Thursday, October 21, 2010

Re: [Milis_Iqra] Fw: MENYINGKAP SELUK-BELUK MUHAMMAD

Buat owner MI dan moderators sebaiknya di-ban aja orang itu karena
yakin gak ada memberikan manfaat buat kita.


On 10/22/10, Janu <janu@janu.web.id> wrote:
> yg ini sebenarnya pemain lama juga Pak, hanya sedikit beda caranya dgn
> Rizal, btw Rizal kemana yah? udah kangen neh dgn postingan Rizal
> hehehehe,...
>
> _____
>
> From: milis_iqra@googlegroups.com [mailto:milis_iqra@googlegroups.com] On
> Behalf Of lesmono bayu
> Sent: Thursday, October 21, 2010 7:04 PM
> To: milis_iqra@googlegroups.com
> Subject: Re: [Milis_Iqra] Fw: MENYINGKAP SELUK-BELUK MUHAMMAD
>
>
> aduh kok muncul lagi ya anggota baru yg mirip rizal..
>
>
> 2010/10/21 Ayahnya Hana <djenny@bukopin.co.id>
>
>
>
> Assalamu'alaikum Wr.Wb
>
> Para Guru dan Ustadz milis iqra, ini ada si cengkeremen sering sekali
> berganti nama dan email, dengan maksud membelokkan akidah Islam
> Mohon di arahkan ke jalan yang benar semoga jelas mana kebenaran yang hakiki
>
>
> Wassalamu'alaikum Wr.Wb
> -------------------------------------------
> Ilahi lastu lilfirdausi ahlan, walaa aqwa 'ala naaril jahiimi
> Fahabli taubatan waghfir dzunubi, fainnaka ghafirudz- dzanbil 'adzimi....
>
> **Pembayaran/Janas KPO**
> ----- Original Message -----
> From: Seruan <mailto:seruanpertobatan_l1@yahoo.co.id> Pertobatan
> To: diyah.utari@ai.astra.co.id
> Cc: ditta@big.net.id ; diwa@eojakarta.com ; dj_udayana@bi.go.id ;
> djabar@bkkbn.go.id ; Djaenudin@lipi.go.id ; Djaenudin1@lipi.go.id ;
> Djaenudin2@lipi.go.id ; Djaenudin3@lipi.go.id ; djajadi@deptan.go.id ;
> djamaluddin.djamaluddin@sinarmasforestry.com ; djamin@ceo.bppt.go.id ;
> djasula@cbn.net.id ; Djawari@lipi.go.id ; Djawari1@lipi.go.id ;
> Djawari2@lipi.go.id ; djdimdim@live.com ; djeffry.hidajat@gkketapang.org ;
> djenny@bukopin.co.id ; djidon@matematika.its.ac.id ; djodi@deptan.go.id ;
> Djody.Priatna@lipi.go.id ; djoko@comic.com ; djoko_i@ce.its.ac.id ;
> Djoko.Pitono@lipi.go.id ; Djoko.Pitono1@lipi.go.id ;
> Djoko.Pitono2@lipi.go.id ; Djoko.Pitono3@lipi.go.id ;
> Djudjun.Djunaedi@lipi.go.id ; Djuhana@lipi.go.id ;
> djuki@Indonesian-Aerospace.com ; Djusman.Sajuti@lipi.go.id ;
> dk-fsd@peter.petra.ac.id ; dk-fe@peter.petra.ac.id ; dk-fs@peter.petra.ac.id
> ; dk-fti@peter.petra.ac.id ; dk-fikom@peter.petra.ac.id ;
> dk-ftsp@peter.petra.ac.id ; dkembiak@dnet.net.id ; dki@siduga.bkkbn.go.id ;
> dkp@cirebonkota.go.id ; dlestary@hppm.co.id ; dmr@digitalmarkreader.com ;
> dmrosyid@oe.its.ac.id ; dmrosyid@rad.net.id ; dmu@peter.petra.ac.id ;
> dnjcomp@sby.centrin.net.id ; dnurhayati@acryland.com ;
> Do_you_think@fanboxnotes.com ; Doan.Ilman.Munandar@lipi.go.id ;
> dodi@cardig-express.com ; dodi@unggulan.net ; Dodi.Rosadi@lipi.go.id ;
> Dodi.Rusjadi.Tatang.Endi@lipi.go.id ; Dodi.Setiadi@lipi.go.id ;
> DodiSobari@tmsfashion.com ; dodiyanto@himalayatex.co.id ;
> dodo@citigroup.co.id ; dody.mudjiyanto@bukopin.co.id ; dokterkita@cbn.net.id
> ; doliano@atamora.co.id ; dollar.gratis@dollar.com ;
> dolly@toza-indonesia.com ; Dolly.Katulistyawan@sg.schneider-electric.com ;
> dolphine@dolphin.co.id
> Sent: Thursday, October 21, 2010 8:51 AM
> Subject: MENYINGKAP SELUK-BELUK MUHAMMAD
>
>
>
> 65
>
> MENYINGKAPKAN SELUK-BELUK MUHAMMAD
>
>
>
>
>
>>> lihat pada lampiran file - Apakah lampiran bisa anda download?
>
>>> Surat-menyurat: hakekathidupku@yahoo.co.id, hakekatku_00@yahoo.co.id,
>
> hakekatrudy@yahoo.co.id,
>
>>> Gabung Group: hakekatku_00@yahoogroups.com,
>
> Tekan CTRL dan Kliklah: http://groups.yahoo.com/group/hakekatku_00
>
>
>
> <http://groups.yahoo.com/group/hakekatku_00/join>
>
> Click to join hakekatku_00 <http://groups.yahoo.com/group/hakekatku_00/join>
>
>
> <http://groups.yahoo.com/group/hakekatku_00/join>
>
> Al-Masih, Muhammad dan Saya
>
>
>
> Kisah nyata yang hakiki
>
>
>
> Oleh Mohammad Al Ghazoli
>
>
>
> Alihbahasa oleh Winston Mazakis
>
>
>
> Diedisi oleh David W. Daniels
>
>
>
> PESAN PENYUNTING
>
>
>
> Nama-nama Surat dalam Al-Qur'an, yang dalam bahasa Arab artinya buku atau
> bab. Surat Yasin, misalnya, maksudnya sama dengan buku atau kitab Yasin.
> Qur'an sendiri artinya adalah bacaan.
>
>
>
> Naskah yang sedang Anda baca ini adalah bentuk revisi dari tulisan asli
> karya Mohammad Al Ghazoli yang diterjemahkan ke dalam banyak bahasa, salah
> satunya bahasa Inggris oleh Dr. R. Winston Mazakis. Karya Ghazoli (dan
> terjemahan Mazakis) mendeskripsikan arti dari bahasa Arab yang terkandung
> dalam Al-Qur'an dan Hadits sering kali tidak tampak dalam terjemahan
> Inggris. Kaum Muslim mengimani bahwa tidak ada satupun terjemahan Al-Qur'an
> yang dapat menjadi pegangan resmi; semua terjemahannya dinamakan sebagai
> "upaya menjelaskan" (interpretation).
>
>
>
> Saya telah menambahkan referensi tambahan yang telah mengkonfirmasikan
> sumber-sumber Al Ghazoli, dari Al-Qur'an[1], Hadits, Sunah
>
>
>
> - David W. Daniels -
>
>
>
> NB. Terjemahan kedalam bahasa Indonesia ini telah diringkas dari aslinya,
> hingga pasal yang kesepuluh, dengan beberapa catatan tambahan disetiap pasal
> guna menerangi. Dalam hal ada rujukan Hadits Shahih Bukhari tambahan dalam
> peringkasan ini, maka hal itu terambil dari terjemahan H.Zainuddin Hamidy
> cs, Volume I-IV, terbitan "Wijaya, Jakarta, edisi ke-13.
>
>
>
> Pendahuluan Tentang "Saya"
>
>
>
> 1. Rasul Allah atau Manusia yang Dirasulkan?
>
>
>
> 2. Dua puluh tiga Kali Pernikahan Muhammad
>
>
>
> 3. Sang Diktator, Raja Rasisme
>
>
>
> 4. Terorisme dan Intimidasi dalam Islam
>
>
>
> 4. Al-Qur'an Wahyu Allah atau Ciptaan Manusia?
>
>
>
> 6. Yesus Kristus versus Muhammad
>
>
>
> 7. Al-Masih dalam Al-Qur'an
>
>
>
> 8. Salib dan Yang Tersalib
>
>
>
> 9. Apakah Alkitab Diubah?
>
>
>
> 10. Betapa Al-Qur'an Memutar-balikkan Alkitab
>
>
>
> Diperuntukkan bagi kedua saudari saya
>
>
>
> Bagi gereja kecil saya di sebelah selatan Chicago
>
>
>
> Bagi kenangan Almarhum ayah, meninggal sebagai Muslim di Mesir
>
>
>
> Bagi semua umat Muslim, secara khusus dunia Arab
>
>
>
> Bagi semua yang terhilang dan tersesat,
>
>
>
> Saya persembahkan buku ini dengan segala kerendahan hati
>
>
>
> Pendahuluan Tentang "Saya"
>
>
>
> Saya seorang pria yang telah kehilangan arah selama lebih dari empat puluh
> tahun, dan telah menenggelamkan diri dalam ketidak-pedulian mutlak, berjalan
> tanpa arah dan tujuan, dan dalam dosa. Saya adalah seorang bayi yang
> menanyakan dirinya, sebelum bertanya ke orang lain, mengenai arti dari
> eksistensi, kelahiran dan kematian.
>
>
>
> Saya adalah seseorang yang berjalan di jalan yang panjang, mencari kebenaran
> di semua sudut dan semua jalan. Siapa itu Musa, Yesus dan Muhammad! Akhirnya
> sampai kepada kesadaran yang mendalam, bahwa diri saya selama 40 tahun telah
> tertawan dalam sel kebanggaan pada sebuah penjara besar yang bernama
> ketidak-jelasan dalam agama bangsa saya.
>
>
>
> Saya telah menyelesaikan studi tingkat universitas, menerima gelar Master
> dalam Ekonomi dan Ilmu Politik di Mesir. Dan memulai menitih karier pada
> bisnis manajemen penerbitan di sebuah koran Arab. Dua tahun kemudian saya
> menjadi pemimpin editor, lalu bekerja selama lima tahun sebagai penasehat
> pers untuk seorang presiden Arab.
>
>
>
> Saya telah menulis lebih dari 2000 artikel yang diterbitkan di koran serta
> majalah Arab dan Islam, untuk berbagai agen pers Arab dan internasional.
>
>
>
> [2] dan tulisan lainnya, untuk mendokumentasikan penelitian sahihnya. Saya
> telah menambahkan pula catatan kaki yang memperjelas hal-hal yang mungkin
> sudah banyak diketahui oleh kaum Muslim pada umumnya, namun tidak diketahui
> oleh sebagian kecil lainnya.[3] Saya telah menerbitkan sepuluh buku mengenai
> ekonomi, sosiologi dan politik yang menjangkau pasar dunia Arab maupun
> internasional. Dan Sebagian telah diterjemahkan dalam tiga bahasa.[4]
> Sebagai seorang Muslim, Saya adalah salah seorang yang telah mengkritik
> Taurat dan Injil dalam lebih dari satu kuliah umum dan penelitian serta
> mengulangnya seperti seekor burung Beo bahwa Alkitab telah dirubah dan
> dipalsukan!
>
>
>
> Saya adalah seseorang yang pintunya diketok oleh seorang saudara yang
> mengatakan, "Apakah Anda telah membaca Al-Qur'an dan Hadits Muhammad secara
> mendalam?" Setelah membaca, saya justru terkena penyakit "kepala
> intelektual" yang menyakitkan, kemudian berakibat pada penulisan buku saya
> yang terakhir, Lost Between Reason and Faith ("Tersesat antara Nalar dan
> Iman", diterbitkan hanya dalam bahasa Arab). Akibatnya, saya menemukan diri
> saya di luar batas-batas agama selama lebih dari sepuluh tahun. Selama waktu
> tersebut, saya hanya melihat ke surga karena pada saat itu saya selalu yakin
> bahwa di surga terdapat Tuhan.
>
>
>
> Walaupun saya tersesat menurut ajaran Islam; ada seorang Kristen yang telah
> lahir baru meletakkan sebuah Alkitab di dalam tangan saya dan mengatakan:
> "Baca," sama seperti yang telah dinyatakan bahwa sebuah ruh yang mengaku
> sebagai malakat "jibril" mengatakan kepada Muhammad di gurun Ghara. Saya
> membaca dan akhirnya awan-awan gelap menghilang dan terang matahari mulai
> memasuki hidup saya. Sebuah perjumpaan yang teramat berharga, seperti budak
> yang tersesat berjumpa dengan seorang tuan yang baik; domba yang tersesat
> menemukan seorang Gembala yang baik, yaitu Tuhan Yesus Kristus.
>
>
>
> Bagaimana saya kemudian dapat mengenal Yesus Kristus sebagai Penyelamat dan
> Penebus saya? Perjumpaan saya secara pribadi dengan Yesus bukan sebuah
> kebetulan, karena saya telah berjalan sekian lama di jalan penuh duri;
> tetapi perjalanan saya dan pergulatan saya dengan iblis, jauh lebih lama.
> Perkenankan saya menjelaskan cerita saya dengan singkat; karena buku ini
> bukan mengenai kehidupan pribadi saya, tetapi lebih mengenai sebuah lilin
> yang ditujukan untuk menerangi jalan bagi mereka yang hidup dalam kegelapan
> dan hendak mencari cahaya kebenaran.
>
>
>
> Allah Pembimbing dan Sekaligus Penyesat?
>
>
>
> Ketika saya duduk di kelas 1 SMP, guru agama kami, Mahmood Qasem, mengatakan
> bahwa "Allah membimbing siapapun yang dia inginkan" dan "Allah
> mensejahterakan siapapun yang dia inginkan tanpa batas." Saya mempunyai
> hubungan yang sangat baik dengannya. Sayangnya, hal tersebut tidak
> berlangsung lama, karena suatu hari dia mengatakan di kelas: "Allah
> mensejahterakan siapapun yang dia kehendaki tanpa batas."
>
>
>
> Kemudian dia mengkontradiksikan dirinya dengan mengutip ayat yang lain:
> "Carilah dengan rajin di tempat-tempat paling rendah dan makanlah
> makanannya, karena pada Dialah terdapat keputusan terakhir." Ayat-ayat lain
> dari Al-Qur'an mengatakan bahwa Allah menyesatkan siapapun yang dia
> inginkan.
>
>
>
> Kira-kira empat bulan kemudian, guru saya mengutip sesuatu yang mirip dengan
> yang sebelumnya, mengandung kontradiksi serupa. Dan saya kembali
> mempertanyakannya! Dan ia berjanji akan menjawab kemudian, tetapi sekali
> lagi ia tidak melakukannya. Sebaliknya ia malah memanggil ayah saya, dan
> mengatakan masalah saya kepadanya. Lantas sayapun mengutarakan pertanyaaan
> saya. "Ayah, di dalam Al-Qur'an terdapat ayat yang menyatakan bahwa Allah
> membimbing siapapun yang dia kehendaki dan menyesatkan siapapun yang dia
> kehendaki. Saya meyakini bahwa saya adalah salah satu dari mereka yang
> disesatkan oleh Allah."
>
>
>
> Itulah awal dari keraguan saya. Keraguan terus bertambah, namun dalam
> kesibukan kehidupan bisnis saya, saya mencoba untuk melupakannya. Namun saya
> mempunyai terlalu banyak pertanyaan yang butuh jawaban. Karena itu, 18 tahun
> yang lalu, saya mulai membaca Al-Qur'an dan Hadits (tradisi dari Muhammad
> dan pengikutnya). Saya mempelajari dengan mendalam kegiatan Muhammad dan
> penerus-penerusnya.
>
>
>
> Setelah saya banyak membaca mengenai hal ini, lambat laun sebuah gambaran
> mulai tampak jelas. Saya menjadi yakin, bahwa Al-Qur'an adalah buku ciptaan
> manusia dan Muhammad bukan utusan Tuhan. Hubungan saya dengan agama telah
> berakhir dan saya tidak mempunyai ikatan dengan Islam, selain hidup dalam
> masyarakat Muslim. Saya berada dalam situasi yang pelik. Saya menyadari
> bahwa Islam bukanlah Kebenaran dan tidak mungkin merupakan Kebenaran. Tetapi
> dimanakah Kebenaran itu?
>
>
>
> Setelah mempelajari secara mendalam Al-Qur'an dan Hadits Muhammad serta
> penerusnya, sebuah gambaran aneh mengenai Islam terbentuk dalam kepala saya.
> Bagaimana bisa Muhammad menguasai pemikiran dari lebih dari satu milyar
> orang di dunia ini? Tidakkah mereka bisa berpikir? Tidakkah mereka membaca?
> Jawabannya ada dalam pengalaman Muslim, juga muncul pada saya saat ini:
> "Ketakutan terhadap yang menakutkan" adalah sebuah prinsip yang
> diformulasikan oleh Muhammad, untuk memimpin dan menguasai hati manusia
> melalui ketakutan. Tetapi apa yang ditunjukkan oleh prinsip ini? Saya hanya
> bisa memastikan bahwa Muhammad, anak dari Abdullah, adalah salah satu orang
> jenius terbesar dalam sejarah. Dia menggunakan kecerdasaannya untuk
> memformulasikan sebuah prinsip yang sederhana namun licik, yaitu menakuti
> manusia melalui sebuah agama!
>
>
>
> Karena menghadapi kesulitan di Mekah, dia hijrah ke Medina dengan 30 orang,
> dan jumlah pengikutnya bertambah dua kali lipat di sana. Namun kesulitan
> mulai menghimpit. Dimana dia bisa mendapatkan uang yang cukup untuk memenuhi
> kebutuhan mereka? (Bagaimana dengan tempat tinggal, makan, dan pekerjaan?)
> Bagaimana membiayai pembangunan rumah-rumah baru setelah kematian Khadijah,
> lalu menikahi dua wanita dan membangun rumah bagi mereka? Enam bulan setelah
> kedatangannya di Medinah, rumahnya sudah bertambah menjadi lima.
>
>
>
> Merasa harus bertanggung jawab, Muhammad ternyata memanfaatkan para
> pengikutnya untuk merampok suku-suku dan karavan yang berangkat dari
> Damaskus ke Mekah. Dia merampok karavan-karavan, dan membunuh siapa pun yang
> mencoba melawannya [sambil membagi jarahan sebagai sebentuk kemurahan
> Tuhan]. Kegiatan ini menjadi cara termudah untuk mendapatkan dana yang
> dibutuhkan. Semakin banyak dana yang tersedia, semakin banyak orang yang
> tergiur bergabung dengan kelompoknya. Tidak puas dengan perampokan
> karavan-karavan kecil, maka dia mulai merampok suku-suku dan desa yang lebih
> besar, kemudian beberapa kota. Dia mendistribusikan harta kekayaan hasil
> penjarahan kepada para pengikutnya, termasuk budak-budak dan wanitanya.
> Tidak ada batasan mengenai penyiksaan dan pembunuhan tawanan.
>
>
>
> *[Dengan cerdik Muhammad mengubah konsep "jihad" yang semula dipahami para
> pengikutnya sebagai usaha keras untuk mengukuhkan iman – seperti doa dan
> puasa – kini menjadi "berperang dijalan Allah" dengan cara menyerang
> musuh-musuh (kafir) secara fisik dan metodis, sekalipun yang diserang nota
> bene masih punya hubungan famili dengan penyerang. Dan itu berhasil karena
> dikaitkan dengan perintah wajib dari Allah. Surat 2:216]
>
>
>
> Dalam tiga tahun saja, Muhammad berhasil membentuk angkatan bersenjata
> sebesar 6.000 lebih di antara pengikutnya.
>
>
>
> Pengaruh Muhammad pun menjadi kuat dan jumlah istrinya bertambah menjadi
> sebelas, ditambah enam gundik, dimana dia melakukan hubungan intim dengan
> mereka. Dikatakan bahwa dia mempunyai sekitar dua ratus pembantu dan
> pelayan. Tugas dari seseorang pelayan bernama Abd Al-Lah bin Mas'ud adalah
> untuk menjaga sepatunya. Dia mendapatkan kekayaan cukup banyak untuk
> membentuk sebuah pasukan. Muhammad harus mengamankan kedudukannya, sehingga
> "Jibril" turun membawa ayat-ayat dari Allah, tuhannya Muhammad, sesuai
> dengan keperluannya, dengan mengatakan bahwa siapapun yang meninggalkan
> Islam harus ditumpahkan darahnya (Surat 4:89). Inilah ayat yang diturunkan
> sebagai perlindungan mutlaknya dan memberikan kepadanya semua hak yang ia
> inginkan dan menghapus semua kewajibannya: "Terimalah apapun yang ditugaskan
> oleh Rasul kepadamu dan sangkal lah dirimu terhadap apa yang dia larang
> bagimu." (Surat 59:7). Muhammad meyakini bahwa siapapun yang memeluk Islam
> dan kemudian berpikiran untuk meninggalkannya, ia pantas mati. Sedangkan
> Allah mengharuskan semua Muslim untuk taat kepada perintah Muhammad tanpa
> syarat. Semua orang tunduk dan takut... namun setiap orang mempunyai
> kewajiban tanpa batas waktu dan tempat untuk membunuh sesama Muslim yang
> mencoba meninggalkan Islam. *["Kapanpun kamu menjumpai mereka (Muslim yang
> murtad), bunuhlah mereka...", HS Bukhari IX/64]
>
>
>
> Muhammad menanamkan filsafat "ketakutan terhadap yang menakutkan" dalam hati
> pengikut-pengikut sucinya. Kaum Muslim bertambah (dalam jumlah dan
> garangnya), namun meninggalkannya berarti kematian, bahkan tidak terkecuali
> di tangan kerabat dan teman terdekatnya. Jika tidak, mereka akan sangat
> dipermalukan.
>
>
>
> Banyak orang memperingatkan saya untuk tidak mengumumkan keimanan saya.
> Tetapi jawaban saya selalu adalah: Saya berurusan dengan Tuhan yang
> sesungguhnya, yang namanya adalah Yesus Kristus, dan Alkitab menjamin saya:
>
>
>
> "Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat penangkap burung,
> dari penyakit sampar yang busuk. Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau,
> di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaan-Nya ialah perisai dan
> pagar tembok. Engkau tak usah takut terhadap kedahsyatan malam, terhadap
> panah yang terbang di waktu siang." (Mazmur 91: 3-5)
>
>
>
> Pertemuan
>
>
>
> Setelah sekian lama menjadi Muslim yang tidak peduli di luar agama Muhamad,
> dan ketika Setan yakin bahwa saya tidak akan kembali ke agamanya. Dia mulai
> menteror dan menyerang saya. Pertama-tama dengan merampas harta kekayaan
> saya, kemudian dengan menghancurkan semua yang saya telah bangun. Mereka
> menyerang kesehatan saya hingga saya berada di titik hampir mati. Saya
> menghabiskan kebanyakan waktu saya di rumah sakit. Tak lama kemudian saya
> kehilangan uang dan nama baik saya.
>
>
>
> Di tengah-tengah kezaliman ini, seorang nyonya menelepon saya dan mengatakan
> "Saya ingin bertemu dengan Anda." Saya sungguh-sungguh tidak ingin
> menanggapinya. Namun dia kemudian menelepon lagi, dan kali ini saya memilih
> untuk menemuinya, walaupun saya teramat letih dan tubuh saya sedang sakit.
> Ketika saya menemuinya, dia meletakkan sebuah Alkitab di tangan saya. Saya
> membukanya secara acak dan hal pertama yang muncul di depan mata saya:
> "Marilah kepadaKu, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan
> memberi kelegaan kepadamu." (Matius 11:28). Saya terus membaca. Mengapa saya
> tidak pernah melihat buku ini, saat saya telah membaca ratusan buku? "Tetapi
> Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang
> menganiaya kamu." (Matius 5: 44) Kata-kata indah ini tidak mungkin keluar
> dari mulut seorang manusia biasa, kecuali dari Tuhan yang Agung yang
> menyembuhkan orang sakit dan membangkitkan orang mati. Hebatnya lagi, Tuhan
> Yesus yang penuh kasih ini mengatakan: "Akulah jalan dan kebenaran dan
> hidup!" (Yohanes 14: 6)
>
>
>
> Ya, saya menyerahkan jiwa saya kepada-Nya dan lihat ...! semuanya berubah.
> Semuanya dipulihkan secara bertahap kembali normal. Sepertinya saya memasuki
> sebuah lembah yang berbeda…sebuah lembah yang hijau permai. Saya merasakan
> suka cita, kedamaian dan kasih-Nya.
>
>
>
> Sekarang saya hidup di dalam tangan Tuhan saya. Saya tidak puas hanya dengan
> bertemu Dia, memuji nama-Nya dan berdoa kepada-Nya. Adalah kewajiban saya
> kepada keluarga dan rakyat saya untuk menghantarkan mereka kepada Kebenaran
> lewat kesaksian tulisan ini:
>
>
>
> Al-Masih (Kristus Yesus), Muhammad dan Saya
>
>
>
> Saya harap Anda membacanya, karena di dalamnya, Anda akan menemukan
> penyembuhan untuk jiwa Anda dan mengerti bagaimana Anda dapat kembali kepada
> Tuhan yang sesungguhnya. Saya mengundang Anda untuk membaca, memahami dan
> membandingkan. Semoga Tuhan memberkati Anda.
>
>
>
> 1. Rasul Allah atau Manusia yang Dirasulkan?
>
>
>
> Muhammad anak yatim piatu sejak kecil. Ia diasuh oleh kakeknya. Setelah
> kematian kakeknya, pamannya Abu Talib menjadi walinya, dari umur 8 hingga 25
> tahun. Dia kemudian menikahi Khadijah. Abu Talib masih hidup hingga tahun
> kesepuluh dari "siar kenabian" Muhammad. Dia dan anak-anaknya merupakan
> pendukung terbesar Muhammad. Namun kita harus bertanya mengapa Abu Talib,
> pamannya sendiri, tidak mengakui kenabian Muhammad hingga ajalnya? Ketika
> ajal menghampiri Abu Talib, Muhammad memasuki kamarnya, dimana Abu Jahl dan
> Abd Alla bin Umia juga berada. Muhammad berkata: "Paman, katakanlah, 'Tidak
> ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Rasul Allah." Tetapi paman ini
> berkata, "Saya adalah pemeluk agama Abd Al-Muttalib (ayahnya)." Dia jelas
> menolak undangan Muhammad untuk memeluk Islam.
>
>
>
> Apakah Abu Talib, seorang Yahudi, Kristen atau kafir? Beberapa sarjana
> mengatakan dia adalah seorang pagan yang mengimani Manat dan Uzza, dewi-dewi
> pujaan Mekah. Yang lain mengatakan dia simpatisan Kristen yang mengimani Al
> Masih dan Alkitab, buktinya terdapat dalam pernyataannya: "Orang-orang
> terbaik mengetahui bahwa Kutum (panggilan untuk Muhammad) adalah pengikut
> dari Musa dan Al Masih anak Maryam." Walau demikian, Abu Talib tetap menolak
> untuk mengakui Muhammad sebagai nabi dan terus memanggil dia dengan sebutan
> Kutum.
>
>
>
> Abu Jahl adalah paman kedua dari Muhammad, dikenal dengan nama Abu Al-Hakam,
>
>
>
>
> Muhammad telah mencapai umur 25 tahun, dan belum juga menikah, walaupun umur
> rata-rata bagi kaum pemuda untuk menikah adalah 18 tahun. Ketika seorang
> pemuda mencapai umur 20-an tanpa menikah, dia biasanya dipertanyakan!
> Mengapa Muhammad tidak menikah hingga berumur 25 tahun? Ya, paman dari
> Muhammad (Abu Talib) ini teramat miskin. Semasa itu, Muhammad tidak
> mempunyai sesuatu apapun yang dapat membantu dirinya untuk menikah. Karena
> alasan ini, Muhammad tidak dapat menikah hingga datangnya seorang janda
> berumur 40 tahun dengan banyak harta. Namanya adalah Khadijah bint
> Khuwailid, seorang janda sekte Kristen yang mendapatkan banyak warisan dari
> suaminya. Pada pernikahannya, Abu Talib, pamannya membuat pernyataannya yang
> terkenal: "Terpujilah Allah yang telah melepaskan kita dari kekhawatiran dan
> kesulitan."
>
>
>
> Muhammad menikah setelah upacara kristiani dilaksanakan dalam salah satu
> biara. Dia tidak berani menikahi wanita lain selama Khadijah masih hidup,
> walaupun Khadijah hampir berumur 70 tahun pada saat kematiannya. Namun
> frustrasi serius muncul dalam diri Muhammad setelah kematian Khadijah,
> hingga dia menikahi dua gadis muda pada malam yang bersamaan: Aisha yang
> berumur sembilan tahun dan Sawdah bin Zam'ah yang berumur 27 tahun.
>
>
>
> Panggilan Kenabian Muhammad
>
>
>
> Kapankah pewahyuannya mulai? Bagaimana Muhammad mengaku bahwa dirinya adalah
> nabi? Siapa yang mengatakan kepadanya bahwa dia adalah Rasul Allah untuk
> bangsa itu? Kisahnya dimulai di gua Hira ketika Muhammad bertapa hingga
> terlelap. Lalu datanglah satu sosok (ruh) yang memaksanya membaca sesuatu
> hingga 3 x sambil mencekiknya setiap kali ia (Muhammad) menjawab "aku tak
> bisa membaca". Apa komentar para ahli dan sarjana Muslim tentang kisah ini?
>
>
>
> Al-Halabi menulis
>
>
>
> *[Dan bagaimana Khadijah mampu memastikan hal-hal tentang ruh dan kenabian,
> sementara dia hanya seorang awam-agama dan pedagang, dan bahkan belum tahu
> Islam?]
>
>
>
> Al-Suyuti
>
>
>
> Mempelajari sejarah Muhammad menimbulkan banyak pertanyaan. Tidak dapatkah
> si pembawa wahyu turun kepadanya tanpa menimbulkan banyak masalah? Tidakkah
> si malaikat dapat meyakinkan Muhammad bahwa dia adalah Rasul Allah? Apakah
> dia tidak mampu meyakinkannya mengenai panggilannya? Bagaimana mungkin malah
> istrinya yang meyakinkan Muhammad daripada si malaikat yang diutus itu?
> Tidak dapatkah malaikat menghilangkan kebingungannya, sampai-sampai dia
> mengira malaikat itu adalah setan? Bukankah malaikat tersebut dapat dengan
> mudah membuktikan bahwa dirinya adalah malaikat Tuhan, jika dia memang
> benar-benar demikian? Disinipun kita sudah menemukan kejanggalan luar biasa!
>
>
>
>
> Tapi ada yang lebih janggal lagi: Bagaimana Muhammad dan Khadijah pada
> akhirnya yakin bahwa Muhammad adalah salah satu dari para nabi? [Sebuah
> testing yang berkonotasi sex dilakukan oleh Khadijah terhadap Ruh/ Jibril.]
>
>
>
> Ibn Hisham telah menulis:
>
>
>
> "Khadijah mengatakan kepada Muhammad, apakah engkau dapat mengatakan
> kepadaku tatkala kawan yang mengunjungimu (ruh/ Jibril) itu datang? Muhammad
> menjawab, "Ya". Ketika dia datang, Muhammad memberitahukan kepada Khadijah.
> Khadijah berkata lagi "Apakah engkau melihatnya sekarang"? Muhammad
> menjawab, "Ya". Dia mengatakan, berbaliklah dan duduk di paha sebelah
> kananku. Muhammad pun melakukannya. Dia mengatakan kepadanya, "apakah engkau
> masih dapat melihatnya"? Muhammad menjawab, "Ya". Khadija kecewa dan membuka
> kijabnya dan melemparkannya ke bawah, saat Muhammad sedang duduk di
> pangkuannya, Khadijah berkata kepada Muhammad: "Apakah engkau masih dapat
> melihatnya"? Dan Muhammad menjawabnya, "Tidak". Khadijah berkata kepadanya:
> "Yakin dan bersukacitalah, demi Allah, dia adalah malaikat dan bukan setan,
> karena setan tidak akan malu (dan menghilang jika wanita membuka baju),
> tidak seperti malaikat."
>
>
>
> [12] [13] Ini adalah ujian dari Khadijah untuk memastikan bahwa Muhammad
> adalah seorang nabi, dan bayangan tersebut adalah malaikat, bukan setan.
> Masuk akalkah ini?!
>
>
>
> Semua nabi-nabi terdahulu tidak perlu diyakinkan mengenai wahyu dari Tuhan.
> Lalu mengapa cerita tersebut dibutuhkan untuk memastikan pemanggilan
> Muhammad sebagai nabi? Tidakkah Tuhan dapat memberikan semua pengetahuan
> tersebut kepada nabinya tanpa cerita-cerita dongeng yang aneh-aneh? Saya
> melihat keganjilan lainnya. Mengapa ruh yang diutus menurunkan wahyu itu
> harus mencekiknya hingga hampir mati, tiga kali? Cerita itu menimbulkan
> banyak pertanyaan dan keanehan.
>
>
>
> *[Dan lagi, sebetulnya apa perlunya penyampaian teks tersebut harus
> mati-matian dipaksa baca oleh Muhammad yang memang ummi itu? Bukankah Qur'an
> sendiri diyakini diturunkan dengan ayat-ayat yang "terang", dengan "lidah
> Arab yang jelas?" Surat 57:9, 26:195, dll.]
>
>
>
> Al-Halabi mencatat:
>
>
>
> "Setiap kali (bagian dari) Al-Qur'an turun kepada Muhammad, dia akan pingsan
> setelah sebelumnya dia gemetar dan merinding. Matanya tertutup dan mukanya
> letih dan dia akan mendengkur seperti unta. Hal-hal tersebut terjadi
> kepadanya sebelum pewahyuan turun kepadanya. Mereka juga berusaha
> melindunginya dari mantra si mata jahat."
>
>
>
> Dia juga mencatat:
>
>
>
> "Pada waktu wahyu turun kepadanya, dahi Muhammad akan berlumuran keringat,
> bahkan pada hari-hari dingin, dan matanya akan menjadi merah seperti orang
> mabuk. Muhammad biasa mengatakan, Setiap kali saya menerima wahyu, aku
> berpikir bahwa aku akan mati."
>
>
>
> Setiap dokter cenderung memastikan bahwa hal-hal tersebut adalah tanda-tanda
> penyakit epilepsi. Mengapa seorang nabi besar mendapatkan serangan sejenis
> epilepsi ketika sebuah wahyu turun kepadanya? Yang seharusnya terjadi dalam
> setiap penampakan selayaknyalah kedamaian, suka cita, keyakinan dan
> kepercayaan. Dapatkah kita belajar mengenai sifat asli dari "Jibril," yang
> justru memberikan dampak buruk seperti yang dirasakan oleh Muhammad?
>
>
>
> Namun, apakah seorang malaikat benar-benar muncul di hadapan Muhammad? Atau
> itu adalah ciptaan imajinasinya sendiri? Saya yakin itu bukan malaikat.
> Pertama, malaikat Tuhan membawa damai sejahtera bukan ketakutan! Sebagai
> contoh, ketika malaikat datang ke Maria untuk menyampaikan berita tentang
> kelahiran dari Kristus, hal pertama yang dia katakan adalah, "Damai
> sejahtera atasmu." Maria dipenuhi dengan kedamaian, iman dan suka cita. Dia
> tidak dicekik, ataupun mengalami pengalaman yang aneh-aneh, sakit kepala dan
> mata berputar-putar. Malaikat asli datang dengan kedamaian, bukan dengan
> gejala epilepsi!
>
>
>
> Kedua
>
>
>
> *[malahan digambarkan disitu bahwa "Jibril" berkeliaran tanpa menurunkan
> wahyu atau entah apa kerjanya secara khusus. Bukankah kehadirannya tidak
> akan sembarangan, melainkan penuh makna, khidmat dan berotoritas? Dan bukan
> asal-asalan – bahkan tidak senonoh – seperti yang didongengkan itu? (Lihat
> Qs.53:4-14)]
>
>
>
> Malaikat macam apa yang tidak menyadari hal sekecil ini?
>
>
>
> Ketiga
>
>
>
> 2. 23 Kali Pernikahan Muhammad
>
>
>
> Sebelum saya memasuki topik ini, fakta-fakta berikut harus terlebih dahulu
> diutarakan. Muhamad mengatakan: "Aku hanya manusia biasa seperti kamu."
>
>
>
> Al-Qur'an menyatakan bahwa Muhammad hanya seorang rasul, walaupun kaum
> Muslim menganggap dia sebagai seorang nabi agung. Namun dia dianggap seperti
> orang yang hidup dan mati sama seperti orang lain. Dengan kata lain,
> Al-Qur'an yang diturunkan kepada Muhammad tidak memberikannya karakteristik
> khusus, yang membedakan dirinya dengan manusia lain. Namun sangat aneh dan
> bertolak belakang, bahwa tiba-tiba Al-Qur'an memang membedakan diri
> Muhammad, dengan memberikannya lebih banyak hak keistimewaan dan sedikit
> kewajiban.
>
>
>
> Sebagai contoh, Al-Qur'an memberikan kaum Muslim hak untuk menikahi maksimum
> empat orang istri. Namun Al-Qur'an menyatakan:
>
>
>
> "Wahai, Nabi, sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu isteri-isterimu
> yang telah kamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang
> termasuk apa yang kamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah
> untukmu, dan perempuan mu'min yang menyerahkan dirinya kepada Nabi kalau
> Nabi mau mengawininya, sebagai pengkhususan bagimu, bukan untuk semua orang
> mu'min. Supaya tidak menjadi kesempitan bagimu"
>
>
>
> Allah tidak cukup puas dengan hanya memberikan Muhammad banyak istri, dia
> juga memberikannya carte blanche (kewenangan penuh) untuk melakukan apapun
> yang dia inginkan dalam soal kawin-mawin ini. Allah tidak membatasi jumlah
> wanita yang boleh dinikahinya, sebagaimana yang dia perintahkan ke kaum
> Muslim lainnya. Namun, dia memberikan dirinya sendiri hak untuk mengambil
> wanita manapun yang diinginkannya, bahkan yang telah menikah, iapun masih
> memaksa si suami untuk meceraikan istrinya, ketika sang nabi menginginkan si
> wanita tersebut.
>
>
>
> Salah satu ulama Muslim yang terkenal, Burhan El-Deen Al-Halabi, membahas
> hak-hak khusus dari Muhammad dalam bukunya yang terkenal, Al-Sira
> Al-Halabia. Al-Halabi mengatakan:
>
>
>
> "Jika Muhammad menginginkan wanita yang belum menikah, dia mempunyai hak
> untuk memasukinya (menikahinya) tanpa upacara pernikahan dan tanpa saksi
> atau wali. Persetujuan wanita itu juga tidak diperlukan. Namun, jika wanita
> tersebut sudah menikah dan Muhammad menunjukkan keinginannya terhadap
> dirinya, adalah sebuah keharusan bagi suaminya untuk menceraikannya, agar
> Muhammad dapat menikahinya. Muhammad juga mempunyai hak untuk memberikan
> wanita yang dinikahinya itu kepada lelaki manapun yang ia pilih, tanpa
> persetujuan wanita tersebut. Dia bahkan juga dapat menikah pada musim
> lebaran, sebagaimana yang dia lakukan dengan Maimunah. Dia juga mempunyai
> hak untuk memilih dari para tawanan, siapapun yang dia inginkan, sebelum
> pembagian hasil jarahan perang."
>
>
>
> "Muhammad mengatakan bahwa dirinya adalah manusia biasa, demikian pula
> Al-Qur'an." Lantas, bagaimana ia kemudian memberikan dirinya sendiri HAK
> yang begitu berlebihan? Sangat jauh dari perilaku Tuhan untuk menerima
> ketidak-adilan seperti itu, atau untuk menyetujui penghinaan seperti ini.
> Mungkinkah itu perilaku dari sang nabi besar penutup segala nabi? Namun ada
> Nabi lain (Isa Al-Masih) yang banyak disebut-sebut oleh Muhammad dalam
> Al-Qur'an justru menyatakan dalam ajarannya: "Tetapi Aku berkata kepadamu:
> Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah
> dengan dia di dalam hatinya." (Matius 5:28) Bagaimana Anda melihat perbedaan
> yang luar biasa ini?!!!
>
>
>
> Mengapa Allah memberikan Muhammad hak untuk bernafsu, menceraikan dan
> menikah, sedangkan dia tidak memberikan hak-hak tersebut kepada nabi-nabi
> yang lain? Tuhan yang Sejati tidak akan memberikan pengecualian atas hukum
> moral-Nya kepada siapapun.
>
>
>
> Ingat, Muhammad memberikan dirinya hak untuk menikah tanpa saksi atau
> upacara pernikahan atau bahkan tanpa persetujuan wanitanya. Padahal di lain
> pihak menurut syariat Islam, apa yang dia sendiri bentuk merupakan
> tindakan-tindakan perzinahan! Para penzinah dan perzinahan tersebut akan
> berakhir dalam "api neraka."
>
>
>
> Ketika Muhammad ditanyakan mengenai ini, dia berkata "jibril" adalah
> saksinya. Kasihan "jibril", tidakkah dia secara tidak adil ditunjuk, dipakai
> dan disalah-gunakan? Walaupun jika "jibril" dianggap sebagai saksi dalam
> pernikahan Muhammad, dimanakah saksi kedua yang dipersyaratkan oleh syariat
> Islam? Mengapa kita tidak melihat tanda tangannya dalam perjanjian
> pernikahannya? Dimanakah wali yang disyaratkan? Tidakkah persyaratan
> pernikahan dalam ajaran Islam diperlukan ketika Muhammad menikah? Bagaimana,
> wahai saudaraku Muslim melihat semua ini?
>
>
>
> Allah memberikan Muhammad hak-hak khusus… dan tidak hanya dalam hal
> pernikahan sah nya saja. Tetapi Muhammad juga mempunyai "hak secara sah"
> atas semua wanita dalam arti kata yang sesungguhnya dan tidak ada seorang
> Muslim pun yang dapat membantah! Karena ketika timbul sebuah pertanyaan yang
> diajukan, maka "Jibril"pun turun dari surga dengan membawa ayat yang
> membenarkan tindakan-tindakan Muhammad.
>
>
>
> Sangat penting untuk menyebutkan bahwa Muhammad berhubungan dengan tiga
> puluh orang wanita lebih, namun dikatakan bahwa dia menikah secara sah hanya
> dengan dua puluh tiga wanita. Bahkan para pengiringnya, enam diantaranya
> telah menawarkan diri mereka kepada sang nabi, namun hanya empat yang
> diinginkan.
>
>
>
> 1. Khadijah bint Khuwailid
>
>
>
> [23] Ini tentu masuk akal, tetapi juga mengingat akan kemiskinannya. Empat
> orang anak perempuan lahir dari pernikahan pertamanya dengan Khadijah.[24]
> Ahli sejarah Muslim lain yang melaporkan fakta tersebut juga menyepakati
> bahwa Khawlah, anak perempuan Hakim Al-Silmiya bertanya kepada Muhammad:
> "Apakah engkau ingin menikahi seorang perawan atau seorang bukan perawan?"
> Khawlah mengatakan kepadanya: "Seorang perawan adalah Aisyah dan seorang
> bukan perawan adalah Sawda bint Zam'a; ambillah siapapun yang engkau
> inginkan." Sang nabi menjawab, "Saya akan menikahi keduanya. Katakan kepada
> mereka." Khawlah melakukannya dan Muhammad menikahi keduanya.[25]
>
>
>
> Istri pertama Muhammad adalah Khadijah, anak dari Khuwailid. Dia adalah
> wanita yang cukup dikenal di Mekah, janda kaya yang mewarisi kekayannya dari
> suaminya. Ketika dinikahi Muhammad, umurnya 40-an dan Muhammad berumur 25
> tahunan. Alasan pernikahan mereka cukup jelas. Muhammad miskin, dan
> pamannya, Abu Talib, menjadi walinya setelah kematian kakeknya, lebih
> miskin. Dengan alasan ini, Muhammad tidak dapat menikah, walaupun dia
> terlambat 5 tahunan dari lazimnya orang yang menikah pada umur 20 tahun.
> Pernikahan Muhammad dengan Khadijah dilakukan dengan mediasi dari Naufal,
> paman dari Khadijah dengan beberapa persyaratan pra-nikah termasuk menikah
> di dalam gereja. Pamannya, Abu Talib, sepakat terhadap
> persyaratan-persyaratan tersebut dan mengatakan "Terpujilah Allah yang
> mengambil kesusahaan kita dan menghilangkan kekhawatiran kita." maksudnya
> bebas dari kemiskinan!
>
>
>
> Ketika saya memasuki SMA, guru-guru agama selalu mengatakan bahwa Muhammad
> menikah dengan banyak wanita, untuk menguatkan Islam, untuk memperkayanya
> dengan darah suku yang baru dan untuk menguatkan hubungan antara kaum
> Muslim. Sangat jelas bagi saya dan murid lainnya bahwa guru-guru itu
> berbohong; dan asal bunyi saja! Mereka hanya mengulang apa yang dikatakan
> pendahulu-pendahulu mereka. Namun, kita mempelajari (dan akan diperlihatkan
> disini) bahwa tidak ada satupun pernikahan Muhammad yang sesuai dengan
> kesaksian guru-guru itu. Bahkan sebaliknya, semua pernikahan itu didasarkan
> pada keinginan pribadi dan hanya untuk memenuhi nafsunya, entah itu untuk
> uang, sebagaimana dengan Khadijah atau untuk kepuasan birahi seks. Apakah
> karakter demikian pantas disebut nabi besar?!!!
>
>
>
> Dr. Aisha Abdul Rahman (dikenal dengan nama bint Al-Shati') mengatakan dalam
> bukunya, The Wives of the Prophet (Istri-Istri Sang Nabi): "Muhammad
> menemukan di dalam Khadijah, belas kasih seorang ibu yang tidak dia dapatkan
> pada masa kecilnya."
>
>
>
> 2. Aisyah bint Abu Bakar
>
>
>
> Semua ahli sejarah Muslim sepakat bahwa Muhammad langsung menikah setelah
> kematian Khadijah.
>
>
>
> Pengarang-pengarang lainnya agaknya telah membuat suatu kesalahan disini.
> Kenyataannya, Khawlah tidak menyebutkan Aisyah, melainkan mengatakan: "anak
> perempuan dari kawanmu Abu Bakar," yang merujuk kepada anak perempuannya
> yang paling tua, Asma' umur 18 tahun, dan bukan Aisyah. Tidak logis bagi
> Khawlah untuk merujuk kepada Aisyah yang baru berumur 6 tahun.
>
>
>
> Tetapi Muhammad sendiri yang memilih untuk menikahi Aisyah yang berumur enam
> tahun daripada Asma', kakak perempuannya!
>
>
>
> Muhammad menikahi Aisyah ketika dia berumur 6 tahun, namun dia tidak
> melakukan hubungan badan dengannya hingga dia berumur 9. Dimanakah ada
> aturan moral di dunia ini yang mengizinkan seorang anak perempuan berumur 6
> tahun untuk menikahi seorang laki-laki yang berumur lebih dari 50 tahun?
> Jika sesuatu seperti ini terjadi dalam sebuah masyarakat dengan hukum yang
> beradab, orang tersebut – bila ia waras – akan dilempar ke dalam penjara.
> Saya berharap cerita tersebut tidak benar, namun sayangnya, semua referensi
> Islam memastikan keaslian dan kebenarannya! Bagaimana Allah bisa sedemikian
> masa-bodo dan tidak adilnya, mengingat ulama Muslim membenarkannya: "Allah
> memilih dan menuntun dia dalam pernikahan - pernikahan tersebut?"
>
>
>
> Kita membutuhkan sebuah jawaban yang datang dari hati nurani dan datang dari
> Kebenaran, bukan dari fanatisme buta, ketakutan dan harga diri.
>
>
>
> *[Wahyu yang berkata "Aku hanya manusia biasa seperti kamu", kembali diuji
> ketika Muhammad meninggal dan sekaligus menjadikan semua istrinya janda yang
> tidak boleh menikah lagi.]
>
>
>
> Tatkala itu Aisyah baru berumur sekitar 18 tahun. Namun, janda muda ini,
> diharamkan untuk menikah lagi. Mantan Istri-istri sang nabi tidak diizinkan
> untuk menikah atau berpacaran lagi, sesuai dengan ajaran Al-Qur'an. Mengapa
> Allah melakukan ini? Adakah keadilan dan kasih sayang di dalam perintah itu?
> Saya tak tahu lagi bagaimana melanjutkan diskusi tentang nasib Aisyah, yang
> masa kanak-kanaknya sudah dikorbankan, dan kini masa janda mudanya masih
> dicekal!
>
>
>
> [Kita teringat satu tantangan dalam website "ex-Muslim" Faith Freedom
> International, yang berkata: "Saya bersumpah akan kembali ke Islam jika ada
> Muslim di situs ini yang merelakan puteri mereka yang berumur 9 tahun untuk
> berbagi ranjang dengan saya sesuai dengan apa yang dicontohkan (sunnah) oleh
> Muhammad.]
>
>
>
> 3. Zainab bint Jahsy
>
>
>
> Pernikahan ketiga Muhammad adalah sebuah tragedi moral terbesar, yang hanya
> berisi nafsu seks dan birahi belaka. Selagi Anda membaca, coba tanyakan pada
> diri Anda sendiri, "Dimanakah pertalian dan penguatan suku dalam sebuah
> perkawinan ini?" "Adakah hubungan antara pernikahan ini dengan kenabian?"
>
>
>
> Khadijah, istri pertama dari Muhammad, membeli seorang budak bernama Zayd
> Ibn Haritha yang kemudian diberikannya sebagai hadiah kepada suaminya, untuk
> menjadi pelayannya. Namun setelah Muhammad mendapat panggilan kenabian, dia
> membebaskan Zayd dan mengadopsinya sebagai anak di muka umum, dimana dia
> berkata, "Zayd adalah anakku, saya mewarisinya dan dia mewarisiku." Setelah
> itu, dia kemudian dikenal dengan sebutan "Zayd, anak dari Muhammad." Singkat
> cerita, akhirnya, Zainab menikahi Zayd atas desakan Muhammad. Namun yang
> terjadi kemudian sangatlah aneh, mengejutkan dan menjijikkan.
>
>
>
> Suatu hari Muhammad pergi untuk mengunjungi anak angkatnya, Zayd. Ketika dia
> memasuki rumah Zayd, dia sedang tidak ada di rumah. Muhammad melihat Zainab
> setengah telanjang dibalik tirai ketika dia sedang berpakaian. Muhammad
> menginginkannya, namun dia takut untuk masuk. Sebelum dia pergi, dia berkata
> kepadanya., "Terpujilah Allah yang dapat merubah hati seseorang." Zainab
> senang dan kemudian memberitahukan kunjungan tersebut dan pernyataan
> Muhammad pada suaminya. Zayd langsung menemui Muhammad dan bertanya: "Apakah
> engkau menginginkan aku menceraikannya untukmu?" Muhammad menjawab:
> "Tahanlah terus istrimu dan bertakwalah kepada Allah." Pada awalnya
> merupakan sikap yang masih mulia dari Muhammad. Namun, yang terisi dalam
> hati dan jiwa Muhammad sangat berbeda dengan apa yang dikatakan mulutnya,
> karena dia benar-benar menginginkannya sebagaimana yang dicatat oleh
> Al-Zamkhashri: "Penampilan luar dari Muhammad berbeda dengan apa yang ada di
> dalamnya."
>
>
>
> Al-Qur'an menyatakan kepada kita bahwa Muhammad jatuh cinta dan menginginkan
> Zainab menjadi istrinya. Tetapi dia ragu terhadap perkataan orang tentang
> dirinya, mengambil istri dari anak angkatnya. Namun Allahnya Muhammad
> mendatanginya untuk memarahinya atas keragu-raguannya. Anehnya, justru Allah
> yang menginginkan wanita itu untuk meninggalkan suaminya dan melanggar semua
> norma moralitas, agar Muhammad bisa mendapatkannya. Ini jelas terlihat dalam
> Al-Qur'an:
>
>
>
> "Dan, ketika kamu berkata kepada orang yang Allah telah melimpahkan nikmat
> kepadanya dan kamu telah memberi nikmat kepadanya: "Tahanlah terus istrimu
> dan bertakwalah kepada Allah", sedang kamu menyembunyikan di dalam hatimu
> apa yang Allah akan menyatakannya, dan kamu takut kepada manusia, sedang
> Allah lah yang lebih berhak untuk kamu takuti. Maka tatkala Zayd telah
> mengakhiri keperluan terhadap isterinya, Kami kawinkan kamu dengan dia…"
>
>
>
> Waktu tidak berlangsung lama antara Surat 33:36 (ketika Allah lewat Muhammad
> meyakinkan Zayd sebagai laki-laki mukmin untuk tetap dalam pernikahan yang
> dia walikan) dan Surat 33:37, dimana Allah berbalik memerintahkan Zayd untuk
> meninggalkan Zainab sehingga sang nabi itu dapat menikahinya. Apa yang
> mengakibatkan Allahnya sang nabi itu untuk merubah pikirannya? Apakah tuhan
> itu sebuah mainan di tangan Muhammad, sehingga sebuat ayat baru akan turun
> untuk meniadakan ayat yang datang sebelumnya?
>
>
>
> *[Sungguh aneh, bahwa tuhannya Muhammad tidak merekonsiliasikan dan tidak
> mampu menolong kelangsungan keluarga Zayd-Zainab. Dan Muhammad tidak tampak
> membantu mendoakan pemulihan keluarga ini lewat kuasa Tuhan. Sebaliknya,
> Allah yang satu ini – seperti manusia saja – hanya merasa perlu buru-buru
> menggantikan kehancuran rumah tangga tersebut (yang adalah keluarga dari
> anak angkatnya Rasul Allah) dengan menetapkan perkawinan yang baru untuk
> Muhammad?]
>
>
>
> Macam apakah tuhannya yang satu ini?
>
>
>
> Dalam bukunya, The Life of Muhammad, Dr. Haykal menolak cerita tentang Zayd
> dan Zainab ini. Dia mendeskripsikannya sebagai sesuatu yang memalukan dan
> dia menuduh kaum misionaris dan peneliti Barat mengada-adakannya untuk
> menjatuhkan Islam dan nabinya. Ketika saya masih seorang Muslim, saya
> berharap Dr. Haykal benar dan semua cerita merendahkan terhadap Muhammad
> memang kebohongan belaka. Namun, kita harus menatap fakta pahitnya dan
> membaca jawaban Dr. bint Al-Shati', seorang ulama Muslim yang cukup
> terkenal, yang menyatakan kebenaran apa adanya:
>
>
>
> "Cerita tentang Muhammad, sang Rasul, yang mengagumi Zainab … dan bagaimana
> dia meninggalkan rumah Zainab dengan berkata, "Terpujilah Allah yang merubah
> hati seseorang", diceritakan kepada kita oleh pendahulu-pendahulu yang baik
> seperti Imam Al-Tabari dalam buku sejarahnya dan oleh Abu Ja'far Ibn Habib
> Al-Nabeh dan yang dikasihi Al-Tabari, dan tetangga Allah, Al-Zamkhashri.
> Orang-orang tersebut mengkisahkan cerita ini sebelum dunia mendengarkan
> Perang Salib, penginjilan, dan misionaris Barat. ... Mengapa kita harus
> menyangkal bahwa sang Rasul adalah manusia yang melihat Zainab dan
> mengaguminya... Muhammad tidak pernah menyatakan dirinya sempurna, tanpa
> nafsu manusia. Sebagaimana dia bergairah ketika melihat Aisyah daripada
> istri-istrinya yang lain, dia mengatakan, "Allah, jangan salahkan aku karena
> tidak memiliki apa yang engkau miliki (kemampuan menahan diri)."
>
>
>
> Semua kisah diatas adalah fakta, dibenarkan oleh para tokoh Muslim, bukan
> rekayasa misionaris Barat seperti dituduhkan oleh Haykal.
>
>
>
> *[Bahkan pihak Muslim pulalah yang ingin menyembunyikannya atau – seperti
> halnya Ibn Kathir – menghapusnya dari khazanah Islam karena dianggap tidak
> sehat, "kami ingin menghapus beberapa halaman dari kisah tersebut, sebab
> tidak sehat, dan kami tidak akan sebut lagi". (Ibn. Kathir, Tafsir, vol.3,
> p.491)]
>
>
>
> Apakah seharusnya kita masing-masing memiliki tuhan dan "jibril" kita
> sendiri-sendiri agar kita dapat melakukan apa yang kita mau, dan menolak apa
> yang tidak kita inginkan, dengan berkedok bahwa tuhan yang memerintahkannya
> lewat "jibril" demi membenarkan tindakan kita?
>
>
>
> Mari kita bandingan hal ini dengan kehidupan Raja Daud, "Nabi Daud" bagi
> kaum Muslim. Daud bernafsu atas istri orang lain. Namun betapapun dia
> disayangi oleh Tuhan, Tuhan tidak membiarkan perselingkuhan tersebut terjadi
> begitu saja hanya karena Daud adalah seorang nabi dan seorang raja.
> Sebaliknya, Tuhan menegur dan menghukumnya dengan keras. Ancaman Tuhan
> berkumandang di seluruh Israel (!) saat Dia berkata kepada Daud: "Oleh sebab
> itu, pedang tidak akan menyingkir dari keturunanmu sampai selamanya, karena
> engkau telah menghina Aku dan menambil isteri Uria, orang Het itu, untuk
> menjadi isterimu." (2 Samuel 12:10).
>
>
>
> Daud menjawab dengan ratapan:
>
>
>
> "Kasihanilah aku, ya Tuhan, menurut kasih setiaMu, hapuskanlah pelanggaranku
> menurut rahmatMu yang besar! Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku,
> dan tahirkanlah aku dari dosaku! Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku,
> aku senantiasa bergumul dengan dosaku…. Jadikanlah hatiku tahir, ya Tuhan,
> dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh!" (Mazmur 51:3-5, 12)
>
>
>
> Dengan kata lain, Tuhan adalah Tuhan yang suci dan murni yang tidak
> berkompromi dan berkonsesi dengan dosa. Kesuciannya untuk dosa siapapun,
> baik itu Daud maupun Muhammad. Tuhan yang Sejati menghukum dosa dan tidak
> malah memberinya hadiah! Sebaliknya Muhammad melakukan apa saja yang ia mau
> dan itu absah saja.
>
>
>
> Zainab sendiri menjelaskan:
>
>
>
> "Setelah bercerai, langsung dan lihatlah, Rasul Allah memasuki rumah saya
> saat saya sedang tidak berjilbab dan saya bertanya kepadanya, "Apakah akan
> seperti ini tanpa wali atau saksi?" Dia menjawab kepada saya, "Allah adalah
> walinya dan "jibril" adalah saksinya."
>
>
>
> Akibat dari pernyataannya, Zainab menyombongkan diri di depan istri-istri
> Muhammad lainnya dengan mengatakan: "Ayah-ayahmu yang memberikan kamu dalam
> pernikahan, namun untuk saya, surgalah yang memberikan saya dalam pernikahan
> dengan Rasul Allah."
>
>
>
> Namun agar Muhammad bisa keluar dari issue sah tidaknya ia mengawini Zainab,
> kembali "jibril" siap sedia menurunkan ayat dari tuhannya, menyatakan bahwa
> dia tidak bukan mengadopsi Zayd seperti yang umum maksudkan. Sehingga,
> khusus menikahi Zainab sesungguhnya sah: "Muhammad itu sekali-kali bukanlah
> bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah
> dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."
>
>
>
> Ulama terpandang mencatat dalam bukunya, Al-Sira Al-Halabia: "Jika Muhammad
> bernafsu atas wanita yang sudah menikah, menjadi keharusan bagi suaminya
> untuk menceraikannya untuk dia (Muhammad).
>
>
>
> [Sedangkan ada seorang Nabi lain yang justru mengatakan dalam otoritas dan
> kekudusanNya: "Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. Tetapi Aku
> berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta
> menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya". (Mat.5:27-28)]
>
>
>
>
> Jadi dimanakah alasan-alasan yang dilemparkan para ulama bahwa pernikahan
> Muhammad hanya semata untuk menguatkan hubungan Islam antar suku? Dimanakah
> aspek "demi kepentingan Islam"nya?
>
>
>
> 4. Safiyah bint Huyay
>
>
>
> Pernikahan Muhammad ke-4 adalah dengan Safiyah, anak perempuan dari Huyay,
> seorang Yahudi. Pada waktu itu adalah tahun ke-7 Hijrah,
>
>
>
> Setelah serangan tersebut, Dihya Al-Kalbi, meminta kepada Muhammad atas
> beberapa tawanan wanita. Muhammad mengatakan: "Pergilah dan ambillah
> siapapun yang sesuai denganmu." Dihya mengambil Safiyah, namun
> kebahagiaannya tidak berlangsung lama karena salah seorang anak buah
> mengatakan kepada Muhammad: "Wahai, Rasul Allah, apakah engkau memberikan
> Safiyah kepada Dihya? Hanya engkaulah yang berhak mendapatkannya." Muhammad
> mengatakan: "Bawa Dihya dan Safiyah kemari."
>
>
>
> Ketika mereka datang kehadapannya dan dia melihat Safiyah yang cantik, dia
> berkata kepada Dihya, "Pergi dan ambillah wanita lain." Dia kemudian
> memerintahkan pembantu perempuannya untuk menyiapkan Safiyah, sehingga dia
> dapat bersetubuh dengannya pada malam yang sama. Umm Salamah mendiskripsikan
> Safiyah demikian: "Saya tidak pernah melihat dalam hidup saya wanita yang
> lebih cantik dari Safiyah."
>
>
>
> Ketika Muhammad menikahinya, Safiyah baru berumur 17 tahun, dan masih dalam
> bulan pertama pernikahannya dengan Kinana. Muhammad berumur enam puluh dua
> tahun. Dan tiga tahun kemudian Safiyah menjadi seorang janda untuk kedua
> kalinya, pada saat Muhammad meninggal. Namun, beda dengan janda sebelumnya,
> kali ini dia tidak diperbolehkan untuk menikah lagi. (Beginikah model
> perkawinan yang di sunnah-kan Nabinya?) Dan Muslim masih juga mengimani
> bahwa sang nabi menikahi banyak wanita – sekalipun itu di bawah umur –
> adalah untuk memperkuat ikatan Islam atau karena nabi berbelas kasihan
> kepada mereka? Namun pandangan saya sekarang jadi jelas dan saya lebih
> mengerti, ketika diperhadapkan dengan pernikahan Khadijah, Aisyah, Zainab,
> dan Safiyah.
>
>
>
> 5. Juwairiyyah bint Al-Haris
>
>
>
> Pernikahan yang ke-5 adalah dengan Juwairiyyah bint Al-Haris. Juwairiyyah
> berumur 20 tahun ketika Muhammad pada usia 59 menikahinya. (Ju
>
>
>
> wairiyyah dinikahi satu tahun sebelum Safiyah). Aisyah, yang katanya dikenal
> sebagai "Ibu Orang Beriman" mengkisahkan" ceritanya:
>
>
>
> "Ketika Rasul Allah (Muhammad) membagi-bagi tawanan dari anak-anak Mustaliq,
> Juwairiyyah diberikan kepada Thabit bin Qais.
>
>
>
> Di manakah pertalian antara kaum Muslim dalam masing-masing pernikahan,
> terutama pernikahannya dengan seorang Yahudi? Apakah karena belas kasihan
> sehingga dia (Muhammad) menikahi bani asing, padahal dia telah menyogok
> Thabit dengan uang supaya dia membiarkannya sendiri? Ini adalah pertanyaan
> yang saya ajukan kepada kaum Muslim.
>
>
>
> 6. Umm Salamah
>
>
>
> Pernikahan keenam dari Muhammad adalah dengan wanita cantik lainnya yang
> bernama Umm Salamah. Lagi-lagi Aisyah, korban pertama dari sang nabi besar,
> mengatakan: "Ketika Rasul Allah menikahi Umm Salamah, saya terpuruk dalam
> kesedihan besar saat dia membicarakan kecantikannya, namun ketika saya
> melihatnya, saya melihat apa yang dia gambarkan."
>
>
>
> Umm Salamah adalah anak perempuan dari saudara perempuan 'Utsman bin Affan
> (khalifah yang ketiga). Ketika Muhammad pertama kali melihatnya di rumah
> 'Utsman, dia lalu mengingininya. Dua puluh empat jam kemudian, nabi
> memerintahkan suaminya, Ghassan bin Mughira untuk membawa bendera di depan
> pada pertempuran berikutnya. Dia mela-kukannya dan dia tewas dalam
> pertempuran itu. Keesokan harinya, sang nabi besar itu menikahi Umm Salamah.
> Begitulah cara dia menjadi istrinya.
>
>
>
> Aneh memang kehidupan dari sang nabi ini. Sungguh teramat ganjil bilamana
> semua itu atas perintah Allah demi agama yang diturunkannya! Dan terlebih
> ganjil lagi bilamana banyak ulama Muslim mengatakan itu adalah belas-kasihan
> sang Nabi kepada para janda perempuan!
>
>
>
> Tuhan macam apa yang tidak mempunyai pekerjaan lain selain dari memastikan
> kehidupan seks sang nabi terpuaskan? Tuhan macam apa yang akan memastikan
> seorang suami dibunuh, atau seorang wanita diceraikan agar sang nabi dapat
> mendapatkan wanita yang dia inginkan? Tuhan saya Yang Maha Benar berada di
> atas hal-hal ini dan merataplah mereka ketika mereka berdiri di hadapan
> Tuhan Yang Sejati pada Hari Penghakiman. Apakah umat Muslim pernah
> memikirkan dengan jujur mengapa kekerasan terjadi dalam lingkaran-lingkaran
> Islam, yang diyakini sebagai agama pembawa damai dan rahmat bagi alam
> sejagat ini?
>
>
>
> 7. Sawdah bin Zam'ah
>
>
>
> Ini adalah kisah mengenai pernikahan Muhammad dengan Sawdah bin Zam'ah. Dia
> adalah satu-satunya istri Muhammad yang tidak cantik. Namun, banyak ahli
> Muslim menggambarkannya sebagai seseorang yang baik hati dan sangat cantik
> di dalam.
>
>
>
> Ketika Khadijah meninggal, Khawlah bint Hakim mendatangi Muhammad dan dia
> bertanya kepadanya, "Apakah engkau menginginkan seorang perawan atau janda?"
> Dia (Muhammad) meminta kedua-duanya. Yang perawan adalah anak perempuan
> Bakar dan yang bukan perawan adalah Sawdah. Namun dia terkejut setelah
> mengetahui, pada malam pernikahannya bahwa Sawdah tidak cantik. Muhammad
> marah dan memarahi Khawlah karena memperkenalkannya dengan dia. Ibn Hajar
> Asqalani menulis: "Khawlah, guna memperbaiki kesalahannya, menawarkan
> dirinya kepada dia (Muhammad), dan dia tinggal bersamanya sebagai suami dan
> istri, dan itu hanya terjadi dua bulan setelah pernikahannya dengan Sawdah."
>
>
>
>
> [38] [39] [40]
>
>
>
> Dr. bint Al-Shati' mengatakan dalam bukunya:
>
>
>
> "Ketika suatu malam dengan Sawdah (dimana dia akan tidur dengannya), sang
> nabi memberitahunya tentang keputusannya untuk menceraikannya. Dia sangat
> terkejut mendengar berita itu dan dia merasa seolah-olah dinding-dinding
> sedang menimpanya. Dia memohon kepadanya, "Tolong, simpan aku, Wahai Rasul
> Allah." Dia menjawabnya, "Dengan satu syarat, bahwa kamu memberikan jatah
> malam-malammu kepada Aisyah." Daripada menghabiskan malam-malam tersebut
> dengan Sawdah, dia menghabiskannya dengan Aisyah ditambah dengan malam-malam
> lain yang sudah dijatahkan baginya. Sawdah sepakat, sambil mengatakan,
> "Mulai sekarang, saya tidak akan mengingini apa yang diinginkan oleh seorang
> wanita, karena saya memberikan jatah malam saya kepada Aisyah." Akibatnya,
> Muhammad menyimpannya sebagai seorang istri, tetapi tidak lagi
> mengunjunginya."
>
>
>
> Hanya dialah istri Muhammad yang tidak cantik secara fisik. Namun, ia adalah
> yang paling cantik dalam karakter dan moral. Tetapi bagi sang nabi soal
> karakter, moralitas dan kecantikan jiwa sama sekali tidak disyaratkan. Dia
> malah mengancam akan menceraikannya, jika dia tidak setuju untuk memberikan
> jatah malamnya kepada Aisyah. Sawdah yang teramat malang...
>
>
>
> 8. Umm Habibah (Ramlah) bint Abu-Sufyan
>
>
>
> Umm Habibah sebelumnya menikah dengan Ubayd-Allah bin Jahsh. Ubayd-Allah
> adalah anak dari bibi Muhammad sendiri, dan sekaligus adalah saudara kandung
> dari Zainab yang dikawini Muhammad seminggu sebelumnya, dan apa yang terjadi
> dalam acara perkawinan tersebut? Ternyata ia menantang Muhammad dengan
> berkata kepadanya: "Engkau bukanlah seorang nabi ataupun seorang Rasul
> Allah. Berhentilah mengatakan demikian. Saya mengimani Al-Masih karena Dia
> adalah Kebenaran, tetapi engkau adalah orang yang mementingkan diri
> sendiri." Ubayd dipaksa untuk pergi dan Muhammad menikahi isterinya. Pada
> waktu itu, Umm Habibah adalah seorang wanita cantik, berusia dua puluh tiga
> tahun.
>
>
>
> 9. Maryam Qibtiyah (Maria, Kristen Mesir)
>
>
>
> [41]
>
>
>
> Kisah Muhammad dengan Maria orang Mesir agak berbeda. Amro bin Al-Aaz
> membawa sebuah surat dari Muhmmad kepada Al-Muqawqis, penguasa Mesir, dan
> memerintahkan untuk memeluk Islam. Mengetahui kelemahan Muhammad, agar tidak
> beresiko, dia memberikannya hadiah berupa dua orang saudara perempuannya
> yang sangat cantik. Jika bukan karena sebuah ayat Al-Quran yang turun
> sebelumnya yang melarang menikahi dua orang saudara perempuan, Muhammad
> mungkin akan melakukannya. Walaupun demikian, dia hampir melanggar ayat
> Allah itu, dan menikahi mereka berdua, jika bukan karena nasihat ayah
> mertuanya, Umar, yang menegurnya. Muhammad puas dengan Maria, mengunjunginya
> dan menghabiskan banyak waktu siang dan malam dengannya tanpa bosan-bosan.
>
>
>
> Satu kali Maria ingin bertemu dengan Muhammad, jadi dia pergi untuk
> menemuinya di rumah istrinya, Hafsah, puteri dari Umar, yang sedang tidak
> ada di rumah pada waktu itu. Tetapi ketika Hafsah tiba-tiba pulang, dia
> menemukan Muhammad sedang berhubungan intim dengan Maria di tempat tidurnya
> sendiri! Dia berkata kepada Muhammad:
>
>
>
> "Di dalam rumahku dan di atas tempat tidurku dan pada hari yang ditentukan
> untukku…" Nabi, yang menerima pewahyuan Allah berkata: "Rahasiakanlah dan
> jangan katakan siapapun. Jangan katakan kepada Aisyah (karena ia sangat
> takut terhadap Aisyah). Dia menambahkan: "Saya tidak akan menyentuh Maria
> lagi. Dan saya nyatakan kepadamu dan ayahmu serta ayah Aisyah, bahwa mereka
> akan memimpin bangsaku setelah aku. Saya tinggalkan hal itu kepada mereka".
> Tetapi Hafsah memberitahu Aisyah dan Muhammad menceraikan Hafsah.
>
>
>
> Ketika kabar mengenai perceraian tersebut terdengar oleh Umar, ayah Hafsah,
> dia menjadi sangat marah dan nyaris meninggalkan Islam. Ketika Muhammad
> mendengar reaksi Umar, dia mengambil kembali Hafsah dengan sebuah perintah
> dari "jibril"yang berkata kepadanya: "Hafsah akan menjadi istrimu pada hari
> pengangkatan."
>
>
>
> Dalam surat 66:4-5, Allahnya Muhammad memberitahu istri-istri sang nabi:
>
>
>
> "Jika kalian berdua (merujuk kepada Aisyah dan Hafsah) bertobat kepadanya,
> hatimu memang demikian keinginannya; namun jika kalian saling mendukung
> melawannya, sesungguhnya Allah adalah pelindungnya dan jibril dan (semua)
> orang benar diantara mereka yang beriman dan lebih dari itu, para malaikat
> akan mendukungnya. Jikapun, bila diinginkannya sang nabi untuk menceraikan
> kamu semua, Allah akan memberikan kepadanya (Muhammad) sebagai gantinya,
> pendamping-pendamping yang lebih baik darimu."
>
>
>
> Tidakkah itu semua menunjukkan bahwa Muhammad memiliki tuhan yang
> mendukungnya secara kebablasan?
>
>
>
> *[Coba bayangkan sejenak, untuk menyelesaikan love affair dan kecemburuan
> akibat ulah Muhammad sendiri, Allah sampai mengerahkan diriNya serta
> "jibril" dan seluruh umat beriman untuk membela sang nabi, dalam menentang
> dua wanita tak berdaya, Aisyah dan Hafsah, dengan memberikan ancaman dan
> ultimatum yang mematikan masa depan mereka.]
>
>
>
> Allah berkata: "Jika kamu tidak berhenti menentang rasul Allah, Aku,
> Tuhannya, akan membuatnya menceraikanmu dan menikahi istri-istri lebih baik
> darimu." Apakah Sang Pencipta dari alam semesta ini benar-benar tidak
> mempunyai pekerjaan yang lebih layak daripada mengurus langsung permasalahan
> yang amat sepele?
>
>
>
> *[Dimanakah hikmat yang telah Allah berikan kepada setiap orang, apalagi
> kepada nabiNya, untuk private problem solving masing-masing?]
>
>
>
> Saya yakini bahwa tuhan dengan kwalitas seperti itu pastilah bukan Tuhan,
> kecuali jebakan yang saling menipu daya dari atas ke bawah.
>
>
>
> Terdapat banyak keganjilan mengenai kehidupan seorang nabi. Tetapi yang
> lebih ganjil lagi jika melihat umat Muslim yang membaca dan melihat realitas
> kehidupan Muhammad, namun tetap berjalan di belakang orang tersebut!
> Mengapa? Saya sudah ungkapkan mengenai "ketakutan terhadap yang menakutkan"
> yang menguasai dunia (pikiran) Islam. Dalam kenyataannya, banyak orang
> Muslim mengetahui betul sejarah hidup Muhammad; tetapi terperangkap dalam
> rethorika, intimidasi, teror dan ketakutan yang menguasai mereka. Kematian
> adalah hukuman bagi mereka yang meninggalkan Islam.
>
>
>
> [46] Sejarah telah menceritakan kepada kita bahwa Abu Bakar memerintahkan
> sepuluh ribu orang dibunuh dalam tiga hari karena mereka memilih
> meninggalkan Islam.
>
>
>
> 10. Maimunah bint al-Haris
>
>
>
> Maimunah mengakhiri bab (topik kawin-mawin) kita yang amat sangat melecehi
> dan menyakitkan wanita. Saya mengkisahkan kepada Anda, cerita dari Maimunah
> untuk memperjelas sebuah unsur penting: Muhammad melarang banyak hal untuk
> orang lain, tetapi dia mengizinkannya untuk dirinya sendiri. Kaum Muslim
> mengetahui bahwa selama musim haji (Al-Hajj) pernikahan dilarang46a, namun
> Muhammad justru menikahi Maimunah bint al-Haris pada saat musim haji.
> Maimunah sedang berada di atas untanya, tetapi ketika dia melihat sang nabi,
> dia menjatuhkan dirinya dihadapannya dan berkata kepadanya bahwa unta dan
> semua yang di atasnya adalah milik nabi. Muhammad masih sempat mengingatkan
> dia bahwa mereka tengah dalam musim haji, namun Maimunah menjawab bahwa dia
> tidak ingin menunggu.
>
>
>
> Apakah mungkin untuk Muhammad untuk menahan diri hingga akhirnya musim haji?
> Pengalaman masa lalunya membuktikan dua hal: dia tidak dapat menolak
> kecantikan wanita dan sebuah solusi selalu tersedia untuknya. Sorenya pada
> hari yang sama, sang nabi berkata kepadanya, "Sebuah ayat diturunkan
> kepadaku":
>
>
>
> "... dan perempuan mu'min yang menyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi
> mau mengawininya, sebagai pengkhususan bagimu, bukan untuk semua orang
> mu'min ... supaya tidak menjadi kesempitan bagimu..."
>
>
>
> Sehingga Al-Abbas, paman nabi meresmikan, walau ia pernah mengomentari bahwa
> Muhammad sedang dalam pakaian Haji.
>
>
>
> Terlepas bahwa Muhammad memiliki banyak istri, Rasul Allah ini lagi-lagi
> tidak dapat menunggu berakhirnya masa datang bulan istri-istrinya. Dia
> memasuki mereka pada saat mereka sedang datang bulan, walaupun hal demikian
> diharamkan dalam Surat Al-Baqara.
>
>
>
> "Jika salah satu dari kita sedang datang bulan, Rasul Allah memerintahkannya
> untuk datang kepadanya (Muhammad) untuk berhubungan intim, pada saat dia
> (istrinya) sedang berada dalam puncak datang bulannya."
>
>
>
> Maimunah berkata: "Rasul Allah biasa melakukan hubungan intim denganku
> ketika aku sedang datang bulan." Umm Salamah mengatakan hal yang sama.
>
>
>
> Bagaimana bisa sang nabi itu dapat melakukan semua hal yang terlarang dalam
> agama Islam yang disiarkannya? Sangat jelas, kehidupan, tindakan dan
> perilakunya tidak pernah sesuai dengan model yang Tuhan perintahkan dalam
> ajaran-ajaran suciNya. Bagaimana mungkin para ulama berseru agar umat Muslim
> meneladani hidup sang Nabi?! Semoga umat Muslim dapat menggunakan kekuatan
> penalaran mereka untuk keluar dari bondage yang menjeratnya!
>
>
>
> 3. Sang Diktator, Raja Rasisme
>
>
>
> Dalam bab ini, Anda akan melihat bagaimana Muhammad berperilaku dalam
> masyarakat secara umum. Silahkan Anda mempertimbangkan apakah
> tindakan-tindakan tersebut pantas untuk seorang nabi yang mengaku sebagai
> utusan Allah.
>
>
>
> Kisah tentang Ali
>
>
>
> Ali bin Abu Talib adalah sepupu dari Muhammad dan salah satu dari sepuluh
> sahabat nabi yang membawakan pesannya. Dia pernah satu kali menyelamatkan
> Muhammad, dengan cara mengambil posisi Muhammad di tempat tidurnya (di mana
> dia sendiripun hampir mati), ketika Muhammad kabur dari kota tersebut.
>
>
>
> Ali adalah suami Fatimah, anak perempuan dari Muhammad. Hal paling buruk
> yang ditakuti oleh Fatimah adalah bahwa Ali akan meniru Muhammad dan sahabat
> lainnya yang masing-masing memiliki banyak istri, setidaknya empat seperti
> yang diizinkan oleh Al-Qur'an, Muhammad, "Jibril" dan Allah. Benarlah,
> ketika Ali mengumumkan pertunangannya dengan anak perempuan 'Amr bin Hisham
>
>
>
> Keputusan nabi ternyata melupakan ajaran Tuhannya dan tunduk pada keinginan
> anak perempuannya, dan melarang Ali untuk memiliki istri selain Fatimah.
> Saat nabi pergi ke Masjid pada masa itu dan dari panggung, dia berteriak:
> "Aku tidak mengizinkan, aku tidak mengizinkan, aku tidak mengizinkan dia
> untuk menceraikan anak perempuanku karena anak perempuanku adalah bagian
> dari diriku. Apa yang menyakitinya, menyakitiku."
>
>
>
> Mengapa Fatimah, anaknya bisa dikecualikan? Apakah anak perempuannya
> memiliki perasaan yang tidak dimiliki oleh para istri lain? Aisyah, Hafsah,
> Umm Salamah, Maria, Zainab dan lain lain harus menerima nasib dimadu, tetapi
> kenapa Fatimah tidak diizinkan dimadu? Muhammad membela diri dan berkata:
> "Fatimah adalah bagian dari diriku dan apa yang menyakitinya, menyakitiku."
> Mengherankan! Tidakkah Aisyah adalah bagian dari ayahnya, Abu Bakar, sahabat
> Nabi dan penerusnya yang pertama? Tidakkah Hafsah, anak perempuan dari Umar
> adalah bagian dari Umar, sahabat Nabi dan penerusnya yang kedua? Sangat
> mengherankan bila menyaksikan bagaimana umat Muslim mencoba membenarkan
> keputusan diskriminasi sang nabi dengan mengatakan: "Tunangan dari Ali
> adalah seorang Muslim, tetapi karena ayahnya adalah seorang kafir, maka Ali
> tidak diizinkan untuk menikahinya." Tetapi tidakkah Umm Salamah adalah
> seorang Muslim saat Muhammad menikahinya dan ayahnya adalah seorang kafir?
> Bagaimana dengan Maria orang Mesir yang Kristen Coptic / Kibti ? Mengapa
> Allah izinkan wanita-wanita ini dinikahi dengan Muhammad?
>
>
>
> Saya berani bertaruh, jika Ali tetap bertekad atas keputusannya untuk
> menikah lagi, pasti akan turun sebuah ayat "jibril" pada keesokan harinya
> untuk membatalkan niat Ali! Ulama Muslim yang mencoba melindungi Muhammad
> dari diskriminasi ini hanyalah mampu melakukan argumentasi yang bodoh.
>
>
>
> Berhubungan Intim dengan Wanita yang sudah Menikah
>
>
>
> Di sini terdapat kisah lain yang bisa mengakibatkan seseorang untuk merasa
> muak. Sang Nabi mengatakan: "Wanita-wanita yang sudah menikah diantara kaum
> tahanan adalah sah untuk kamu nikahi, Wahai kaum Muslim." Setelah serangan
> Awtas, banyak wanita yang menjadi tahanan (budak tawanan), ketika suami
> mereka masih hidup. Sejumlah pejuang Muslim yang masih ada moral menolak
> untuk melakukan hubungan intim dengan wanita-wanita tersebut terlepas dari
> fakta bahwa nabi telah memerintahkan mereka. Namun untuk meyakinkan
> pengikutnya, Muhammad sudah siap dengan sebuah ayat dari tuhannya, dan
> "jibril" sudah siap-sedia untuk menurunkannya:
>
>
>
> "dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami, kecuali
> budak-budak yang kamu miliki (Allah telah menetapkan hukum itu) sebagai
> ketetapan-Nya atas kamu. Dan dihalalkan bagi kamu selain yang demikian
> mencari isteri-isteri dengan hartamu untuk dikawini bukan untuk berzina.
> Maka isteri-isteri yang telah kamu nikmati (campuri) diantara mereka,
> berikanlah kepada mereka maharnya (dengan sempurna), sebagai suatu
> kewajiban; dan tiadalah mengapa bagi kamu terhadap sesuatu yang kamu telah
> saling merelakannya sesudah menentukan mahar itu. Sesungguhnya Allah Maha
> Mengetahui lagi Maha Bijaksana."
>
>
>
> Sangat menabjubkan! Banyak ulama mendukung kisah sang nabi, yang menjadikan
> sah bagi seorang Muslim untuk melakukan hubungan intim dengan wanita-wanita
> tawanan yang sudah menikah.
>
>
>
> Ibn Kathir menyebutkan cerita lengkapnya:"Abu Sa'id Al-Khudri mengata-kan,
> kami menangkap beberapa wanita tahanan Awtas dan mereka memiliki suami.
> Sehingga kami berpikir adalah sebuah kezaliman untuk melakukan hubungan
> intim dengan mereka. Namun, sang Nabi memerintahkan kita untuk melakukannya,
> tetapi kami menolak. Akibatnya, sebuah ayat turun yang membuat vagina mereka
> halal bagi kami."57
>
>
>
> Namun mereka harus menerima kenyataan bahwa Tuhan demikian hanyalah tuhan
> yang paling bejad amoral, karena hubungan tersebut sama saja dengan
> pemerkosaan! Allah manakah yang menghalalkan perkosaan atas wanita tawanan
> yang bersuami?
>
>
>
> *[Dan surga manakah yang tidak akan ribut tatkala suaminya memprotes
> sipemerkosa Muslim itu kelak diakhirat?]
>
>
>
> Itu sebabnya walaupun sekarang kita hidup dalam masa pesawat luar angkasa,
> jauh lebih maju dari masa Badui-nya Muhammad, pemerkosaan budak masih
> diterima di negara-negara Islam.
>
>
>
> Hal lain yang tak kalah kejinya adalah, pernyataan yang dibuat oleh Muhammad
> dalam Al-Hadits yang merupakan esensi dari gerakan terorisme, dalam
> pemahaman yang paling dalam: "Dia yang membunuh seseorang, mempunyai hak
> atas segala hartanya."
>
>
>
> Hak untuk Membunuh
>
>
>
> Kesewenangan Muhammad tidak hanya terbatas pada diskriminasi yang
> mengecualikan anak perempuannya, Fatimah. Muhammad juga menghalalkan seorang
> saudara membunuh saudaranya sendiri atau seorang bapak membunuh anaknya,
> atau seorang anak membunuh bapaknya, selama perang dalam menyebarkan Islam.
> Disitu seorang anak dapat membunuh ayahnya jika ayahnya tidak memeluk Islam.
> Menjadi halal untuk membunuh seorang saudara atau teman yang tidak beriman
> pada Islam, sehingga dianggap musuh Allah! Namun ajaib, kembali hukum ini
> tidak berlaku untuk saudara-saudara dari Muhammad! Diskriminasi tidak logis
> dan yang sesuka hati ini dicatat dalam lebih dari satu referensi Islam,
> termasuk The Life of the Prophet oleh Ibn Hisham, yang menulis:
>
>
>
> "Ibn Ishaq bercerita bahwa Ibn Abbas mengatakan, bahwa Nabi berkata kepada
> sahabat-sahabatnya selama Perang Badar.
>
>
>
> Setelah Hudhayfah menantang Muhammad mengenai masalah ini, Muhammad
> berkomentar kepada Umar Ibn al-Khattab: "Apakah paman dari Rasul Allah harus
> dibunuh dengan pedang?" Logika aneh apakah itu? Tidakkah pamannya juga
> seorang kafir sama seperti kafir lainnya? Tidakkah keluarganya adalah kafir
> sama seperti kafir lainnya di Quraishi, sukunya sendiri, yang diperintahkan
> untuk dibunuh tanpa ampun oleh anak-anak mereka sendiri, ayah mereka,
> saudara dan teman-teman mereka?
>
>
>
> Lebih buruk dari Standar Ganda
>
>
>
> Kisah diskriminasi dan standar ganda Muhammad bukan hanya terbatas pada diri
> dan keluarganya, melainkan diteruskan hingga ke kesukuan bangsanya,
> tercermin dalam pernyataannya: "Penerusku hanya boleh diberikan di antara
> kaum Quraishi."
>
>
>
> Perkelahian sengit terjadi pada saat Muhammad meninggal, karena kandidat
> pertama untuk menggantikan Muhammad adalah Sa'd Ibn Ubadah dari Ansar.
> Al-Suyuti berkata: "Muhammad mengatakan, kepemimpinan dan kekhalifahan
> setelahku harus berada di tangan suku Quraishi."
>
>
>
> Lebih jauh lagi, Muhammad tidak hanya memberi hak eksklusif kepada Quraishi
> sebagai penerus Kalifah, namun juga mempraktekkan diskriminasi pada saat
> pembagian penjarahan perang. Ia memporsikan rampasan kepada Quraishi pagan
> lebih banyak ketimbang kepada Muslim non-Quraishi!
>
>
>
> Sheikh Abu Sa'id Al-Khudri menceritakan:
>
>
>
> "Nabi, setelah Perang Hunein,
>
>
>
> Sikap ketidak-adilan Muhammad kerap terulang dan Anda dapat membacanya dalam
> banyak referensi tentang keislaman.
>
>
>
> 4. Terorisme dan Intimidasi dalam Islam
>
>
>
> Dalam bab ini, kami akan membahas serangan dan pertempuran kaum Muslim di
> bawah kepemimpinan Muhammad dan penerus-penerusnya, para Kalifah. Kita juga
> akan membahas kekejaman tak terbatas dari orang yang dianggap sebagai orang
> yang pengampun dan pengasih.
>
>
>
> Semua tindakannya, sesungguhnya sedang mencerminkan sebuah inferioritas yang
> akut – kompleks yang dia alami semasa hidupnya – sebagai akibat dari
> hidupnya yang miskin hingga umur dua puluh lima tahun, dan tidak
> berpendidikan. Untuk mengimbangi masa lalunya, dia memberikan dirinya
> kekayaan, kehormatan dan predikat kenabian.
>
>
>
> Sudah dikatakan di depan bahwa di Medinah, Muhammad berhasil melipat
> gandakan pengikutnya untuk mendukung misinya. Tetapi sekarang dia menghadapi
> masalah. Dari manakah dia akan mendapatkan uang yang ia butuhkan untuk
> menghidupi anak buahnya? Dia tidak menemukan cara lain, selain melakukan
> serangan, penjarahan dan perampokan – atas nama Allah – yang mengakibatkan
> pembunuhan dan pertumpahan darah.
>
>
>
> Empat Serangan Pertama
>
>
>
> Serangannya yang pertama dikenal dengan serangan Al-Iwa', di mana dia
> menyerang sebuah caravan unta, yang dimiliki oleh beberapa kaum Quraishi.
>
>
>
> *[Tidak ada satupun yang hakekatnya dapat dikaitkan kepada Allah, namun
> tetap dikatakan sebagai "perang demi Allah" atau demi "membela Allah". Allah
> ini sudah terlalu banyak dibajak namanya, persis seperti yang dilakukan
> teroris sampai saat ini.]
>
>
>
> Serangan ke empat dikenal dengan Al-Nakhla, sebuah tempat diantara Mekah dan
> Taif. Abd Allah bin Jahsh, memimpin dua belas orang dalam sebuah serangan
> atas caravan yang membawa kurma dan kain. Karavan itu dipimpin oleh Amr bin
> Al-Hadrami, yang dibunuh pada Bulan Haram, bulan dimana kaum Islam dilarang
> untuk membunuh dan berkelahi. Tetapi untuk Muhammad, dia berdiri diatas
> pelarangan. Maka lagi-lagi turunlah ayat dari mulutnya: "Mereka bertanya
> kepadamu tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah: "Berperang dalam
> bulan itu adalah dosa besar; tetapi menghalangi dari jalan Allah, kafir
> kepada Allah…lebih besar dosanya di sisi Allah."
>
>
>
> Perjanjian antara Muhammad dengan komplotannya adalah dia mendapatkan 20%
> dari hasil penjarahannya, dan anak-buahnya mendapatkan 80%. Sebagai hasil
> dari perampokan-perampokan, Muhammad dan anak-buahnya mendapatkan hasil
> permodalan yang sangat besar. Dengan modal itu, mereka mendapatkan orang
> dengan jumlah lebih banyak lagi, dan melakukan pekerjaan yang lebih besar
> lagi. Akibatnya, Perang Badar terjadi pada hari Farkan di bulan Ramadan.
>
>
>
> Perang Badar
>
>
>
> Siapa yang memulai serangan dalam perang Badar?
>
>
>
> *[Muslim selalu merasa bahwa perang ini "defensif " untuk menghancurkan
> musuh-musuh (agresor) Islam yang dituduh kelewat batas.]
>
>
>
> Namun jawablah dulu
>
>
>
> *[Karena bala bantuan "milisi kafir" dari Mekah inilah, maka Muslim
> mendalilkannya sebagai "perang militer" melawan musuh-musuh Allah yang
> kafir, padahal itikad aslinya adalah merampok sebuah karavan kaya dari si
> kafir Abu Sufyan, termasuk menawan wanita-wanita cantik yang bisa dipakai
> semaunya.]
>
>
>
> Seperti biasanya, "jibril" membantu Muhammad dengan ayat yang diturunkan:
> "Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakukan (teror) ke dalam hati orang-orang
> kafir, maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari
> mereka."
>
>
>
> Muhammad mengambil 70 tawanan wanita. Abu Bakar menyarankan kepada Muhammad
> untuk membebaskan mereka agar Allah dapat membimbing mereka untuk beriman
> terhadap kenabian Muhammad. Sa'd Ibn Mua'dh juga berkata sama. Tetapi
> Muhammad lebih mementingkan penjarahan ketimbang pertobatan iman. Sisa
> tawanan yang tidak dibunuh ditawarkan untuk dibebaskan atas tebusan (Surat
> Muhammad 47:4), dengan akibat kaum Quraishi harus menjual rumah mereka demi
> menebus tawanan tersebut dari tangan Muhammad.
>
>
>
> Sa'd Ibn Mua'dh mengkritik kekejaman yang dilakukan Muhammad. Namun Muhammad
> berkata kepadanya, "Kamu sepertinya membenci apa yang dilakukan para
> pengikutku." Dia menjawab, "Ya. Membunuh tahanan bukan tradisi Rab."
> Muhammad menjawab, "Tetapi mereka adalah kafir." Dia kemudian berkata kepada
> Muhammad dalam pernyataannya yang terkenal: "Sepertinya membunuh jauh lebih
> penting bagimu daripada membiarkan orang-orang itu hidup."
>
>
>
> Muhammad pergi untuk membagikan hasil rampasan perang diantara dirinya dan
> anak buahnya. Tetapi setelah hasil rampasan dibagikan, dalam perjalanan
> pulang, Muhammad membunuh Al-Nadr bin Al-Haris. Dan ketika mendekati gerbang
> kota, dia membunuh Akaba bin Abi Al-Mu'ait. Inilah kelicikan Muhammad
> terhadap orang-orang yang telah membantunya. Namun seperti biasanya,
> Muhammad mengatasi masalah kelicikannya ini dengan mendapat "pertolongan"
> ayat Allah yang diturunkan kepadanya: "Mereka menanyakan kepadamu tentang
> pembagian harta rampasan perang. Katakanlah: "Harta rampasan perang itu
> kepunyaan Allah dan Rasul."
>
>
>
> *[Pembelajaran dari perang ini menyangkut 3 aspek bagi setiap Muslim: (1).
> Awas-awas terhadap pemlintiran istilah, dari aslinya "perampokan" menjadi
> "perang militer yang gemilang menghancurkan orang kafir". (2).Awas-awas
> terhadap metamorfosa "Jibril" yang selalu ngurusin pengecualian dan
> penghalalan bagi Muhammad dari ketentuan-ketentuan Allah yang baku. (3).
> Awas-awas terhadap penyesatan "Jibril" bahwa setiap barang jarahan kafir
> adalah halal, namun tidak ada satu orang kafirpun yang halal hidup diatas
> bumi, kecuali Muslim saja, seperti yang didoakan nabi Nuh Islam: "Ya
> Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorangpun di antara orang-orang kafir itu
> tinggal di atas bumi."
>
>
>
> Perang Uhud
>
>
>
> Tidak lama setelah perampokan Badar, orang-orang Quraishi memutuskan untuk
> balas dendam atas serangan terhadap Muhammad dan pengikut-pengikutnya.
> Segera ketika Abu Sufyan tiba di Mekah, dia membangun kekuatan untuk melawan
> Muhammad dan komplotannya. Abu Sufyan dan pasukannya berangkat menuju
> Medina. Mereka berkemah dekat Gunung Uhud, mempersiapkan diri untuk
> menyerang kota. Muhammad diberitahu mengenai pasukan yang siap menggempur
> mereka.
>
>
>
> Muhammad meyakinkan pengikut-pengikutnya bahwa dengan nama Allah dan
> malaikat-malaikat, kemenangan akan memihaknya, "Aku akan meminta Allah dan
> malaikatNya untuk berperang bagi kita." Ketika perang dimulai, ternyata
> Muhamad dan pasukannya dikalahkan dan para pengikutnya lari ketakutan.
> Muhammad mencoba untuk memberikan penjelasan meyakinkan atas Perang Uhud
> yang memalukan. Rakyat bertanya: Dimanakah tuhan dari Muhammad? Dimanakah
> 20.000 malaikat yang dijanjikan untuk berkelahi membela mereka? "Dimanakah
> mereka berada, Muhammad?" Teriak Sa'd Ben, yang terluka parah selama perang.
> Para pendiri Islam berkumpul mengelilingi pemimpin mereka dan bertanya
> kepadanya: "Abu Kasem (itulah nama yang digunakan sahabat-sahabatnya untuk
> memanggilnya), apa yang akan kita lakukan? Sekarang Al-Ansar (sekutu) tidak
> akan mempercayai kita lagi."
>
>
>
> Muhammad meminta anak buahnya waktu sejenak untuk mendapatkan sebuah
> jawaban. Dan "jibril" sudah siap. Namun kali ini kaum Al-Ansar tidak akan
> bisa diyakinkan hanya dengan satu ayat, sehingga enampuluh satu ayat
> diturunkan dan menjadi bagian dari sebuah Surat!
>
>
>
> Karena Al-Ansar bersungut mengenai apa yang dilakukan Muhammad terhadap
> Al-Nadir, Surat 59 Al-Hashr (Pengusiran) diturunkan untuk menghentikan semua
> pertikaian. Sepertinya tuhannya menjadi begitu bermurah hati dengannya
> sehingga dia tidak hanya mengirimnya hanya satu ayat seperti sebelumnya,
> tetapi sekarang sebuat surat penuh turun untuk membenarkan tindakannya!?
> Inilah model tuhannya Muhammad!?
>
>
>
> Affair
>
>
>
> Muhammad berhubungan intim dengan Aisyah, pada saat dia berumur sembilan
> tahun. Pada umur itu, seorang gadis muda tidak sepenuhnya sadar mengenai apa
> yang terjadi pada dirinya secara seksual. Disamping itu, dia tidak memiliki
> perasaan dewasa yang membedakan antara seorang laki-laki dengan yang
> lainnya, dan ke arah mana perasaannya ditujukan. Namun, ketika Aisyah
> bertambah umur, perasaannya juga bertambah dewasa.
>
>
>
> Lihatlah kejadian di seputar pertumbuhan kedewasaannya.
>
>
>
> Pertama, pada saat penyerangan terhadap kaum Al-Miraysi, Muhammad agaknya
> tidak cukup sabar untuk pulang ke rumah, hingga ia meminta Aisyah untuk
> menemaninya. Dengan kata lain, ketika anak buahnya sedang menyerang,
> merampok dan mencuri, sang nabi sedang berada dalam tendanya berhubungan
> intim dengan Aisyah.
>
>
>
> Kedua, ketika sahabat-sahabat Muhammad mengambil wanita suku Al-Mustaliq,
> mereka mempertontonkan wanita-wanita tahanan. Diantara mereka adalah
> Juwairiyyah bint Al-Haris, yang sangat cantik dan Muhammad ingin
> menikahinya. Tetapi karena dia merupakan bagian rampasan perang dari Thabit
> bin Qais, Muhammad menawarkannya banyak uang, untuk membeli wanita itu bagi
> dirinya. Transaksi tersebut bahkan terjadi saat Aisyah sedang bersamanya di
> dalam tendanya.
>
>
>
> Apakah reaksi dari Aisyah? Aisyah meninggalkan untanya ketika kelompok
> tersebut mendekati kota, dan dia masuk ke dalam salah satu rumah yang
> kosong. Setelah tujuh jam, dia kembali bersama Safwan bin Al-Mu'attal,
>
>
>
> Tidak lama kemudian, Ali melihat kejadian tidak senonoh dari Aisyah,
> sehingga dia mengatakannya kepada nabi: Kali ini, Muhammad memutuskan bahwa
> Aisyah harus dibunuh. Dia pergi kepadanya dengan Ali, dan dengan pedangnya,
> siap untuk membunuhnya. Muhammad memasuki rumah dan Ali menunggu di luar,
> tetapi Muhammad keluar satu jam kemudian, berkeringat dan keletihan. Ali
> bertanya kepadanya: "Apakah kamu membunuhnya, Sepupu?" Muhammad menjawab,
> "Tidak Ali. Sebuah ayat turun dari Allah untuk membenarkannya lagi."
>
>
>
> Tetapi kali ini lain, ayat tersebut menuduh Ali yang berbohong, dan
> mengatakan bahwa gosip tersebut berasal dari "kelompok diantara kamu."
>
>
>
> [84] Sejak hari itu, Ali memusuhi Aisyah dan Aisyah memusuhi Ali, Padahal
> mengenai Ali, Muhammad mengatakan, "Dia adalah sepupuku dan saudara yang
> menebus nyawaku. Dia adalah kebenaran, dia adalah Ali bin Abu Talib." Tetapi
> tuhannya Muhammad kini berbalik dan menuduhnya berbohong kepada Ali, demi
> menyelamatkan kisah Aisyah...
>
>
>
> Surat Pewarisan
>
>
>
> [85] [86] Di sini, saya hanya mempersoalkan sebuah pertanyaan klasik: Apakah
> itu adalah perilaku dari seorang nabi yang diutus Tuhan? Sangat jelas bahwa
> Islam berkembang dilandasi dengan banyak darah tertumpah. Dimulai dengan
> perampasan, pembunuhan, pencurian dan perampokan karavan-karavan kaum
> Quraishi yang datang dari Damaskus ke Mekah. Kemudian berlanjut dengan
> menyerang kaum Yahudi, baik itu di Khaybar maupun di Medina, dan kaum
> Nasrani di Medina dan Taif juga tidak luput dari pembantaian. [87]
>
>
>
> Pertikaian keluarga, antara Muhammad dengan Ali menyebabkan dihapusnya Surat
> Pewarisan, yang seyogyanya menurunkan kekalifahan kepada Ali oleh Muhammad.
> Harap catat: pendukung Ali (kaum Syiah) tetap mempertahankan keberadaan
> Surat-Pewarisan dan membacakannya dari dalam Al-Qur'an mereka hingga kini.
> Ketika Kalifah 'Utsman mengumpulkan Al-Qur'an, dia menolak untuk memasukkan
> Surat tersebut dan menuntut untuk menghapuskannya. Tetapi surat itu masuk
> dalam salinan Ibn Mas'ud dari Al-Qur'an dan terdapat di dalam Al-Quran yang
> dibaca oleh rakyat Iran dan semua orang Syiah pada umumnya. Mereka berjumlah
> sekitar 40% dari semua orang Muslim. Sehingga, Al-Quran yang dibaca oleh
> kaum Syiah berjumlah 115 surat, sedangkan Al-Qur'an yang dibaca oleh kaum
> Sunni berjumlah 114 surat. Perbedaan ini menimbulkan sebuah pertikaian
> penting yang terjadi setelah serangan Muraisa, dalam tahun kelima Hijrah.
>
>
>
> Akar-akar Terorisme dalam Al-Qur'an
>
>
>
> Peristiwa seperti ini adalah mirip dengan perkawinan Muhammad dengan
> Juwairiyyah bint Al-Haris, yang terjadi ketika nabi membunuh ayah dan
> suaminya yang ditawan, lalu mengawini sang istri. Aisyah menjawab perilaku
> Muhammad ini dengan mengkhianatinya sebagaimana dikutip di atas.
>
>
>
> Kaum Muslim hingga kini mengikuti langkah-langkah Muhammad, sebagai pendiri
> Islam. Itu sebabnya, hari ini kita menyaksikan para Islamist di Mesir
> merampok gereja-gereja dan toko-toko orang Kristen, membunuh mereka tanpa
> perasaan. Di Aljazair, Muslim fanatik telah membunuh orang-orang tidak
> berdosa tanpa pertanyaan, Muslim maupun non-Muslim, hanya karena merasa ada
> pihak-pihak yang menentang agenda politik dan agama Islam. Kenapa mereka
> harus ragu melakukan hal-hal ini jikalau nabi mereka membiarkan dan memimpin
> aksi-aksi yang menjijikan ini? Aksi-aksi terorisme dan intimidasi Muhammad
> telah didokumentasikan dalam biografi-biografi Islamic yang terbaik tentang
> sepak-terjang Muhammad (sebagai "pahlawan perjuangan").
>
>
>
> Orang-orang harus mengerti bahwa Muhammad telah menjadi contoh bagi umat
> Muslim di dunia Timur maupun Barat.
>
>
>
> Kisah Rihana bint Amro
>
>
>
> Ketika tangan dan baju Muhammad masih berlumuran dengan darah orang-orang
> Bani Quraiza, Muhammad memerintahkan para tahanan wanita dipajang di
> hadapannya. Seperti biasanya, Muhamamd memilih untuk dirinya wanita yang
> paling cantik. Kali ini pilihannya jatuh pada seorang wanita yang suaminya
> dan ketiga saudara laki-lakinya dan seluruh keluarganya telah diperintahkan
> untuk dipenggal kepalanya di depan matanya. Nama wanita itu adalah Rihana
> bint Amro. Muhammad berkata kepadanya, "Daripada menjadi budakku, saya akan
> membebaskan kamu dan menikahimu." Ia menjawab: "Lebih terhormat bagiku untuk
> menjadi budakmu daripada menjadi istri seorang penjagal manusia." Dia
> kemudian meludahinya dengan harapan agar sang nabi besar itu akan
> memerintahkan dirinya untuk dibunuh. Tetapi ternyata Muhammad tidak membunuh
> wanita cantik. Melainkan, dia menyimpannya sebagai seorang budak dan
> berhubungan intim dengannya sementara kaki dan tangan wanita itu terikat.
>
>
>
> Allah seperti apa yang akan mengirim seorang nabi yang bajunya masih
> berlumuran darah sembilan ratus orang, dan mencari kepuasan seksual dengan
> seorang wanita yang lebih memilih menjadi budak dan kematian, daripada
> menjadi "istri dari seorang penjagal manusia."
>
>
>
> Tentu saja kaum Yahudi sejak itu mewarisi kebencian terhadap Muhammad dan
> para pengikutnya. Dan mereka masih mengingat betapa banyak pembunuhan dan
> penyiksaan yang dia lakukan terhadap nenek moyang mereka dari Bani Quraiza.
>
>
>
> Terorisme hari ini bukan datang tiba-tiba, bukan pula temuan metode baru!
> Muhammad telah memberi patron terbaik untuk sebuah teror dan intimidasi
> dengan penutup jubah perjuangan demi agama Allah.
>
>
>
> Kisah Fatimah bint Rabi'a
>
>
>
> Fatima bint Rabi'a adalah wanita dipakai sebagai contoh karena harkat dan
> martabatnya. Dia menolak untuk mengakui Muhammad sebagai seorang nabi,
> malahan mengutuknya. Dan Muhammad, nabi yang dianggap pengampun, ternyata
> tidak melupakan orang ini. Ketika Muhammad menginvasi suku Bani Fazara, dia
> membunuh sebagian besar rakyatnya tetapi mengambil Fatimah bint Rabi'a
> sebagai tawanan bersama dengan anak perempuannya. Muhammad memerintahkan
> agar Fatimah itu disiksa, sebagaimana yang ditulis oleh Al-Athir dalam
> buku-nya.
>
>
>
> Setelah budak tersebut selesai melakukan perbuatannya yang najis, Muhammad
> masih memanggil Zayd bin Haritha dan memerintahkannya untuk menuntaskan
> pembunuhan terhadap Fatimah, walaupun banyak orang meminta pengampunan untuk
> dirinya. Al-Tabari menulis: "Muhammad memerintahkan Zayd bin Haritha untuk
> membunuh Fatimah, yang dikenal sebagai Umm Qirfa. Dia membunuhnya dengan
> sadis yaitu dengan cara mengikat kedua kakinya dengan dua tali yang diikat
> pada dua unta. Dia memaksa unta tersebut berlari ke arah yang berlawanan
> sehingga perempuan itu robek menjadi dua bagian."
>
>
>
> Betapa menjijikkan pembunuhan itu! Tuhan manakah yang dapat mengilhami
> seseorang untuk melakukan hal tersebut, dan tetap harus disebut sebagai
> Tuhan yang "Maha Pengasih dan Maha Penyayang?" Bagaimana Muslim bisa
> mempercayai bukan saja kebohongan dan kepalsuan Muhammad, tetapi juga
> kekejamannya?! Jangan lupa bahwa kekejaman seperti itu berkali-kali
> dilakukan dalam setiap kesempatan sehabis perangnya Muhammad.
>
>
>
> Betapa jauhnya perbuatan nabi besar itu dari ajaran Yesus dari Nazaret, yang
> rela mengampuni mereka yang mengolok bahkan menganiaya dan menyalibkan
> diriNya, dan yang dibalas oleh Yesus dengan meminta pengampunan atas dosa
> mereka kepada Bapa-Nya.
>
>
>
> Tambahan Kisah Safiyah bint Huyay
>
>
>
> Kisah yang baru saja Anda baca tidak berbeda dengan kisah Kinana bin
> Al-Rabi'a, yang menjadi tawanan pada serangan Khaibar. Muhammad bertanya
> mengenai letak hartanya yang disembunyikannya. Sebagai jawabannya, Kinana
> sekaligus kehilangan semua kekayaan yang tersimpan.
>
>
>
> *[Muslim selalu mendalilkan motif Nabinya disini berperang melawan kafir
> Yahudi, tetapi lihatlah betapa kasat mata motif sejatinya adalah
> perampokan.]
>
>
>
> Muhammad kemudian memerintahkan untuk membawa Safiyah, istri Kinana, dan
> menyaksikan bagaimana suaminya diikat, dilepaskan bajunya, dan di capkan
> dengan besi kepada bagian-bagian tubuh Kinana yang sensitif. Safiyah
> didudukkan dipangkuan Muhammad, dipaksa untuk menonton suaminya disiksa.
> Setelah penyiksaannya, Muhammad memerintahkan agar Kinana dipenggal dengan
> pedang dimuka umum, kemudian menikahi istrinya!
>
>
>
> Bila hal seperti itu terjadi pada nabi selain Muhammad, kaum Muslim akan
> mengutuki: "Nabi binatang!" atau "Setan alas!" Coba periksalah semua
> perilaku para nabi satu persatu tanpa pembelaan buta: Bisakah perilaku
> seperti itu bagian dari perilaku nabi Tuhan yang sejati?
>
>
>
> Beberapa kaum Muslim mungkin akan mengatakan bahwa tuduhan-tuduhan tersebut
> adalah palsu terhadap rasul mereka. Saya menjawab: Saya berharap dari lubuk
> hati saya bahwa itu adalah tuduhan palsu, tetapi kebenaran selalu pahit.
> Saya mengetahui ini dari pengungkapan fakta-fakta yang diplintirkan, juga
> dari pengalaman pribadi, karena saya merasakan sendiri kepahitan yang sama
> dari ajaran dan tindakan-tindakan nabi dan tuhannya Islam, saat saya
> menemukannya sendiri. Mengerikan, sangat mengerikan, untuk menghubungkan
> Tuhan yang Suci dan Murni dengan kejahatan dan tipu daya palsu, sementara
> Tuhan sejati sama sekali tidak bersalah atas ucapan dan tindakan-tindakan
> Muhammad.
>
>
>
> Tipu daya Muhammad berhasil karena kebodohan orang Arab di zaman kebodohan.
> Bagaimana tipu daya ini bisa diterima oleh orang-orang terpelajar pada abad
> ke 21, dimana ilmu pengetahuan menyediakan begitu banyak fakta dan
> pencerahan?
>
>
>
> Ikuti Muhammad dalam Perang atau: Mati
>
>
>
> Ketika Amr bin al-Aas tiba di Yaman untuk memaksa rajanya membayar upeti
> jika dia tidak memeluk Islam, sang raja bertanya kepadanya: "Bagaimanakah
> semua kaum Quraishi menjadi Muslim?" Al-Aas menjawab:
>
>
>
> "Kaum Quraishi mengikuti Muhammad karena mereka mempunyai keinginan untuk
> memeluk Islam atau karena mereka takut sebab mereka dikalahkan dengan
> pedang. Dan sekarang kamu adalah satu-satunya yang tersisa (yang bukan
> Muslim). Jika kamu tidak memeluk Islam hari ini, kuda-kuda akan berlari di
> atasmu dan rakyatmu. Peluklah Islam dan kamu akan hidup dalam kedamaian dan
> kuda-kuda serta penunggangnya tidak akan menyerangmu."
>
>
>
> Dengan kata lain, pilihannya hanya Islam atau mati. Ikuti Muhammad atau mati
> – sebuah pilihan perbudakan dan sebuah taktik teroris yang teramat keji,
> rancangan Muhammad Utusan Allah. Ibn Ishaq menulis:
>
>
>
> "Utusan Allah mengirim Khalid bin Al-Walid kepada bin Al-Haris, untuk
> disampaikan kepada suku Najran, yang beragama Kristen dan berkata kepadanya:
> Jika kamu memeluk Islam dan membayar zakat, kamu akan diterima; jika kamu
> bilang tidak, aku akan membunuhmu dengan pedang."
>
>
>
> Suku tersebut mengirim beberapa orang dari Al-Haris kepada Utusan Allah
> dengan patuh. Apa yang dikatakan Utusan Allah kepada orang-orang tersebut?
> "Jika kamu tidak memeluk Islam, aku akan memenggal kepalamu di bawah
> kakimu!"
>
>
>
> Teror dan mental terorisme tidak hanya didemonstrasikan dalam
> tindakan-tindakan Muhammad, tetapi juga dicatat sebagai pewahyuan dari
> Allahnya dalam Al-Qur'an, yang mendukungnya untuk menteror, membunuh dan
> menumpahkan darah orang tidak berdosa.
>
>
>
> Surah 4:74 mengatakan
>
>
>
> Surah Muhammad mengatakan
>
>
>
> Surah Al-Anfal 8:60 mengatakan
>
>
>
> [94]: "Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu
> sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang kamu menggetarkan
> (teror) musuh Allah, musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak
> mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya."
>
>
>
> [Surah 33:26 mengatakan, "...dan Dia memasukkan rasa takut (teror) kedalam
> hati mereka. Sebagian kamu bunuh dan sebahagian yang lain kamu tawan"
>
>
>
> Kasih versus Teror
>
>
>
> Teror jelas-jelas diperintahkan Allah, untuk ditanamkan ke dalam hati para
> musuh Islam. Maka Islam adalah tempat subur untuk menggunakan teror dan
> terorisme sebagai alat untuk menaklukkan keimanan seseorang.
>
>
>
> Saya percaya, kebenaran sejati yang datang dari Surga tidak membawa pedang,
> ataupun memerintahkan pertumpahan darah orang tidak berdosa. Surga
> menyatakan: "Kasihilah musuhmu." Dia tidak mengatakan, "Jagallah musuhmu."
> Surga mengatakan: "Berkatilah mereka yang mengutukmu." Tidak mungkin Surga
> mengatakan: "Wahai Nabi, kobarkanlah semangat para mu'min itu untuk
> berperang. Jika ada dua puluh orang yang sabar di antara kamu, niscaya
> mereka dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus
> diantaramu, mereka dapat mengalahkan seribu daripada orang-orang kafir,
> disebabkan orang-orang kafir itu kaum yang tidak mengerti."
>
>
>
> Surga yang mengampuni berkata
>
>
>
> Tetapi Surga tidak akan menghasut dan menyombong
>
>
>
> Penyebaran Islam setelah Muhammad juga dicapai dengan ujung pedang, seperti
> yang digambarkan dalam bendera mereka. Ibn Al-Asam Al-Garhami mengatakan di
> dalam bukunya Tales of Battles bahwa jumlah orang yang terbunuh dari awal
> panggilan kenabian Muhammad hingga kematiannya melebihi 30,000 jiwa. Dan
> mereka yang menemui ajalnya oleh pedang Islam dari awal pendirian Islam
> hingga 1250 Hijrah (sekitar tahun 1750 Masehi) mencapai sekitar sepuluh juta
> jiwa. Di Spanyol sendiri, kaum Muslim membunuh lebih dari 1.5 juta jiwa dari
> abad ke-8 Masehi hingga mereka diusir dari Spanyol pada tahun 1492.
>
>
>
> Perang antar Muslim: Pembunuhan Utsman bin Affan
>
>
>
> *[Muhammad memberlakukan pedang dan menghalalkannya terhadap kafir. Ia
> mungkin tidak sadar akan firman Yesus yang mengatakan sebaliknya, "Siapa
> yang menggunakan pedang akan binasa oleh pedang" (Mat.26:52). Pedang disini
> tentu "pedang" dalam arti luas tentang kebrutalan, pembunuhan, dan
> pertumpahan darah. Dan benarlah, ternyata pengembangan Islam yang
> mengandalkan pedang berbalik menjadi korban pedang itu juga di kalangannya.
> Kenapakah Muslim tidak me-renunginya serta menganalisa dan memastikan
> sejarah intern Islam itu sendiri?]
>
>
>
> Kejadian yang paling tepat menggambarkan "pedang makan tuan" adalah fakta
> pembunuhan terhadap penerus-penerus Muhammad (yakni para Kalifah) dan
> pemimpin-pemimpin Muslim oleh kalangan Muslim sendiri. Salah satu
> diantaranya adalah Utsman bin Affan, Khalifah ketiga yang menyumbangkan
> 10,000 dinar kepada Muhammad, ketika dia pertama kali mulai menyebar-luaskan
> panggilan kenabiannya. Al-Halabi menulis tentang dia:
>
>
>
> "Utsman bin Affan datang dengan uang sepuluh ribu dinar dan meletakkannya di
> dalam tangan dan dada Muhammad. Muhammad mulai mengambil uang tersebut,
> memeriksanya, membalik-balikannya ke setiap arah dengan hati-hati dan
> gembira sambil berkata, 'Semoga Allah memberikan pengampunan atas semua
> dosamu, yang tidak diketahui dan yang diketahui oleh umum, Wahai Utsman.
> Semoga Allah memberikan kepadamu pengampunan untuk apa yang kamu lakukan di
> hari kemarin dan apa yang kamu lakukan di hari esok hingga hari
> pengangkatan. Tidak akan ada sesuatu apapun yang dilakukan Utsman yang akan
> melukai dirinya mulai hari ini."
>
>
>
> Penulis-penulis Islam sendiri memberikan kita banyak penjelasan mengenai
> pembunuhan terhadap diri Utsman. Dua orang Muslim yang berpengaruh, Muhammad
> bin Abu Bakar dan Ammar bin Yasir, datang ke hadapan Utsman ketika dia
> sedang membaca Al-Qur'annya Muhammad. Mereka menyiksanya kemudian
> membunuhnya. Mereka juga menginjak jenggotnya dengan sepatu mereka – sebuah
> tanda penghinaan besar. (Jangan lupa bahwa Utsman adalah salah satu dari 10
> pembawa kabar baik yang berkhotbah tentang Surga. Dia juga adalah orang yang
> telah diberikan kepastian oleh Muhammad bahwa semua dosanya, yang lalu dan
> yang akan datang, akan diampuni, setelah dia membayar 10.000 dinar.)
>
>
>
> Ironisnya, dia dibunuh oleh seorang pembawa kabar baik lainnya, Ammar bin
> Yasir, yang berasal dari sebuah suku yang disiksa oleh kaum Quraishi karena
> Muhammad. Dengan demikian, seperti ucapan Muhammad, bukankah yang membunuh
> dan yang dibunuh sesama Muslim akan masuk ke dalam api neraka? Apakah Utsman
> benar-benar pergi ke Surga hanya karena sepuluh ribu dinar yang dia
> sumbangkan kepada Muhammad, karena ia memang dijanjikan Surga? Apakah Ammar
> bin Yasir, salah satu dari pembawa kabar baik tentang Surga – tetapi yang
> membunuh sesama orang Muslim – pergi ke Surga? Apakah kaum Muslim memikirkan
> hal-hal ini? Apakah Utsman dan Ammar pergi ke surga atau ke neraka? Menurut
> Muhammad, mereka pergi ke surga. Tetapi juga menurut Muhammad mereka pergi
> ke neraka! Faktanya, Kalifah ketiga ini dibunuh oleh Ammar dan anak dari
> Khalifah pertama.
>
>
>
> *[Muhammad sendiri tidak luput dari hukum "pedang berbalas pedang". Ia kena
> racun dari perempuan Yahudi yang ditawannya di Khaibar, dan Allah tidak
> menghindarkan atau memunahkan racun itu dari padanya, seperti yang diakui
> oleh Anas bin Malik: "Saya selalu mengetahui pengaruh racun itu dalam
> kerongkongan beliau (HS Bukhari 1220). Aisyah menyaksikan betapa Muhammad
> menderita, bukan hanya karena sakit keracunan makanan tersebut di saat-saat
> kritisnya, "Hai Aisyah! Saya senantiasa merasa pedih makanan (racun) yang
> saya makan di Khaibar. Itulah waktunya saya merasa tali jantung saya putus
> karena racun itu"; Tetapi harapan dan permohonannya untuk keselamatan
> dirinya di akhirat juga tidak menentu, karena tidak ada tanda-tanda dijawab
> lagi oleh Jibril maupun Allah. Muhammad hanya bergumul sendirian dengan
> maut. Ketika seseorang siap-siap menghembuskan nafas terakhirnya, ia akan
> melepaskan segala atribut ke-egoannya dan dengan kata-kata terakhir ia
> mengakui dengan sepenuh kejujuran. Dan itulah yang juga terjadi pada diri
> Muhammad, yang berkata: "Wahai Tuhan! Ampunilah saya! Kasihanilah saya dan
> hubungkan saya dengan Teman yang Mahatinggi... Lalu beliau mengangkat
> tangannya sambil mengucapkan: "Teman Yang Maha Tinggi". Lalu beliau wafat
> dan rebahlah tangan beliau." (HSB.1570, 1573, 1574). Tak bisa lain lagi,
> Muhammad harus dengan jujur meninggalkan dua kebenaran diujung napas
> terakhirnya: (1). Bahwa ia adalah orang berdosa yang perlu diampuni. Dan (2)
> bahwa ada satu sosok baru yang disembunyikannya selama ini, yaitu, "Teman
> Yang Maha Tinggi" yang akan mengadilinya di hari pengadilan.]
>
>
>
> 5. Al-Qur'an Wahyu Allah atau Ciptaan Manusia?
>
>
>
> Tuan Qasim, guru agama saya dulu di Mesir tempat saya dilahirkan, – seperti
> halnya dengan semua para Imam dan Syeik – menyatakan bahwa mujizat yang
> dilakukan oleh Muhammad adalah penulisan Al-Qur'an. Mereka mengaku bahwa
> Al-Qur'an adalah tulisan yang paling indah dengan retorika yang paling baik
> yang pernah ditulis, karena berasal dari surga dan bukan ciptaan manusia.
> Al-Qur'an sendiri, dalam salah satu ayatnya menantang siapapun untuk
> menghasilkan sebuah karya mirip Al-Qur'an, atau bahkan yang mirip dengan
> salah satu suratnya yang mana saja. Dr. Badawi, seorang guru agama
> mengatakan, "Al-Qur'an adalah buku surgawi terakhir dan Muhammad adalah nabi
> terakhir dan penutup nabi-nabi sebelumnya."
>
>
>
> Apakah pernyataan-pernyataan manusia ini benar? Saya dulu biasanya
> memutlakkan Al-Qur'an dan saya adalah penggemar dari Sheikh Abdul Baset
>
>
>
> Penjiplakan Quranik
>
>
>
> Saya membaca dan merenungi Al-Quran dan juga Alkitab, dan saya menemukan
> banyak penjiplakan dengan penggeseran. [Tidak seperti para "Ahli Kitab",
> banyak Muslim belum tahu bahwa banyak ayat dari Al-Qur'an diambil dari
> Alkitab, dengan sejumlah penambahan pengurangan, dan perubahan, besar atau
> kecil.] Contoh, Al-Qur'an menetapkan untuk semua orang Muslim, kewajiban
> untuk membayar 2.5% zakat.[99] Hal itu menjiplak Perjanjian Lama yang
> ditetapkan bagi orang Yahudi untuk membayar 10% dari pendapatan tahunan
> mereka. Berpuasa, kiblat shalat, barang haram dan halal dan lain lain di
> dalam Al-Qur'an, juga dijiplak dari Alkitab dengan beberapa modifikasi.
> Semua ini bukan sesuatu yang baru, tapi sudah ada dikalangan Israel!
>
>
>
> *[Malahan penjiplakan dengan perubahan arah kiblat, angka zakat, dan bobot
> haram-halal, jelas-jelas menciptakan pertanyaan kenapa Allahnya Muhammad
> sesukanya mengubah hukum Tuhan dari para nabi selainnya, setelah ribuan
> tahun itu diberlakukan dengan baik-baik? Lihat pula kisah kejadian alam
> semesta, keberadaan 7 surga dan neraka, sosok sejarah seperti ratu Sheba
> (Balqis), Nimrod, kisah nabi-nabi, kejadian Yahya dan Isa beserta
> mujizat-mujizatnya, hingga kepada penghakiman akhir zaman, semuanya itu tak
> lain tak bukan hanyalah "retelling stories" dengan banyak penyimpangan,
> pengacakan, dan pengaburan fakta sejarah, sambil menyisipkan fiksi-fiksi,
> sehingga semuanya justru tidak jelas dan tidak masuk akal.]
>
>
>
> Mujizat Al-Qur'an?
>
>
>
> Tentang "keajaiban" Al-Qur'an. Apakah ini berarti Al-Qur'an tidak mempunyai
> kesalahan, baik itu secara gramatikal, sejarah ataupun Qur'aniah - dirinya,
> dan tidak seorangpun yang sanggup menulis sesuatu yang menyerupainya? Saya
> dulu memang selalu menantang para pengikut agama-agama lain untuk mencari
> kesalahan di dalam Al-Qur'an yang saya cintai. Tetapi beberapa teman dekat
> mengatakan kepada saya untuk membacanya dengan lebih seksama dan mendalam
> agar saya dapat mencari tahu sendiri. Saya melakukannya dan saya terkejut
> karena menemukan begitu banyak kesalahan gramatikal dan kesalahan sejarah.
> Kita tidak mau bertele-tele disini, kecuali hanya tampilkan satu-dua
> gelintir kekonyolan wahyu sebagai contoh.
>
>
>
> Laki-laki vs. Perempuan; Bentuk Tunggal vs. Jamak; Subyek vs. Obyek.
>
>
>
> Dalam Surat Al-A'raf di bawah ini,
>
>
>
> Pada ayat berikutnya, dari Surat At-Tauba,
>
>
>
> Muhammad juga terlanjur meletakkan bentuk subyek yang seharusnya berbentuk
> obyek, begitu juga sebaliknya – sebuah kesalahan yang tidak termaafkan dalam
> bahasa Arab, seperti yang ditulis dalam Surat Al-Hajj[102]
>
>
>
> Dalam Surat Al-A'raf 7:56, kesalahan gramatika yang konyol juga terjadi,
> dimana bentuk laki-laki (yang derajatnya dalam Islam lebih tinggi) tertukar
> dengan bentuk perempuan yang berderajat lebih rendah.
>
>
>
> Al-Suyuti mengatakan: "Tidaklah dibenarkan, bagi semua orang, untuk membaca
> Al-Qur'an tanpa membacanya dalam bahasa Arab; sekalipun pembacanya tidak
> pandai membaca dalam bahasa Arab."
>
>
>
> Dia mengatakan ini karena kebanyakan sarjana Muslim setuju bahwa
> menerjemahkan Al-Qur'an ke dalam bahasa lain akan "menghilangkan banyak
> makna asli dan keindahannya serta nilai linguistiknya".
>
>
>
> *[Tentu saja itu bukan monopoli Al-Quran, melainkan secara umum gejala
> seperti itu berlaku untuk semua "bahasa-ibu", apalagi yang berujud
> prosa-lirik ala Al-Quran. Namun dalam perkembangan linguistik itu sendiri,
> entah dalam bahasa apa saja, akan menipiskan kekentalan nuansa aslinya yang
> selalu bergeser lewat waktu. Namun masalahnya menjadi lain ketika hal yang
> bersifat relatif itu hendak dimutlakkan dengan dalil bahwa membaca Al-Qur'an
> atau bershalat dalam bahasa lain>oleh para ulama Islam sebagi tidak sah,
> atau tidak diridhoi Allah, atau tidak berpahala selain dalam bahasa Arab!
> Bahkan pelaku-pelakunya dihajar!]
>
>
>
> Kita harus bertanya:
>
>
>
> "Apakah Allah adalah tuhan bagi orang-orang Arab saja?"
>
>
>
> "Apakah dia bukan Tuhan bagi semua orang?"
>
>
>
> "Apakah Allah tidak berbicara dalam bahasa lain selain dalam bahasa Arab
> saja, seperti yang Muhammad katakan beberapa kali dalam Al-Qur'an?"
>
>
>
> Walau sejak dunia diciptakan hingga saat ini, keseluruhan manusia yang bisa
> berbicara dalam bahasa Arab hanya seporsi kecil saja, namun Muhammad
> berkata: "Cintailah Arab untuk tiga alasan: karena aku adalah orang Arab,
> karena Al-Qur'an diturunkan kepada kita dalam bahasa Arab,
>
>
>
>
>
> Namun lucunya, Nabi Arab ini juga mempertentangkan pernyataannya di tempat
> lain dengan mengatakan: "Tidak ada perbedaan antara Arab dan bukan Arab
> kecuali dalam kesalehan."
>
>
>
> [105] Jika Al-Qur'an ditujukan bagi seluruh dunia, ia seharusnya datang
> dalam bahasa yang memang dapat diterjemahkan tanpa harus kehilangan makna
> dan nilai aslinya. Lebih jauh lagi, jika Al-Qur'an memang berasal dari
> Tuhan, ia seharusnya dapat diterapkan pada setiap generasi dan setiap
> tempat, tidak hanya untuk bangsa Arab dan hanya selama masa tertentu! [106].
> Seorang Syeikh & ilmuwan Islam, Ibn Taymiyyah,[107] menulis: [108]. Bahwa
> terdapat banyak kesalahan di dalam Al-Qur'an, telah diketahui dengan baik di
> antara para Muslim, dan tidak dapat dibantah oleh sarjana-sarjana mereka.
> Maka saya bertanya, "Tidakkah 'Jibril' menyadari pentingnya
> penekanan-penekanan dan tanda-tanda pada huruf-huruf ketika Al-Qur'an
> diturunkan?" [109] Dan masih banyak kesalahan lainnya yang tidak usah lagi
> disertakan disini. [110]
>
>
>
> *[Apalagi sampai harus diganti dan dirubah ayatnya Allah dalam
> nasikh-mansukh.]
>
>
>
> Alasan-alasan Lainnya yang Membingungkan
>
>
>
> Ketika Al-Qur'an ditulis, ia tidak memiliki tanda-tanda yang diperlukan oleh
> huruf-huruf yang sangat penting dalam bahasa Arab
>
>
>
> "Sahabat-sahabat Muhammad tidak menaruh tanda atau penekanan pada
> huruf-hurufnya. Dengan demikian, kata tersebut dapat dibaca dengan dua cara
> yang berbeda, dan bisa memiliki dua arti (atau lebih) yang berbeda!
>
>
>
> Bukti ini – penulisan Al-Qur'an yang tanpa tanda-tanda – juga SUDAH
> ditegaskan oleh Al Suyuti.
>
>
>
> *[Bukankah dikatakan bahwa di setiap malam di bulan Ramadhan "Jibril" turun
> untuk me-review bersama Muhammad apa-apa yang sudah diturunkan kepadanya
> agar terkonfirmasi segalanya dalam kebenaran? Bahkan dikatakan Jibril telah
> mengunjungi Muhammad sebanyak 124.000 kali, atau hampir 20 x dalam sehari
> selama kenabian Muhammad? (lihat Wikipedia, kategori "Malaikat"). Lalu
> kenapa masih kelolosan banyak kerancuan dalam penandaan Al-Qur'an?] Kalau
> hal itu dikatakan sebagai keajaiban, kesempurnaan, dan yang terindah dari
> semua kitab, bukankan seharusnya bebas dari kesalahan yang memalukan?
>
>
>
> Lama setelah Al-Qur'an ditulis, Abu Al-Aswad Al-Du'ali dan Saybubia (Khalil
> Ibn Ahmad) menyelesaikan pekerjaan yang tidak sempat dilakukan oleh
> 'jibril'. Ketika peletakkan penekanan-penekanan dan tanda-tanda pada huruf
> telah diselesaikan oleh mereka, pertentangan pun terjadi di antara umat
> Islam; dan masih terus terjadi sampai hari ini: Al-Qur'an dapat dibaca dalam
> dua cara yang berbeda, dan kenyataan ini ditegaskan oleh para sarjana Muslim
> sendiri! Sebaliknya Muhammad mengakui bahwa Al- Qur'an dapat dibaca dengan
> tujuh cara berbeda (yang akan memberikan arti yang berbeda terhadap
> kata-katanya) sebagaimana yang dicatat dalam Hadits Shahih Bukhari dan
> Muslim.
>
>
>
> Ketika saya masih kecil, saya bertanya kepada guru agama saya, mengapa
> (huruf) alif dihapus dari semua huruf-huruf dimana seharusnya ia
> ditempatkan. Dan guru saya tidak bisa menjawabnya, dan bahkan para sarjana
> Islam masih tidak memiliki sebuah jawaban. Apakah Jibril telah "memakan"
> huruf alif tersebut ketika ia mendiktekan ayat-ayatnya kepada Muhammad?
> Atau, huruf alif ini tidak terdapat dalam perbendaharaan Jibril? Jadi,
> apanya Quran yang dikatakan keajaiban yang terbesar?
>
>
>
> *[Dan tidak cukup dengan itu, siapakah diantara Muslim yang tahu apa yang
> diturunkan oleh Jibril kepada umat Islam, dalam huruf atau ayat "Alif laam
> miim"(ayat awal dari surat 2, 3, 29, 30, 31, 32), atau "Thaa sin mim"
> (fawatih al-suwar, ayat awal dari surat 26 dan 28 dan lain lain total ada 29
> surat?]
>
>
>
> Al-Suyuti menulis: "Ayat awal dari semua surat adalah rahasia sehingga tidak
> seorangpun mengerti maksudnya kecuali bagi Allah" (lihat Al-Itiqan,
> Al-Suyuti, vol.3, p.29). Inikah ujud dari keajaiban Quran yang tak
> tertandingi? Dengan kesalahan gramatikal, sejarah, dan kalimat-kalimat tanpa
> arti? Bukankah itu hanya bualan tersendiri dari Muhammad untuk menantang
> orang-orang bodoh menciptakan satu surat sebaik semisal Quran?
>
>
>
> Wahyu via Inspirasi Para Sahabat Muhammad?
>
>
>
> Bukti menunjukkan bahwa Al-Qur'an itu tak lepas dari ciptaan manusia.
> Kenyataan memperlihatkan banyak di antara ayat-ayatnya berasal dari para
> pendamping Muhammad dan istri-istrinya. Dengan demikian, apakah Abu Bakar
> dan Umar Al-Khattab juga merupakan nabi, atas partisipasinya dalam menulis
> Al-Qur'an? Mari kita lihat beberapa yang narasinya pendek saja.
>
>
>
> Umar Ibn Al-Khattab
>
>
>
> Abu Bakar bukanlah satu-satunya, masih ada yang lain yakni Umar ibn
> Al-Khattab mengatakan sebuah pernyataan bahwa "jibril" dengan segera
> menerima dan menurunkan kepada Muhammad.
>
>
>
> Salah satu peristiwa yang disebutkan Al-Suyuti, menunjukkan bagaimana dan
> dari siapa wahyu Muhammad itu timbul:
>
>
>
> "Seorang Yahudi bertemu dengan Umar Ibn Al-Khattab. Orang Yahudi itu beradu
> argumentasi dengan Umar dan mencoba untuk meyakinkan dirinya bahwa Muhammad
> bukanlah seorang nabi dan "jibril" yang berbicara kepadanya hanyalah musuh
> dari orang Yahudi. Umar menjawabnya, 'Siapapun yang menjadi musuh Allah,
> dialah musuh para malaikat, para utusannya, Jibril dan Michael, karena Allah
> adalah musuh bagi orang-orang yang tidak percaya.' Dan hanya selang dua
> hari, ucapan tersebut diturunkan menjadi ayat yang bisa kita temukan dalam
> Al Qur'an, Surat 2:98."
>
>
>
> Zayd bin Thabit [111]
>
>
>
> Sebuah kisah lain diceritakan oleh Zayd, salah seorang dari para penulis
> wahyu Muhammad (Al Qur'an). Ia mengatakan:
>
>
>
> "Muhammad menghampiriku lalu berkata, tulislah apa yang telah diturunkan
> kepadaku, 'Mereka yang hanya duduk diam di dalam iman tidak dapat disamakan
> dengan mereka yang bertempur di jalan Allah.' Di antara mereka pada saat
> itu, ketika ia sedang mendiktekannya kepadaku, ada Ibn Umm Kulthum, seorang
> tuna netra. Ia berkata kepada Utusan Allah, 'Tetapi aku buta.'
>
>
>
> Lalu Muhammad berkata kepada Zayd, 'Tambahkan pada ayat itu, kecuali mereka
> yang cacat.'"
>
>
>
> Apakah itu merupakan pewahyuan yang turun dari surga atau nasihat spontan
> dari manusia? Saya serahkan kepada Anda untuk memutuskannya.
>
>
>
> *[Masalahnya, hanya Muhammad seorang yang menyaksikan perkataannya sendiri
> sebagai wahyu! Dan itu dengan mengatas-namakan "Jibril"plus "Allah" yang
> kedua-duanya hanya diklaim. Sementara pewahyuan nabi-nabi sebelumnya hanya
> berurusan langsung dengan Tuhan sendiri (tanpa Jibril), kenapa Muhammad
> hanya berurusan dengan "Jibril" tanpa Allah? Maka dalam contoh diatas,
> tampak sekali klaim demikian mudah nyasar dari sumber tertingginya.]
>
>
>
> Abd Allah bin Sa'd
>
>
>
> Seorang penulis lain yang dipakai Muhammad adalah Abd Allah bin Sa'd. Ia
> kemudian meninggalkan nabi karena ia menemukan kenyataan bahwa tidak ada
> pewahyuan dan tidak ada "jibril." Ia bersaksi demikian: "Muhammad sebelumnya
> selalu berkata kepadaku untuk menulis pada setiap akhir bagian: 'Allah
> adalah penyayang dan adil'. Tetapi aku menulisnya dengan 'pengampun dan
> penuh belas kasihan.' Lalu Muhammad menjawab, 'Itu sama saja.'"
>
>
>
> Akibatnya Sa'd telah pun meninggalkan Islam. Ia melarikan diri karena
> Muhammad mengancam akan membunuhnya setelah ia diberitahukan apa yang
> dikatakan oleh bin Sa'd: "Jika Allah menurunkan wahyu kepada Muhammad, Ia
> tentu juga akan menurunkannya kepadaku. Ketika Muhammad berkata, 'Allah
> mendengar dan mengetahui segalanya,' aku menulis, 'Allah maha mengetahui dan
> adil.' Jawabannya seperti biasa adalah, 'bin Sa'd, tulislah apapun yang kau
> kehendaki.' "
>
>
>
> Menanggapi tuduhan Sa'd, ayat berikut ini kemudian diturunkan kepada
> Muhammad, Al-An'am 6:93: "Dan siapakah yang lebih zalim dari orang yang
> membuat kedustaan terhadap Allah atau yang berkata, "Telah diwahyukan
> kepadaku," padahal tidak ada diwahyukan sesuatu pun kepadanya, dan orang
> yang berkata, "Aku akan menurunkan seperti apa yang diturunkan Allah."
>
>
>
> Seperti biasa, "jibril" selalu siap dengan sebuah ayat untuk membenarkan
> pemlintiran fakta dari Muhammad, ketika ia menumpahkan darah bin Sa'd yang
> hendak membuktikan kepalsuan nabi.
>
>
>
> *[Tentu para pembaca dapat merasakan bahwa bin Sa'd – sebagai penulis wahyu
> bagi tuannya – tahu persis resiko apa yang bisa dijatuhkan kepadanya bila ia
> sesumbar menyaingi tuannya sebagai penerima wahyu pula. Tetapi karena itu
> bukan sesumbar bualan – melainkan fakta yang sebenarnya – maka ia kehilangan
> respek terhadap tuannya, tidak tahan menghadapi kepalsuan, dan barakhir
> nekad melontarkan fakta kebenarannya dengan resiko yang harus
> ditanggungnya!]
>
>
>
> Umm Salamah
>
>
>
> Umm Salamah, salah seorang dari istri-istri Muhammad, suatu ketika bertanya:
> "Wahai Utusan Allah, aku tidak pernah mendengar sosok wanita diucapkan
> selama masa Hijrah (menyingkirkan diri/ minggat ke Medinah)." Kemudian, ayat
> di bawah ini dengan mudahnya turun: "Maka Tuhan mereka memperkenankan
> permohonannya dengan berfirman, "Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal
> orang-orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan;
> karena sebagian kamu adalah turunan dari sebagian yang lain."
>
>
>
> "Wahai Utusan Allah, engkau hanya menyebutkan laki-laki tetapi tidak
> menyebut perempuan." Seperti biasa, "jibril" sudah siap memberikan kepalsuan
> kepada Muhammad. Lihat ayat di bawah ini diturunkan jibril: "Sesungguhnya
> laki-laki dan perempuan yang Muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin,
> laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan
> perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan
> perempuan yang khusyuk, …. dst."
>
>
>
> Masih banyak lagi surat yang turun dari "jibril" untuk memuaskan istri-istri
> Muhammad dan teman-temannya.
>
>
>
> Aisyah
>
>
>
> [117] yang mengijinkan penggunaan pasir (dalam bahasa Arab disebut,
> Al-Tayammum) sebagai persiapan untuk bersembahyang, sebagai pengganti
> air.[118] Bagaimana pasir bisa membersihkan orang-orang yang akan
> bersembahyang, bukankah malahan akan menambah kotor? Bagaimana ucapan
> manusia (Aisyah sehabis sanggama) bisa bernilai wahyu dalam Qur'an?[119]
> Pertanyaan yang sama-sama bodohnya: apa Jibril kalah terhadap bangkai
> anjing, atau kalah akal memilih ruang/ rumah lain (atau tempat lain diluar
> rumah) untuk menurunkan ayat-ayat Allahnya?[120]
>
>
>
> Suatu kali, Aisyah, istri yang dimanjakan oleh Muhammad, berkata: "Aku
> bersama dengan Utusan Allah ketika sebuah penyerangan sedang berlangsung. Ia
> seperti biasa melakukan hubungan intim denganku, setiap malam. Tetapi ketika
> pagi hari tiba, ia tidak menemukan air untuk mencuci untuk sembahyang. Aku
> berkata kepadanya, 'Muhammad, bukankah kita terbuat dari pasir?' Dan ia
> menjawab, 'Ya, benar.' Aku berkata, 'Kalau begitu, mengapa bingung, engkau
> dan orang-orangmu membutuhkan air namun tidak menemukannya, sedangkan pasir
> selalu ada di sana. Gunakan saja pasir.'"
>
>
>
> Seperti biasa, "jibril"-nya Muhammad turunkan ayat dengan segera
>
>
>
> Wahyu dari Pembantu? Terhenti Karena Bangkai Anjing?
>
>
>
> Manipulasi Muhammad dan tuhannya dan Jibrilnya tidak hanya terbatas pada
> hubungan-hubungan yang penting, tetapi meluas kepada hal-hal yang sepele.
> Sebagai contoh, ada satu kisah populer yang dipercaya ratusan juta Muslim,
> bahwa wahyu Muhammad bisa terputus karena bangkai anjing. Suatu hari sang
> nabi bertanya kepada pembantunya: 'Mengapa, ya Khawla, "jibril" berhenti
> menurunkan ayat-ayat kepadaku?' Khawla tentu tak bisa menjawab dengan
> kepastian. Tetapi tatkala ia bersih-bersih ruangan dan ketika ia
> membersihkan di bawah tempat tidur sang nabi, ia menemukan seekor anjing
> mati. (Dan Muhammad tidak mencium bangkai anjing yang telah mati selama
> beberapa hari di bawah tempat tidurnya? Dan kenapa seorang nabi bertanya
> kepada pembantunya tentang ruh "jibril" yang dinyatakan oleh Muhammad
> sendiri bahwa keberadaannya tidak bisa terjangkau oleh beliau, apalagi
> manusia lainnya (lihat Surat 17:85), bahkan apalagi ditanyakan apa sebab
> musabab wahyunya terhenti? Yang benar saja! Tetapi itulah hebatnya sang
> nabi, sebab setelah kamarnya dibersihkan, tuhannya Muhammad menurunkan Surat
> Ad-Duha 93:5.
>
>
>
> Kontradiksi (Pertentangan) Ayat-ayat dalam Al-Qur'an
>
>
>
> Tersinyalir bahwa ada lebih dari 24% ayat-ayat Qur'an yang bertentangan satu
> sama lainnya. Beberapa contoh akan dibahas disini.
>
>
>
> Yang "Menghapus dan Dihapuskan"
>
>
>
> Kita akan mendiskusikan kontradiksi yang tak masuk akal didalam Al- Qur'an
> yang sekaligus merupakan praktek membahayakan dimana satu ayat Allah bisa
> diganti-gantikan dengan ayat lain dengan entengnya, seolah Allah ingin
> mengatakan: "Sebentar, Aku telah membuat kekeliruan dan Aku perlu
> membetulkannya sekarang." Praktek ini di dalam Al-Qur'an dijadikan doktrin
> Islam dan dikenal dengan istilah Nasikh dan Mansukh, "Yang Menghapus" dan "
> Yang Dihapuskan."
>
>
>
> *[Tetapi bagaimana Tuhan Yang Mahatahu mungkin bisa keliru memberikan
> wahyuNya, sehingga perlu mendatangkan wahyu yang membatalkan wahyu? Secara
> teologis, doktrin ini sekaligus telah merupakan pengakuan akan adanya
> kontradiksi wahyu Allah, namun dihalalkan Islam dengan istilah muluk!]
>
>
>
> Berikut ini adalah antara lain kontradiksinya yang mencengangkan!
>
>
>
> Tidak Ada Paksaan dalam Agama?
>
>
>
> Kami tampilkan 4 ayat sejuk yang memberi kebebasan bagi orang-orang untuk
> memeluk agama mereka selain Islam:
>
>
>
> * "Tidak ada paksaan untuk agama; sesungguhnya telah jelas jalan yang benar
> daripada jalan yang sesat"
>
>
>
> * "Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi kitab dan kepada
> orang-orang yang ummi, "Apakah kamu mau masuk Islam?" Jika mereka masuk
> Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk (kepada kebenaran),
> tetapi jika mereka menolak, maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan kepada
> mereka."
>
>
>
> * "Karena sesungguhnya tugasmu hanya menyampaikan saja, sedang Kamilah yang
> menghisab amalan mereka."
>
>
>
> * "Dan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah, Allah
> mengawasi (perbuatan) mereka, dan kamu (Muhammad) bukanlah orang yang
> diserahi mengawasi mereka."
>
>
>
> Tetapi pada kenyataan yang sebenarnya, Al-Qur'an tidak dapat mentolerir
> kebebasan seseorang untuk memilih keyakinan. Ini terjadi setelah Muhammad
> merebut kekuasaan dan memiliki banyak kekuasaan, sehingga dialah sendiri
> yang bebas mengubah wahyu mengenai kebebasan secara berlawanan diametral.
> Semua yang "non-Islam" harus diperangi dan ditumpasi, termasuk orang-orang
> yang Allah berikan KitabNya!:
>
>
>
> *."Dan perangilah mereka sehingga tidak ada lagi perlawanan, dan agama itu
> semata-mata hanya untuk Allah. Jika mereka berhenti, maka tidak ada lagi
> permusuhan, kecuali terhadap orang-orang yang zalim."
>
>
>
> *."Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah tidak (pula)
> kepada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan
> oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (Agama
> Allah), (bahkan jika mereka adalah) orang-orang yang diberikan kitab kepada
> mereka, sampai mereka membayar jizyah
>
>
>
> *."Hai Nabi! Berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik
> itu, dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka ialah neraka
> jahanam. Dan itulah tempat kembali yang seburuk-buruknya."
>
>
>
> *. "Mereka ingin kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir,
> lalu kamu menjadi sama (dengan mereka). Maka janganlah kamu jadikan di
> antara mereka penolong-penolongmu, hingga mereka berhijrah pada jalan Allah.
> Maka jika mereka berpaling, tawan dan bunuhlah mereka di mana saja kamu
> menemuinya, dan janganlah kamu ambil seorangpun di antara mereka menjadi
> pelindung dan jangan (pula) menjadi penolong."
>
>
>
> Secara keseluruhan, Al-Qur'an mengandung lebih dari 220 kontradiksi. *[Dan
> setiap ayat-ayat keras itu dapat dipakai secara absah dan halal sesuai
> dengan kebutuhan dan situasi Islamnya. Malahan dalam Haditsnya, Muhammad
> terang-terangan memerintahkan penumpasan orang kafir yang harus dikaitkan
> dengan penjunjungan dirinya berdampingan dengan Allah]:
>
>
>
> "Aku diperintahkan untuk memerangi orang-orang sampai mereka mengatakan,
> 'Tidak ada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Utusan Allah
>
>
>
> Kontradiksi: Hari Penghakiman
>
>
>
> Ibn Abbas mengatakan bahwa, suatu hari seorang Arab mengatakan kepadanya
> bahwa Al-Qur'an menulis panjangnya sehari penghakiman adalah sama dengan
> 1000 tahun, sebagaimana yang ditulis dalam Surat As-Sajdah 32:5. Sebaliknya,
> dalam Surat Al-Ma'arij 70:4 dan di tempat-tempat lainnya, panjangnya sama
> dengan 50.000 tahun. Abu Abbas menjawab bahwa kedua "hari" yang berbeda itu
> dan masa kehadiran mereka memang disebutkan di dalam Al-Qur'an, tetapi Allah
> lah yang mengetahui jawaban yang sebenarnya mengenai mereka. *[Lihatlah
> betapa fasihnya Quran menyajikan jurus-jurus pendalilan yang berkelat-kelit
> dan yang membodohi, demi menutupi ayat-ayatnya yang kontradiktif. Yang satu,
> dikatakan Allah melakukan koreksi ayat dengan nasikh-mansukh. Yang lain,
> dikatakan bahwa hanya Allah yang tahu, tanyalah sama Yang Empunya Ayat!
> Padahal jawaban yang lurus, sederhana, dan benar adalah persis yang Muslim
> tuduhkan terhadap Alkitab: Kitabmu palsu! Maling teriak maling? Allah pasti
> tahu, tetapi manusia pun sesungguhnya mudah tahu!]
>
>
>
> Kontradiksi Lainnya:
>
>
>
> 1. "Apabila sangkakala ditiup maka tidaklah ada lagi pertalian nasib di
> antara mereka pada hari itu, dan tidak ada pula mereka saling bertanya."
> (Surat 23:101)
>
>
>
> Ini bertentangan dengan
>
>
>
> "Sebagian dari mereka menghadap satu sama lain, kepada sebagian yang lain
> berbantah-bantahan." (Surat 37:27).
>
>
>
> 2. "Allahlah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara ke
> duanya dalam enam hari."( Surat 32:4)
>
>
>
> Ini bertentangan dengan
>
>
>
> "Katakanlah: Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada Yang menciptakan bumi
> dalam dua hari? Dan kamu adakan sekutu-sekutu bagiNya? Demikian itulah Tuhan
> semesta alam." (Surat 41:9).
>
>
>
> 3. "…maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi, dua, tiga atau
> empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka
> (kawinilah) seorang saja." (Surat 4:3).
>
>
>
> Pada ayat di atas, Al Qur'an mengajarkan bahwa ada kemungkinan untuk
> bersikap adil kepada beberapa orang perempuan, tetapi hal itu bertentangan
> dengan surat yang sama: "Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil
> di antara istri-istri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian…"
> (Surat 4:129).
>
>
>
> 4. Dalam Surat 90:1, Muhammad mengatakan bahwa ia tidak bersumpah dengan
> menggunakan "kota ini" (Mekah): "Aku tidak bersumpah demi kota ini."
>
>
>
> Tetapi kemudian ia mempertentangkannya dengan ayat Surat 95:1-3
>
>
>
> "Demi buah tin dan buah zaitun, dan demi bukit Sinai dan demi kota (Mekah)
> ini yang aman."
>
>
>
> Mungkinkah seorang Nabi Tuhan bersumpah demi buah tin dan zaitun?
> [Dimanapun, sumpah itu harus didirikan di atas otoritas yang paling
> berwenang (lebih tinggi daripada yang bersumpah) yang dianggap turut
> menyaksikan dan meneguhkan sumpah! Anda manusia tak mungkin bersumpah demi
> nama anjing misalnya, dan Tuhan mustahil perlu bersumpah demi ciptaanNya! Ia
> sesungguhnya tidak perlu bersumpah, namun bila itu dilakukan juga, maka
> Tuhan bersumpah hanya demi diriNya. Sumpah yang selainnya hanya bisa datang
> dari "wahyu akal-akalan". Itu sebabnya banyak sekali teman Muslim yang
> akhirnya meninggalkan Islam karena Qurannya hanya berisi "sumpah serapah
> buatan manusia". Namun Alkitab berkata: "Sebab manusia bersumpah demi orang
> yang lebih tinggi, dan sumpah itu menjadi suatu pengokohan baginya, yang
> mengakhiri segala bantahan... Sebab ketika Allah memberikan janjiNya kepada
> Abraham, Ia bersumpah demi diriNya sendiri, karena tidak ada orang yang
> lebih tinggi dari padaNya." (Ibrani 6: 16, 13)]
>
>
>
> Kesalahan Sejara
>
>
>
> *[Perlu dicatat bahwa ketika Muhammad merujuk kepada cerita Alkitab, ia
> bukan mengutipnya dari Alkitab, melainkan berusaha memindahkan setting
> Israel ketanah Arab (Mekah), seperti yang kita saksikan dalam kisah Ibrahim
> versi Muhammad. HS Bukhari menuturkan bahwa Ibrahim menghantar Hagar dan
> putranya yang kala itu masih menyusu, pergi ke Mekah karena keduanya diusir
> oleh Sara. Tidak seorang manusiapun yang tinggal ditempat itu, dan Ibrahim
> segera pulang kembali kepada Sara sambil meninggalkan mereka berdua disitu.
> Hagar dan putranya terancam kehausan, sehingga Hagar seperti orang gila
> berlari bolak-balik 7x dari Shafa ke Marwah, yang akhirnya secara ajaib
> menemukan mata air Zamzam. Maka merekapun seterusnya menetap di tempat
> tersebut dimana Ismail belajar bahasa Arab dan kelak kawin disana
> (HS.Bukhari no. 1475). Tetapi setelah secara "shahih" menceritakan kisah
> yang dicangkokkan disini, kapankah Ibrahim punya waktu untuk menemui Ismail
> guna menceritakan tentang mimpinya untuk menyembelih putranya? Untuk tujuan
> pencocokan legenda ini, maka para sarjana Islam sibuk menyusun kisah
> alternatif. Namun semuanya tetap dimentahkan dengan satu pertanyaan, dari
> mana sumber legenda itu diambil? Dari Nabi-nabi sebelum Masehi atau dongeng
> manusia dan jin-jin sesudahnya??]
>
>
>
> Alkitab/Kitab Suci Injil menyatakan bahwa Hagar dan putranya meninggalkan
> Hebron (tanpa Abraham) dan pergi ke arah selatan, ke Bersyeba (dengan
> dibekali sedikit roti dan sekirbat air). Di gurun Palestina selatan ini
> mereka dengan sendirinya tersesat, namun malaikat Tuhan datang menyelamatkan
> mereka. Dan beberapa tahun kemudian, Hagar, budak dari Mesir itu, mengatur
> pernikahan putranya dengan seorang perempuan Mesir pula.
>
>
>
> *[Pengisahan Alkitab oleh Nabi Musa ini jelas logis dan otoritatif, tanpa
> jejak akal-akalan manusia sesudah masa Muhammad. Namun secara tiba-tiba
> Hadist (200 tahun sesudah Muhammad) memastikan Hagar dan Ismael bisa
> berjalan sampai ke Mekah dengan persediaan makan-minum sekedarnya. Selain
> itu, disaat sekitar tahun 2000 SM seperti itu, dimanakah dapat ditemukan
> bukti sejarah atau arkeologi yang menunjukkan adanya akses migrasi atau
> jalan karavan kesana? Bukankah Hadist Nabi sendiri mengatakan juga bahwa
> "pemukiman" Mekah tidak exist dalam sejarah sekuno itu (lihat HSB. No.1475,
> "...Waktu itu tidak ada seorangpun yang tinggal di Mekah". Alangkah
> sembrononya dongeng "bunuh diri" yang ingin memindahkan setting Israel ke
> Arab!]
>
>
>
> Kontradiksi Tentang Kewafatan Sayidina Isa Al-Masih
>
>
>
> Pertentangan yang paling kritis dan ketara dalam Qur'an adalah mengenai
> Kewafatan (kematian) Yesus (Isa). Apakah Dia telah dibunuh atau tidak? Surat
> An-Nisa 4:157 berkata:
>
>
>
> …"Sesungguhnya kami telah membunuh al-Masih, Isa Putra Maryam, Rasul Allah,
> padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak pula disalib-nya, tetapi yang
> mereka bunuh ialah orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka.
> Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa,
> benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak
> mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu kecuali mengikuti
> persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu
> adalah Isa."
>
>
>
> Umat Islam selalu mengutip ayat yang tanpa saksi dan bukti ini –
> satu-satunya ayat yang dipunyai Quran -- untuk menjawab pernyataan orang
> Kristen tentang penyaliban Kristus. Untuk menanggapi hal itu, umat Islam
> terpaksa harus melupakan Surat Al-Imran 3:55:
>
>
>
> "Ingatlah, ketika Allah berfirman, "Wahai Isa, sesungguhnya Aku akan
> menyebabkan kematianmu
>
>
>
> Di sini Al-Qur'an tidak hanya menyebutkan tentang kematian Yesus (Isa) yang
> bertentangan dengan ayat sebelumnya, tetapi juga dinyatakan bahwa siapapun
> yang menjadi pengikut Yesus akan berada di atas orang-orang lainnya pada
> hari kiamat! Al-Qur'an juga menyebutkan tentang kematian Isa di dalam Surat
> Maryam 19:33: "Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku
> dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup
> kembali."
>
>
>
> Disini ada dua ayat dalam Qur'an yang mengkonfirmasikan kematian Isa anak
> Maryam, melawan satu ayat yang menolak kematiannya. Apakah ada dua Tuhan
> berbeda yang masing-masing menyuarakan "hidup-mati-nya" Isa yang berbeda?
> Padahal Muhammad berkata, "Tiada Tuhan selain Allah?" Bagaimana umat Muslim
> melihat pertentangan yang gamblang ini?
>
>
>
> Contoh Kesalahan Fatal Lainnya
>
>
>
> Tidak ada nara sumber manapun yang menyebut bahwa Maria yang melahirkan
> Yesus mempunyai seorang saudara laki-laki. Tetapi Tuhannya Muhammad
> mengatakan dalam Al-Qur'an bahwa Maria mempunyai saudara laki-laki, (Maryam
> 19:28). Masih tentang subyek yang sama, Al- Qur'an mengatakan bahwa Maria
> adalah saudaranya Harun. Ini juga kesalahan fatal sebab Harun adalah orang
> dari suku Lewi, sementara Maria berasal dari suku Yehuda. Lebih fatal lagi,
> Harun hidup 1500 tahun SM (sebelum Isa lahir)! Tentulah akan menyulitkan
> laki-laki itu menjadi saudara laki-laki Maria!
>
>
>
> Al-Qur'an juga berspekulasi bahwa istri Firaun-lah yang menemukan Musa di
> sungai Nil, padahal yang benar adalah Puteri Firaun.
>
>
>
> *[Kebenaran ini dinyatakan oleh Musa sendiri yang menulis Taurat dan yang
> mencantumkan dirinya diasuh oleh putri Firaun! Akankah Muhammad lebih tahu
> dari Musa tentang Musa? Sedangkan kemustahilan melaksanakan wajib shalat 50x
> sehari (yang semula diwajibkan Allah bagi Muhammad), itu saja tidak
> diketahui Muhammad. Dan itu hanya diketahui oleh Musa, sehingga Muhammad
> disuruhnya untuk menawar kepada Allah hingga jatuh hukum finalnya menjadi 5x
> sehari! (lihat HS Bukhari 211). Sungguh seluruh Muslim berutang budi kepada
> Musa yang mencetuskan "ide-brilliant" kepada Muhammad untuk bernegosiasi
> dengan Allahnya Muhammad.]
>
>
>
> Kesalahan Al-Qur'an terkait dengan ilmu pengetahuan, juga membuktikan bahwa
> ia bukanlah buku yang berasal dari Tuhan. Sekiranya itu berasal dari Tuhan,
> seharusnya "kenyataan mengenai alam semesta" adalah yang sebenarnya. Bahkan
> seandainyapun Al-Qur'an nguping mengutip dari Alkitab, ia tidak melakukannya
> secara akurat. Sebagai contoh, Alkitab menyatakan bahwa bumi adalah bulat,
> sebuah globe. Dan itu dinyatakan secara jelas pada abad ke delapan SM –
> hampir seribu tahun sebelum Muhammad. Yesaya menulis tentang bulatan bumi:
> "Dia yang bertahta di atas bulatan bumi…."
>
>
>
> "Yang Menghapuskan dan Dihapuskan" (Mansukh wa'al Nasikh)
>
>
>
> Doktrin ini ada dalam Al-Qur'an. Ini berarti bahwa Muhammad memiliki hak
> untuk menghapus dan membatalkan ayat-ayat di dalam Al-Qur'an sesuai
>
> kehendaknya. Beberapa kritik menyatakan bahwa tuhannya Muhammad akan
> membacakan ayat-ayat, dan kemudian setelah beberapa waktu, Ia akan
> membatalkan atau menghapuskannya. Beberapa ayat dalam Al-Qur'an dibatalkan
> atau diubah hanya beberapa jam setelah penurunannya kepada Muhammad.
> Bagaimana Muhammad menangani masalah ini, dan bagaimana ia membenarkan
> tindakannya atas hal ini?
>
>
>
> Alasan pokok: Allah Menggantikan dengan idea yang Lebih Baik?
>
>
>
> Pada satu titik, keseluruhan panggilan dan misi Muhammad hampir merupakan
> kesalahan total. Rupa-rupanya orang-orang Yahudi di Arab sangat kenal akan
> gaya dan kebiasaan Muhammad tatkala menyampaikan ajaran kenabiannya. Mereka
> menyatakan bahwa setelah Muhammad memberikan perintah kepada para
> pengikutnya, ia biasa akan menariknya tidak lama kemudian. Dan seperti
> biasanya, Tuhan selalu siap untuk mengirim "jibril" dengan sebuah ayat untuk
> menolongnya keluar dari dilema, serta meyakinkan orang-orang bahwa
> Allah-lah, dan bukan Muhammad yang memerintahkannya untuk menghapus ayat
> tertentu: "Ayat mana saja yang kami cabut atau kami jadikan lupa kepadanya,
> kami datangkan yang lebih baik daripadanya atau yang sebanding dengannya.
> Tiadakah kamu mengetahui bahwa sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala
> sesuatu."
>
>
>
> Menurut Al-Suyuti, "Pencabutan berarti penghapusan atau pembatalan."
>
>
>
> Dibatalkan oleh Ayam-Ayam?
>
>
>
> Banyak ayat yang ditambahkan di dalam Al-Qur'an secara seketika setelah
> kematian Muhammad. Banyak lagi ayat lainnya yang dihapuskan oleh Utsman bin
> Affan, yang memerintahkan agar Al-Qur'an diperbaiki dan menaruh
> penekanan-penekanan pada huruf-hurufnya. Tetapi kemana perginya semua surat
> dan ayat-ayat yang dihapuskan itu?
>
>
>
> Kita bahkan dapat bertanya: Kemana perginya Al-Qur'annya Muhammad? Menurut
> Ibn Hazm, Aisyah mengatakan bahwa beberapa ayat, seperti mengenai
> melemparkan batu dan menyusui anak,
>
>
>
> Beberapa sarjana Muslim boleh saja menyatakan bahwa ayat-ayat yang telah
> dimakan oleh ayam tersebut telah dibatalkan. Tetapi tentu saja, mereka tidak
> mengetahui dengan pasti karena mereka tidak bersama-sama dengan ayam yang
> memakan ayat-ayat tersebut. Tetapi bagaimana ayat-ayat tersebut dibatalkan
> setelah Muhammad meninggal? Dan bagaimana mungkin ayam-ayam membatalkan
> ayat-ayat tersebut, sedangkan beberapa ayat yang sudah dimakan ayam-ayam
> masih terdapat di dalam Al-Qur'an?
>
>
>
> Selanjutnya, Umar bersikeras menambahkan Al-Qur'an dengan ayat-ayat mengenai
> menyusui anak setelah ia mendengar Aisha menceritakan hal itu. Ia juga
> hampir menambahkan ayat-ayat mengenai melemparkan batu, setelah mendengar
> kisahnya dari Ka'b. Namun anehnya, ke mana perginya dua ratus ayat yang
> sedianya ada dalam Surat Al-Ahzab?
>
>
>
> *[Hadits narasi Aisha mengatakan bahwa surat al-Azhab 33 terdiri atas 200
> ayat di masa Muhammad. "Ketika Utsman menyalin 'masahif' (kodex) maka kami
> tidak tahu lagi apa-apa, kecuali bahwa apa yang kita punyai sekarang ini
> (maksudnya surat al-Azhab entah bagaimana kini hanya berisi 73 ayat seperti
> Quran di saat ini. Lihat Al-Suyuthi, Al-Itqan II.p.25)]
>
>
>
> Bukankah tuhannya Muhammad berkata: "Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan
> Al-Qur'an dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya dari
> penyelewengan."
>
>
>
> Lalu bagaimana mungkin tuhannya Muhammad tidak menjaga firmannya dan
> Al-Qur'annya dari ayam-ayam tersebut? Menjaga ayam-ayam itu untuk tidak
> melahap ayat-ayat Al-Qur'annya? Atau mencegah Utsman untuk menghapus ratusan
> ayat dari Al-Qur'an? Dr. Mousa Al-Mousawi, seorang sarjana Iran modern,
> menyatakan: " Diantara mereka kelompok-kelompok Islam yang mengatakan bahwa
> ada perubahan di dalam Al-Qur'an, maka para sarjana Shiah adalah persentase
> yang terbesar di antara mereka."
>
>
>
> Ayat yang Hilang – Surat yang Hilang
>
>
>
> Kita menyaksikan dengan mata sendiri bahwa ayat pertama (basmalah) juga
> dihapuskan dalam Surat-9, At-Tauba. Al-Suyuti, seorang sarjana Muslim
> terkemuka menegaskan bahwa lebih dari 100 ayat dihapuskan dari surat
> tersebut.[142] Ia menyebutkan bahwa Ibn Malik mengatakan banyak ayat yang
> dihapus dari Surat At-Tauba, termasuk ayat "basmalah" tadi. Dan ditegaskan
> kembali bahwa jumlah ayat sebelumnya adalah sama dengan jumlah ayat dalam
> Surat 2 (Al-Baqara
>
>
>
> Kemana perginya ke dua surat itu? Bagaimana mereka bisa menghilang dari
> Al-Qur'an salinan Utsman, yang dibaca oleh kelompok umat Muslim Sunni saat
> ini, tetapi berbeda bentuknya dengan yang dibaca oleh kelompok Shiah?
> Al-Qur'an Sunni memiliki 114 surat, sedangkan Al-Qur'an Shiah memiliki 115
> surat, dimana Surat Al-Wilaya (Pengganti) ditambahkan di dalam Al-Qur'an
> tersebut.[145]
>
>
>
> Cara Al-Qur'an Dihimpun Menjadi Kitab
>
>
>
> [Kita sedih membaca di banyak tempat – termasuk di Muqadimah terjemahan
> Al-Qur'an – yang tetap nekad menyatakan bahwa sebelum Nabi wafat, "semua
> ayat-ayat Quran sudah terturun dan disusun final, menurut tertib urut yang
> seharusnya, dan terjaga dan terpelihara baik oleh Allah". Dan Muslim awam
> mempercayai pernyataan itu mentah-mentah! Jauh dari kebenaran!]
>
>
>
> Padahal Muhammad sendiri semasa hidupnya tidak mengumpulkan ayat-ayat yang
> tesebar di berbagai tempat (selama lebih dari 20 tahun) menjadi sebuah
> kitab, yang kemudian disebut Al-Qur'an (artinya bacaan).
>
>
>
> [Beliau juga tidak pernah memerintahkan para sahabatnya untuk
> mengumpulkannya dari ayat-ayatnya yang terserak di atas pelbagai alas-tulis
> yang
>
>
>
> dipakai sekenanya oleh tiap pengikutnya. Mereka ini hanya mencatatkan
> ayat-ayat favoritnya sendiri-sendiri, itupun kalau mereka kebetulan hadir
> tatkala Nabi mendapat wahyu, yang tempat dan waktunya tidak pernah menentu.
> (Bisa di rumah, sendirian atau bersama seseorang, di mesjid, dalam
> perjalanan, di siang hari, atau malam, bahkan dalam peperangan, di bumi atau
> di surga) Pencatatan dilakukan pada potongan-potongan kayu, lempeng tanah,
> batu, daun kurma, tulang, kulit binatang, apa saja, dan menyimpannya
> sendiri-sendiri pula secara lepasan. Ada pula yang mencatat bagiannya dalam
> otak, alias dihafal. Alhasil, tak ada yang terkumpul penuh, tak ada yang
> teratur, tak ada urutan yang dibakukan, melainkan masing-masing adalah
> seporsi himpunan ayat-ayat favorit yang saling berbeda. Itu sebabnya setelah
> Nabi wafat, Zaid bin Tsabit pada awalnya tetap menolak ketika kepadanya
> diminta untuk melakukan pengumpulan Quran: "Bagaimana mungkin aku melakukan
> sesuatu yang tidak pernah dilakukan Rasulullah?" (Suyuti, Itqan, i, p.59,
> dll.) Jelas sekali bahwa penolakan ini sekaligus mematahkan usaha Muslim
> saat ini untuk menutup-nutupi kenyataan bahwa Quran belum terkumpul, kecuali
> berserakan, di saat wafatnya Muhammad.]
>
>
>
> Namun, Abu Bakarlah, yang kemudian mengumpulkan setelah kematian Muhammad.
> Tugas itu berlanjut ke tangan Zaid bin Thabit, yang sebelumnya ia merasa
> harus menyatakan keberatannya: "Ali Ibn Abu Talib datang kepadaku, memintaku
> untuk melanjutkan Al-Qur'an dan mengumpulkannya menjadi satu. Demi Allah,
> jika mereka mendelegasikan tugas kepadaku untuk memindahkan gunung, itu
> tidak akan lebih sulit bagiku dibandingkan apa yang mereka minta aku
> kerjakan"
>
>
>
> Kesulitan macam apakah yang membuat Zaid menjadi begitu tertekan?
>
>
>
> As-Suyuti menegaskan dalam bukunya, Al-Itqan, bahwa Utsman memerintahkan
> untuk membakar semua salinan Al-Qur'an itu, termasuk salinan Ali dan Ibn
> Mas'ud.
>
>
>
> 1. Mengapa Muhammad tidak menyusun sendiri Qur'annya semasa hidupnya?
>
>
>
> 2. Mengapa tuhannya Muhammad atau "jibril" tidak memerintahkan untuk
> mengumpulkannya sebelum Nabi meninggal?
>
>
>
> 3. Apakah Allah tidak menjaga firman-Nya (jika itu benar-benar firman-Nya)
> dari kemungkinan hilang atau diubah?
>
>
>
> 4. Apakah Allah tidak bisa mencegah pertumpahan darah Utsman dan ribuan
> orang Muslim lainnya yang berbeda mengenai ucapan-ucapan Allah?
>
>
>
> Muhammad bin Abu Bakar, terang-terangan menuduh Utsman menjelang saat
> membunuhnya, "Engkau telah mengubah buku Allah!" Seperti bin Abu Bakar,
> begitulah sejumlah besar umat Islam mengatakan dengan yakin bahwa Al-Qur'an
> telah diubah.
>
>
>
> *[Dikatakan dalam buku Nabhan Husein: Tinjauan Ahlus Sunnah terhadap faham
> Syi'ah tentang Al-Quran dan Hadits, dan juga Hadits Hisyam bin Salim yang
> diriwayatkan Abi Abdillah, bahwa "Kaum Syi'ah menyatakan bahwa
> setidak-tidaknya ada 219 ayat-ayat Quran yang palsu. Mereka bahkan percaya
> bahwa jumlah ayat Al-Quran yang dibawa oleh Jibril kepada Muhammad adalah
> 17.000 ayat". Jadi yang terhilang hampir 2x yang tersisa! Inilah
> perselisihan yang tidak terselesaikan sebagai warisan dari Muhammad. Intinya
> terletak pada kenyataan bahwa Islam telah kehilangan sumber-sumber otentik
> lainnya yang diakui pernah ada – berbeda dari yang ada saat ini – namun yang
> harus dimusnahkan oleh perintah Utsman secara diktator! Dan Syi'ah yang
> malang terpaksa menerima Quran sekarang apa adanya!]
>
>
>
> Jadi pelajarilah semua bukti yang mengelilingi Al-Qur'an dan sejarah
> rekonstruksinya, yang tentu saja logis sering disembunyikan bagi umum,
> karena memalukan dan menyesakkan hati!
>
>
>
> 6. Yesus Kristus (Isa Al-Masih) vs. Muhammad
>
>
>
> Pada bab ini, akan kami buktikan keilahian Kristus dari dalam Al-Qur'an dan
> pernyataan Muhammad dalam Al-Hadits. Kami juga akan membahas mengenai
> kelahiran, hidup dan penyaliban Kristus. Dan kami akan membandingkannya
> dengan kehidupan Muhammad, nabi besar umat Islam.
>
>
>
> Kelahiran Yesus (Injil vs. Qur'an)
>
>
>
> Injil Yohanes pasal 1:14,15 memberi kesaksian tentang eksistensi dan
> bagaimana Yesus datang ke dunia ini. Nabi Yahya (Yohanes pembabtis)
> mengatakan dengan berseru: "Inilah Dia (Yesus) yang kumaksudkan ketika aku
> berkata: Kemudian daripadaku akan datang Dia yang telah mendahului aku,
> sebab Dia telah ada sebelum aku." Bagaimana Kristus bisa ada sebelum nabi
> Yahya padahal Yesus lahir enam bulan kemudian setelah dia? Konsepnya jelas.
> Nabi Yahya berbicara mengenai kekekalan Kristus, karena Ia telah ada sejak
> kekal. Baik Injil maupun Al-Quran menyaksikan kelahiran Yesus, tetapi
> alangkah beda bobot kedua kesaksian tersebut sebagai wahyu.
>
>
>
> Kesaksian Injil Lukas:
>
>
>
> "Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah
> kota di Galilea bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan
> dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria.
> Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau
> yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau." Maria terkejut mendengar perkataan
> itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. Kata malaikat
> itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia
> di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan
> seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan
> menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah
> akan mengaruniakan kepadaNya takhta Daud, bapa leluhurNya, dan Ia akan
> menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan KerajaanNya
> tidak akan berkesudahan."
>
>
>
> Gabriel, sang malaikat damai, datang kepada Maria, dan mengatakan, "Damai
> sejahtera atasmu."
>
>
>
> *[Wahai, teman-teman Muslim, ketahuilah bahwa inilah kesaksian, sekaligus
> pemenuhan nubuat nabi Yesaya (Ilyas) yang tiada taranya tentang kelahiran
> Yesus, "Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu
> pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan
> melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel
> (artinya: Tuhan beserta kita)."
>
>
>
> Kesaksian Qur'an
>
>
>
> Berikut kita menyaksikan bagaimana Al-Qur'an, Surat 19 (Maryam),
> menyimpangkan wahyu sejati seperti yang tertulis dalam Injil dan mengarang
> rekaannya sendiri yang jelas merupakan sebuah kesalahan yang tak masuk akal.
>
>
>
>
> "Dan ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al Qur'an, yaitu ketika menjauhkan
> diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur, maka ia mengadakan
> tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu kami mengutus roh kami
> kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang
> sempurna. Maryam berkata, "Sesungguhnya aku berlindung daripadamu kepada
> Tuhan yang Maha Pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa." Ia (Jibril)
> berkata, "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu untuk
> memberimu seorang anak laki-laki yang suci." Maryam berkata, "Bagaimana akan
> ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusia pun
> menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina!" Jibril berkata,
> "Demikianlah. Tuhanmu berfirman "Hal itu adalah mudah bagiku dan agar dapat
> kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari kami;
> dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan." Maka Maryam
> mengandungnya, lalu ia menyisihkan diri dengan kandungannya itu ke tempat
> yang jauh. Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada
> pangkal pohon kurma, ia berkata, "Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum
> ini, dan aku menjadi sesuatu yang tidak berarti, lagi dilupakan." Maka
> Jibril menyerunya dari tempat yang rendah, "Janganlah kamu bersedih hati,
> sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan sungai di bawahmu. Dan goyanglah
> pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah
> kurma yang masak kepadamu, maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu.
> Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah, "Sesungguhnya aku telah
> bernazar berpuasa untuk Tuhan yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan
> berbicara dengan seorang manusia pun pada hari ini."
>
>
>
> Qur'an menceritakan hal yang berlainan, yaitu bahwa Maryam melarikan diri
> sendirian dari keluarganya ke tempat yang jauh, di-timur antah-berantah,
> tapi entah kenapa. Padahal tak ada alasan kenapa ia ketakutan dan harus
> melarikan diri sendirian, karena ia belum hamil disaat itu.
>
>
>
> *[tampaknya ada kesalahan Muhammad yang terlanjur menghadirkan suasana
> kesalahan/ ketakutan Maria sejak awal kisahnya seolah ia sedang was-was
> memikul sebuah "kesalahan" yang belum dibuatnya.]
>
>
>
> Injil menjelaskan Maria tidak melarikan diri, melainkan dalam keadaan
> mengandung dari Roh Kudus, berangkat ke kampungnya di Betlehem, kota Daud,
> bersama Yusuf yang menikahinya. Mereka taat melakukan pendaftaran
> kependudukan (sensus) di kampung asalnya, sesuai dengan perintah kaisar
> Agustus yang diberlakukan kepada seluruh bangsanya. Tatkala mereka sampai
> disana, tiba waktunya bagi Maria untuk bersalin.
>
>
>
> *[Dan ini persis tepat menggenapi nubuat nabi Mikha secara ajaib, "Tetapi
> engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil diantara kaum Yehuda, dari
> padamu akan bangkit bagiKu seorang yang akan memerintah Israel, yang
> permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala'' (Mikha 5:1). Apakah
> Muslim bisa melihat betapa kesaksian nabi Yahya saling berkonfirmasi disini,
> yaitu bahwa Yesus telah ada sebelum Yahya ada, bahkan sebelum segala
> permulaan yang pernah ada. Dan konfirmasi ini terjadi secara nubuat ilahi
> 800 tahun sebelum Masehi, sehingga tidak ada cara manusia yang dapat menolak
> kebenarannya, dan sekaligus menafikan setiap manipulasi "Mesias" dari
> setting Israel, menjadi setting Arab-Mekah.]
>
>
>
> Penyimpangan yang sama konyolnya lagi-lagi terjadi ketika Al-Quran
> melaporkan bahwa Maryam melahirkan sang anak di pangkal pohon kurma, dan
> kali ini bukan mau melarikan diri, melainkan mau mati saja! "Maka rasa sakit
> akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada pangkal pohon kurma, ia
> berkata, "Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi
> sesuatu yang tidak berarti, lagi dilupakan." (Surat 19:23)
>
>
>
> *[Aneh, Muslim diam tanpa bertanya kenapa perempuan yang sekaliber Maryam
> yang telah dipilih khusus, disucikan, dan dilebihkan Allah diatas segala
> perempuan yang ada di alam semesta itu (Surat 3:42), ternyata hanyalah
> perempuan kerdil dan berpikiran kotor yang menginginkan kematiannya disaat
> kesakitan mau melahirkan anaknya. Kematian yang akan membunuh sang anak SUCI
> yang Allah titipkan dalam rahimnya? (19:19). Bagaimanapun debat orang, Allah
> pastilah telah memilih perempuan yang salah, lebih rendah dari ibu
> rata-rata!]
>
>
>
> Dosa Muhammad versus Kesucian Isa Al-Masih (Yesus Kristus)
>
>
>
> Muhammad mengakui bahwa ia tidak lebih dari seorang manusia, dan Al-Qur'an
> jelas menunjukkan buktinya: "Katakanlah, sesungguhnya aku ini hanya seorang
> manusia seperti kamu."
>
>
>
> *[Muhammad sangat tahu bahwa ia dan para nabi lainnya semuanya sama adalah
> manusia berdosa. Al-Quran telah berulang menegaskan keberdosaan dari Adam,
> Ibrahim, Musa, hingga kepada dia Muhammad sendiri (a.l. Surat 2:36; 7:22.
> 23; 26:82; 28:15,16; 38:24, 25; 37:142; 40:55; 47:19; 48:1,2) Itu dikatakan
> oleh Tuhan dengan pengecualian Isa Al-Masih (Surat 19:19, 34, HS Bukhari
> 1493). Itu sebabnya Muhammad sampai saat kritis terakhirnya masih mencari
> pengampunan Allah dan minta dihubungkan dengan Yesus, sebagai "TemanYang
> Maha Tinggi". Sebaliknya, dimanapun – di Al-Quran atau Alkitab – Yesus tidak
> pernah minta ampun apapun kepada Tuhan, malah sebaliknya memberi pengampunan
> bagi orang berdosa: "Hai anakKu, dosamu sudah diampuni" (Mar.2:5). Jadi
> siapa yang hendak kita agungkan dan andalkan?]
>
>
>
> Muhammad Jadi Juru-Syafaat dan Perantara?
>
>
>
> Alkitab secara langsung memberitahukan kita bahwa Yesus Kristus adalah
> satu-satunya perantara dan penengah antara manusia dengan Tuhan:
> "Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepadamu, supaya kamu jangan berbuat
> dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara
> pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil."
>
>
>
> Sebaliknya, banyak umat Islam percaya bahwa Muhammad dapat menjadi perantara
> dan penengah di hadapan Tuhan. Tetapi Al-Qur'an menegaskan bahwa Muhammad
> tidak dapat, dalam situasi apapun, menjadi perantara atau penengah bagi
> siapapun, termasuk dirinya: "Kamu (Muhammad) mohonkan ampun bagi mereka atau
> tidak kamu mohonkan ampun bagi mereka (adalah sama saja). Kendatipun kamu
> memohonkan ampun bagi mereka tujuh puluh kali, namun Allah sekali-kali tidak
> akan memberi ampun kepada mereka."
>
>
>
> Ironisnya, umat Islam, dalam doa-doa mereka, tampaknya malahan menjadi
> perantara untuk Muhammad! Dengan menyebut nama Muhammad, setiap orang Islam
> berdoa bagi Muhammad, dengan berkata, "Kiranya Allah mendoakannya dan
> memberikannya damai sejahtera."
>
>
>
> Lihat, dimanapun semua nabi adalah pembela umatnya. Tetapi Muhammad adalah
> satu-satunya nabi yang meminta para pengikutnya untuk mendoakan dirinya,
> supaya Allah mendengar doa permohonan ratusan juta orang atas namanya, dan
> memberikan belas kasihan kepadanya.
>
>
>
> Muhammad dan para pengikutnya telah mengabaikan satu kebenaran, bahwa tak
> ada doa di dunia yang bisa mengubah posisi orang di alam baka, "sama seperti
> manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu
> dihakimi."
>
>
>
> * [Muslim perlu lebih jeli melihat isi Al-Quran dari segi hubungan dan peran
> Muhammad dalam alam akhirat dan penghakiman, khususnya dalam perkara
> keselamatan atau hidup yang kekal. Itu adalah bagian dari keputusan kita
> kepada siapa kita mempertaruhkan iman. Muhammad langsung angkat tangan dan
> berkata terus terang: "Aku tidak tahu apa yang akan terjadi atas diriku dan
> dirimu" (Qs.46:9). Demikian juga kepada anaknya, "Fatimah, beramallah
> sebanyak-banyaknya, karena aku tidak dapat menyelamatkan kamu" (HS Muslim I/
> 116).
>
>
>
> Sebaliknya Yesus berkata: "Sebab sama seperti Bapa membangkitkan orang-orang
> mati dan menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan barangsiapa yang
> dikehendakiNya. Bapa tidak menghakimi siapapun, melainkan telah menyerahkan
> penghakiman itu seluruhnya kepada Anak, supaya semua orang menghormati Anak
> sama seperti mereka menghormati Bapa ... barangsiapa mendengar perkataanKu
> dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan
> tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup".
> Yoh.5:21, 22, 24].
>
>
>
> Muhammad Dibawah Kuasa Setan
>
>
>
> Adalah Muhammad sendiri yang membedakan Kristus dengan semua manusia. Ia,
> seperti yang dikutip oleh Al-Bukhari, mengatakan sbb: "Setan menusuk dengan
> jarinya ke bagian tubuh setiap manusia pada saat ia lahir, kecuali Isa, anak
> Maryam, ketika menusuknya, ia menusuk kain pelindungnya."
>
>
>
> Mengapa Setan tidak menusuk/ menyentuh Yesus tetapi menusuk Muhammad?
> Jawabannya terletak pada ucapan baik Yesus maupun Muhammad sendiri.
> [Muhammad, seperti yang sudah dikatakan, menyatakan bahwa Isa Al-Masih itu
> sosok yang suci tanpa dosa dan selalu berkata benar (Surat 19:19, 34),
> sehingga kuasa dosa (setan) tidak menaklukkannya.] Yesus berkata:
> "...Penguasa dunia ini (setan) datang, dan ia tidak berkuasa sedikit pun
> atas diriKu."
>
>
>
> Namun setan mempunyai kuasa atas semua manusia yang berdosa. Al- Qur'an
> memberitahukan bahwa Muhammad sama persis dengan manusia lainnya, semuanya
> rentan dikuasai oleh setan, sehingga harus minta perlindungan : "Katakanlah,
> 'Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh dari kejahatan
> wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul."
>
>
>
> Lebih lanjut, Al-Qur'an sendiri malahan membuktikan kuasa setan telah
> berlaku atas Muhammad:
>
>
>
> "Dan jika engkau diganggu oleh setan dengan sesuatu gangguan maka hendaklah
> engkau berlindung kepada Allah..."
>
>
>
> Beberapa sarjana muslim mencoba menyangkal bahwa Muhammad berada di bawah
> pengaruh mantera jahat, meskipun para sejarawan Muslim mengakui kenyataan
> yang menggemparkan tersebut. Cukuplah dikutib disini pernyataan seorang
> sejarawan Muslim yang terbesar, dimana beliau harus setuju bahwa Muhammad
> pernah dimanterai. Al-Suhaili menulis:
>
>
>
> "Lubaid bin Al-A'sam dari suku Zuraiq menaruh mantera kepada Muhammad. Hal
> ini diberitakan terbuka dan diketahui dengan baik di antara banyak orang,
> dan ditegaskan oleh seluruh sarjana yang menulis Hadits (ucapan Muhammad).
> Mo'ammar mengutip Al-Zuheiri yang mengatakan bahwa Sang Nabi berada di bawah
> mantera jahat selama satu tahun. Sehingga Nabi berkhayal bahwa ia melakukan
> sesuatu padahal ia tidak melakukan apapun. Jumlah mantera jahat itu ada
> sebelas macam, dan Zainab orang Yahudi itu membantu Lubaid bin Al-A'sam
> untuk melengkapinya.[167]
>
>
>
> Al-Bukhari menulis,[168] untuk memberikan penjelasan mengenai apa yang
> terjadi terhadap…
>
>
>
> "Muhammad, dan bagaimana ia dimanterai oleh Lubaid dengan pertolongan
> puteri-putrinya sendiri, yang mengambil beberapa rambut Muhammad dan
> sisirnya, yang dikubur di sumur Zi Arwan, yang berada di salah satu taman
> kota."
>
>
>
> Mereka yang belum tahu tetapi ingin yakin akan kebenaran cerita tentang
> Muhammad yang takluk di bawah kuasa setan dengan mantera, bisa membaca
> banyak referensi Islam yang menegaskan hal ini.[169]
>
>
>
> Sheikh Muhammad Mutawalli Al-Sha'rawi menulis:
>
>
>
> "Masalah ini, yaitu Muhammad berada dalam pengaruh mantera, ditulis oleh
> Sahih Al-Bukhari, dan hal ini jelas diterima sebagai sebuah kenyataan,
> dimana ia berkhayal (berhalusinasi) melakukan sesuatu padahal ia tidak
> melakukannya." [170]
>
>
>
> Jadi bagaimana mungkin seorang rasul Tuhan bisa dikuasai oleh mantera jahat
> [dan kelak – seperti yang telah dikupas di depan – rasul ini juga dikuasai
> oleh racun makanan, yang turut mempercepat kematiannya], padahal ia
> seharusnya memiliki kuasa untuk mengusir setan dan mementalkan racun?
>
>
>
> Bacalah Al-Qur'an, dan tidak usah yang lain. Apakah Anda menemukan satu dari
> dua puluh empat nabi yang disebutkan di dalam Al- Qur'an yang terkena
> mantera, sihir, atau dibelenggu oleh kuasa setan, seperti Muhammad? Tidak
> ada, selain Muhammad.
>
>
>
> Setelah semua itu, teman Muslim kita masih mengatakan, Muhammad adalah
> "penutup dari semua nabi dan tuan dari semua utusan!" Nabi apa? Dan utusan
> yang mana? Nabi yang sesungguhnya memiliki standar moral dan kekudusan yang
> jauh lebih tinggi daripada sekedar Muhammad.
>
>
>
> Dalam perbandingan, Al-Masih mengatakan:
>
>
>
> "Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi. Tetapi
> Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat
> kepadamu, melainkan siapa pun yang menampar pipi kananmu, berilah juga
> kepadanya pipi kirimu."[171]
>
>
>
> Tetapi, Rasul Islam mengatakan:
>
>
>
> "Aku diperintahkan untuk memerangi orang-orang sampai mereka mengatakan,
> Tidak ada Tuhan selain Allah. Jika mereka mengatakan itu, maka darah mereka
> dan barang milik akan diberikan belas kasihan"[172].
>
>
>
> "Hai nabi, berjihadlah (lawanlah) orang-orang kafir dan orang-orang munafik
> itu, dan bersikap keraslah terhadap mereka."[173]
>
>
>
> [Utusan Terbesar harus ditandai dengan sesuatu transformasi universal yang
> mudah tampak dan diakui dalam perubahan dan pemulihan ke dunia baru, dimulai
> dari pembaharuan hati menjadi manusia baru. Dan itulah yang dilakukan oleh
> Yesus, diakui baik oleh Injil maupun Al-Quran!:
>
>
>
> Oleh Injil:
>
>
>
> "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk
> menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku
> untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan
> bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk
> memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang." (Luk4:18-19).
>
>
>
> Lalu orang-orangpun menyatakan pengakuannya:
>
>
>
> "(mereka) takjub dan tercengang dan berkata: "Ia (Yesus) menjadikan
> segala-galanya baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu
> dijadikan-Nya berkata-kata."
>
>
>
> Oleh Al-Quran:
>
>
>
> "…orang yang paling dekat kasih sayangnya terhadap orang-orang beriman,
> ...yaitu orang Nashara... disebabkan diantara mereka ada pendeta-pendeta dan
> rahib-rahib, dan sesungguhnya mereka itu tidak menyombongkan diri."
>
>
>
> "…dan Kami berikan Injil kepadanya, dan Kami jadikan perasaan santun dan
> kasih sayang dalam hati pengikut-pengikutnya..."
>
>
>
> (Surat 5:82, 57:27).
>
>
>
> Sebaliknya, tak ada ayat dalam Quran dan Hadits dan Sirat Nabi yang
> menunjukkan bahwa Muhammad membuat pembaharuan hati, melainkan hanya membuat
> para pengikutnya keluar memerangi kafir dan menjarahi hartanya, namun ke
> dalam juga saling mengkafiri dan membunuh sesama Muslim. Persis seperti yang
> telah dinubuatkan dalam Taurat Musa tentang keturunan Ismael, "Engkau
> (Hagar) mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan akan
> menamainya Ismael, sebab TUHAN telah mendengar tentang penindasan atasmu
> itu. Seorang laki-laki yang lakunya seperti keledai liar, demikianlah nanti
> anak itu; tangannya akan melawan tiap-tiap orang dan tangan tiap-tiap orang
> akan melawan dia, dan di tempat kediamannya ia akan menentang semua
> saudaranya." (Kej.16:11-12)]
>
>
>
>>> Saya mengundang anda untuk bergabung di: hakekatku@yahoogroups.com
> <http://mc/compose?to=hakekatku@yahoogroups.com> ,
>
>
>
> 7. Al-Masih dalam Al-Qur'an
>
>
>
> Keberadaan Isa Al-Masih dikisahkan Al-Qur'an dengan seratusan ayat. Dua
> puluh lima diantaranya menyebutkan nama Isa.
>
>
>
> *[Banyak keistimewaan Isa yang supranatural sudah diungkapkan Quran, namun
> sebanyak itu pula yang disembunyikan, dikaburkan, dikerdilkan, atau
> diplintirkan oleh para ulama Islam di sepanjang masa. Diantaranya pengakuan
> para Malaikat yang maksud aslinya diselewengkan, sehingga seterusnya
> keseluruhan keberadaan, sifat dan hakekat Isa menjadi oknum lain dari yang
> dimaksudkan.]
>
>
>
> Al-Qur'an menyaksikan kisah kelahiran Yesus, dari seorang perawan yang
> paling mulia sejagad, dipilih untuk "melahirkan" Kalimat Tuhan kedunia:
>
>
>
> "Dan (ingatlah) ketika Malaikat berkata, 'Wahai Maryam, sesungguhnya Allah
> telah memilih kamu, menyucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita
> di dunia."
>
>
>
> [175] Tersebar dalam surat-surat utama Al Baqara (2), Al-Imran (3), Maryam
> (19), Al-Mu'minun (23 dan Al-Hadid (57). [176]. Lihat foote-note.
>
>
>
> "Dan (ingatlah) ketika Malaikat berkata, 'Wahai Maryam, sesungguhnya Allah
> menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan
> kalimat (yang datang) daripada-Nya, nama-Nya Almasih 'Isa putra Maryam,
> seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang
> didekatkan (kepada Allah) dan dia berbicara dengan manusia dalam buaian dan
> ketika sudah dewasa dan dia termasuk di antara orang-orang yang saleh."[177]
>
>
>
>
> *[Semestinya para Malaikat (bukan satu malaikat) memaksudkannya sbb: "...
> Allah memberikan kepadamu kabar-baik (Injil) dengan satu Kalimat dari Allah
> yang namaNya Almasih, 'Isa, putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di
> akhirat, ditempatkan dekat dengan Allah...". Dengan terjemahan asali ini,
> maka kita tidak termakan oleh tafsiran plintiran seolah-olah Isa terjadi
> karena suara-kalimat "Kun" (Jadilah!), melainkan satu sosok Firman Tuhan
> yang diturunkan menjadi Isa. Karena Ia itu Firman, maka – tanpa usah
> plintiran – Ia senantiasa lurus berfirman (berwahyu), bahkan sejak bayipun!
> (Surat 19:29-34). Dengan demikian semua keberadaan (being) dan unsur-unsur
> supranatural dari Isa Al-Masih dapat dipahami tanpa kontradiksi, tanpa
> nyeleweng, atau dipaksa- plintirkan.]
>
>
>
> Ingatlah: Muhammad menceritakan kisah tentang Kristus, kadang-kadang dengan
> mengutip apa yang didengarnya dari Alkitab, namun kebanyakan dengan
> menambahkan atau menghilangkan kebenarannya. Al-Qur'an menyatakan kehidupan
> dan perbuatan Al-Masih.
>
>
>
> "Dan sebagai nabi bagi bani Israel, (yang berkata kepada mereka),
> 'Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda
> (mujizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk
> burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung
>
>
>
> Pada ayat di atas, Muhammad menegaskan bahwa Al-Masih adalah Tuhan dan bukan
> seorang nabi biasa, karena sifat menciptakan hanya dimiliki oleh Tuhan, dan
> Tuhan tidak pernah memberikan kuasa tersebut kepada siapapun. Jika Tuhan
> mengijinkan manusia untuk memilikinya, maka akan ada persaingan antara Tuhan
> dan manusia. Akibatnya, bisa terjadi kekacauan.
>
>
>
> *[Lebih jauh lagi, seperti yang sudah diutarakan, Isa juga satu-satunya
> dinyatakan suci tanpa dosa, satu-satunya diperkuat oleh Rohulqudus,
> berbicara langsung (muka per muka) dengan Allah (3:55; 5:110; 3:48), tahu
> hal-hal ghaib (3:49), atau dalam istilah Injil: "mengetahui isi hati
> manusia", dan ini mutlak diperlukan pada waktu Isa kelak menjadi Hakim yang
> Agung di hari penghakiman! Ada dua lagi sifat dan otoritas keilahian Isa
> yang tak bisa disangkal dengan cara apapun. Yaitu Isa mampu mengadakan
> makanan surgawi (5:112-115), sesuatu yang hanya bisa dilakukan oleh seorang
> Allah. Menyusul Isa mempunyai otoritas membuat dan menetapkan hukum Allah
> (3:50). Quran mengatakan ini secara lurus, bukan tafsiran. Dia-lah Hukum,
> ketika Ia berkata: "Kamu telah mendengar firman: 'Jangan berzinah. Tetapi
> Aku berkata kepadamu..." (Mat.5:27-28)]
>
>
>
> Yesus menentang orang-orang Farisi, yang mengetahui bahwa Yesus adalah Anak
> Daud, tetapi tidak mengetahui bahwa Dia adalah juga Tuhan. Oleh karena itu
> Yesus bertanya kepada mereka (dan kini bertanya sama kepada Muslim), "Jika
> Kristus adalah anak Daud, bagaimanakah Daud oleh pimpinan Roh dapat menyebut
> Dia Tuannya?"[180] Orang-orang Farisi, yang merupakan pemimpin agama pada
> saat itu, langsung bungkam karena mereka mengetahui bahwa Raja Daud, yang
> juga Nabi, dalam rohnya, dapat melihat Yesus sebagai Tuhan yang Maha Kuasa.
>
>
>
> Jika Anda mempelajari sifat-sifat Kristus di dalam Al-Qur'an, Anda akan
> menyadari bahwa Al-Qur'an membenarkan sifat-sifat Yesus yang hanya dimiliki
> oleh Tuhan. Al-Qur'an menyebutkan 25 nabi, termasuk Muhammad. Pertanyaannya
> disini, "Mana di antara nabi-nabi tersebut yang dapat melakukan apa yang
> telah ditunjukkan oleh Yesus?" Dapatkah Muhammad menyembuhkan orang sakit?
> Ia bahkan tidak dapat menyembuhkan dirinya sendiri! Muhammad tidak dapat
> menjamin seseorang untuk hidup kekal. Ia tidak bisa menjamin untuk dirinya
> sendiri. Kenyataan yang terbalik, satu-satunya yang dapat dijamin oleh
> Muhammad adalah bahwa semua orang Islam akan pergi ke neraka:
>
>
>
> "Dan tidak ada seorangpun daripadamu kecuali mendatanginya (neraka). Hal itu
> bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan"[181]
>
>
>
> Trinitas Al-Qur'an dan Alkitab
>
>
>
> Setelah memperlihatkan unsur-unsur keilahian Isa Al-Masih, Al-Qur'an juga
> memberikan contoh yang sangat indah untuk menggambarkan Trinitas yang Kudus
> menurut kata-kata aslinya (bukan menurut tafsiran):
>
>
>
> "Isa putra Maryam itu, adalah utusan Allah dan Kalimat-Nya yang
> disampaikan-Nya kepada Maryam, dan Roh dari-Nya."[182]
>
>
>
> Dalam ayat ini, Allah sedang berbicara mengenai Firman-Nya ("Anak" yang
> diutus), dan Roh-Nya. Hal ini memperjelas tentang, keilahian Bapa, keilahian
> Anak dan keilahian Roh Kudus, dalam kesatuan Tuhan. Bagaimana hal ini
> mungkin terjadi? Sederhana. Sama seperti ketika Anda mengalikan 1x1x1 dan
> hasilnya adalah 1. Dalam ayat di atas, penulis Al-Qur'an mengutip dari
> nara-sumber Nasrani (Alkitab) dengan caranya sendiri dan cara
> pengungkapannya sendiri. Sayangnya, penulis Al-Qur'an mandek
> sepenggal-sepenggal dan tidak "mengutipnya" secara berkelanjutan dan
> bertanggung jawab.
>
>
>
> Namun semua penggalan kisah Alkitab yang ditulis dalam Al-Qur'an tetap saja
> dianggap oleh umat Islam sebagai "cerita dari para nabi."
>
>
>
> Sebagai contoh, Muhammad mengambil puasa dan perpuluhan dari Perjanjian
> Lama, tetapi karena kurang mengetahui, ia lalu menyelewengkannya. Ketika ia
> membahas tentang hak laki-laki dan perempuan, perempuan hanya diberikan
> setengah dari bagian yang dimiliki laki-laki. Mengapa? Dimana keadilan dan
> kesetaraan Islam yang dislogankan? Tidak seorangpun yang tahu.
>
>
>
> Iman pada Satu Tuhan
>
>
>
> Ayat-ayat Al-Qur'an yang menarik perhatian saya – dan perhatian setiap umat
> Islam yang membaca Al Qur'an – adalah: "Dia Pencipta langit dan bumi.
> Bagaimana Dia mempunyai anak padahal Dia tidak mempunyai istri. Dia
> menciptakan segala sesuatu; dan Dia mengetahui segala sesuatu."
>
>
>
> Ayat ini menuduh orang Kristen telah menambahkan partner bagi Tuhan
> (mempersekutukan Tuhan). Lebih dangkal lagi, umat Muslim berasumsi bahwa
> umat Kristen mengajarkan bahwa Tuhan berhubungan intim dengan manusia
> (Maryam), yang kemudian menghasilkan seorang anak. Betapa pemahaman yang
> kotor dan menjijikan.
>
>
>
> Menyesal sekali
>
>
>
> Alkitab dengan jelas mengajarkan bahwa hanya ada satu Tuhan. Taurat
> menyatakan ke-esa-an Tuhan: "Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah
> kita, TUHAN itu esa!"
>
>
>
> Injil melanjutkan menegaskan ajaran dari Taurat dan Perjanjian Lama tentang
> doktrin ke-esa-an Tuhan. Rasul Paulus menulis kepada jemaat Efesus bahwa
> orang-orang Kristen percaya pada "Satu Tuhan, satu iman…."
>
>
>
> Dan Yesus Kristus mengajarkan pada pendengar-Nya sebuah pelajaran
> maha-penting yang entah kenapa justru diabaikan oleh umat Islam: "Hukum yang
> terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu
> esa. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap
> jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu…. Lalu
> kata ahli Taurat itu kepada Yesus: "Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu,
> bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia."
>
>
>
> Soal Tritunggal
>
>
>
> Umat Muslim menuduh bahwa orang Kristen sesat karena percaya pada tiga
> Tuhan. Tentu itu salah wahyu, sebab ke-Trinitas-an Tuhan dalam konsep
> Kristen bukan tiga Tuhan, melainkan satu Tuhan dalam tiga pribadi seperti
> yang telah dijelaskan. Mereka bertanya, bagaimana engkau bisa mempercayai
> bahwa satu di dalam tiga dan tiga di dalam satu? Apakah itu masuk akal?
> Pertanyaan ini mudah saja, mudah sekali. Alam semesta dan segala yang ada di
> dalamnya diciptakan untuk menunjukkan ke-tritunggal-an dari Tuhan
> Tritunggal. Yaitu, dari atom yang sangat kecil sampai dengan matahari yang
> sangat besar, mereka dibuat dalam trinitas. Anda tidak bisa menemukan satu
> jenispun di alam semesta ini yang tidak satu di dalam tiga dan tiga di dalam
> satu.
>
>
>
> Substansi atom bisa disebut atom kalau ia terdiri dari neutron, proton dan
> electron: tiga di dalam satu dan satu di dalam tiga. Bagaimana kita dapat
> menerima ke-tritunggal-an alam semesta dan semua obyek di sekitar kita,
> namun kita menolak ke-tritunggal-an Tuhan?
>
>
>
> Dalam keterbatasan hakekat manusia, konsep tiga adalah satu, juga
> sesungguhnya tercermin dalam diri manusia yang terdiri dari Tubuh, Roh dan
> Jiwa. Untuk alasan ini, Kristus dapat berkata, "Aku dan Bapaku adalah satu."
>
>
>
>
> *[Mereka juga menyerang: Trinitas tidak terdapat dalam Perjanjian Lama (PL),
> kenapa sifat hakekat Allah jadi berubah dalam Perjanjian Baru (PB)? Mereka
> salah lagi, karena PL justru banyak menggambarkan keberadaan Tuhan yang
> tritunggal, yang kelak dideskripsikan lebih jelas dalam PB. Baca antara lain
> Kitab Kejadian 3:22, Yesaya 48:16, dan 63:8-10.]
>
>
>
> Namun demikian, para ulama Islam telah memberikan pemikiran yang
> berurat-akar kepada umat Islam bahwa umat Kristen menyembah tiga Tuhan.
> Kekristenan percaya kepada satu Tuhan yang tidak mempunyai (pasangan)
> isteri, dan tidak dilahirkan dari hubungan keduanya seperti dituduhkan umat
> Muslim secara buta. Satu-satunya yang secara keji memberikan pasangan kepada
> Tuhan adalah Islam dan umat Islam sendiri dan bukan orang Kristen!
>
>
>
> *[Encyclopedia Britannica (yang diakui sangat otoritatif) secara obyektif
> mengungkapkan adanya kekeliruan Quran tentang Trinitas, dalam vol.2, p.7008:
>
>
>
>
> "(There are) mistaken concepts of the Trinity in Quran"...
>
>
>
> Bukti kedangkalan pemahaman Muhammad (sekaligus kesalahan) disini tercatat
> dalam pernyataannya atas nama wahyu; "Allah tidak mempunyai anak dan tiada
> Tuhan bersama-Nya, kalau sekiranya demikian niscaya tiap-tiap tuhan membawa
> makhluk yang diciptakannya dan sebagian dari tuhan tuhan itu akan
> mengalahkan sebagian yang lain" (Surat 23:91). Dia tidak cukup canggih untuk
> tahu bahwa 3-Pribadi yang Dzat-KodratiNya Mahakasih itu tidak usah dan tidak
> mungkin bersaingan dan berperang sesamanya! Muhammad bahkan tidak tahu
> Mahadewa Tri-Murti yang eksklusif sekalipun tidak harus berperang sesamanya!
>
>
>
>
> Dan apa yang disebut Muhammad dengan "3 Tuhan", ternyata salah pula
> pewahyuan akan oknumnya, karena ia menduga Allah kekristenan adalah Bapa
> Allah, kawin dengan Ibu Allah (Maryam), menghasilkan Anak Allah (Isa),
> sesuatu yang diharam-jadah-kan oleh setiap orang Kristen (Surat 6:101;
> 5:116; 9;30; 5:75). Kita prihatin begitu banyak Muslim yang tidak sadar akan
> kesalahan Muhammad terhadap "Trinitas", tetapi malahan ikut-ikut menuduh apa
> yang tidak dipelajarinya dengan baik. Menyembah 3-Tuhan itu syirik, dosa
> yang tak terampuni menurut Islam. Namun menfitnah Kristen menyembah 3-Tuhan
> itu lebih syirik. Bagaimana itu harus diampuni Allah secara konsekwen, yang
> berkata: "Jangan kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu
> mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar." (Surat 4:171)]
>
>
>
> 8. Salib dan Yang Tersalib
>
>
>
> Yesus Kristus datang ke muka bumi dengan satu tujuan utama: menyelamatkan
> umat manusia dari ancaman kematian kekal di neraka. Untuk penyelamatan itu
> Yesus harus mati sebagai kurban-tebusan (mati di atas kayu Salib),
> menggantikan kematian kekal atas seluruh umat manusia yang berdosa. Dalam
> Hukum Ilahi, orang berdosa tidak dapat menanggung dosa sesamanya. Sedangkan
> setiap orang telah berdosa, dan upah dosa ialah maut. Jadi satu-satunya cara
> untuk memenuhi pengadilan Tuhan bagi orang yang bersalah, adalah orang yang
> berdosa tersebut harus mati bagi dosanya sendiri, atau "seseorang" yang
> tidak berdosa bersedia menggantikan tempatnya. Siapakah "seseorang" yang
> tidak berdosa yang pernah ada di dunia? Ialah Yesus Kristus, sempurna dan
> tidak bercacat, dimana Hukum Ilahi di atas tidak bisa dikenakan kepada
> diriNya. Ialah yang menjadi Domba Paskah yang dikurbankan bagi penebusan
> dosa umat manusia. Inilah arti penebusan dalam konsep keselamatan Tuhan
> sejak Adam terusir dari Firdaus, dan dilambangkan dengan pencucuran darah
> (tanda kematian) baik dimasa Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru.
>
>
>
> *[Satu Adam dalam Perjanjian Lama yang jatuh dalam dosa telah menyebabkan
> dunia dikuasai kutuk dosa yang mematikan, maka satu Yesus – sebagai "Adam
> Baru" dalam Perjanjian Baru – yang memberikan nyawaNya (darah-Nya) di atas
> kayu salib, demi menghidupkan semua umat manusia . (Mat.20:28)]
>
>
>
> Perjanjian Lama berbicara mengenai lambang anak domba Paskah (darah domba
> atau lembu tak bercacat yang dikurbankan
>
>
>
> Dalam hal ini Yesus telah mendeklarasikan tentang kedatanganNya ke bumi ini:
> "Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk
> melayani dan untuk memberikan nyawaNya menjadi tebusan bagi banyak orang."
> (Markus 10:45)
>
>
>
> *[Muslim tidak banyak yang tahu, tetapi itulah yang dilambangkan Tuhan,
> ketika Abraham terang-terangan diperintahkan Tuhan untuk mempersembahkan
> anaknya Ishak sebagai kurban bakaran. (Ini jelas bukan versi Quran yang
> mendongengkan mimpi Ibrahim untuk menyembelih sang anak, sebuah mimpi yang
> mustahil bisa dipercayai oleh Anda atau Ibrahim bahwa Allah menginginkan
> anak Anda/ dia dibunuh oleh Anda/ dia sendiri!). Disini Ishak melambangkan
> anak manusia yang harus mati karena dosanya, namun anak domba yang tak
> bercacat telah melambangkan Mesias, Anak Domba Elohim, yang ganti menjadi
> kurban tebusan bagi dosa anak manusia. Itu sebabnya dalam Quran masih tampak
> jejak perlambangan Sang-Kurban, namun diselewengkan oleh para ulama Islam
> menjadi "kurban binatang untuk sedekahan" dihari raya Haji.
>
>
>
> Lihat cermat-cermat Surat 37:107, terjemahan Depag, "Dan Kami tebus anak itu
> dengan seekor sembelihan yang besar". Ini adalah terjemahan yang
> menyesatkan. Karena teks-asli tidak berurusan dengan kata-kata "seekor" atau
> "sembelihan" yang mengarah kepada binatang, melainkan "And We ransomed him
> with a great sacrifice" (atau a mighty/ noble sacrifice, berturut-turut
> terjemahan Yusuf Ali, Arberry, dan Dawood), yang mengarah kepada sosok
> "Kurban Agung" atau "Kurban Mulia" atau "Kurban Dahsyat" sesuai dengan kata
> aslinya yang dirujukkan kepada salah satu Asma Allah Al-Azhim, Yang Maha
> Agung). Kurban Agung itulah Yesus, yang disaksikan Nabi Yahya: "Lihatlah,
> Anak Domba Elohim yang menghapus dosa dunia"! (Yoh.1:29)
>
>
>
> Kita ingin mempertanyai Muslim, untuk apakah Isa didatangkan Tuhan Elohim
> kedunia ini dengan segunung kuasa mujizat, padahal dia sebesar-besar
> kegagalan dalam pendakwaannya (menurut versi Islam)! Sebab tak ada murid
> aslinya yang "Islami" tersisa, semuanya ditelan oleh murid Paulus yang
> sesat, dan tak ada "Injil Asli Islami" yang dapat memberkati dunia, semuanya
> lenyap seperti hal dirinya Isa yang juga dilenyapkan Allah entah kemana?!
>
>
>
> Sesungguhnyalah, Salib dan Penyaliban Yesus adalah tujuan yang paling pokok
> kenapa Yesus harus datang kedunia sesuai dengan janjiNya, "Sebab inilah
> darahKu, darah perjanjian, yang ditumpahkan (sebagai kurban) bagi banyak
> orang untuk pengampunan dosa." (Mat.26:28) Salib adalah satu-satunya harapan
> manusia untuk diselamatkan, namun ia sengaja diselewengkan menjadi batu
> sandungan bagi Muhammad yang "ummi", dan pengikutnya yang ummi rohani!]
>
>
>
> 9. Apakah Alkitab Diubah?
>
>
>
> Dalam bab dua, kami telah menunjukkan betapa meragukan dan membingungkan
> ayat-ayat Al-Qur'an sebagai Sabda Allah yang sejati. Juga bertambah keraguan
> setelah mempelajari kehidupan Muhammad sebagai sosok yang katanya diutus
> oleh Allah. Mudah melihat bahwa seorang Socrates akan tampak jauh lebih
> mulia daripada Muhammad.
>
>
>
> Namun untuk menutup keraguan umat, Islam mencari sasaran musuh bersama,
> yaitu menuduh Alkitab telah dipalsukan orang-orang yang tidak mempercayai
> kenabian Muhammad. Umat Islam sudah terpatri berpikir bahwa Alkitab telah
> diubah untuk setiap issue yang tidak selaras dengan Quran! Namun saya
> mengajak umat Muslim perlu mengheningkan diri sambil mencairkan kebekuan
> nalarnya dengan melihat ayat-ayat berikut ini.
>
>
>
> Tuhan Yesus telah menyatakan: "Langit dan bumi akan berlalu, tetapi
> perkataan-Ku tidak akan berlalu."
>
>
>
> Kitab Mazmur Daud juga mengkonfirmasikan keabsahan dan kekekalan
> peraturanNya: "Aku tidak akan melanggar perjanjianKu, dan apa yang keluar
> dari bibirKu tidak akan Ku ubah."
>
>
>
> Kita bisa meneruskan essensi ini sampai ke langit, seperti yang diucapkan
> Yesus dalam Injil Matius: "Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama
> belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan
> ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi."
>
>
>
> Bagaimana dengan pesan Musa kepada umat Israel? Lihat Kitab Ulangan yang
> mengatakan: "Janganlah kamu menambahi apa yang kuperintahkan kepadamu dan
> janganlah kamu menguranginya, dengan demikian kamu berpegang pada perintah
> TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan kepadamu."
>
>
>
> Dan Tuhan sendiri memberikan sebuah peringatan yang luar biasa pada
> paragraph terakhir dalam kitab terakhirNya di Alkitab: "Aku bersaksi kepada
> setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: "Jika
> seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan
> menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab
> ini. Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari
> kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan
> dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini."
>
>
>
> Di atas tadi adalah beberapa dari kumpulan ayat-ayat yang meyakinkan kita
> bahwa firman Tuhan Semesta tidak pernah akan berubah. Juga haram merubah
> atau mengganti perkataan-Nya sendiri, seperti yang sering terjadi di dalam
> ayat-ayat Al-Qur'an dimana Allah bahkan mengumumkan untuk mengubah pikiran
> dan mengganti perkataanNya sendiri (baca: menjilat air ludah sendiri).
> Kenyataannya Allah yang mengucapkan sesuatu dengan pasti, namun Dia pula
> oknum yang menyangkalnya dengan kepastian! "Sesungguhnya Kamilah yang
> menurunkan pesan (wahyu disemua kitab-Nya) dan sesungguhnya Kami benar-benar
> memeliharanya (Surat Yunus 10:64).
>
>
>
> Muslim sering lupa bahwa sebagian orang-orang Arab dizaman Muhammad itu
> mempelajari Alkitab pada masanya, seperti Pendeta Nawfal dan keponakannya,
> Khadijah, yang sering meminta nasihat tentang ke- Nasranian. Mereka inilah
> antara lain yang mengetahui bahwa Alkitab dulu itu tidak pernah dituduh
> palsu, melainkan justru dirujukkan kebenarannya! Itu sebabnya, Alkitab
> bahkan sampai dijadikan rujukan resmi oleh Muhammad, ketika ia menyatakan
> bahwa didalam kitab Injil terdapat Petunjuk dan Cahaya, yang membenarkan
> kitab Taurat, yang memberi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang
> bertakwa. (Surat 5:46)
>
>
>
> Bagaimana umat Islam bisa menuduh umat Kristen mengubah kitab mereka,
> padahal Allah di dalam Al-Qur'an selalu mendesak Muhammad melihat kepada
> Alkitab jika ia membutuhkan pertolongan untuk memahami sesuatu yang sifatnya
> spiritual? Akankah Muhammad diperintahkan untuk melihat kepada Alkitab jika
> Alkitab telah diubah? Al-Qur'an mengatakan:
>
>
>
> "Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki yang Kami
> beri wahyu kepada mereka, maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai
> pengetahuan (Kristen dan Yahudi) jika kamu tidak mengetahui."
>
>
>
> [199] [200] [201]
>
>
>
> *[Ini tentu saja merupakan suatu tamparan yang telak tanpa usah
> ditafsir-tafsirkan lagi, yang seharusnya menyadarkan setiap Muslim yang
> telah terbius dan terus saja berputar-putar menyalah-nyalahi Alkitab!]
>
>
>
> 10. Betapa Al-Qur'an Memutar-balikkan Al-Kitab
>
>
>
> Dalam bab ini, Anda akan melihat bagaimana beberapa kisah penting dalam
> Alkitab diputar-balikkan di dalam Al-Qur'an.
>
>
>
> *[Ringkasan ini cukup membatasi satu saja kisah yang diputar-balikkan, yaitu
> tentang kisah terkenal dari Abraham dengan setting asli Israel, hendak
> diubah menjadi setting Arab.]
>
>
>
> Abram yang Menjadi Abraham
>
>
>
> Kisah tentang Abraham ditulis di dalam Taurat. Dimulai dengan Kitab Kejadian
> pasal 11, yang membahas tentang keturunan Sem, anak Nuh. Abraham adalah
> salah satu keturunan Sem. Di pasal 12, Tuhan memerintahkan Abram untuk
> meninggalkan Haran. Alkitab katakan: "Lalu pergilah Abram (yang kemudian
> namanya diubah oleh Tuhan menjadi Abraham dan istrinya Sarai menjadi Sara)
> seperti yang difirmankan TUHAN kepadanya, dan Lot pun ikut bersama-sama
> dengan dia; Abram berumur tujuh puluh lima tahun, ketika ia berangkat dari
> Haran."
>
>
>
> *[Dari Haran mereka masuk ketanah Kanaan, dekat Sikhem, dimana Tuhan
> berbicara dengan menampakkan diriNya kepada Abram. Maka Abram mendirikan
> Mezbah disitu. Lalu Abraham berpindah ke dekat Betel dimana ia mendirikan
> pula mezbah bagi Yahweh, dan kelak di Hebron mendirikan mezbah bagi keluarga
> dan keturunannya. Jadi tampak jelas bahwa di tempat-tempat tertentu dimana
> Abraham menetap, ia tidak lupa untuk mendirikan Mezbah untuk menyembah
> Tuhannya. Mezbah pertama mustahil didirikan puluhan tahun kemudian di Mekah
> seperti yang didongengkan Islam. Bahkan menurut Islam sendiri, Tuhan Elohim
> tidak pernah muncul dan menampakkan diriNya di Mekah kepada nabi manapun,
> termasuk Muhammad!]
>
>
>
> Abraham membawa Sarai, isterinya, bersamanya. Kedua laki-laki itu, Abraham
> dan Lot, adalah orang yang sangat makmur, masing-masing memiliki sejumlah
> besar binatang ternak gembalaan dan domba. Setelah mereka tiba di tanah
> Kanaan, kelaparan melanda negeri itu. "Ketika kelaparan timbul di negeri
> itu, pergilah Abraham ke Mesir untuk tinggal di situ sebagai orang asing,
> sebab hebat kelaparan di negeri itu."
>
>
>
> Abraham lalu kembali ke Palestina, di mana Tuhan berkata kepadanya:
> "Bersiaplah, jalanilah negeri itu menurut panjang dan lebarnya, sebab
> kepadamulah akan Kuberikan negeri itu." Sesudah itu Abram memindahkan
> kemahnya dan menetap di dekat pohon-pohon tarbantin di Mamre, dekat Hebron,
> lalu didirikannyalah mezbah di situ bagi TUHAN."
>
>
>
> [203]. [204] Agaknya Muhammad ingin mengatakan bahwa Abraham tidak beribadah
> dengan mezbah selama puluhan tahun menetap di Kanaan? Sungguh penghinaan
> terhadap Abraham![205]]
>
>
>
> Abraham tinggal menetap di Hebron, yang sekarang dikenal dengan Al-Khalil
> (artinya, sahabat Tuhan, dinamakan menurut nama Abraham), di mana mezbah dan
> makamnya masih tetap ada.
>
>
>
> *[Itulah mezbah utama Nabi Abraham dan keluarganya, dan lucu kalau diklaim
> tanpa bukti, dialih-paksakan Islam ke Mekah, dimana Ka'bah dianggap sebagai
> Baitullah pertama yang dibangun di dunia oleh Ibrahim dan Ismail:
>
>
>
> "Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadah) ialah
> Baitullah di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua
> manusia."
>
>
>
> Ibraham memiliki hubungan yang sangat erat dengan Tuhan, dan mereka berdua
> kerap mengadakan percakapan yang bersahabat. Suatu ketika, Abram berkata
> kepada Tuhan: "Ya Tuhan, apakah yang akan Engkau berikan kepadaku, karena
> aku akan meninggal dengan tidak mempunyai anak, dan yang akan mewarisi
> rumahku ialah Eliezer, orang Damsyik itu…. Engkau tidak memberikan kepadaku
> keturunan, sehingga seorang hambaku nanti menjadi ahli warisku.""
>
>
>
> Hal ini dikarenakan istrinya, Sara, mandul dan tidak dapat melahirkan anak.
> Sebagai gantinya, Sara meminta Abraham untuk mengambil Hagar, budak yang
> diberikan kepada Sara oleh Firaun ketika ia masih di Mesir, supaya Hagar
> menjadi isteri, agar dapat memberikan Abraham keturunan. "Jadi...Abraham
> menghampiri Hagar, lalu mengandunglah perempuan itu. Ketika Hagar tahu,
> bahwa ia mengandung, maka ia memandang rendah akan nyonyanya itu. Lalu
> berkatalah Sarai kepada Abram: "Penghinaan yang kuderita ini adalah tanggung
> jawabmu; akulah yang memberikan hambaku ke pangkuanmu, tetapi baru saja ia
> tahu, bahwa ia mengandung, ia memandang rendah akan aku…. Kata Abram kepada
> Sarai: "Hambamu itu di bawah kekuasaanmu; perbuatlah kepadanya apa yang
> kaupandang baik.""
>
>
>
> Akibatnya, Sarai memperlakukan Hagar dengan sangat buruk, sehingga ia
> melarikan diri. "Lalu Malaikat TUHAN menjumpainya dekat suatu mata air di
> padang gurun, yakni dekat mata air di jalan ke Syur. Katanya: "Hagar, hamba
> Sarai, dari manakah datangmu dan ke manakah pergimu?" Jawabnya: "Aku lari
> meninggalkan Sarai, nyonyaku.""
>
>
>
> *[Apa yang Anda tampak disini? Baik Sara, maupun Abraham, dan Malaikat TUHAN
> tetap menyebut Hagar sebagai hamba Sarai, sekalipun Hagar sudah diperistri
> oleh Abraham! Artinya Hagar dan keturunannya cuma mendapatkan hadiah, tetapi
> tidak menjadi ahli waris dari kekayaan – apalagi kenabian – Abraham! Ia
> malahan dipersalahkan lebih jauh karena mudah menjadi sombong dan telah
> melawan dengan memandang rendah nyonyanya sendiri, sifat yang kelak
> diturunkan pula kepada Ismael. (Kej.16:12)]
>
>
>
> Kurang lebih tiga belas tahun kemudian, ketika Abraham berusia 99 tahun,
> malaikat Tuhan menampakkan diri kepadanya dan menjanjikan kelahiran anaknya
> dari Sara yang saat itu berusia 90 tahun. Di samping itu, dalam Kejadian 17
> tersebut, Tuhan:
>
>
>
> § Menjanjikan anak laki-laki Abraham akan lahir setahun kemudian.
>
>
>
> § Mengubah nama Abram menjadi Abraham.
>
>
>
> § Mengubah nama istrinya dari Sarai menjadi Sara.
>
>
>
> Cerita ini berlanjut:
>
>
>
> "Pada waktu itu Sara melihat, bahwa anak yang dilahirkan Hagar, perempuan
> Mesir itu bagi Abraham, sedang main dengan Ishak, anaknya sendiri.
> Berkatalah Sara kepada Abraham: "Usirlah hamba perempuan itu beserta
> anaknya, sebab anak hamba ini tidak akan menjadi ahli waris bersama-sama
> dengan anakku Ishak." Hal ini sangat menyebalkan Abraham oleh karena anaknya
> itu.
>
>
>
> Tetapi Allah berfirman kepada Abraham: "Janganlah sebal hatimu karena hal
> anak dan budakmu itu; dalam segala yang dikatakan Sara kepadamu, haruslah
> engkau mendengarkannya, sebab yang akan disebut keturunanmu ialah yang
> berasal dari Ishak. Tetapi keturunan dari hambamu itu juga akan Kubuat
> menjadi suatu bangsa, karena iapun anakmu."
>
>
>
> Abraham menunjukkan kekesalannya atas permintaan Sara mengenai Hagar, namun
> Tuhan menampakkan diri dan menyuruhnya untuk mendengarkan Sara.
>
>
>
> *[Abraham yang teruji itu tentu taat sepenuhnya kepada Tuhan, maka iapun
> menyuruh (baca: mengusir menuruti Sara) hamba perempuan itu persis seperti
> apa yang perintahkan Tuhan kepadanya. Namun Muhammad dengan Jibrilnya yang
> tak teruji itulah yang membelotinya menjadi Abraham yang ikut mengantar
> Hagar dan Ismael sampai ke Mekah. Suatu penyelewengan kisah yang tak masuk
> ke akal, mengingat Sara dan Ishak pasti tak mungkin ditinggalkan Abraham
> demi melayani Hagar yang hamba yang diusir itu, karena sempat berdosa
> terhadap nyonyanya (sombong dan memandang enteng Sara yang tadinya mandul.)]
>
>
>
>
> "Keesokan harinya pagi-pagi Abraham mengambil roti serta sekirbat air dan
> memberikannya kepada Hagar. Ia meletakkan itu beserta anaknya di atas bahu
> Hagar, kemudian disuruhnyalah perempuan itu pergi. Maka pergilah Hagar dan
> mengembara di padang gurun Bersyeba. Ketika air yang di kirbat itu habis,
> dibuangnyalah anak itu ke bawah semak-semak, dan ia duduk agak jauh,
> kira-kira sepemanah jauhnya, sebab katanya: "Tidak tahan aku melihat anak
> itu mati." Sedang ia duduk di situ, menangislah ia dengan suara nyaring.
> Allah mendengar suara anak itu, lalu Malaikat Allah berseru dari langit
> kepada Hagar, kata-Nya kepadanya: "Apakah yang engkau susahkan, Hagar?
> Janganlah takut, sebab Allah telah mendengar suara anak itu dari tempat ia
> terbaring. Bangunlah, angkatlah anak itu, dan bimbinglah dia, sebab Aku akan
> membuat dia menjadi bangsa yang besar." Lalu Allah membuka mata Hagar,
> sehingga ia melihat sebuah sumur; ia pergi mengisi kirbatnya dengan air,
> kemudian diberinya anak itu minum. Allah menyertai anak itu, sehingga ia
> bertambah besar; ia menetap di padang gurun dan menjadi seorang pemanah.
> Maka tinggallah ia di padang gurun Paran, dan ibunya mengambil seorang
> isteri baginya dari tanah Mesir (seorang wanita dari tanah kelahiran
> Hagar)."
>
>
>
> *[Abraham tak bisa lain kecuali menyiapkan bekal berupa roti dengan sekirbat
> air kepada Hagar dan Ismael. Itu berarti bahwa bekal ini hanya mampu
> bertahan sebatas perjalanan yang sangat pendek (hingga Bersyeba), tidak
> mungkin sampai berbulan-bulan atau bertahun-tahun hingga ke Mekah. Sebagai
> makhluk yang dihargai dan dikasihi, Tuhan menciptakan bagi mereka sebuah
> sumur disitu – tentu bukan sumur ZamZam di Mekah seperti yang didongengkan
> sesukanya – sehingga kehidupannya dapat berkelanjutan sebagai bangsa yang
> besar seperti yang dijanjikan Tuhan. Ismael bersama ibunya yang orang Mesir
> itu menetap seterusnya di padang gurun Paran sebagai orang Mesir dan menikah
> dengan wanita Mesir.]
>
>
>
> Ketika Ishak berusia kurang lebih empat belas tahun, Tuhan memerintahkan
> Abraham untuk membawa Ishak ke Gunung Moria, di mana ia harus
> mempersembahkan anaknya yang tercinta sebagai korban kepada Tuhan. Abraham
> mematuhinya, karena itu adalah perintah langsung dari Tuhan dengan
> berfirman, jelas dan spesifik, yaitu ISHAK (bukan mimpi atau tafsiran mimpi
> seperti yang didongengkan Quran, yang tidak berani menyebutkan nama si anak
> yang diminta oleh Tuhan untuk dikurbankan bagiNya!).
>
>
>
> *[Ternyata perintah Tuhan untuk pembunuhan sang anak yang tadinya terasa
> sangat aneh dan kejam itu bukanlah sekedar ujian Tuhan semata untuk iman
> Abraham, (Allah sudah lebih tahu) melainkan justru untuk mengilustrasikan
> betapa Ishak (yang menyimbolkan anak manusia yang harus dihukum mati karena
> dosa-dosa yang dibuat manusia) ditebus oleh Anak-Domba (yang melambangkan
> kurban penebusan Yesus di atas kayu salib kelak, seperti yang sudah
> diterangkan di depan.)]
>
>
>
> Alkitab berkata: "Abraham mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai
> kurban bakaran pengganti anaknya. Dan Abraham menamai tempat itu: "TUHAN
> menyediakan"; sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: "Di atas gunung
> TUHAN, akan disediakan."
>
>
>
> Ketika Abraham meninggal, ia berusia 175 tahun. "Dan anak-anaknya, Ishak dan
> Ismael, menguburkan dia dalam gua Makhpela, di padang Efron bin Zohar, orang
> Het itu, padang yang letaknya di sebelah timur Mamre."
>
>
>
> § Abraham meninggalkan seluruh kehidupannya di Palestina setelah
> meninggalkan Haran, kecuali sebuah kunjungan singkat di Mesir.
>
>
>
> § Ia tidak pernah mengunjungi Semenanjung Arab. Ismael juga tidak pernah
> tinggal di Mekah di Semenanjung Arab, tetapi tinggal di dekat ayahnya, yang
> memungkinkan dia bisa hadir pada saat pemakaman ayahnya.
>
>
>
> Jadi, mari kita cari tahu kebenarannya: Apakah Al-Qur'an menceritakan kisah
> ulang yang asli tentang Abraham sebagaimana yang telah ditulis dalam
> Alkitab, ataukah ia membajak ceritanya dengan sensoran, imbuhan, dan
> plintiran yang menjadikannya malah kabur dan tak masuk nalar??
>
>
>
> Perhatikan dua jenis perintah aneh dalam Al-Quran seperti dibawah ini.
>
>
>
> Yang satu perintah Allah kepada Abraham dan Ismael untuk membersihkan
> Ka'abah: "Dan ingatlah ketika kami menjadikan rumah itu tempat berkumpul
> bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebagian makam Ibrahim
> tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail,
> "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf, yang itikaf, yang rukuk
> dan yang sujud (berdoa)."
>
>
>
> Yang ke dua, perintah dari Abraham kepada anak-anaknya yang hidup lebih dari
> dua ribu tahun sebelum Islam itu sendiri muncul (¡): "Dan Ibrahim telah
> mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Yakub, "Wahai
> anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka
> janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam."
>
>
>
> Bagaimana mungkin pernyataan sedemikian konyol, dapat dipercaya sebagai
> wahyu, sebab Yakub (yang dinamai Israel) dan seluruh keturunannya adalah
> orang-orang Yahudi totok, dan mereka hidup ribuan tahun sebagai bangsa
> Israel sebelum Islam datang dan memusuhi mereka? Setting Israel hendak
> ditelan oleh dongeng apaan dari Qur'an ini?!
>
>
>
> Mengenai kisah Zamzam, Al-Qur'an mengatakan Allah memerintahkan agar
> As-Shafa dan Marwah
>
>
>
> Maka Muhammad pun membuat tujuh perjalanan Hagar mencari air sebagai bagian
> dari ritual umat Islam yang naik haji, seperti yang dikatakan dalam
> Al-Qur'an: "Sesungguhnya Shafa dan Marwah adalah sebagian dari syiar
> (ritual) Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke baitullah (Ka'abah
> di Mekah) atau berumrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan Sai antara
> keduanya. Dan barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan
> hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha
> Mengetahui."
>
>
>
> Memindahkan setting Israel ke Arab tentu kurang memuaskan bila tidak
> menafikan "keyahudian" Abraham itu sendiri. Maka dikatakanlah bahwa Abraham
> itu bukan seorang Yahudi bukan pula seorang Nasrani, tetapi seorang Muslim
> yang sangat taat (Surat 3:67). Kita layak bertanya, apakah "Islam" yang
> disebutkan di dalam Al-Qur'an ini memakai retorika pidato ataukah
> berdasarkan arti yang sebenarnya sebagai wahyu, bahwa ia adalah seorang
> Muslim, ribuan tahun sebelum Islam itu sendiri muncul?
>
>
>
> *[Bagaimana mungkin Muslim mempraktekkan standar ganda mengatakan Abraham –
> bapak Ishak dan Yakub (Israel) dari keturunan Yahudi – bukan sebagai kepala
> suku bangsa Yahudi, sementara Ismael yang berdarah Mesir dan kawin dengan
> istri Mesir, itu disebut sebagai kepala suku bangsa Arab? Kitab Taurat dan
> seluruh Alkitab menyebutkan Tuhan Elohim itu sebagai Tuhannya Abraham,
> Ishak, dan Yakub. Tak ada disangkutkan dalam kesejajaran dengan Ismael.
>
>
>
> Kisah keseluruhan Abraham ini tersebar di dalam Al-Qur'an, dalam lebih dari
> delapan puluh ayat, yang kemudian dikumpulkan dan dirangkaikan oleh Al-Hamid
> Al-Sahhar menjadi sebuah kisah yang sebagiannya disangkutkan kepada "fakta"
> yang seharusnya dibuktikan (namun sudah dianggap fakta), dan sebagian
> lainnya diusahakan untuk dicocok-cocokkan ke akal. Namun menyisakan begitu
> banyak antagonisme dan pendongengan yang tidak satupun tercarikan jejaknya
> dimasa silam. Misalnya Hagar dikisahkan sebagai seorang yang berpendidikan,
> ex-istri dari Raja Mesir Selatan. Raja ini ditaklukkan oleh Firaun, lalu
> mengambil Hagar sebagai tawanan budak, yang nantinya dihadiahkan kepada
> Sara.]
>
>
>
> Lebih jauh lagi, Al-Qur'an mengatakan bahwa Al-Qur'an hanya mendongengkan
> bahwa Abraham bermimpi, lalu merasa harus mempersembahkan seorang anak
> sebagai kurban. (tanpa disebut namanya, padahal itu hendak dijadikan dasar
> untuk mengkoreksi Alkitab). Tetapi Alkitab, sebagai sumber cerita yang
> sebenarnya, meyakinkan kita semua bahwa Tuhan berbicara dengan Abraham dan
> meminta Ishak secara spesifik untuk dipersembahkan, di atas bukit Moria,
> sebelah utara Hebron, bukan jauh di padang gurun Arab entah dimana.
>
>
>
> Akhir kata, sebagai seorang Muslim, mereka telah diajarkan oleh Al- Qur'an
> bahwa Alkitab adalah firman Tuhan yang sempurna, sekalipun para Ahli
> Kitabnya banyak yang korup. Oleh karena itu, selayaknyalah kita harus
> mempercayai apa yang dikatakan Alkitab. Jika kita katakan Alkitab telah
> diubah ke-aslian-nya, pertanyaannya adalah, "Mengapa?" dan "Untuk
> kepentingan siapa?" [Dan bagaimana hal itu dapat dilakukan mengingat begitu
> sakral-nya setiap ayat itu dipelihara, baik oleh kubu Yahudi, maupun oleh
> Nasrani, yang saling bersaing dikala itu.] Semua bukti justru menunjukkan
> hal yang sebaliknya, yaitu bahwa Alkitab tidak pernah berubah, melainkan
> dibenarkan. Bahkan, cukuplah bagi kita untuk memperoleh kesaksian dari
> Al-Qur'an yang meyakinkan bahwa Alkitab adalah sempurna, dengan menyatakan
> Tuhan telah menurunkan Peringatan (Alkitab) dan bahwa Allah memeliharanya.
>
>
>
> Jika kita menerima bahwa Alkitab adalah benar, maka kebanyakan cerita dalam
> Al-Qur'an telah merubahnya. Jika kita percaya bahwa Alkitab adalah benar dan
> Al-Qur'an juga benar, maka kita akan memiliki dua "Tuhan", satu Tuhan di
> dalam Alkitab dan satu lagi Tuhan yang menurunkan cerita yang berbeda di
> dalam Al-Qur'an. Tetapi tidak mungkin, Alkitab dan Al-Qur'an memiliki
> kesamaan dalam hal ini, karena hanya ada satu Tuhan, bukan dua. Jadi sudah
> jelas, kitab mana yang benar dan berotoritas
>
>
>
> Kesimpulan
>
>
>
> Saya menulis buku ini agar teman-teman dan kerabat-kerabat Muslim saya,
> secara khusus keluargaku yang tinggal di Mesir, negara-negara Arab dan
> kepada umat Islam di seluruh dunia dapat membedakan yang batil dan kebenaran
> yang lurus. Bahwa kebenaran itu ada dalam diri Yesus Kristus dari Nasaret.
> Umat Islam berdoa beberapa kali sehari agar Allah dapat menuntun mereka
> kepada jalan yang lurus.
>
>
>
> Yesus berkata: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun
> yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku."
>
>
>
> Inilah JALAN LURUS yang dicari umat Muslim sedunia!
>
>
>
> Yesus Kristuslah Jalan Lurus itu, jalan yang akan membawa Anda ke surga.
> Jika Anda ingin mencapai surga, tidak ada jalan lain selain percaya kepada
> Sang Jalan, yaitu Yesus Kristus yang telah mati untuk menebus dosa-dosa
> Anda. Terimalah Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat Anda. Damai sejahtera akan
> menjadi milik Anda saat disini, dan surga disaat nanti. Anda tidak akan
> menjadi kecewa. Amin.
>
>
>
>>> Saya mengundang anda untuk bergabung di: hakekatku@yahoogroups.com
> <http://mc/compose?to=hakekatku@yahoogroups.com> ,
>
>
>
> <http://groups.yahoo.com/group/hakekatku_00/join>
>
> Click to join hakekatku_00 <http://groups.yahoo.com/group/hakekatku_00/join>
>
>
>
>
> [1] Pembaca yang hendak melihat lebih jauh Empat terjemahan utama Al-Qur'an
> terdapat di:
>
>
>
> [2] Berbagai tulisan Hadits dan Sunah dapat ditemukan di:
> www.usc.edu/dept/MSA/fundamentals/hadithsunnah/
>
>
>
> [3] Mu'ammar al-Qadhafi, presiden Lybia, terkenal anti Barat dan Israel.
>
>
>
> [4] Lihat bagan di akhir dari Pendahuluan ini.
>
>
>
> [5] Surat ini dalam Al-Qur'an dengan jelas mengatakan bahwa Allah
> me-nyesatkan orang yang ia kehendaki: 4:88; 6:39; 13:27; 14:4; 16:93 dan
> 74:31.
>
>
>
> [6] Juga dikenal dengan nama 'Amr bin Hisham. Lihat juga Bab 3.
>
>
>
> [7] Orang-orang yang disebut sebagai "Kristen" dalam buku ini, biasanya
> merujuk kepada agama yang berakar dari agama Roma Katolik.
>
>
>
> [8] Dari Al-Sira Al-Halabia oleh Burhan El-Deen Al-Halabi.
>
>
>
> [9] Al-Sira Al-Halabia oleh Al-Halabi, hal. 380. Lihat juga Hadith of Sahih
> Muslim & The Life of Muhammad oleh Dr. Muhammad Hussein Haikal (1982), hal.
> 148-149.
>
>
>
> [10] Imam Abu al-Fadl 'Abd al-Rahman ibn Abi Bakr Jalal al-Din al-Suyuti
> (1445-1505) adalah seorang guru Mesir, mengarang hampir 500 karya tulis;
> salah satu penulis Muslim yang produktif. Dia biasa dikenal dengan sebutan
> "Al-Suyuti."
>
>
>
> [11] The Jurisprudence of the Life of Muhammad oleh Al-Suyuti, hal. 68-69.
>
>
>
> [12] The Life of the Prophet by Ibn Hisham, hal. 174.
>
>
>
> [13] Lihat The Beginning and the End oleh Simail Ibn Kathir, Vol. III, hal.
> 15; Sirat Al-Maghzai, oleh Ibn Ishaq, hal. 133; Rawd Al-Unuf oleh Ibn
> Hisham, hal. 271-272; The Life of Muhammad oleh Dr. Haikal (1982), hal 152;
> dan Al-Isaba fi tamyiz al-Sahaba (Finding the Truth in Judging the
> [Muhammad's] Companions) oleh Ibn Hajar Asqalani (1372-1449), Vol IV, hal.
> 273.
>
>
>
> Liat The Life of the Prophet's Wives oleh Dr. Sa'id 'Ashur, hal. 37 dan 49;
> Assad Al Galba (The Lion of the Forest) oleh Ibn Al-Athir, hal. 189;
> Al-Isaba fi tamyiz al-Sahaba, Part IV, hal. 330; dan The Wives of the
> Prophet oleh Al-Shati', hal. 59-60.
>
>
>
> [25] Dalam cerita yang serupa lihat Muhammad: His Life Based on the Earliest
> Sources oleh Martin Lings (1983), hal. 106.
>
>
>
> [30] Untuk informasi selanjutnya, baca "Yurisprudensi dari Kehidupan
> Muhammad (Faqh Al-Sirah) oleh Sa'id 'Ashur, hal. 126; dan Al-Isaba fi tamyiz
> al-Sahaba oleh Ibn Hajar Asqaliani, Vol. IV, hal. 307.
>
>
>
> [35] Sahabat dekat dari Muhammad, dikenal dengan sebutan "Orator dari Rasul
> Allah." Lihat Hadits Sahih Bukhari, Vol. 5, Book 590, #659 & 662; dan Hadits
> Sahih Muslim, Book 1, #215 & Book 29, #5650.
>
>
>
> [36] Lihat The Life of the Prophet (Sirat Al-Nabi) oleh Ibn Ishaq & The
> Wives of the Prophet oleh bint Al-Shati', hal. 173-176, "The Beautiful
> Captive." Hal ini ditermukan dalam bentuk lain di Sunan Abu-Dawud, Book 29,
> #3920 dan Muhammad: His Life Based on the Earliest Sources by Martin Lings
> (1983), hal. 241-242.
>
>
>
> [37] The Wives of the Prophet, hal. 137.
>
>
>
> [38] Al-Isaba fi tamyiz al-Sahaba oleh Ibn Hajar, Vol. IV, hal 284.
>
>
>
> [41] Lihat Al-Isaba fi tamyiz al-Sahaha oleh Ibn Hajar Asqalani, Bagian
> VII. Hal. 291 dan The Wives of the Prophet, hal. 217.
>
>
>
> [43] Lihat Hadith dari Sahih Bukhari, Vol. 3, Buku 43, #648 dan Sura
> Al-Ahzab (Golongan Yang Bersekutu)
>
>
>
> [44] Surat Al-Tahrim (Pengharaman), 66:1
>
>
>
> [45] Lebih dari 20 sarjana Muslim mencatat cerita ini, termasuk: Al-Istiab,
> Vol. IV, hal. 1812; Oun Al-Ithr, Vol. II, hal. 402; Al-Samt Al-Thamin, hal.
> 85; Al-Zamkhashri, hal. 562-63; The Causes of Descendancy oleh Al-Suyuti,
> hal. 280; Al-Ittiqan oleh Al-Suyuti, Vol. IV, hal. 92; Fuqaha' Al-Sahaha
> oleh Abd. Al-Aziz Al-Shanwi, hal. 38; dan The Life of Muhammad by Dr.
> Haikal, hal. 450, entitled, "The Revolution of the Wives of Muhammad."
>
>
>
> [46] Lihat, sebagai contoh, Surat An-Nisa' (Wanita) 4:89
>
>
>
> 46a Lihat surat al-Baqara 2:197
>
>
>
> [47] Surat Al-Abzab (Golongan Yang Bersekutu) 33:50
>
>
>
> [49] Lihat Surat Al-Baqara (Sapi) 2:222
>
>
>
> [51] Dalam salah satu versi dari kejadian ini, lihat Muhammad: His Life
> Based on the Earliest Sources oleh Martin Lings (1983), hal. 117.
>
>
>
> [52] Lihat Muhammad: His Life Based on the Earliest Sources, hal. 58.
> Abu-Jahl ('Amr bin Hismam) disebutkan terus dalam Hadits Sahih Bukhari dan
> Sahi Muslim, demikian pula dalam Sunan Abu-Dawud.
>
>
>
> [53] Yaitu, anak perempuan dari Abu Jahl (Abu Al-Hakam).
>
>
>
> [54] Variasi dari kalimat terakhir dapat ditemukan pada Hadits Sahih
> Bu-khari, Vol. 5, Book 57, #61 & 111; Hadits Sahih Muslim, Buku 31, #6000.
> Cerita lengkapnya bisa ditemukan dalam Hadits Sahih Bukhari, Vol. 4, Book
> 53, #342; Vol. 5, Book 57, #76 dan Hadits Sahih Muslim, Buku 31, #5999, 6001
> & 6002.
>
>
>
> [55] Surat An-Nisaa' (Wanita)
>
>
>
> [56] Cerita ini dikonfirmasikan dalam The Causes of Descendancy oleh
> Al-Suyuti, hal. 73; dalam Al-Zamkhashri, Vol. I, hal. 131; dalam The Sahih
> oleh Musnid, hal. 47 dan dalam sebagian besar referensi Islam.
>
>
>
> 57 The Beginning and the End oleh Ibn Kathir, Vol. IV, hal. 339.
>
>
>
> [58] Lihat Hadits Sahih Bukhari, Vol. 4, Book 53, #370; demikian pula Hadits
> Sahih Muslim, Kitab 19, Bab 13 "Mengenai hak para pembunuh untuk memiliki
> seluruh harta dari orang yang mereka bunuh dalam pertempuran," #4340-433.
> Lihat juga Jawami' Al-Sira oleh Ibn Hazm, hal. 191 dan The Jurisprudence of
> the Life of Muhammad (Faqh Al-Sira) oleh Al-Bouti, hal. 299.
>
>
>
> [59] Perang Badar terjadi pada tanggal 17 Maret, 624.
>
>
>
> [60] Hudhayfah Ibn al-Yaman (meninggal tahun 656).
>
>
>
> [61] Hadits mengatakan bahwa hanya mereka yang pada Perang Badar yang
> menjadi Muslim yang akan diselamatkan. Inilah mengapa Hudhayfah marah! Lihat
> Hadits Sahih Bukhari, Vol. 5, Book 59, #354; Vol. 9, Book 83, #5; dan Hadits
> Sahih Muslim, Boku 1, #173-175.
>
>
>
> [62] Lihat Hadits Sahih Bukhari, Vol. 4, Buku 56, #704-705; Vol. 9,
>
>
>
> Bab 1"The People Are Subservient to the Quraish and the Caliphate is the
> Right of the Quraish," # 44... .
>
>
>
> [63] The History of the Caliph oleh Al-Suyuti, hal. 10.
>
>
>
> [64]Hadits Sahih Bukhari, Vol. 4, Book 56, #705 dan Vol. 9, Book 89, #254.
>
>
>
> [65] Hal ini bersumber dari apa yang dinamakan Farewell Adresss dari
> Muhammad: "Hai orang-orang! Sesungguhnya Tuhanmu itu hanya satu dan Bapamu
> juga satu. Kamu semua berasal dari keturunan Adam dan Adam diciptakan dari
> tanah liat. Tidak ada keistimewaan orang Arab di atas orang non Arab dan
> orang non Arab di atas orang Arab ... kecuali dalam hal kesalehan."
>
>
>
> [66] The Beginning and the End oleh Ismail Ibn Kathir, hal. 171.
>
>
>
> [69] The Light of Certainty (Nur Al-Yaqin), 24th edition, p. 235-237.
>
>
>
> [70] Kehidupan Muhammad, Dr. Haikal, p. 441-442; The Beginning and the End,
> IBn Kathir, Vol. IV, p. 353; Jawami' Al-Sira, Ibn Hazm, p.159; Rawd Al-Unuf
> , As-Suhaili, Vol. IV, p. 156-157; Al-Sira Al-Halabia, Al-Halabi, Vol. III,
> p.85-97; dan History of Nations and Kings oleh Al-Tabari, Vool. III, p.
> 175-76.
>
>
>
> [72] Lihat The Life of the Messenger oleh Imam Muhammad bin Abd Al-Whab,
> hal. 85.
>
>
>
> [73] Surat Al-Baqara (Sapi) 2:217.
>
>
>
> [75] Surat Al-Anfat (Rampasan Perang) 8:12.
>
>
>
> [76] Surat Al-Anfat (Rampasan Perang) 8:1.
>
>
>
> [78] Surat Nuh (Nabi Nuh) 71:26
>
>
>
> [79] Perang Uhud terjadi pada tanggal 23 Maret, 625.
>
>
>
> [80] Surat Al-Imran (Keluarga Imran) 3:121-181.
>
>
>
> [81] Tahun ke-empat Hijrah. Yaitu tahun 626 (empat tahun setelah Hijrah,
> perginya Muhammad dari Medinah ke Mekah).
>
>
>
> [83] Kisah ini, dari sudut pandang Aisha diberitahu dalam Hadits Sahih
> Bukhari, Vol 3 Book 48, #805, 829; Vol. 5, Book 59, #462-464; dan Vol. 6,
> Book 60, #274-278.
>
>
>
> [84] Untuk "pencerahan" lengkapnya, lihat Surat Al-Nur (Cahaya) 24:1-26.
>
>
>
> [85] Surat Pewarisan (dikecualikan dari semua Al-Qur'an Sunni) terdapat
> dalam semua Al-Quran Syiah, terdiri dari lima ayat: "Demi Allah yang maha
> pengampun lagi maha penyayang. 1. Wahai orang beriman! Berimanlah pada nabi
> dan Pelindung. 2. Yang berasal dari yang lain. 3. Dan aku yang mendengar dan
> mengetahui. 4. Yang beriman dan berbudi baik akan mendapatkan surga. 5.
> Terpujilah Tuhanmu, dan Ali adalah salah satu saksi."
>
>
>
> [87] Lihat juga The Life of the Prophet oleh Ibn Hisham, Vol. III, hal.
> 118-143 (yang juga menulis kejadian-kejadian lain yang tidak dimuat di
> sini); The Life of Muhammad oleh Haikal, hal. 347-351 (yang menambahkan
> lebih banyak perjelasan mengenai kekejaman Muhammad); dan Al-Sira Al-Halabia
> oleh Al-Halabi, Vol. II, hal. 675-677. Cerita ini juga ditemukan dalam Rawd
> Al-Unuf oleh Imam As-Suhaili, Vol. III, hal. 267-271 dan dalam buku-buku
> oleh Al-Tabari, Ibn Kathir, Ibn Khaldoon, Al-Booti, Al-Khudri dan Al-Adid.
> Semua pengarang menulis mengenai cerita mengerikan ini.
>
>
>
> [88] Lihat The Perfect in Histroy oleh Al-Athir, Vol. II, hal. 142.
>
>
>
>>The history of Nations and Kings oleh Al-Tabari, Vol. II, hal. 127.
>
>
>
> [90] Kehidupan Nabi, Vol. IV, hal. 134.
>
>
>
> [91] Lihat The Beginning and the End oleh Ibn Kathir, Vol. V, hal. 989; dan
> The Life of Muhammad oleh Dr. Haikal, hal. 488.
>
>
>
> [92] Ayat-ayat Al-Qur'an yang memprovokasi kaum Muslim untuk berpe-rang dan
> mendorong mereka untuk membunuh termasuk Surat An-Nisaa' (Wanita) 4:76, 77,
> 89, 91, 95 & 104.
>
>
>
> [94] Surat Al-Anfal 8:65. terjemahan Yusuf Ali.
>
>
>
> [95] Matius 5:39.
>
>
>
> [96] Surat Muhammad 47:35, terjemahan Yusuf Ali.
>
>
>
> [98] Dia seorang pengkhotbah Al-Qur'an yang terkenal di Mesir.
>
>
>
> [99] 2.5% - yaitu, Al-Zakat. Lihat Bab 4, Catatan kaki #54.
>
>
>
> [100] Lihat Surat Al-A'raf (Tempat Tertinggi) 7:160.
>
>
>
> [101] Lihat Surat At-Tauba (Pengampunan) 9:69.
>
>
>
> [102] Lihat Surat Al-Hajj (Haji) 22:69.
>
>
>
> [103] Lebih jelas lagi, Al Qur'an "diwahyukan" dalam dialek suku Quraish.
> Lihat Hadits Sahih Bukhari, Vol. 6, Buku 61, #507.
>
>
>
> [104] Lihat Hadits #5751 (Mishkat, Vol. 3). Bukan dalam Ahadits Bukhari atau
> Muslim, tetapi dari ucapan asli Muhammad, menurut Kamus Hadits Al-Qari
> (Al-Asrar Al Marfu'a), diterjemahkan dan ditulis oleh GF Haddad. Bahasa Arab
> juga ditekankan dalam Al Qur'an. Lihat Surat Ash-Shu'ara' (Para Penyair)
> 26:195; Az-Zumar (Rombongan-rombongan) 39:28; Ha Mim Sajdah (Yang
> Dijelaskan) 41:3, 44; Ash-Shura (Musyawarah) 42:7; Az-Zukhruf (Perhiasan)
> 43:3; Ad-Dukhan (Kabut) 44:58; Al-Ahqaf (Bukit-bukit Pasir) 46:12; dan
> An-Nahl (Lebah) 16:103.
>
>
>
> [105] Lihat Bab 3, catatan kaki #18 untuk lebih jelasnya.
>
>
>
> [106] Disebut sebagai "tanda diacritical", yang diletakkan di atas atau di
> bawah sebuah huruf yang dapat mengubah arti atau kala (tenses) sebuah kata,
> pengucapan atau suasana; atau untuk membedakan antara satu kata lain dengan
> kata yang benar-benar berbeda.
>
>
>
> [107] Majmoo' Al-Fatawa (Kompilasi Fatwa), Vol. XVII, hal 101.
>
>
>
> [108] Lihat Al-Ittiqan oleh Al Suyuti, Vol. I, hal 160. Lihat juga Behind
> the Veil: Unmasking Islam oleh Abd El Schafi (1996), hal 189-194.
>
>
>
> [109] Lihat Hadits Sahih Bukhari, Vol. 3, Buku 41, #601; Vol. 4, Buku 54,
> #442; Vol. 6, Buku 61, #513-514; Vol. 9, Buku 93, #640; dan Hadits Sahih
> Muslim, Buku 4, Bab 139: "Al Qur'an telah Diwahyukan dalam Tujuh Cara Baca
> dan Artinya," #1782-1790.
>
>
>
> [110] Al-Ittiqan oleh Al-Suyuti, Vol. I, hal 100.
>
>
>
> [111] Lihat Al-Baydawi, hal 123; Al-Kashaf oleh Al-Zamkhasri, Vol. I, hal
> 53; Al-Ittiqan oleh Al-Suyuti, hal 98; Sahih Al-Mustanad, hal 53; dan The
> Causes of the Revelation oleh Al-Wahidi, hal 98.
>
>
>
> [112] Lihat The Causes of Descendancy oleh Al-Suyuti, hal 12 &121.
>
>
>
> [113] Surat Al-An'am (Binatang Ternak) 6:93.
>
>
>
> [114] Surat Al-Imran (Keluarga Imran) 3:195.
>
> xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
>
>
>
>>> Daftar Judul File: Apakah anda telah menerimanya?
>
> a. Kumpulan Tulisan Hakekat, bagian satu.
>
> b. Kumpulan Tulisan Hakekat, bagian dua.
>
> c. Kumpulan Tulisan Hakekat, bagian tiga.
>
> d. Topik-topik Terbaru
>
> e. Paket OOSPP – Apakah itu?
>
> f. Amerika hendak mengebom Mekkah
>
> g. Amaran Kitab Ibrani
>
> h. Berjihadlah saya dukung
>
> i. Dari sebuah lagu saja
>
> j. Topik dengan sdr. SF
>
> k. Topik dengan Pdt. Advent
>
> l. Mengenali Orang
>
> m. Benteng Pertahanan Kristen
>
> n. Menyingkap seluk-beluk Muhammad
>
> o. Tantangan Sejarah sepanjang zaman
>
> p. .....................................[paling baru]
>
>
>
>
>
> Salam,
>
>
>
> hakekathidupku@yahoo.co.id <http://mc/compose?to=hakekathidupku@yahoo.co.id>
> ,
>
> hakekatku_00@yahoo.co.id <http://mc/compose?to=hakekatku_00@yahoo.co.id> ,
>
> hakekatrudy@yahoo.co.id <http://mc/compose?to=hakekatrudy@yahoo.co.id> ,
>
>
>
> MENYINGKAP SELUK-BELUK MUHAMMAD
>
>
>
> ----------------------------------------------------------------------------
> ---------------
>
> DISCLAIMER:
> The information enclosed in this email (and any attachments) may be legally
> privileged and/or confidential and is intended only for the use of the
> addressee(s).
> No addressee should forward, print, copy, or otherwise reproduce this
> message in any
>
>
> manner that would allow it to be viewed by any individual not originally
> listed
> as a recipient. If the reader of this message is not the intended recipient,
> you are hereby
> notified that any unauthorized disclosure, dissemination, distribution,
> copying
>
>
> or the taking of any action in reliance on the information herein is
> strictly prohibited.
> If you have received this communication in error, please immediately notify
> the sender
> and delete this message. Unless it is made by the authorized person, any
> views expressed
>
>
> in this message are those of the individual sender and may not necessarily
> reflect
> the views of PT Bank Bukopin Tbk.
>
> ----------------------------------------------------------------------------
> ---------------
>
>
>
> --
> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-
> =-=-
> Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
> dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
>
> Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
> berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
>
> Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
> Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
> Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
> Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-
> =-=-
>
>
> --
> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-
> =-=-
> Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
> dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
>
> Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
> berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
>
> Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
> Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
> Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
> Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-
> =-=-
>
> --
> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
> Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
> dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
>
> Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
> berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
>
> Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
> Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
> Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
> Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

--
Sent from my mobile device

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

No comments:

Post a Comment