Tulisan memangseringkali salah difahamikarena ekpsresi nya tidak terlihat.
Ternyata suami mba wheen sama seperti istri saya yg dulunya bukan muslim.
Thx
On Thu, 26 Aug 2010 08:12 ICT whe - en wrote:
>:-)
>mungkin saya tergesa gesa membuat kalimat sehingga kesannya jadi lain ya
>mas?
>Pada intinya bukankah kewajiban kita memang cuma bisa sebatas menyampaikan
>mas Nandang?
>seperti firman Allah:
>
>*"Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberikan petunjuk orang yang kamu
>cintai sekalipun, tetapi Allahlah yang mampu memberi petunjuk kepada siapa
>saja yang Dia kehendaki." **(Q.s. AI-Qashash: 56).*
>
>Menurut ayat diatas, bukankah kita tidak kuasa memberi petunjuk? itulah
>maksud saya masalah hasil bukan masalah saya mas Nandang. (Saya memang
>tidak pandai membuat kalimat :-D)
>
>Contohnya lagi (contoh ya mas :-) )
>
>soal hadits menasehati penguasa:
>
>Ahmad dalam musnadnya dari 'Iyyadh berkata : bersabda Rasulullah صلى الله
>عليه وسلم :
>مَنْ أَرَادَ أَنْ يَنْصَحَ لِسُلْطَانٍ بِأَمْرٍ فَلَا يُبْدِ لَهُ
>عَلَانِيَةً وَلَكِنْ لِيَأْخُذْ بِيَدِهِ فَيَخْلُوَ بِهِ فَإِنْ قَبِلَ
>مِنْهُ فَذَاكَ وَإِلَّا كَانَ قَدْ أَدَّى الَّذِي عَلَيْهِ لَهُ
>"Barangsiapa yang hendak menasehati penguasa tentang suatu perkara, maka
>jangan dia menampakkannya secara terang-terangan, namun dia mengambil
>tangannya dan bersepi dengannya, jika dia menerima maka itulah yang
>diinginkan,* namun jika tidak maka dia telah menunaikan
>kewajibannya*."(Dishohihkan
>Al-Albani dalam tahqiqnya terhadap kitab As-sunnah,karangan Ibnu Abi
>Ashim,no:1096,dan 1097)
>
>disitu tertulis jika dia menerima maka itulah yang diinginkan, namun jika
>tidak maka dia telah menunaikan kewajibannya.
>
>Lingkungan kita, kitalah yang tahu seperti apa.
>
>Ada kalanya kita harus bersikap tegas, ada kalanya kita harus diam tapi
>tentusaja tidak bisa terus terusan diam. Kita cuma bisa menyampaikan,
>hasilnya tentusaja bukan kuasa kita karena kita tidak bisa memberi hidayah.
>tapi paling tidak kewajiban kita sudah terpenuhi.
>
>Contohnya saja, saya masih belajar, orang tua saya bukanlah tokoh agama,
>suami saya bahkan punya latar belakang bukan beragama Islam.
>
>Ditambah lagi saya adalah wanita pekerja, yang waktu saya habis di
>pekerjaan, setelah dirumah, saya sibuk menyiapkan segala sesuatu untuk suami
>saya agar jangan sampai suami saya menyentuh pekerjaan rumah
>sedikitpun. tidak seperti ibu rumah tangga yang bisa berinteraksi berjam jam
>dengan yang lain. Ditambah lagi di akhir minggu saya suka pergi ta'lim ke
>ustadz ustadz yang ilmunya bagus di luar kompleks saya (karena di kompleks
>saya masih kurang menurut pendapat saya), sehingga hubungan sayapun tidak
>sedekat teman teman saya yang punya waktu lebih banyak untuk sekedar
>bercanda, ngerumpi, ngegosip atau bahkan ngaji bersama. Nyaris lengkap
>keeklusifan saya :-D
>
>itulah kenapa ketika saya menyampaikan sesuatu yang benar soal dalil, belum
>tentu semua orang mau menerima, entah karena ego, entah karena ada yang
>merasa punya jalur keagamaan yang lebih bagus, karena saya bukanlah teman
>akrab mereka, entah karena kedudukan,dsb.
>
>Yach mirip mirip di milis ini lach. :-)
>
>Namun ketika sudah saya sampaikan, bukankah berarti saya sudah melaksanakan
>kewajiban saya? seperti hadits diatas, hasilnya bukan tanggungjawab kita kan
>mas? apalagi di masyarakat kita keputusan diambil bukan berdasarkan dalil
>syar'i tapi suara terbanyak.
>
>Nach disini lach jadi awal permasalah itu.
>
>Saya belajar dari seorang teman, kalau kita tidak mengungkapkan bahwa
>pandangan kita beda, kapan mereka tahu kita berbeda. resiko itu tentu saja
>ada. Alhamdulillah tidak separah mas Rosyid yang kehilangan sandal :-) tapi
>lebih parah di hal lain heheheheheh
>
>Pelan pelan ketika masyarakat tahu ada bedanya, kita harapkan mereka mulai
>mencari tahu kenapa beda, walaupun awalnya dimusuhi, awalnya hasilnya tidak
>ada.
>
>sudah panjang lebar, cukup jelas tidak ya mas maksud saya?
>
>Pokoknya intinya, karena kita tidak kuasa memberi petunjuk, kewajiban kita
>ya sebatas menyampaikan menurut saya :-)
>
>
>
>
>
>2010/8/25 Nandang Sudrajat <aendangzr@yahoo.co.id>
>
>> [mas nandang] pertanyaan saya adalah jadi apakah ketika kita
>> menyampaikan kebenaran kepada orang lain, kita boleh berlepas diri karena
>> hasil dari yg qt sampaikan bukan masalah saya? tring
>>
>>
>> [whe~en] Pertanyaannya itu ditujukan kepada saya atau bukan ya mas?
>>
>> betul , pertanyaan itu saya tujukan untuk mba wheen karena mba wheen
>> sendiri yg menulis pandangan tentang sesuatu dan hasilnya bukan masalah
>> saya.jelasnya kalimatnya seperti dibawah ini:
>>
>> bedanya saya dengan orang lain adalah, ketika ada yang sama dengan saya
>> tapi diam saja khawatir dikira menentang warga yang lain, takut
>> dijauhi, saya selalu berusaha mengemukakan pandangan saya.
>> tentang hasilnya, *itu bukan masalah saya,*
>> **
>> jadi tolong diberi penjelasan agar tidak salah saya menerima pernyataan yg
>> saya tebalkan itu ?
>>
>> Menurut mas Nandang sementara waktu itu kapan ya berkenaan dengan bid'ah
>> itu?
>> Apakah menyampaikan hadits soal bid'ah itu membawa mudharat?
>> bukankah harusnya membawa kebaikan ya mas Nandang, karena orang jadi tahu
>> kalau bid'ah itu dilarang.
>> Apakah mas nandang bisa menjelaskan kepada saya berkaitan dengan hal ini?
>>
>> **
>>
>> --- Pada *Rab, 25/8/10, whe - en <whe.en9999@gmail.com>* menulis:
>>
>>
>> Dari: whe - en <whe.en9999@gmail.com>
>> Judul: Re: [Milis_Iqra] FAHAM-FAHAM DESKTRUKTIF (Fiqih Dakwah)
>> Kepada: milis_iqra@googlegroups.com
>> Tanggal: Rabu, 25 Agustus, 2010, 1:44 PM
>>
>> [mas nandang] pertanyaan saya adalah jadi apakah ketika kita
>> menyampaikan kebenaran kepada orang lain, kita boleh berlepas diri karena
>> hasil dari yg qt sampaikan bukan masalah saya? tring
>>
>>
>> [whe~en] Pertanyaannya itu ditujukan kepada saya atau bukan ya mas?
>>
>> Kalau boleh saya ingin bertanya mas soal yani ini:
>> Bolehnya mengundurkan penyampaian ilmu yang bermanfaat atau
>> menyembunyikannya *sementara waktu*, jika ada maslahat dalam
>> mengundurkannya atau akan timbul mudharat jika ilmu itu disampaikan saat itu
>>
>> Menurut mas Nandang sementara waktu itu kapan ya berkenaan dengan bid'ah
>> itu?
>> Apakah menyampaikan hadits soal bid'ah itu membawa mudharat?
>> bukankah harusnya membawa kebaikan ya mas Nandang, karena orang jadi tahu
>> kalau bid'ah itu dilarang.
>> Apakah mas nandang bisa menjelaskan kepada saya berkaitan dengan hal ini?
>> terimakasih
>>
>> seperti yg saya kemukakan di postingan saya ,bahwa tulisan diatas saya
>> rangkum dari almansuroh.wordpress.com yg ditulis oleh Ustadz Abu Muawiyah
>> Al Atsary.
>> tapi yg saya fahami dari Bolehnya mengundurkan penyampaian ilmu yang
>> bermanfaat atau menyembunyikannya *sementara waktu,*jika ada maslahat
>> dalam mengundurkannya atau akan timbul mudharat jika ilmu itu disampaikan
>> saat itu.jadi tidak ada waktu yg bisa dipakai ukuran kecuali qt sendiri ato
>> yg faham permasalahanya saat itu.
>> dan dalam pemahaman saya Bolehnya mengundurkan penyampaian ilmu yang
>> bermanfaat atau menyembunyikannya *sementara waktu ini* tidak hanya
>> berkaitan dengan bid'ah saja tetapi berkaitan dengan penyampaian kebenaran
>> yg lainya.
>> menyampaikan hadist tentang bid'ah bisa menjadi mudharat ato tidak nya
>> terus terang saya tidak tahu, tetapi dampak dari orang yg menyampaikanya yg
>> tidak tepat waktu dan salah sasaran bisa saja jadi mudhorot.
>>
>> hanya pengalaman pribadi saja, bahwa saya sampai saat ini masih menyimpan
>> kebenaran kepada istri saya tentang surat albaqoroh ayat 120.hal ini
>> berkaitan karena istri saya masih kelihatan belum bisa menerima ayat2 yg
>> agak keras walau mualafnya sudah lama.
>>
>> terimakasih juga mba wheen, diskusi dengan mba wheen saya yg awam saja
>> masih ditanggapi.
>>
>> On 8/25/10, *Nandang Sudrajat* <aendangzr@yahoo.co.id<http://id.mc761.mail.yahoo.com/mc/compose?to=aendangzr@yahoo.co.id>>
>> wrote:
>>
>>
>>
>> --- Pada *Rab, 25/8/10, whe - en <whe.en9999@gmail.com<http://id.mc761.mail.yahoo.com/mc/compose?to=whe.en9999@gmail.com>
>> >* menulis:
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>> --
>>
>> --
>> Whe~en
>> http://wheen.blogsome.com/
>>
>> "Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku,
>> dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku."
>> (QS 20 : 25-28)
>> "Ya Allah jadikan Aku hamba yang selalu bersyukur dan penyabar"
>>
>
>--
>-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
>Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
>dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
>
>Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
>
>Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
> Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
> Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
> Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
>-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
No comments:
Post a Comment