PALEMBANG - Sindikat spesialis Call Center palsu
pembobol sejumlah Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di berbagai
provinsi dibekuk Unit Reskrim Polsek IB II di Pelabuhan
penyeberangan 35 Ilir, Kamis (21/10) pukul 4.30.
Sindikat ini dalam modusnya membobol ATM korbannya dengan
menggunakan Call Center palsu. Caranya mulut mesin ATM dimasuki
sebatang korek api. Sehingga ketika ada warga yang ingin
mengambil uang via ATM itu, kartu ATM-nya tertelan.
Dalam keadaan panik, datang seseorang yang menyuruh agar
menghubungi Call Center (pusat layanan via telepon, Red) ATM
tersebut. Tak disangka dia menelepon Call Center palsu (bukan
milik bank). Orang yang mengaku petugas Call Center meminta data
nomor rekening dan nomor PIN ATM. Korban pun langsung memberikan
nomor. Saat itulah ATM tersebut bisa dibobol sindikat Call Center
palsu.
Polsek IB II sendiri mendapat informasi dari Polresta Bangka.
Petugas di Bangka menyebut ada sebuah mobil Avanza yang
ditumpangi sindikat Call Center Palsu menyeberang menggunakan
kapal feri Srikandi dari Bangka ke Pelabuhan 35 Ilir Palembang.
Kapal yang diperkirakan masuk pukul 02.00 dini hari.
Sebanyak 15 personil Polsek IB II langsung menuju ke Pelabuhan 35
Ilir. Kapal yang ditunggu ternyata datang terlambat, baru sekitar
pukul 04.30 merapat.
Personil yang mengenakan pakaian preman dan dinas lengkap serta
membawa senjata laras panjang dan pistol telah menunggu di
dermaga dan menutup pintu keluar Pelabuhan 35 Ilir. Sebanyak
tujuh personil berpakaian dinas lengkap menjaga pintu keluar
dengan mobil patroli yang telah dibawa sebanyak empat unit mobil
patroli, satu unit mobil pribadi anggota dan beberapa kendaraan
roda dua. Mereka berjaga agar komplotan ini tidak kabur sampai
keluar pelabuhan.
Delapan personel langsung bergerak dan menyelinap masuk ke dalam
kapal. Mereka langsung mencari mobil Toyota Avanza Nopol B 8897
ZY yang digunakan komplotan ini. Mobil dan lima penumpangnya
langsung digelandang ke Mapolsek IB II.
Komplotan yang berjumlah lima orang ini awalnya tidak mengakui
bahwa mereka adalah komplotan pembobol ATM yang sedang ditunggu
polisi. Polisi tidak kehilangan akal untuk meringkus komplotan
ini, Polisi menggeledah barang bawaan dan menginterogasi akhirnya
mereka mengaku memang sindikat Call Center Palsu, namun mereka
menyangkat melakukan aksinya di Palembang.
Punya Peran Masing-masing
Ternyata komplotan ini mempunyai peran masing-masing dalam
menjalankan aksinya. Denli Agus Saputra (28) warga Gunung Haji RT
1 RW 1 Pubian Lampung Tengah bertugas sebagai orang yang berpura-
pura antri dan menolong korbannya. Jamil Rahman (33) warga Jl
Jaya Katwang XV No 7 RT 009 RW 014 Desa Lumung Jaya Cibodas yang
bertugas memasukkan batang korek api kedalam lubang ATM, agar
pada saat korban memasukan kartu ATM tersangkut (tertelan mesin
ATM).
Muhammad Haris (40) Warga Desa Bunjungan Katbiang Lampung
Selatan, bertugas sebagai operator penerima telepon atas
pengaduan korbannya. Edi Eliya (40) warga Curup Wetan Tangerang
Banten, bertugas sebagai penguras ATM korban setelah korban pergi
serta mengambil ATM korban. Ujang (45) Warga Payakumbu Padang,
bertugas sebagai melihat keadaan disekitar ATM saat Edi melakukan
aksinya agar masyarakat tidak curiga.
Kompoltan ini dalam melancarkan aksinya selalu berpindah-pindah
dari satu kota ke kota lain. "Kami dari Tangerang bersama-sama
melakukannya, Kebanyakan kami lakukan di Jakarta. Di Jakarta
sudah lima kali melakukannya, terutama di mall-mall di Jakarta,"
tutur Denli Agus Saputra. Setelah melakukan aksinya di satu kota,
mereka segera berpindah ke kota lain agar tidak diketahui
aksinya.
Modus yang digunakan komplotan ini dengan memasukan batang korek
api kedalam lubang ATM, Saat korban panik, datang Denli yang juga
ikut antri untuk membantu korban agar menghubungi nomor yang
diberikannya. "Saya sarankan nomor operator, dan korban percaya
saja," tambah Denli. Korban yang percaya langsung menghubungi
nomor yang diberikan Denli, M Haris yang bertugas sebagai
operator langsung bertanya kepada korban nomor rekening korban.
"Kita tanya nomor rekeningnya, tapi pasti korban lupa lalu kita
tanya nomor PIN-nya, setelah itu saya kasihtau korban nanti saya
hubungi lagi," tambah Denli.
Setela korban pergi, Edi Eliya yang telah menunggu di dalam
mobil, keluar dan melakukan tugasnya untuk menguras uang yang
berada di dalam ATM korbannya. "Dengan teknik tersendiri kartu
ATM bisa dikeluarkan, lalu kami menguras ATM sasaran kami itu,"
tutur Denli. Pada saat Edi Eliya tengah menguras uang korbannya,
Ujang melakukan pengawasan agar kegiatan Edi selama menjalankan
aksinya tidak dicurigai dan dapat terkontrol dengan baik.
Setelah berhasil menguras uang dari ATM korbannya, seluruh
tersangka langsung kabur menggunakan mobil sewaan.
Sindikat ini dicurigai polisi telah beraksi di beberapa kota
besar antara lain Jakarta, Tangerang, Lampung, Palembang, dan
terakhir Bangka.
Polresta Bangka sendiri mendapat info sindikat itu pergi ke
Palembang dari Dimas warga Bangka yang menjadi salah satu korban.
Pada Selasa (19/10) lalu Dimas mengalami kerugian sekitar Rp 31
juta. Secara kebetulan Dimas bertemu lagi dengan tersangka Denli
yang berpura-pura hendak menolongnya saat ATM-nya tertelan.
Mendapat info itu Polresta Bangka melakukan pengejaran dan
mengontak Polresta Palembang saat tahu sindikat ini melarikan
diri ke Palembang.
Sebelum ke Bangka komplotan ini berhasil menguras uang Ian
Pahlevi (17) seorang mahasiswa di Palembang. Komplotan ini
sebelumnya tidak mengaku pernah melakukan aksinya di Palembang,
setelah dipertemukan dengan korbannya, mereka pun baru mengakui.
"Dia (Edi) yang nolong aku saat kartu ATM aku tersangkut di ATM,
setelah aku cek ke bank uang aku sudah berkurang. Aku lapor ke
polisi kalau ATM aku sudah dibobol orang," tutur Ian Pahlevi saat
datang ke Mapolsek IB II, untuk melihat tersangka. ATM Ian
Pahlevi dibobol sebesar Rp 14,3 juta, pada Minggu (17/10) lalu.
Uang hasil membobol ATM dibagikan kesemua anggota dengan jumlah
yang sama.
"Duitnya kami bagi rata, tidak ada yang berbeda,"
ungkap Edi. Barang bukti yang berhasil disita dari komplotan ini,
empat buah ponsel, lima dompet tersangka, empat kartu ATM
Mandiri, dua kartu ATM BCA, dua kartu ATM BNI, satu kartu ATM
Muamalat Jakarta, dan satu kartu ATM Bank DKI.
Kapolsek IB II AKP Aljufri SH membenarkan penangkapan komplotan
Call Center palsu yang diduga melakukan aksinya lintas provinsi.
"Sementara kasus ini akan kita kembangkan, karena pelaku pernah
melakukan aksinya di Palembang. Mungkin masih banyak yang menjadi
korban dari sindikat ini," tutur Aljufri.
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
No comments:
Post a Comment