam statemen tersebut disebutkan pula bahwa sebagian besar rakyat Palestina menentang sebala bentuk perundingan langsung atau tidak langsung. Hal ini telah dikemukakan dalam sidang terbaru 11 kelompok Palestina di Damaskus. Mengandalkan deklarasi Komisi Segi Empat sebagai parameter perundingan, adalah mimpi dan fatamorgana politik. Hal itu dinilai sebagai upaya untuk membujuk kelompok-kelompok Palestina bersedia melakukan perundingan-perundingan sia-sia.
Hamas menilai deklarasi Komite Segi Empat adalah dalam rangka menutupi kekalahan kelompok Palestina dengan cara mengubah status perundingan tidak langsung menjadi perundingan langsung tanpa ada persyaratan yang terealisasi.
Pemerintah Otorita ditekan Amerika Serikat dan Eropa sehingga menyetujui perundingan dan kelompok tersebut tidak memiliki kapasitas dalam memperjuangan dan membela hak-hak bangsa Palestina.
Hamas menilai muqawama sebagai satu-satunya opsi dalam menjaga persatuan nasional dan menyusun kembali barisan persatuan dalam negeri berdasarkan nilai-nilai bangsa.
Komite Segi Empat dalam beberapa hari mendatang akan merilis statemen terkait dimulainya perundingan langsung antara Otorita Ramallah dengan rezim Zionis Israel.
-------------------
Menlu Rusia: Reaktor nuklir Busher Aman dan Legal
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov menyatakan bahwa reaktor nuklir Busher di selatan Iran beroperasi di bawah kontrol Badan Energi Atom Internasional (IAEA).
Kantor berita IRNA melaporkan, Lavrov dalam statemennya yang dikemukakan kemarin (Rabu,18/8) di kota Sochi Rusia, menjelaskan bahwa reaktor nuklir Busher aman dari berbagai resiko.
Kepada para penentang dioperasikannya reaktor nuklir Busher, Lavrov menuturkan, reaktor nuklir Busher merupakan model kerjasama Iran dan Rusia di sektor energi nuklir.
Pengisian perdana bahan bakar reaktor nuklir Busher akan dilakukan pada 21 Agustus.(IRIB/PH)
---------------------
Rahbar: AS Tidak akan Bisa Tekan Iran
Sumber : http://indonesian.irib.ir/index.php/berita/berita/24533-rahbar-as-tidak-akan-bisa-tekan-iran.html
Rahbar, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Udzma Sayid Ali Khamenei menyatakan bahwa bangsa Iran akan maju ke medan laga melawan Amerika Serikat, jika Washington benar-benar mewujudkan ancaman militernya terhadap Tehran.
Rahbar dalam pertemuan dengan pejabat dan pegawai pemerintah Iran kemarin (Rabu,18/8) mengatakan, AS harus tahu, Iran tidak bisa ditekan seperti yang lain, karena Republik Islam tidak akan pernah sudi menerima tekanan pihak manapun dan akan membalas dengan caranya sendiri.
Seraya menyinggung berbagai program asing dalam menekan Iran melalui bentuk sanksi ekonomi, militer, perang urat syaraf dan friksi politik serta berbagai kerusakan lainnya, Ayatullah Udzma Sayid Ali Khamenei mengungkapkan, ironisnya, selain rangkaian program dalam bentuk sanksi, ancaman dan resolusi, Gedung Putih menyatakan kesiapan untuk berunding.
Terkait kesiapan AS berunding dengan Iran, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran menilainya sebagai isu klise belaka. Beliau menegaskan, Iran berunding dengan AS mengenai masalah Irak dan Afghanistan. Namun pengalaman menunjukkan bahwa mereka lebih mengutamakan kebijakan unilateral dan kekuatan dari pada argumentasi di meja perundingan.
Menyinggung sambutan antusias masyarakat terhadap pemerintah selama tiga dekade pasca kemenangan Revolusi Islam Iran, Rahbar menuturkan, dengan pengalaman politik yang sukses di Timur Tengah dan dunia, pemerintah Iran terus bergerak maju meraih puncak kemenangan.(IRIB/PH)
Salamun 'ala manittaba al Huda
ARMANSYAH
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
No comments:
Post a Comment